Anda di halaman 1dari 1

Analisa kasus:

Pada tahun 1970, Loblaw yang awalnya adalah perusahaan terbesar dalam bidang
makanan di Kanada menghadapi masalah dalam bidang internal maupun eksternal
perusahaannya, juga harus bersaing dengan Domino Store. Namun, pada tahun 1980 Loblaw
menggunakan Offensive Strategy yaitu dengan mendirikan label baru: President Choice
sehingga Loblaw menjadi Supermarket besar di Kanada dan pendapatannya meningkat.
Pada tahun 1980, Wal-Mart menggunakan Offensive Strategy dengan mendirikan toko
dengan konsep baru yaitu pembeli dapat menemukan makanan serta barang-barang lainnya yang
dijual pada satu toko. Pada tahun 2004, untuk mengantisipasi persaingan dari Wal-Mart, Loblaw
menggunkana Deffensive Strategy dengan membuka The Real Canadian Superstore di Ontario,
dimana toko tersebut selalu memberikan harga promosi yang murah.
Pada tahun 2005, Loblaw menggunakan Alliance Strategy dengan mengadakan kerjasama
dengan Sobey dan Metro Inc. dengan membuka bisnis makanan segar dan untuk mengantisipasi
Wal-Mart. Namun, karena fokus pada persaingan bisnis makanan tersebut, Loblaw pun tidak
fokus pada bisnis lainnya.
Pada tahun 2006, terdapat masalah pada toko yang dimiliki oleh Loblaw dalam hal
pendistribusian barang dari agen ke toko sehingga barang terlambat sampai kepada pembeli.
Loblaw menggunakan Deffensive Strategy dimana Loblaw meminta bantuan presiden eksekutif
Wal-Mart (Februari 2006) untuk mencari solusi atas masalah tersebut.
Pada Oktober 2006, Wal-Mart menggunakan Offensive Strategy dengan memasuki dunia
bisnis makanan dan membuka tiga toko besar di Kanada. Karena Loblaw tahu bahwa pada
Oktober 2006 Wal-Mart akan masuk dalam bisnis makanan dengan membuka tiga toko besar di
Kanada, maka Loblaw menggunakan Deffensive Strategy dimana pada Maret 2006, Loblaw
membuka bisnis lini pakaian di bawah The Real Canadian Superstore dan memperoleh
keuntungan. Loblaw pun membentuk tim manajemen baru perusahaannya dan akhirnya mereka
memutuskan untuk fokus berinvestasi dalam bidang lain (suku cadang mobil, peralatan rumah
tangga, alat-alat olahraga).
Pada tahun 2007, Wal-Mart menjadi pengecer terbesar dan menjadi perusahaan besar di
Kanada dan Wal-Mart menggunakan Offensive Strategy karena Wal-Mart memiliki EDI
(Electronic Data Interchange) yang mendukung kinerja perusahaannya dalam mengontrol
barang, sedangkan toko yang dimiliki Loblaw di Provigo bangkrut dan Loblaw mengalami pen
urunan pendapatan dan juga terdapat masalah di The Real Canadian Superstore.

Anda mungkin juga menyukai