Anda di halaman 1dari 2

HIPONATREMIA

Hiponatremia adalah abnormalitas elektrolit yang penting dan biasa terjadi sebagai komplikasi dari
penyakit medis yang lain. Sodium adalah kation ektraseluler yang dominan dan tidak bisa melewati
membran sel dengan bebas. Homeostasis kation ini sangat penting dalam fungsi fisiologis normal sel. Kadar
serum sodium normal adalah 135-145 mEq/L. hiponatremi didefinisikan sebagai kadar serum yang kurang
dari

135

mEq/L

dan

dikategorikan

berat

saat

kadar

serum

dibawah

125

mEq/L.

Patofisiologi
Hipoosmolalitas (serum osmolalitas <260 mOsm/kg) selalu mengindikasikan kelebihan total body
water (TBW)relative terhadap solut tubuh atau kelebihan air relatif terhadap solut di ECF, sehingga air dapat
bergerak bebas antara intraseluler dan ekstraseluler kompartemen. Dalam kondisi normal, tubuh merespon
keadaan ini dengan menurunkan osmolalitas tubuh dengan mengurangi rasa haus. Oleh karena itu,
hiponatremi terjadi hanya pada kondisi yang mengganggu eksresi air normal.
Hiponatremia mengindikasikan adanya air yang berpindah ke dalam sel dan menyebabkan sel
membengkak. Perpindahan ini memiliki nilai klinis yang sangat penting apabila terjadi di sistem saraf pusat
karena otak berada pada tempat yang ukurannya tetap dan bengkak ini bisa menjadi gejala.

Etiologi/Klasifikasi
Walaupun differential diagnosisnya cukup luas, hiponatremi bisa dibedakan menjadi beberapa kelompok
menurut

etiologinya.

Penentuan

ini

menentukan

pengobatan

yang

paling tepat

untuk

dilakukan.

- Hipertonik hiponatremi
Pasien dengan keadaan ini mempunyai total sodium tubuh yang normal. Terdapat molekul aktif osmotik di
serum, yang menyebabkan air berpindah dari kompartemen intraseluler ke kompartemen ekstraseluler.
Contoh

molekul

aktif

osmotic

adalah

glukosa,

- Normotonik

mannitol

atau

maltose.

hiponatremi (pseudohyponatremia)

Hiperlipidemia dan paraproteinemia dapat menurunkan konsentrasi serum sodium dengan osmolalitas serum
normal. Konsentrasi sodium dalam total volume plasma (air+protein/lipid) menurun, walaupun konsentrasi
sodiumdalam air plasma dan osmolalitas plasma tidak berubah.
- Hipotonik hiponatremi
Hipotonik hiponatremi selalu merefleksikan ketidakmampuan ginjal dalam menangani eksresi air untuk
menyesuaikan dengan asupan oral.

Sedangkan

menurut

waktunya,

hiponatremia

dapat

dibedakan

menjadi

akut

dan

kronik.

a. Hiponatremia Akut
Durasinya tidak boleh lebih dari 48 jam. Bahaya utama adalah terjadinya pembengkakan otak. Pengobatan
harus cepat dilakukan dengan tujuan menurunkan secara cepat volume sel otak dengan hipertonik saline.
b. Hiponatremia Kronik
Masalah dalam diagnosisnya adalah untuk mengidentifikasi mengapa terdapat antidiuretik hormone (ADH).
Asupan air yang berlebihan bila terjadi sendiri belum pernah menjadi penyebab utama hiponatremia karena
ginjal normal dapat mengekskresikan air sampai 12L/hari. Namun, tingginya asupan air yang terjadi
bersama dengan menurunnya ekskresi air dapat menyebabkan hiponatremia. Menurunnya ekskresi air
adalah karena ADH. Pada beberapa pasien dengan hiponatremia kronik, terjadi keseimbangan negative Na.
hasilnya

adalah

kontraksi

volume

ECF

yang

menuju

pada

pelepasan

ADH.

Algoritma Hiponatremia.

Anda mungkin juga menyukai