Anda di halaman 1dari 10

makalah preparasi batubara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batubara yang hakikatnya sebagai sumber energi haruslah dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya, agar sumber daya yang tidak dapat diperbaharui tersebut terpakai dengan efisien.
Pemanfaatan batubara bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan
mengkonversikan batubara tersebut kedalam bentuk lainnya yang tentunya akan membuat
penggunaan batubara tersebut lebih efisien.
Untuk melakukan konversi batubara diperlukan sampling batubara untuk mengambil contoh
dari batubara yang mewakili dari keseluruhan sample batubara dan dari proses sampling tersebut
dilakukan proses preparasi batubara selanjutnya yaitu penggerusan batubara untuk menjadikan
batubara tersebut menjadi ukuran butir yang lebih halus, atas dasar tersebutlah praktikum
preparasi batubara ini dilakukan.
1.2 Tujuan dan Manfaat
2.1 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui apa itu preparasi batubara
2. Dapat mengetahui apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam proses preparasi batubara
3. Dapat mengetahui jenis ukuran butir batubara serta pengkonversian satuan ukuran butir batubara
2.2 Manfaat
Adapun manfaat dari praktiku ini adalah sebagai berikut :
1.

Mahasiswa memperoleh penjelasan secara langsung tentang preparasi batubara dalam bentuk
praktek yang tentunya mahasiswa akan lebih memahami

2.

Mahasiswa dapat menetahui apasaja peralatan serta bahan-bahan yang digunakan dalam
praktikum preparasi batubara tersebut

3.

Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis ukuran butir batubara serta dapat mengkonversikan
ukuran butir batubara dalam satuan tertentu

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
Pada dasarnya batubara hasil sampling tidak dapat langsung di analisa, batubara hasil
sampling perlu pengkondisian agar batubara dapat di analisa. pengkondisian tersebut dinamakam
preparasi batubara.
Dalam preparasi batubara terkandung beberapa tahapan inti, yaitu pengurangan ukuran,
pengurangan jumlah, pembagian dan penurunan kadar air. Yang pada intinya tujuan preparasi
batubara adalah pengurangan massa dan ukuran dari contoh batubara sampai pada massa dan
ukuran yang cocok untuk analisa di Laboratorium.
2.1.1

Pengurangan ukuran,
Dalam proses ini batubara hasil sampling ukurannya bervariasi sehingga perlu adanya
pengurangan ukuran agar dapat di proses. Pengurangan ukuran ini menggunakan alat crusher

Macam macam mesin peremuk atau penghancur batubara :


1. Bradford bracker
Mesin berbentuk seperti drum atau silinder yang dapat berputar dan dapat berfungsi sebagai
peremuk dan ayakan (screening).
Amerika serikat sampai sekarang masih memakai alat jenis ini pada proses preparasi
batubara mentah dengan kualitas bagus yang sedikit kandungan abunya. Dijepang juga alat ini
masih dipakai pada penanganan batubara kerakal. Dengan ukuran diameter silinder 2-3,6 m
panjang silinder 5-6 m, jumlah putaran/menit 10-11 kali, kapasitas pengolahan perjam 50-80 ton
dengan daya atau kapasitas listrik 22-24 kw.
2. Impact crusher
Mesin ini menggunakan benturan (impact) sebagai mekanisme peremukannya tipenya ada
berbagai macam, mesin ini sangat representative disbanding mesin yang lain karena dapat
menghasilkan prodak yang relative ideal sehingga memudahkan dalam hal pengangkutan dan
pemakaian.
Mesin ini mempunyai rasio peremukan yang besar yakni 7:1, 10: 1. Hanya saja berat baja
(liner) yang berfungsi sebagai pemukul dab plat penerima sering mengalami keausan sehingga
mesin ini termasuk mesin yang butuh biaya pemeliharaan yang tinggi. Ada 2 tipe mesin
repressible hammer mill dan impact crusher.
3. Roll crusher
a. Double roll crusher berfungsi melakukan peremukan dengan cara menjepit benda yang
hendak diremukkan diantara satu buah roller yang dikenal dengan sebutancrushing roll.
Alat ini terdiri dari 2 silinder (roller) dengan sumbu yang sejajar pada bidang horizontal
yang sama kedua roller berdekatan lalu berputar dengan arah putaran berlawanan kemudian
batubara mentah diumpan masuk akan dijepit diantara dua roller, akibat tekanan yang kuat
akhirnya batubara mentah remuk dan jatuh kedalam roller truk ke penampungan.
Keunggulan double roll crusher :
-Tidak mudah terjadi peremukan atau perumusan secara berlebuhan.
-Jarang terjadi penyumbatan pada ruang peremukan.
-Preparasi mudah dilakukan.
Kekurangan double roll crusher :

-Proses peremukan hanya berlangsung pada sebagian kecil dari seluruh badan rolter yang
besar.
b. Single roll crusher adalah double roll crusher yang didesain mempunyai 1 roller saja
dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan batubara/ satuan luas.
Kekurangannya sering terjadi penyumbatan terhadap partikel yang mudah melengket.
4. Jaw crusher
Jaw crusher adalah alat atau contoh paling umum mesin peremuk dengan bentuk dan
mekanisme yang sederhana untuk melakukan peremukan batuan yang mengandung mineral
dengan cara menjepit diantara dua buah plat (rahang tetap dan rahang ayun) atau swing jaw, lalu
dihancurkan dengan gaya tekan remuk.
Kegunaannya untuk menyeragamkan ukuran butir batubara mentah, untuk meremukkan batu
buangan sebelum dibuang dengan belt conveyor.
Alat tersebut ada 2 tipe :
a.

Type blake, bila titik tumpuan ada diatas.

b.

Type dodge, bila titik tumpuan ada dibawah.

Prinsip Kerja jaw crusher, sudut yang dibentuk oleh dua buah rahang disebut nip angle dan
besarnya antara 28-30 j. bila sudut ini terlalu besar batubara mentah yang baik, akan selalu
terpental atau lari ke atas, perbandingan antara ukuran partikel sebelum dan sesudah peremukan
disebut juga rasio peremukan (rasio pengerusan),
rasio peremukan atau pengerusan pada jaw crusher sekitar 4:1 hingga 6:1 sedangkan untuk
menyatakan kapasitas pengolahan bijih dinyatakan dengan (m3/t) atau (t/jam). Pada jaw crusher
type dodge titik tumpuh rahang-rahangnya ada dibagian bawah sehingga pada saat
pengoprasionalnya pun misalnya discharge (dutlate) tetap. Type ini mempunyai kelebihan dalam
hal keseragaman ukuran produk (hasil pengerusan) namun sebaliknya kekurangannya pada mulut
discharge karena mudah tersumbat. Karena posisi mulut discharge jauh dari titik tumpu gaya
maka alat ini harus melakukan peremukan bongkahan besar dengan tenaga yang relative lemah
untuk itu type dodge biasanya dipakai untuk peemukan sedang, dan kapasitas pengolahan yang
tidak terlalu besar.
2.1.2

Pembagian Sample dan Pengurangan Jumlah

Setelah ukuran dikurangi maka selanjutya sample akan di kurangi jumlahnya. Dalam
pengurangan jumlah sample ini tidak sembarangan begitu saja tapi ada beberapa cara yang bisa
di gunakan yaitu Rifling, Fraktional soveling, strip mixing and spiling, increment division dan
mekanik, dengan cara tersebut bisa di tentunkan bagian mana yang di ambil dan bagian mana
yang akan di buang.
1. Increment Division
a. Aduk sample yang akan di bagi dan atau dikurangi tebarkan secara merata dengan ketebalan 2.5
kali ukuran particlenya.
b. Buat Garis matrik dengan dimensi 4x5 setelah terbentuk matriknya
c. ambil secara random setiap bagian-bagian yang sudah terpisah dengan garis-garis menggunakan
2.

shovel.
Riffling
Adalah alat untuk membagi sample menjadi 2 bagian. satu bagian untuk di buang satu
bagian lagi akan di gunakan.

3.

Fraktional soveling
Yaitu dengan cara mengaduk sample yang akan dibagi kemudian bentuklah menjadi sebuah
kerucut.
setelah itu ambil dari sample batubara yang kerucut itu sama rata menjadi beberapa bagian.
misalkan dari 1 kerucut tumpukan batubara akan dibagi jadi 5 bagian. maka setiap tunpukan
yang lebih kecil mendapatkan jatah yang sama dari kerucut batubara yang besar.
dalam pengambilan bagian-bagiannya gunakanlah shovel. Setelah terbentuk kerucut-kerucut
kecil pilih secara acak bagian mana yang di buang bagian mana yang di ambil.

4.

strip mixing and spiling


Cara ini hampir mirip dengan Fraktional soveling hanya saja batubara dibentuk strip atau
garis. caranya jatuhkan secara merata batubara dengan menggunakan shovel sepanjang garis
yang dibuat. lakukan sampai batubara habis.
Ambil bagian batubara dengan terlebih dahulu sekat batubara dengan menggunakan 2
penyekat sehingga batubara yang berada di tengah sekat kita ambil dengan shovel sampai bagian
terkecil. ambil 20 increment untuk satu bagian pemisahan.
2.1.3 Pengurangan Kadar Air
Pengurangan kadar air disini agar saat analisa hilangnya air pada batubara terkontrol.

Alat yang biasa di gunakan berupa oven cukup besar biasanya di sebut ruang pengeringan
(Draying Shed)
2.1.4 Pengurangan Ukuran Milling
Yaitu menghaluskan ke ukuran yang lebih kecil agar bisa di analisa di laboratorium.
Jenis alat yang bisa digunakan dalam proses milling adalah :
Berdasarkan pada media gerusnya, grinding media, alat penggerus dapat dibedakan:
1. Ball Mill,
menggunakan media gerus berbentuk bola yang terbuat dari baja. Diameter media gerus
bervariasi mulai dari 25 sampai 150 centimeter. Panjang mill, L dan diameternya , D, relative
sama, L = D. Berdasarkan cara pengeluaran produknya, atau discharge, ball mill dibedakan
menjadi overflow mill dan grate discharge mill.

Pada overflow mill, produk hasil penggerusan keluar dengan sendirinya pada ujung
satunya, ujung pengeluaran.

Sedangkan pada grate discharge mill, produk keluar melalui saringan yang dipasang pada
ujung pengeluaran. Produk dapat keluar dengan bebas, permukaan dalam mill rendah,
lebih rendah dari overflow. Hal ini dapat menghindari terjadinya overgrinding.

Air yang digunakan pada ball mill akan membentuk kekentalan tertentu, sehingga pulp dapat
melekat dan meyelimuti bola dan liner. Pulp harus relative encer agar pulp dapat bergerak
dengan leluasa di dalam mill. Ball mill biasanya beroperasi dengan 70 80 persen solid,
padatan.
2. Rod Mill
menggunakan media gerus berbentuk batang selindern yang panjangnya hampir sama
dengan panjang mill. Media gerus biasanya terbuat dari baja dan disusun sejajar dalam mill.
Dimensi Panjang, L jauh lebih besar daripada diameter, D, L > D, biasanya panjang mill 1,5
sampai 2,5 kali diameternya.
Rod mill diklasifikasikan berdasarkan cara mengeluarkan produknya.

Overflow mill, umpan masuk dari salah satu ujung mill, dan keluar dari ujung lainnya
secara overflow. Overflow mill paling banyak digunakan pada penggerusan cara basah.

Centre peripheral discharge mill, umpan masuk pada kedua ujung mill, dan produk
keluar dari bagian tengan shell. Penggerusan dapat dengan cara basah maupun cara
kering. Mill ini menghasilkan produk yang relative kasar.

End peripheral discharge mill, umpan masuk pada salah satu ujung mill, dan produk
keluar dari ujung yang lainnya melalui shell. Mill ini biasanya digunakan untuk
penggerusan cara kering.

Pada cara basah air berfungsi sebagai alat transportasi untuk membawa bijih yang sudah
berukuran halus ke tempat yang sesuai dengan ukurannya. Bijih yang sudah halus akan terdorong
air ke arah pengeluaran. Rod mill umumnya beroperasi dengan 30 35 persen solid, padatan.
3. Pebble Mill,
media gerus menggunakan batuan yang sangat keras. Mill ini memiliki Dimensi panjang mill,
L relative sama dengan diameter mill, L = D
4. Autogeneous Mill,
media gerus menggunakan bijih itu sendiri. Dimensi panjang mill, L relative lebih kecil
daripada diameter mill-nya, L < D. Pada mill ini bijih akan menggerus bijih. Penggerusan
dilakukan terhadap bijih yang datang dari tambang atau bisa dari keluaran operasi peremukan
tahap pertama. Penggerusan dapat dengan cara basah atau kering, dan mekanisme
penggerusannya sama dengan ball mill.
Autogeneous Mill, dapat dilakukan dengan atau dalam ball mill, cascade mill atau aerofall mill.
Cascade mill berupa mill yang memiliki diameter 3 sampai empat kali panjang mill. Sedangkan
aerofall seperti cascade, namun pada liner dipasang sekat yang dapat membawa bijih ke tempat
yang lebih tinggi.

Autogeneous seluruhnya, bijih dari tambang dapat masuk langsung ke dalam mill.
Seluruh muatan mill adalah bijih dari tambang dan saling gerus.

Autogeneous sebagian, muatan mill berupa bongkah-bongkah besar bijih dicampur


dengan bijih yang telah diremuk dengan alat lain. Pada mill ini bongkah-bongkah besar
bertindak sebagai media gerus.

Semi Autogeneous, bijih dari tambang dicampur dengan media gerus, bola baja pejal. Jadi
isi mill adalah bijih dari tambang langsung masuk mill dan tercampur dengan media
gerus yang sudah ada dalam mill.

5. Tube Mill,
media gerus menggunakan bola baja. Dimensi panjang mill, L biasanya jauh lebih besar dari
diameternya, L > D. Mill terbagi dalam beberapa kompartemen. Bisa dua, tiga atau bahkan bisa
empat kompartemen.
2.2 Pembahasan praktikum
Pada praktikum kali ini kami membahas tentang preparasi batubara namun pada praktikum
ini proses sampling telah dilakukan sebelumnya yaitu dengan mengambil sample batubara yang
berbeda-beda dari stockpile perusahaan yang berbeda-beda pula.
Dalam praktikum ini kami langsung melakukan proses milling yaitu proses untuk
menggerus batubara menjadi ukuran yang lebih halus, agar dapat diproses lebih lanjut dalam
laboratorium
Proses milling yang kami lakukan yaitu dengan menggunakan mesin miller skala kecil yang
menghasilkan ukuran butir batubara yang cukup halus
Dalam proses preparasi ini juga kami melakukan proses pengambilan sample dengan
ukuran butir batubara tertentu yakni dengan ukuran butir skala mesh
Alat yang kami gunakan dalam pengambilan sample ini adalah shapeshaker yang
mengaduk-aduk serta mengocok batubara dan langsung memilah ukuran batubara dalam satuan
mesh, adapun satuan mesh yang tersedia di shapeshaker adalah ukuran mesh sampai dengan
200 mesh.
Kemudian setelah proses milling dilakukan sample batubara tersebut kami simpan dan akan
dilanjutkan proses selanjutnya di laboratorium pada praktikum selanjutnya.

BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa proses preparasi batubara
adalah proses untuk menyiapkan batubara sebelum dilakukan proses selanjutnya di laboratorium
Proses kegiatan preparasi batubara meliputi penghancuran atau peremukan batubara,
pengeringan atau pengurangan kadar air dan terakhir adalah penggerusan atau milling, pada
praktikum ini kami langsung melakukan milling.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kami adalah miller untuk menggerus
batubara dan shapeshaker untuk memilah batubara dalam ukuran mesh tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/operasi-penggerusan-grinding/
http://zodized.blogspot.com/2013/12/preparasi-batubara.html
http://sopyanyusuf.blogspot.com/2011/01/preparasi-batubara.html
http://mheea-nck.blogspot.com/2011/01/preparasi-batubara.html

Anda mungkin juga menyukai