Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAFTAR ISI
2. Proses
1. Pelatihan
10
12
12
1)
12
2)
12
3)
13
15
1)
15
2)
17
3)
21
4)
23
24
24
25
Halaman 1 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Halaman 2 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
No
Bagian
361.060
Nama
361.070
Roots Blower
361.080
Screw Conveyor
421.010
Bucket Elevator
Spesifikasi
Sistem Pengumpan
Kiln
FLS-LOW-S500-3X5-251-1
Motor pengontrol pengunci
gate, 0.1 kW, 630 rpm
dengan sensor beban
MJL 12.5a
Tekanan Udara: 78.4 kPa
Kec. Aliran: 5.92 m3/menit
Kecepatan: 1450 rpm
Motor: Y180M-4 18.5 kW
LS630x13000 mm
Kapasitas: 80 t/jam
Motor: 11 kW
Kecepatan: 40 rpm
TBM300x42500 mm
Kapasitas: 85 t/jam
Kec. Bucket: 0.8 m/detik
Motor: Y180L-4 22 kW
Kecepatan: 1470 rpm
Halaman 3 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Keterangan
Mengontrol
umpan ke
Preheater
Pemasok
udara untuk
sistem
pengumpan
Kiln
Mengangkut
Raw Meal ke
Bucket
Elevator di
masukan Kiln
Mengangkat
umpan
mentah ke
Bucket
Elevator
TBM300x30000 mm
Kapasitas: 85 t/jam
Kec. Bucket: 0.8 m/detik
Motor: Y160L-4 18.5 kW
Kecepatan: 1470 rpm
Kapasitas: 1000 t/hari
C1: 1 - 4000 mm
C2: 1 - 4000 mm
C3: 1 - 4300 mm
C4: 1 - 4300 mm
C5: 1 - 4300 mm
4.8 x 16 m
421.020
Mengangkat
umpan
mentah ke
Preheater
421.020
Bucket Elevator
421.100
Preheater Cyclone
421.110
Precalciner
421.300
Fan temperatur
tinggi
W6-2x29No21.5
Tekanan angin: 7159 Pa
Kec. Aliran: 220000 m3/jam
Kecepatan: 1365 rpm
Temp. operasi: 350C
Berat gas: 1.4 kg/Nm3
Motor: YRKK450-4 710 kW
6 kV (penggerak utama)
Motor: 7.5 kW (inching drive)
Kopling hidrodinamik: YOTC710B
Station Oli pelumasan: XYZ6-T1
431.100
Rotary Kiln
10
431.300
11
751.210
Saluran udara
tertier
Nozle penyala
ganda
3.13 x 47 m
Pembakaran
Terak
Kapasitas: 970 t/hari
Motor: 11 kW
Kecepatan: 0.16 - 3.6 rpm
Motor utama: ZSN4-280-091B
110 kW, 440 V, 1000rpm
Motor tambahan: Y180L-6 15
kW
1500 mm
SCO-194-300
Halaman 4 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Preheater dan
Precalciner
umpan
mentah
Untuk
Precalciner
umpan
mentah
Untuk
keluaran gas
dari Preheater
dan Kiln
Untuk
pembakaran
Coal Powder
12
751.220
Blower Utama
13
441.220
Blower
14
441.030
Grate Cooler
15
441.050
Penggilingan terak
16
441.068
Chain Conveyor
17
441.070
Fan
18
441.080
Fan
19
441.090
Fan
20
441.110
Fan
21
441.115
Fan
22
441.070
Fan
23
441.180
E.P.
24
441.220
Fan
Halaman 5 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
di keluaran
Kiln
Untuk
pasokan
utama udara
Untuk
penutup
keluaran Kiln
Untuk
pendinginan
terak
Untuk
penggiling
terak
Transportasi
tumpahan dari
Grate Cooler
Fan Pendingin
Grate Cooler
Fan Pendingin
Grate Cooler
Fan Pendingin
Grate Cooler
Fan Pendingin
Grate Cooler
Fan Pendingin
Grate Cooler
Fan Pendingin
Grate Cooler
Untuk
membersihkan
gas buang
dari Grate
Cooler
Untuk gas
buangdari
25
471.010
Chain Bucket
Conveyor Terak
26
461.440
27
461.470
Silo Timbangan
Coal Powder
Screw Feeder
28
461.480
Pengukur Aliran
padat
29
441.090
Pompa Spiral
30
441.495
Roots Blower
Daya: 132 kW
Kapasitas: 41.7 t/jam
2500 mm
Volume: 25 m3
200 mm
Kapasitas: 0-5 t/jam
FLK
Kapasitas: 1-8 t/jam
Akurasi: 1-2%
M150-150x100
Kapasitas: 0-13 m3/jam
MJL200a
Kapasitas: 18.0 m3/menit
Tekanan 78400 Pa
Grate Cooler
Untuk
transportasi
terak ke silo
terak
Untuk
mengukur
Coal Powder
Untuk
transportasi
Coal Powder
ke Precalciner
dan ke Inlet
Kiln
Untuk
pasokan
Screw Pump
dengan udara
tekan
Halaman 6 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
2. Pembakaran Terak
Teknologi Preheater Cyclone dan Precalciner digunakan dalam sistem
pembakaran terak. Umpan material pertama-tama masuk 5-tingkat Preheater
Cyclone dengan rugi tekanan rendah (421.100) yang memungkinkan pertukaran
panas dengan gas buang temperatur tinggi dari aliran balik yang mengalir dari atas
ke bawah. Setelah pertukaran panas sepenuhnya terjadi, material diumpan ke
Precalciner (421.110) melalui dua jalan dari saluran umpan C4. Ketidak beraturan
pertukaran panas antara Raw Meal dan gas buang terjadi karena pancaran dan
perubahan medan fluida pada pusaran udara di Precalciner. Medan aliran yang
berubah cepat sekali pada Precalciner menyebabkan udara, Coal Powder dan Raw
Meal tercampur. Pembakaran Coal Powder dan komposisi proses dari Raw Meal
(CaCO3) terjadi dalam waktu yang singkat. Material dikeluarkan dari Precalciner
memasuki tingkat akhir Cyclone (C5) bersama-sama dengan udara. Material diumpan
ke Kiln dari udara C5, udara yang melalui C5 memasuki Blower temperatur tinggi
(421.300) pada Inlet Kiln dari Kiln melalui Cyclone C4, C3 setelah pertukaran panas
dengan Raw Meal. Pada operasi normal, rasio komposisi Raw Meal yang diumpan ke
Kiln adalah 93-95%, temperatur keluaran dari C5 adalah 858C, temperatur udara
yang memasuki blower temperatur tinggi kira-kira 320C, dan rugi tekanan dari
sistem adalah 4500 - 5000 Pa.
3. Pendinginan, Penggilingan dan pengangkutan Terak
Material yang masuk ke Kiln membentuk terak temperatur tinggi setelah
pembakaran temperatur tinggi dan reaksi fase padat dalam Rotary Kiln (431.100),
dan masuk ke pendingan (441.330) dari Outlet Kiln. Sistem menggunakan FLS Air
Beam Grate Cooler yang digerakkan oleh satu tingkat Grate Bed dengan Hammer
Crusher (441.050). Terdapat empat kompartemen yang mana udara dingin ditiupkan
oleh enam buah blower secara berurutan. Setelah memasuki pedinginan, terak
didorong maju oleh kisi-kisi bolak-balik mendatar dari ujung panas sampai ujung
dingin dari pendingin, semenara itu udara dingin mengalir melalui kisi-kisi plat untuk
menukar panas terak temperatur tinggi. Material yang didinginkan memasuki
penggiling terak (441.050), kemudian material yang telah digiling diumpan ke dalam
silo terak. Sebagian dari udara setelah pertukaran panas dengan terak temperatur
tinggi digunakan sebagai udara pembakaran Kiln, disebut udara sekunder, dan
sebagian lagi memasuki kalsiner melalui saluran udara tertier (431.300) untuk
pembakaran, disebut udara tertier. Udara sisanya dibersihkan oleh EP Outlet Kiln
(441.180), dikeluarkan ke udara bebas oleh Fan (421.200).
4. Suplai Bahan Bakar
Coal Powder digunakan sebagai bahan bakar untuk sistem pembakaran
selama produksi normal. Penyimpanan, pengukuran dan alat angkut Coal Powder
terpasang di workshop penyiapan Coal Powder. Terdapat dua silo penimbangan Coal
Powder (461.440) berukuran masing-masing 2.5x8.7 m, volume efektif masingHalaman 7 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
masing silo adalah 25 m3, dan dilengkapi dengan 3 buah sensor beban, yaitu katup
manual (461.150) yang terpasang di bawah masing-masing silo Coal Powder. Coal
Powder diumpan oleh Screw pengumpan FLK yang dilengkapi dengan meter aliran
plat impak, sinyal yang terukur diperiksa oleh pengukur aliran yang dibandingkan
dengan harga penyetelan yang dilakukan oleh mikroprosesor, dan kemudian
pengumpan dikontrol oleh umpan balik untuk mengatur kecepatan aliran. Coal
Powder yang telah terukur diangkut ke pembakar di kalsiner atau di Outlet Kiln
dengan Screw Pump (461.490). Terdapat dua set dari sistem penimbangan umpan
untuk Coal Powder di workshop persiapan Coal Powder yang memasok Coal Powder
di pembakar Outlet Kiln dan Inlet Kiln, sumber udara untuk pengangkut Coal Powder
diperoleh dari Root Blower (461.495)
Saluran ganda pembakar FLS membakar Coal Powder dalam Outlet Kiln,
bentuk api pembakar dapat diatur sampai keadaan optimal dengan mengontrol aliran
angin saluran dalam dan saluran luar.
Pipa pembakar dilengkapi pula dengan pembakar(Burner) minyak diesel yang
digunakan untuk penyalaan dan Heating-Up Kiln.
5. Perlakuan Gas Buang
Keluaran gas buang dari Precalciner ditiupkan ke Conditioning Tower
(341.275) untuk dilembabkan dan didinginkan. Ukuran dari Conditioning Tower
adalah 6.5x2.6 m, yang dilengkapi dengan nozel penyemprot refleksif dengan
maksimum kapasitas penyemprotan 12.5t/hari. Ketika temperatur gas mencapai
350C, temperatur gas pada Outlet dapat dijaga pada sekitar 150C. Kapasitas
Conditioning Tower adalah 210000 m3/jam. Setelah gas buang dikeluarkan dari
Conditioning Tower masuk ke EP melalui kotak pencampur untuk dipisahkan
debunya, kemudian dikeluarkan ke atmosfir oleh Blower di Inlet Kiln.
Pada operasi normal, gas buang dari Inlet Kiln juga digunakan sebagai
sumber panas penggilingan Raw Meal dan sistem persiapan Coal Powder. Gas buang
dari sistem penggilingan Raw Meal memasuki kotak pencamput dan dicampur
dengan gas buang dari Conditioning Tower, dan gas campuran memasuki EP
(341.290). Debu dikumpulkan oleh EP dan diumpan ke silo homogenisasi Raw Meal
melalui FU Chain Conveyor (341.210) dan Bucket Elevator.
Halaman 8 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
BAB 3
Halaman 9 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
harus
lokasi
harus
dapat
3.3. Hubungan intenlock sistem PLC harus diyakinkan benar, emergency stop
harus akurat dan handal.
3.4. Sinyal pada panel simulasi di ruang kontrol harus normal, suara dan cahaya
sinyal harus handal.
3.5. Kabel untuk alat-alat ukur seperti thermometer, barometer, pengukur
putaran dan ampere meter harus terkoneksi dengan baik dan indikasi nol
harus dicek oleh generator sinyal. Pengoperasian dari katup harus mudah,
arah posisi katup harus akurat dan handal, utamanya harus diyakinkan
bahwa antara indikasi lokal, indikasi di ruang kontrol dan bukaan kenyataan
harus sama dan mudah.
III. Persiapan Ruang Kontrol
Ruang kontrol adalah pusat pengendali dari sistem pembakaran ini. Operator
Outlet Kiln harus mengerti benar tentang struktur dan komposisi dari sistem ruang
kontrol, peralatan komputer (PC), urutan start berbagai mode kontrol penggunaan
dari berbagai regulator. Setiap masalah yang ditemukan saat uji coba sistem harus
dicatat. Setelah pelaksanaan uji coba, operator harus mempraktekkan urutan start
dan stop tiap kelompok peralatan berkali-kali. Kenali benar setiap rangkaian panel
instrumen dan masing-masing sinyal start dan stop dan sinyal suara (alarm) di
bawah pengawasan pengawas yang berpengalaman.
Halaman 11 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Halaman 12 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
tidak lebih dari 25C/h, dan pembakaran Kiln untuk 16 jam di temperatur yang tetap
pada 200C, 350C, 500C dan 650C berturut-turut, akhirnya, menjaga temperatur
Kiln pada 650C sampai menuju hasil pembakaran yang dipersyaratkan.
3.8. Waktu penyalaan campuran batubara solar dan pengurangan solar
ditentukan keadaan nyala api, dan umumnya mulai pemakaian batubara bubuk
ketika ujung dari Inlet Kiln bertemperatur lebih dari 200C. Dan solar dapat dikurangi
ketika temperatur Inlet Kiln lebih dari 500C. Selama periode ini aliran udara dari
Blower utama harus ditingkatkan secara berangsur-angsur agar membuat nyala api
stabil. Di awal langkah pembakaran, temperatur dari Kiln adalah rendah dan itu
didapat dari udara sekunder yang rendah juga tetapi tidak ada Clinker yang keluar
dari Kiln. Sebagai hasilnya, Bubuk batubara yang terbakar tidak stabil dan mungkin
berbahaya meledak atau api menyembur kebelakang jika operasi tidak hati-hati. Oleh
karena itu, operator di Outlet Kiln harus berhati-hati untuk mencegah operator
terkena semburan api.
3.9. Kiln berputar selama pembakaran yang dioperasikan menurut diagram
pembakaran. Diperhatikan dengan seksama dalam menjalankan sistem Rotary Kiln
dan, memeriksa kondisi oli pelumasan di setiap posisi oli dan kenaikan temperatur
dari Bearing, diperhatikan dengan seksama bergeraknya badan Kiln di dalam
kelanjutan langkah pembakaran, jika perlu Roller harus disesuaikan. Perubahan dari
temperatur dari permukaan Shell Kiln dimonitor dengan Scanner Shell Kiln.
3.10. Bentuk nyala api harus diperhatikan dengan seksama untuk mencegah
Shell Kiln menjadi terlalu panas setempat dalam prosedur pembakaran dan
perbandingan antara udara internal dan udara eksternal harus dikendalikan yang
selanjutnya pembakaran dipelihara dengan nyala api yang panjang.
3.11 Pada akhirnya langkah pembakaran, aliran udara dapat ditingkatkan, buka
atau tutup lubang Manhole dari Cyclone C1, dan Blower (421.300) bisa dihidupkan
untuk menjaga tekanan negatif di Kiln Hood dan temperatur dari Inlet Kiln dan Shell
Body dan nyala api.
3.12. Pada akhirnya langkah penghisapan udara keluar dan tekanan negatif dari
Kiln Hood lebih dari minus 50Pa, Manhole dari Cooler dapat ditutup, hidupkan Blower
di Chamber pemasok udara kesatu dan Chamber pemasok udara kedua.
3.13. Pada langkah berikutnya dari pembakaran, termometer dan alat pengukur
tekanan harus diteliti lagi dan dikalibrasi oleh Instrument Engineer, dan meyakinkan
bahwa pemasangan rangkaian tertutup Wiring Primary dan yang Secondary adalah
benar, penunjukan dari nilai-nilai kwantitatip adalah akurat dan tidak ada kekeliruan
apapun.
3.14. Tanda tangani akhir dari pembakaran.
A). Memeriksa apakah ada uap air yang mengendap di lubang Casting di atas
dari tiap Stage Cyclone
Cara memeriksa : letakan potongan kaca dilubang, dan diamati apakah ada uap
air pada dikaca.
B) Kerucut dari Cyclone C4 , selinder dari Cyclone C5 dan puncak Precalciner
harus diperiksa secara seksama. Buta lubang pemeriksaan dengan garis tengah 6Halaman 14 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
8mm (sesuai garis tengah termometer) pada tempat tersebut di atas berturut-turut
dari bagian luar dinding, menembus lapisan isolasi sampai ke permukaan yang luar
bahan tahan panas/keras. Masukkan termometer air raksa dengan skala suhu hingga
300C, dalam lubang masing-masing dari pembakaran, jika temperatur lebih dari
120C, ini menandai pembakaran pada posisi ini sudah sesuai persyaratan. Tutup
lubang dengan sekrup setelah pemeriksaan.
3.15. Setelah pembakaran, padamkan api, hentikan pengisian udara, dan tutup
seluruh katup untuk membuat Kiln dingin secara alami dan Kiln tetap harus diputar.
3.16. Lapisan yang didinginkan di Preheater, Precalciner dan Rotary Kiln harus
diperiksa secara hati-hati, jika ada suatu area yang luas pada Brick yang terkupas
dan retak, dan mempunyai kedalaman yang terkupas lebih dari 1/3 ketebalan Brick,
Brick yang terkupas dan retak harus diganti dengan Fire Brick yang baru. Ketika
memperbaiki Brick, lapisan yang kering tidak bisa dibasahi lagi. Cara pembakaran
yang diperkenalkan dalam instruksi ini hanya untuk cara pembakaran dari Preheater,
Precalciner dan Rotary Kiln, pembakaran untuk saluran udara tersier dan Grate
Cooler dilakukan pada saat pengujian dengan beban rendah.
II. Pengujian dengan beban dalam sistem penyalaan
1. Persiapkan pabrik sebelum pengapian pertama dan memberi umpan.
1.1. Sistem penggilingan Raw Meal sesuai dengan beban, tidak kurang dari
1500t Raw Meal telah disimpan di Raw Meal silo, petunjuk teknis dari Raw Meal
adalah sebagai berikut:
kehalusan: + 80 m 8~10%, + 200 m<0.5%
Nilai dari perbandingan Raw Meal : KH = 0.98~1.05
S = 2.500.1 A=
1.40.05
Nilai tersebut di atas adalah nilai-nilai disain, mereka dapat diatur menurut
kondisi-kondisi bahan bakar dalam produksi yang praktis.
1.2. Batubara bubuk yang diumpan ke Kiln perlu sesuai dengan pedoman teknis
berikut :
kehalusan : + 80 m 8~10%;
kandungan air (kelembaban) : < 1.5%;
nilai panas :> 23000 kJ/kg;
Vad :> 25%
Aad :< 25%
1.3. Raw Mill dan Coal Mill dapat dihidupkan pada setiap saat, bahan-bahan
dapat mengumpan secara terus-menerus ke Kiln menurut kebutuhan pembakaran.
1.4. Sistem umpan Raw Meal harus sesuai dengan beban, temukan kesesuaian
antara pembukaan valve elektrik dan aliran Raw Meal pada kondisi tertentu, dan
membuat suatu laporan untuk menyediakan informasi yang teliti dalam pemberian
umpan.
1.5. Bagian dalam Cyclone Preheate, Precalciner, Rotary Kiln harus secara hatihati diperiksa, meyakikan bahwa tidak ada yang terkelupas, merekah pecah, batu
bata berkurang setelah pembakaran, dan sesuai dengan persyaratan untuk
Halaman 15 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Halaman 16 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
No.
Bagian
No dari
Posisi
No dari Panel
Kontrol
1.
No dari
Posisi
Bagian
No dari Panel
Kontrol
1.11. Chamber Inlet Kiln: Termoelectric Couple jalan keluar dari Cyclone C5
mudah rusak, oleh karena itu, dilengkapi dengan dua Termoelektric Couple.
1.12. Menyediakan semua perkakas pemantau Kiln untuk Outlet Kiln, perkakas
penyodok untuk Inlet Kiln Preheater, peralatan perlindungan untuk pekerja (Seperti
Halaman 17 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
dan memeriksa apakah ada Coating umpan di Chamber Kiln dan pipa corong asap di
bawah Precalciner, jika ada Coating, harus dibersihkan saat itu juga.
2.6. Pengendalian dari kecepatan Kiln: Setelah menyalakan Kiln harus diputar
secara terputus-putus ketika temperatur dari gas panas dari Inlet Kiln naik diatas
300C, diputar 1/4 putaran setiap 20 menit; ketika temperatur didalam Inlet Kiln naik
ke 600~650C, Kiln secara terus-menerus diputar dengan kecepatan paling rendah
yang diijinkan oleh perlengkapan listrik (0.60 rpm), kecepatan Kiln mencapai 1.0 rpm
sebelum pemberian umpan. Kiln Coating mulai terbentuk setelah Raw Meal
memasuki Burning Zone, akan terjadi sekitar 16 jam. Selama periode ini, lakukan
penyesuaian kecepatan Kiln menurut temperatur dan kondisi-kondisi di dalam Kiln,
cakupan normal adalah 1.0-1.7 rpm. Setelah formasi Coating, tingkatkan jumlah
umpan batubara, kecepatan Kiln perlu ditambah menjadi 2.9~3.0 rpm ketika
keluaran dari Kiln adalah mendekati dengan petunjuk disain.
2.7. Pengamatan temperatur dari permukaan Shell : Menggunakan termometer
Scanner Inframerah, temperatur harus diatur dibawah 350C, nilai max tidak
melebihi 400C.
2.8. Pengendalian besar umpan batubara: Mulai mengumpan batubara ketika
temperatur dari Chamber Inlet Kiln naik diatas 200C, besar umpan batubara sekitar
1t/h, tidak boleh lebih dari harga tsb. Katup dari Blower yang statis dibuka di Outlet
Kiln dan perbandingan antara angin eksternal dari pembakar perlu disesuaikan untuk
memelihara bentuk nyala api, nyala api batubara mampu menyambar dan menyala
kebelakang ini adalah gejala dari awal penyalaan batubara, oleh karena itu, penjaga
Kiln harus berpesan tentang keselamatan kepada setiap orang.
2.9 Petunjuk langkah awal operasi pemberian umpan.
2.9.1. Orang dalam bidangnya harus memberitahu untuk meyakinkan apakah
peralatan dari sistem itu normal.
2.9.2. Tingkatkan aliran udara secara berangsur-angsur, hidupkan Blower
kelompok ke 3 Outlet Kiln untuk menjadikan menjadikan tekanan negatif pada Outlet
Cyclone C1 menjadi sekitar minus 2500 Pa untuk menjaga bentuk api di Outlet Kiln.
Setelah meyakinkan bahwa temperatur dari jalan keluar Precalciner diatas 600C,
dan temperatur Chamber Inlet Kiln diatas 950C. Screw pengumpan dapat
dihidupkan untuk mulai mengumpan. Yakinkan bahwa Precalciner telah dinyalakan:
Hidupkan Electric Weighing Valve dibawah Raw Meal Weighing Bin untuk memberi
umpan ketika temperatur Cyclone C1 mencapai 450C. Banyaknya umpan awal
dikendalikan pada sekitar 30 t/h dengan melihat monitoring sistem Raw Feed. Jika
kurva temperatur dari Outlet Cyclone C1 turun, menunjukkan bahwa Raw Meal
masuk ke Preheater. Sekarang jaga temperatur Outlet Cyclone C5 pada 850~870C
dengan pengendalian pemberian umpan batubara. Temperatur Chamber Inlet Kiln
adalah 950~1000C. Operator dapat mengetahui Raw Meal telah diumpan ke Kiln
dengan melihat temperatur Cyclone C5. Setelah pemberian umpan, Raw Meal dari
Preheater C1 masuk ke Inlet Kiln hanya sekitar 30 detik. Dalam waktu selang 1 jam
pemberian umpan, perhatikan gerakan Flap Valve dari Preheater dengan perubahan
temperatur, ketika Flap Valve tidak fleksibel atau Blocked, harus diambil tindakkan
Halaman 19 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
untuk mengatasinya. Flap Valve dari tiap tingkat sebaiknya dimonitor oleh orang
khusus selama awal operasi dan penyalaan, sesuaikan pergerakannya atau
operasikan Flap Valve dengan tangan membuat material meluncur dengan lembut.
Setelah awal sistem pemanasan berjalan lakukan pemeriksan secara teratur, untuk
menjaga tidak ada gejala abnormal. Kerucut dari Cyclone adalah paling mudah
Blocked. Oleh karena itu, haruslah mendapat perhatian lebih. Di awal langkah
pemberian umpan, peningkatan waktu singkat dan janga waktu. Kemudian, sistem
dapat memasuki operasi normal. Secara umum, material dapat masuk ke Burning
Zone setelah 40 menit pemberian umpan, dan Clinker dapat keluar dari Kiln setelah
50 menit.
2.9.3. Setelah mulai mengumpan 10 menit, 3~5t Raw Meal dapat diumpankan
bila telah yakin bahwa Power Curve dari Rotary Kiln dan distribusi temperatur tiap
Cyclone adalah normal. Pada waktu bersama batubara diumpankan serentak
kendalikan temperatur Outlet Cyclone C1 pada 389~400C, temperatur Outlet
Cyclone C5 pada 850C dan tekanan negatif dari Chamber Inlet Kiln pada -100 Pa.
Setelah Clinker dikeluarkan, dapat ditingkat jumlah umpan 70~80% dari max
umpan. Harus sangat diperhatikan umpan dalam satu jam, banyak umpan adalah
2~3t/h.
2.10. Pada pemberian umpan yang pertama, berbagai kesalahan/kerusakan
dari peralatan mekanis dan elektris mudah terjadi, sebab dalam periode Break-in,
para operator perlu ketenangan, hentikan pengumpan batubara dan Raw Meal pada
waktunya untuk melindungi peralatan dari kerusakan dan kecelakaan orang .
2.11. Operasikan sistem perlakuan gas buang : Sistem gas buang dapat mulai
dipasang pada waktunya menurut kebutuhan penyalaan dan mengeluarkan, petunjuk
adalah temperatur dari gas buang ke dalam EP harus diatur dibawah 200C,
temperatur keluar dari Conditioning Tower dikendalikan dengan katup udara dingin
di pintu masuk dari EP, secara umum, ketika temperatur naik diatas 200C, pompa
harus dihidupkan menyemprotkan air. Temperatur keluar Conditioning Tower dapat
diatur pada 200C di awal pemberian umpan, dan volume air dapat diatur menurut
keadaan temperatur. Setelah produksi normal, volume air secara berangsur-angsur
ditingkatkan hingga kondisi hampir tidak basah, menurunkan dan mengatur
temperatur keluar ke EP sekitar 150~180C.
2.11.1. Setelah memulai mengumpan, sistem Conveying material untuk ke Kiln
dibawah Hopper dari EP harus dimulai, tetapi jika terlalu banyak material di Hopper
EP, dua Chain Conveyer harus dihidupkan pada arah berlawanan mencegah Screw
Conveyor kelebihan material.
2.11.2. Arah putaran dari Dust-Removing Conveyor dari Conditioning Tower
adalah ditentukan menurut kelembaban dari material yang keluar. Ketika
kelembaban kurang dari 4%,
dapat diangkut ke sistem penggilingan, jika
kelembaban sampai 4%, material harus dibuang. Di awal langkah produksi, bagian
bawah Conditioning Tower sering basah atau kelembaban dari material yang keluar
melebihi ukuran pada umumnya disebabkan oleh belum pengalaman atau belum
ditemukan antara dua hubungan proses. Oleh karena itu, ketika perlakukan material
Halaman 20 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
dilakukan sesuai penunjuk peralatan dan keamanannya sendiri harus juga sangat
diperhatikan.
(2). Akibat penghentian karena kegagalan memboroskan dua sistem
pemanfaatan panas harus dikurangi serendah mungkin, Raw Mill dan Coal Mill harus
diatur pada waktunya, volume penyemprotan air di Conditioning Tower harus diatur
untuk mencegah basah pada dasar Conditioning Tower, dengan begitu mengurangi
akibat diproduksi berikutnya.
(3) Ketika produksi dengan beban rendah ( 40~50% dari beban sebenarnya)
dipertahankan oleh karena kegagalan dari sistem umpan batubara di Precalciner,
banyaknya dialirkan keluar dari sistem sewajarnya dikurangi, dan sangat
diperhatikan masing-masing Cyclone mencegah buntu.
(4) Setelah penghentian kegagalan. teliti penyebab kegagalan dengan waktu
secepat mungkin, jika penghentian sistem waktunya singkat, harus diperhatikan
mempertahankan temperatur Kiln untuk mempercepat temperatur naik setelah
menjalankan kembali Kiln.
(5) Jika Preheater buntu, posisi yang buntu harus ditentukan dengan tepat,
penghentian Raw Meal dan pemberian umpan batubara Kiln, dan kemudian
menghilangkan kemacetan dari posisi yang terjadi secepat mungkin, dan harus
diperhatikan keamanan diri.
(6) Jika sistem pemberi umpan batubara dari Kiln dihentikan, pembakaran
Clinker tidak bisa bermutu baik, oleh karena itu, memberi umpan dan Kiln harus
dihentikan pada waktunya dan memberi umpan batubara ke Precalciner harus
dihentikan, dan aliran udara harus dikurangi mencegah temperatur keluar dari
Cyclone C1 terlalu tinggi. Diperhatikan putaran K dan memelihara temperatur sistem
pembakaran.
(7) Jika ditemukan material buntu, pengumpanan batubara ke Precalciner harus
dihentikan, melambatkan putaran Kiln dan temukan penyebab kegagalan dan
pecahkan kegagalan secepat mungkin, mulai umpankan lagi pada waktunya. Ketika
beroperasi Kiln dengan penggerak pelan-pelan, banyaknya aliran udara harus
dikurangi mencegah temperatur dari Cyclone C1 terlalu tinggi. Jika umpan tidak bisa
dimulai lagi dengan periode singkat, Kiln harus dihentikan.
( 8) Dalam hal batu bata yang jatuh atau badan Kiln menjadi merah. Lapisan
dalam Kiln harus diamati untuk melindungi selama operasi dan perubahan
temperatur permukaan dinding harus diamati. Jika beberapa area menjadi lebih tipis,
tindakan memperbaiki lapisan harus diambil. Sekali ketika kedapatan noda yang
merah, atau batu bata yang jatuh (termasuk zone temperatur yang tinggi dari Kiln
dan Precalciner), Penentuan harus dilakukan untuk memutuskan keadaan darurat
penghentian Kiln atau tidak. Terutama, pada kondisi batu bata yang jatuh atau Kiln
membara, tidak diijinkan untuk memperpanjang waktu operasi dalam rangka
mencegah Shell Kil dari terbakar.
Halaman 22 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Halaman 23 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Operation
Grup
Start
Catatan
1.
Start Blower Outlet Kiln
2.
Start sistim Conveying
3.
Start sistim pemutar Kiln
4.
Start Blower pendingin di Outlet Kiln
5.
Start Blower Exhaust, Blower temperatur tinggi
6.
Start sistim pengumpan Raw Meal
7.
Start penyimpan Clinker dan sistim Conveying
8.
Start grup
di Kiln Head
9.
Start grup
di Kiln Head
Catatan : ketika ada beberapa motor yang besar, diperlukan untuk Start/memulai
satu persatu untuk menghindari pada dampakarus kuat.
2) Stop normal
Tombol penghentian normal digolongkan posisi "Stop", kemudian peralatan
dikelompok ini akan menghentikan secara bertahap.
Halaman 24 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Data
Harga normal
Kiln Speed
2.9~3.1 rpm
Jumlah pemberian umpan
68~72t/jam
Temperatur keluar C1
320~350C
Temperature ruang asap Inlet Kiln
970~1030C
Temperatur gas di Inlet Blower
< 330C
Temperatur permukaan Kiln
< 350C
Tekanan Chamber Inlet Kiln
-80~150Pa
Tekanan Inlet Blower
-4500~5000Pa
Tingkat Apparent Decomposing Clinker memasuki Kiln 933%
Temperatur umpan di C5
82020C
Temperatur Clinker keluar dari Cooler
lingkungan +65C
Temperatur udara tertier masuk Precalciner
> 650C
Kandung Oxygen keluar dari Blower temp. tinggi
< 5%
Tekanan Outlet Hood Kiln
0~100Pa
Kecepatan Grate Cooler
/menit
Temperatur udara keluar Cooler
< 200C
Temperatur Chamber No1 & 2 Grate
< 150C
Tekanan dibawah Grate Chamber No.2 dari Cooler
4500 Pa
Kandungan debu gas masuk EP
< 200C
2). Persyaratan untuk bahan bakar dan Raw Meal dalam operasi yang normal
(1) Raw Meal
Bagian : cocok dengan masing-masing perbandingan
Kehalusan : 0.08mm ayakan
sisa tidak lebih daripada 12%
0.2mm ayakan
sisa tidak lebih daripada 1%
Kelembaban : 1%
Keseragaman : CaO :
S 0.25%
(2) Kiln dan batubara
Nilai panas : 22980kJ/kg (5500kcal/kg)
Kandungan abu turun-naik : 1.0%
Bagian yang menguap : 25%
Kelembaban : 1.5%
Kehalusan : 0.08mm ayakan
sisa tidak lebih daripada 10%
3). Normal operasi adalah menggunakan udara, batubara dan Raw Meal untuk
memelihara sistem panas yang baik dalam rangka mendapatkan efisiensi
tinggi, biaya yang rendah dan tahan lama. Monitoring operasi Kiln dari Kiln
Halaman 25 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Perlakuan
Hentikan pengumpanan
Halaman 26 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
2. Berbunyi di Kiln
3. mengatur Burner
tidak mudah
4. termokopel terlapisi
Perlakuan
Bila material yang jatuh
sedikit, jangan dirubah.
Bila banyak, turunkan
umpan, kurangi kecepatan
Kiln, kemudian periksa dan
bersihkan secara teratur.
Atur posisi api, hilangkan
bunyi Clinker
Atur perbandingan udara
antara didalam dan diluar
saluran, perpanjang api
Periksa dan ganti
termokopel
Perlakuan
Turunkan ventilasi, atur
pintu udara
Atur keadaan api,
hilangkan bunyi
Periksa meter, hilangkan
kesalahan
Perlakuan
Atur Valve udara tertier;
turunkan aliran udara
tertier
Halaman 27 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Perlakuan
Putar Kiln perlahan,
hilangkan penyumbatan di
C4
Umpankan batubara,
bersihkan penyimpan
batubara
Naikkan jumlah udara tiga
kali, bersihkan ruangan
Precipitation
Bersihkan atau ganti
termokopel
Halaman 28 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)
Perlakuan
Berikan umpan lebih
banyak
Periksa dan perbaiki
lembaran pemisah
material
Turunkan sistem aliran
udara
Perlakuan
Hentikan umpan, hilankan
penyumbatan
Teknologi Precalciner adalah suatu prosedur perubahan fisika dan kimia yang
rumit dikendalikan berbagai parameter. Untuk menjaga produksi lancar untuk waktu
lama, manajemen produksi dan teknologi akan menjangkau suatu tingkat lebih tinggi
Halaman 29 dari 29
Hasil terjemahan diluar tanggung jawab CITIC Heavy Machinery Company Limited
Gunakanlah selalu petunjuk menjalankan yang asli (original/bahasa Inggris)