: Meisapita triandini
: 26 Maret 1993
: Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
: Ruang Cendrawasih RSJ
: Tn. Fhatir.
: I (Fase Perkenalan)
: Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
: Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, pasien merokok
puntung, menunduk.
: Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
KOMUNIKASI
VERBAL
P : Selamat sore
Pak, boleh saya
duduk di sebelah
Bapak ?
K: Ekpresi datar
K : Sore, silahkan. P: Memandang K
P
merasa
senang
adaK ragu terhadap orang baru
tanggapan
atas
salam
walaupun belum diekpresikan
secara tulus
K : Ong.
K : Salatiga, Jawa
Tengah
P : Sejak tahun P
:
MenunjukkanP berharap dapat memperolehK berusaha mengingat
Daya ingat pasien dapat
berapa
Bapak perhatian
data lama rawat secara lebih
dikaji dengan menanyakan
disini ?
K : Menunduk sambilpasti sambil mengkaji daya
data-data
pasien
yang
memandang kakinya
ingat pasien
sederhana
P senang karena mendapatK
menjawab
dengan
K : Yach, delapan K : Masih menunduk respon dari K
sekedarnya
puluh tiga
P : Memperhatikan
P
:
Sekarang P : Mendekatkan diri keP mengkaji daya ingat K
K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya
Bapak
Ong K
ingat klien
umurnya berapa? K : Menoleh ke
halaman dan terdiam
beberapa lama
P merasa arah pertanyaan K menjawab sesuai dengan
K : Em56 tahun
sudah dapat dijawab jelas olehdaya ingat yang dimilikinya
K : Menoleh P sebentarK
lalu menunduk lagi
P : Tersenyum
P : Pak Ong ingat P
:
MenunjukkanP
berhati-hati
karenaK mengingat-ingat
Keluhan utama merupakan
nggak, kenapa pak keseriusan
pertanyaan tsb sangat spesifik
dasar pasien dirawat di RS
Ong dirawat disini K : Menunduk
dan takut menyinggung pasien
Jiwa
P lega karena K tidakK menjawab ragu-ragu
K : Saraf, sakit K : Menoleh ke P dantersinggung
saraf. ECT, ini di menepuk-nepuk
ECT.
kepalanya
P : Pak Ong P : Bertanya pelahan
P mengkaji lebih jauh alasanK mengingat-ingat
Halusinasi
dapat
terjadi
pernah ngamuk? K : Menunduk
pasien dirawat
kapan saja karena adanya
stimulus tertentu
K : Menoleh keP kaget, dan sadar kalau pasienK mengalami halusinasi lihat
halaman lalu menunjuk-mengalami halusinasi lihat
nunjuk
P : Memperhatikan
respon pasien
K : Nggak, nggak,
saya
suka
ngelamun. Enak
sendirian. Kakak
saya
sudah
meninggal
tapi
hidup lagi. Itu
dia !!
P:P : Masih kaget
P mendiamkan karena belumK melihat kakaknya danDengan diam therapeutik,
K : Memandang kemenemukan pertanyaan yangmencoba menceritakannyaklien merasa didengarkan
halaman
tepat untuk K
pada P
dan
bercerita
tentang
K : Kakak saya
P menemukan adanya flight of
keadaannya
orangnya sukses, K : Menunjuk keideas dan berpikir tentangK
teringat
kondisi
sayang mati, anak halaman dan nyerocos faktor penyebab
keluarganya
saya tujuh belas P : Memperhatikan
semuanya
di
Jerman.
P : Bapak Ong P : Mendekatkan diri
P berusaha mengkaji data yang K membayangkan keadaanWaham kemungkinan terjadi
sudah
K : Memandang kosongterkait kata-katanya tadi
keluarganya
karena menarik diri
berkeluarga?
ke halaman
K : Menunduk sambilP
menemukan
adanyaK menikmati waham yang
K : Anak saya di nyerocos
kemungkinan
wahamdirasakannya
Jerman dan di P : Memperhatikan
kebesaran pada pasien
Peking.
Saya
profesor, ngajar di
UI,
bolak-balik
dari Bandung ke
Jerman.
P:-
K : Keadaan diluar
perang,
Ong
pusing
mikirin
biaya anak-anak,
pada kuliah.
P : Pak Ong,
kegiatan
bapak
sehari-hari
ngapain saja Pak ?
K : Mandi, makan
ehmya itu.
P : Kemudian?
K : Baca-baca
buku. Saya kan
profesor.
P : Bapak Ong
betah tinggal di
sini?Suasananya
enak ya!
P : Memperhatikan
K : Menunduk
ank-Diam
therapeutik
akan
membantu
pasien
mengungkapkan perasaannya
pada perawat
P
mencoba
mengalihkanK teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak
pembicaraan terkait waham baru
larut dalam waham dan
halusinasinya
K : Menggaruk-garukP merasa senang karena pasien
kepalanya
bisa beralih
K bingung tentang yang
P : Memperhatikan
dilakukannya sehari-hari
respon K
P
:
MenekankanP mencoba menggali data lebihK mengingat-ingat
Tehnik ekplorasi berguna
pertanyaan
dalam
untuk mendapatkan lebih
K : Menunduk
banyak data terkait masalah
P menemukan lagi adanyaK merasa dirinya harus rajinklien
K : Menoleh P
kemungkinan waham
belajar
P : Memperhatikan
P : Melihat halaman
P mengalihkan perhatian KK masih terbawa olehPengalihan agar pasien tidak
K : menunduk
dari waham
waham
larut pada waham dan
halusinasinya
pada
fase
K : Ikut melihatP senang karena dapat
interaksi ini
halaman
mengalihkan perhatian pasien K
berusaha
menjawab
K : Betah.
P
:
Tentunya
keluarga
Bapak
Ong
suka
menjenguk kesini.
K : Sebulan sekali.
P : Kalau Pak Ong
suka pulang juga
ya?
K : Ya, sebulan
sekali juga
P : Kalau di
rumah, ngapain aja
Pak Ong
P : memperhatikan
P : Memandang
sambil tersenyum
K : Menoleh P
sekenanya
KP ingin mengkaji keterlibatanK
berusaha
keluarga terhadap perawatan K keluarganya
K : Menunduk lagi
P
senang
mendapatkanK ingat terhadap keluarganya
P : Memperhatikanjawaban K
respon K
P : Memandang K
P mengkaji hubungan KK mengingat hubungannyaBerada
di
lingkungan
K : Menunduk
dengan keluarganya
dengan keluarga
keluarga akan membuat klien
melihat
realitas
K : Menoleh P danP
senang
mendapatkanK senang membayangkanmenyenangkan atau malahan
tersenyum
jawaban sesuai pertanyaan
pulang
stressor
P : Memperhatikan
P : Memandang KP berusaha mengkaji aktivitasK mengingat aktivitasnya diAktivitas
di
rumah
sambil tersenyum
K di rumah
rumah
merupakan
data
pantas
K : Menoleh P lalu
tidaknya pasien dilibatkan
melihat ke halaman
dalam keluarga
K : Memandang P
P menemukan pengulanganK menikmati waham yang
K : Yah, tidur dan P : Memperhatikanterhadap waham pada K
dialaminya
baca-baca
buku respon K
penelitian.
Profesor
harus
banyak baca.
P : Suka ngobrol P : Memandang K
P mengkaji peran keluargaK mengingat aktivitasnya diMenarik diri membuat K
nggak
dengan K : Menunduk
terhadap K
rumah
asyik
dengan
dunianya
keluarga
sendiri
K : Menunduk
P mendapatkan data menarikK menganggap ngobrol
K : Enakan diem, P : Memperhatikan
diri pada K
mengganggu wahamnya
soalnya
mengganggu saya
baca buku
P : Bagaimana P : Memandang K
P mengalihkan topik bahasan K
bingung
denganPengalihan agar K tidak larut
perasaan Pak Ong K : Menunduk
pertanyaan yang diberikan dengan wahamnya
sekarang?
K : Menggaruk-garukP bingung harus ngobrolK
menjawab
tentang
K : Saraf, sakit kepala
tentang apa lagi
keadaannya
saraf. Kakak saya P : Memperhatikan
hidup lagi, itu dia.
P:P
:
MemandangP memikirkan topik lain yang K merenungkan keadaannya Diam
berguna
untuk
halaman
terkait
memikirkan
interaksi
K : Ikut memandang
selanjutnya
K : Dia sukses.
halaman
P kaget karena kembaliK menikmati halusinasi
menemukan adanya halusinasilihatnya
K : Menunjuk kepada K
halaman
P
:
Kaget
dan
memperhatikan respon
K
P : Pak Ong, kita P : Memandang K
P ingin mengakhiri fase IK memperhatikan P
Evaluasi fase I berhasil jika
tadi
sudah K : Menoleh
karena sudah cukup banyak
K dapat mengingat nama P
berkenalan, masih
data yang terkaji
sehingga nantinya terjalin
inget nggak nama
trust
saya?
K : Memandang P danP senang karena K ingat nama K mengingat-ingat nama P
tersenyum
P
K : Made
P : Nah, saya
senang sekali bisa
ngobrol
dengan
pak
Ong.
Bagaimana kalau
selesai makan kita
ngobrol
lagi?
Sebentar saja kok,
yach cukup 20
menit saja.
K : Boleh
P : Nah kalau Pak
Ong setuju, nanti
kita
ngobrol
tentang perasaan
Pak Ong terhadap
keluarga Pak Ong.
Sekalian
saya
periksa
tekanan
darahnya ya.
K : Ya, ya.
P : Terimakasih
atas kesediaan Pak
Ong
ngobrol
dengan
saya,
P : Memperhatikan
P : Menepuk bahu K
P memberikan reinforcementK
senang
K : Menoleh danpada K
reinforcement
tersenyum
K : Tersenyum
P : Tersenyum
P : Memandang K
K : Menunduk
K : Mengangguk
P : Tersenyum
P senang karena
menentukan
berikutnya
selamat sore
tangan P
K : Sore.
K : Tersenyum
menunduk
P : Tersenyum
P senang karena K
berinteraksi dengan P
lalu
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya.
Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga
kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara
umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.