Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
Media juga berperan sebagai wadah atau tempat zat hara yang digunakan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme,
dan pergerakan. Umumnya, media pertumbuhan berisi air, sumber energi, zat hara
sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur
lainnya. Variasi dalam tipe nutrisi, diimbangi oleh tersedianya berbagai macam media
yang banyak macamnya untuk kultivasinya, oleh sebab itu dalam laporan ini akan
membahas lebih lanjut kebutuhan dasar mikroorganisme, macam-macam media
pertumbuhan, dan prosedur umum pembuatan media pertumbuhan guna menunjang
kegiatan pembelajaran mikrobiologi.
1.3 Tujuan
Tujuan praktikum pembuatan media untuk biakan mikroorganisme yatiu :
a. Mengetahui kebutuhan dasar mikroorganisme yang harus dipenuhi dalam
media pertumbuhan
b. Mengetahui macam-macam media pertumbuhan
c. Mempelajari prosedur umum pembuatan media pertumbuhan
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari praktikum pembuatan media pertumbuhan
adalah:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bahan-bahan organik dan atau bahan anorganik yang berfungsi sebagai sumber energi
atau penerima elektron bagi organisme (Suriawiria: 1986)
Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media
diperlukan persyaratan tertentu yakni bahwa:
a. Di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
b. Media harus memiliki tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai
dengan kebutuhan mikroba
c. Media harus dalam keadaan steril.
Fungsi-fungsi medium adalah sebagai berikut :
1. Media basal dapat mendukung pertumbuhan berbagai jenis spesies tanpa syarat
nutrisi
2. Media penghambat merupakan medium yang memuat unsur pokok tertentu yang
menghambat pertumbuhan dari jenis mikroorganisme tertentu.
3. Medium pemeliharaan digunakan untuk pertumbuhan awal dan penyimpanan
selanjutnya,
mempersiapkan kultur organisme yang disimpan baik pada suhu
ruang atau suhu dingin (Singleton, dkk, 2001).
4. Silika gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga
sebagai pemadat media. Silika gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi
mikroorganisme autotrof obligat.
C. Bahan tambahan
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang ditambahkan ke medium dengan
tujuan tertentu, misalnya phenol red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator
perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan
untuk menghambat pertumbuhan mikroba non-target/kontaminan.
Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media, antara lain:
1. Agar. Agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan
terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai
pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse
untuk membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan
larut. Untuk melarutkannya harus diaduk dan dipanasi, pencairan dan
pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan
kekuatan agar, terutama pada pH yang asam.
2. Peptone. Peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati
seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin, dan kedelai.
Komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara
memperolehnya.
3. Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak,
limpa, plasenta, dan daging sapi.
4. Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat
alkohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap &
vitamin
(B kompleks).
5. Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan
asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang umumnya
digunakan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, manitol,
dan lain-lain. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis fermentasi
adalah 0,5-1%.
dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, secara detail
tidak dapat mengetahui tentang komposisi senyawa penyusunnya.
3. Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak
dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan
dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic
Extract.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat medium TA dan TC, antara lain:
1.
Tauge, berfungsi sebagai sumber energi dan bahan mineral bagi mikroba,
pemberi vitamin E yang diperlukan oleh mikroba, juga sebagai sumber
nitrogen.
4.
Pada akhir percobaan sebelum digunakan untuk menumbuhkan mikroba medium harus
disterilkan dalam autoklaf pada suhu 1210C dan tekanan 2 atmosfer dengan tujuan agar
medium tersebut bebas dari pengaruh mikroba yang ada di udara luar.
2.4 Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada
sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang
dapat berkembang biak. (Fardiaz,1992). Steril akan didapatkan melalui sterilisasi,
dilakukan dengan:
a. Sterilisasi fisik, yakni senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau
terurai akibat perubahan temperatur tinggi. Cara sterilisasi ini dilakukan dengan
menggunakan udara panas (oven) dengan temperatur 170-1800C selama 2 jam. Cara
ini digunakan untuk mensterilkan peralatan gelas. Cara sterilisasi dengan uap air panas
dan tekanan tinggi dengan autoklaf yang memiliki temperatur uap 121 0C dengan
tekanan 15 psi.
b. Sterilisasi kimia, yakni sterilisai dengan menggunakan desinfektan, larutan alkohol,
larutan formalin, larutan AMC (campuran asam klorida dengan garam Hg). Dengan
larutan-larutan dan desinfektan tersebut mikroba dapat dimatikan karena tekanan
osmotik dan dehidrasi protein pada substrat.
c. Sterilisasi mekanik, yakni sterilisasi dengan melakukan penyaringan mikroba dengan
cara filter khusus, misalnya filter Berkefeld, filter Chamberland, dan filter Seitz. Jenis
filter yang diguankan bergantung pada tujuan penyaringandan benda yang akan
disaring. (Surawiria: 1986)
BAB III
METODE PENELITIAN
15 g
Gula
240 g
Taoge
1 kg
Aquades
4 L
2. Alat :
Cawan Petri
115 buah
Tabung Reaksi
158 buah
Gelas ukur
2 buah
9 buah
18 buah
Oven
1 buah
Autoklaf
1 buah
Tali kasur
Sesuai kebutuhan
4.3 Metode
Proses Sterilisasi Alat dan Bahan
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Dalam satu kelas yang mengikuti praktikum dibagi dalam beberapa kelompok
untuk mempercepat dalam proses praktikum. Tugas tersebut diantaranya :
Dimiringkan
Ditunggu hingga padat kembali
Media Tauge Agar (TA) steril pada tabung reaksi
Ditambah 58 g agar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
MEDIA
CARA MEMBUAT
KEGUNAAN
Medium Tauge
Cair (TC)
Media Tauge
Agar (TA)
Filtrat dimasukkan ke
dalam tabung reaksi atau
erlenmeyer kemudian
disumbat dengan kapas
dan dibungkus dengan
alumunium foil dan diikat
Filtrat dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
atau Erlenmeyer,
kemudian media
dimiringkan dengan
volume 56 ml, kemudian
disumbat dengan kapas
dan dibungkus dengan
alumunium foil dan diikat
4.2 Ana
lisis
Medium
adalah
bahan
yang
untuk disterilisasi kering menggunakan oven selama 2 jam dengan suhu 160 C,
sedangkan erlenmayer, tabung reaksi, dan botol saos akan disterilisasi menggunakan
autoklaf. Tahapan selanjutnya yaitu mengisi 28 botol tabung reaksi dengan @ 9 ml, 8
botol saos diisi dengan akuades sampai batas pangkal leher botol. Alat-alat yang telah
diisi aqudes, disumbat menggunakan kapas, ditutup dengan almunium foil, lalu diikat
dengan tali kasur.
Pada tahapan selanjutnya yaitu membuat media, yang terdiri dari taoge cair
(TC)dan taoge agar (TA) yaitu dengan menyiapkan taoge sebanyak 750 gram, yang
dimasak dalam 4 liter air, setelah mendidih ekstrak yang diperoleh kemudian disaring
dan menambahkan gula ke dalam filtrat sebanyak 180 gram dan dimasak sampai
mendidih. Terjadinya proses pemanasan maka akan menyebabkan air menguap,
sehingga volume taoge tidak lagi menjadi 4 liter, oleh karena itu perlu ditambahkan
akuades agar volumenya tetap 4 liter. Taoge yang telah bercampur dengan gula diambil
sekitar 3,9 liter dan diletakan ke dalam 4 tabung reaksi yang masing-masing volumenya
9 ml. TC yang masih sisa ditempatkan pada botol kosong. Sisa filtrat taoge (0,1 liter )
ditambahkan agar sebanyak 45 gram serta akuades hingga volumenya menjadi 3 liter.
Taoge agar yang telah siap selanjutnya dimasukan kedalam 40 buah tabung reaksi (@
5ml), 4 buah erlenmeyer volume 250 (@ 150 ml), 4 buah erlenmayer volume 250 (@
100 ml), dan 4 buah erlenmeyer volume100 (@ 40 ml), sisa TA dapat diletakan pada
botol-botol kosong. Erlenmayer dan tabung reaksi ditutup dengan sumbat, dilapisi
almunium dan diikat dengan tali kasir, baru kemudian dibungkus dengan kertas
Alat-alat yang telah diisi dengan TA, TC, dan akuades sekarang siap untuk
disterilisasi dnegan autoklaf. Terlebih dahulu mengisi air sampai batas sarangan,
kemudian bagian atas sarangan ditutup dengan kain. Alat alat ditata sedemikian rupa.
Tahap selanjutnya menutup autoklaf secara diagonal, menghubungkannya dengan
sumber listrik, membuka sedikit klep uap, mengatur timer dan menekan tombol on.
Sekitar 1,5-2 jam tekanan akan naik menjadi 1 atm, pada saat itulah klep uap ditutup
dan menunggu hingga terdengar bunyi alarm, pertanda sterilisasi telah selesai.
Media yang telah disterilisasi dipisahkan antara TA dan TC, media TA
dilepaskan dari pembungkusnya kemudian meletakkan papan kayu untuk membuat
media menjadi miring, dimana terlebih dahulu disemprotkan alkohol pada sekeliling
tempat yang akan ditempati untuk membuat media agar miring. Setelah semua media
dingin / suhu pada media tidak lagi panas, semua media baik yang diletakan di
erlenmayer, botol, maupun tabung reaksi dibungkus dengan plastik. Media TC disimpan
dalam kulkas listrik, sedangkan media lainnya (erlemnmayer, botol saos, tabung reaksi
berisi TA) disimpan di dalam kulkas surya.
Dalam pratikum pembuatan media, media yang dibuat adalah taoge cair (TC)
dan taoge agar (TA). Dalam pembuatan taoge cair tidak ditambahkan zat padat seperti
agar, karena media cair digunakan untuk pertumbuhan bakteri, ragi, dan mikroalga.
Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
tetapi juga dapat digunakan untuk tujuan lain seperti isolasi dan enumerasi. Semua
senyawa dan indikator yang ditambahkan ke dalam susunan media, meampunyai
fungsi tertentu sesuai dengan sifat pertumbuhan mikroba. Pemilihan taoge sebagai
bahan pembuat media dalam pratikum ini karena dalam taoge tersimpan nutrisi protein
yang mengandung beberapa senyawa yang dibutuhkan oleh bakteri, seperti nitrogen,
karbon, dan pospat. Unsur Nitrogen diperlukan untuk mensisntesis asam amino,
nukleotida, dan vitamin.
4.3 Pembahasan
Pertumbuhan mikoorganisme tergantung dari tersedianya air. Bahan-bahan
yang terlarut dalam air, yang digunakan oleh mikroorganisme untuk membentuk bahan
sel dan memperoleh energi, adalaah bahan makanan. Pada dasarnya sesuatu larutan
biak sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat berikut. Di dalamnya harus
tersedia semua unsur yang ikut serta pada pembentukan bahan sel dalam bentuk
berbagai senyawa yang dapat dioloah (Schlegel, 1994).
Macam-macam media pertumbuhan berdasarkan sifat fisik yaitu medium padat,
medium setengah padat dan cair. Media padat yaitu media yang mengandung agar 15
% sehingga setengah dingin media menjadi pada. Medium setengah padat adalah
media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat,
tidak begitu cair. Medium cair adalah media yang tidak mengandung agar, contohnya
adalah Nutrient Broth dan Lactose Broth. Digunakan sterilisasi kering menggunakan
oven untuk mensterilisasi alat seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, dan cawan petri.
Dan sterilisasi basah menggunakan autoclaf untuk sterilisasi bahan yang sudah ada
isinya. Pada pembuatan media taoge agar digunakan agar media dari taoge cair yang
dibuat menjadi padat.
Media yang digunakan untuk keperluan mikrobiologi harus dalam keadaan steril,
artinya di dalam bahan tersebut tidak didapatkan pertumbuhan mikroba yang tidak
diharapkan baik di dalam bentuk spora atu bentuk lainnya. Keadaan ini mempunyai
maksud dan tujuan agar jika bahan tersebut dipergunakan, maka hanya mikroba yang
dimaksud yang akan tumbuh berkembang. Tujuan kedua ialah untuk meminimalkan
kemungkinan besar pertumbuhan mikroba yang lain, yang akan menghambat atau
mematikan mikroba yang kita tumbuhkan. Susunan media pada mikroba harus memiliki
kandungan air, nitrogen, sumber energi atau unsur C, dan faktor pertumbuhan, agar
bakteri dapat tumbuh dengan baik.
Susunan bahan baik bahan alami atau bahan buatan yang digunakan untuk
perkembangan dan pertumbuhan mikroba haruslah terkandung semua unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba, harus mempunyai
tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan
mikroba.
Pemilihan media yang baik akan menunjang pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba. Kesesuaian suhu, pH, kecukupan nutrien pada media
merupakan beberapa syarat untuk mikroba tersebut dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Pada pembuatan media untuk berbagai macam organisme harus
menggunakan bahan yang mengandung banyak protein dangan berbagai
konsentrasinya sehingga dapat menumbuhkan bakteri (Stanier, 2001). Salah satu
bahan yang sering dipergunakan adalah tauge. Tauge berfungsi sebagai sumber
protein, sukrosa berfungsi sebagai sumber karbohidrat sehinga cocok dijadikan untuk
media pertumbuhan mikroba.
Dalam pratikum pembuatan media kali ini, media yang dibuat adalah taoge cair
(TC) dan taoge agar (TA). Perbedaan antara kedua media ini adalah pada media taoge
cair tidak ditambahkan agar karena media ini digunakan sebagai pertumbuhan bakteri,
ragi, dan mikroalga. Pemilihan taoge sebagai bahan pembuat media dalam pratikum ini
karena dalam taoge tersimpan nutrisi protein yang mengandung beberapa senyawa
yang dibutuhkan oleh bakteri, seperti nitrogen, karbon, dan phospat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikroorganisme hidup dan berkembang memerlukan kebutuhan dasar seperti
air, senyawa-senyawa sumber energi (karbon dan nitrogen), mineral, faktor tumbuh,
dan kondisi lingkungan yang sesuai (pH, suhu, dan tekanan
osmose). Nutrien dan vitamin dalam pembiakan berfungsi membentuk substansi yang
mengaktivasi enzim khususnya pada media. Kebutuhan akan nutrisi dan vitamin
masing-masing mikroorganisme berbeda-beda, oleh sebab itulah memerlukan media
yang berbeda pula sebagai tempat biak atau tempat tumbuhnya. Pada dasarnya media
pertumbuhan dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok besar yaitu berdasarkan
komposisi bahan media, berdasarkan konsistensinya dan berdasarkan fungsinya dan
didalam ketiganya terdapat karakteristik yang berbeda-beda.
Praktikum pembuatan media kali ini menggunakan media Taoge Cair (TC) dan
Taoge Agar (TA). Perbedaan antara kedua media ini adalah pada media taoge cair tidak
ditambahkan agar karena media ini digunakan sebagai pertumbuhan bakteri, ragi, dan
mikroalga. Pemilihan taoge sebagai bahan pembuat media dalam pratikum ini karena
dalam taoge tersimpan nutrisi protein yang mengandung beberapa senyawa yang
dibutuhkan oleh bakteri, seperti nitrogen, karbon, dan pospat. Pembuatan TA pun
memiliki kekhasan tersendiri yaitu harus terlebih dahulu dimiringkan
untuk mendapatkan media pertumbuhan yang miring sehingga memudahkan ketika
penanaman mikroba (mikroba dapat menempel secara sempurna).
B. Saran
Pembuatan media pertumbuhan ini memerlukan waktu yang lama, dibutuhkan
kesabaran ketika menunggu pensterilisasian dan juga ketelitian penuh agar tidak
terdapat mikroba yang tidak diinginkan menempel pada alat maupun media
pertumbuhan. Bahan Pembuatan media ini sebaiknya dilakukan di luar jam praktikum
karena proses yang lama itu tadi, sehingga dapat menghemat waktu. Bahan-bahan
yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang telah tertulis dalam panduan, jika
akan mambuat lebih harus dikalikan kelipatannya untuk semua bahan. Pada saat
penambahan akuades ke dalam filtrat yang telah ditambahkan gula, penambahannya
harus diperhatikan (tidak boleh kurang dari ketentuan).
DAFTAR PUSTAKA
Related Articles