Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I
POLITEKTIK STMI JAKARTA
Jalan Letjen Soeprapto No. 26, CempakaPutih - Jakarta Pusat
Telp (021) 4244561, 4244280
MAKALAH LEACHING
NAMA
NIM
KELAS
: ***
: 15****
: ****
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat beriring salam selalu kita panjatkan kepada
Rasullullah SAW, karena kegigihan beliau dan ridha-Nyalah kita dapat
merasakan kenikmatan dunia seperti sekarang ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen Satuan Operasi 2, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca
sekalian.
Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan dari
pembaca sekalian demi terciptanya kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang memerlukan.
Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda,
biasanya air dan yang lainnya pelarutorganik . Dalam praktiknya, proses
Ekstraksi dapat berlangsung secara cair- cair atau pun padatcair.Ekstraksi padat-cair dikenal atau leaching yaitu peristiwa pelarutan
terarah dari satu atau lebih senyawaan dari suatu campuran
padatan dengan cara mengontakkan dengan pelarut cair didmana
pelarut akan melarutkan sebagian bahan padatan sehingga bahan
terlarut yang diinginkan dapat diperoleh. Ekstraksi padat cair (leaching)
biasanya diterapkan pada industri pembuatan Teh.
Pada industri teh kandungan kafein haruslah serendah mungkin
karena dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada
kesehatan. Oleh karena efek negatif tersebut maka proses ekstraksi
padat-cair digunakan untuk mengurangi kadar kafein. Selain Industri
Teh, ekstraksi padat cair (leaching) banyak digunakan dalam industri
metalurgi alumunium, cobalt, mangan, nikel dan timah. Juga digunakan
dalam industri kopi, minyak kedelai, dan dalam pembuatan gula.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam
penulisan makalah ini adalah :
1. Apa itu leaching?
2. Bagaimana hal-hal terkait leaching?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa itu leaching
2. Memahami terkait tentang leaching
BAB II
PEMBAHASAN
Leaching
Leaching adalah peristiwa pelarutan terarah satu atau lebih
senyawaan dari campuran padatan dengan cara mengontakkan dengan
pelarut cair.Pelarut melarutkan sebagan bahan padatan sehingga bahan
terlarut yang diinginkan dapat diperoleh.
Teknologi leaching biasanya digunakan oleh industri-industri
logam untuk memisahkan mineral dari bijih dan batuan(ores). Pelarut
asam membuat garam logam terlarut) seperti: leaching Cu dengan
medium H2SO4 atau NH3, leaching Co&Ni dengancampuran H2SO4-NH3O2,.Contoh dari leaching yaitu pemisahan emas (Au) dari bentuk
padatan berongga dengan menggunakan larutan asam sianida (HCN)
atau sulfat (H2SO4). Pabrik gula juga mengunakan prinsip leaching saat
memisahkan gula dari bit, dimana air sebagai pelarut. Pada saat
memisahkan minyak dari kedelai,kacang,biji matahari,biji kapas,dll.,
industri minyak goreng juga menggunakan prinsip-prinsip leaching
dengan memakai pelarut hexana,aseton,eter atau pelarut organik
lainnya.
Dengan prinsip leaching juga para praktisi pada industri farmasi
mengambil kandungan obat dari dedaunan, akar dan batang.Namun
sebenarnya konsep dasar leaching juga terjadi pada lingkungan kita.
Sebagai misal, kita melihat erosi unsur- unsur hara oleh air hujan.
Demikian juga leaching terjadi saat kita menyeduh teh atau kopi dipagi
hari.
Leaching dapat dibagi menjadi dua:
1. Percolation Liquid added into solids
PrinsipKerja
Operasi leaching bisa dilakukan dengan sistem batch,semi
batch,atau kontinu. Proses ini biasanya dilakukan pada suhu tinggi untuk
meningkatkan ke larutan solut didalam pelarut. Untukmeningkatkan
unjuk kerja, sistem aliran dalam leaching dapat dilakukan dengan cara
arus-berhadapan(crosscurrent)atau arus-searah(countercurrent).
Kesetimbangan fasa cair-padat adalah kata kunci untuk
memahami leaching. Proses operasi separasi atau peristiwa
perpindahan massa lainnya yang menggunakan prinsip kesetimbangan
fasacair-padat adalah kristalisasi dan adsorbsi. Diffusi melalui padatan
berjalan lambat, bahkan melalui pori-pori didalam bahan, dan karenanya
kesetimbangan sulit tercapai.
Setelah leaching selesai dilakukan, pemisahan fasa padat dari fasa
cair dapat dilakukan dengan operasi sedimentasi, Filtrasi atau
Ukuran Partikel
Ukuran partikel mempengaruhi kecepatan ekstraksi. Semakin kecil
ukuran partikel, area terbesar antara padatan dan cairan, oleh karena
itu kecepatan tertinggi dari transfer material dan jarak terkecil untuk
solute mendifusi diantara padatan yang sudah terindikasi, lain masalah
permukaan padatan tidak efektif digunakan pada material yang sangat
keras jika sirkulasi dari cairan kurang dan pemisahan partikel dari cairan
dan drainase residu padatan semakin sulit. Hal yang diinginkan secara
umum bahwa range ukuran partikel kecil sehingga partikel lain yang
diperlukan kira kira waktunya sama untuk ekstraksi.
2.
Pelarut
Pemilihan cairan yang baik adalah pelarut yang sesuai dan
Selektifitas
Pelarut harus mempunyai selektifitas cukup tinggi artinya kelarutan
zat yang ingin dipisahkan dalam pelarut tadi harus besar sedang
kelarutannya dari padatan pengotor kecil atau diabaikan.
b.
Kapasitas
Yang dimaksud kapasitas pelarut adalah besarnya kelarutan solute
Temperatur
Pada banyak kasus, kelarutan material yang akan diekstraksi akan
Faktor Pengaduk
kadar
zat
terlaru
tdalam
padatan
umpan,jumlahtahappencucian,danmetodaoperasiyangdipilih.
3) Untuk menghitungan besaran-besaran yang diperlukan dalam
perancangan alat ekstraksi padat cair dikenal 3metoda, yaitu:
a. Cara aljabar (tahapdemitahap)
b. cara analitik,dan
c. cara grafik.
4)
Untuk
dengan
Tata
Laksana
Perhitungan
6) Dasar perhitungan yang digunakan adalah:
-
neraca bahan
data kesetimbangan antara fasa padat dan fasa cair di dalam
campuran
9) Neraca Bahan
berikut:
a) Neracamassa innert
11) B=NF.F=E1.N1 (1)
b) Neraca massa zat terlarut
12) F.yF+R0.x0=E1.y1+R1.x1
(2)
10
16)
17)
18)
11
19) Keterangan:
20) A=jumlah pelarut murni
21) B=jumlah innert
22) C=jumlah zat terlarut
23) E=jumlah larutan yang berada bersama padatan
24) F=jumlah larutan yang berada bersama padatan umpan
25) M=jumlah total larutan dalam campuran
26) N=B/(A+C)
27) R=jumlah larutan
dalam aliran atas
28) x=C/(A+C)dalam
aliran atas
29) y=C/(A+C)dalam aliran bawah
F+Rn+1=R1+En=M
(7)
F.yF+Rn+1.xn+1=R1x1+Enyn=Mym
(8)
34)
36)
37)
B
F + Rn +1
NM1 =
VM =
(9)
Y F F+ R n+1 X n+1
F + Rn+ 1
Dengan
menyusun
(10)
kembali
persamaan
F-R1= EnRn+1=R
(11)
39)
FR1=E2R2R2=E3R3=R
(12)
41)
jumlah
merupakan
perbedaan
aliran
terlibat
menggunakan
dalam
operasi
ini
dengan
43)
13
44)
45)
Gambar7
Perhitungansecaragrafikuntuksistembertahapbanyakdenganaliran
berlawanan
46)
danUranium
47)
memiliki kelarutan pada asam sulfat lebih tinggi daripada logamlogam lain yang terdapat bijih besi.
48)
yaitu
suatukegiatanpemurnianbarangtambangdenganmenggunakanmet
odeleaching,langsungpadasituspenambangantersebut.Prosespem
urnianbijihbesidariUraniumlangsungdisituspenambanganbijihbesid
imaksudkanuntukmenghindarimeluasnya
bahayakerusakanlingkunganakibattercecernyalimbahuraniumbila
metode ex-situ atau dengan transporatsi digunakan.
49)
Proses
leaching
Uranium
dapat
dilakukan
oleh
asam
untuk
membentuk
anion
kompleks
Uranil
sulfat
[UO2(SO4)3]4-.
15
52)
menyatu dalam bijih besi yang masih mengandung mineralmineral seperti kalsit dan dolomit, proses sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan 0,5 - 1 molar larutan Natrium karbonat.
53)
dinamakan
mining solution
ini
asam
sulfat
yang
diperlukan
untuk
membentuk
64)
65)
66)
67)
68)
69)
70)
71)
72)
73)
74)
75)
76)
77)
BAB III
PENUTUP
78)
79)
KESIMPULAN
80)
Ekstraksipadat-cair dikenalatau
81)
diperhatikan :
Ukuran Partikel
82)
Ukuran partikel mempengaruhi kecepatan ekstraksi.
Pelarut
83)
Pemilihan cairan yang baik adalah pelarut yang sesuai dan
viskositas harus cukup rendah agar sirkulasinya bebas.
Temperatur
84)
Koefisien difusi yang diharapkan meningkat bersamaan
meningkatnya temperatur dan akan bertambah kecepatan
ekstraksi.
Faktor Pengaduk
85)
Dalam operasi leachingyang lebih berpengaruh adalah laju
putar dan lama pengadukan.
86)
87)
88)
89)
SARAN
90)
1. Semoga makalah ini menjadi penambahan pengetahuan pembaca
dalam memahami leachingitu sendiri dan dapat
mensosialisasikannya pada orang lain.
2. Semoga makalah ini menjadi sebuah inspirasi dan referensi dapat
penulisan makalah berikutnya.
91)
92)
93)
94)
95)
96)
18
97)
98)
99)
100)
101)
102)
103)
104)
105)
106)
107)
108)
109)
110)
111)
112)
DAFTAR PUSTAKA
113)
114)
o
20