Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dengan mengacu pada fokus penelitian maka bab ini akan dipaparkan data
dan temuan-temuan penelitian. Adapun paparan data dan temuan penelitian yang
Kediri
Kanigoro Kras Kediri bermulai dari didirikan SMP Islam Swasta Kanigoro
b. Bapak H. Rais
e. Bapak Asrib
f. Bapak Masyhuri
g. Bapak H. Mundir
95
96
(YPSM) yang berpusat di Takeran. Agar pendidikan tersebut lebih lancar serta
berpusat di Takeran Madiun, maka pada tanggal 27 Juli 1967 dengan SK dari
sebagaimana hasil wawancara dengan Kepala Tata Usaha dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.1
No Nama Periode
1. Maskup, BA 1967
119
Sudirman, Wawancara pada hari Senin, tanggal 25 Mei 2009
97
berikut:
Tabel 4. 2
8 Mushola 1 Baik
13 Komputer 40 Baik
17 TV pembelajaran 1 Baik
120
Sudirman, Wawancara pada hari Senin, tanggal 25 Mei 2009
99
22 Kantin 2 Baik
mengajar yang baik serta dengan adanya komunikasi dan kerjasama antar
hal ini adalah guru yang mengajar di MTsN Kanigoro Kras – Kediri.
Tabel 4.3
MATA
No NAMA
PELAJARAN
1 2 3
120
Observasi peneliti pada hari Selasa, tanggal 26 Mei 2009
102
TABEL 4.4
No Nama Keterangan
2 Suryani Bendahara
11 Achyar Pesuruh
12 Kusnan Pesuruh
13 Mas’ud Pesuruh
14 Mustakim Satpam
121
Observasi peneliti pada hari Selasa, tanggal 26 Mei 2009
105
baik region Jawa Timur maupun dari luar Jawa Timur. Mengingat MTs
adalah sekolah yang memuat mata pelajaran umun dan agama, sehingga
KIR, PMR, Pramuka, Seni Musik, Pidato, MTQ, Komputer, Bola Voly,
tahun ajaran 2008/2009 mencapai 892. Hal ini dapat dilihat dari hasil
Tabel 4.5
B. Pemaparan Data
formal kepada atasannya dan secara informal kepada masyarakat yang telah
lebih baik.
122
Observasi peneliti pada hari Selasa, tanggal 26 Mei 2009
107
sebabnya ialah tidak ada ukuran yang baku tentang apa Sistem Informasi
Manajemen (SIM) dan Manajemen Sistem Informasi (MSI) itu. Oleh karena
Manajemen (SIM) dan Manajemen Sistem Informasi (MSI). Hal ini terungkap
pula:
Kalau semua orang anda beri pertanyaan apa SIM itu. Maka secara
keseluruhan akan menjawab sesuai dengan keberadaannya, baik
keberadaan sosial, pendidikan, maupun lingkungan dan latar belakangnya.
Misalnya anda bertanya SIM kepada ahli komputer yang setiap hari
bekerja untuk memproses informasi dalam mengambil keputusan. Maka
jawaban yang akan anda dapat pasti akan berbeda dengan ketika anda
bertanya apa itu SIM kepada seorang Profesor yang setiap harinya
123
Amak Burhanudin, Wawancara pada hari Senin, tanggal 08 Juni 2009.
108
SIM itu. Yakni bahwa terdapat keseragaman dalam pemakaian istilah Sistem
sebagian besar orang agaknya sudah lebih terbiasa dengan istilah Sistem
124
Mambaul Jazilah, Wawancara pada hari Senin, tanggal 08 Juni 2009.
125
Moch. Nurhadi, Wawancara pada hari Rabu, tanggal 16 Juni 2009.
109
SIM itu biasanya dimaknai oleh banyak orang sebagai sesuatu yang
teratur, sistem informasi yang bagus dan sebagainya. Dan sebaliknya,
sesuatu dianggap tidak teratur ketika sesuatu itu tidak mempunyai sistem
informasi yang teratur, tidak mempunyai tujuan yang terprogram,
pengambilan keputusan yang lambat dan sebagainya. Sehingga gambaran
yang umum disepakati bersama bahwa SIM itu bermakna pengelolaan
tentang kebaikan dan keindahan atau bermakna sesuatu yang ideal.126
kerja, bisa menciptakan kerja dan lain-lain, yang serba bernilai baik atau
sebaliknya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan Kepala
kebutuhan SIM ini. Bagi MTsN Kanigoro penerapan SIM madrasah bisa
dilihat dari rumusan visi dan misinya, yang kemudian visi dan misi tersebut
126
Eny Nafiatin, Wawancara pada hari Sabtu, tanggal 30 Mei 2009.
127
Moh. Amak Burhanudin, Wawancara pada hari Senin, tanggal 08 Juni 2009.
110
mempunyai visi dan misi sendiri-sendiri, yang sudah pasti satu sama lain
berbeda. Demikian juga penerapan SIM yang akan dicapai. Hasil wawancara
manajemen bawahannya menyusun visi dan misi MTsN Kanigoro. Dari Visi
128
Ibid.
129
Pedoman Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kanigoro 2008-2009,
(Kanigoro: MTsN Kanigoro, 2008), hal. 4
130
Ibid.
111
dicintai Allah, dicintai masyarakat, manajemen yang sehat, disiplin, guru yang
Secara umum orang akan memaknai kata tersebut dengan tafsir yang
mengandung kebaikan, yakni penerapan SIM yang diharapkan. Jadi kata ini
diharapkan itu, yang bermoral, yang unggul, yang toleran dan sebagainya.
Oleh karena itu, makna SIM seperti ini diartikan sebagai SIM yang bersifat
menyatakan:
bersifat das sollen. Jadi makna sistem akademik seperti yang tertuang dalam
visi misi itu masih pengembangan akademik dalam arti absolut, yang
akademik seperti itu, karena semuanya mengandung makna yang baik. Hal ini
131
Hari Subagio, Wawancara pada Sabtu, tanggal 16 Mei 2009.
132
Ibid.
113
karakteristik lembaga, maka terjadi perbedaan ukuran dan kriteria seperti apa
wujud dari SIM yang dikehendaki itu. Manajemen yang sehat itu seperti apa,
yang direncanakan itu bagaimana, dan sebagainya. Untuk itu, maksud SIM
akademik. Sehingga MTsN Kanigoro memaknai SIM dalam arti relatif. Yaitu
relatif menurut apa yang dikehendaki MTsN Kanigoro. Bagi MTsN makna
SIM dalam arti relatif inilah yang digunakan dalam pengembangan sistem
akademik untuk kualitas lulusan yang dihasilkannya Hal ini terlihat dari hasil
133
Akoh Istifa’, Wawancara pada hari Sabtu, tanggal 30 Mei 2009
134
Moh. Amak Burhanudin, Wawancara pada hari Senin, tanggal 08 Juni 2009.
114
Arab, (2) Menguasai bahasa Inggris, (3) Berwawasan Nasional, regional dan
Mengelola administrasi akademik berbasis IT, (6) Mengelola raport siswa dan
2, no 7, akan tetapi kompetensi yang lain, masih abstrak dan perlu dirumuskan
135
Moch. Nurhadi, Wawancara pada hari Sabtu, tanggal 16 Mei 2009.
136
Tim Penyusun SIM MTsN, Implementasi Sistem Informasi Manajemen Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kanigoro, : Team Pengembangan MTsN Kanigoro, 2008), hal. 34. Lihat
juga Materi Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan MTsN Kanigoro, 2008 hal 35.
115
Pengembangan Madrasah :
Akademik madrasah lainnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:138
dan global.
137
Eny Nafiatin, Wawancara hari Sabtu, tanggal 30 Mei 2009.
138
Dokumentasi tentang Sistem Informasi Manajemen di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Kanigoro
116
berbasis IT.
(Information Technology).
selama di Madrasah.
hayat.
diketahui betul tingkat apa yang ingin diraihnya. SIM yang dikehendaki
MTsN Kanigoro tidak perlu meliputi semua model SIM yang sudah
dapat memilih model-model SIM yang mana yang perlu mendapat tekanan.
117
berikut:
Pada waktu itu, hari Rabu tanggal 3 Juni 2009 pada saat peneliti
berada diruang TU guna membina data mengenai kegiatan akademik
MTsN Kanigoro, pada saat itu, karena kepala TU sedang keluar secara
tidak sengaja peneliti melihat kepala madrasah sedang berdiri disebelah
salah satu pegawai administrasi. Dan pada saat itu kepala madrasah
bertanya seputar tugas yang dikerjakan oleh pegawai tersebut, apakah ada
masalah. Kemudian kepala madrasah memberikan pengarahan mengenai
tugas tersebut.140
ketika peneliti mulai masuk lebih dalam terkait pencarian data obyek
penelitian:
139
Akoh Istifa’, Wawancara pada hari Sabtu, tanggal 30 Mei 2009
140
Observasi, pada hari Rabu, tanggal 3 Juni 2009
118
masak. Akhirnya banyak terjadi suatu lembaga terbentur pada suatu sistem
(customers).142 Pelayanan atau jasa yang diberikan tentu harus berupa sesuatu
yang bermutu, yang bisa memberikan kepuasan pada customers, baik internal
141
Observasi, pada hari Rabu, tanggal 17 Juni 2009
142
Tim Penyusun SIM, Implementasi Sistem Informasi Manajmen MTsN Kanigoro Kras
Kediri, hal. 2.
119
Pada tahap awal ini MTsN Kanigoro melalui Top manajement dan
pendidikan bisa dilihat dari rumusan visi dan misinya, yang kemudian visi
dilakukan.
kurikulum :
….tidak sekedar visi dan misi saja yang dirumuskan oleh kepala dan
bawahannya, tetapi sekaligus tujuan MTsN Kanigoro dengan menggunakan
strategi penyusunan yang telah ditentukan, yakni: Visi MTsN Kanigoro
harus merupakan cita-cita bersama yang dapat menjadi sumber inspirasi,
motivasi dan kekuatan pembimbing yang merasuki pikiran dan tindakan
segenap pihak yang berkepentingan, Visi MTsN Kanigoro harus merupakan
cita-cita yang dapat memberika inspirasi bagi segenap pihak yang
berkepentingan untuk bertindak, Visi harus memuat tujuan dan ruang
lingkup kerja yang khas,……..dan visi seharusnya dirumuskan berdasarkan
masukan dari berbagai fihak yang berkepentingan. Sedemikiam juga dengan
143
Moh. Amak Burhanudin, Wawancara pada hari Senin, tanggal 08 Juni 2009.
120
misi dan tujuan MTsN Kanigoro ….. Top Management (Kepala, wakil
kepala madrasah, pembantu kepala madrasah, Kepala Bagian dan
sebagainya) harus mensosialisasikan visi dan misi serta tujuan MTsN ini ke
seluruh jajaran manajemen bawahan, guru dan karyawan serta pelanggan
dan stakeholders Madrasah Tsanawiyah Negeri Kanigoro…144
dilihat dari rumusan visi dan misinya, yang kemudian visi dan misi tersebut
diwujudkan dalam proses pendidikan yang akan dilakukan. Akan tetapi apa
Kanigoro, masih bersifat absolut dan masih bersifat das sollen. Jadi makna
pengembangan akademik seperti yang tertuang dalam visi misi itu masih
semua orang akan setuju, bila pengembangan akademik seperti itu, karena
arti relatif. Yaitu relatif menurut apa yang dikehendaki MTsN Kanigoro,
144
Mambaul Jazilah, Wawancara pada hari Jum’at, tanggal 24 Juli 2009.
121
Ya kalau SIM itu bersifat absolut ya cukup sulit, karena SIM yang
diterapkan oleh lembaga akan pasti berbeda dengan SIM yang
diharapkan oleh pelanggan dan stakeholders. Untuk itu setelah Top
manajemen dan manajemen bawahan merumuskan visi misi, lembaga
(MTsN) melalui coordinator SIM merelatifkan SIM dalam bentuk visi
misi tersebut dengan membuat KSPM, yakni Kebijakan, Standar,
Pedoman dan Manual SIM yang pada akhirnya disahkan oleh Kepala dan
Pembantu Kepala Madrasah.145
145
Akoh Istifa’, Wawancara pada hari Sabtu, tanggal 30 Mei 2009.
146
Zusfar Ilham Hani, Wawancara pada hari Rabu, tanggal 24 Juni 2009.
147
Eny Nafi’atin, wawancara pada hari Sabtu, tanggal 27 Juni 2009.
122
atas adalah sangat sempurna dan ideal, dan baru dilaksanakan oleh
prioritas bagian mana yang diupayakan untuk dijamin lebih dulu. Dan
Manual Prosedur tiap unit, dan Instruksi Kerja tiap unit dibuat dan disahkan
untuk diimplementasikan.
Pedoman dan Manual SIM) telah dibuat, pada gilirannya setiap unit
Pengurus Komite :
149
Mambaul Jazilah, Wawancara pada hari Senin tanggal 8 Juni 2009.
150
Ibid.
151
Ibrahim, Wawancara pada hari Senin, tanggal 22 Juni 2009.
124
Tinjauan Manajemen (RTM) dari hasil temuan Audit Mutu Internal, ini
SIM:
152
Saiful Ali, Wawancara pada hari Senin, tanggal 29 Juni 2009.
153
Kasiram, Wawancara tanggal 28 Juli 2007.
125
Setelah itu akan dilanjutkan pada upaya perbaikan, yakni dari hasil
RTM akan diputuskan apakah dilakukan tindakan koreksi atau perbaikan
Sistem Manajemen Mutu (SMM). Perbaikan Sistem Manajemen Mutu
tersebut dilakukan dengan memperbaiki Kebijakan, Standar, Manual Mutu,
Manual Prosedur, Instruksi Kerja atau Sistem Pelaksanaan. Demikian siklus
berputar secara terus menerus dengan menekankan pengembangan secara
terus menerus (continuous Improvement) dengan menunjukkan praktek
terbaik pada seluruh pelaksanaan proses.155
154
Akoh Istifa’, Wawancara pada hari Selasa, tanggal 23 Juni 2009.
155
Ibid.
126
mutu memerlukan komitmen waktu, usaha dan biaya yang lebih banyak.
seluruh lapisan dan hirarki dalam organisasi begitu saja. Upaya ini melibatkan
memadai untuk mencapai mutu yang dikehendaki mahasiswa dan pihak yang
Kanigoro, yaitu:
156
Moh. Amak Burhanudin, Wawancara pada hari Kamis, tanggal 25 Juni 2009.
157
Akoh Istifa’, Wawancara pada hari Selasa, tanggal 23 Juni 2009.
127
Manajemen (SIM).
Penerapan SIM tidak akan bisa jalan tanpa dukungan seluruh elemen di
madrasah tersebut, dari tingkat teratas sampai pada level terbawah, dari
tahu dan paham akan penerapan SIM ini. Meskipun bisa dikatakan bahwa
tidak semua staf dan elemen MTsN Kanigoro yang tahu dan paham akan
Pada waktu itu, tanggal 16 Mei 2009 peneliti mulai masuk di lokasi
penelitian secara formal. Saat pertama kali masuk ke lokasi penelitian,
peneliti agak mengalami kebingungan. Karena peta penelitian yang
158
Uzfar, Wawancara pada hari Sabtu, tanggal 13 Juni 2009.
128
ketika peneliti mulai masuk lebih dalam terkait pencarian data obyek
penelitian:
b. Masih minimnya kesadaran dan komitmen para staf (pimpinan, guru, dan
Manajemen (SIM).
159
Observasi Peneliti pada hari Selasa, tanggal 16 Juni 2009.
160
Ibid.
129
kesadaran dan komitmen ini sudah dimiliki serta tertanam sejak dini pada
setiap individu lembaga, maka lambat laun budaya penerapan SIM akan
Manajemen (SIM).
161
Akoh Istifa’, Wawancara pada hari Selasa, tanggal 30 Juni 2009.
130
MTsN Kanigoro untuk mengatasi kendala yang ditemui dalam penerapan SIM
ini adalah bahwa penerapan SIM memerlukan kekuatan riil, berupa cita-cita
162
Moh. Amak Burhanudin, Wawancara pada hari Sabtu, tanggal 13 Juni 2009
163
Sigit Prawata, Wawancara pada hari Rabu, tanggal 10 Juni 2009
131
Semua kekuatan itu dapat bersumber dari dalam atau yang biasa disebut
dengan faktor internal maupun yang bersumber dari luar atau faktor eksternal.
a. Mengoperasionalisasikan Manajemen
Madrasah:
164
Hari Subagiao, . Wawancara pada hari Rabu, tanggal 17 Juni 2009
132
menyeluruh dan terus menerus. Artinya, setiap orang yang terikat dengan
persoalan inti atau sine qua non terhadap perkembangan lainnya, baik
165
Amak Burhanudin, Wawancara pada hari Selasa, tanggal 16 Juni 2009.
166
Amak Burhanudin, Wawancara pada hari Selasa, tanggal 16 Juni 2009.
133
menjadi besar jika memiliki kekuatan SDM yang cakap, penuh dedikasi,
lingkungannya dan memiliki visi ke depan. Atas dasar pemikiran ini maka
167
Akoh Istifa’, Wawancara pada hari Sabtu, tanggal 13 Juni 2009.
168
Amak Burhanudin, Wawancara pada hari Sabtu, tanggal 13 Juni 2009.
134
budaya baru yang dinginkan. Pada setiap masyarakat atau community nilai
budaya baru yang akan dibangun berbeda satu sama lain, sesuai dengan
cita-cita luhur yang akan dicapai bersama. Semakin cocok nilai-nilai yang
makin puas dan semakin gigih ikut ambil bagian dalam gerakan
penguasaan IT seperti yang dmaksud di atas, maka ada empat unsur yang
dilakukan oleh orang terhadap objek dengan atau tanpa alat bantuan
169
Wahyudi Kumorotomo, Sistem Informasi, 111
135
dalam objek tersebut. Secara luas teknologi juga bisa berarti penerapan
maka ada sejumlah nilai budaya yang harus dimiliki oleh setiap personil
untuk tujuan bersama. Bagi tim yang sudah mapan, bisa dilepas
terlibat.
4) “Every One Can Acces All Kind of Information are Needed”. Setiap
Dalam hal ini, harus dihindari semua bentuk spekulasi dan jangan
pihak.
beratan pada proses, bukan pada materi atau pada produk adalah untuk
137
pihak tentang seluk beluk suatu kegiatan sehingga setiap orang yang
sebagainya.
terbuka dan segala tindakan selalu berpusat pada apa yang seharusnya
kebutuhan customers.
C. Temuan Penelitian
(MTsN) Kanigoro
Manajemen (SIM) atau tidak sulit untuk memperoleh pendapat yang sama.
konsep SIM itu. Yakni bahwa madrasah itu dikatakan menerapkan SIM, pasti
madrasah itu memberikan pelayanan yang baik atau mengandung makna yang
rumusan visi dan misinya, yang kemudian visi dan misi tersebut diwujudkan
mempunyai visi dan misi sendiri-sendiri, yang sudah pasti satu sama lain
seharusnya begitu, masih bersifat das sollen. Artinya bahwa semua orang
semuanya mengandung makna yang baik. Sehingga SIM dalam arti absolut
tersebut harus dirumuskan menjadi SIM dalam arti relatif, yaitu sesuai apa
ciri pengembangan akademik sebagai berikut: (1) Menguasai bahasa Arab, (2)
Menguasai bahasa Inggris, (3) Berwawasan Nasional, regional dan global, (4)
administrasi akademik berbasis IT, (6) Mengelola raport siswa dan daftar nilai
hayat.
diketahui betul tingkat apa yang ingin diraihnya. Penerapan SIM yang
SIM yang sudah dikemukakan oleh para tokoh SIM. Tergantung dari
SIM
MTsN Kanigoro
Visi Misi
MTsN Kanigoro Relatif Ciri-ciri
Akademik
Absolut
Proses
unit, Manual Prosedur tiap unit, dan Instruksi Kerja tiap unit dibuat dan
tidak ada satupun yang bisa berjalan secara sempurna, tak terkecuali dalam
Upaya penerapan SIM memerlukan komitmen waktu, usaha dan biaya yang
oleh seluruh lapisan dan hirarki dalam organisasi begitu saja. Upaya ini
142
daya yang memadai untuk menerapkan SIM yang dikehendaki siswa dan
tersebut, dari tingkat teratas sampai pada level terbawah, dari kepala
tahu dan paham akan konsep SIM dalam pengembangan bidang akademik
ini. Meskipun bisa dikatakan bahwa tidak semua staf dan elemen MTsN
b. Masih minimnya kesadaran dan komitmen para staf (pimpinan, guru, dan
tertanam sejak dini pada setiap individu lembaga, maka lambat laun
Manajemen (SIM).
Gambar 4.3
Kendala proses penerapan Sistem Informasi Manajemen di MTsN Kanigoro.
pemecahan masalah yang ditemui dalam penerapan SIM ini. MTsN Kanigoro
cita yang melahirkan etos atau semangat gerak, manajemen dan pendanaan.
Semua kekuatan itu dapat bersumber dari dalam atau yang biasa disebut
dengan faktor internal maupun yang bersumber dari luar atau faktor eksternal.
manajemen dan menggali dana yang diperlukan. Selain itu juga MTsN
145
membangun budaya dan gerakan penerapan SIM. Atas dasar pandangan itu,
dalam banyak hal juga ditentukan oleh perilaku kelompok dan perilaku
individu.
oleh orang terhadap objek dengan atau tanpa alat bantuan perkakas atau
melaksanakan pekerjaan.
171
Wahyudi Kumorotomo, Sistem Informasi, 111
146
Mengoperasionalisasikan manajemen
Pemecahan
Masalah Menumbuhkembangkan etos SDM
Gambar 4.4.
Efektifitas pemecahan masalah dalam proses penerapan Sistem Informasi
Manajemen di MTsN Kanigoro.
147
ada sejumlah nilai budaya yang harus dimiliki oleh setiap personil MTsN
tujuan organisasi. Untuk itu perlu dibentuk Tim dan Team Works serta
Kanigoro).
tidak bersifat atasan bawahan, akan tetapi pimpinan dan anggota saling
Bagi tim yang sudah mapan, bisa dilepas sendiri tanpa keterlibatan
pimpinan lembaga.
4. “Every One Can Acces All Kind of Information are Needed”. Setiap orang
yang ternyata sangat mudah dan cepat. Dalam hal ini, harus dihindari
kegiatan itu dikerjakan dari awal sampai selesai. Penitik beratan pada
proses, bukan pada materi atau pada produk adalah untuk membangun
beluk suatu kegiatan sehingga setiap orang yang terlibat akan dapat
selalu berpusat pada apa yang seharusnya mereka lakukan yaitu bagaimana