DEFINISI
Kehamilan lewat bulan / serotinus / kehamilan lewat waktu / kehamilan
postterm / prolonged pregnancy ialah kehamilan yang berlangsung lebih dari
perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir
(HPHT), dimana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu (>294 hari).
INSIDEN
Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira - kira 10 %, bervariasi antara
3,5 14 %. Data statistik menunjukkan, angka kematian dalam kehamilan lewat
waktu lebih tinggi ketimbang dalam kehamilan cukup bulan, dimana angka
kematian kehamilan lewat waktu mencapai 5 - 7 %. Variasi insiden postterm
berkisar antara 2 - 31,37 %.
ETIOLOGI
Etiologi pasti belum diketahui. Faktor yang dikemukakan adalah
-
Kadar progesterone tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan,
lewat bulan.
Faktor herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga
tertentu.
RESIKO
Kehamilan postterm mempunyai resiko lebih tinggi daripada kehamilan
kehamilan aterm, terutama terhadap kematian perinatal (antepartum, intrapartum,
postpartum) berkaitan dengan aspirasi mekonium dan asfiksia. Pengaruh
kehamilan postterm antara lain adalah sebagai berikut :
DIAGNOSIS
stetoskop Laennec
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pada trimester I, pemeriksaan panjang kepala-tungging (crown rump length / CRL) memberikan ketepatan kurang lebih 4 hari dari
taksiran persalinan. Pada umur kehamilan sekitar 16 - 26 minggu, ukuran
diameter biparietal dan panjang femur memberikan ketepatan sekitar 7
hari dari taksiran persalinan. Trimester III, dapat dipakai untuk
Stadium 1
pada kulit.
Stadium III : disertai pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit, tali
pusat.
Yang paling penting dalam menangani kehamilan lewat waktu ialah
menentukan keadaan janin, karena setiap keterlambatan akan menimbulkan
resiko kegawatan. Penentuan keadaan janin dapat dilakukan:
1. Tes tanpa tekanan (non stress test). Bila memperoleh hasil non reaktif
maka dilanjutkan dengan tes tekanan oksitosin. Bila diperoleh hasil
reaktif maka nilai spesifisitas 98,8% menunjukkan kemungkinan besar
janin baik. Bila ditemukan hasil tes tekanan yang positif, meskipun
sensitifitas relatif rendah tetapi telah dibuktikan berhubungan dengan
keadaan postmatur.
2. Gerakan janin. Gerakan janin dapat ditentukan secara subjektif (normal
rata-rata 7 kali / 20 menit) atau secara objektif dengan tokografi (normal
rata-rata 10 kali / 20 menit), dapat juga ditentukan dengan USG.
Penilaian banyaknya air ketuban secara kualitatif dengan USG (normal >
1 cm / bidang) memberikan gambaran banyaknya air ketuban, bila
ternyata oligohidramnion maka kemungkinan telah terjadi kehamilan
lewat waktu.
3. Amnioskopi. Bila ditemukan air ketuban yang banyak dan jernih mungkin
keadaan janin masih baik. Sebaliknya air ketuban sedikit dan
mengandung mekonium akan mengalami resiko 33% asfiksia.
PENATALAKSANAAN
Prinsip dari tata laksana kehamilan lewat waktu ialah merencanakan
pengakhiran kehamilan. Cara pengakhiran kehamilan tergantung dari hasil
pemeriksaan kesejahteraan janin dan penilaian skor pelvik (Pelvic Score = PS)
atau Bishops score. Ada beberapa cara untuk pengakhiran kehamilan, antara lain:
1. Induksi partus dengan pemasangan balon kateter Foley.
2. Induksi dengan oksitosin.
3. Bedah seksio sesaria.
Dalam mengakhiri kehamilan dengan induksi oksitosin, pasien harus
memenuhi beberapa syarat, antara lain kehamilan aterm, ada kemunduran his,
ukuran panggul normal, tidak ada disproporsi sefalopelvik, janin presentasi
kepala, serviks sudah matang (porsio teraba lunak, mulai mendatar, dan mulai
membuka). Selain itu, pengukuran pelvik juga harus dilakukan sebelumnya.
Tabel pengukuran pelvis dapat dilihat dibawah ini :
SCORE
Pendataran Serviks
Pembukaan Serviks
Penurunan kepala
Hodge III
Konsistensi Serviks
Posisi Serviks Sumbu
dari
0
0 30 %
0
-3
1
40 50 %
1-2
-2
2
60 70 %
3-4
-1,0
Keras
Posterior
Sedang
Searah Jalan
Lunak
Anterior
3
80 %
5-6
+1 +2
Lahir
Bila nilai BS > 8, maka induksi persalinan kemungkinan besar akan berhasil.
Bila BS > 5, dapat dilakukan drip oksitosin.
Bila BS < 5, dapat dilakukan pematangan servik terlebih dahulu, kemudian
lakukan pengukuran BS lagi.
PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan
yang teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama
(sebelum 12 minggu), 1 kali pada trimester ke dua (antara 13 minggu sampai 28
minggu) dan 2 kali trimester ketiga (di atas 28 minggu). Bila keadaan
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG 2012
A. IDENTITAS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Nama penderita
Umur
Jenis kelamin
No CM
Tanggal Masuk
Ruang
Agama
Pekerjaan
Alamat
Pendidikan
Status Kawin
Kewarganegaraan
Nama Suami
: Ny. F
: 20 tahun
: Perempuan
: 117.96.82
: 17 Oktober 2012
: B.Nissa
: Islam
: Ibu Rumah Tangga
: Ds. Karang Asem RT.03 RW.01, Sayung - Demak
: SMP
: Kawin
: WNI
: Tn. K
B. DATA DASAR
1. ANAMNESIS
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 17 Oktober
2012 jam 13.30 WIB
a. Keluhan Utama :
Pasien G2P1A0, usia 20 tahun, hamil 43 minggu, merasa perut
kencang-kencang (+) jarang, keluar darah Per Vaginam (-), lendir
(+), ngerembes (+) 1 minggu yang lalu.
c.
d.
e.
f.
g.
spontan, di bidan
G II
: hamil ini
h. Riwayat Sosial Ekonomi
Suami pasien bekerja sebagai swasta, istri bekerja sebagai ibu rumah
tangga. Kesan ekonomi : biaya kesehatan ditanggung sendiri.
i. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat Hipertensi
: disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat Penyakit Paru
: disangkal
- Riwayat DM
: disangkal
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Present
Keadaan Umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
Vital Sign
Tensi : 110/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR
: 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
TB
: Tidak dilakukan pemeriksaan
BB
: 56 kg
b. Status Internus
- Kepala
: Mesocephale
- Mata
: Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
- Hidung
: Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping
hidung (-)
Telinga
: Discharge (-), bentuk normal
Mulut
: Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)
Tenggorokan : Faring hiperemesis (-), pembesaran tonsil (-)
Leher
: simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
Kulit
: Turgor baik, ptekiae (-)
Mamae
: simetris, benjolan abnormal (-)
Abdomen
:
Inspeksi
ring (-)
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Extremitas :
Oedem
Varises
Reflek fisiologis
Reflek patologis
c. Status Obstetri
- Abdomen
Inspeksi
Palpasi :
Leopold I
Inferior
-/-/-/-/-
Hodge I
Inspekulo tidak dilakukan
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah :
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hb
12,2 gr/dL
Hematokrit
37 %
Leukosit
7.600 /uL
Trombosit
169.000 /uL
Golongan darah / Rh
O+
Waktu Perdarahan / BT
2 : 00
Waktu Pembekuan / CT
4 : 15
IMMUNOSEROLOGI
HbsAg Kualitatif
negatif
4. RESUME
Pasien G2P1A0, usia 20 tahun, hamil 43 minggu, datang dengan keluhan
kenceng - kenceng (+) jarang, ngerembes (+) 1 minggu yang lalu.
Riwayat Kehamilan :
HPHT
: 15 Desember 2011
HPL
: 22 September 2012
Tanggal masuk
: 17 Oktober 2012
Umur kehamilan
: 43 Minggu
5. DIAGNOSA
Pasien G2P1A0 , janin tunggal, hidup, intra uterine, letak kepala, belum
inpartu dengan serotinus dan ketuban pecah dini
6. PROGNOSA
Kehamilan : ad bonam
Persalinan : ad bonam
7. EDUKASI
a. Memberitahu kondisi ibu dan janin pada keluarga.
b. Perawatan intensif di rumah sakit guna menjaga kondisi ibu dan
janin yang ada di dalam kandungannya.
c. Memberitahu tentang dilakukannya terminasi kehamilan
8. SIKAP
a. Pasien dirawat inap dan tirah baring
b. Induksi dengan oxytosin
TETESAN PER
DENYUT
HIS
14.00 WIB
14.15 WIB
14.30 WIB
14.45 WIB
15.00 WIB
15.15 WIB
15.30 WIB
15.45 WIB
16.00 WIB
MENIT
8 tpm
12 tpm
16 tpm
20 tpm
24 tpm
28 tpm
32 tpm
36 tpm
40 tpm
JANTUNG JANIN
11-11-11
11-11-11
11-11-12
11-11-11
11-11-11
12-12-12
12-11-12
11-12-11
11-12-11
10 menit 15 detik
10 menit 15 detik
10 menit 15 detik
10 menit 15 detik
10 menit 15 detik
10 menit 15 detik
10 menit 15 detik
10 menit 15 detik
10 menit 15 detik
TETESAN PER
DENYUT
HIS
20.00 WIB
20.15 WIB
20.30 WIB
20.45 WIB
21.00 WIB
21.15 WIB
MENIT
20 tpm
24 tpm
28 tpm
32 tpm
36 tpm
40 tpm
JANTUNG JANIN
11-12-11
11-11-11
12-12-12
11-11-11
11-12-11
11-11-11
10 menit 15 detik
10 menit 20 detik
10 menit 25 detik
7 menit 25 detik
5 menit 25 detik
5 menit 30 detik
Pada jam 02.00 pasien mengeluhkan ingin BAB dan keluar lender
darah. Kemudian dilakukan pemeriksaan dalam (VT),
hasil VT :
-
Konsistensi : lunak
Penipisan : 70%
Pembukaan : 7 cm
KK : negative
POD : uuk kanan depan
10
Penurunan : hodge 2+
Pada jam 03.30 pasien mengeluh ada dorongan untuk meneran,
terlihat vulva membuka, tekanan pada anus, perineum menonjol.
Kemudian dilakukan VT,
hasil VT :
Penipisan : 100%
Pembukaan : 10 cm
Kk : negative
POD : uuk kanan depan
Penurunan : hodge 3+
Setelah itu dilakukan pimpin mengejan, bayi lahir spontan jam
03.50 perempuan, BB 2900 gr, panjang badan 47 cm AS 9-10-10.
Kemudian diberikan oxytosin 1 ampul, periksa tanda pelepasan
plasenta, setelah terlihat tanda pelepasan plasenta, segera
dilakukan management aktif kala 3. Plasenta lahir spontan pada
jam 04.10 wib. Pada plasenta ditemukan sedikit gambaran
kalsifikasi. Kemudian periksa adanya laserasi pada jalan lahir,
didapatkan laserasi grade 1, kemudian dilakukan hecting. Setelah
itu periksa kontraksi uterus, tidak didapatkan tanda-tanda atonia
uteri. Kemudian dilakukan observasi pardarahan PPV lochea rubra
50cc. pada jam 06.00 dilakukan pemantauan persalinan kala 4.
JAM
WAKTU
KE
TEKANA
NADI
SUHU
TFU
N DARAH
KONTR
KANDUNG
PERD
AKSI
KEMIH
ARAH
UTERUS
06.00
88
36,7
Kosong
10
Kosong
20
06.15
100/70
88
36,6
pusat
1jari dibawah Keras
06.30
100/70
86
36,6
pusat
1jari dibawah Keras
Kosong
25
06.45
110/60
90
36,6
pusat
1jari dibawah Keras
Kosong
30
36,6
pusat
2jari dibawah Keras
Kosong
35
36,6
pusat
2jari dibawah Keras
Kosong
40
07.00
2
100/80
AN
07.15
100/60
110/70
84
86
pusat
11
07.30
110/70
88
36,6
Kosong
50
pusat
FOLLOW UP
TANGGAL / JAM
17 Oktober 2012
Jam 13.30
18 Oktober 2012
19 Oktober 2012
VITAL SIGN
T : 110/60 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
T : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,2 0C
T : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,2 0C
KETERANGAN
TERAPI
VT : belum ada Cefotaxim 2x1 g
pembukaan
DJJ: 11-12-11
ASI (+)
Amoxcillin 3 x 500 mg
TFU 2jari dibawah Ferofort 1 x 500 mg
Vitamin A 1 x 200 IU
pusat
PPV lochea rubra
50cc
ASI (+)
Amoxcillin 3 x 500 mg
TFU 2jari dibawah Metergin 3 x 1
pusat
PPV lochea rubra
50cc
12