Anda di halaman 1dari 11

Studi Kasus Krisis Finansial Yunani

1. Sekilas tentang Yunani


Sebelum membahas lebih jauh mengenai negara Yunani. Yunani telah memulai
sejarahnya sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Sejak zaman dahulu, Yunani dikenal
sebagai negara yang kaya akan berbagai peradaban. Bangsa Yunani telah melakukan
ekspedisi lautan untuk menjelajah dunia dan melakukan hal-hal yang tidak terpikirkan oleh
orang-orang pada masa itu. Berbagai kebudayaan dan pengetahuan Yunani juga telah
merasuk ke dalam berbagai hal di dunia contohnya dalam hal pemilihan pemimpin. Banyak
ilmuwan Yunani seperti Plato dan Aristoteles yang pemikirannya telah menjadi akar dari
pemikiran-pemikiran yang berkembang di dunia hingga saat ini.
Terkenalnya sistem pemilihan langsung pada zaman Yunani kuno, tidak menjadikan
Yunani hanya menggunakan satu sistem pemerintah yang itu-itu saja. Hingga saat ini Yunani
telah mengalami perubahan pemerintah yang cukup sering, diantaranya Yunani pernah
menggunakan sistem pemerintahan federasi, konfederasi, kerajaan, tirani, oligarki, bahkan
demokrasi konstitusional.
Dalam perjalanannya, Yunani telah mengalami pasang surut. Masa kejayaannya
adalah pada saat Yunani berhasil mengalahkan Persia pada abad ke-5 sebelum masehi.
Namun pada 1453, wilayah Yunani jatuh ke tangan bangsa Turki pada zaman kerajaan
Ottoman.1 Setelah cukup lama terbelenggu di bawah kekuasaan bangsa Turki, Yunani
berhasil memerdekakan diri dari Turki pada tahun 1828.
Yunani yang sekarang pastilah berbeda dengan Yunani zaman dahulu. Dengan
peradaban yang sudah semakin maju dan berganti nama menjadi Republik Yunani, Yunani
terus melakukan pembangunan hingga akhirmya Yunani bergabung dalam keaggotaan
European Union pada tahun 1981.
Menurut data dari sumber yang penulis dapatkan, Yunani memiliki penduduk sekitar
11 juta jiwa pada 2005 (United Nations, 2005). Dengan luas wilayahnya yang seluas 131.957
kilometer persegi, Yunani memiliki pendapatan per kapita sebesar 19.670 USD pada 2006
(World Bank, 2006).
2. Krisis Finansial Yunani

Sejarah Yunani, terdapat di: http://www.greekembassy.or.id/pages_in/General/history.html, diakses pada 24


November 2014 pkl 19.32 WIB

Seperti yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya, Yunani menjadi anggota


European Union (EU) yang kesepuluh pada 1981 karena saat itu Yunani dianggap memenuhi
syarat untuk menjadi anggota EU diantaranya karena defisit fiskalnya hanya sebesar tiga
persen, dan hutangnya hanya mencapai 25% saja kala itu.
Namun pada 2001 Yunani mulai tidak bisa mengatur kebijakan moneternya yang
ditandai dengan munculnya kewajiban baru Yunani yaitu pertama adalah untuk segera
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena Yunani hanya memiliki kontribusi sebesar 2%
dalam Euro Area, jadi Yunani harus meningkatkan ekspornya, memfasilitasi Foreign Direct
Investment (FDI), serta memperbaharui pasar tenaga kerja. Kedua Yunani harus menerapkan
program penghematan yang meliputi memensiunkan pegawai yang usianya lebih dari 63
tahun, memotong gaji para pekerja, pemberhentian kerja (PHK), dan meningkatkan pajak.2
Indikasi krisis finansial mulai terlihat sejak 2004. Yunani sepertinya terlena oleh
keadaan bergabungnya ke dalam EU sehingga Yunani tidak bijak mengatur kebijakan fiskal
dan moneternya, uang yang mereka dapatkan digunakan secara jor-joran. Contohnya pada
2004 Yunani menyelenggarakan 28th Summer Olympics yang menghabiskan begitu banyak
euro. Salah satu penyebab krisis finansial di Yunani karena adanya pembangunan berbagai
infrastruktur seperti kereta bawah tanah demi berlangsungnya acara ini, Yunani sampai harus
berhutang pada berbagai pihak dan penyelenggaraan acara ini mulai membuat Yunani
bangkrut.
Penyebab utama krisis finansial adalah negara Yunani yang terlilit hutang pada
berbagai pihak. Hutang Yunani diantaranya untuk membayarkan dana pensiun, gaji pegawai,
dan berbagai subsidi karena pendapatan negaranya tidak sanggup untuk menutup semua
pengeluaran Yunani karena uangnya telah habis untuk penyelenggaraan acara tersebut.
Hutang-hutang tersebut otomatis membuat Yunani mengalami defisit yang cukup panjang,
kacaunya perekonomian makro negara, yang disebabkan oleh pemerintah Yunani sendiri.
Di tengah keadaan ekonomi Yunani yang carut-marut, muncullah kenyataan yang
mencengangkan yaitu pengakuan dari pihak Bank Goldman Sachs yang dibayar oleh
pemerintah Yunani untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi di Yunani. Bank
tersebut dibayar oleh pemerintah Yunani utuk menyembunyikan angka hutang sebenarnya
serta memanipulasi berbagai data sehingga perekonomian Yunani tampak baik-baik saja
dengan tingkat hutang yang tidak terlalu signifikan. Padahal seluruh data itu telah dipalsukan
2

Rina Dwihana Fitriani, Rasionalisasi Di Balik Kebijakan Uni Eropa dalam Mengatasi Krisis Finansial di
Yunani Tahun 2010-2012, (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2013), halaman 41.

melalui Bank Goldman Sachs tersebut. Sejak saat itu terungkaplah perekonomian Yunani
sesungguhnya yang selama ini telah memburuk. Hutang Yunani yang besar dan ditutuptutupi itu disebabkan karena adanya praktik korupsi dalam badan pemerintahan Yunani salah
satunya penggelapan pajak. Penggelapan pajak ini harus segera ditindak tegas oleh
pemerintah Yunani agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan di sektor lain yang bisa
memperparah krisis. Menurut pejabat tinggi EU urusan pajak, Algirdas Semeta,
perekonomian Yunani yang tidak terpantau sistem pajak berjumlah lebih dari seperempat dari
output tahunan negara itu pada 2011, yang merupakan level tertinggi dari negara-negara
anggota EU. Dan menurut Semeta juga, Yunani harus merombak total peraturan pajaknya
dengan yang lebih mudah serta mencabut pengecualian pajak dan juga menaikkan pajak
properti, pajak korporat, dan pajak rumah tangga yang memiliki pendapatan di atas rata-rata.
Beberapa langkah tersebut yang diharapkan dapat menambah pemasukan bagi Yunani demi
mengatasi krisis yang sedang dialami.3
Selain praktik korupsi yang cukup parah, krisis di Yunani diperburuk karena kondisi
politik yang juga ikut berantakan karena konflik antara dua partai yakni Sosialis dan
Demokrat. Selain itu partai-partai kecil yang menolak pemberian dana talangan dari EU dan
IMF mulai melakukan berbagai protes yang mendesak Yunani untuk keluar dari zona euro.
Menyikapi hal ini pemerintah Yunani kembali mengajukan hutang ke berbagai pihak
yang akhirnya mendapatkan mendapat pinjaman darurat sebesar 14,5 miliar Euro yang
berasal dari EU pada 2010.4 Dan pada 2012 EU dan IMF menyepakati pemberian dana
talangan bagi Yunani sebesar 43,7 miliar euro agar Yunani dapat melunasi hutanghutangnya.5
Dalam

rangka

memperbaiki

keadaan

perekonomiannya

pemerintah

Yunani

melakukan berbagai upaya salah satunya dengan menerima dana talangan dari EU dan IMF.

Penyebab
Krisis
di
Yunani:
Banyak
yang
Kemplang
Pajak,
terdapat
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/375489-penyebab-krisis-di-yunani--banyak-yang-kemplang-pajak
diakses pada 24 November 2014 pkl 17.55 WIB.

di:
,

di:

UE
Cairkan
14,5
Miliar
Euro
Buat
Yunani,
terdapat
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/19/09595316/UE.Cairkan.14.5.Miliar.Euro.Buat.Yunani,
diakses pada 22 November 2014 pkl 08.54 WIB.
5

Yunani
Terima
Dana
Talangan
44
Miliar
Euro,
terdapat
di:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/28/09244350/Yunani.Terima.Dana.Talangan.44.Miliar.Euro,
diakses pada 22 November 2014 pkl 08.55 WIB.

Tujuan dana talangan adalah untuk membantu Yunani agar keluar dari krisis finansialnya.
Syarat untuk menerima dana talangan bagi Yunani ini adalah, Yunani harus melakukan
program penghematan. Apa yang dimaksud dengan program penghematan? Program tersebut
adalah sebuah program berhemat yang dilakukan pemerintahan Yunani dalam berbagai
sektor yang diwujudkan dengan berbagai tindakan contohnya memberhentikan kerja para
pegawai swasta, serta pegawai sektor publik (PNS), serta menaikkan pajak demi memenuhi
syarat untuk mendapatkan dana talangan tersebut. Yunani sedang berusaha keras meloloskan
kebijakan untuk menerima dana talangan ini di parlemen karena jika dana talangan tidak
segera dikucurkan, Yunani tidak akan bisa bertahan. Selain jumlah pegawai yang akan terus
dikurangi, pemerintah Yunani pun mencanangkan pemotongan upah, serta kenaikan pajak
yang semata-mata bertujuan agar Yunani mendapat kucuran dana talangan dari EU dan IMF.
Program penghematan yang akan dilakukan oleh pemerintah Yunani akan membahas
beberapa poin-poin penting diantaranya adalah amandemen upah kolektif, sistem layanan
pengupahan yang baru, serta pemutusan hubungan kerja sementara bagi pegawai negeri.6
Namun program penghematan ini ditolak oleh sebagian besar oleh warga Yunani, dari
beberapa poling diketahui bahwa sekitar 70-80 persen warga Yunani menolak segala bentuk
penghematan ini. Para warga yang menolak pengehamatan ini melakukan berbagai unjuk rasa
yang sebagian besar berpusat di Athena. Pada 2011, 70-80 persen warga yang menolak
rencana penghematan turun ke jalan untuk berunjuk rasa denga melakukan mogok selama 48
jam. Pada pengunjuk rasa berkumpul di depan gedung parlemen Yunani di Athena. Pada
2012, warga Yunani kembali berunjuk rasa di Athena yang menggalang masa kurang lebih
70 ribu orang yang meneriakkan agar EU dan IMF untuk keluar dari Yunani dan
membatalkan pemberian dana talangan, sehingga program penghematan tidak jadi
diterapkan. Unjuk rasa kali ini diikuti oleh berbagai kalangan termasuk dokter, pegawai
pajak, bahkan petugas bandara. Aksi ini mengganggu berbagai sektor publik seperti jalanan,
kendaraan umum, bahkan penerbangan. Pada 2013 unjuk rasa warga Yunani kembali terjadi.
Kali ini unjuk rasa tidak hanya terjadi di Athena tapi juga di kota lain yaitu Thessaloniki.
Para demonstran melakukan pemogokan selama empat jam di tengah hari, kebanyakan
demonstran berasa dari kalangan yang akan dijadikan sasaran utama upaya penghematan

Kerusuhan Warnai Unjuk Rasa di Yunani, terdapat di: http://www.dw.de/kerusuhan-warnai-unjuk-rasa-diyunani/a-15474085, diakses pada 24 November 2014 19.47 WIB.

pemerintah Yunani yaitu pegawai swasta, pegawai negeri, buruh, dan guru. Dan akibat unjuk
rasa ini berbagai sektor publik dan penerbangan kembali terganggu. Demonstrasi ini
merupakan demonstrasi paling besar yang pernah terjadi di Yunani. Pada 2013 juga sebuah
aksi telah terjadi dan korbannya adalah menteri kesehatan Yunani, Adonis Georgiadis yang
didorong dan dipukul oleh demonstran ketika sedang melakukan kunjungan resmi ke sebuah
rumah sakit. Para demonstran marah karena saat itu pemerintah telah menyiapkan perubahan
besar di bidang kesehatan. Georgiadis baru saja menyatakan bahwa pemerintah akan
melakukan perubahan yang akan menyebabkan terjadinya banyak pegawai rumah sakit yang
akan pindah, dan hal itu akan memicu kekurangan pegawai. 7
Warga Yunani yang melakukan unjuk rasa memiliki alasan karena mereka merasa
diperlakukan secara tidak adil oleh pemerintah Yunani. Menurut mereka, Yunani mengalami
krisis akibat kesalahan pemerintah yang tidak bisa mengatur keuangan negara serta praktek
korupsi dalam badan pemerintahan, serta pemerintah jugalah yang menghabiskan
pengeluaran secara boros. Mereka tidak terima apabila kesalahan yang dilakukan tersebut
bermbas pada warga yang tidak bersalah tersebut. Para demonstran juga berpendapat bahwa
pekerjaan sebagai pegawai negeri seharusnya dilindungi konstitusi, namun yang dilakukan
pemerintah Yunani malah sebaliknya, inilah yang menjadi alasan utama para demonstran.
Pada intinya, warga Yunani merasa diperlakukan tidak adil, mengapa pemerintah Yunani
membebankan pajak dan memotong gaji serta tunjangan pada para pekerja jika hanya untuk
menutup kekurangan uang yang dicuri oleh pemerintah. Tetapi snagat disayangkan,
pemerintah Yunani tidak menggubris berbagai unjuk rasa yang dilakukan warganya,
pemerintah tetap berusaha dan bersikeras untuk meloloskan kebijakan pemberian dana
talangan bagi Yunani yang berasal dari EU dan IMF.
Selain mencari dana talangan, pemerintah Yunani juga melakukan beberapa upaya
contohnya adalah menjual aset. Kali ini pemerintah Yuanni menjual aset berupa perusahaan
gas yang bernaung dalan Grup DEPA, karena dalam perusahaan tersebut, pemerintah Yunani
memiliki saham yang cukup besar yakni sebesar 65 persen, dan yang sisa 35 persen dipegang

Tidak
Puas,
Demonstran
Serang
Menteri
Kesehatan
Yunani,
terdapat
di:
http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/13/07/19/mq6zao-tidak-puas-demonstran-serangmenteri-kesehatan-yunani, diakses pada 24 November 2014 pkl 19.15 WIB.

oleh Hellenic Petroleum. Beberapa calon pembeli aset Yunani ini adlaah Gazprom milik
Rusia, French Gas milik Prancis, serta Enel milik Italia.8
Tak hanya sampai disitu, untuk membayar hutang-hutang negara sambil berusaha
mengembalikan dana talangan yang berasal dari EU dan IMF, Yunani tidak hanya menjual
aset negaranya tapi juga menjual pulaunya, salah satunya pulau wisata, Corfu. Yunani telah
membuat tender di pulau Corfu di atas tanah yang memiliki luas 48 hektar. Tanah ini terletak
di garis pantai timur laut pulau Corfu dengan potensi wisata yang luar biasa. Setelah dijual,
rencannanya pulau ini akan dijadikan tempat wisata, perumahan, serta perhotelan. Pulau
Corfu bukanlah satu-satunya pulau yang dijual Yunani untuk menutupi hutangnya, tapi pulau
Rhodes pun akan dijual oleh pemerintah Yunani. Seluruh tender ini akan digunakan demi
untuk mendapatkan uang sebesar 66 miliar dolar Amerika.9
Setelah mengajukan dana talangan, menjual aset, dan menjual pulau, Yunani kembali
melakukan upaya untuk menutupi hutang-hutang negaranya. Kali ini adalah dengan
menyelenggarakan balap mobol Formula 1 (F1). Menurut penulis ini adalah sebuah hal yang
cukup janggal yang dilakukan oleh pemerintah Yunani, mengapa pada saat negaranya
mengalami krisis besar-besaran mereka malah membuat acara sebesar itu dan pasti akan
menghabiskan anggaran yang besar. Ternyata pemerintah Yunani memiliki alasan sendiri
dibalik terselenggaranya acara balap mobil F1 tersebut. Pemerintah Yunani beranggapan
bahwa dengan terselenggaranya acara bergengsi semacam F1 akan mampu memperbaiki
kondisi krisis Yunani yang sedang terjadi. Menurut Menteri Olahraga Yunani, Konstantinos
Cavaras, ajang yang dilaksanakan dalam sebuah sirkuit seluas 210 ribu meter persegi di
daerah Piraeus ini akan mendukung pemasaran nama Yunani dan akan memberikan
keuntungan jangka panjang bagi Yunani. Karena menurutnya, ajang F1 ini bisa mendorong
munculnya lapangan pekerjaan baru bagi warga Yunani yang tidak memiliki pekerjaan,
dengan itu krisis finansial akan segera teratasi dan perekonomian Yunani akan pulih.10

Pemerintah
Yunani
Mulai
Jual
Aset,
terdapat
di:
http://internasional.kompas.com/read/2012/02/29/1910487/Pemerintah.Yunani.Mulai.Jual.Aset, diakses pada 22
November 2014 pkl 08.55 WIB
9
Krisis,
Yunani
Jual
Pulau
Corfu,
terdapat
di:
http://lifestyle.okezone.com/read/2012/03/08/407/589490/krisis-yunani-jual-pulau-corfu,
10
Krisis,
Yunani
Malah
Ngotot
Gelar
Balapan
F1,
terdapat
di:
http://www.republika.co.id/berita/olahraga/otomotif-2/12/08/11/m8lat5-krisis-yunani-ngotot-gelar-balapan-f1,
diakses pada 24 November 2014 pkl 19.13 WIB.

3. Analisis terhadap Krisis Finansial Yunani


Seperti yang telah dibahas sebelumnya penulis setuju dengan penyebab krisis Yunani
yakni karena Yunani terlilit hutang dengan berbagai pihak, serta korupsi yang diperparah
dengan kondisi hutang yang ditutup-tutupi oleh pemerintahannya. Penulis juga setuju apabila
disebut bahwa krisis finansial ini disebabkan oleh masa lalu. Pemerintahan yang jor-joran dan
tidak bijak menggunakan uang hasil pendapatan negaranya contohnya menghamburhamburkan uang seperti oada saat olimpiade musim panas. Pengeluaran besar pada satu
waktu pasti mengakibatkan defisit bagi negara yang jika hal tersbeut dilakukan terus-menerus
akan menjadi bumerang bagi kondisi finansial negara dan hal ini terjadi di Yunani. Rekayasa
dan manipulasi yang dilakukan Yunani dengan membayar sebuah bank untuk memalsukan
data keuangan dan hutang-hutangnya juga merupakan keslaahan yang fatal. Untuk apa
hutang tersebut ditutupi dan disembunyikan apabila akan menjadi bumerang di kemudian
hari? Mungkin pemerintahan Yunani saat itu tidak memikirkan akibat jangka panjang dan
tidak akan menyangka bahwa bank yang mereka bayar tersebut akan membocorkan
rahasianya kepada khalayak. Dengan peristiwa itu pemerintah Yunani telah melakukan
pembohongan publik bagi warganya.
Kemudian pada bagian analisis mengenai dana talangan yang akan dikucurkan oleh
EU dan IMF yang memunculkan pro dan kontra dalam tubuh Yunani. Pada satu sisi, penulis
berpendapat apabila Yunani memanglah membutuhkan dana talangan tersebut, dan benar
apabila jika dana tidak dikucurkan secepatnya, mungkin Yunani akan segera runtuh. Tapi
yang penulis kurang pahami adalah mengapa EU dan IMF harus menerapkan syarat semacam
itu, yaitu Yunani harus melakukan penghematan di berbagai sektor yang justru malah
membuat kekacauan contohnya banyak demonstrasi yang justru mengganggu berbagai pihak
serta akan meningkatkan pengangguran. Tak bisakah EU dan IMF memberikan dana talangan
tanpa syarat kepada Yunani yang digunakan agar Yunani tidak runtuh. Menurut penulis, jika
syarat penghematan itu hanya meliputi pemotongan upah saja, mungkin warga Yunani masih
bisa menerimanya walaupun pasti hal itu cukup berat. Namun syarat itu akan menjadi berat
dan memprovokasi terjadinya unjuk rasa apabila syarat penghematan itu sampai pada tahap
pemberhentian para pegawai yang akan menambah masalah baru yaitu pengangguran. Tapi hl
ini juga dilematis. Penulis berpendapat bahwa penolakan warga Yunani terhadap program
penghematan ini disebabkan karena warga sudah terbiasa menikmati dan hidup enak dalam
naungan euro area yang selama ini berjalan mulus dan stabil. Jadi apabila tiba-tiba zona
nyaman mereka terusik dengan program penghematan tersebut mereka akan mengalami

shock dan membutuhkan waktu cukup lama untuk beradaptasi dengan seluruh kebijakan
pemerintah tersebut.
Analisis selanjutnya pada upaya penjualan aset berupa perusahaan dan pulau-pulau.
Penulis meraa itu hal yang wajar bagi negara yang sedang mengalami krisis finansial yang
parah dan cukup panjang. Jika krisis tersebut terjadi pada negara lain, penulis yakin negara
tersebut akan melakukan hal yang sama dengan Yunani. Karena sebuah negara harus realistis
untuk menyikapi permasalahan yang ada. Namun satu lagi yang penulis kurang pahami
adalah ketika Yunani justru mengadakan acara besar yang pasti akan menghabiskan anggaran
yang besar yaitu F1. Alasan pemerintah Yunani yaitu berharap agar F1 menjadi ajang untuk
kembali memasarkan potensi Yunani serta menciptakan lapangan pekerjaan baru menjadi
kurang masuk akal bagi penulis. Seharusnya Yunani fokus menggunakan uangnya untuk
pemulihan dan perbaikan kondisi perekonomian negaranya yang sedang dilanda krisis, bukan
untuk menghamburkan uang dengan menyelenggarakan acara mahal tersebut dengan
keuntungan

yang

belum

jelas

terlihat.

4. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah krisis finansial yang dialami Yunani saat ini adalah memang
benar merupakan buah kesalahan Yunani di masa lalu yang tidak bijak menggunakan
uangnya sehingga menimbulkan dampak negatif dalam berbagai aspek.
Berbagai upaya telah dilakukan Yunani agar mereka terlepas dari krisis finansial dan
mulai memulihkan kondisi perekonomiannya seperti sediakala, namun tentu saja hal itu tidak
mudah dan tidak berlangsung singkat. Perlu proses, usaha dan berbagai kebijakan yang
mendukung berlangsungnya proses pemulihan tersebut.
Jika pemerintah Yunani masih bersikeras untuk menggunakan dana talangan dari EU
dan IMF, pemerintah Yunani harus mampu meyakinkan rakyatnya agar setuju dengan
kebijakan penghematan tersebut serta meyakinkan bahwa kondisi finansial Yunani akan
segera pulih apabila warga mau bekerjasama mengimplementasikan kebijakan penghematan
tersebut. Karena krisis finansial terbesar ini hanya bisa dipulihkan dengan kerjasama
pemerintah, warga, serta pihak eksternal juga. Apabila salah satu pihak ini tidak mendukung,
pemulihan finansial Yunani akan berlangsung lambat atau bahkan tidak berhasil.

DAFTAR PUSTAKA
SKRIPSI
Fitriani, Rina Dwihana. (2013). Rasionalisasi di Balik Kebijakan Uni Eropa dalam
Mengatasi Krisis Finansial di Yunani Tahun 2010-2012. Skripsi Sarjana pada Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak diterbitkan.

INTERNET (BERITA ONLINE)


Bangkrut,

Pemerintah

Yunani

Jual

Aset,

terdapat

di:

http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/dunia/13099-bangkrut-pemerintahyunani-jual-aset, diakses pada 24 November 2014 pkl 17.51 WIB.


IMF

Cairkan
Bantuan
untuk
Yunani,
terdapat
di:
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/13/01/17/mgr02h-imf-cairkanbantuan-untuk-yunani, diakses pada 24 November 2014 pkl 19.17 WIB.

Kerusuhan Warnai Unjuk Rasa di Yunani, terdapat di: http://www.dw.de/kerusuhanwarnai-unjuk-rasa-di-yunani/a-15474085, diakses pada 24 November 2014 19.47 WIB.
Krisis
Finansial
Eropa,
terdapat
di:
http://buahpikir-claudyafisip09.web.unair.ac.id/artikel_detail-42967-charming%20europeKrisis%20Finansial%20Eropa.html, diakses pada 22 November 2014 pkl. 0 8.27 WIB.
Krisis
Utang
Yunani,
terdapat
di:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/31/02453033/Krisis.Utang.Yunani,
diakses pada 22 November 2014 pkl 08.40 WIB.
Krisis
Yunani
Tragedi
Eropa,
terdapat
http://www.indonesiamedia.com/2012/08/26/makin-sekarat-yunani-mintaperpanjangan-waktu/, diakses pada 22 November 2014 pkl 0 9.13 WIB

di:

Krisis,
Yunani
Jual
Pulau
Corfu,
terdapat
di:
http://lifestyle.okezone.com/read/2012/03/08/407/589490/krisis-yunani-jual-pulaucorfu, diakses pada 24 November 2014 pkl 18.08 WIB.
Krisis,
Yunani
Malah
Ngotot
Gelar
Balapan
F1,
terdapat
di:
http://www.republika.co.id/berita/olahraga/otomotif-2/12/08/11/m8lat5-krisis-yunaningotot-gelar-balapan-f1, diakses pada 24 November 2014 pkl 19.13 WIB.
Pemerintah
Yakin
Yunani
Tak
Akan
Bangkrut,
terdapat
di:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/07/24/14463787/Pemerintah.Yakin.Yuna
ni.Tak.Akan.Bangkrut?utm_campaign=related&utm_medium=bp&utm_source=news&
, diakses pada 24 November 2014 pkl 18.07 WIB.

Pemerintah
Yunani
Mulai
Jual
Aset,
terdapat
di:
http://internasional.kompas.com/read/2012/02/29/1910487/Pemerintah.Yunani.Mulai.J
ual.Aset, diakses pada 22 November 2014 pkl 08.55 WIB
Pemerintah
Yunani
Mulai
Jual
Aset,
terdapat
di:
http://sains.kompas.com/read/2012/02/29/1910487/Pemerintah.Yunani.Mulai.Jual.Aset,
diakses pada 24 November 2014 pkl 17.50 WIB.
Penyebab Krisis di Yunani: Banyak yang Kemplang Pajak, terdapat di:
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/375489-penyebab-krisis-di-yunani--banyakyang-kemplang-pajak , diakses pada 24 November 2014 pkl 17.55 WIB.
Ribuan
PNS
Yunani
Unjuk
Rasa
di
Athena,
terdapat
http://www.voaindonesia.com/content/ribuan-pns-yunani-unjuk-rasa-diathena/1752442.html, diakses pada 24 November 2014 pkl 19.46 WIB.

di:

Sejarah Yunani, terdapat di: http://www.greekembassy.or.id/pages_in/General/history.html,


diakses pada 24 November 2014 pkl 19.32 WIB.
Tidak Puas, Demonstran Serang Menteri Kesehatan Yunani, terdapat di:
http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/13/07/19/mq6zao-tidakpuas-demonstran-serang-menteri-kesehatan-yunani, diakses pada 24 November 2014
pkl 19.15 WIB.
UE

Cairkan
14,5
Miliar
Euro
Buat
Yunani,
terdapat
di:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/19/09595316/UE.Cairkan.14.5.Miliar.
Euro.Buat.Yunani, diakses pada 22 November 2014 pkl 08.54 WIB.

Unjuk
Rasa
di
Yunani
Berujung
Bentrok,
terdapat
di:
http://jaringnews.com/internasional/uni-eropa/23960/unjuk-rasa-di-yunani-berujungbentrok, diakses pada 24 November 2014 pkl 19.48 WIB.
Yunani
Akan
Jual
Kilang
Minyaknya,
terdapat
di:
http://internasional.kompas.com/read/2011/09/03/19563727/Yunani.Akan.Jual.Kilang.
Minyaknya, diakses pada 22 November 2014 pkl 08.50 WIB.
Yunani
Akan
Semakin
Terpuruk,
terdapat
di:
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/07/18/m7bsvl-yunani-akansemakin-terpuruk, diakses pada 24 November 2014 pkl 19.14 WIB.
Yunani
Capai
Kesepakatan
dengan
EU-IMF,
terdapat
di:
http://internasional.kompas.com/read/2010/05/02/02240465/Yunani.Capai.Kesepakatan
.dengan.EU-IMF?utm_campaign=related&utm_medium=bp&utm_source=news&,
diakses pada 24 November 2014 pkl 18.06 WIB.
Yunani
Makin
Terlilit
Krisis
Ekonomi
dan
Politik,
terdapat
di:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/05/08/0955411/Yunani.Makin.Terlilit.Kri
sis.Ekonomi.dan.Politik, diakses pada 22 November 2014 pkl 08.51 WIB.

Yunani
Menuju
Penyelamatan
Krisis
Keuangan,
terdapat
di:
http://www.tempo.co/read/news/2011/06/30/090344147/Yunani-MenujuPenyelamatan-Krisis-Keuangan, diakses pada 24 November 2014 pkl 17.54 WIB.
Yunani Mulai Aksi Mogok Massal 48 Jam, terdapat di: http://www.dw.de/yunani-mulaiaksi-mogok-massal-48-jam/a-15472578, diakses pada 24 November 2014 pkl 19.49
WIB.
Yunani
Serahkan
Cara
Atasi
Krisis
Utang,
terdapat
di:
http://internasional.kompas.com/read/2010/01/15/06250839/Yunani.Serahkan.Cara.Ata
si.Krisis.Utang, diakses pada 22 November 2014 pkl 08.56 WIB
Yunani
Terima
Dana
Talangan
44
Miliar
Euro,
terdapat
di:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/28/09244350/Yunani.Terima.Dana.Ta
langan.44.Miliar.Euro, diakses pada 22 November 2014 pkl 08.55 WIB.
Yunani
Titik
Pijak
Dunia
Barat
Modern,
terdapat
di:
http://indonesiaindonesia.com/f/12475-yunani-titik-pijak-dunia-barat-modern/, diakses
pada 25 November 2014 pkl 15.29 WIB.
30.000 Pekerja Yunani Gelar Unjur Pasa di Athena, terdapat di:
http://internasional.kompas.com/read/2013/07/16/2009289/30.000.Pekerja.Yunani.Gelar.U
njuk.Rasa.di.Athena , diakses pada 24 November 2014 19.43 WIB.

Anda mungkin juga menyukai