Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Dermatitis venenata adalah dermatitis kontak iritan tipe subakut yang disebabkan oleh
gigitan, liur, atau bulu serangga. Penyebabnya adalah alergen dalam cairan gigitan serangga
tersebut.

ETILOGI
Serangga yang dapat menyebabkan dermatitis venenata biasa dikenal dengan tom cat.
Tom cat (Paederus sp) merupakan predator perusak tanaman pada iklim tropis yang hangat. Ciri
serangga ini adalah kepala berbentuk seperti semut, berwarna hitam, punggung bewarna hitam
dan oranye, sayap kebiruan.
Tom cat mengandung suatu bahan aktif yang disebut paederin. Paederin ini menyebabkan
keluhan gatal, rasa panas terbakar, kemerahan pada kulit yang dapat timbul 12-48 jam setelah
kulit terpapar. Penderita baru merasa pedih esok harinya, pada awalnya terlihat eritema dan sore
harinya sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis.

PATOFISIOLOGI
Terjadi kerusakan tanpa diawali sensitisasi, disebabkan oleh penetrasi dari bahan iritan.
Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk
dan mengubah daya ikat air kulit. Rusaknya lapisan lemak keratinosit akan mengaktifkan
fosfolipase dan melepaskan asam arakidonat (AA), diasilgliserida (DAG), platelet activating
factor (PAF) dan inositida (IP3). AA akan dirubah menjadi prostaglandin (PG) dan leukotrien
(LT). PG dan LT yang meningkat akan menginduksi vasodilatasi dan pemeabilitas vaskuler
sehingga mempermudah masuknya komplemen dan kinin. PG dan LT menjadi kemoaktraktan
kuat limfosit dan neutrofil, mengaktifkan sel mast melepaskan histamin, LT dan PG lain, PAF
sehingga memperkuat perubahan vaskuler.
DAG dan second messengers lain menstimulasi ekspresi gen dan sintesis protein ,
misalnya interleukin -1 (IL-1) dan granulocyte macrophage colony stimulatun factor (GMCSF).
IL-1 mengaktifasi sel T helper mengeluarkan IL-2 dan menimbulkan stimulasi autokrin dan
proliferasi sel tersebut.
Keratinosit mempunyai molekul pada permukaan HLA-DR dan adesi intrasel-1 (ICAM1). Keratinosit juga melepaskan TNF, makrofag dan granulosit, menginduksi ekspresi molekul
adesi sel dan pelepasan sitokin.
Rentetan kejadian tersebut menimbulkan gejala peradangan klasik di tempat terjadinya
kulit berupa eritema, edema, panas, nyeri.

HISTOPATOLOGIS
Lesi awal, degenerasi retikuler epidermis. Tampak area nekrosis epidermis. Tahap
vesikuler awal, vesikel intraepidermal, bagian atas vesikel dibentuk lapisan sel rata, bagian dasar
dibentuk lapisan malphigim bagian dalam vesikel berua sel epitel berdegenerasi. Infiltrat
perivaskuler di papila dan dermis. Terdapat sel mononuklear dan PMN. Vesikel menjadi pustul
penuh neutrofil. Masa penyembuhan, pustul terdorong keatas oleh keratosit matang, akan tersisa
krusta, akantosis dan infiltrat perivaskuler.

GEJALA KLINIS
Tidak terdapat gejala prodormal . Lesi biasanya muncul setelah 12-48 jam pasca paparan
paedrin. Terasa gatal kemudian pedih, panas, dan rasa terbakar. Kelainan kulit dapat berupa
makula hingga patch eritem linear, vesikel hingga bula. Terdapat predileks terutama di bagian
kulit yang terbuka seperti di tangan, leher, wajah khususnya area periorbital, kaki. Adanya
kissing phenomenon, yang berarti kulit yang tertempel atau terkena lesi akan berubah menjadi
lesi yang baru.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji tempel
Tempat untuk melakukan

DIAGNOSIS
Empat faktor yang harus dipertimbangkan ketika membuat diagnosis dermatitis venenata,
yaitu:
1.
2.
3.
4.

Morfologi erupsi
Loka si dan erupsi
Anamnesa pasien
Hasil tes patch (uji tempel)

DIAGNOSIS BANDING
1. Herpes zoster
2. Impetigo bulosa
3. Dermatitis kontak alergi

PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa :
o Menghindari pajanan iritan
o Tidak membunuh serangga yang menempel pada kulit
o Mencuci daerah yang sudah terkena serangga
o Menghindari garukan

Medikamentosa :
o Topikal
Kompres luka dengan larutan garam faal (Nacl 0,9%)
Kortikosteroid topikal seperti hydrocortisone 1% atau betamethasone
valerat 0,1% jika luka telah kering
Antibiotik topikal jika terdapat infeksi sekunder
o Sistemik
Kortikosteroid, hanya untuk kasus yang berat dan digunakan dalam waktu
yang singkat.
- Prednisone : Dewasa : 5 10 mg/dosis, sehari 2-3x p.o
Anak : 1mg/kgBB/hari.
- Dexamethasone : Dewasa : 0,5 1 mg/dosis, sehari 2-3x p.o
Anak : 0,1 mg/kgBB/hari
Antihistamin
- Chlorpheniramine maleat : Dewasa : 3 4 mg/dosis, sehari 2-3x po
Anak : 0,09 mg/kgBB/dosis, sehari 3x
- Diphenhydramine Hcl : Dewasa : 10 -20 mg/dosis i.m sehari 1-2x.
Anak : 0,5 mg/kgbb/dosis, sehari 1-2x.
- Loratadine : Dewasa : 1 tablet 1x sehari
Antibiotik, diberikan untuk infeksi sekunder.
- Contoh : Amoxicilllin 500 mg, sehari 3x.

PROGNOSIS
Prognosis dermatitis venenata baik jika penyebab dapat dikenali dan dihilangkan. Bila
bahan iritan penyebab dematitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan sempurna, maka
prognosisnya kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai