Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM SENAM HAMIL

RUMAH SAKIT BERSALIN DUREN TIGA


I.PENDAHULUAN
Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang terjadi
akibat perubahan hormon. Perubahan ini akan mempermudah janin untuk tumbuh
dan berkembang sampai saat dilahirkan (Kushartanti, dkk., 2004). Adapun pada
trimester ketiga (28-40 minggu), kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama
akan muncul. Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara
mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir
selamat, akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil.
Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil sebagai salah
satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif terapi yang dapat diberikan
pada ibu hamil. Bila dicermati lebih lanjut,sebenarnya dalam gerakan senam hamil
terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Dari tiga
komponen inti (latihan pernafasan, latihan penguatan dan peregangan otot, serta
latihan relaksasi), ada beberapa jenis relaksasi yang diterapkan dalam senam hamil,
yaitu relaksasi pernafasan dan otot atau progresif.
Untuk menanggapi permasalahan yang timbul pada kehamilan tersebut, RS Bersalin
Duren Tiga berusaha untuk meningkatkan pelayanannya secara optimal, termasuk
di dalamnya membuat program senam hamil untuk ibu pada usia kehamilan 28 mg40 mg, Sehingga ibu hamil dapat menurunkan kecemasan dalam menghadapi
persalinan.
Melalui pelaksanaan program senam hamil, RS. Bersalin Duren Tiga berusaha untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang optimal dan menambah pengetahuan para ibu
cara mengatasi keluhan yang dirasakan selama kehamilan.
II.LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga mempunyai visi yang mengutamakan pelayanan
yang baik, disamping itu juga mempunyai Misi yaitu Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan melalui pelatihan yang berkesinambungan untuk para karyawan,
tenaga prosfesional lain dan masyarakat umum, maka diharapkan ada program
senam hamil di RSBDT guna meningkatkan mutu pelayanan dan menambah
kunjungan ibu hamil pada kegiatan tersebut.
III.TUJUAN
a. Umum :
Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi
kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong
dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju suatu
persalinan yang fisiologis.
b. Khusus:
Meningkatkan kunjungan senam hamil
maupunpun pasien dari luar

baik yang periksa diRSBDT

V. SASARAN
Dalam peningkatan kunjungan peserta senam hamil di Rumah Sakit Bersalin Duren
Tiga perlu diadakan kerjasama dengan dokter praktek agar dapat mensosialisasikan
manfaat dari senam hamil kepada pasiennya.Jumlah kunjungan peserta senam
hamil ditahun 2010 adalah 500 orang (tentatif).Diharapkan adanya peningkatan 30%
kunjungan ditahun 2011 menjadi 650 orang.
VI. KEGIATAN POKOK
Mendemonstrasikan semua gerakan senam hamil pada semua peserta sehingga
peserta dapat menerapkan gerakan senam tersebut saat pelatihan dan dirumah
apabila dirasa ada keluhan.
VII. RINCIAN KEGIATAN
A. Mempromosikan :
a. Sosialisasi pada dokter praktek tentang kegiatan senam hamil
b. Mensosialisasikan seluruh petugas rawat jalan untuk
mempromosikan senam hamil pada pasien rawat jalan saat
dilakukan kegiatan tensi timbang
c. Mensosialisasikan
seluruh
petugas
informasi
untuk
mempromosikan kegiatan tersebut di bagian pendaftaran.
B. Mendemonstrasikan :
a. Latihan pernafasan
b. Latihan penguatan dan peregangan seluruh otot
c. Latihan relaksasi

IX.BIAYA :
Pendaftaran; Rp. 35.000/peserta (sudah termasuk snack dan minum)
IX. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Senam hamil dilaksanakan setiap hari Sabtu, dibagi menjadi 2 sesi pertemuan.
Kegiatan dievaluasi tiap 3 bulan
Kegiatan

Sabtu
Sesi 1

Senam Hamil

Pukul.11.00-12.00

Sesi 2
Pukul.14.00-15.00

X. EVALUASI, PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan seminggu sekali,dan dibahas pada pertemuan rutin
dengan direksi.Evaluasi setiap 6 bulan dan dilaporkan ke Kepala Bagian.

Evaluasi Pelaksanaan program Senam Hamil


Bulan Januari Desember 2010

I. Pendahuluan
Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang terjadi
akibat perubahan hormon. Perubahan ini akan mempermudah janin untuk
tumbuh dan berkembang sampai saat dilahirkan (Kushartanti, dkk., 2004).
Adapun pada trimester ketiga (27-40 minggu), kecemasan menjelang
persalinan ibu hamil pertama akan muncul. Pertanyaan dan bayangan
apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi
sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin
sering muncul dalam benak ibu hamil.
Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil sebagai
salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif terapi yang dapat
diberikan pada ibu hamil. Bila dicermati lebih lanjut,sebenarnya dalam
gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan
emosi ibu hamil. Dari tiga komponen inti (latihan pernafasan, latihan
penguatan dan peregangan otot, serta latihan relaksasi), ada beberapa jenis
relaksasi yang diterapkan dalam senam hamil, yaitu relaksasi pernafasan dan
otot atau progresif.
Untuk menanggapi permasalahan yang timbul pada kehamilan tersebut, RS
Bersalin Duren Tiga berusaha untuk meningkatkan pelayanannya secara
optimal, termasuk di dalamnya membuat program senam hamil untuk ibu
pada usia kehamilan 28mg-40mg, sehingga ibu hamil dapat menurunkan
kecemasan dalam menghadapi persalinan.
II.Latar Belakang
Sesuai dengan Misi RSBDT yaitu Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan melalui pelatihan yang berkesinambungan untuk para karyawan,
tenaga prosfesional lain dan masyarakat umum, maka diharapkan ada
program senam hamil di RSBDT guna meningkatkan mutu pelayanan.
III.Tujuan
a.Umum :
Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi
kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan

penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita


menuju suatu persalinan yang fisiologis.
b.Khusus:
1. Agar ibu hamil siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses
persalinan
2. Ibu hamil dapat melakukan sendiri kegiatan senam hamil dirumah
secara rutin
3. Membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi
sesak nafas
4.Menguasai tekhnik pernafasan dalam persalinan dan dapat mengatur
diri pada ketenangan.
VI. Kegiatan Pokok
d. Latihan pernafasan
e. Latihan penguatan dan peregangan otot
f. Latihan relaksasi

V. Kegiatan
1. Demonstrasi gerakan senam hamil
2. Diskusi dan Tanya jawab

VI. Sasaran
Dalam peningkatan kunjungan peserta senam hamil diadakan adanya kerjasama
dengan dokter praktek agar dapat mensosialisasikan manfaat dari senam hamil
kepada pasiennya.Jumlah kunjungan peserta senam hamil pertiga bulanan ditahun
2009 dan 2010 :
TAHUN 2009
TAHUN 2010
BULAN
JML. PESERTA
BULAN
JML. PESERTA
Jan Mar
142
Jan Mar
136
Apr Jun
212
Apr Jun
131
Jul Sep
111
Jul Sep
111
Okt Des
131
Okt Des
140*)
TOTAL
596
TOTAL
518
*) Jumlah bulan berjalan masih tentative
Walaupun terlihat terjadinya penurunan di tahun 2010 sebesar 14% dari tahun 2009
dikarenakan kegiatan senam hamil ditiadakan pada bulan September dan Oktober
2010 terpaut adanya akreditasi serta instruktur cuti tahunan. Namun peningkatan
peserta senam hamil di tahun 2010 dapat terlihat pada triwulan terakhir sebesar 3%.

VII. Jadwal Kegiatan


Setiap hari sabtu
-

Gelombang I : jam 11.00-12.00


Gelombang II: jam 16.00-17.00

Biaya :
Pendaftaran; Rp. 35.000/peserta (sudah termasuk snack dan minum)
Dengan Instuktur : 1. Bd. Andhry Setiawati
2. Bd. Erly Sherly
IX. EVALUASI, PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Pelaksanaan kegiatan dilaporkan setiap seminggu sekali pada


pertemuan rutin dengan direksi.
2. Program dilanjutkan ditahun 2011

Evaluasi:
1. Struktur:

Instruktur dalam memberikan latihan tidak mengalami kesulitan


Instruktur hadir tepat waktu, gelombang I jam 11.00, gelombang ke
II jam 16.00
Semua gerakan bisa disimulasikan

Peserta yang hadir 10 orang


Peserta aktif bertanya
Peserta hadir tepat waktu

Peserta dapat mensimulasikan dari 1-4 gerakan


Memperagakan semua dengan bimbingan
Memperagakan dengan mandiri
Ibu merasa lebih siap dalam menghadapi persalinan

2. Proses:

3. Hasil:

SATUAN ACARA PENGAJARAN


Materi ajar:
senam hamil
Waktu pertemuan: 60 menit
Tujuan:
A. Tujuan pembelajaran umum:
Pada akhir sesi para peserta dapat memahami tentang senam
hamil
B. Tujuan pembelajaran khusus
Pada akhir sesi peserta dapat:
1. Menjelaskan Tujuan senam hamil
2. Menyebutkan manfaat dari latihan pernapasan
3. Menyebutkan manfaat dari penguatan dan peregangan otot
4. Menyebutkan manfaat relaksasi
5. Mendemontrasikan senam hamil
C. Pokok bahasan
Teknik senam hamil
D. Sub pokok bahasan

1. a. Pengertian senam hamil


b. Tujuan senam hamil
2 Manfaat dari latihan pernapasan
3 Manfaat dari penguatan dan peregangan otot
4 Manfaat relaksasi
5 Langkah-langkah senam hamil

E.

Kegiatan belajar mengajar

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM


SENAM HAMIL
Periode September2009-Februari2010
I.

PENDAHULUAN

Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang


terjadi akibat perubahan hormon. Perubahan ini akan mempermudah
janin untuk tumbuh dan berkembang sampai saat dilahirkan
(Kushartanti, dkk., 2004). Adapun pada trimester ketiga (28-40
minggu), kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama akan
muncul. Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal,
cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau
apakah bayi lahir selamat, akan semakin sering muncul dalam benak
ibu hamil.
Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil
sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif
terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil. Bila dicermati lebih
lanjut,sebenarnya dalam gerakan senam hamil terkandung efek
relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Dari tiga
komponen inti (latihan pernafasan, latihan penguatan dan peregangan
otot, serta latihan relaksasi), ada beberapa jenis relaksasi yang
diterapkan dalam senam hamil, yaitu relaksasi pernafasan dan otot
atau progresif.
Untuk menanggapi permasalahan yang timbul pada kehamilan tersebut,
RS Bersalin Duren Tiga berusaha untuk meningkatkan pelayanannya
secara optimal, termasuk di dalamnya membuat program senam hamil
untuk ibu pada usia kehamilan 28mg-40mg, sehingga ibu hamil dapat
mengatasi keluhan yang sering timbul semasa kehamilanTUJUAN
III.Tujuan
c. Umum :
Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi
kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita
menuju suatu persalinan yang fisiologis.
d. Khusus:
1. Agar ibu hamil siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses
persalinan
2. Ibu hamil dapat melakukan sendiri kegiatan senam hamil dirumah
secara rutin

3. Membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi


sesak nafas
4. Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan dan dapat
mengatur diri pada ketenangan.
VI. Kegiatan Pokok
g. Latihan pernafasan
h. Latihan penguatan dan peregangan otot
i. Latihan relaksasi
III. SASARAN
A. Ibu hamil dengan usia kehamilan 28 minggu 40 minggu
IV. WAKTU
Kegiatan kelas senam hamil pada gelombang pertama lebih banyak peminatnya
dari pada gelombang ke dua, ini dikarenakan banyaknya ibu hamil yang
mengambil kelas pagi sekalian kontrol ke dokter kandungan.Kelas sore
diadakan karena ada beberapa usulan ibu bisa mengikuti senam hamil pulang
bekerja.
V. METODA
Metoda yang digunakan bisa diterima baik oleh ibu di kelas senam hamil metoda
yang pertama diberikan adalah diskusi setelah itu demonstrasi dan tanya jawab

VI. KEGIATAN
Untuk kunjungan di kelas senam hamil yang sering dihadapi adalah bagian kaki
kadang terasa kram, terasa cepat sesak nafas,susah tidur,Bagian tertentu terasa
bengkak khususnya tangan dan kaki.Maka terapi yang gerakannya adalah
pelemasan sendi kaki.latihan pernafasan dan posisi sempurna untuk ibu hamil
saat tidur.
VII. PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
Penanggung jawab di kelas hanya 2 orang dan juga merangkap sebagai
instruktur di ruangan untuk Senam hamil, sehingga kegiatan di ruangan/kelas
kurang maksimal.
VIII. KESIMPULAN
Melihat dari kunjungan ibu hamil yang mengikuti kelas senam hamil cukup baik
bagi Rumah Sakit yang baru melaksanakan program tersebut namun kegiatan
masih didominasi oleh ibu hamil dengan usia kehamilan 30-39 minggu, hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang di usia kehamlan
berapa bisa mengikuti kelas senam hamil, dan kegiatan masih didominasi
dengan masalah nyeri dibagian-bagian tertentu hal ini dikarenakan ketidak
fahaman ibu tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil dan kurang
tersosialisasi dengan baik kegiatan senam hamil. serta kurangnya tenaga
instruktur senam hamil membuat program kurang maksimal.

IX. REKOMENDASI
A. Sosialisasi di kelas senam hamil tentang kapan bisa mengikuti kegiatan
tersebut.
B. Pengusulan untuk penambahan tenaga instruktur senam hamil di ruangan
C. Sosialisasi di kelas senam hamil bahwa kegiatan pada pagi
pukul
11.00:12.00 dan sore pukul 16.00-17.00
D. Segera aktifkan tenaga instruktur yang sudah dilatih setelah pendidikan
formalnya selesai
E. Pembuatan banner senam hamil
F. Sosialisasikan kegiatan ini ke para dokter praktik.

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM


SENAM HAMIL
Periode Maret-April 2010
II.

PENDAHULUAN

Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang


terjadi akibat perubahan hormon. Perubahan ini akan mempermudah
janin untuk tumbuh dan berkembang sampai saat dilahirkan
(Kushartanti, dkk., 2004). Adapun pada trimester ketiga (28-40
minggu), kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama akan
muncul. Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal,
cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau

apakah bayi lahir selamat, akan semakin sering muncul dalam benak
ibu hamil.
Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil
sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif
terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil. Bila dicermati lebih
lanjut,sebenarnya dalam gerakan senam hamil terkandung efek
relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Dari tiga
komponen inti (latihan pernafasan, latihan penguatan dan peregangan
otot, serta latihan relaksasi), ada beberapa jenis relaksasi yang
diterapkan dalam senam hamil, yaitu relaksasi pernafasan dan otot
atau progresif.
Untuk menanggapi permasalahan yang timbul pada kehamilan tersebut,
RS Bersalin Duren Tiga berusaha untuk meningkatkan pelayanannya
secara optimal, termasuk di dalamnya membuat program senam hamil
untuk ibu pada usia kehamilan 28mg-40mg, sehingga ibu hamil dapat
mengatasi keluhan yang sering timbul semasa kehamilan
III.Tujuan
e. Umum :
Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi
kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita
menuju suatu persalinan yang fisiologis.
f. Khusus:
1. Agar ibu hamil siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses
persalinan
2. Ibu hamil dapat melakukan sendiri kegiatan senam hamil dirumah
secara rutin
3. Membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi
sesak nafas
4. Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan dan dapat
mengatur diri pada ketenangan.
VI. KEGIATAN POKOK
j. Latihan pernafasan
k. Latihan penguatan dan peregangan otot
l. Latihan relaksasi
VII. RINCIAN KEGIATAN
III. SASARAN
B. Ibu hamil dengan usia kehamilan 28 minggu 40 minggu
IV. WAKTU
Kegiatan kelas senam hamil pada gelombang pertama lebih banyak peminatnya
dari pada gelombang ke dua, ini dikarenakan banyaknya ibu hamil yang
mengambil kelas pagi sekalian kontrol ke dokter kandungan.Kelas sore

diadakan karena ada beberapa usulan ibu bisa mengikuti senam hamil pulang
bekerja.
V. METODA
Metoda yang digunakan bisa diterima baik oleh ibu di kelas senam hamil metoda
yang pertama diberikan adalah diskusi setelah itu demonstrasi dan tanya jawab

VI. KEGIATAN
Untuk kunjungan di kelas senam hamil yang sering dihadapi adalah bagian kaki
kadang terasa kram, terasa cepat sesak nafas,susah tidur,Bagian tertentu terasa
bengkak khususnya tangan dan kaki.Maka terapi yang gerakannya adalah
pelemasan sendi kaki.latihan pernafasan dan posisi sempurna untuk ibu hamil
saat tidur.

VII. PENANGGUNG JAWAB PROGRAM


Penanggung jawab di kelas hanya 2 orang dan juga merangkap sebagai
instruktur di ruangan untuk Senam hamil, sehingga kegiatan di ruangan/kelas
kurang maksimal.
VIII. KESIMPULAN
Melihat dari kunjungan ibu hamil yang mengikuti kelas senam hamil cukup baik
bagi Rumah Sakit yang baru melaksanakan program tersebut namun kegiatan
masih didominasi oleh ibu hamil dengan usia kehamilan 30-39 minggu, hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang di usia kehamlan
berapa bisa mengikuti kelas senam hamil, dan kegiatan masih didominasi
dengan masalah nyeri dibagian-bagian tertentu hal ini dikarenakan ketidak
fahaman ibu tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil dan kurang
tersosialisasi dengan baik kegiatan senam hamil. serta kurangnya tenaga
instruktur senam hamil membuat program kurang maksimal.

IX. REKOMENDASI

A. Menaktifkan tenaga keperawatan yang sudah mengikuti pelatihan


untuk menjadi instruktur senam hamil.
B. Diadakannya meja informasi

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM


SENAM HAMIL
Periode Maret-Agustus 2009

I.PENDAHULUAN

Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang


terjadi akibat perubahan hormon. Perubahan ini akan mempermudah
janin untuk tumbuh dan berkembang sampai saat dilahirkan
(Kushartanti, dkk., 2004). Adapun pada trimester ketiga (28-40
minggu), kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama akan
muncul. Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal,
cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau
apakah bayi lahir selamat, akan semakin sering muncul dalam benak
ibu hamil.
Untuk memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil
sebagai salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif
terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil. Bila dicermati lebih
lanjut,sebenarnya dalam gerakan senam hamil terkandung efek
relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Dari tiga
komponen inti (latihan pernafasan, latihan penguatan dan peregangan
otot, serta latihan relaksasi), ada beberapa jenis relaksasi yang
diterapkan dalam senam hamil, yaitu relaksasi pernafasan dan otot
atau progresif.
Untuk menanggapi permasalahan yang timbul pada kehamilan
tersebut, RS Bersalin Duren Tiga berusaha untuk meningkatkan
pelayanannya secara optimal, termasuk di dalamnya membuat
program senam hamil untuk ibu pada usia kehamilan 28mg-40mg,
sehingga ibu hamil dapat mengatasi keluhan yang sering timbul
semasa kehamilan.
III.Tujuan
g. Umum :
Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi
kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita
menuju suatu persalinan yang fisiologis.
h. Khusus:
1. Agar ibu hamil siap mental dan jasmani dalam menghadapi proses
persalinan
2. Ibu hamil dapat melakukan sendiri kegiatan senam hamil dirumah
secara rutin
3. Membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi
sesak nafas
4. Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan dan dapat
mengatur diri pada ketenangan.

VI. Kegiatan Pokok


m. Latihan pernafasan
n. Latihan penguatan dan peregangan otot
o. Latihan relaksasi
III. SASARAN
C. Ibu hamil dengan usia kehamilan 28 minggu 40 minggu
IV. WAKTU
Kegiatan kelas senam hamil pada gelombang pertama lebih banyak peminatnya
dari pada gelombang ke dua, ini dikarenakan banyaknya ibu hamil yang
mengambil kelas pagi sekalian kontrol ke dokter kandungan
V. METODA
Metoda yang digunakan bisa diterima baik oleh ibu di kelas senam hamil metoda
yang pertama diberikan adalah diskusi setelah itu demonstrasi
VI. KEGIATAN
Untuk kunjungan di kelas senam hamil yang sering dihadapi adalah bagian kaki
kadang terasa kram, terasa cepat sesak nafas,susah tidur,Bagian tertentu terasa
bengkak khususnya tangan dan kaki.Maka terapi yang gerakannya adalah
pelemasan sendi kaki.latihan pernafasan dan posisi sempurna untuk ibu hamil
saat tidur.

VII. PENANGGUNG JAWAB PROGRAM


Penanggung jawab di kelas hanya 2 orang dan juga merangkap sebagai
therapis di ruangan untuk Senam hamil, sehingga kegiatan di ruangan/kelas
kurang maksimal.
VIII. KESIMPULAN
Melihat dari kunjungan ibu hamil yang mengikuti kelas senam hamil cukup baik
bagi Rumah Sakit yang baru melaksanakan program tersebut namun kegiatan
masih didominasi oleh ibu hamil dengan usia kehamilan 30-39 minggu, hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang di usia kehamlan
berapa bisa mengikuti kelas senam hamil, dan kegiatan masih didominasi
dengan masalah nyeri dibagian-bagian tertentu hal ini dikarenakan ketidak
fahaman ibu tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil dan kurang
tersosialisasi dengan baik kegiatan senam hamil. serta kurangnya tenaga
instruktur senam hamil membuat program kurang maksimal.
IX. REKOMENDASI
A. Sosialisasi di kelas senam hamil tentang kapan bisa mengikuti kegiatan
tersebut.
B. Pengusulan untuk penambahan tenaga instruktur senam hamil di ruangan
C. Sosialisasi di kelas senam hamil bahwa kegiatan pada pagi
pukul
11.00:12.00 dan sore pukul 16.00-17.00.

Anda mungkin juga menyukai