ARTIKEL
AKUNTANSI
Disususn Oleh :
R. M. SOLIHAN S.
NPM : 106040083
FAKULTAS EKONOMI
CIREBON 2009
Pada tahun 1998 sampai tahun 2004 dan pada tahun 2008 terjadi bencana
ekonomi besar yang melanda dunia. Pada tahun 1998 terjadi krisis ekonomi baik
yang terkena di wilayah Asia maupun Indonesi dan pada tahun 2008 terjadi krisis
ekonomi di Indonesia pada tahun 1998 yaitu harga barang semakin mahal, nilai
mata uang semakin tinggi. Dengan dampak seperti itu pemerintah mengambil
kebijakan yaitu meinjam dana ke IMF dan Bank Dunia. Kebijakan pemerintah
dan kacau.
dengan bunga yang tinggi sehingga pengembaliannya tidak sesuai. Apalagi kalau
industri banak yang guling tikar. Di samping banyak kerugian, pemerintah juga
sering menjual aset – aset negara sehingga banyak koruptor yang bermain di sana
Pada tahun 2004 sampai 2007 ekonomi islam atau ekonomi syariah mulai
keluarga. Dalam lingkup perumahan atau keluarga prinsip ekonomi syariah dan
akuntansi syariah digunakan dalam perdagangan dengan membuat toko kecil atau
Mengapa harus ekonomi sariah dan akuntansi syariah ?sekarang masyarakat telah
Artinya : ”Hai orang – orang yang beriman, apabila bermuamalah tidak secara
persaksikanlah dengan dua orang saksi laki – laki di antara kamu. Jika
tidak ada (saksi) dua orang laki – laki, maka (boleh) seorang laki – dan dua
orang perempuan diantara orang – orang yangkamu sukai dari para saksi
(yang ada), agar jika seorang lupa maka yang seorang lagi
mengingatkannya. Dan janganlah saksi – saksi itu menolak apabila
waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil
kepada tidak keraguan, kecuali jika hal itu merupaka perdagangan tunai
yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika
kamu tidak menuliskannya. Dan ambilah saksi apabila kamu berjual beli,
dan janganlah menulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan
(yang demikian), maka sungguh, hal itu suatu kepasikan kepada kamu. Dan
dan akuntabel tidak adanya penyimpangan. Didasari dengan pedoman al- Quran
dan Sunnah yang ditafsir oleh para ulama. Mensejahterakan para pemilik atau
pengolah
2. Menjaga agar tidak terjadi manipulasi atau penipuan, baik dalam transaksi
Kesimpulan
akuntansi