Pembimbing :
dr. Ismiralda Oke Putranti, Sp.KK
Disusun Oleh :
Ryan Aprilian Putri
G4A013011
HALAMAN PENGESAHAN
NEURODERMATITIS (LIKEN SIMPLEKS KRONIKUS)
Disusun oleh :
Ryan Aprilian Putri
G4A013011
Presentasi kasus ini telah dipresentasikan dan disahkan sebagai salah satu tugas di
bagian Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Purwokerto,
Juni 2015
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas berkat,
rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga presentasi kasus dengan judul
Neurodermatitis (Liken Simpleks Kronikus) ini dapat diselesaikan.
Presentasi kasus ini merupakan salah satu tugas di SMF Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk
perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Tidak lupa penyususn mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Ismiralda Oke P, Sp.KK selaku dosen pembimbing
2. Dokter-dokter spesialis kulit dan kelamin di SMF Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin RSUD. Margono Soekarjo
3. Orangtua serta keluarga penulis atas doa dan support yang tidak pernah
henti diberikan kepada penulis
4. Rekan-rekan co-assisten Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin atas
semangat dan dorongan serta bantuannya.
Semoga presentasi kasus ini bermanfaat bagi semua pihak yang ada di
dalam maupun di luar lingkungan RSUD. Margono Soekarjo.
Purwokerto,
Juni 2015
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Identitas Pasien..............................................................................
B. Anamnesis.....................................................................................
C. Status Generalis............................................................................
D. Status Dermatologikus..................................................................
E. Pemeriksaan Penunjang................................................................
F. Resume..........................................................................................
G. Diagnosis Kerja.............................................................................
H. Diagnosis Banding.........................................................................
I. Pemeriksaan Anjuran.....................................................................
J. Penatalaksanaan.............................................................................
K. Prognosis.......................................................................................
EFFLORESENSI ....................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi........................................................................................
B. Sinonim ......................................................................................
C. Etiopatogenesis dan Patofisiologi...............................................
D. Epidemiologi...............................................................................
E. Gejala Klinis...............................................................................
F. Pemeriksaan Penunjang...............................................................
G. Diagnosis....................................................................................
H. Diangnosis Banding....................................................................
I. Penatalaksanaan.............................................................................
J. Prognosis.....................................................................................
III. PEMBAHASAN
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
i
ii
iii
iv
5
5
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
11
11
11
13
14
16
17
17
19
22
23
26
27
I.
A.
PENDAHULUAN
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. S
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 64 tahun
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan Terakhir : SD
B.
Status Pernikahan
: Sudah Menikah
Alamat
Agama
: Islam
No. CM
: 00948919
ANAMNESIS
Diambil dari autoanamnesis pada tanggal 9 Juni 2015, pukul 10.00 WIB
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan : Kulit menjadi merah, kasar dan tebal karena sering
digaruk
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien Tn. S laki-laki, usia 64 tahun datang dengan keluhan gatal
di kedua pergelangan dan telapak kaki sejak satu tahun yang lalu. Keluhan
gatal dirasakan semakin bertambah setiap harinya sehingga pasien tidak
tahan dan menggaruk-garuk daerah yang gatal.
Keluhan muncul terutama saat pasien sedang memiliki masalah
yang menjadi beban pikiran atau sehabis bekerja ke sawah, gatal tidak
diperberat dengan berkeringat ataupun pasien menggunakan detergen
untuk mencuci. Karena gatalnya tidak dapat ditahan, pasien menggarukgaruk daerah yang gatal hingga kemerahan bahkan menurut pasien tidak
terasa dapat sampai berair dan berdarah setelah itu rasa gatal hilang dan
5
pasien merasa lebih baik. Keluhan gatal pada malam hari sampai
menggangu waktu tidur pasien, sehingga waktu tidurnya terganggu.
Menurut pasien daerah yang digaruk menjadi merah dan lama kelamaan
tebal, kemerahan dan bersisik, padahal sebelumnya hanya berupa benjolan
kecil tidak terasa panas dan nyeri, tetapi setelah digaruk semakin meluas
dan melebar. Sebelum datang ke Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RS
Margono Soekardj, pasien pernah mendapat pengobatan berupa suntikan
dan salep dari Rumah Sakit Rawalo. Pasien mengaku keluhan membaik,
namun keluhan kadang-kadang muncul kembali pada lokasi yang sama
dan dirasa semakin memberat , sehingga pasien datang untuk memeriksaan
diri ke Poli Kulit dan Kelamin RS. Margono Soekardjo.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Terdapat riwayat Hipertensi
Tidak ada.Riwayat Alergi
Tidak ada Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus
Tidak ada Riwayat Penyakit Asma
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada yang menderita penyakit dengan keluhan yang sama dengan
pasien.
Tidak ada yang menderita Alergi
Tidak ada yang menderita Penyakit Asma pada keluarga pasien
Tidak ada yang menderita Penyakit Diabetes Mellitus, Hipertensi
Riwayat Sosial Ekonomi
STATUS GENERALIS
Keadaaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Keadaan gizi
Vital Sign
: Tekanan Darah
: 140/90 mmHg
6
Nadi
: 80 x/menit
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Tenggorokan
Thorax
Abdomen
), sianosis (
STATUS DERMATOLOGIKUS
Lokasi
: Ekstremitas inferior
Effloresensi
likenifikasi dengan skuama halus pada bagian tepi, ukuran plakat, bentuk
lingkaran tidak beraturan, serta terdapat erosi dan ekskoriasi lokalisasi
multipel di dorsum pedis dextra et sinistra dan regio cruris anterior dextra.
E.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan
F.
RESUME
Pasien Tn S laki-laki, usia 64 tahun datang dengan keluhan gatal
di kedua pergelangan dan telapak kaki. Gatal dirasakan semakin
bertambah setiap harinya sehingga pasien tidak tahan dan menggarukgaruk daerah yang gatal.
7
DIAGNOSA KERJA
Liken simpleks kronikus (Neurodermatitis Sirkumskripta)
H.
DIAGNOSIS BANDING
1. Psoriasis
Predileksi:
scalp.
Tengkuk,
interskapula,
lumbosakral,
bagian
PEMERIKSAAN ANJURAN
Histopatologi
J.
PENATALAKSANAAN
1.
Non Medikamentosa
a. Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya.
b. Mencegah garukan dan gosokan pada daerah yang gatal
c. Istirahat yang cukup
d. Hindari stress psikologis
e. Menjaga kebersihan kulit dengan mandi
f. Hindari dari gigitan serangga
2.
Medikamentosa
Sistemik:
Antihistamin Loratadin 10 mg tablet 1x1
Topikal:
Nerilon 15 gr cream
K.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
: dubia ad bona
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
10
11
dengan
kulit
pruritus
telah
edema atau kelompokan papul. Selanjutnya karena garukan yang berulangulang, bagian tebal menebal, kering dan berskuama serta pinggirnya
hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai plakat, bentuk umumnya
lonjong. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria,
puncak insidensi 30 50 tahun.
Gatal yang berat merupakan gejala dari liken simpleks kronikus.
Menggosok dan menggaruk mungkin disengaja dengan tujuan menggantikan
sensasi gatal dan nyeri, atau dapat secara tidak sengaja yang terjadi pada
waktu tidur.Keparahan gatal dapat diperburuk dengan berkeringat, suhu atau
iritasi dari pakaian. Gatal juga dapat bertambah parah pada saat terjadi stress
psikologis (Djuanda Adhi, 2006; Soter NA, 2003).
Pada liken simpleks kronik, penggosokan dan penggarukan yang
berulang menyebabkan terjadinya likenifikasi (penebalan kulit dengan garisgaris kulit semakin terlihat) plak yang berbatas tegas dengan ekskoriasi,
sedikit edematosa, lambat laun edema dan eritema menghilang. Bagian tengah
berskuama dan menebal, sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit
normal tidak jelas.Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak
eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema dan eritema menghilang,
bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan eskoriasi; sekitarnya
hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas.Gambaran klinis
dipengaruhi juga oleh lokasi dan lamanya lesi. Daerah yang terjadi likenifikasi
umumnya akan dirasakan sangat nyaman bila digaruk sehingga terkadang
pasien tidak menyadari menggaruk dan menjadi kebiasaan (Hogan, 2011;
Rajalaksmi, 2011).
Letak lesi bisa timbul dimana saja, tetapi yang biasa ditemukan adalah di
scalp, tengkuk, samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum,
perianal, paha bagian medial, lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki
bagian depan, dan punggung kaki. Neurodermatitis di daerah tengkuk (lichen
nuchae) umumnya hanya pada wanita, berupa plak kecil di tengah tengkuk
atau dapat meluas hingga ke scalp.Biasanya skuamanya banyak menyerupai
psoriasis (Hogan, 2011).
14
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
a. Tes Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium tidak ada tes yang spesifik untuk
neurodermatitis sirkumskripta. Tetapi walaupun begitu, satu studi
mengemukakan bahwa 25 pasien dengan neurodermatitis sirkumskripta
positif terhadap patch test. Pada dermatitis atopik dan mikosis fungiodes
bisa terjadi likenefikasi generalisata oleh sebab itu merupakan indikasi
15
menegakkan
diagnosis
Biasanya rasa gatal tersebut muncul pada tengkuk, leher, ekstensor kaki, siku,
lutut, pergelangan kaki. Eritema biasanya muncul pada awal lesi. Rasa gatal
muncul pada saat pasien sedang beristirahat dan hilang saat melakukan
aktivitas dan biasanya gatal timbul intermiten (Wolff Klauss, A Lowell.
et.all., 2008).
Pemeriksaan fisis menunjukkan plak yang eritematous, berbatas tegas,
dan terjadi likenifikasi. Terjadi perubahan pigmentasi, yaitu hiperpigmentasi
(Wolff Klauss, A Lowell. et.all., 2008).
Pada pemeriksaan
hiperkeratosis
dengan
yang
parakeratosis,
akantosis
adanya
dengan
plak
eritematous,
berbatas
tegas,
berwarna
putih
17
e. Dermatitis atopi
Peradangan kulit kronis yang residif disertai gatal, yang umumnya sering
terjadi selama masa bayi dan anak-anak. Sering berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau
penderita. Kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami
ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya di lipatan. Gambaran lesi kulit
pada remaja dan dewasa dapat berupa plak papuler, eritematosa, dan
berskuama atau plak likenifikasi yang gatal. Lokasi dermatitis atopik pada
18
lipat siku dan lipat lutut (fleksor) hilang pada usia 2 tahun, pada
neurodermatitis sirkumskripta pada siku dan punggung kaki (ekstensor)
dan berlanjut sampai tua (Susan Burgin,2008; CA Holden, 2004)
f. Tinea corporis
Kelainan kulit yang berbatas tegas, dengan pinggir aktif dan bagian tengah
relative tenang ( Siregar,2004)
I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dari neurodermatitis sirkumskripta secara primer adalah
untuk mengurangi pruritus dan meminimalkan lesi yang ada dan
menghindarkan pasien dari kebiasaan menggaruk dan menggosok secara
terus-menerus. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memotong
kuku
pasien,
memberikan
antipruritus,
glukokortikoid
topikal
atau
Topikal
kortikosteroid
potensi
tinggi
yang
menghambat
seperti
dipenhydramine
dan
hidroxyzine
biasa
3. Hidroxyzine
Reseptor H1 antagonis diperifer. Dapat menekan aktifitas histamin
diregion subkortikal sistem saraf pusat.
4. Klonazepam
Untuk anxietas yang disertai pruritus. Berikatan dengan reseptorreseptor di SSP, termasuk sistem limbik dan pembentukan retikular.
Efeknya bisa dimediasi melalui reseptor GABA.
d. Agen imunosupresor
Tacrolimus, Mekanisme kerjanya pada liken simpleks kronik tidak
diketahui. Dapat mengurangi gatal dan peradangan dengan menekan
pelepasan sitokin dari sel T. juga menghambat transkripsi gen yang
mengkode IL-3, IL-4, IL5, GM-CSF, dan TNF- alfa, yang semuanya
terlibat dalam aktivasi sel T derajat dini. Juga dapat menghambat
pelepasan mediator sel mast dan basofil kulit dan mengurangi regulasi
ekspresi FCeRI pada sel langerhans. Obat dari kelas ini lebih mahal dari
kortikosteroid topikal. Terdapat dalam bentuk ointment dalam konsentrasi
0.03% dan 0.1%. indikasi apabila pilihan terapi yang lain tidak berhasil.
e. Immunodilator
Berasal dari ascomycin, suatu bahan alami yang diproduksi oleh jamur
streptomyces hygroscopicus var asmyeticus, bekerja menghambat
produksi dan pelepasan sitokin inflamasi dari sel T teraktivasi secara
selektif dan berikatan dengan reseptor imunofilin sitosolik makrofilin 12
(cytosolic immunophili receptor macrophilin-12). Menghambat kompleks
yang menghambat kalsineurin fofatase, yang kemudian memblokir
aktivasi sel T dan pelepasan sitokin. Atropi kutaneus tidak didapati pada
percobaan klinis yang merupakan kelebihan terhadap kortikosteroid
topical. Indikasi apabila pilihan terapi yang lain tidak berhasil (Wolff
Klauss, 2009).
J. Prognosis
Prognosis berbeda-beda, tergantung dari kondisi pasien, apabila ada
gangguan
psikologis
dan
apabila
ada
penyakit
lain
yang
21
III.
PEMBAHASAN
Anamnesis
Pasien mengeluh gatal di pergelangan dan telapak kaki kanan kiri, sejak 6
bulan yang lalu.
Keluhan gatal muncul saat istirahat, membaik saat beraktivitas dan digaruk
Muncul saat pasien memiliki masalah yang
Penderita mengeluh gatal sekali, Rasa gatal memang tidak terus menerus,
22
Gatal dapat bertambah parah pada saat terjadi stress psikologis dan
tekanan emosi, terutama pada seseorang yang memiliki kecemasan.
Status Dermatologis
Lokasi: Ekstremitas Inferior
Effloresensi : Tampak papula milier, hiperpigmentasi, berbatas tegas,
likenifikasi dengan skuama halus pada bagian tepi,
ukuran plakat, bentuk lingkaran tidak beraturan, serta
terdapat erosi dan ekskoriasi lokalisasi multipel di
dorsum pedis dextra et sinistra dan regio cruris
anterior dextra dextra.
Sesuai dengan Adhi Juanda Pada Ilmu Penyakit Kulit FKUI, Hogan dan Wolff
Klauss, A Lowell. et.all.:
Lokalisasi lesi yang paling sering di ekstrimitas. lesi bisa terjadi pada
daerah tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan, dan
punggung kaki
Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit
edematosa, lambat laun edema dan eritema menghilang, bagian tengah
berskuama
dan
menebal,
likenifikasi
dan
eskoriasi;
sekitarnya
Letak lesi bisa timbul dimana saja, tetapi yang biasa ditemukan adalah di
scalp, tengkuk, samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva,
skrotum, perianal, paha bagian medial, lutut, tungkai bawah lateral,
23
Penatalaksanaan
Sistemik:
Antihistamin diberikan Loratadine 1x 10 mg tablet
Antidepresan diberikan Amitriptylin 3x25 mg tablet
Topikal diberikan 2 kali sehari:
Inerson
Asam Salisilat 3%
LCD vaseline salep
24
- Gatal dapat bertambah parah pada saat terjadi stress psikologis dan
tekanan emosi, terutama pada seseorang yang memiliki kecemasan.
VI. KESIMPULAN
1.
2.
Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal dan
garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang
kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena berbagai
rangsangan pruritogenik (Djuanda Adhi, 2006; Susan Burgim, 2008; Odom
RB, 2000).
3.
dan
menebal,
likenifikasi
dan
eskoriasi;
sekitarnya
5.
25
DAFTAR PUSTAKA
Stewart KM. 2010. Clinical care of vulvar pruritus, with emphasis on onecommon
cause, lichen simplex chronicus. Dermat ol Clin Oct; 28(4): 669-80.
Susan Burgin, MD. 2008. Numular Eczema and Lichen Simplex Chronic/Prurigo
Nodularis. Dalam: Fitzpatrick TB, Eizen AZ, Woff K,Freedberg IM, Auten
KF, penyunting: Dermatology in generalmedicine, 7th ed, New York: Mc Graw
Hill: p. 158-162.
Wolff Klauss, A Lowell. et.all. 2008. Lichen Simplex Chronicus and Prurigo
Nodularis. Dalam: Fitzpatricks Dermatologyin General Medicine7 th
Edition volumes 1 & 2. New York: Mc Graw Hill Medical: p. 198-200.
Wolff Klauss. 2009. Lichen Simplex Chronicus. Dalam: Fitzpatricks Color Atlas
& Synopsis of Clinical Dermatology 6th Edition. New York: McGraw Hill
Medical: p. 42-43.
27