Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LOGO
APBN-P
RAPBN
APBN
592,552 T
596,504 T
639,993 T
647,041 T
592,552 T
596,504 T
603,926 T
637,975 T
487,931 T
491,882 T
509,499 T
516,401 T
113,711 T
117,663 T
124,449 T
127,692 T
51,787 T
46,116 T
50,552 T
50,568 T
61,924 T
71,547 T
73,896 T
77,123 T
341,219 T
341,219 T
349,229 T
352,887 T
33,000 T
33,000 T
35,820 T
35,820 T
16,148 T
16,148 T
16,469 T
16,615 T
0,523 T
0,523 T
0,547 T
0,547 T
87,948 T
87,948 T
104,411 T
104,411 T
60,540 T
60,540 T
70,252 T
70,252 T
1,853 T
1,853 T
1,096 T
1,096 T
24,074 T
24,074 T
31,298 T
31,298 T
1,387 T
1,387 T
1,664 T
1,664 T
0,091 T
0,091 T
0,099 T
0,099 T
9,066 T
9,066 T
2. Dana Desa
Pengertian DAK
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang
bersumber dari APBN dan dialokasikan kepada daerah
tertentu dengan tujuan membantu mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai
dengan prioritas nasional.
Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah yang dapat memperoleh alokasi
DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
Membantu dalam arti bukan penyediaan dana yang utama dan/atau bukan menggantikan
yang semua sudah ada. Demikian juga hanya diberikan kepada daerah/bidang yang menurut
kebijakannnya harus dibantu
Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan pembangunan
dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan prasarana fisik
pelayanan dasar masyarakat dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan
sarana fisik penunjang.
Urusan daerah, bukan kewenangan pusat/ Kementerian/lembaga.
Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dimuat dalam Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaran bersangkutan. RKP disetujui DPR, selanjutnya
dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.
Perbedaan
No.
Hal
2014
2015
1.
IFN
2.
Kriteria Khusus
6 karakteristik:
Tertinggal, Perbatasan, Pesisir
Kepulauan, Rawan Bencana,
Ketahanan Pangan, Pariwisata
3 karakteristik:
Tertinggal, Perbatasan, Pesisir
Kepulauan
3.
DAK Tambahan
Phase 1
Phase 2
Phase 3
PENETAPAN
PENGHITUNG-
PENETAPAN &
PROGRAM &
AN
PENGAGGAR-
KEGIATAN DAK
ALOKASI DAK
AN DAK
Phase 4
PENYALURAN
DAK
Phase 1
PENETAPAN
PROGRAM
USULAN KEGIATAN
KHUSUS
PENETAPAN
KEGIATAN KHUSUS
Menteri teknis
menyampaikan
ketetapan tentang
kegiatan khusus kepada
Menkeu.
Phase 2
PENENTUAN
BESARAN
ALOKASI
(x IKK)
1. Kriteria Umum,
2. Kriteria Khusus, dan
3. Kriteria Teknis.
Kriteria
Khusus (KK)
Kriteria
Teknis (KT)
Phase 2
Phase 2
= IFN : IKW
= IFW : IT
50% : 50%
20% : 80%
Kriteria
Umum
Kriteria
Khusus
Kriteria
Teknis
Phase 2
PAD
T- 2
DAU
T- 2
Kemenkeu
DBH
T-2
Kemenkeu
T-2
Daerah Tertinggal
T-1
KPDT
Daerah Perbatasan
T-1
BNPP
Daerah Pesisir
T-1
KKP
Kondisi Infrastruktur
Per Bidang Per daerah
T-1
K/L terkait
13
Phase 3
1
DJPK-Kemenkeu
Selaku KPA Transfer
ke Daerah
Menerbitkan SPM
2
KPPN Jakarta II
selaku Kuasa BUN
Menerbitkan SP2D
DAK dibukukan
dan digunakan
berdasarkan
Perda APBD dan
Juknis
Phase 4
Bank Operasional
Melakukan
pemindahbukuan/tran
sfer dana dari RKUN
ke RKUD
Pemda
Prov/Kab/Kota
Membukukan DAK
yg masuk RKUD
sebagai pendapatan
APBD
15
Phase 4
Tahap
Besaran
Waktu
Persyaratan
30%
Paling cepat
bulan Februari
1. Perda APBD
2. Surat Pernyataan Dana Pendamping
3. Laporan Realisasi Penyerapan DAK tahap 3 tahun
sebelumnya
4. Rekap SP2D tahap 3 tahun sebelumnya
5. Laporan Penyerapan Penggunaan DAK tahun
sebelumnya
6. Laporan Penggunaan Sisa DAK 2010-2012
7. Rekap SP2D Penggunaan Sisa DAK 2010-2012
8. softcopy data laporan
II
45%
Sesuai laporan
penyerapan
daerah
III
25%
Sesuai laporan
penyerapan
daerah
Phase 4
17
DAK Bidang Pendidikan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan bidang pendidikan di daerah sesuai dengan prioritas nasional bidang
pendidikan.
beserta perabotnya.
2. Pembangunan ruang kelas
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pendidikan Menengah
SMP/SMPLB
1. Rehabilitasi ruang belajar minimal
SMA
1. Rehabilitasi ruang belajar SMA.
2. Pembangunan ruang kelas baru
beserta perabotnya.
3. Pembangunan Ruang
Perpustakaan beserta perabotnya.
4. Pembangunan Ruang
Laboratorium IPA beserta
perabotnya.
5. Pembangunan Ruang
Laboratorium bahasa beserta
perabotnya.
6. Pembangunan Ruang
Laboratorium komputer beserta
perabotnya.
7. Pembangunan dan/atau rehabilitasi
jamban siswa/guru.
8. Pembangunan dan/atau rehabilitasi
ruang kantor guru beserta
perabotnya.
9. Pembangunan asrama
murid/rumah dinas/mess guru di
daerah 3T.
10. Penyediaan peralatan pendidikan.
11. Penyediaan buku teks/referensi
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SMA.
Pembangunan perpustakaan
SMA.
Pembangunan laboratorium
SMA.
Pembangunan asrama siswa
dan/atau rumah dinas guru SMA
beserta perabotnya di Daerah
3T.
Pembangunan/rehabilitasi ruang
penunjang pembelajaran SMA
beserta perabotnya
(administrasi perkantoran, ruang
guru, dan sanitasi siswa/guru).
Pengadaan peralatan
laboratorium SMA.
Pengadaan peralatan olah raga
dan/atau kesenian SMA.
Pengadaan buku teks/materi
referensi dan/atau media
pembelajaran SMA
SMK
1. Rehabilitasi ruang belajar SMK
beserta perabotnya.
2. Pembangunan ruang kelas baru
20
Tahun
2003
1.221
2006
3.920
2007
5.195
2008
7.015
2009
9.335
2010
2011
2012
2013
2014
2015
6.025
8.033
3.564
4.016
3.514
3.734
4.017
2.008
2.510
2.510
2.510
SMA
1.607
1.506
1.607
SMK
2.410
2.008
2.410
SMP
653
2005
5.601
SD
625
2004
Dikdas (60%)
Rp. 6,024 triliun
SD (35%)
Rp. 3,514 triliun
SMP (25%)
Rp. 2,510 triliun
DAK
Rp. 10,041
triliun
Dikmen (40%)
Rp. 4.017 triliun
SMA (16%)
Rp. 1,607 triliun
SMK (24%)
Rp. 2,410 triliun
1. Pendidikan Dasar :
SD
428 daerah
SMP
436 daerah
2. Pendidikan Menengah :
SMA
440 daerah
SMK
438 daerah
22
TAHAP
REALISASI*
SISA PAGU
% REAL
9.060.000.000.000
8.981.558.976.000
78.441.024.000
99,13%
II
13.590.000.119.000
4.809.417.661.000
8.780.582.458.000
35.39%
III
7.549.999.881.000
137.790.000
7.549.862.091.000
0,002%
TOTAL
30.200.000.000.000
13.791.114.427.000
16.408.885.573.000
45.67%
Catatan :
*) s.d. 13 Oktober 2014
TAHAP
PEMDA PENERIMA
SUDAH
BELUM
TOTAL
522
528
II
178
350
528
III
527
528
Tahap
2010
2011
2012
2013
2014
%
salur
daerah
% salur
daerah
%
salur
daerah
%
salur
daerah
% salur
daerah
I (30%
99,94
517
100,00
520
100,00
520
100,00
518
99,13
522
II (45%)
99,50
513
99,90
519
99,71
516
98,46
514
35,39
178
III (25%)
95,08
486
93,37
479
97,85
503
90,80
476
Jumlah
99,14
98,30
99,33
97,01
45,66
Keterangan:
Realisasi penyaluran DAK tahun 2014 berdasarkan data penyaluran
s.d. tanggal 13 Oktober 2014
24
Pagu DAK
Output Kegiatan
Belum Tercapai
Penyaluran/
Pemindahbukuan
RKUN ke RKUD
Untuk kegiatan
Bidang yang sama
Menggunakan
Juknis Tahun lalu
Sisa DAK
Dianggarkan pada
tahun berjalan
Pelaksanaan
Kegiatan di
Daerah
Output Kegiatan
Telah Tercapai
Tidak Habis
sampai dengan
TA berakhir
Sisa DAK tidak dapat digunakan sebagai dana pendamping
Dapat digabung
dengan Sisa DAK
Bidang lainnya
Membiayai Bidang
tertentu yang
ditentukan oleh
Pemda
Dalam hal pada akhir tahun anggaran terdapat sisa DAK dari bidang-bidang DAK yang
output kegiatannya sudah tercapai, maka sisa DAK tersebut dapat digunakan untuk
mendanai kegiatan DAK dengan ketentuan:
o
sisa DAK dari bidang-bidang tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan DAK di
bidang yang sama pada tahun anggaran berikutnya; dan/ atau
Akumulasi sisa DAK dari bidang-bidang tersebut dapat digunakan untuk mendanai
kegiatan DAK di bidang tertentu pada tahun anggaran berikutnya (poin b ini baru
dapat dilaksanakan mulai TA 2015, dan berlaku untuk DAK TA 2013 dan tahuntahun anggaran berikutnya)
Pelaksanaan kegiatan yang didanai dari sisa DAK harus selesai dan dapat dimanfaatkan
pada akhir tahun anggaran berkenaan.
Kegiatan yang diatur dalam juknis DAK terlalu rigid (kriteria dan porsi), sehingga daerah
kesulitan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan lokal sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik daerah;
Juknis berubah/revisi di tengah tahun anggaran
Juknis DAK yang tidak sinkron dengan peraturan lainnya
27
TERIMA KASIH