Anda di halaman 1dari 2

INFORMED CONSENT

Nomor :
.../SPO/..../RSSAK/II/2015

No. Revisi

: 00

Halaman : 2/2

Ditetapkan :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit :
25 Februari 2015
dr. Adi Nugroho SpAn
Direktur

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Informed consent (persetujuan tindakan kedokteran) adalah persetujuan pasien atau yang sah
mewakilinya atas rencana tindakan kedokteran yang diajukan oleh dokter setelah menerima
informasi yang cukup untuk dapat membuat persetujuan.
1. Sebagai bukti tertulis bahwa pasien telah menyetujui tindakan kedokteran yang akan
dilakukan.
2. Memberikan perlindungan secara hukum kepada dokter dan pasien atas tindakan
kedokteran yang dilakukan.
A. Rumah sakit mengharuskan adanya penanda tanganan informed
concent sebelum dilakukan tindakan kedokteran sebagai berikut :
1. Tindakan Operasi
2. Tindakan Invasif
3. Tindakan anastesi
4. Pemberian transfusi darah
5. Tindakan dan pengobatan yang beresiko tinggi
B. Semua persetujuan tindakan kedokteran tersebut mengacu pada PMK 290/2008 dan
Keputusan DirJen YanMed HK.00.06.3.5.1866 tentang pedoman persetujuan tindakan
medik (informed concent), 1999.
C.
Penjelasan informed concent dilakukan oleh staf yang terlatih.
D. Jika pasien/keluarga mengalami kesulitan bahasa yang tertulis di dalam informed concent,
maka rumah sakit akan menjelaskan dengan bahasa dan cara yang dapat dipahami oleh
pasien/keluarga
E. Yang berhak menandatangani Informed concent adalah pasien. Jika pasien dalam kondisi
tidak mampu maka persetujuan dapat dilakukan oleh orang tua, anak, suami/istri, saudara
kandung atau penjamin dan di catat dalam rekam medis pasien.

INFORMED CONSENT
Nomor :
.../SPO/..../RSSAK/II/2015

No. Revisi

: 00

Halaman : 2/2

Ditetapkan :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Tanggal Terbit :
25 Februari 2015
dr. Adi Nugroho SpAn
Direktur

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1.

Dokter menjelaskan informed concent yang didalamnya termasuk informasi :


Diagnosis dan tata cara tindakan medis.
Tujuan tindakan medis yang dilakukan.
Alternatif tindakan jika diperlukan dan resikonya.
Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
Resiko yang terjadi bila tidak dilakukan tindakan tersebut .
Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
2.
Dokter mengkonfirmasi pemahaman pasien terhadap informasi yang disampaikan
sehingga pasien/keluarga mampu mengambil keputusan dengan segala konsekuensinya.
3.
Pasien/keluarga membuat keputusan untuk menyetujui/menolak dan bertanggung
jawab terhadap keputusannya dengan menanda tangani formulir informed concent.
4.
Jika pasien menolak tindakan kedokteran yang akan dilakukan, dokter
menginformasikan alternatif pelayanan dan pengobatan lain bila ada.
5.
Informed consent bisa diberikan oleh orang lain jika pasien tidak mempunyai kapasitas
mental atau fisik untuk menganbil keputusan,bila budaya atau kebiasaan memerlukan orang
lain yang memutuskan,atau bila pasiennya seorang anak
6.
Orang lain tersebut dicatat dalam rekam medis pasien
7.
Informed consent diberikan sebelum operasi, sebelum tindakan invasif, sebelum
tindakan anastesi, sebelum penggunaan darah atau produk darah dan pengobatan/tindakan
lainnya yang beresiko tinggi.
8.
Identitas dokter yang memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga dicatat
dalam rekam medis pasien.
9.
Semua Informed concent ditanda tangani oleh dokter yang memberi penjelasan dan
pasien, keluarga atau orang lain yang ditentukan serta didokumentasikan di dalam rekam
medis pasien.
Keperawatan, Pelayanan Medis dan Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai