Menurut bahasa Good Governance berasal dari dua kata yang diambil dari
bahasa inggris yaitu Good yang berarti baik, dan governance yang berarti tata
pemerintahan. Dari pengertian tersebut good governance dapat diartikan sebagai
tata pemerintahan yang baik, atau pengelolaan/ penyelenggaraan kepemerintahan
yang baik.
Good governance didefinisikan sebagai suatu kesepakatan menyangkut
pengaturan negara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan
swasta untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik secara umum. Arti good
dalam good governance mengandung pengertian nilai yang menjunjung tinggi
keinginan rakyat, kemandirian, aspek fungsional dan pemerintahan yang efektif
dan efisien. Governance (tata pemerintahan) mencakup seluruh mekanisme,
proses, dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok masyarakat
mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi
kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan di antara mereka.
Dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik sangat tergantung dari
ketiga lembaga yang menyusun governance tersebut yaitu pemerintah
(government), dunia usaha (swasta), dan masyarakat. Ketiga domain itu harus
saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Ketiga lembaga ini harus
menjaga kesinergian dalam rangka mencapai tujuan, karena ketiga domain ini
merupakan sebuah sistem yang saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan.
Ada kaitan erat antara governance (tata pemerintahan) dengan government
(pemerintah), dimana government (pemerintah) lebih berkaitan dengan lembaga
yang mengemban fungsi memerintah dan mengemban fungsi mengelola
administrasi pemerintahan. Kalau Tata Pemerintahan (Governance) lebih
menggambarkan pada pola hubungan yang sebaik-baiknya antar elemen yang ada.
Dengan demikian cakupan tata Pemerintahan (Governance) lebih luas dibandingkan
dengan Pemerintah (Government), karena unsur yang terlibat dalam Tata
Pemerintahan mencakup semua kelembagaan yang didalamnya ada unsur
Pemerintah (Government).
Hubungan antara Pemerintah (Government) dengan Tata Pemerintahan
(Governance) bisa diibaratkan hubungan antara rumput dengan padi. Jika hanya
rumput yang ditanam, maka padi tidak akan tumbuh. Tapi kalau padi yang ditanam
maka rumput dengan sendirinya akan juga turut tumbuh. Jika kita hanya ingin
menciptakan pemerintah (Government) yang baik, maka tata pemerintahan
(Governance) yang baik tidak tumbuh. Tapi jika kita menciptakan Tata Pemerintahan
(Governance) yang baik, maka pemerintah (Government) yang baik juga akan
tercipta.
Lembaga yang kedua yaitu dunia usaha (swasta) yang mampu
mempengaruhi atau menunjang terbentuknya pemerintahan yang baik. Dunia
usaha berperan dalam meningkatkan nilai pertumbuhan ekonomi dalam suatu
negara, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi dunia usaha maka semakin maju
Jika ditarik lebih jauh, lahirnya wacana good governance berakar dari
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada praktik pemerintahan, seperti
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Penyelenggaraan urusan publik yang bersifat
sentralistis, non-partisipatif serta tidak akomodatif terhadap kepentingan publik,
telah menumbuhkan rasa tidak percaya dan bahkan antipati kepada rezim
pemerintahan yang ada. Masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintah yng
selama ini dipercaya sebagai penyelenggara urusan publik. Beragam kekecewaan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan tersebut pada akhirnya melahirkan
tuntutan untuk mengembalikan fungsi-fungsi pemerintahan yang ideal. Good
governance tampil sebagai upaya untuk memuaskan dahaga publik atas kinerja
birokrasi yang sesungguhnya.