perengat, dan jamur pelapuk. Ketiga binatang itu akan merusak atau membuat
lubang-lubang kayu sehingga akan mempengaruhi kekuatan dan keawetan kayu.
Sedangkan pada jamur, kayu akan mengalami kerapuhan, cenderung kayu akan
mengalami patah secara mendadak jika diberikan beban dengan perubahan bentuk
sedikit serta patahan halus tidak berserpih.
5.1.2
V- 1
a. Air
Air sebagai salah satu kebutuhan dalam pertumbuhan pohon yang
akan mengisi dinding sel dan rongga sel kayu. Seperti yang diketahui
bahwa air pada sel dapat berupa air terikat, air bebas dan uap air. Air
terikat (bound water) adalah air yang terdapat pada dinding sel,
sedangkan air bebas (free water) dan uap air adalah air yang terdapat
pada rongga sel. Air bebas akan mempengaruhi berat kayu sedangkan
air terikat akan mempengaruhi berat dan dimensi kayu. Dengan
demikian, kadar air kayu sangat mempengaruhi sifat-sifat kayu seperti
stabilitas dimensi, sifat mekanik dan ketahanan terhadap kerusakan.
b. Cuaca (Wheathering)
Wheathering adalah proses yang terjadi pada permukaan kayu dan
melibatkan cahaya yang menyebabkan kerusakan pada lignin sehingga
terurai dan dapat larut dalam air.
Permukaan kayu yang diekspos terhadap cuaca akan mengalami
pembusukan, dimana diantara komponen utama kayu, lignin
mempunyai absorpsi sinar UV terbesar dibandingkan dengan
komponen kayu yang lainnya. Dengan demikian lignin merupakan
komponen pertama yang akan mengalami pembusukan oleh radiasi
UV. Radiasi UV menyebabkan terjadinya perubahan warna alami
kayu dimana warna kayu berangsur-angsur akan menjadi lebih terang,
karena ligninnya membusuk sehingga akan mudah tercuci oleh air
hujan dan yang tertinggal adalah komponen selulosa dan proses ini
akan berulang terus-menerus yang pada akhirnya akan membuat kayu
menjadi rusak.
c. Faktor Panas
Banyak senyawa karbon yang mudah terjadi pada suhu tinggi.
Pada suhu 100o C akan mengalami perubahan warna, kehilangan
kekuatan yang serius, pengurangan sifat higroskopisitas, kehilangan
berat, dan evolusi gas. Perubahan tersebut tergantung waktu dan
meningkat cepat pada suhu yang lebih tinggi.
V- 2
2. Faktor Kimia
Faktor kimia mempunyai pengaruh besar terhadap umur pakai
kayu. Faktor ini bekerja mempengaruhi unsur kimia yang membentuk
komponen seperti selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Unsur kimia
perusak kayu antara lain: pengaruh garam, pengaruh asam dan basa.
3. Faktor Mekanik
Terdiri atas proses kerja alam atau akibat tindakan manusia. Yang
termasuk faktor mekanik antara lain: pukulan, gesekan, tarikan, tekanan,
dan lain sebagainya.
dari
pemeriksaan
jembatan
digunakan
untuk
merencanakan
V- 3
2. Pemeriksaan Detail
Dengan melakukan pengecekan/pemeriksaan secara terperinci terhadap
semua elemen jembatan. Penilaian ini di pergunakan untuk menetapkan peringkat
penanganan yang dibutuhkan agar jembatan tersebut dapat berfungsi secara efektif.
Secara lebih khusus, pemeriksaan secara detail dilakukan untuk:
a. Mengenali dan mendata semua kerusakan penting elemen jembatan.
b. Menilai kondisi elemen dan sekelompok elemen jembatan, dengan secara
objektif menentukan suatu nilai kondisi.
c. Melaporkan apakah tindakan darurat dibutuhkan dan alasannya.
d. Melaporkan apakah suatu laporan khusus dibutuhkan dan alasannya.
e. Melaporkan apakah pemeliharaan rutin yang baik sedang berlangsung.
3.
Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan ini dilakukan setiap tahun untuk menjamin tidak adanya hal
yang tidak diharapkan terjadi dan untuk memeriksa bahwa pemeliharaan rutin
dilaksanakan secara efektif.
Secara lebih khusus, pemeriksaan rutin dilakukan untuk:
a. Memastikan bahwa jembatan stabil dan aman.
b. Menentukan apakah pemeliharaan rutin yang efektif sedang dilakukan.
c. Menentukan apakah dibutuhkan tindakan darurat.
4.
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan ini dilaksanakan bila inspektur kekurangan informasi, pelatihan,
V- 4
V- 5
dan dingin diawali dengan merendam kayu pada larutan pengawet panas (80 derajat
celcius sampai dengan 113 derajat celcius) sehingga udara pada pori-pori kayu akan
mengembang. Kayu yang sudah direndam panas, kemudian dimasukkan pada larutan
pengawet dingin. Udara yang tadinya mengembang, kemudian akan mengerut dan
menarik larutan pengawet masuk ke dalam kayu. Proses rendaman panas dan dingin
dan juga dilakukan dalam satu bak atau tempat yang dapat mencukupi semua bahan.
Metode vacum tekan sangat disenangi untuk keperluan komersial, karena
sangat efisien dan efektif ( masuknya bahan pengawet ke kayu bisa lebih dalam dan
merata ). Kayu dan larutan pengawet dimasukkan ke dalam silinder besi horisontal,
dengan tekanan tertentu (sampai dengan 10 atm ) larutan pengawet dipaksa masuk ke
dalam kayu. Besarnya tekanan yang diberikan dan lamanya penekanan sangat
dipengaruhi oleh jenis kayu dan bahan pengawetnya. Pada metode ini, dikenal istilah
full-cell process dan empty-cell process. Metode full-cell process memiliki penetrasi
yang lebih besar karena bahan pengawet akan mengisi rongga-rongga sel kayu secara
penuh. Sedangkan pada metode empty-cell process, bahan pengawet tidak masuk
hingga rongga-rongga sel tetapi hanya menempel di dinding sel saja.
5.3.2 Perawatan Rutin
Pemeliharaan rutin pada dasarnya untuk menjaga suatu jembatan dalam
keadaan seperti semula dan mencangkup beberapa pekerjaan yang berulang, yang
secara teknis cukup sederhana. Pemeliharaan rutin ini harus dilakukan mulai dari
waktu jembatan selesai dibangun dan dilanjutkan seumur jembatan tersebut.
Lingkup pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Pengecatan sederhana
Pemeliharan Kebersihan
Jembatan harus dibersihkan dengan baik/tepat untuk menjamin tumpukan
kotoran yang menempel di jembatan tidak akan menyebabkan kerusakan pada
elemen jembatan atau jembatan secara keseluruhan dikemudian hari.Kegiatan ini
V- 6
mencakup:
1) Membersihkan tanah, krikil, pasir dan sebagainya dari tempat-tempat yang
seharusnya tidak ada penumpukan kontoran dan yang mungkin mempunyai
pengaruh yang membahayakan.
2) Membersihkan tumbuhan liar, terutama pada daerah perletakan dan expansion
jonit, dan pada sekitar struktur kayu. Pembersihan ini dilakukan pada daerah
lebih kurang 3 meter dari setiap sisi jembatan. Dalam hal pembersihan
tumbuhan ini, pekerja harus diingat adanya pengaruh yang mungkin
terjadinya erosi yang disebabkan oleh pembersihan tumbuhan disekitar
jembatan tersebut.
V- 7
b. Pengecatan Sederhana
Pengecatan-pengecatan sederhana ini pada sandaran dan parapet
tercakup dalam pemeliharaan rutin.
V- 8
V- 9
5.4
V- 10
V- 11
V- 12
V- 13
V- 14
mudah
dilakukan
perkuatan
dengan
sokong
daripada
harus
5.4.3.4 Bengkok
Kerusakan pembengkokan hanya terjadi pada elemen yang
mengalami gaya tekan. Biasanya terjadi pada kolom dan penompang yang
terbuat dari batang kelapa. Kita akan dapat menilai apakah kayu yang
mengalami pembengkokan tersebut harus diperkuat atau harus diganti.
V- 15
5.4.3.5 Adanya mata kayu/kayu cacat dan serat kayu yang miring
V- 16
Start
Penggunaan Jembatan
Kerusakan
Tidak
15%
Iya
Rehabilitas atau Perbaikan
besar Struktur Jembatan
Penggantian
elemen yang
mengalami
kerusakan
dengan yang
baru
Tidak
Menganalisa
tingkat kerusakan
terhadap keperluan
perancah jembatan
Jembatan dapat
digunakan kembali
Iya
Pemberian penopang
yang dipasang sesuai
kerusakan elemen
Finish
V- 17