Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MS
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENGALAMI TBC PARU
A. Pengkajian
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama
: Tn. MS
Jenis Kelamin
: Laki Laki
Suku
: Jawa
Umur
: 54 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: RT 25 RW 03 Karang Widoro
Dau Kota Malang
b. Susunan Anggota Keluarga
c.
No. NAMA
L/P
USIA
HUB.KK
PEND
PEKJ
KET
1.
2.
3.
4.
P
P
P
L
68 tahun
48 tahun
18 tahun
12 tahun
Mertua
Istri
Anak
Anak
SD
SLTA
SD
Tani
-
Sakit
Sehat
Sehat
Sehat
Ny.M
Ny. F
Nn. S
An. AS
Genogram
I
55
4
8
Keterangan:
2
6
= laki=laki
= perempuan
= hubungan pernikahan
= perceraian
= tinggal terpisah/jauh
= tinggal serumah
= pasien kelolaan
d. Jenis/type Keluarga
1 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F. D . )
Jenis
: Extendet
2. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi
a. Penghasilan Dan Pengeluaran
Sumber penghasilan adalah dari kegiatan bertani yang dilakukan oleh kepala keluarga
bersama istri, yaitu sekitar Rp. 500.000,-/perbulan. Pengeluaran perbulan untuk
keperluan makan sekitar Rp. 300.000,- dan sisanya untuk keperluan lain lain
seperti membayar listrik, kebutuhan anak sekolah.
b. Pendidikan
Anggota keluarga semuanya berpendidikan semuanya berpendidikan tingkat dasar,
kecuali mertua yang tidak sekolah, dan anak pertama yang sedang sekolah kelas 12
(SMA kelas III). Berkaitan dengan penyakit TBC yang diderita Tn. MS, keluarga
mengatakan tidak tahu bagaimana cara penularan TB paru kepada orang lain dan
bagaimana cara pencegahan terhadap anggota keluarga yang lain. Setelah dijelaskan
tentang pengertian penyakit, cara pencegahan dan pengobatannya, Tn.MS dan Ny.F
belum bisa menjawab pertanyaan sederhana perawat
c.
Suku Dan Agama
Keluarga merupakan suku Jawa dan beragama Islam, dalam menjalankan perintah
agama keluarga cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat
jamaah di Musholla, sholat Jumat di Mesjid, acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan
ibu-ibu), acara Diba (remaja putri dan ibu-ibu).
3. Kegiatan Sehari - Hari
a. Nutrisi
Keluarga lebih sering memasak sendiri dari pada membeli, dengan komposisi sebagai
berikut : makanan pokok yaitu nasi, tempe dan tahu, sayuran yang didapat dari
kebun/sawah, jarang makan buah dan minum susu. Keluarga dalam memasak sayur
dengan mencuci dulu lalu dipotong potong. Keluarga makan tiga kali dalam sehari
dengan porsi yang cukup. Pemberian makan sama rata untuk seluruh anggota
keluarga. Cara menghidangkannya terbuka di atas meja. Alat makan digunakan
bersama atau tidak ada pemisahan dalam pemakaiannya. Pantangan makan tidak
ada.
b. Eliminasi
Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-empat kali sehari. Pada
anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan dalam eliminasi. Tempat BAB
adalah di sungai atau menumpang di WC tetangga.
c.
Olah Raga
Kepala keluarga mengatakan tidak menyediakan waktu khusus untuk melakukan olah
raga, tapi dia telah rutin pergi ke sawah setiap pagi dan sore. Kegiatan di sawah
mislnya mencangkul, mencari rumput untuk ternak, atau mencabuti rumput yang
mengganggu tanaman padi. Istri juga tidak meluangkan waktu untuk kegiatan olah
raga secara khusus, dia hanya ikut membantu suami kerja di sawah. Anak-anak tidak
2 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F. D . )
ada kegiatan olah raga di rumah, sedangkan di sekolah sesuai jadwal olah raga di
sekolah masing-masing.
d. Kebersihan Diri
Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari, yaitu sepulang dari sawah dan pada sore
hari. Anak-anak mandi 2 kali sehari sebelum berangkat sekolah dan pada sore hari.
Kebersihan mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun mandi, menggosok
gigi sekali sehari dengan pasta gigi serta mencuci rambut tiga hari sekali dengan
menggunakan sampho, kebiasaan mandi keluarga di rumah dengan air sumber yang
berasal dari mata air Sumberawan. Berkaitan dengan TBC, keluarga mengatakan
tidak mengerti mengenai sanitasi yang sehat yang dapat mencegah penularan TB
paru. Tn.MS mengatakan tidak mempunyai tempat khusus untuk pembuangan dahak,
biasanya meludah di halaman atau dimana saja saat ia berada.
e. Waktu Senggang/Hiburan/Rekreasi
Penggunaan waktu senggang oleh anggota keluarga dengan santaisantai atau
digunakan untuk membicarakan masalah keluarga. Anggota keluarga dalam
menggunakan waktu senggangnya sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Untuk
mendapatkan hiburan keluarga melihat televisi dan radio.
f.
Istirahat
Pola istirahat keluarga jarang tidaur siang, kalau sempat tidur siang biasanya selama 1
2 jam mulai pukul 12.30 14.30. Kebiasaan tidur pada malan hari jam 22.00
05.00. Pada Tn. MS tidurnya sering terganggu oleh karena sering batuk pada malam
hari, dan sering berkeringat dingin pada malam hari.
g. Kebiasaan Sosial
Semua anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat seperti
kegiatan tahlilan, diba dan lain-lain. Kepala keluarga yaitu Tn. MS dahulu merupakan
perokok berat dengan frekuensi 1 pak perhari. Sejak sakit frekwensi merokok
dikurangi sekitar pak perhari.
4. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap ke III, yaitu keluarga
dengan anak usia sekolah. Anak pertama perempuan, masih sekolah di SLTA dengan
usia 18 tahun, sedangkan anak kedua laki-laki berusia 12 tahun dan masih sekolah
dibangku SD.
b. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan. Riwayat kesehatan masing masing
keluarga baik kecuali Tn. MS yang mempunyai riwayat TBC. Kebiasaan anggota
keluarga apabila ada yang sakit periksa ke Bidan Desa atau ke Mantri. Untuk
mengatasi penyakit yang diderita saat ini, Tn.MS berobat rutin ke Puskesmas
Singosari, dan sekarang ini obat sudah dapat diambil di Polindes.
c.
Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan sebelumnya, keluarga mengatakan tidak pernah sakit serius.
Mertua Tn.MS saat ini sudah lanjut usia, dan mengalami sakit batuk-batuk dan linu3 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F. D . )
linu, belum pernah periksa lab/dahak, hanya berobat kalau linu-linunya dirasa sangat
mengganggu.
5. Faktor Lingkungan
a. Karakteristik Perumahan
Perumahan yang digunakan adalah semi permanen dan miliknya sendiri. Luas
pekarangan 5 x 9 meter dengan bangunan rumah 8 x 12 meter. Lantai rumah
sebagian dari plester semen dan sebagian masih tanah, atap dari genting. Ventilasi
ada beberapa yaitu : di ruang tamu ada jendela, disekitar kamar dan ruang tengah
serta dapur, disetiap kamar dan ruang tengah serta dapur ada lubang angin,
Penerangan menggunakan lampu listrik. Kamar tamu ada sebuah lampu neon 15 watt,
ruang tengah terdapat bola lampu 20 watt, masingmasing kamar dan dapur terdapat
lampu pijar 10 watt.
Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur, dapur
berdinding bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai kamar mandi tapi
tidak ada WC, bila buang air besar di sungai atau numpang di WC tetangga. Halaman
rumah tampak kurang bersih oleh rerumputan disekitar rumahnya.
Keluarga menggunakan air sumber dari mata air Sumberawan untuk minum dan
memasak, keadaan air secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Keluarga
menyimpan air dari sumur dalam gentong yang kebersihannya cukup dan tertutup.
Keluarga mempunyai tempat pembuangan limbah yang dibuang langsung di
belakang rumah dan dibiarkan terbuka.
Keluarga mempunyai ternak sapi dengan kandang menempel di belakang dapur.
Pembuangan kotoran ternak berupa jurang terbuka berjarak 3 meter dari kandang.
b. Denah rumah
Rumah keluarga Tn. MS terdiri dari 1 ruang tamu; 1 ruang keluarga yang sekaligus
sebagai tempat makan; 4 kamar tidur masing-masing untuk Nn.S, Tn.MS bersama
Ny.F, Ny.M dan An.As; 1 dapur; 1 kamar mandi tanpa WC; dan kandang ternak.
Masing-masing kamar mempunyai ventilasi sekaligus sebagai pencahayaan sinar
matahari tapi masih terlalu sempit, kurang dari 10% luas lantai kamar. Pencahayaan
dan ventilasi ruang tamu cukup. Pencahayaan ruang keluarga kurang, sinar matahari
kurang dapat menyinari lantai ruang tamu. Sumber air bersih yang digunakan untuk
mandi dan memasak berasal dari mata air Sumberawan. Tempat pembuangan air
limbah dari kamar mandi berupa selokan terbuka, pembuangan air limbah dari dapur
tidak ada tempat khusus, langsung dibuang atau dialirkan ke belakang dapur dan
dibiarkan meresap sendiri.
c.
Macam Tempat Tinggal
Keluarga bertempat tinggal di pedesaan jarak antara rumah satu dengan yang lainnya
berdekatan tapi tidak berhimpitan/menempel. Lingkungan tempat tinggal adalah
persawahan dengan udara yang sejuk
d. Karakteristik Tetangga Dan Komunikasi RW
Tetangga di sekitar keluarga Tn. MS adalah bersuku Jawa, bahasa komunikasi seharihari yang digunakan adalah bahasa jawa, sebagian besar tetangga Tn. MS bermata
pencaharian sebagai petani. Keluarga mempunyai alat komunikasi seperti televisi dan
radio. Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya diumumkan melalui
pengeras suara yang ada di musholla atau mesjid.
e. Mobilitas Geografis Keluarga
4 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F. D . )
Keluarga Tn. MS Keluarga jarang pergi ke tempat-tempat yang jauh. Kegiatan rutin
harian adalah bertani / pergi ke sawah yang tidak jauh dari rumahnya (sekitar 1 km).
Tempat tinggal keluarga juga tidak berpindah pindah. Sanak famili dari Tn.MS
maupun Ny.F juga berada di sekitar tempat tinggalnya (masih satu desa).
f.
Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.
Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan saat mereka melakukan
kegiatan keagamaan seperti tahlilan, yasiinan, diba dan kegiatan-kegiatan
keagamaan lainnya.
g. Sistem Pendukung Keluarga
Jarak rumah ke Polindes sekitar km, jarak ke puskesmas pembantu sekitar 1,5 km,
jarak ke Puskesmas sekitar 5 km. Keluarga juga mempunyai jaminan pemeliharaan
kesehatan keluarga miskin (Askes Maskin).
6. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. MS dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat dan waktu santai. Komunikasi saat
makan sering dilakukan, dan terbiasa makan bersama.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal ini terbukti dengan
ketidakmampuan keluarga Tn. MS dalam mempengaruhi tetangga. Kekuatan dalam
keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah Tn. MS
dan Ny.F cukup bijaksana, tampak sabar dalam menghadapi penyakit atau masalah
yang dialami oleh anggota keluarga, sehingga dapat mendorong Tn.MS untuk berobat
secara teratur sampai sembuh. Ny.F sering mengingatkan Tn.MS jika lupa minum
obat.
c.
Struktur Peran ( Formal Dan Informal )
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada atau tidak mempunyai peran. Begitu
juga dalam perannya secara informal.
d. Nilai Dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. MS menganut agama Islam, dalam kehidupan keseharian diwarnai
dengan kebiasaan secara agamis. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan
Jawa, norma yang dianut juga kebudayaan jawa. Dalam kebiasaan keluarga Tn. MS
tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. MS sangat harmonis, rukun dan tentram.
Semua keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau ditimpa
musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut merasakan akan hal yang sama yaitu
keadaan sakit atau ditimpa musibah.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. MS menganut kebudayaan jawa. Dalam berhubungan
dengan anggota masyarakat, keluarga tidak tampak kaku. Keluarga sangat membaur
dengan budaya yang ada disekitarnya.
c.
Fungsi Perawatan Kesehatan
5 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F. D . )
Bentuk kepala bulat, ukuran sedang dan simetris. Kulit kepala tidak ada
luka, ketombe dan bersih. Pertumbuhan rambut merata, warna hitam dan putih,
tidak rontok. Wajah agak pucat. Struktur simetris dan tidak ditemukan kesan
sembab.
Mulut dan faring : bibir tidak sianosis, kering dan tidak ada luka, gigi dan
gusi normal, adanya sisa makanan, caries tidak ada, terdapat karang gigi dan
tidak ditemukan perdarahan. Lidah berwarnah merah merata. Bau nafas tidak
ada, uvula simetris, tonsil tidak meradang dan tidak ada perubahan suara.
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak terdapat tanda radang, tidak terjadi
deviasi septum nasi, tidak terdapat polip. Pernafasan cuping hidung tidak ada.
Abdomen turgor baik, bentuk perut cekung, bising usus 12/menit, perkusi
tympani, hepar , lien tidak ada kelainan
Riwayat Kesehatan masa lalu : An.AS tidak pernah menderita penyakit
yang berat, kronis atau penyakit yang menular.
B. Analisa Data
No D a t a
1. DS :
Tn.
MS
Masalah
mengatakan
Etiologi
8 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F. D . )
kurang
higienis
DO :
Lantai rumah sebagian terbuat dari
tanah, tampak lembab dan kotor.
Tidak ada tempat khusus untuk
membuang dahak
Tidak ada tempat khusus untuk
pembuangan limbah rumah.
Alat makan keluarga tidak ada
pemisahan
atau
digunakan
bersama
Pencahayaan rumah (kamar tidur)
kurang.
Tn.MS tidur sekamar dengan Ny.F
DS :
Kurang pengetahuanKurang informasi
Keluarga mengatakan sejak lima
dan keterbatasan
kemampuan
bulan yang lalu sering batuk yang
mencerap
disertai dahak.
informasi
Keluarga
mengatakan
bahwa
Tn.MS sakit paru-paru, tapi tidak
tahu jenis penyakit, penyebab,
pencegahan,
perawatan
dan
pengobatannya.
9 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F. D . )
DS :
Keluarga
mengatakan
Tn.MSResiko
kerusakan
sudah menjalani pengobatan sejakpenatalaksanaan
program terapi di
bulan Oktober 2007
Tn.MS mengatakan sering luparumah (pengobatan
minum obat, tapi selalu diingatkantidak tuntas)
oleh istrinya
Tn.MS mengatakan sering mual
dan kembung setelah minum obat
Tn.MS mengatakan sebenarnya
malas minum obat, tapi ia ingin
penyakitnya cepat sembuh
DO :
Pemeriksaan fisik : bentuk dada
normal, terdapat retraksi intercosta,
batuk produktif. Nafas agak sesak.
Lantai ruang tamu dari porselin,
sisanya
terbuat
dari
tanah
keadaannya kotor dan lembab.
Ventilasi kurang karena jendela /
lubang angin terlalu sempit (kurang
dari 10% luas lantai).
10 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F . D . )
C. Prioritas Masalah
1. Resiko penyebaran infeksi sehubungan dengan perilaku kurang higienis.
NO Kreteria
Perhit
1
Sifat masalah : ancaman 2/3 X 1
Nilai
2/3
Pembenaran
Klien telah berobat secara
teratur, tapi biasa meludah di
sembarang tempat, aktif dalam
kegiatan
perkumpulan
di
masyarakat,
tidur
sekamar
dengan istri
Kemungkinan masalah
untuk diubah : mudah 2/2 X 2
1/2
Menonjolnya masalah :
keluarga
tahu
ada
masalah tapi merasa1/2
bukan sebagai bahaya
Jumlah
4 1/6
Perhit
3/3 X 1
Kemungkinan masalah X 2
dapat diubah : hanya
sebagian
Nilai
1
Pembenaran
Keluarga
tidak
memahami
dengan baik masalah kesehatan
yang dialami Tn.MS
11 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F . D . )
pendidikan rendah
3
2/3
Menonjolnya
masalah:2/2 x 1
keluarga
menyadari
bahwa mereka kurang
paham dan mereka ingin
diberi penjelasan yang
lebih rinci
Keluarga
tidak
adanya masalah
segera ditangani
Jumlah
merasakan
yang harus
3 2/3
]
3. Resiko kerusakan manajemen terapeutik / tatalaksana pengobatan dirumah (pengobatan
terputus) s.d. efek samping obat dan pengobatan jangka panjang
NO Kreteria
Perhit
1 Sifat masalah : potensial 2/3 X 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah : hanya X 2
sebagian
Menonjolnya
masalah:
masalah dirasakan tapi1/2 x 1
tidak
perlu
segera
ditangani
Jumlah
Nilai
2/3
Pembenaran
Tn. MS merasa malas minum
obat, dan sering lupa
2/3
1/2
Keluarga
tidak
adanya masalah
segera ditangani
merasakan
yang harus
3 1/6
12 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F . D . )
2.
3.
2.
3.
Diagnosa
Impelementasi
Evaluasi
Resiko penyebaran
S:
Menjelaskan
penyakit
Keluarga
mengatakan
sulit
untuk
penyebab TB paru masih
tentang
Menjelaskan tentangmengerti
penyebab dan gejala TB
gejala TB paru
paru.
O:
Keluarga tidak mampu
menyebutkan
dengan
bahasa yang sederhana
tentang penyebab dan
gejala TB paru.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi.
15 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F . D . )
2.
5 Mei 2014
S:
Mengkaji
Keluarga mengatakan
Kurang pengetahuan
sudah
tahu
cara
pengetahuan
keluarga
tentangpenularan TB paru pada
keluarga
resiko
terjadinyaanggota
penularan TB paru dengan cara percikan
pada
anggotaludah.
O:
keluarga.
mampu
Menjelaskan tentang Keluarga
dengan
cara penularan TBmenjelaskan
bahasa yang sederhana
paru
tentang cara penularan
TB paru yaitu melalui
percikan ludah.
A:
Masalah teratasi
P :
Hentikan intervensi.
S:
Klg mengatakan telah
Resiko
kerusakan Menjelaskan kepadatahu manfaat yang di
8 Mei 2014 manajemen
dari
fasilitas
keluarga
tentangdapat
penatalaksanaan di
manfaat
fasilitaskesehatan yang ada di
rumah
kesehatan yang adamasyarakat
O:
di masyarakat.
Keluarga
mampu
Mengjkaji
menjelaskan
manfaat
pengetahuan
klg
tentang
manfaatdari fasilitas kesehatan
fasilitas
kesehatanyang ada di masyarakat.
yang
ada
di A :
Masalah
teratasi
masyarakat.
sebagian.
P:
Lanjutkan intervensi.
S:
Keluarga
mengatakan
telah
mengetahui
cara
Menjelaskan
cara
Resiko
penularan
merawat
anggota
menghindari
4
11 Mei 2014 penyakit
keluarga
agar
tidak
penularan TB paru
tertular,
tapi
belum
16 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F . D . )
seperti
menjagamampu
melakukan
kondisi tubuh
khusus memisahkan alat
Memotivasi
danmakan dengan klien.
O:
mendemontrasika
mampu
cara hidup sehatKeluarga
seperti : menutupmenjelaskan dan belum
mulut
pada
saatmampu
batuk atau bersin ,mendemontrasikan cara
cara
membuangperawatan pada anggota
agar
tidak
dahak atau ludah bilakeluarga
dibuang di halamantertular TB paru.
maka harus diurukA :
teratasi
dengan tanah. AlatMasalah
makan
harussebagian
P:
terpisah
Lanjutkan intervensi
17 | D E P A R T E M E N K O M U N I T A S ( D O R S I N A F . D . )