Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No. Dokumen :
001/SPO/KEB/RSSAK/III/2015
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Tekan tombol power ON untuk mengaktifkan alat.
Tekan tombol OFF untuk me-non aktifkan alat.
2. Chime volume (Max-Min) : untuk menyetel besar dan kecil suara perawat
yang terdengar diruang pasien dengan memonitor dengan memutar tombol
Max-Min
3. Rec-Volume (Max-Min) : untuk menyetel besar dan kecil suara pasien yang
terdengar monitoring dengan memutar tombol Max-Min
4. * Bila Pasien menekan bel
1. Maka akan terdengar bunyi di Monitoring Bell
2. Lampu Monitoring serta lampu diatas pintu kamar pasien menyala.
* Untuk mendengar dan menjawab painggilan pasien
1. Tekan tombol yang menyala dan tekan tombol talk atau mengangkat
gagang telepon (suara perawat akan terdengar di ruangan pasien yang
memanggil).
2. Lepaskan tombol talk atau dengarkan lewat gagang telepon (suara
apsien akan terdengar di monitoring).
3. Selesai pembicaraan, tombol menyala untuk pasien ditekan kembali ke
posisi semula
Peralatan :
Mesin Nurse Call
UNIT TERKAIT
NB :
Bersihkan alat tiap hari dengan mengelap permukaannya dengan lap kering,
hindari lap basah agar tidak terkontak aliran listrik
---
No. Revisi :
Halaman :
01
1/3
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi :
Halaman :
01
2/3
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
4. Tutup pintu
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Halaman :
01
3/3
Ditetapkan,
PESANAN PULANG
No. Dokumen :
003/SPO/KEB/RSSAK/III/2015
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
Penatalaksanaan pesanan pulang
Supaya ibu bisa mengerti perawatan selama di rumah
1. Peraturan direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang kebijakan
pelayanan Rumah Sakit
2. Peraturan direktur nomor 016/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang pelayanan
ruang kebidanan
1. kontrol sesuai dengan pesanan dokter atau 1 minggu setelah pulang dari
rumah sakit.
2. Jaga kebersihan luka episiotomi atau luka operasi
3. Ibu cukup istirahat dan makan yang cukup
4. Makan obat secara teratur
5. Jangan minum jamu dan makan ayam arak atau kolesom.
6. Bila terjadi kegawatan di rumah atau perdarahan yang banyak segera ke
rumah sakit.
7. Ada surat tanda keluar.
8. Klik vacan pada sistem wipro.
---
PROSEDUR
No. Revisi :
Halaman :
01
1/2
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
Penatalaksanaan bed pan washer
Alat yang dicuci bersih maksimal
1. Peraturan direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang kebijakan
pelayanan Rumah Sakit
2. Peraturan direktur nomor 016/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang pelayanan
ruang kebidanan
1. Masukkan peralatan seperti Bed Pan Washer ke ruang pencucian yaitu
dengan membuka pintu mesin bagian tengah.
Masukkan sesuai tempatnya masing-masing. Maximum kapasitas peralatan 1
urinal, 1 pot beserta tutupnya, jika tempat masih mencukupi dapat pula
dimasukkan piala ginjal.
2. Setelah peralatan tersebut masuk ke ruang pencuci sesuai posisi masingmasing, tutup pintu ruang pencuci dan selama siklus pencucian berjalan pintu
harus selalu ditutup.
3. Cara mengoperasikan mesin tersebut yaitu dengan menekan tombol yang ada
pada mesin pencuci secara perlahan sesuai dengan keadaan peralatan,
apakah terlalu kotor atau tidak.
Cara desinfeksi yang digunakan pada Bed Pan Washer seperti doyen SK 22E.
Cairan ini disimpan pada mesin Bed Pan Washer bagian bawah. Berat cairan ini +
5 kg. Cairan ini dapat digunakan + 1 bulan. Jika habis cairan ini dapat diganti
dengan cara membuka pintu mesin bagian bawah. Setelah cairan tersebut diganti
pintu harus selalu terkunci. Pemeliharaan Bed Pan Washer yaitu dengan lap
basah setiap hari hanya pada bagian luar saja.
Kode-kode bila ada kerusakan pada mesin Bed Pan Washer
Tanda F : Tanda Peringatan
Tanda Er : Tanda gangguan/kerusakan
F1
: Pintu tidak tertutup
F2
: Tempat penyimpanan air (tanki) tidak ada air
Er1
: Sekering yang menghubungkan arus listrik pada slang pompa
rusak/kurang baik
Er2
: Pompa untuk desinfektan bocor
Er3
: Aliran listrik pada pengatur suhu kortsleting
Er4
: Pengatur suhu rusak
Er5
: Tidak ada air hangat di tempat penyimpanan air hangat.
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
Er6
Er7
Er8
Er99
Er99
Er9
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Halaman :
01
2/2
Ditetapkan,
---
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
PENGERTIAN
TUJUAN
1.
2.
3.
1.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
Penatalaksanaan penyuluhan kesehatan pada pasien setelah melahirkan.
PROSEDUR
Agar penyuluhan kesehatan tersampaikan atau diterima dengan baik jelas dan
benar.
1. Peraturan direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang kebijakan
pelayanan Rumah Sakit
2. Peraturan direktur nomor 016/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang pelayanan
ruang kebidanan
1.
Pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter primer kemudian bidan
memberitahu kepada pasien mengenai manfaat ASI bagi ibu dan bayi.
2.
Bidan menyampaikan kepada pasien mengenai gizi yang seimbang
sangat dibutuhkan bagi ibu ibu yang sedang menyusui.
3.
Bidan memberitahu cara perawatan luka operasi kepada pasien sectio
caesar, dan cara perawatan episiotomy bila pasien melahirkan secara normal
sesuai instruksi dokter.
UNIT TERKAIT
---
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
PENGERTIAN
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
1.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Membersihkan kulit
Merangsang peredaran darah
Memberikan perasaan nyaman dan segar
Melatih bayi agar terbiasa dengan kebersihan
Peraturan direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang kebijakan
pelayanan Rumah Sakit
2. Peraturan direktur nomor 016/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang pelayanan
ruang kebidanan
Peralatan :
a. Wash lap
b. Bak mandi
c. Handuk
d. Seperangkat perlengkapan bayi
e. Alkohol 70%
f. Kassa steril
g. Baby oil
h. Sisir
i. Ember tertutup untuk pakaian kotor
Syarat-syarat yang utama :
Jangan meninggalkan bayi sendirian diats tempat tidur, karena bahaya bayi jatuh
yang dapat menyebabkan geger otak atau patah tulang dan lain-lainnya.
Menyediakan keperluan :
1. Bak mandi diisi air hangat, basuh bayi dengan sabun mulai dari kepala,
badan, kedua tangan, punggung, kedua kaki, terakhir alat kelamin.
Kemudian masukkan dalam bak mandi dengan perasat garpu (khusus
untuk bayi, handuk tidak boleh dicampur dengan yang lain karena kulit
bayi masih sangat halus dan mudah terkena infeksi).
2. Kassa steril untuk membungkus tali pusat di basahi dengan alkohol 70%
3. Ember tertutup untuk menaruh perlengkapan bayi yang kotor.
4. Kapas basah untuk membersihkan pantat bayi bila buang air besar.
5. Minyak/baby oil untuk mengmpres sarap pada kepala bayi setengah jam
sebelum dimandikan.
6. Sisir kepala bayi dengan sisir bayi.
7. Pakaian yang bersih dan kering
UNIT TERKAIT
---
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
Penatalaksanaan penyuluhan kesehatan pada pasien setelah melahirkan.
Agar penyuluhan kesehatan tersampaikan atau diterima dengan baik jelas dan
benar.
1. Peraturan direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang kebijakan
pelayanan Rumah Sakit
2. Peraturan direktur nomor 016/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang pelayanan
ruang kebidanan
1. Cuci tangan sebelum memberi ASI
2. Usahakan posisi duduk dan menyenangkan
3. Pikiran dalam keadaan tenang.
4. Membersihkan payudara dengan cara mengoleskan ASI dengan jari pada
daerah puting dan areola (daerah hitam).
5. Peluk bayi dan letakkan kepala bayi pada siku tubuh bayi menghadap ibu
menyentuh payudara
6. Pegang payudara dengan cara ibu jari berada diatas puting sedangkan
keempat jari lainnya dibawah payudara.
7. Pastikan puting susu sampai areola le mulut bayi
8. Susukan bayi pada kedua payudara secara bergantian.
9. Sendawakan bayi secara halus pada bahu ibu atau tengkurap pada
pangkuan
10. Berikan air matang hangat 1 2 sendok teh untuk membersihkan mulut bayi.
---
POST NATAL
No. Dokumen :
009/SPO/KEB/RSSAK/III/2015
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
Pengamatan pada ibu dan bayi pada masa nifas
Untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah infeksi dan
menangani masalah yang terjadi.
1. Peraturan direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang kebijakan
pelayanan Rumah Sakit
2. Peraturan direktur nomor 016/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang pelayanan
ruang kebidanan
1. 6-8 jam setelah masa persalinan ibu harus bisa buang air kecil
2. Mencegah pendarahan masa infas.
3. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan
4. Kolaborasi dengan dokter jika pendarahan berlanjut
5. Memberikan penyuluhan pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana cara mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri.
6. Pemberian ASI awal
7. Melakukan hubungan antara ibu dengan bayi baru lahir
8. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipothermia
9. Bidan menolong persalinan harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir
untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi
dalam keadaan stabil.
---
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
Tempat tidur yang dipakai untuk tidur yang dapat dirubah posisi hanya bagian
atas.
Supaya setiap pasien dapat tidur dengan nyaman.
1. Peraturan direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang kebijakan
pelayanan Rumah Sakit
2. Peraturan direktur nomor 016/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang pelayanan
ruang kebidanan
1. Menempatkan roda tempat tidur pada rel lalu di kunci.
2. Mengatur posisi tempat tidur sesuai kebutuhan pasien :
Menaikkan bagian kepala dengan cara mengangkat bagian atas tempat
tidur sesuai dengan yang diinginkan (dapat dilihat pada sisi tempat tidur),
kemudian untuk menurunkan angkat bagian bawah dan turunkan bagian
atas tempat tidur.
3. Untuk memasang penghalang tempat tidur :
Angkat hek sampai maksimal hingga terdengar bunyi klik.
Untuk membuka penghalang, tekan engsel di bagian ujung tempat tidur
lalu turunkan.
4. Pada tempat tidur terdapat 2 lubang untuk menempatkan standar infus, 2
lubang di bagian kepala.
---
SENAM NIFAS
No. Dokumen :
011/SPO/KEB/RSSAK/III/2015
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
Penatalaksanaan senam setelah melahirkan.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Prosedur :
1. Pasien dijelaskan tujuan dilakukan senam nifas.
2. Pasien diajarkan tehnik-tehnik senam nifas sesuai teori dan langkah-langkah
senam nifas.
Syarat-syarat ibu yang mengikuti senam nifas :
Ibu dengan spontan partus hari ke I dan ke II.
Ibu dengan post sc hari ke II dan ke III tanpa komplikasi.
UNIT TERKAIT
---
SENAM HAMIL
No. Dokumen :
012/SPO/KEB/RSSAK/III/2015
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
dr. H. Mahruzzaman Naim,SpA
Direktur RSSA Karawaci
Penatalaksanaan senam selama kehamilan sesuai dengan instruksi dokter.
Memotivasi ibu untuk melahirkan secara normal dengan cara mengajarkan teknik
relaksasi pernafasan sehingga tercapai persalinan yang aman, cepat dan
spontan.
1. Peraturan direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang kebijakan
pelayanan Rumah Sakit
2. Peraturan direktur nomor 016/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang pelayanan
ruang kebidanan
Peralatan :
a. Matras
b. Bantal
Prosedur :
1. Pasien dijelaskan tujuan dan guna dilakukan senam hamil.
2. Ibu hamil diajarkan teknik-teknik senam hamil sesuai dengan teori atau
langkah-langkah senam hamil.
Syarat-syarat ibu yang boleh mengikuti senam hamil :
Ibu hamil yang sehat dan tidak ada kontra indikasi.
UNIT TERKAIT
---
HYGIENE PERINEUM
No. Dokumen :
013/SPO/KEB/RSSAK/III/2015
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1
Ditetapkan,
Tanggal Terbit :
28 Maret 2015
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
---