PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan kesehatan jiwa adalah bidang keperawatan yang khusus
berfokus pada pemenuhan kebutuhan kesehatan jiwa klien dalam hubungannya
dengan keluarga, orang lain, dan masyarakat dalam berbagai lingkungan.
Keperawatan kesehatan jiwa mengkhususkan kepada proses interpersonal
sebagai bagian penting konsep perawatan. Esensi keperawatan kesehatan jiwa
yaitu membangun hubungan terapeutik antara perawat dan klien yang
berdasarkan atas empati dan kepercayaan.
Salah satu masalah dalam keperawatan jiwa yaitu klien dengan risiko
perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk
perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun
psikologis, dapat ditujukan kepada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
Berdasarkan definisi ini maka perilaku kekerasan dapat dibagi menjadi dua
yaitu perilaku kekerasan secara verbal dan fisik. Sedangkan marah tidak harus
memiliki tujuan khusus. Marah lebih menunjuk kepada suatu perangkat
perasaan-perasaan tertentu dengan perasaan marah.
Perilaku kekerasan yang diawali rasa marah merupakan gangguan
kesehatan jiwa yang paling meresahkan karena berpotensi memberikan trauma
baik fisiologis maupun psikologis. Berbagai terapi dalam mengatasinya telah
banyak dikembangkan, salah satunya adalah CBT dan REBT.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fauziah (2009),
sebanyak 13 orang klien skizofrenia yang mengalami perilaku kekerasan dan
didapatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien meningkat setelah
diberikan
meningkat secara bermakna sebesar 66% dan perilaku 66%. Putri (2010) dalam
penelitiannya terhadap 28 klien skizofrenia yang mengalami perilaku
kekerasan menyatakan bahwa terapi
47%. REBT juga mampu menurunkan respon emosi 43%, fisiologis 76%, dan
perilaku 47%.
B. TUJUAN
1. Mengetahui
intervensi
keperawatan
yang
dapat
dilakukan
untuk
BAB II
RINGKASAN JURNAL
Perilaku kekerasan merupakan
membutuhkan
tindakan
keperawatan yang
efektif dan tepat. Tindakan keperawatan spesialis yang dapat diberikan pada klien
perilaku kekerasan adalah cognitive behaviour therapy dan rational emotive
behaviour therapy. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas cognitive
behaviour therapy (CBT) dan rational emotive behaviour therapy (REBT)
terhadap perubahan gejala dan kemampuan klien perilaku kekerasan di Rumah
Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian quasi eksperimental
dengan jumlah sampel 60 responden. Hasil penelitian ditemukan penurunan
gejala perilaku kekerasan lebih besar pada klien yang mendapatkan daripada
yang tidak mendapatkan CBT dan REBT (p
value
kognitif, afektif dan perilaku klien yang mendapatkan CBT dan REBT meningkat
secara bermakna (p value < 0.05). CBT dan REBT direkomendasikan sebagai
terapi keperawatan pada klien perilaku kekerasan dan halusinasi.
BAB III
KRITIK JURNAL
Aspek Yang Dikritisi
1. Eleman yang
Hasil Kritisi
Author
memepengaruhi
Apakah
peneliti
mempunyai
believability
kualifikasi
tingkat
penelitian
-
Report title
ambigu?
Abstract
waktu penelitian
Abstrak tergambarkan dengan jelas, masalah penelitian
rekomendasi ?
4. Elemen yang
mempengaruhi
kekuatan
penelitian
dengan jelas ?
b. Apakah
masalah
dan
pertanyaan
penelitian -
konsisten?
Literature review
b. Apakah
kajian
literatur
memenuhi
dasar-dasar
filosofis penelitian?
dibandingkan
dengan
kelompok
yang
tidak
diberikan perlakuan.
Proses Penelitian
Posisi Peneliti
hasil penelitian?
Sample
a. Apakah
metode
sampling
dan
ukuran
sampel
Partisipan
a. Siapa yang menjadi responden?
apa.
Pengumpulan data yang digunakan adalah sebelum dan
sesudah
penelitian,
dengan
membandingkan
pada
dengan
menganalisis data ?
analisis
statistik
yang
digunakan
adalah
dengan analisis
Ethical considerations
a. Apakah responden diberikan
informasi lengkap
Findings/discussion
responden
Temuan dipaparkan dengan jelas terhadap aspek yang
hendak diteliti
study ?
REBT.
Kesimpulan dalam penelitian ini ditemukan penurunan
temuan ini ?
kinerja
perawat
dalam
memberikan
melakukan
penelitian
lebih
lanjut
dan
References
evidence based.
Daftar pustaka pada penelitian ini sudah cukup jelas dan
penulisan
10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melalui penyusunan makalah analisis jurnal yang berjudul efektivitas
Cognitive Behaviour Therapy (CBT) dan Rational Emotive Behaviour
Therapy (REBT) terhadap perubahan gejala dan kemampuan klien
perilaku kekerasan, penulis dapat menyimpulkan antara lain sebagai
berikut :
1. Kelebihan Penelitian :
singkatan.
Tergambarkan dengan jelas tujuan penelitian, bagaimana metodologi
daftar pustaka.
Kesimpulan, keterbatasan penelitian, implikasi dan rekomendasi
2. Kekurangan Penelitian :
Judul dalam penelitian tergambar tetapi judul masih terlalu luas dan
kurang spesifik. Tempat dan waktu penelitian dalam judul kurang
terapi CBT dan REBT dan berapa lama waktu yang diberikan
Penelitian ini tidak menggunakan uji etik penelitian.
11
B. SARAN
1. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada klien perilaku kekerasan
dengan metode cohort untuk melihat pencapaian kemampuan dalam
menurunkan gejala dan meningkatkan kemampuan mengontrol
perilaku kekerasan setelah dilakukan terapi CBT dan REBT.
2. Pihak RSJ Sambang Lihum diminta untuk terus melakukan atau
mengirimkan peserta atau perawat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan
khusus untuk keperawatan jiwa.
3. Perawat jiwa di rumah sakit diharapkan selalu memotivasi klien dan
mengevaluasi kemampuan-kemampuan yang telah dipelajari dan
dimiliki oleh klien sehingga latihan yang diberikan membudaya.
Apabila terjadi kemunduran pada klien hendaknya perawat ruangan
mengkonsultasikan perkembangan kliennya yang telah mendapat
terapi spesialis kepada perawat spesialis yang ada di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
12
Sudiatmika, I.K, Budi Anna Keliat, dan Ice Yulia Wardani. Efektivitas Cognitive
Behaviour Therapy Dan Rational Emotive Behaviour Therapy Terhadap
Gejala dan Kemampuan Mengontrol Emosi Pada Klien Perilaku
Kekerasan. Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 1, No. 1, Mei 2013; 1-10.
13