Anda di halaman 1dari 15

HALAMAN 1

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 2

PERATURAN TERKAIT
1.
2.
3.

4.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997


Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah Nomor 27/1999 (Baru)
Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Kepmen LH Nomor 45/2005 (Baru)
Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL &
RPL
Permen LH Nomor 12 Tahun 2006
Tentang Persyaratan dan Tata Cara Perizinan Pembuangan Air
Li b h Ke
Limbah
K Laut
L t

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 3

DEFINISI
1. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus
ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan
hidup;
2. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turunsampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
li k
lingkungan
hid
hidup
tid k dapat
tidak
d
t berfungsi
b f
i sesuaii dengan
d
peruntukannya;

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 4

HAK & KEWAJIBAN


1
1.
2.
3.
4.
5
5.
6.

Setiap
S
i
orang berkewajiban
b k
jib
memelihara
lih
k l
kelestarian
i
f
fungsi
i
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan perusakan.
p orang
g y
yang
g melakukan usaha dan/atau kegiatan
g
Setiap
berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat
mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap
usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan
kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
melakukan pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan
T
Tanpa
suatu
t keputusan
k
t
i i setiap
izin,
ti
orang dilarang
dil
melakukan
l k k
pembuangan limbah ke media lingkungan hidup.
Pembuangan limbah ke media lingkungan hidup hanya dapat
pembuangan
g y
yang
g ditetapkan
p
oleh Menteri.
dilakukan di lokasi p
01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 5

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN


DALAM PELESTARIAN LH (1 dari 2)
1. Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap
usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan
kriteria baku kerusakan lingkungan
g
g hidup.
2. Ketentuan mengenai baku mutu lingkungan hidup, pencegahan
dan penanggulangan pencemaran serta pemulihan daya
tampungnya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
3. Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan
dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai dampak
lingkungan hidup.

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 6

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN


DALAM PELESTARIAN LH ((2
2 dari 2)
1. Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
melakukan pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan.
2. Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan pengelolaan limbah
dapat menyerahkan pengelolaan limbah tersebut kepada pihak
lain.

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

ANALISIS MENGENAI
DAMPAK LINGKUNGAN ((1
1 dari 3)

HALAMAN 7

1. Usaha dan atau/kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan


dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi :
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang
tidak terbaharui;
c. proses dan
d
k i t
kegiatan
yang secara potensial
t
i l dapat
d
t menimbulkan
i b lk
pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup,
serta kemorosotan sumber daya alam dan pemanfaatannya;
d proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi
d.
lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial
dan budaya;

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

ANALISIS MENGENAI
DAMPAK LINGKUNGAN ((2
2 dari 3)

HALAMAN 8

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi


pelestarian kawasan konservasi sumber daya dan /atau
perlindungan
li d
cagar budaya;
b d
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan, dan jenis
jasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;
h. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi
besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.
i kegiatan
i.
k i t
yang mempunyaii resiko
ik tinggi,
ti
i dan
d
atau
t
mempengaruhi
hi
pertahanan negara

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 9

ANALISIS MENGENAI
DAMPAK LINGKUNGAN (3 dari 3)
2) Jenis usaha dan/atau kegiatan sebagaimana yang dimaksudkan pada
ayat (2) dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 (lima)
tahun.
3) Pemrakarsa menyusun analisis dmpak lingkungan hidup, rencana
pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pematauan lingkungan hidup,
berdasarkan kerangka acuan yang telah mendapatkan keputusan dari
instansi yang bertanggungjawab.
bertanggungjawab
4) Penyusunan analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan
lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup,
berpedoman pada pedoman penyusunan analisis dampak lingkungan
hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup, rencana pemantauan
lingkungan hidup yang ditetapkan oleh Kepala instansi yang ditugasi
mengendalikan dampak lingkungan hidup.

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

FREKUENSI PELAPORAN
PELAKSANAAN RKL & RPL

HALAMAN 10

1. Frekuensi pelaporan pelaksanaan RKL dan RPL dilakukan sesuai dengan


Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
Hidup.. Oleh sebab itu,
pemrakarsa wajib memperhatikan ketentuan
ketentuan--ketentuan yang ada di
dalam Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup tersebut
tersebut..
2 Dalam hal frekuensi pelaporan tidak ditetapkan dalam Surat Keputusan
2.
Kelayakan Lingkungan Hidup, maka pelaporan dilakukan setiap 6
(enam) bulan sekali.
sekali.

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 11

PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN PELAKSANAAN RKL & RPL
BAB I
PENDAHULUAN

A. IDENTITAS PERUSAHAAN
B. LOKASI USAHA DAN ATAU KEGIATAN
C. DESKRIPSI
C
S
S KEGIATAN
G
D. PERKEMBANGAN LINGKUNGAN SEKITAR

BAB II
PELAKSANAAN

A. PELAKSANAAN
B. EVALUASI

BAB III
KESIMPULAN

1. EFEKTIFITAS & KENDALA PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP
2. KESESUAIAN
PELAKSANAAN
PENGELOLAAN DENGAN RKL & RPL
01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 12

IZIN PEMBUANGAN
AIR LIMBAH KE LAUT (1 dari 4)

1. Setiap penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan


air limbah wajib mengolah air limbahnya sehingga memenuhi persyaratan
yang ditentukan sebelum air limbah dibuang ke laut.
2 Setiap usaha dan/atau kegiatan yang akan melakukan pembuangan air
2.
limbah ke laut wajib mendapatkan izin dari Menteri.
3. Menteri dapat mendelegasikan wewenang pemberian izin pembuangan
air limbah ke laut kepada Gubernur
4. Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan melakukan
pembuangan air limbah ke laut wajib mengintegrasikan kajian
pembuangan air limbah ke laut sebagaimana dimaksud dalam Lampiran
II Peraturan Menteri ini ke dalam kajian analisis mengenai dampak
lingkungan hidup atau di dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Upaya pemantauan Lingkungan Hidup.

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 13

IZIN PEMBUANGAN
AIR LIMBAH KE LAUT (2 dari 4)

5. Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini, bagi usaha dan/atau


kegiatan
yang sudah beroperasi dan melakukan pembuangan air
limbah ke laut
tetapi belum memenuhi persyaratan sebagai mana
dimaksud dalam
Lampiran II Peraturan Menteri ini wajib
melakukan kajian pembuangan air
limbah ke laut.
6. Kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan syarat untuk
mengajukan permohonan izin pembuangan air limbah ke laut.

7 Permohonan izin pembuangan air limbah ke laut beserta


7.
persyaratannya disampaikan oleh penanggung jawab usaha
dan/atau kegaiatan kepada Menteri atau Gubernur.
p
8. Menteri atau Gubernur menerbitkan atau menolak permohonan
izin pembuangan air limbah ke laut selambat-lambatnya 90
(sembilan puluh) hari kerja sejak permohonan izin diterima dan
dinyatakan lengkap sesuai formulir sebagaimana tercantum pada
Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Menteri ini.
ini
01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 14

IZIN PEMBUANGAN
AIR LIMBAH KE LAUT (3 dari 4)

9. Penolakan terhadap permohonan izin pembuangan air limbah ke laut


sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib disertai dengan alasan
penolakan
10 Izin
10.
I i pembuangan
b
air
i lilimbah
b h kke llautt b
berlaku
l k selama
l
5 (li
(lima)) ttahun
h d
dan
dapat diperpanjang.
11. Perpanjangan izin pembuangan air limbah ke laut wajib dilakukan oleh
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan paling lambat 60 (enam
puluh) hari kerja sebelum habis masa berlakunya izin pembuangan air
limbah ke laut.
12. Menteri atau Gubernur menerbitkan surat keputusan perpanjangan atau
penolakan perpanjangan izin pembuangan air limbah ke laut dalam waktu
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya permohonan
perpanjangan izin pembuangan air limbah ke laut dari penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan
kegiatan.
01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPDATED DATE: 3 MARET 2009

HALAMAN 15

IZIN PEMBUANGAN
AIR LIMBAH KE LAUT (4 dari 4)

13. Permohonan perpanjangan izin pembuangan air limbah ke laut mengacu


kepada Lampiran Peraturan Menteri No. 12 Tahun 2006 dan hasil
pemantauan pengelolaan lingkungan selama 1 (satu) tahun terakhir.
14 Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaporkan hasil
14.
pemantauan terhadap persyaratan yang tercantun di dalam izin
pembuangan air limbah ke laut paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
bulan kepada Menteri dan/atau Gubernur dengan tembusan kepada
instansi teknis dan instansi yang berwenang di bidang pengelolaan
lingkungan hidup di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
15. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan
pembuangan air limbah ke laut sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri
ini wajib menyesuaikan paling lama 1 (satu) tahun sejak ditetapkannya
Peraturan Menteri ini..

01/PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


UPDATED DATE: 3 MARET 2009

Anda mungkin juga menyukai