(reversible), linear gel, gel fluids, atau foam/emulsi di mana shear malah akan
menaikkan viskositasnya, hal ini tidak terlalu menjadi persoalan.
Tabel IV-11 di bawah akan diberikan batasan untuk pemompaan fluida
dengan Titanate Crosslink agar tidak mengakibatkan terjadinya degradsi
viskositas.
Tabel IV-11
Laju Pemompaan Maksimum 4)
Ukuran Tubing (in)
2-3/8
2-7/8
3-1/2
4-1/2
5-1/2
6-8
10 - 12
14 - 16
28 - 30
35 - 40
Untuk proppant :
25.000 lb/menit
22 lb/gal
0 100 bpm
Alat-alat lain :
Unit pompa :
Mempunyai daya 700 sampai
2000 hhp
psi
Ukuran
plunger
bervariasi
0 sampai 15 bbl/menit
Manifold/Headers/Missile Trailers
Wellhead Isolation Tool (sampai 20.000 psi)
Liquefied Gas Transports
N2 Vaporization Units
CO2 Boaster Pumps
Flushing
Shut-in
Tipe unit
Pemipaannya
Blenders (penyampur)
Ukuran pipa
Batas injeksi
Laju proppant
Integral hopper
Densimeter
Jenis pekerjaan
Keperluan tanki
Ukuran pekerjaan
Manifold
Fluid transfer
Laju
pemasukan
proppant
Volume
displacing-
nya
Kecepatan
meningkatnya pemasukan proppant
Lain-lain
Waktu pemompaan
Tentukan range-nya
Issue Utama
Sumber air
Tekanan-tekanan lainnya
Persiapan lokasi
Field
Date taken
Sample No.
Sampled by
Analysis by
Nominal
40/70
16/20
16/30
Order
A
B
C
D
Pan
Range
6
8
16
20
Pan
Sieve
Order
A
Pan
C
Sieve
Order
Sieve A
Sieve C
Pan
8
12
20
30
Pan
Tolerable
Values
< 0,1 %
< 1,0 %
> 90 %
Sieve
Wt, gms
16
20
40
50
Pan
30
40
70
100
Pan
12
16
20
30
Pan
12
16
30
40
Pan
Unacceptable
Values
> 0,1 %
> 0,1 %
< 88 %
Sand Wt.
gms
% Sand
By Wt.
Desired
Value
0%
90 %
0%
Sphericity :
Tabel IV-13.
Contoh Material Perekahan dan Alat-alatnya 4)
Step
Fluid
Inject
Rate
(bbls/
min)
Liquid
Volum
(gal)
Cum.
Liquid
Volume
(gal)
Proppa
n
Type
Stage
Volum
(gal)
Cum.
Slurry
Volume
Tank
Prepad
WF50
20
40.000
40.000
40.000
40.000
1,2
Pad
YF650
20
60.000
100.000
60.000
100.000
3,4,5
Pad
YF640
20
25.000
125.000
25.000
125.000
6,7
0,5 lb
YF640
20
9.804
137.000
10.000
135.000
1 lb
YF640
20
15.238
150.000
16.000
151.000
7,8
2 lb
YF640
20
11.609
161.051
12.000
163.000
8,9
3 lb
YF640
20
8..929
169.980
10.000
173.000
2040
Ottawa
2040
Ottawa
2040
Ottawa
2040
Ottawa
16/20
LWP
Remarks
Fluid contains 2%
KCl, 10% NaOH +
the following per
1000 gal; 50lb J347,
2 gal D47, 2 gal F75,
10 gal FGMBB and
50 lb Resin
Fluid is contain 2%
KCl, 5% D.O. + the
following per 1000
gal; 50 lb J347, 10 lb
J353, 30 lb Resin
Stop Resin
4 lb
YF640
20
8.621
178.601
5 lb
YF640
20
8.333
186.934
6 lb
YF640
20
4.878
191.312
Flush
YF640
20
2.100
193.912
16/20
LWP
16/20
LWP
16/20
LWP
10.000
185.000
9,10
10.000
193.000
10
6.000
2.100
199.000
10,11
201.000
11
Semua alat harus terpasang benar dan mesin harus sudah dipanaskan.
berlangsung.
Secara periodik, perlu diperiksa tanki perekah, bin proppant, bahan
4.6.2.4. Flushing
Flushing adalah penginjeksian fluida biasa agar mendesak slurry untuk
masuk ke formasi. Overflushing yakni pengusahaan agar semua proppant dapat
masuk ke formasi adalah sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan choke di
dekat sumur, yaitu menutupnya rekahan karena proppant-nya lewat dan terdesak
oleh overflushing tersebut.
Jangan biarkan semua proppant masuk ke rekahan tetapi sisakan sebagian
di sumur.
Penekanan (pressure-up) terhadap proppant jangan terus dilakukan karena
akan mengakibatkan terjadinya overflush.
Volume flush sama dengan kapasitas pipa dikurangi 100 ft atau kapasitas
pipa dikurangi 2 3 bbl.
Konsentrasi proppant dimonitor dengan menggunakan densimeter yang
diletakkan di kepala sumur, dan jika konsentrasi proppant sudah menurun
maka itu berarti flushing harus sudah mulai dihitung.
Volume flush harus dimonitor dengan benar yakni dengan :
Flush blender
Flowback langsung terjadi tetapi pada laju yang rendah (1/8 bpm),
tekanan setelah perekahan dapat dimonitor dengan alat Martin Decker
Gauge & Recorder.
Flowback yang salah dan screen-out adalah dua hal yang dapat
menyebabkan kerusakan proppant, karena itu alirkan fluida ke dalam
sumur secara lambat dan mantapkan dengan tekanan yang cukup tinggi
selama proses clean-up (pengaliran kembali).
Contoh (sampel) diambil dan dievaluasi kalau ada fines (butiran halus),
lalu viskositas dan kadar klorida dan proppant dukur (bedakan antara
proppant dengan pasir formasi).
Bila proppant ikut terproduksi (tergantung banyaknya), maka choke
dikecilkan atau sumurnya ditutup (shut-in).
Selanjutnya katup anulus dibuka dan tekanan dilepaskan karena adanya
pemanasan.
Volume cairan dan proppant yang balik ke permukaan dicatat.
Kedalaman sumur (PBTD) diperiksa dan dilakukan pembersihan proppant
dari sumur kalau diperlukan.
Gambar 4.91.
Skematik Peralatan Perekahan Besar
Ditambah Cadangan 100 % 4)
Gambar 4.92.
Unit Truk Pemompa dengan Laju Injeksi Tinggi
untuk Kondisi Tekanan Tinggi 12)
Gambar 4.93.
Diagram Skematik Blender
Gambar 4.94.
Unit Trailer Blender 12)
Gambar 4.95.
Instalasi Flowmeter pada Unit Blender 12)
Gambar 4.96.
Density Meter 12)
Gambar 4.97.
Fracture Monitor 12)
Gambar 4.98.
Unit Transport Proppant dengan
Kapasitas 20.000 lb 12)
Gambar 4.99.
Wellhead Manifold 12)
Gambar 4.100.
Wellhead Manifold Check Valve 12)
Gambar 4.101.
Hydraulic Jetting Tool 14)
Gambar 4.102.
Cross-over Valve 14)
Gambar 4.103.
Perbandingan Langsung PI Sebelum dan Sesudah
Perekahan dari IPR 4)
qo
...............................................................................(4-110)
( p s p wf )
p s p wf
141,2 q o B o o re
ln
kh
rw
0,75 s ............................(4-111)
qo
(p s p wf )
kh
r
.......................(4-112)
141,2 B o o ln e 0,75 s
rw
Di sini tidak akan dibicarakan lebih jauh tentang indeks produktivitas dari gas.
Jo
re
rw
ln
ln
re
0,5 L f
..........................................................................(4-113)
di mana :
Lf = setengah panjang rekahan dua sayap
Gambar 4.104.
Korelasi Tinsley, Van Poollen, dan Saunders untuk Perbandingan
Indeks Produktivitas dengan hf/h =1 4)
Gambar 4.105.
Korelasi Tinsley, Van Poollen, dan Saunders untuk Perbandingan
Indeks Produktivitas dengan hf/h =0,5 4)
Gambar 4.106.
Grafik McGuire-Sikora untuk Menunjukkan
Kenaikan Produktivitas dari Perekahan 12)
Selanjutnya Holditch4) membuat suatu simulasi dengan alat finitedifference simulator yang lebih mutakhir dan membandingkannya dengan grafik
McGuire-Sikora. Dalam hal ini, asumsinya sama yakni suatu sumur dengan pusat
di tengah reservoir segiempat sama sisi tanpa aliran di luar batasnya, alirannya
agak compressible, tinggi rekahan sama dengan lebar formasi, dan alirannya
pseudo-steady state. Hasil yang diperoleh adalah sama dengan grafik McGuireSikora walaupun ada beberapa perbedaan detail. Di mana ada perbedaan, hasil
yang diperoleh Holditch adalah yang benar. Gambar 4.107. memperlihatkan
grafik dari simulator Holditch.
Gambar 4.107.
Modifikasi Grafik McGuire-Sikora oleh Holditch 4)
4.7.2.4. Grafik Tannich dan Nierode
Tannich dan Nierode membuat grafik seperti pada grafik McGuire-Sikora
tetapi untuk gas, di mana pengaruh non-Darcy turut diperhitungkan. Metodenya
menggunakan dua grafik, yang pertama merupakan bagian dari stimulasi karena
perubahan aliran reservoir yang hampir sama dengan grafik McGuire-Sikora, dan
yang kedua memberikan jumlah stimulasi yang dihasilkan akibat pengurangan
pengaruh aliran radial. Dengan ini maka :
Jg '
Jg '
Jg.o' Jg.o
Jg.o
.............................................................(4-114)
Jg.o'
Cnr
12 w
k
zT
2
f g ( p e p wf )
2,640
re .................................(4-115)
Gambar 4.108.
Rasio Stimulasi dari Modifikasi Pola Aliran pada Sumur Gas 4)
Gambar 4.109.
Kenaikan Produktivitas dari Hilangnya Tahanan
Aliran Non-Darcy di Dekat Sumur 4)
Kenaikan produktivitas ditunjukan sebagai fungsi kebalikan dari
kemiringan (n) dari grafik back pressure (tekanan balik) dan kelompok aliran
non-Darcy formasi (Gnf). Seperti yang terlihat pada Persamaan (4-116), Gnf
mengandung yaitu faktor non-Darcy formasi yang mempengaruhi aliran nonDarcy di batuan. Harga specific gravity dapat dicari dari buku Handbook of Gas
Engineering (Katz).
G nf
k 2 g (p e
p wf ) 27,59
1
r
2
1
,
128
re
zT
w
ln
r
....................(4-116)
r
r
ln d ln e
rw
rd
kf
w k
1
L f f 1
kd
k
ln re
ln
L
w k
kf
f
rd f 1
1
k
kd
k
kd
Jo
k
ln
kd
rd
w
rw
..............(4-117)
Persamaan di atas cukup baik untuk Lf/Le 0,5, seperti yang telah
dibandingkan oleh mereka dengan grafik McGuire-Sikora. Harga k/kd dan rd/rw
dapat dicari dari PBU (UKL) dari harga s sebagai berikut :
k
s
k d
r
1 ln d ....................................................................(4-118)
rw
dan rd dapat diestimasi atau bila dari laboratorium dapat dengan pendekatan untuk
kd/k, akan dapat dicari harga re.
konstan)
dengan
Jo
(PI
sebelum
direkahkan
dan
stabil
laju
t Lcd
0,0002637 k t
cT Lc 2
....................................................................(4-119)
menyatakan harga J/Jo versus waktu untuk panjang rekahan yang tetap (Lf/Lc =
0,5), untuk beberapa harga permeabilitas dengan parameter lainnya tetap. Di sini
terlihat bahwa harga J stabil pada waktu kurang dari 1 hari untuk k = 100 md
tetapi butuh waktu 10.000 hari (27,4 tahun) untuk stabil pada 0,01 md.
Gambar 4.112. sama seperti Gambar 4.110. tetapi dinyatakan dalam
harga pwf yang konstan. Di sini J/Jo juga akan stabil pada tLcD 0,25. Waktu dan
ukuran pengaruh unsteady state bisa dilihat pada Gambar 4.113. untuk
parameter-parameter reservoir tertentu dan harga permeabilitas yang bervariasi.
Gambar 4.110.
Perbandingan Produktivitas versus Waktu Dimensionless
Dengan Laju Aliran Konstan 4)
Gambar 4.111.
Perbandingan Produktivitas versus Waktu Sebenarnya
Dengan Laju Aliran Konstan 4)
Gambar 4.112.
Perbandingan Produktivitas versus Waktu Dimensionless
Dengan Pwf Konstan 4)
Gambar 4.113.
Perbandingan Produktivitas, Pwf Konstan 4)
4.7.3. Pengukuran Tinggi Rekahan
Pengukuran tinggi rekahan adalah penting untuk mengetahui keefektifan
dari pelaksanaan pekerjaan perekahan, untuk menghitung kelakuan produksi
sumurnya dan untuk memeriksa ketelitian model yang digunakan apakah PKN,
KGD, atau radial, yang bisa dipakai untuk pekerjaan lain di lapangan tersebut di
waktu yang akan datang. Juga dengan mengetahui tinggi rekahan maka bisa
dihitung panjang rekahan dengan lebih baik yang nantinya akan meliputi
perhitungan produktivitasnya. Dan juga bila terjadi perbedaan menyolok antara
model dan hasil pengukuran yang sebenarnya maka dapat digunakan untuk
mendesain pada masa mendatang.
Alat pengukur yang dipakai pada masa kini adalah :
Temperatur Logging
4)
adanya perekahan dan Gambar 4.114. menunjukkan hasil dari survei temperatur
tersebut. Untuk sumur sangat dangkal kadang-kadang temperaturnya akan tidak
jelas bedanya.
Tinggi rekahan yang ditunjukkan oleh temperatur survei adalah tinggi
rekahan yang terjadi dan bukan tinggi yang diisi proppant. Kalau temperatur
survei dilakukan lama setelah perekahan selesai, maka hasilnya sering tidak jelas
lagi. Dengan melakukan berkali-kali temperatur survei bisa didapat gambaran
yang agak lengkap mengenai bentuk rekahannya seperti yang terlihat pada
Gambar 4.115.
Gambar 4.114.
Temperatur Log Sebelum dan Sesudah Perekahan 4)
Gambar 4.115.
Temperatur Survey yang Dilakukan Beberapa Kali
Untuk Menggambarkan Situasi Perekahan 4)
4.7.3.2. Gamma Ray Logging
Zat radioaktif sering dimasukkan ke dalam fluida perekah atau pada
proppant-nya diberi zat radioaktif tersebut sehingga nantinya mudah mendeteksi
dengan gamma ray yang lalu dibandingkan dengan gamma ray log sebelum
perekahan. Kesulitannya adalah kadang-kadang hasilnya tidak jelas karena zat
radioaktif ada yang tertinggal di sumur dan untuk banyak zona sukar dibedakan
kalau hanya menggunakan satu isotop. Pada akhir-akhir ini digunakan spectral
gamma log dan mampu melakukan pengecekan kalaupun terdapat banyak zona.
Gambar 4.116. menunjukkan kombinasi survey gamma ray dengan temperatur
log.
Gambar 4.116.
Gamma Ray Dikombinasikan dengan Temperatur Survey 4)
4.7.2.3. Spectral Gamma Ray
Karena isotop tunggal tidak dapat membedakan material mengandung
radioaktif yang ada dalam sumur, celah/rekahan semen, ataupun rekahannya
sendiri, maka penggunaannya perlu dikombinasikan dengan alat lain, misalnya
dengan temperatur survey. Anderson4) mendiskusikan penggunaan highresolution, germanium crystal, gamma ray spectroscopy tool yang bisa
membedakan antara energi yang dikeluarkan oleh masing-masing sumber.
Gambar 4.117. memperlihatkan suatu contoh di mana terlihat di situ rekahan dari
kedalaman 3800 4200 ft. Perhitungan geometri rekahan dengan model 3D dan
data sumur lain menunjukkan bahwa rekahan adalah antara 4000 dan 4150 ft.
Anderson menganjurkan bahwa dengan menggunakan crossplot data dari total
photo sum versus background window count rate akan dapat dibuat crossplot
gamma ray spectral dengan dua trend, garis A dan B pada Gambar 4.118. Data A
menunjukkan data dari sumur dan rekahan semen di sekitarnya, sedangkan data B
berasal
berhubungan dengan memplot data B saja, maka akan didapat Gambar 4.119.
yang memperlihatkan bahwa rekahan antara 4090 4170 ft mendekati model 3D.
Gambar 4.117.
Gamma Ray Sebelum dan Sesudah Perekahan 4)
Gambar 4.118.
Cross Plot Gamma Ray 4)
Gambar 4.119.
Log Netto untuk Menunjukkan Rekahan 4)
Gambar 4.120.
Dua Isotop Digunakan untuk Mengecek
Perekahan Dua Tingkat 4)
Gambar 4.121.
Dua Isotop Digunakan untuk Mengecek Apakah
Pad dan Slurry Berurutan 4)
Gambar 4.122.
Pekerjaan Monitoring Selama Perekahan
dengan Metode Seismik 4)
Metode Seismik Setelah Perekahan
Metode ini bekerja seperti di atas tetapi dengan tambahan sumber suara.
Martin4) memberikan contoh di lapangan dengan metode shear-wave polarization
dan splitting. Contoh lapangan menunjukkan bahwa polarisasi gelombang S dan
penundaan split shear tadi dapat dipergunakan untuk menghitung azimuth
anisotropi. Dengan ini orientasi rekahan dapat diketahui dan juga dengan konsep
ini bisa diketahui geometri dan tinggi suatu rekahan.
4.7.3.6. Borehole Televiewer
Alat ini adalah yang paling teliti karena seakan-akan rekahan dipotret oleh
alat ini, namun sayang alat ini tidak dapat melihat melalui casing. Alat lain seperti
downhole video camera telah diperkenalkan di Indonesia pada permulaan tahun
1996 tetapi juga sukar melihat di belakang casing, jadi hanya untuk sumur open
hole.
4.7.3.7. Formation Microscanner
Dengan menggunakan prinsip resistivity untuk membuat bayangan (image)
dari dinding sumur sekaligus dapat mengetahui ketinggian dari rekahan.
Digunakan hanya untuk open hole.