78
79
80
81
pada daerah yang mempunyai iklim kering dan semi kering. Angin
terjadi karena perbedaan temperatur antara dua daerah yang berbeda
di muka bumi akibat ketidakseragaman pemanasan kedua tempat oleh
sinar matahari yang menimbulkan beda tekanan. Kekuatan angin
ditentukan oleh besarnya beda tekanan pada kedua tempat dan jarak
antara kedua tempat tersebut (Sukendar Asikin, 1978). Kekuatan angin
akan bertambah dengan bertambahnya jarak. Gerakannya akan laminer
jika perlahan dan turbulen bila cepat. Endapan sedimen yang berasal
dari proses pengendapan oleh angin disebut endapan Eolian.
PENGENDAPAN ANGIN
Menurut Allen (1970), endapan oleh angin (eolian) dapat terjadi
pada :
a. Daerah gurun, dimana iklimnya tropis, subtropis dan lintang tengah.
b. Daerah disekitar, outwash plain pda endapan glasial dan tudung es
pada daerah lintang tinggi.
c. Di daerah pantai, di puncak pulau penghalang (barrier island) atau di
muka pantai terbuka dalam berbagai iklim.
Lingkungan pengendapan oleh angin dapat dilihat pada Gambar 1.
Gurun terjadi pada lintang tengah dan rendah yang berhubungan
dengan daerah yang tertutup dengan curah hujan dari 30 cm.
Daerahnya kira-kira 20 % dari total daratan. Gurun modern yang
tervesar dengan panjang 12.000 km dan lebar 3.000 km terletak antara
Afrika Utara dan Asia Tengah. Dengan gurun lain yang luas adalah
Australia Tengah, berukuran 1500 - 3000 km. Gurun yang berukuran
kecil berada di Afrika baratdaya, Chili - Peru dan Patagonia, dan di
baratnya Afrika Utara.
Pelapukan di gurun terjadi secara mekanis dan kimiawi. Pelapukan
mekanis tergantung pada perubahan gradien temperatur oleh
pemanasan pada siang hari dan pendinginan pada malam hari.
Perbedaan temperatur permukaan batuan pada waktu siang dan malam
dapat mencapai 50 C. Pada kondisi seperti ini batuan secara perlahan
akan rekah dan pecah. Butiran tersebut akan terbawa oleh angin dan
diendapkan sebagai bukit pasir.
Bukit pasir dapat pula terbentuk di muka pantai. Meskipun
demikian hanya terjadi pada pantai pada daerah kering dimana
vegetasi (tumbuhan) tidak ada. Angin kering yang kuat dengan arah
tegak lurus pantai secara aktif memindahkan pasir menjadi gundukan
pasir. Gugusan bukit pasir yang terjadi dengan cara ini terjadi sepanjang
pantai timur Laut Utara, bagian selatan Pantai Baltik, pantai utara Gulf
of Mezico, pantai selatan Laut Mediterian dan pantai barat Australia.
Hanya sedikit gugusan bukit pasir di muka pantai yang terjadi pada
daerah curah hujan rendah. Selain itu, endapan angin dapat pula terjadi
pada outwash plain dari arus air es glasial yang ditemukan pada daerah
lintang tinggi.
Allen (1970) menggambarkan bahwa angin mengangkut sedimen
secara suspensi dan saltasi atau merayap dipermukaan (surface creep).
Kecepatan geser pada perpindahan butir dapat ditulis sebagai :
82
* (crit)
=(
0 (crit)
/)
= K1 ( ( - ) / ) g D
dimana :
L= Panjang trajektori
H= besarnya trajektori
k2 dan k3 = konstanta empiris yang berhubungan dengan
ukuran butir
g = percepatan gravitasi
83
84
Interdune
Interdune adalah antara dua dune, dibatasi oleh bukit pasir atau sand
sheet. Interdune dapat terdeflasi (erosi) atau pengendapan. Sedikit
sekali sedimen yang terakulasi pada interdune yang terdeflasi. Daerah
interdune dapat meliputi dua arah endapan angin dan sedimen diangkut
dan diendapkan oleh arus di daerah paparan.
3.3
Sand Sheet
Sand sheet adalah badan pasir yang berundulasi dari datar sampai
tegas yang terdapat di sekitar lapangan bukit pasir. Dicirikan oleh
kemiringan yang rendah (00-200). Lingkungan sand sheet berada di
pinggiran bukit pasir.
4. Bentuk Perlapisan
Wilson (1991, 1992) dalam Walker (1992) menyatakan ada tiga skala
utama bentuk perlapisan pada endapan eolin yaitu ripple, dune dan
draa. Ripple yang disebabkan oleh angin lebih datar dari pada yang
disebabkan oleh air dan biasanya mempunyai garis puncak yang lebih
regular. Bentuk perlapisan dune lebih besar dari pada ripple dan
85
terpilah baik sampai dengan sangat baik pada batupasr halus yang
terjadi pada sublingkungan pantai.
terpilah sedang sampai baik pada batupasir dune di darat yang
berbutir baik.
terpilah jelek pada batupasir interdune dan serir.
Bukit pasir bervariasi dalam ukuran butir dari 1,6 - 0,1 mm. Endapan
bukit pasir umumnya terdiri dari tekstur pasir yang terpilah baik dan
kebundaran baik juga ;kaya akan kwarsa. Endapan bukit pasir di pantai
mungkin kaya akan mineral berat dan fragmen batuan yang tidak stabil.
Bukit pasir di pantai yang terjadi didaerah tropis banyak mengandung
ooid, fragmen cangkang, atau butiran karbonat lainnya. Bukit pasir yang
terdapat di daerah gurun dapat mengandung gypsum seperti White
Sand, New Mexico
6. Struktur Sedimen
Pengangkutan dan pengendapan oleh angin membentuk tipe struktur
sedimen ripple, dune dan silang siur (cross-bed) seperti yang dihasilkan
pada pengangkutan oleh air (Boggs, 1995). Struktur sedimen yang
terdapat pada bukit pasir adalah :
kumpulan perlapisan silang (cross-strata) berukuran sedang sampai
besar, yang cirinya terdapat pada muka kemiringan arah sari angin
bertiup pada sudut 300 - 340 .
kumpulan perlapisan silang tabular-planar dalam arah vertikal yang
terdapat pada bagian bawah.
bidang batas antara kumpulan individu dan perlapisan silang yang
umumnya horinsontal atau miring dengan sudut rendah.
Tipe geometri struktur bagian dalam barchan dapat dilihat pada
gambar-4. Selain itu beberapa jenis struktur sedimen internal pada
skala kecil dapat pula berbentuk perarian lapisan datar (plane -bed
lamination), perarian bergelombang (rippleform lamination),ripple-
86
87
88
89
Subglacial
Supraglacial
Glaciolacustrine
Glaciofluvial
90
91
92
93
94
sepanjang
tahun. Pengaruh angin dalam menghadirkan vegetasi,
sebagai hasilnya adanya deposit akibat gerakan angin yaitu silt dan
pasir. Dimana akumulasi dari peat yang tebal dapat menghasilkan
batu bara. Proses glaciofluvial adalah penting karena boleh melengkapi
pekerjaan ulang/kembali dari deposit sedimen pada glacier (gambar
16). Data-data dari bentuk endapan menunjukkan kehadiran dari es
dapat menghancurkan/merusakkan. Ini adalah sebuah masalah dalam
interprestasi deposit-deposit pada jaman dahulu/kuno, karena depositdeposit sungai teranyam terjadi dalam posisi/kedudukan dari banyak
deposit. Sebuah hubungan glasial boleh menjadi sangat sulit, jika tidak
mungkin diidentifikasi bukti/tanda harus mencari dari kehadiran atau
ketidak hadirin iklim dingin struktur periglacial, atau dari kejadian
glasial dari clast yang tajam-tajam, (gambar 5) dan kerut-kerut. Ini
adalah masalah terutama dalam kedudukan high-relief.
Sistem Glaciomarine Tract.
Sebuah bagian sederhana sistem pengendapan glacial marine yang
membedakan posisi continental self dari continental slope dan teluk
yang sepit dan panjang diantara karang
yang tinggi. Dapat juga dipakai untuk menentukan tepi dari es apakah
lingkungannya didominasi oleh proses glasial atau proses marine,
(gambar 17). Iklim regional adalah kontrol yang lain dan penting karena
berhubungan dengan volume es yang mencair dilingkungan marine.
Lingkungan laut yang sederhana dicontohkan dengan terdapatnya
volume dalam jumlah yang besar dari cairan es dan lumpur yang
langsung mengisi paparan, (gambar 1). Lingkungan sediment-nourished
dapat bertentangan dengan sediment-starved dalam hal hal posisi, itu
adalah tipe frozen yang besar didaerah kutub masukan melt-water
adalah sama sekali terbatas sehingga deposition kimia dan biogenic
relatife menjadi penting, ini terdapat di Antarctica, (gambar 18,
Domack, 1988). Dengan jelas, bahwa penebalan deposit glaciomarine
sederhana/sedang pada daerah laut adalah mungkin karena terlindungi
oleh batu-batuan.
V.4. LINGKUNGAN TERUMBU
(REEF)
Terumbu atau reef merupakan lingkungan yang unik yang sangat
berbeda dari bagian lingkungan pengendapan lainnya di lingkungan
paparan (shelf). Terumbu ini umumnya dijumpai pada bagian pinggir
platform paparan luar (outer-shelf) yang hampir menerus sepanjang
arah pantai, sehingga merupakan penghalang yang efektif terhadap
gerakan gelombang yang melintasi paparan tersebut. Disamping
terumbu berkembang seperti massa yang menyusur sepanjang garis
pantai diatas, juga dapat berkembang sebagai patch yang terisolir
dalam paparan bagian dalam atau inner-shelf (gambar I-I dan I-2).
95
Organisme Terumbu
96
97
Secara fisiografis, James (1983) membagi terumbu kedalam zona forereef, reef-front, reef-crest reef-flat dan back-ref . Masing-masing
zona dicirikan oleh jenis material karbonat berbeda (Gambar II-3),
sebagai berikut :
98
TERUMBU PURBA
Terumbu purba biasanya dapat dibagi hanya menjadi fasies utama yaitu
:
(a) Inti - terumbu (reef-core), terdiri dari kerangka terumbu masif,
tak berlapis, organisme pembentuk terumbu yang
terkandung
tersemen dalam matriks lumpur gamping atau lime mud.
(b) Sayap-terumbu (reef-flank), biasanya terdiri dari gamping
konglomeratan atau breksi taluis, berlapis, pemilahan buruk, dan
atau gamping pasiran yang menipis dan miring menjauhi intiterumbu.
(c) Inter-reef, mengandung butiran halus, gamping lumpuran subtidal, atau kemungkinan lumpur silisiklastik.
Salah satu contoh yang baik yang menggambarkan karakteristik umum
kompleks terumbu purba adalah carbonat-buildup di bagaian utara
Meksixo disebut dengan Golden Lane Atol, yang memperlihatkan
99
Terumbu atau reef adalah batuan sedimen yang sangat unik dengan
karakteristik dan komponen penyusunan yang beragam dan umunya
terbentuk pada lingkungan paparan, khususnya tepi paparan atau
shelf margin.
100
Terumbu atau reef adalah batuan sedimen yang sangat unik dengan
karakteristik dan komponen penyusunannya yang beragam dan
umumnya terbentuk pada lingkungan paparan, khususnya tepi
paparan atau shelf margin.
Bentuk pertumbuhan terumbu ini sangat bervariasi tergantung letak
dan besarnya energi air yang bekerja selama perkembangannya.
Disamping itu komponen kerangka penyusunannya juga berbeda
untuk setiap energi air dan posisinya.
Berdasarkan energinya itu, ada jenis koral penusun utama terumbu,
yaitu : pertama hermatypic coral, yang hidup pada air dangkal
karena membutuhkan sinar matahari dalam hidupnya dan yang
kedua ahermatypic coral yang dapat hidup dalam air yang lebih
dalam bahkan melebihi kedalaman 2000m, sehingga memungkinkan
terbentuknya carbonat-buildup pada air dalam.
Komposisi utama pembentuk terumbu disamping berubah dengan
posisi dan energi air yang bekerja selama pembentukkannya, juga
berbeda dengan umur terbentuknya terumbu tersebut, seperti
hermatypic coral mendominasi pembentuk utama terumbu modern
yang muncul pada umur Mezozoik, sedangkan terumbu sebelum
Mesozoik
didominasi oleh
koral tabular, stramotoporids,
hydrozoans, sponga, encrusting bryzoa, coralline algae, dan
blu-green algae
101
102
103
Tabel II-I:
104