Anda di halaman 1dari 27

Laporan Hasil Praktikum

Penelitian Daerah Tumbuh Akar dan Batang

Oleh
Shani Alvian ( 25 )
XII IPA 2
1|Shani Alvian

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikankeluasaan waktu dan
kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas Biologi. Terimakasih penulis haturkan
kepada guru pembimbing mata pelajaran Biologi Kelas XII 2 , ibu Rini .
Melalui tugas ini diharapkan siswa dapat memahami tentang Pertumbukan dan Perkembangan
Tanaman yang pada akhirnya dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu manfaat
yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa yang sebagian besar
merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan bermanfaat bagi semua ,
penulis merasa makalah ini masih belum sempurna , maka kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kelengkapan dan penyempurnaan tugas ini.

Magelang , 31 Agustus 2014

Penulis

2|Shani Alvian

DAFTAR ISI

Halaman Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.2

Tujuan dan Manfaat

1.3

Objek Penelitian

BAB II ISI

2.1

Landasan Teori

2.2

Alat dan Bahan

14

BAB III METODE PENELITIAN

16

3.1

Jenis Penelitian

16

3.2

Tempat dan Waktu Penelitian

16

3.3

Cara Pengambilan Data

16

BAB IV HASIL PENGAMATAN

17

4.1

Tabel dan Hasil Penelitian

17

4.2

Analisis Data

25

4.3

Grafik Pertumbuhan di Ujung Batang

26

4.4

Grafik Pertumbuhan di Ujung Akar

26

BAB V PENUTUP

27

5.1

27

Kesimpulan

BAB I
3|Shani Alvian

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat
kembali pada bentuk semula), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
permbesaran tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasanya disertai dengan terjadinya
perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa ( ditantadai dengan pematangan fungsi
alat reprduksi / mulai berfungsinya alat reproduksi). Proses perkembangan berbanding lurus
dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang
tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan
dengan angka.
Pada awal perkembangan tumbuhan, seluruh sel memiliki kemampuan membelah, pada
tahap selanjutnya pembelahan sel terjadi hanya di bagian bagian tertentu. Jaringan yang masih
memiliki kemampuan membelah (embriotik) disebut maristem,. Pembelahan sel masih bisa
dilakukan dibagian lain namun jumlahnya terbatas.
Daerah maristematis pucuk batang mengalami pertumbuhan primer serperti yang terjadi
pada akar. Dan untuk lebuh mengetahui pertumbuhan yang terjadi pada suatu tanaman dalam hal
ini kecambah, maka diadakan percobaan ini

1.2

Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Mengetahui daerah tumbuh akar dan batang kecambah.
b. Mengetahui pengeruh pertumbuhan yang besar pada daerah titik tumbuh.

1.3

Objek Penelitian ( Kacang Hijau )

4|Shani Alvian

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek. Tanaman ini
disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tumbuhan
ini diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom

Plantae

Subkingdom

Tracheobionta

Super Divisi

Spermatophyta

Divisi

Magnoliophyta

Kelas

Magnoliopsida

Sub Kelas

Rosidae

Ordo

Fabales

Famili

Dabaceae

Genus

Phaseolus

Spesies

Phaseolus radiates L.

BAB II
5|Shani Alvian

ISI
2.1

Landasan Teori

A.

Pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali lagi
yang disebabkan adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Alat untuk mengukur
pertumbuhan disebut dengan Auksanometer.
Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat diukur dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan
bentuk dan tingkat kedewasaan. Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui
tiga tahap, yaitu : pembelahan sel, morfogenesis, dan difesensiasi seluler.
1. Pembelahan sel
Zigot didalam biji tumbuhan mengalami pembelahan sel mitosis membentuk jaringan embrional.
2. Morfogenesis (perkembangan bentuk)
Embrio yang terbentuk di dalam biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimeter. Sesudah
berkecambah, akar dan tunas rudimeter tersebut akan berkembang membentuk sistem akar dan
tunas tumbuhan. Proses ini yang dinamakan morfogenesis.
3. Diferensiasi seluler
Pada tahap ini, jaringan embrional terus berkembang menjadi struktur dengan fungsi khusus yang
akan dimiliki saat dewasa.

B.

Perkecambahan

6|Shani Alvian

Perkecambahan adalah munculnya Plantula (tanaman kecil dari dalam biji)

a. Proses perkecambahan
Dalam proses perkecambahan melibatkan proses fisika dan proses kimiawi
- Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada
biji yang kering.
-Proses kimia terjadi ketika air masuk pada biji kemuadian air tersebut mengaktifkan embrio
untuk melepaskan hormon Giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis
bagian luar endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim.
-Enzim

bekerja

dengan

menghidrolisis

cadangan

makanan

yang

terdapat

pada kotuledon dan endosperma. Kemudian enzim yang ada pada biji tersebut misalnya
enzim amilase akan mengubah amilun yang terdapat pada kotiledon menjadi glukosa. Dan
glukosa ini diperlukan untuk proses pembentukan energi bersama oksigen. Selanjutnya, selama
pertumbuhan embrio akan menjadi bibit tanaman.\
b.

Macam Perkecambahan

-Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun
lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas
tanah, misalnya pada kacang hijau
-Hipogeal
7|Shani Alvian

Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas


(epikotil) sehingga daun lembaha ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam
tanah

C.

Pertumbuhan Akar

-Tudung Akar
Tudung akar merupakan daerah akar yang paling ujung. Fungsi tudung akar adalah
mensekresikan cairan polisakarida untuk melumasi tanah disekitar titik pertumbuhan akar.
Cairan ini menyebabkan tanah menjadi lunak dan mudah diembus akar. Selain itu tudung akar
berfungsi untuk melindungi daerah meristem akar.
-Daerah Meristem
Daerah meristem terletak di belakang tudung akar, yang meliputi meristem apikal dan
derivatnya. Meristem apikal merupakan daerah pusat pembelahan sel yang menghasilkan selsel meristem primer untuk menggantikan sel-sel tudung akar yang tanggal.
-Daerah Pemanjangan
Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel di daerah
pemanjangan membelah lebih lambat daripada sel meristem. Sel-selmya relatif lebih tahan
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radiasi dan bahan kimia beracun dibandingkan
daerah lain. Sel-sel di daerah ini juga berfungsi sebagai penyimpanan makanan. Pemanjangan
sel berperan penting untuk menekan ujung akar, termasuk meristem, agar akar memanjang.

Daerah diferensiasi
Daerah diferensiasi terletak dibagian akhir akar. Di daerah diferensiasi terdapat tiga sisten
jaringan yang dihasilkan dari sel-sel meristem, yaitu :
a. Protoderma, merupakan lapisan terluar meristem primer yang akan menjadi epidermis.
b. Meristem dasar, merupakan lapisan kedua yang akan erkembang menjadi sistem jaringan
dasar. Jaringan ini mengisi daerah lapisan korteks pada akar di antara stele dan epidermis.
8|Shani Alvian

c. Prokambium, merupakan lapisan pusat (dalam) yang akan berkembang menjadi silinder
vaskuler pusat (stele), yaitu xilem dan floem.

D.

JARINGAN MERISTEM
Tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk

jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu
tubuh tumbuhan.

1. JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena
kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
a. Jaringan Meristem Primer
-

Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda.

merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga

mempunyai kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi


membentuk jaringan yang dewasa.

jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan
yang terus menerus kearah memanjang.

letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal
yang mengarah je dominansi apical

Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.

jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambaH panjang bukan melebar.
OK

9|Shani Alvian

b. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem
primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi

merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi

jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang
berbeda dari yang sebelumnya

Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.

Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh


tumbuhan.

Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.

kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa seperti
( epidermis , parenkim , kolenkim , sklerenkim ) namun sel selnya mempunyai kemampuan
totipotensi

karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke
dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder.

Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus ,
membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut .

membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis / kulit ) dan membelah kedalam
membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar

pembentukan Xylem / Floem ditujukan untuk proses transportasi zat

Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh
untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis

Perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium itu ditentukan oleh faktor
lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F pada musim penghujan
dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran tahun
10 | S h a n i A l v i a n

musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga
pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan X/F
menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan batang
dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya OK

Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi


besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).

Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan
pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis
dibandingkan kayu.

Berdasarkan kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium vaskuler


(intravaskuler): kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan
xylem). Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder.

Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar
berkas pengangkutan. Fungsi : membentuk jari-jari empulur.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi:


1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.

2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan
meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar
adalah

batang

rumput-rumputan

(Graminae).

Pertumbuhan

sel

meristem

interkalar

menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.

11 | S h a n i A l v i a n

3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan.
Jadi,

jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum

berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :


-

Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau
disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini.

Teori Titik Tumbuh

Berdasarkan titik tumbuh tumbuhan, terdapat dua teori titik tubuh pada tumbuhan yaitu:
1. Teori Histogen
Teori ini dikemukakan oleh Hanstein. Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan organ tubuh
tumbuhan dibentuk oleh tiga lapisan pembentuk jaringan, yaitu:
a. Dermatogen, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis.
b. Periblem, yakni lapisan dalam yang membentuk korteks.
c. Pleuron, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.

2. Teori Tunika Korpus


Teori ini dikemukakan oleh Schmidt yang menyatakan bahwa pertumbuhan organ tubuh
tumbuhan yang dibentuk ada dua lapisan pembentuk jaringan, yaitu:
a. Tunika, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis dan korteks.
b. Corpus, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.

12 | S h a n i A l v i a n

Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara


korteks dan silinder pusat

Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium
hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam
membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk
jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini
disebut pertumbuhan sekunder

Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat


padapermukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus
kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel
feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.

2.2

Alat dan Bahan

Karet Gelang

Lepek ( 2 buah )

Kantong Plastik

Kapas

Penggaris

Alat tulis ( Pulpen Hi-Tech)


13 | S h a n i A l v i a n

2.3

Air

Kecambah Kacang Hijau ( Phaseolus radiates L)

Cara Kerja
1.

Daerah tumbuh pada akar :

Menyeleksi 10 buah kecambah yang panjangnya 1,5cm. Lalu diberi 5 tanda dengan
menggunakan pulpen Hi-Tech dari ujung dengan interval 2 mm.

Menyiapkan lepek, lalu diberi kapas yang sudah dibasahi air.

Meletakkan kecambah yang sudah di tandai keatas kapas basah.

Masukkan lepek kedalam kantong plastic dan diikat dengan karet.

Catat pertumbuhan panjang akar pada setiap daerah.

2.

Daerah tumbuh pada ujung batang :

Mengambil 10 buah kecambah yang panjangnya 1,5 cm. Memberikan 5 tanda mulai
ujung batang dengan tinta Hi-Tech dengan interval 2 mm.

Menyiapkan lepek, lalu diberi kapas yang sudah dibasahi air.

Meletakkan kecambah yang sudah di tandai keatas kapas basah.

Masukkan lepek kedalam kantong plastic dan diikat dengan karet.

Catat pertumbuhan panjang akar pada setiap daerah.

14 | S h a n i A l v i a n

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dimana metode
eksperimen adalah metode yang digunakan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
penelitian serta adanya control (Nazir,2003).

3.2

Tempat dan Waktu Penelitian

15 | S h a n i A l v i a n

3.3

Tempat

Waktu

Di sekolah
,

Agustus

Agustus 2014 ( 5 hari )

Cara Pengambilan Data


Data diukur dan dicatat setiap hari pada pukul 14.15 WIB. Ketika pengukuran agar tidak
tertukar antar kecambah , maka diberi jarak yang cukup dan diberi tanda.

BAB IV
HASIL PEGAMATAN
4.1

Tabel dan Data Hasil Penelitian

Batang
PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 1
PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh
1

0
2.00

1
2.50

Hari Ke2
3
3.50 4.50

RERATA
4
52.00

5
85.00

25.00

16 | S h a n i A l v i a n

2
3
4
5

2.00
2.00
2.00
2.00

2.00
2.00
2.00
2.00

2.50
2.00
2.00
2.00

2.50
2.50
2.50
2.00

4.00
2.50
2.50
2.00

5.00
2.50
2.50
2.00

3.00
2.25
2.25
2.00

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 2


PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh

1
2
3
4
5

2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.30
2.00
2.00
2.00
2.00

Hari Ke2
3
3.00 4.50
2.50 2.80
2.30 2.50
2.10 2.50
2.00 2.10

RERATA
4
52.00
4.00
2.50
2.50
2.30

5
62.00
7.00
4.00
2.50
2.30

20.97
3.38
2.55
2.27
2.12

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 3


PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.50
2.00
2.00
2.00
2.00

Hari Ke2
3
3.00 5.00
2.30 4.00
2.00 2.50
2.00 2.30
2.00 2.00

RERATA
4
45.00
5.80
3.00
2.30
2.00

5
86.00
7.00
3.00
2.50
2.30

23.92
3.85
2.42
2.18
2.05

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 4


PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh

Hari Ke-

RERATA
17 | S h a n i A l v i a n

0
1
2
3
4
5

2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.30
2.00
2.00
2.00
2.00

2
3.00
2.50
2.30
2.00
2.00

3
8.00
6.00
3.50
2.00
2.00

4
27.00
8.00
3.00
2.30
2.00

5
86.00
9.00
3.00
2.30
2.00

21.38
4.92
2.63
2.10
2.00

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 5


PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh

1
2
3
4
5

2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.50
2.00
2.00
2.00
2.00

Hari Ke2
3
4.00 5.50
3.00 2.80
2.00 2.00
2.00 2.00
2.00 2.00

RERATA
4
55.00
6.00
2.00
2.00
2.00

5
82.00
7.50
2.50
2.00
2.00

25.17
3.88
2.08
2.00
2.00

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 6


PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

Hari Ke2
3
5.00 6.50
2.50 3.00
2.30 2.50
2.00 2.00
2.00 2.00

RERATA
4
55.00
6.00
2.80
2.50
2.20

5
80.00
8.00
3.00
2.00
2.00

25.08
3.92
2.43
2.08
2.03

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 7


PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh

Hari Ke-

RERATA
18 | S h a n i A l v i a n

0
1
2
3
4
5

2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.50
2.00
2.00
2.00
2.00

2
3.00
2.00
2.00
2.00
2.00

3
4.80
3.00
2.00
2.00
2.00

4
35.00
4.50
2.50
2.00
2.00

5
75.00
6.00
2.50
2.00
2.00

20.38
3.25
2.17
2.00
2.00

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 8


PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh

1
2
3
4
5

2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.50
2.30
2.00
2.00
2.00

Hari Ke2
3
3.30 6.00
3.00 4.00
2.50 3.00
2.00 2.70
2.00 2.50

RERATA
4
65.00
9.00
4.00
3.00
2.50

5
88.00
7.00
3.50
3.00
2.50

27.80
4.55
2.83
2.45
2.25

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 9


PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh

1
2
3
4
5

2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.80
2.30
2.00
2.00
2.00

Hari Ke2
3
3.00 3.50
2.70 3.00
2.00 2.30
2.00 2.00
2.00 2.00

RERATA
4
45.00
7.00
2.50
2.30
2.00

5
68.00
8.00
2.50
2.30
2.00

20.72
4.17
2.22
2.10
2.00

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 10


PADA 5 DAERAH TUMBUH BATANG
Daerah tumbuh

Hari Ke2
3

RERATA
4

5
19 | S h a n i A l v i a n

1
2
3
4
5

2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

5.00
2.50
2.30
2.00
2.00

8.00
7.20
2.50
2.00
2.00

27.00
5.00
2.50
2.00
2.00

68.00
8.00
2.50
2.00
2.00

18.67
4.45
2.30
2.00
2.00

Akar
PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 1
PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

Hari Ke0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.20
2.10
2.10
2.00
2.00

2
2.50
2.50
2.30
2.30
2.00

3
3.50
3.00
2.30
2.50
2.20

RERATA
4
5.00
3.50
2.50
2.50
2.50

5
6.00
4.50
3.00
2.70
2.30

3.53
2.93
2.37
2.33
2.17

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 2


PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
20 | S h a n i A l v i a n

Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

Hari Ke0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

2
2.20
2.00
2.00
2.00
2.20

RERATA

3
0.00
2.30
2.30
1.50
1.50

4
0.00
0.00
0.00
0.00
1.00

5
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

1.03
1.38
1.38
1.25
1.45

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 3


PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

Hari Ke0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.30
2.10
2.00
2.10
2.20

2
2.50
2.30
2.00
2.10
2.20

RERATA

3
3.00
2.50
2.30
2.50
2.50

4
5.00
3.50
3.00
2.50
2.50

5
6.00
4.00
3.50
3.00
2.80

3.47
2.73
2.47
2.37
2.37

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 4


PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.00
2.10
2.50
2.00
2.00

Hari Ke2
3
0.00
0.00
0.00
0.00
2.00
2.20
2.00
2.30
2.00
2.00

RERATA
4
0.00
0.00
1.00
1.80
2.00

5
0.00
0.00
0.00
1.60
2.00

0.67
0.68
1.62
1.95
2.00

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 5


PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
Daerah tumbuh

Hari Ke0

RERATA
3

21 | S h a n i A l v i a n

1
2
3
4
5

2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

2.50
2.20
2.10
2.10
2.20

2.80
2.20
2.50
2.20
2.20

3.50
2.50
2.50
2.30
2.30

4.00
3.30
3.00
2.50
2.30

7.00
4.00
3.30
2.50
2.50

3.63
2.70
2.57
2.27
2.25

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 6


PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

Hari Ke0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.30
2.00
2.00
2.00
2.00

2
2.50
2.30
2.00
2.00
2.00

3
3.00
2.50
2.30
2.00
2.00

RERATA
4
4.30
3.00
2.80
2.30
2.00

5
5.00
3.00
2.80
2.50
2.30

3.18
2.47
2.32
2.13
2.05

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 7


PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.50
2.10
2.00
2.00
2.00

Hari Ke2
3
3.00
3.20
2.50
2.70
2.20
2.50
2.00
2.00
2.00
2.00

RERATA
4
4.30
3.00
3.00
2.50
2.00

5
5.00
3.30
3.00
3.00
2.20

3.33
2.60
2.45
2.25
2.03

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 8


PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
Daerah tumbuh
1
2
3

0
2.00
2.00
2.00

1
2.30
2.00
2.00

Hari Ke2
3
3.00
3.30
2.50
2.80
2.00
2.20

RERATA
4
5.00
3.00
2.80

5
7.00
3.80
3.00

3.77
2.68
2.33

22 | S h a n i A l v i a n

4
5

2.00
2.00

2.00
2.00

2.00
2.00

2.00
2.00

2.20
2.00

2.20
2.00

2.07
2.00

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 9


PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.30
2.00
2.10
2.00
2.00

Hari Ke2
3
2.50
3.30
2.00
2.30
2.10
2.10
2.00
2.10
2.00
2.10

RERATA
4
5.00
4.00
2.50
2.50
2.10

5
6.50
6.30
2.50
2.50
2.10

3.60
3.10
2.22
2.18
2.05

PERTUMBUHAN PANJANG KECAMBAH 10


PADA 5 DAERAH TUMBUH AKAR
Daerah tumbuh
1
2
3
4
5

Hari Ke0
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

1
2.00
2.00
2.00
2.00
2.00

2
0.00
0.00
0.00
2.00
2.10

3
0.00
0.00
0.00
2.00
2.10

RERATA
4
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

5
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

0.67
0.67
0.67
1.33
1.37

RATA -RATA TINGGI KECAMBAH PADA SETIAP DAERAH DI UJUNG


AKAR

DAERA Hari
H
TUMBU
H

RERATA

23 | S h a n i A l v i a n

2.00

2.03

1.90

2.07

2.96

3.86

2.47

2.00

1.87

1.66

1.87

2.33

2.62

2.06

2.00

2.08

1.73

1.88

2.06

1.91

1.94

2.00

2.02

1.85

1.92

1.88

1.81

1.91

2.00

1.85

1.88

1.88

1.84

1.65

1.85

RATA -RATA TINGGI KECAMBAH PADA SETIAP DAERAH DI


UJUNG BATANG

DAERAH
TUMBUH

4.2

Hari
0

RERATA
3

2.17 5.11 41.63 70.90 29.95 2.17

24.36

1.87 3.48

5.39

6.59

4.33 1.87

3.86

2.00 2.32

2.48

2.63

2.35 2.00

2.28

2.00 2.00

2.12

2.12

2.05 2.00

2.04

2.00 1.87

1.90

1.91

1.92 2.00

1.94

Analisis Data
24 | S h a n i A l v i a n

Dari hasil perhitungan , diketahui bahwa pertumbuhan pada daerah batang memiliki ratarata pertambahan 24,36 mm sedangkan pada akar rata-rata pertumbuhannya 2,47 mm. Maka
dapat disimpulkan bahwa daerah pertumbuhan yang cepat terjadi pada bagian ujung batang.

4.3

Grafik Pertumbuhan Kecambah di Ujung Batang

25 | S h a n i A l v i a n

4.4

Grafik Pertumbuhan Kecambah di Ujung Akar

BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kecambah terjadi di
bagian ujung akar dan ujung batang dimana pada bagian tersebut sel selnya masih bisa
membelah sehingga dapat menambah panjang kecambah tersebut.
Sedangkan pertumbuhan tercepat yaitu pada bagian batang , dimana terlihat dari table
pengamatan bahwa angka pertambahaan di table pertumbuhan batang jauh lebih cepat dari akar .

26 | S h a n i A l v i a n

DAFTAR PUSTAKA
http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan
http://texbuk.blogspot.com/2012/01/tumbuhantubuhkembang.html
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pertumbuhan-tumbuhan/
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_056518_chapter3.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/selmeristem

27 | S h a n i A l v i a n

Anda mungkin juga menyukai