Anda di halaman 1dari 14

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

LAPORAN PENDAHULUAN
KEHAMILAN NORMAL
DI RUANG POLI KEBIDANAN RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH
TRI ENJI STEFIANI
G4D014066

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2015

A. Pengertian
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau
fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi
(misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet).
Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40).
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan kehamilan normal adalah
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi dimana embrio atau fetus terdapat pada tubuh seorang wanita yang
berlangsung selama 40 minggu atau 9 sampai 10 bulan menurut kalender
internasional.
B. Proses Kehamilan
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel
sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir.
Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal
konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu
setelahnya.
1. Pembuahan, Implantasi dan Perkembangan Plasenta
Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana
satu sel telur dibuahi oleh satu sperma. Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah
merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari
sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba
falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan tempat
terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan
mengalami

kemunduran

(degenerasi)

dan dibuang

melalui vagina

bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur
yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian

pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin). Jika pada ovulasi
dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan,
maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini
merupakan kembar fraternal. Kembar identik terjadi jika pada awal
pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang
terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur. Pada
saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari
vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5
menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan
dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada
tempatnya tertanam. Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim,
pada bagian depan maupun dinding belakang. Dinding blastosis memiliki
ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel. Sel-sel
di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang
menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada dinding
rahim dan membentuk plasenta (ari-ari).
Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan
dan memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan
janin. Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan
selesai pada hari ke 9-10. Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari
selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam (amnion) mulai
dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion. Kantung
amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk
membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.
Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke
dalam dinding rahim dan membentuk percabangan seperti susunan pohon.
Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan
plasenta, sehingga zat gizi dari ibu lebih banyak yang sampai ke janin dan
limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu. Pembentukan plasenta yang
sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta akan terus

tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai 500
gram.
2. Perkembangan embrio
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari
setelah pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan
menjadi otak dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah
mulai dibentuk pada hari ke 16- 17. Jantung mulai memompa cairan melalui
pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah
merah yang pertama. Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di
seluruh embrio dan plasenta.
Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim
pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah
yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah
mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim
bertemu (karena janin telah memenuhi seluruh rahim).
C. Fisiologi Kehamilan
Kehamilan memerlukan proses yang berkesinambungan, yaitu:
1. Konsepsi
a) Bertemunya sel telur dengan sperma.
b) Terjadi pada 1/3 distal tuba.
c) Mengalami pembelahan; zigot morula blastula.
2. Nidasi
a) Menempelnya blastula dalam endometrium/desidua.
b)Terjadi pada hari ke-4 7 setelah konsepsi.
3. Plasentasi
a) Tumbuhkembangnya khorion dan desidua.
b) Pembentukan plasenta.
c) Pada akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.
D. Produk Kehamilan
1. Plasenta
2. Selaput ketuban
3. Air ketuban
4. Tali pusat
5. Janin.
E. Diagnosis Kehamilan
Tanda Kehamilan Tidak Pasti
(Probable Sign)
1. Amenorea

Tanda Kehamilan Pasti


1. Denyut jantung janin

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mual dan muntah


Mastodinia/payudara tegang
Ngidam
Sering miksi
Konstipasi atau obstipasi
Perubahan berat badan
Perubahan temperatur basal
Perubahan
warna
kulit/pigmentasi
10. Perubahan pada payudara
11. Perubahan pada pelvis
12. Pembesaran perut
13. Kontraksi uterus
14. Balotemen
15. Sinkope
16. Epulis (hipertropi gusi pada
kehamilan)

2. Palpasi untuk menilai gerakan


janin dan bagian janin
3. Rontgenografi
4. Ultrasonografi
5. Fetal ECG
6. Tes kehamilan

F. Perubahan pada Kehamilan


Perubahan ini terjadi karena:
1. Perubahan fungsi endokrin maternal.
2. Pertumbuhan plasenta yang berfungsi endokrin.
3. Kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin.
Perubahan sistemik meliputi:
a) Sistem Reproduksi
1) Rahim atau Uterus
Menjadi 1000 kali lebih besar, 30 kali lebih berat, aliran darah 60 kali
lebih cepat. Semula sebesar jempol (30 gram), mengalami hipertropi
dan hiperplasia menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan.
Tanda Hegar: Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan
lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat
saling sentuh.
Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi
pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim
bentuknya tidak sama.
Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya
gangguan perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron
berubah konsentrasinya sehingga progesteron mengalami penurunan.
2) Vagina

Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan


pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak semakin
merah dan kebiru-biruan.
3) Ovarium (Indung Telur)
Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna
pada umur 16 minggu.
4) Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon estrogen, progesteron,
dan somatomamotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil antara
lain: payudara menjadi lebih besar, areola hiperpigmentasi (hitam),
glandula mongtomery makin tampak, puting susu makin menonjol,
belum mengeluarkan ASI, baru setelah persalinan hambatan prolaktin
tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
b) Sistem Kardiovaskuler
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1)Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah.
2)Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro plasenter.
3)Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat.
Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi
darah ibu yaitu:
a. Volume Darah
Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel
darah. Serum darah

bertambah 25 30% sedangkan sel darah

bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.


b. Sel Darah
Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah
putih meningkat mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat
angka normal, protein darah; albumin dan gamma globulin
menurun pada triwulan I sedangkan fibrinogen meningkat.
Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem kardiovaskuler antara
laian: dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi ortostatik.
c) Sistem Respirasi
Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena
kebutuhan metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena

dorongan rahim yang besar menyebabkan sesak nafas sehingga


kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20 25 % dari biasanya.
d) Sistem Pencernaan
1) Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan
refkluks.
2) Produksi asam lambung menurun.
3) Mual muntah karena pengaruh

HCG

(Human

Chorionic

Gonadotrophyn).
4) Haemorrhoid karena tekanan venosa.
5) Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.
Perubahan metabolisme meliputi:
1) Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan
2)
3)
4)
5)

janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter.


Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.
Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes).
Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.
Mineral, kebutuhan meningkat .
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg

selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar kg/minggu.


e) Sistem Urinarius
Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil
muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua.
f) Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone.
G. Konsep Pemeriksaan Pengawasan Antenatal
Pemeriksaan antenatal meliputi:
1. Anamnese: data bilogis, keluhan hamil, fisiologis, patologis (abnormal).
2. Pemeriksaan fisik: umum, khusus yang meliputi; obstetrik, pemeriksaan
dalam/rectal, ultrasonografi.
3. Pemeriksaan psikologis.
4. Laboratorium
a) Rutin; darah lengkap, urine lengkap.
b) Tes kehamilan.
c) Khusus; pemeriksaan TORCH, serologi, fungsi hati dan ginjal, protein
darah, golongan darah, faktor RH, air ketuban, infeksi hepatitis B
ibu/bayi, estriol dalam urin, infeksi AIDS, dll.
Penegakan diagnosis kehamilan meliputi:
1. Kehamilan normal: tanpa keluhan, hasil pemeriksaan laboratorium baik.
2. Kehamilan dengan risiko: tinggi/sangat tinggi, yang meragukan, rendah.

3. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin.


4. Kehamilan disertai komplikasi.
5. Kehamilan dengan status nutrisi kurang.
Penatalaksanaan lebih lanjut meliputi:
1. Pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan.
2. Pengobatan penyulit kehamilan.
3. Menjadwalkan pemberian vaksinasi.
4. Memberikan preparat penunjang kesehatan: Vitamin dan tambahan preparat
Fe.
5. Menjadwalkan pemeriksaan ulang.
H. Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan pertama diharapkan menetapkan data dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin dan kesehatan Ibu sampai persalinan.
Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan:
1. Periksa dalam, untuk menentukan besarnya rahim.
2. Pemeriksaan dengan spekulum untuk menilai keadaan serviks, vagina, dan
sekitarnya.
3. Pemeriksaan sitologi.
4. Pada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting susu sejak dini
mendapat pemeliharaan yang baik. Puting susu yang belum menonjol ditarik
keluar dan dimasase dengan minyak atau dengan menggunakan pompa susu.
I. Diagnosa Keperawatan
Trimester I
Trimester II
1. Risiko
tinggi 1. Gangguan
perubahan
nutrisi
citra
tubuh
kurang
dari
b.d.
kebutuhan
tubuh
Perubahan
b.d. perubahan nafsu
bentuk tubuh.
makan
mual, 2. Pola
nafas
muntah.
tidak efektif
2. Ketidaknyamanan
b.d.
b.d. perubahan fisik
Penekanan
dan
pengaruh
diafragma
hormon.
karena
3. Risiko
tinggi
pembesaran
terhadap kekurangan
uterus.
volume cairan b.d.
gangguan masukan
dan atau kehilangan
cairan
yang
berlebihan
(muntah),
peningkatan

Trimester III
1. Ketidaknyamanan
b.d.
perubahan fisik, pengaruh
hormonal
2. Kurang pengetahuan mengenai
persiapan untuk persalinan
atau kelahiran, perawatan bayi
b.d. kurangnya interpretasi
informasi.
3. Risiko tinggi terhadap harga
diri situasional rendah b.d.
masalah
mengenai
kemampuan
untuk
menyelesaikan
tugas
kehamilan atau kelahiran anak.
4. Perubahan eliminasi urin b.d.
pembesaran
uterus,
peningkatan tekanan abdomen.
5. Gangguan pola tidur b.d.
perubahan
pola
tingkat
aktivitas stress, psikologis

kebutuhan cairan.
4. Kurang pengetahuan
(kebutuhan belajar)
mengenal pekerjaan,
kehamilan
yang
normal
b.d.
kurangnya
informasi.
5. Resiko tinggi cedera
terhadap janin b.d.
malnutrisi ibu
6. Risiko
tinggi
terhadap konstipasi
b.d.
relaksasi,
peningkatan
absorpsi
air
di
saluran GI adanya
hemoroid,
mengkonsumsi
suplemen zat besi.
7. Risiko tinggi infeksi
terhadap
kandung
kemih b.d. hygiene
buruk,
ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari
pemajanan tehadap
pathogen.
8. Risiko
tinggi
terhadap gangguan
citra tubuh b.d.
persepsi
tentang
perubahan
fisik
psikososio budaya
dan
keyakinan
spiritual.
9. Koping
keluarga
potensial terhadap
pertumbuhan
b.d.
kebutuhan klien dan
keluarga
cukup
terpenuhi.

J. Rencana Keperawatan
Pada Trimester Pertama

ketidakmampuan
untuk
mempertahankan kenyamanan.
6. Risiko tingi terhadap koping
individual atau keluarga tidak
efektif b.d. krisis situasi atau
maturasi, kerentanan pribadi,
persepsi tidak realities, metode
koping yang tidak adekuat.

1. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. perubahan
nafsu makan mual, muntah.
Intervensi
a. Tentukan keadekuatan

masukan

nutrisi

dulu/sekarang

dengan

menggunakan batasan 24 jam.


b. Dapatkan riwayat kesehatan, catat usia, khususnya < 17 tahun, >35
tahun.
c. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.
d. Timbang BB pasien.
e. Perhatikan adanya ngidam.
f. Berikan informasi tentang diet pre natal.
g. Tinjau ulang frekwensi dan berat mual/muntah
2. Ketidaknyamanan b.d. perubahan fisik dan pengaruh hormon.
Intervensi
a. Catat adanya/derajat pada tidak nyaman minor
b. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
c. Anjurkan penggunaan bra penyokong
d. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar
3. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d. gangguan masukan
dan atau kehilangan cairan yang berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
Intervensi
a. Auskultasi DJJ
b. Tentukan frekwensi/beratnya mual muntah
c. Tinjau ulang kemungkinan masalah medis lain
d. Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan darah,
masukan/haluaran dan berat jenis urine
e. Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenal pekerjaan, kehamilan
yang normal b.d. kurangnya informasi.
Intervensi
a. Bina hubungan perawat klien yang mendukung terus menerus
b. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini
c. Klasifikasi kesalahpahaman
d. Tentukan derajat motivasi untuk belajar
e. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan
f. Identifikasi siapa yang memberikan dukungan dan budaya
5. Risiko tinggi cedera terhadap janin b.d. malnutrisi ibu
Intervensi
a. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu
b. Diskusikan tingkat aktivitas normal dan latihan
c. Anjurkan klien untuk melakukan seks yang lebih aman
d. Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien
e. Catat masukan protein

6. Risiko tinggi terhadap konstipasi b.d. relaksasi, peningkatan absorpsi air di


saluran GI adanya hemoroid, mengkonsumsi suplemen zat besi.
Intervensi
a. Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum kehamilan, perhatikan perubahan
selama hamil
b. Kaji adanya haemoroid
c. Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran,padipadian,serat makanan kasar dan masukan cairan adekuat
d. Anjurkan latihan ringan secara teratur
7. Risiko tinggi infeksi terhadap kandung kemih b.d. hygiene buruk,
ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari pemajanan tehadap
pathogen.
Intervensi
a. Berikan informasi tanda dan gejala
b. Tentukan perlunya mencuci tangan secara teratur sebelum dan saat
memegang makanan dan setelah toileting
c. Berikan informasi tentang hygiene klien
d. Anjurkan klien minum dan gelas cairan setiap hari
e. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun.
8. Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh b.d. persepsi tentang perubahan
fisik psikososio budaya dan keyakinan spiritual.
Intervensi
a. Tentukan sikap terhadap kehamilan, perubahan citra tubuh dan situasi
pekerjaan
b. Identifikasi hal mendasar dari harga diri klien sampai dengan perubahan
karena hamil
c. Kaji sistem pendukung seperti bibi, nenek, kultural healer
d. Tinjau ulang perubahan fisiologis selama kehamilan
9. Koping keluarga potensial terhadap pertumbuhan b.d. kebutuhan klien dan
keluarga cukup terpenuhi.
Intervensi
a. Identifikasi hubungan antar anggota keluarga
b. Kaji hubungan klien/pasangan pada orang tua
c. Anjurkan ayah/saudara sekandung untuk ikut kunjungan pre natal dan
mendengarkan DJJ
d. Berikan daftar bahan bacaan un tuk klien/pasangan/saudara secara tepat
mengenai penyesuain bayi baru lahir
Pada Trimester Kedua
1. Gangguan citra tubuh b.d. Perubahan bentuk tubuh.
Intervensi

a. Tinjau ulang/kaji sikap klien terhadap kehamilan, perubahan bentuk


tubuh
b. Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil
2. Pola nafas tidak efektif b.d. Penekanan diafragma karena pembesaran
uterus.
Intervensi
a. Kaji status pernapasan
b. Kaji kadar Hb dan Ht, tekankan masukan vitamin C
c. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas
tertentu dan latihan ringan
Pada trimester Ketiga
1. Ketidaknyamanan b.d. perubahan fisik, pengaruh hormonal
Intervensi
a. Kaji terus menerus ketidaknymanan klien dan metode

untuk

mengatasinya
b. Kaji status dan pernapasan klien
c. Perhatikan adanya keluhan tegangan pada punggung dan perubahan cara
berjalan
d. Perhatikan adanya kram kaki
e. Kaji adanya konstipasi dan hemoroid
2. Kurang pengetahuan mengenai persiapan untuk persalinan atau kelahiran,
perawatan bayi b.d. kurangnya interpretasi informasi.
Intervensi
a. Lanjutkan/mulai program belajar seperti disebutkan dalam trimester I
b. Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis
c. Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan
d. Berikan informasi verbal tentang perawatan bayi, perkembangan dan
pemberian makanan
3. Risiko tinggi terhadap harga diri situasional rendah b.d. masalah mengenai
kemampuan untuk menyelesaikan tugas kehamilan atau kelahiran anak.
Intervensi
a. Perhatikan isyarat verbal/non verbal klien/pasangan saat diskusi tentang
masalah perubahan tubuh dan harapan peran
b. Evaluasi adaptasi fisiologis klien/pasangan terhadap klien dengan
kehamilan
c. Dorong klien untuk beradaptasi dalam kelas kelahiran anak bila belum
terlihat
4. Perubahan eliminasi urin b.d. pembesaran uterus, peningkatan tekanan
abdomen
Intervensi
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sampai trimester III

b. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak dalam waktu yang lama
c. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur
5. Gangguan pola tidur b.d. perubahan pola tingkat aktivitas stress, psikologis
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan
Intervensi
a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan
kehamilan
b. Evaluasi tingkat kelelahan
c. Kali terhadap kejadian insomnia dan respon klien terhadap penurunan
tidur
6. Risiko tingi terhadap koping individual atau keluarga tidak efektif b.d. krisis
situasi atau maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realities, metode
koping yang tidak adekuat.
Intervensi
a. Kaji persiapan persalinan, kelahiran dan kedatangan bayi
b. Tentukan persepsi klien/pasangan terhadap janin sebagai kesatuan yang
terpisah
c. Tentukan bagaimana ibu mengetahui kehamilan saat persalinan dan
kelahiran mendekat.

DAFTAR PUSTAKA
Doengoes ME, 2001, rencan keperawatan maternal / bayi : Pedoman untuk
Perencanaan & Dokumentasi Pearawatan klien, Edisi 2, EGC, Jakarta.
Hamilton PM, 1995, Dasar-dasar Kepwrawatan maternitas, EGC, Jakarta.
Riyadi, S. 2012. Biologi Reproduksi. Yogyakarta: STIKES Yogyakarta
Sarwono, 1994 , Ilmu kebidanan .YBP-SP , Jakarta
NANDA, 2001, Nursing Diagnosis : Definition & classification 2001-2002,
Philadelphia.
FK. UNPAD, 1983, Obstetri Fisiologi, Eleman, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai