Abstrak
Dengan penampilan penjualan yang memperdaya, sedikitnya kepedulian konsumen dan
promosi berisi cibiran, menjada keloyalan pelanggan menjadi sangat sulit. Meskipun ,
mengejar konsumen membutuhkan biaya dan usaha, halini menjadi aset yang sangat beniali
dari sebuah kesuksesan suatu perusahaan.
Keyword :Kepedulian Konsumen, Brand, Loyalitas Konsumen dan Loyalitas Terhadap Brand
1. Informasi Latar Belakang Loyalitas Konsumen Terhadap Brand
Sejak dunia berada pada masa pemasaran global, kompetisi antara korporasi menjadi sangat
drastis. Untuk merebut posisi yang untung dalam suatu pasar, spesialist pemasaran bekerja
dengan berbagai cara untuk mendapatkan kemenangan dalam jangka waktu yang lama.
Diantara rencana strategis yang dilaukan, pengembangan dan menjaga loyalitas konsumen
terhadap brand menjadi pertimbangan yang sering dipilih oeh banyk pengusaha.
Bagaimanapun, ada banyak orang yang menolak usaha yang dilakukan dengan menggunakan
teknik ini. Mereka menegakan bahwa tidak mungkin untuk mencapat target ideal, khususnya
dalam pengembangan ekonomi pemasaran. Salah satunya terlihat jelas meskipun mengejar
konsumen menghabiskan waktu biaya dan usaha, hal ini merupakan aset bernilai bagia suatu
perusahaan yang sukses.
1.1.
1.2.
Pengembangan konsep
Gagasan kepercayaan dati pembeli datang dalam jangka waktu yang lama dan cepat berubah.
Dalam artikel Gonring (2008), brand suatu konsumen didefinisikan sebagai kualitas produk
sebelum tahun 1980. Ketika awal tahun 1990.. hal ini berubah menjadi kualitas konsumen.
Pada saat itu juga, kompetitor datang dengan cara memuaskan dan sangat peduli dengan klien
dan menjadikan cara tersebut senagai objek yang signifikan dari banyak perusahaan. Sejak
saat itu, banyak orang yang menaruh perhatian lebih pada konsumen untuk mendapatkan laba
yang lebih banyak.
1.3.
2.2.
Memotong Biaya
Menurut Reichheld (2000) menyatakan bahwa seorang penjual harus membuang sebanyak
mungkin uang untuk menarik klien baru dibandingankan dengan melanjutkan konsumen yang
sudah ada. Dalam kasusu ini, penulis kembali kepada statistika yang sempurna untuk
mengmbangkan perselisihan ini. Penulis mengindikaiskan bahwa untuk konsumen individu,
seller haris menghabiskan 5% kekayaannya untuk menjaga loyalitas, maka akan diperoleh
75% keuntungan. Hal ini juga dipahami sebagai perolehan pembeli baru menghabiskan
banyak uang melalui iklan, undian dan diskon
2.3.
2.4.
2.5.
3.
3.1.
3.2.
Silverstein (2009) menyatakan bahwa lebih dari 50% audiens komplain bahwa program
loyaltas hampir sama sehingga mereka kehilangan ketertarikan terhadap program tersebut.
4. Ada Beberapa Macam Loyalitas Pembelian
Untuk emmperoleh loyalitas akan menghadapi banyak masalah, beberrapa masalah dapat
dikurangu resikonya. Harus dilakukan analisis mendalam terhadap keinginan pembelian
konsumen, misalna apa yang ingin mereka beli, berapa banyak yang akan merwka habiskan
untuk barang-barang tertentu dan seberapa sering mereka berbelanja.
4.1.
Reputasi Brand
Suatu perusahaan harus memberikan perhatian lebh terhdap hubungan loyalitas brand dan
brand reputation. Brand rputation merupakan salah satu penggerak signifikan brand loyality,
sehingga brand reputation sangat efisien untuk mengejar reputasi demi keandalan konsumen.
4.2.
Brand Image
Brand image mengarahkan konsumen untuk menganggap persepsi suatu praktik organisasi
yang berhubungan dengan reputasi korporas yang baik. Dengan pemikiran ini, konsumen
optimis yakin berperilakudan beraksi.
4.3.
Kepuasaan Konsumen
4.3.1. Pengaruh positif pada produk single
Penelitian menunjukkan bahwa kepuasaan adalah faktor krusial dari kinerja dan perilaku
konsumen.
4.3.2. Internal Branding
Internal brandnf juga keluaran yang bernila dari suatu loyalitas brand. Internal branding
mempengaruhi identidikasi pekerjayang akan memberikan pengaruh positif pada loyalitas
konsumen.
6. Kesimpulan
Loyalitas konsumen terhadap suatu brand akan terbaca oleh suatu perusahaan dalam jangka
waktu ebberapa tahun yang tentunya loyalitas ini memegang peranan penting dalam
pemasaran global. Untuk memaksimalisasi keuntungan, setiap orang akan mebcoba strategi
yang berbeda. Loyalitas dikenal baik oleh pelaku bisnis dan mereka menganggap hal tersebut
adalah sebuah tantangan. Oleh karena itu, dengan menemukan elemen dan pengaruh
loyalitas maka pelaku bisnis kan memahami keyakinan konsumen sehingga dapat mengatasi
masalah pemabngunan keandalan konsumen.