BLOK 4.7.13
NAMA
KLP
NIM
BLOK 3.6.13
PEMULIHAN SISTEM STOMATOGNATIK III
(ILMU BEDAH MULUT)
SEMESTER VII
TAHUN AKADEMIK 2014-2015
Penyusun :
Editing :
Sekretariat Blok
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
TATA TERTIB
I.1.
I.2.
B. INCISI ELIP
Biasanya digunakan pada saat hendak melakukan open biopsi
atau pengambilan tumor epitelial seperti fibroma, papiloma,
lipoma dsb
C. INCISI SIRKULER
Digunakan pada saat melakukan operasi marsupialisasi
mandibula
D. INCISI MARGINAL
Insisi flap paling sederhana yg sering digunakan dlm Ilmu
Bedah Mulut adalah Insisi Marginal.
Bentuknya berupa garis lurus yg ditarik pada sepanjang
gingival margin bagian bukal/labial atau lingual/palatal,
memotong serabut periodontal & papila interdental.
Syarat utama untuk jenis insisi marginal ini adalah gusi &
periodontal dalam keadaan sehat.
E. INCISI ANGULAR
Insisi angular atau sayatan bersudut adalah insisi marginal yg
dikombinasikan dgn insisi obliqie/sayatan miring.
Sayatan miring dpt dibuat di sisi mesial atau distal sesuai
keperluan, yg dimulai dari ujung insisi marginal menuju ke
arah forniks (muko-bukal/labial fold), membentuk sudut +
120 dgn insisi marginal.
Flap angular yang diperoleh dari insisi angular.
Flap jenis ini sering digunakan utk odontektomi gigi molar
bungsu rahang bawah.
Flap angular hanya dilakukan di bagian bukal ataun labial.
Kontra indikasi utk bagian lingual atau palatal, karena resiko
terpotongnya arteri, vena & saraf penting.
F. INCISI TRAPESOID
Insisi trapezoid atau sayatan trapesium adalah insisi
marginal yg dikombinasikan dgn 2 insisi oblique pada kedua
ujungnya.
Sering digunakan pada bagian anterior maksila & mandibula,
seperti pada ekstirpasi kista, apikoektomi, apeks reseksi,
odontektomi gigi premolar, kaninus, insisif & gigi
supernumerary.
G. INCISI U SHAPE
Insisi ini tidak melibatkan gingival margin sehingga tidak
mengganggu jaringan periodontal di sekitar margin gusi.
Insisi dilakukan berbentuk huruf U pada jarak yg cukup dari
gingival margin dgn maksud agar tidak merusak suplay
darah gingiva & membran periodontal.
Flap U juga hanya diindikasikan untuk bagian anterior
maksila & mandibula.
Sering digunakan untuk apikoektomi, apeks reseksi &
pengambilan ujung akar yg patah.
H. INCISI SEMILUNAR
Merupakan insisi berbentuk melengkung setengah lingkaran
atau sering disebut insisi semilunar atau semisirkuler.
Insisi semilunar dibuat untuk keperluan bedah yg
membutuhkan lapangan operasi tidak terlalu luas dan hanya
pada bagian bukal/labial, kadang dilakukan di bagian median
palatal.
Indikasi utk apikoektomi & apeksreseksi
10
MACAM-MACAM JAHITAN
1. Jahitan terputus
Terbanyak digunakan karena sederhana dan
mudah. Tiap jahitan disimpul sendiri. Dapat
dilakukan pad akulit atau bagian tubuh lainnya,
dan cocok untuk daerah yang banyak bergerak
karean tiap jahitan saling menunjang satu dengan
lainnya.
Jahitan terputus (interupted suture), tiap-tiap
simpul berdiri sendiri. Secara kosmetik benang
kasar/besar atau tegang pada saat menyimpulnya
akan memberikan bekas yang kurang bagus, yaitu
seperti gambaran lipan.
2.
3.
11
4.
5.
Jahitan kontinu
Sering disebut doorloven. Simpul hanya pada ujung-ujung jahitan., jadi hanya
ada dua simpul. Bial salah satu terbuak maka jahitan ini akan terbuak
seluruhnya. Jahitan ini jarang dipakai untuk menjahit kulit. Secar kosmetik
bekas luka jahitan seperti pada jahitan terputus. Jahitan kontinu dapat
dilakukan lebih cepat dari jahitan terputus.
7.
12
8.
13
alat ini dilepas dan pada saat itu gigi telah kokoh tertanam di dalam tulang
alveolar.
indikasi untuk perawatan ini, demikian pula untuk gigi-gigi desidui pada masa
periode geligi campuran.
Sasaran pembelajaran :
-
14
Mahasiswa mampu memilih jenis alat, bahan dan teknik fiksasi sesuai
kebutuhan.
Metode:
Pengarahan, audio-visual, demonstrasi , self-practice.
Fasilitas:
-
Set alat fiksasi dan ligasi : klem kawat, klem ligasi, lunacheck, gunting
kawat dan tang pemotong archbarr .
Bahan fiksasi dan ligasi : archbarr, kawat diameter 3.0 dan 4.0
Prosedur teknis :
15
Tahapan
FIKSASI INTERDENTAL
1. Essig Wiring
Lilitkan kawat panjang mengelilingi gigi-gigi, melalui;
misalnya : 13 s/d 23.
Lilitan dimulai dari distal gigi 13 bagian bukal, s/d
distal gigi 23, kemudian menembus interdental distal
gigi 23 s/d bagian lingual, selanjutnya kawat ditarik
kembali sepanjang lingual s/d bagian distal gigi 13,
menembus interdental 13 tembus ke bagian bukal dan
bertemu dengan ujung kawat asalnya dan dieratkan di
distobukal gigi 13.
Ambil sepotong kawat pendek tembuskan melalui
interdental gigi dari bukal ke lingual tepat di atas
kawat panjang bukal & lingual, kemudian belokkan ke
bawah dan kembali menembus interdental tepat di
bawah kawat panjang bagian libgual & bukal s/d
bertemu dengan ujung kawat di bukal dan dieratkan
Selanjutnya untuk lebih mempererat fiksasi, maka di
setiap interdental gigi-gigi antara 13 & 23 dieratkan
masing-masing dengan sepotong kawat.
Tahapan
2. Eyelet methode wiring atau Ivy Loop
Kawat dililitkan pada dua gigi saja, yakni, misalnya;
gigi 46 & 47 yg dimulai pada sepanjang bagian bukal
gigi-gigi tsb, kemudian mengelilingi gig 47 dari bagian
distal, lingual dan masuk ke interdental di bagian
mesial gigi 47, tembus ke bagian bukal tepat di bawah
kawat bagian bukal.
Selanjutnya kawat dibelokkan lagi ke interdental
mengelilingi kawat bukal dan melewati bagian atasnya
hingga menembus kembali interdental, mengelilingi
16
17
Tahapan
Pemasangan Arch Bar
A. Bentuk arch bar menyerupai lengkung gigi.
B. Pasang
ke dalam
mulut, sesuaikan posisi &
bentuknya sesuai kontur lengkung gigi.
Tahapan
C. Bentuk ujung arch bar sesuai kontur gigi terakhir.
D. Pasang lagi ke dalam mulut & ligasi dgn kawat
splint pada setiap gigi.
18
Tahapan
Cara ligasi dgn kawat splint pada setiap gigi saat
pemasangan arch bar.
Tahapan
E. Kawat splint
jarum jam.
diikat
dgn
Tahapan
TRAKSI INTERMAKSILAR
Pasien dengan kehilangan oklusi sentrik akibat fraktur
simphisis mandibula.
Penggunaan traksi elastik intermaksilar dengan arch
bar untuk memperoleh oklusi sentrik.
Jika oklusi sentrik diperoleh, maka fragmen fraktur
secara otomatis tereposisi.
Oklusi sentrik biasanya dapat diperoleh dalam jangka
waktu sekitar 5 menit s/d 1 jam pasca pemasangan
traksi intermaksilar pada pasien sadar, serta paling
19
Tahapan
FIKSASI INTERMAKSILAR
Fiksasi IntermaksilarEyelet methode wiring atau Ivy Loop
Puntiran interdental dari masing-masing Eyelet
methode wiring atau Ivy Loop rahang atas dgn
rahang bawah disatukan & dieratkan.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Ogden G.R. 2001: Removal of Unerupted Teeth in PedlerJ, Frame J.W. Oral
and Maxillofacial Surgery An objective based textbook. Edinburg.Churchill
Livingstone
Olaf E, Langland, Roher, P Langlais. John W. Preece. Principles of Dental
Imaging. 2nd ed. Lippicont Williams & Willkins, 2002.
Peterson L.J. 1998. Principle of Management of Impacted Teeth in Petersen
L.J. Ellis. E. Hupp J.R. Tucker M.R. Contemporary Oral and Maxillofacial
Surgery. 3nd ed. St Louis. Mosby.
Regezi and Sciubba, 1999, Oral Pathology, Clinical Pathologic Correlations, 3rd
ed., W. B. Saunders Co., Philadelphia.
Shafer, J.H. and Dixon,1984, A Textbook of Oral Pathology, 4thed., W.B.
Saunders Co., Philadelphia (629-633).
Whaites E. Essential of Dental Radiolography and Radiology.
Churchill
Livingstone, London 2002
Zederfelt B.H. & Hunt, T.K. 1990, Wound Closure; materials and Techniques.
New Jersey, Davis & Greck Medical Device Division American Cyanamid Co.
23