Anda di halaman 1dari 2

Risau Masalah Kabut Asap, UNRI Bentuk Satgas STBA

PEKANBARU,SeRiau Universitas Riau (UNRI) nampaknya mulai risau dengan kabut


asap yang melanda Provinsi Riau hingga sebulan ini. Untuk mengatasi persoalan kabut asap yang
membahaya masyarakat, UNRI membentuk Satuan Tugas Solusi Tuntas Bencana Asap (STBA)
Ketua Satgas STBA UR, Prof. Dr. Ashaluddin Jalis, MS menyampaikan, bencana asap di
Riau selalu terjadi berulang kali sejak tahun 1997. Ini merupakan kejahatan lingkungan dengan
dampak sistemik dan menyebabkan kerugian besar dari segala aspek, baik materi maupun non
materi. Sejauh ini, pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum memberikan solusi tuntas
terhadap persoalan asap.
Atas dasar itulah, UNRI telah membentuk satgas STBA akan menyusun strategi
berbasis penelitian, partisipasi masyarakat dan implementasi berupa aksi nyata yang terprogram
secara berkelanjutan untuk mengatasi bencana asap di provinsi Riau, kata Ashaluddin, Jumat
(7/3)
Tim yang di siapkan UR berkoordinasi langsung dengan satgas penanggulangan asap
Provinsi Riau untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh korban bencana asap.
Mendukung itu, UR juga sudah menyiapkan Rumah Sakit Universitas sebagai rumah
sakit Rujukan bagi penderita dampak persoalan asap yang terjadi di Riau. Terbuka secara gratis
untuk masyarakat Riau. Ditegaskan ketua Satgas ini bahwa, pembentukan tim terpadu satgas
STBA yang terdiri dari pakar-pakar yang ahli dibidangnya, juga akan melakukan riset dan
pengabdian kepada masyarakat terintegrasi dan berkelanjutan dalam rangka pencegahan
kebakaran hutan dan lahan di lahan gambut dengan target terjadinya penurunan jumlah kejadian
kebakaran secara signifikan setiap tahunnya di Riau.
UR juga meberikan dukungan penuh dalam upaya tuntaskan persoalan asap, juga
persoalan kebakaran lahan di Riau. Untuk itu, seluruh aset dan sumber daya yang dimiliki UR
akan di curahkan hingga tercapainya kondisi lingkungan dan ekosistim yang dapat menjamin
keberlangsungan manusia dalam harmonisasi dengan alam untuk generasi kini dan akan datang.
Inilah bentuk peran aktif UR dalam upaya menemukan solusi tuntas mengatasi asap dan
menekan secara signifikan terjadinya kebakaran melalui aksi-aksi nyata di Riau, katanya (zal)

Gunung Marapi Erupsi, Hujan Abu di Radius 3 Km


Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar)
mengalami erupsi pada Rabu sekitar pukul 16.15 WIB.
Gunung Marapi erupsi dan mengeluarkan hujan abu vulkanis dengan radius tiga kilometer arah
selatan, kata Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Warseno saat dihubungi
Rabu.
Ia menyebutkan, dampak dari erupsi yang terjadi tersebut cukup besar, jika dibandingkan dengan
aktivitas sebelumnya dimana dampak dari hujan abu dirasakan oleh masyarakat dalam radius 3
Km dari puncak gunung.
Daerah tersebut, katanya, adalah daerah yang berada di bagian selatan Gunung Marapi seperti
Kecamatan Batipuh, dan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar.
Sejak ditetapkan dalam status waspada pada 3 Agustus 2013, ini merupakan erupsi yang
terbesar. Sebelumnya dampak erupsi hanya di gunung saja, katanya.
Padahal, katanya, jika dibandingkan dengan Januari, erupsi gunung yang memiliki ketinggian
2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada bulan Februari menurun. Pada Januari 2014
tercatat sebanyak 57 erupsi, sedangkan Februari sebanyak 4 kali.
Meskipun demikian, katanya, status gunung Marapi saat ini masih tetap dalam status waspada,
tanpa mengalami perubahan.
Dengan kejadian tersebut, ia mengimbau agara masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.
Karena mengingat gangguan kesehatan yang akan terjadi akibat hujan abu tersebut. Kalau bisa
masyarakat pakai masker, katanya.
Ia juga menyebutkan, ketinggian ledakan itu tidak dapat teramati secara visual karena puncak
gunung tertutup kabut.
Karena jarak padang terbatas, aktivitas tidak terekam dari pos pemantauan, karena gunung
diselimuti asap, terangnya. (Antara)

Anda mungkin juga menyukai