Anda di halaman 1dari 4

Juklak Pemeriksaan Keuangan

Lampiran 3.2

No. Indeks
Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan
PDAM TIRTA MUSI
Tahun Buku

Dibuat oleh

Direviu oleh

Disetujui
oleh

[Initial]1/
[tgl/bln/tahun]
[Initial]2/
[tgl/bln/tahun]
[Initial]3/
[tgl/bln/tahun]

BPK RI

PEMAHAMAN ENTITAS

I.

Gambaran Jelas Mengenai Bidang Kerja Entitas

PDAM Tirta Musi adalah Perusahaan Daerah Milik Pemerintah Kota Palembang yang bergerak di
bidang pelayanan air minum, didirikan pada tahun 1976.
Berdasarkan Laporan Kinerja PDAM 2013 Wilayah I Sumatera, PDAM Tirta Musi Palembang
merupakan salah 1 dari 383 PDAM yang tersebar di seluruh Indonesia atau 1 dari 13 PDAM di
Sumatera Selatan selain PDAM Kab. Musi Banyuasin 'Tirta Randik', PDAM Kota Lubuk Linggau "Tirta
Bukit Sulap", PDAM Kabupaten Ogan Ilir, PDAM Kab. Muara Enim (Lematang Enim), PDAM Kota
Prabumulih "Tirta Prabujaya", PDAM Kab. Banyuasin "Tirta Betuah", PDAM Kab. Ogan Komering
Ulu, PDAM Kab. Ogan Komering Ulu Selatan, PDAM Kab. Lahat, PDAM Kab. Ogan Komering Ulu
Timur "Way Komering", PDAM Kab. Ogan Komering Ilir "Tirta Agung", dan PDAM Kab. Empat
Lawang.
Selain itu, PDAM Tirta Musi Palembang adalah salah 1 dari 21 PDAM dan 1 dari 3 PDAM yang
memiliki kinerja sehat dari seluruh PDAM di Indonesia dan PDAM di Sumatera Selatan, secara
berurutan.
Visi PDAM Tirta Musi yaitu menjadi penyedia air minum terbaik di Indonesia melalui pelayanan prima
serta menjadi kebanggaan karyawan dan masyarakat.
Misi PDAM Tirta Musi yaitu
1. Menjadikan PDAM Tirta Musi Palembang unggul dan tangguh melalui kerja keras dalam
penyediaan air minum dengan mengutamakan mutu dan pelayanan demi kepuasan
masyarakat
2. Menjadi tempat karyawan PDAM Tirta Musi untuk berprestasi dan pengembangan diri.
3. Menjadi aset dan kebanggaan masyarakat

II.

Kekuatan Lingkungan

PDAM memiliki kekuatan sumber daya yaitu sungai terpanjang dan terbesar di pulau
sumatera. Sumber daya ini berjarak cukup dekat dari kota palembang. Konsumen PDAM berjumlah
250.000 dan diprediksi akan bertambah seiring dengan pertumbuhan kota palembang. Air sebagai
penyangga kehidupan yang utama membuat pemerintah daerah harus menjaga kelangsungan PDAM
baik dengan membuat kebijakan atau meningkatkan investasi pada PDAM.

Ketua Tim Pemeriksaan


Pengendali Teknis
3
Penanggung Jawab
2

Litbang Pemeriksaan

Badan Pemeriksa Keuangan

Juklak Pemeriksaan Keuangan

III.

Lampiran 3.2

Tren yang Signifikan

Berdasarkan data Laporan Keuangan 20X0 (Audited) dan 20X1 (Unaudited), berikut ini
adalah beberapa poin yang perlu digarisbawahi:
1. Aset perusahaan turun 17% atau sekitar 39 milyar dibandingkan tahun lalu.
Komposisi aset tahun lalu didominasi oleh Aset Dalam Penyelesaian sekitar 180 milyar atau
sekitar 80% dari seluruh total aset. Di sisi lain, 89% struktur pendanaan PDAM Tirta Musi
Palembang adalah kewajiban jangka panjang.
2. Penurunan aset ini berbanding terbalik dengan peningkatan 7.4% pendapatan (sekitar 3
milyar) di tahun 20X1. Lebih jauh, laba sebelum pajak PDAM Tirta Musi Palembang
meningkat 158% dari tahun lalu atau sekitar 8milyar.

IV.

Hubungan dengan DPR dan BPK, serta Lembaga Lain

Memenuhi ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga UUD 1945, Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Operasional PDAM Tirta Musi di Palembang. Badan Pemeriksa Keuangan
mengharapkan agar DPRD segera menindaklanjuti hasil pemeriksaan dengan melakukan
pembahasan sesuai dengan peraturan tata tertib yang berlaku
V.

Sumber Pendapatan dan Pembiayaan

Modal dasar PDAM Tirta Musi Palembang terdiri dari kekayaan daerah yang dipisahkan.
Penambahan modal lainnya diperoleh dari:
(a) Penyisihan sebagian keuangan daerah yang dicantumkan dalam APBD Kota
Palembang;
(b) Bantuan/subsidi Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan;
(c) Bantuan/subsidi Pemerintah Pusat;
(d) Pinjam serta bantuan lainnya.
Struktur pendapatan terbesar PDAM adalah (a) pendapatan penjualan air dan (b) pendapatan
penjualan non air. Masih berdasarkan data yang sama, 97% komposisi pendapatan PDAM adalah
pendapatan yang berasal dari penjualan air. Baik di tahun 20X0 atau pun 20X1, pendapatan
penjualan air masih merupakan sumber pendapatan utama (disamping memang bisnis utama
perusahaan adalah menjual air minum)
Peningkatan signifikan dari laba sebelum pajak disebabkan oleh penurunan biaya tidak langsung
(biaya umum dan administrasi) sekitar 41% atau sekitar 7 milyar. Hal ini diperkirakan karena
menurunnya biaya penyisihan piutang akibat dari tidak aktifnya 24.739 pelanggan. Akan tetapi
secara keseluruhan, ada peningkatan biaya 4.8 milyar (22%).

Litbang Pemeriksaan

Badan Pemeriksa Keuangan

Juklak Pemeriksaan Keuangan

VI.

Lampiran 3.2

Dasar Hukum dan Peraturan yang Mempengaruhi

Didirikan pada Tahun 1976 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Tingkat II Kota
Palembang No. 1/Perda/Huk/1976 Tanggal 3 April 1976 dan Surat Keputusan Gubernur KDh.
Tk. I Sumatera Selatan No. 20/KPTS/IX/1976 Tanggal 11 Juni 1976 yang disahkan oleh DPRD
Tk. II Palembang dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I
Sumatera Selatan No. 13 Serie D Tanggal 22 Juni 1976.
Dasar Hukum Pemeriksaan
a) Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945;
b) Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Penambahan Penyertaan
Modal Daerah Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi Palembang.

VII.

Faktor Sosial dan Politik yang Mempengaruhi Pemerintah Pusat

PDAM memiliki tujuan sosial yakni melayani masyarakat dalam mendapatkan air bersih.
Air merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat, sehingga masyarakat berhak
mendapatkannya dengan tarif yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh
sebab itu pemerintah dapat menginterverensi tarif air yang dikenakan sehingga tujuan sosial
PDAM dapat tercapai.
PDAM mendapat sorotan setiap hari baik kualitas air, pelayanan, dan tarif. Sorotan
terhadap PDAM ini mempengaruhi pandangan masyarakat pada pemerintah daerah dan
mempengaruhi kebijakan pemerintah daerah.

Litbang Pemeriksaan

Badan Pemeriksa Keuangan

Juklak Pemeriksaan Keuangan

VIII.

Lampiran 3.2

Pengaruh Stakeholder (Pemegang Kepentingan): DPR

Pengaruh Stakeholder dalam peningkatan pengelolaan keuangan daerah untuk peningkatan


PDAM Tirta Musi masih belum memadai. Hal ini tampak dari kualitas sumber air musi yang terus
menurun dan belum adanya dorongan yang kuat dari DPRD atas pengelolaan keuangan daerah
dimana belum adanya penyertaan modal yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang Musi.

IX.

Dampak dari Lingkungan Entitas terhadap Risiko Bidang Kerja dan Laporan
Keuangan
Penegakan integritas dan etika, komitmen terhadap kompetensi, pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab, peningkatan aktivitas pengendalian, perbaikan informasi dan komunikasi
serta aktivitas pemantauan yang dilakukan di lingkungan PDAM Tirta Musi.

X.

Pejabat

Nama

Jabatan

Cik Mit, S. T.

Direktur Utama

Ir. Stephanus

Direktur Teknik

Syamsul Haroen, SH.MM

Direktur Umum

Dr.Ir. Andi Wijaya

Direktur Operasional dan


Pemasaran

Litbang Pemeriksaan

Badan Pemeriksa Keuangan

Anda mungkin juga menyukai