CATATAN MEDIS
MAHASISWA KEPANITRAAN UMUM
ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
I.
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Tn. jamsari
Umur
: 50 tahun (4 april 1965)
Jenis kelamin
: Laki - laki
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
: Boja
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan terakhir
: SD
Tanggal masuk RS
II.
: 4 april 2015
ANAMNESIS
Autoanamnesis dan alloanamnesis Tanggal 11 April 2015,
Jam 09.30
a. Keluhan Utama : nyeri perut
b. Riwayat Penyakit sekarang
sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri perut,
saat masuk rumah sakit, nyeri dirasakan sangat. Nyeri semakin
berkurang selama dirawat.Nyeri perut dirasakan hilang timbul.Nyeri
mulai dirasakan bersamaan dengan timbulny benjolan di leher.Pasien
juga merasakan nyeri telan.Mual (+), muntah (-), demam (+), keringat
dingin (+), tidak ada gangguan pada kentut, BAK dan BAB.
c. Riwayat penyakit dahulu
Hipertensi
: disangkal
DM
: disangkal
Alergi obat
: disangkal
Kolesterol
: disangkal
Arthritis rheumatoid : disangkal
d. Riwayat penyakit keluarga
Tumor
Hipertensi
DM
Alergi obat
Kolesterol
Arthritis rheumatoid
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
e. Riwayat pribadi
Pasien bekerja sebagai petani , pasien perokok aktif
f. Riwayat sosial ekonomi
Pembayaran menggunakan Jamkesda.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 11 April 2015 pukul 09.45 WIB
di RS Tugurejo Semarang.
1. Keadaan Umum : tampak sakit sedang
2. Kesadaran
: compos mentis
3. GCS
: 15 (E4M6V5)
4. Vital Sign
a. TD : 95/60 mmHg
b. Nadi : 70 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
c. RR : 20 x/menit, reguler
d. T
:e. BB : f. TB : 5. Skala nyeri
6. Visual Analog Skor : 0
7. Risiko jatuh
8. Penilaian MORSE : Tidak Beresiko
NO
PENGKAJIAN
1.
SKALA
0
25
NILA
KET.
I
0
Tidak
2.
3.
0
15
15
Ya
penyakit?
Alat Bantu jalan :
Tidak
15
30
0
20
20
Ya
Tidak
Tidak
meja)
Terapi Intravena : apakah saat Tidak
Ya
ini lansia terpasang infus?
Gaya berjalan/ cara berpindah :
-Normal/ bed rest/ immobile
6.
10
20
( pincang/ diseret )
Status Mental
-Lansia
menyadari
kondisi
dirinya
-Lansia mengalami keterbatasan
daya ingat
Total Nilai
9. STATUS GENERALIS
a. Kepala : mesosefal
15
35
b. Mata
konjungtiva
palpebra
anemis
(-/-),
pupil
isokor
Sinistra
AP < Lateral
AP < Lateral
Simetris
Simetris
Normal
Normal
(-)
(-)
(-)
(-)
Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada
Hemithorak
2. Palpasi
Stem fremitus
Nyeritekan
Pelebaran ICS
3. Perkusi
4. Auskultasi
Suaradasar
Suaratambahan
Sonor
seluruh Sonor
lapang paru
lapang paru
Vesikuler
Vesikuler
seluruh
1. Inspeksi
Bentuk dada
Hemitorak
2. Palpasi
Stem fremitus
Nyeritekan
Pelebaran ICS
3. Perkusi
4. Auskultasi
Suaradasar
Suaratambahan
AP < Lateral
AP < Lateral
Simetris
Simetris
Normal
Normal
(-)
(-)
(-)
(-)
Sonor
lapang paru
lapang paru
Vesikuler
Vesikuler
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
:
-
parasternal dextra
batas kiri bawah jantung
clavicula sinistra
ICS
linea
pinggang jantung
ICS
linea
parasternal sinistra
batas atas jantung
ICS
linea
parastrenal sinistra
Auskultasi : Irama reguler
Suara jantung murni: SI,SII reguler.
Suara jantung tambahan gallop (-), perikardial
friction rub (-)
h. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
aorta
abdominalis(-), bruit A.Renalis dextra (-), bruit
A.Renalis sinistra(-), bruit A.Iliaca dextra (-), bruit
A.iliaca sinistra (-).
Perkusi
Palpasi
i. Ekstremitas
Ekstremitas
Akral hangat
Oedem
Sianosis
Capillary Refill
IV.
V.
Superior
+/+
-/-/< 2 detik/ < 2 detik
Inferior
+/+
+/+
-/< 2 detik/ < 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Albumin : 2,8 gr/dl
- Natrium : 127 mmol/L
RESUME
Pasien laki-laki datang ke RS Tugurejo Semarang pada tanggal 4 april
2015. Pasien mengeluh nyeri perut. Nyeri perut dirasakan sejak 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit, nyeri hilang timbul. Pasien juga merasakan
mual, disfagia, dan hipertermi.
Pada pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis (GCS 15), keadaan
umum tampak sakit sedang, vital sign dalam batas normal kecuali tekanan
darah 95/60 mmHg. Leher tampak ada benjolan di daerah kelenjar limfe.
Pada abdomen permukaan tampak cembung, bising usus melemah, defans
muskular, dan peka sisi (+) peka alih (+).
VI.
DAFTAR MASALAH
MasalahAktif
-
Nyeri perut
Perut cembung
Peka sisi (+) peka alih
(+)
VII.
MasalahPasif
INITIAL PLAN
1.IpDx : suspek asites
a. S :
b. O :
- Darah Rutin: HB, HT, trombosit, leukosit, eritrosit
- Elektrolit serum : albumin.
- USG
2.IpTx
- Konsul Spesialis Penyakit Dalam atau Spesialis Bedah
3.IpMx
o KU, TV
o Elektrolit serum
o Urin
o Intake (diet, medikasi yang mengandung sodium dan cairan
intravena)
4.IpEx
Menjelaskan kepada pasien tentang asites
Menjelaskan rencana terapi
Menjelaskan prognosis
Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi
VIII.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad sanam
Quo ad fungsionam
: dubia ad malam
: dubia ad malam
: dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Asites
Asites adalah penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum.
Asites dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Asites merupakan tanda
prognosis yang kurang baik pada beberapa penyakit dasarnya menjadi semakin
kompleks. Infeksi pada cairan asites lebih memperberat perjalanan penyakit
dasarnya oleh karena itu asites harus dikelola dengan baik.1
B. Etiologi Asites
Ada 9 kelompok penyakit yang bisa menyebabkan asites, yaitu penyebab
asites karena infeksi, gangguan ginjal, gangguan ginjal, gangguan hati,
gangguan jantung, gangguan gastrointestinal, neoplasma, masalah ginekologi,
dan masalah pankreas.3
Hepatic
Renal
Cardiac
Infeksi
Serosis
Fibrosis hepar congenital
Obstruksi vena porta
Gagal hati fulminant
Syndrome Budd-Chiarri
Penyakit lisosom
Syndroma nefrotik
Obstruksi urophaty
Perforasi saluran kencing
Dialisis peritonial
Gagal jantung
Perikarditis konstriktif
Inferior vena cava web
Abses
Tuberculosis
Chlamidia
Pancreatic
Neoplasma
Gastrointestina
l
Ginekologi
Pankreatitis
Ruptur duktus pankreas
Lymphoma
Neuroblastoma
Infeksi Usus
Perforasi
Tumor ovarium
Rupture torsi ovarium
C. Klasifikasi Asites
International ascites club memiliki sistem grading ascites yaitu:2
D. Patofisiologi Asites
Terbentuknya asites merupakan suatu proses patofisiologi yang kompleks
dengan melibatkan berbagai dan mekanisme, yaitu :
1. Teori underfilling (billy 9,11,12)
Pada teori ini mengemukakan bahwa kelainan primer terbentuknya asites
adalah terjadinya sekuekstrasi cairan yang berlebih dalam splanknik
vascular bed disebabkan oleh hipertensi portal dan meningkatkan tekanan
hidrostatik dalam kapiler-kapiler splanknik dengan akibat menurunnya
volume darah efektif dalam sirkulasi. Menurut teori ini penurunan volume
efektif intravaskular (underfilling) direspon oleh ginjal untuk melakukan
kompensasi dengan menahan air dan garam lebih banyak melalui
peningkatan aktifasi renin-aldosteron-simpatis dan melepaskan anti deuretik
hormon yang lebih banyak.
2. Teori overflow (billy 9,11,12)
Teori ini mengemukakan bahwa pada pembentukan asites, kelainan primer
yang terjadi adalah retensi garam air yang berlebihan tanpa disertai
penurunan darah yang efektif. Oleh karena itu, pada pasien serosis hepatis
terjadi hipervolemia bukan hipevolemia.
3. Teori vasodilatasi arteri perifer (billy 9,11,12)
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku IPD
2. Bruce A Runyon, Marshall M Kaplan, Peter AL Bonis.
Diagnosis and Evaluation of Patient with ascites.2008.
3. Kliegmann R, Waldo E. Ascites. Nelson Text Book of
Pediatrics Ed 18th. 2007 : 2 : 1774.
4. Silbernagl S, Lang F, Color Atlas of Phatophysiologi. 1st ed. Stuttgart. New
York: Thieme; 2000. 170-5.
5. Chung RT, Podolsky DK. Cirrhosis and its complication. In Harrisons