Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR

KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN


DEFINISI KEPEMIMPINAN

Oleh
Nama

: Dhika Kusumasari B

NIM

: G1B012024

Kelas

:A

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2014

Sebelum membahas lebih lanjut apa itu kepemimpinan dan bagaimana cara
untuk bisa menjadi pemimpin yang baik, kita perlu tahu terlebih dahulu
mengetahui apa makna dari kepemimpinan itu sendiri.
Kepemimpinan telah menjadi topik yang sangat menarik dari para ahli sejarah
dan filsafat sejak masa dahulu. Sejak saat itu para ahli telah menawarkan 350
definisi tentang kepemimpinan. Salah seorang ahli yaitu Richard L. Daft pada
tahun 1999 menyimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan salah satu fenomena
yang paling mudah di observasi tetapi menjadi salah satu hal yang paling sulit
dipahami. Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah yang
kompleks dan sulit, karena sifat dasar kepemimpinan itu sendiri memang sangat
kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak
kemajuan sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis
dan objektif.
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan lebih merupakan konsep yang berdasarkan akan adanya
pengalaman. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi
di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata
yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost, 1993).
Unsur kunci dari definisi ini dirangkum pada gambar dibawah ini.
Kepemimpinan melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam, yang terjadi di
antara orang-orang yang menginginkan perubahan signifikan dan perubahan
tersebut mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan
pengikutnya (bawahan). Pengaruh (influence) dalam hal ini berarti hubungan di
antara pemimpin dan pengikut sehingga bukan sesuatu yang pasif, tetapi
merupakan suatu hubungan timbal balik dan tanpa paksaan. Dengan demikian
kepemimpinan itu sendiri merupakan proses yang saling mempengaruhi.

Gambar 6.1 Unsur-unsur pokok dalam kepemimpinan


Pemimpin mempengaruhi bawahannya, demikian sebaliknya. Orang-orang
yang terlibat dalam hubungan tersebut menginginkan sebuah perubhan sehingga
pemimpin diharapkan mampun menciptakan perubahan yang signifikan dalam
organisasi dan bukan mempertahankan status quo. Selanjutnya, perubahan
tersebut bukan merupakan sesuatu yang diinginkan pemimpin, tetapi lebih pada
tujuan (purposes) yang diinginkan dan dimiliki bersama. Tujuan tersebut
merupakan sesuatu yang diinginkan, yang diharapkan, yang harus dicapai dimasa
depan sehingga tujuan ini menjadi motivasi utama visi dan misi organisasi.
Pemimpin mempengaruhi pengikutnya untuk mencapai perubahan berupa hasil
yangdiinginkan bersama. Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang
terjadi di antara orang-orang, dan bukan sesuatu yang dilakukan untuk orangorang

sehingga

kepemimpinan

melibatkan

pengikut

(followers).

Proses

kepemimpinan juga melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara
pemimpin dan pengikut untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Dengan
demikian, baik pemimpin atau pun pengikut mengambil tanggung jawab pribadi
(personal responsibility) untuk mencapai tujuan bersama tersebut.
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka,
pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala,
penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan
dalam

konteks

hasil

penggunaan

peran

seseorang

berkaitan

dengan

kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.


Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata
dasar yang sama yaitu "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam
konteks yang berbeda.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan
dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya
berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki
seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan
"pemimpin".

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan


kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah
seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapankelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu
beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang
mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna
LEAD adalah :

Loyality
Seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
Educate
Seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi

rekan-rekannya

dan

mewariskan
pengetahuan pada rekan-rekannya.
Advice
Memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
Discipline
Memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.

Berikut beberapa makna dari kepemimpinan :


1. Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok
Mumfrrord (1906-1907) : kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau

beberapa individu dalam kelompok, dalam mengontrol gejala-gejala sosial.


Cooley (1902) : pemimpin selalu merupakan inti dari tendensi dan di lain
pihak, seluruh gerakan sosial bila diuji secara teliti akan terdiri atas berbagai

tendensi yang mempunyai inti tersebut.


Redl (1942) : pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan

kelompok.
Brown (1936) : pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi
boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan.

Knickerbocker (1948) : kepemimpinan adalah fungsi dari kebutuhan yang


muncul pada situasi tertentu dan terdiri atas hubungan antara individu

dengan kelompoknya.
2. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya
Bowden (1926), mempersamakan kepemimpinan

dengan

kekuatan

kepribadian.
Tead (1929), kepemimpinan sebagai perpaduan dari berbagai sifat yang
memungkinkan individu mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan

beberapa tugas tertentu.


Bogarus (1928), kepemimpinan sebagai bentukan dan keadaan pola tingkah

laku yang dapat membuat orang lain berada di bawah pengaruhnya.


3. Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain
Munson (1921) : kepemimpinan sebagai kemampuan menghendle orang lain
untuk memperoleh hasil maksimal dengan friksi sedikit mungkin dan kerja
sama yang besar. Kepemimpinan adalah kekuatan semangat/moral yang

kreatif dan terarah.


Bundel (1930) :

memandang

kepemimpinan

sebagai

seni

untuk

mempengaruhi orang lain mengerjakan apa yang diharapkan supaya orang

lain mengerjakan.
Philips (1939) : kepemimpinan adalah pembenahan, pemeliharaan dan

pengarahan dari kesatuan moral untuk mencapai tujuan akhir.


4. Kepemimpinan sebagai penggunaan pengaruh
Shartle (1951) : pemimpin dapat dianggap sebagi seorang individu yang

menggunakan pengaruh positif melalui tindakannya terhadap orang lain.


Tannenbaum, Weschler dan Massank (1961) : kepemimpinan sebagai
pengaruh interpersonal, dipraktekan dalam suatu situasi dan diarahkan

melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan.


5. Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku
Hemphill (1949) : kepemimpinan didefinisikan sebagi tingkah laku seorang
individu yang mengatakan aktivitas kelompok.
6. Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi
Schenk (1928) : kepemimpinan adalah pengelolaan manusia melalui

persuasi dan interprestasi dari pada melalui pemaksaan langsung.


Meson (1934) : kepemimpinan mengindikasikan adanya kemampuan
mempengaruhi manusia dan menghasilkan rasa aman dengan melalui
pendekatan secara emosional dari pada melalui penggunaan otoriter.

Copeland (1942) : kepemimpinan adalah seni berhubungan dengan orang


lain, merupakan seni mempengaruhi orang melalui persuasi dengan contoh

konkrit.
7. Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasaan
Janda (1960) : kepemimpinan sebagai tipe hubungan kekuasaan yang
berciri persepsi anggota kelompok tentang hak anggota kelompok untuk

menentukan pola tingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelompok.


Warriner (1955) : kepemimpinan sebagai bentuk hubungan antara
manusia/individu yang mempersyaratkan konformitas dengan tindakan

masing-masing individu.
8. Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan
Cowley (1928) : pemimpin adalah individu yang memiliki program, rencana
dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan

cara yang pasti.


Bellow (1959) : kepemimpinan sebagai proses menciptakan situasi sehingga
para anggota kelompok, termasuk pemimpin dapat mencapai tujuan bersama

dengan hasil maksimal dlam waktu yang singkat.


9. Kepemimpinan sebagai akibat dari interaksi
Borgardus (1929) : kepemimpinan tidak sebagi penyebab atau pengendali,
melainkan sebagai aklibat dari tindakan kelompok.
10. Kepemimpinan sebagai pembedaan peran
Sherif (1956) : menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan peranan di dalam
suatu skema hubungan dan ditentukan oleh harapan timbal-balik antara
pemimpin dengan anggota lainnya.
11. Kepemimpinan sebaga inisiasi struktur
Stogdill (1955) : kepemimpinan sebagai permulaan dan pemeliharaan struktur
harapan dan interaksi.
Berikut ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli lainnya mengenai
definisi kepemimpinan :
1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau
pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam
hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Rauch & Behling (1984)

Kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi aktifitas-aktifitas

sebuah

kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.


3. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan
berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin
organisasi.
4. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitasaktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared
goal).
5. William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir
dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.
6. Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk
melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya.
7. Dr. Thomas Gordon Group Centered Leadership. A way of releasing creative
power of groups. Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu
interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang
dengan anggota-anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan
peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari
suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin
mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.
8. Tannenbaum, Weschler, dan Massarik (1961)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi
tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu
atau beberapa tujuan tertentu.
9. Kartini Kartono (1994 : 48)
Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus.
Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitasaktivitas tertentu, dan
mempunyai suatu tujuan serta peralatanperalatan yang khusus. Pemimpin
kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi
khusus.
10. G. U. Cleeton dan C.W Mason (1934)

Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan


mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan
dengan penggunaan kekuasaan.
11. Locke & Associates (1997)
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing)
orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama.
12. John W. Gardner (1990)
Kepimpinan sebagai proses Pemujukan di mana individu-individu meransang
kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan
dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.
13. Theo Haiman & William G.Scott (1974)
Kepemimpinan adalah proses orang-orang diarahkan,

dipimpin,

dan

dipengaruhi dalam pemilihan dan pencapaian tujuan.


14. Duben (1954)
Kepemimpinan adalah aktifitas para pemegang kekuasaan dan membuat
keputusan.
15. F.A.Nigro (1965)
Inti kepemimpinan adalah mempengaruhi kegiatan orang-orang lain.
16. Reed (1976)
Kepimpinan adalah cara mempengaruhi tingkah laku manusia supaya
perjuangan itu dapat dilaksanakan mengikut kehendak pemimpin.
17. G.L.Feman & E.K.aylor (1950)
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok
mencapai tujuan organisasi dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari
tiap-tiap individu.
18. James M. Black (1961)
Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain
supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai
tujuan tertentu.
19. Harold Koontz (1989)
Pengaruh, seni,atau proses mempengaruhi orang-orang sehingga mereka akan
berusaha mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusiasme.
20. R.K. Merton The Social Nature of Leadership, American Journal of Nuns,
1969.
Kepemimpinan sebagai suatu hubungan antar pribadi dalam mana pihak lain
mengadakan penyesuaian karena mereka berkeinginan untuk itu, bukannya
karena mereka harus berbuat demikian.
21. P. Pigors Ledearship and Domination (1935)

Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong yang mengontrol daya


manusia dalam mengejar tujuan bersama, melalui interaksi yang berhasil dari
perbedaan-perbedaan individual.
22. Keth Davis Human Relations at Work
Kepemimpinan sebagai faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok
menjadi satu dengan memotivasinya kearah tujuan-tujuan.
23. Ordway Tead The Technigue of Creative Leadershif in Human Nature and
Management (1929)
Kepemimpinan sebagai kombinasi perangai-perangai yang memungkinkan
seseorang mampu mendorong orang-orang lain untuk menyelesaikan tugastugas tertentu.
24. E.S. Bogardus Leader and Leadership
Kepemimpinan sebagai kepribadian yang beraksi dalam kondisi-kondisi
kelompok. Tidak saja kepemimpinan itu suatu kepribadian dan suatu gejala
kelompok, ia juga merupakan suatu proses sosial yang melibatkan sejumlah
orang dalam kontak mental dalam mana seseorang mendominasi orang-orang
lain.
25. F.I. Munson The Management of Man
Kepemimpinan sebagai kemampuan/kesanggupan untuk menangani atau
menggarap orang-orang sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang sebesarbesarnya dengan sekecilnya mungkin pergesekan dan sebesar-besarnya
(sebesar mungkin) kerja sama.
26. C.M. Bundel Is Leadership losing its importance ?
Kepemimpinan seorang seni mendorong/mempengaruhi orang-orang lain untuk
mengerjakan apa yang dikehendaki seseorang pemimpin untuk dikerjakannya.
27. W.G. Bennis Leadership Theory and Administration Behavior
Kepemimpinan sebagai proses dengan mana pemimpin mendorong,
mempengaruhi bawahan untuk berprilaku seperti yang dikehendaki.
28. J.B. NASH Leadership
Kepemimpinan mencakup kegiatan mempengaruhi perubahan dalam perbuatan
orang-orang.
29. H.H. Jennings Leadership a dynamic redefinition, Journal Education
School, 1944
Kepemimpinan muncul sebagai suatu hasil interaksi yang melibatkan prilaku
yang memuat seseorang terangkat keperanan sebagai pemimpin oleh individuindividu lain.
30. J.K. Hemphill dalam The Leader and his Group

Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu sementara ia terlibat dalam


pengerahan kegiatan-kegiatan kelompok.
Makna kepemimpinan dalam A Propossed Theory of leadership in small
groups, Technical report; memimpin berarti terlibat dalam suatu tindakan
memulai pembentukan struktur dalam interaksi sebagai bagian dari proses
pemecahan masalah-masalah bersama.
31. R. C. Davis The Fundamentals of Top Management
Kepemimpinan sebagai kekuatan dinamika yang pokok yang mendorong
memotivasi, dan mengkoordinasikan organisasi dalam pencapaian tujuantujuannya.
32. C. Schenk Leadership : Infantry Journal (1928)
Kepemimpinan adalah manajemen mengenal manusia dengan jalan persuasi
dan inspirasi dan bukannya dengan pengarahan atau semacamnya, atau
ancaman, paksaan yang terselubung.
33. C.V. Cleeton & C.W. Mason Executive Ability its Discovery and
Development"
Kepemimpinan menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-orang dalam
mencapai hasil-hasil melalui himbauan emosional dan bukannya melalui
penggunaan kekerasan/wewenang.
34. N. Copeland Psychology and the Soldier
Kepemimpinan adalah seni perlakuan terhadap manusia. Ini adalah seni
mempengaruhi sejumlah orang dengan persuasi atau dengan teladan untuk
mengikuti serangkaian tindakan.
35. H. Kootz & O Donnel Principles of Management
Kepemimpinan adalah kegiatan mempersuasi orang-orang untuk bekerjasama
dalam pencapaian suatu tujuan bersama.
36. C. K. Warriner Leadership in the small Group, American Journal Soc (1955)
Kepemimpinan sebagai suatu bentuk hubungan diantara orang-orang, dimana
mengharuskan seseorang atau lebih bertindak sesuai dengan permintaan pihak
lain.
37. H. Gerth & C.W. Mills Character and Social Structure
Kepemimpinan dalam arti luas adalah suatu hubungan antara pemimpin dan
yang dipimpin dalam mana pemimpin lebih banyak mempengaruhi dari pada
dipengaruhi; disebabkan karena pemimpin menghendaki yang dipimpin
berbuat seperti dia dan tidak berbuat lain yang dimaui sendiri.
38. R. M. Bellows Creative Leadership
Kepemimpinan sebagai proses pengaturan suatu situasi sedemikian rupa,
sehingga anggota-anggota kelompok termasuk si pemimpin, dapat mencapai

tujuan bersama dengan hasil maksimum dan dengan waktu dan kerja
minimum.
39. Ralp M. Stogdill (1950)
Is the process of influencing group activities toward goal setting and goal
achievement (proses mempengaruhi kegiatan kelompok, menuju kearah
penentuan tujuan dan mencapai tujuan).
Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung pada sudut
pandang atau perspektif-perspektif dari para peneliti yang bersangkutan. Dari
berbagai definisi yang ada, maka dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah :
Seni untuk menciptakan kesesuaian paham
Bentuk persuasi dan inspirasi
Kepribadian yang mempunyai pengaruh
Tindakan dan perilaku
Titik sentral proses kegiatan kelompok
Hubungan kekuatan/kekuasaan
Sarana pencapaian tujuan
Hasil dari interaksi
Peranan yang dipolakan
Inisiasi struktur
Berbagai pandangan atau pendapat mengenai batasan atau definisi
kepemimpinan di atas memberikan gambaran bahwa kepemimpinan dilihat dari
sudut pendekatan apapun mempunyai sifat universal dan merupakan suatu gejala
sosial.

Anda mungkin juga menyukai