Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
dy
F
x yang merupakan kemiringan tiap lengkung sistem F x, y C . Jika
dx
Fy
Trayektori Orthogonal.
2.
Trayektori Isogonal
2. Dalam aliran dua dimensi fluida garis-garis gerak aliran disebut garis-garis arus
tegak lurus pada garis ekipotensial dari aliran.
3. Dalam meteorologi trayektori dari Isobar (lengkungan kurva penghubung semua titik
yang mencatat tekanan barometer yang sama) memberikan arah angin dari tekanan
tinggi ke rendah.
Adapaun metode untuk mendapatkan sistem lengkungan (berkas kurva) diilustrasikan
sebagai berikut :
2.1.1. Trayektori Orthogonal dalam koordinat siku-siku.
Diketahui berkas kurva lengkung f(x,y, ) = 0 , dimana parameter.
Persamaan diferensial dari berkas kurva tersebut adalah : f(x,y,
dy
) = 0.
dx
dy
= h(x,y), dan gradien dari trayektori
dx
dy
m2 = -1
dx
1
1
m2 = =h ( x, y )
m1
dy
1
dx
h ( x, y )
dari F(r, , ) = 0 akan ditentukan lebih dahulu. Perhatikan gambar (1), gradien dari F(r,
, )=0 diperoleh dari :
Q
Gambar 1
1. Ambil sebarang titik P(r, ) pada F(r, , )=0 dan titik lain Q yang juga
terletak pada F(r, , )=0
2. Hubungkan titik P dan Q sehingga membentuk tali busur PQ.
3. Tarik garis singgung yang menyinggung F(r, , )=0 melalui P(r, )
membentuk sudut .
4. Sudut yang dibentuk oleh garis singgung dengan sumbu x adalah , dimana
= 180o-(180-( + )) = + .
5. Sudut yang dibentuk tali busur PQ dan garis OQ adalah .
OP = r; NP = r sin ; OQ= r + r ; ON = r cos
r sin
r sin
Tan = NP = NP =
=
NQ
OQ ON
r r r cos
r ( 1 cos ) r
r sin
r ( 1 cos ) r
r sin
r.1
=
= r
r
dr
r ( 1 cos ) r
0 lim
0
d
19
tan = - cotan = -
d
r
2.2
2
=- r
dr
d
Trayektori Isogonal
(2.2)
Berkas garis lengkung lain yang memotong garis-garis lengkung tersebut dengan sudut
, disebut Trayektori Isogonal (ti).
dy
tg
.
dx
0
F x, y ,
dy
1 tg
dx
Sedangkan
dalam koordinat
dr
F r , ,
0 adalah F ( r,
d
Kutub
untuk berkas
2
, r dr mr d
r d m dr
kurva
m tan
);
Contoh :
2
1. Tentukan Trayektori orthogonal dari berkas parabola y x
Penyelesaian : y x y 2x
2
y
x
20
2 y dy x dx
dy
1
1
dx
h( x, y )
2y x
maka
1
dy x dx C . Maka y 2 x 2 C
2
2
2
2
Jadi Trayektori Orthogonal kurva y x adalah 2 y x C
2y
Tugas 1
1. Carilah Trayektori Orthogonal dari berkas lingkaran r 2a cos
21
dX
kX
dt
k = konstanta ; t = waktu
Persamaan diferensial terpisah ini mempunyai penyelesaian :
X X 0 e kt
X(t
X0 )
X(
t)
X0
Gambar 1(a)
Peningkatan Eksponen
X X 0 ekt , k 0
t
Gambar 1(b)
Peingkatan Eksponen
X X 0 e kt , k 0
dP
kP
dt
(3.1)
P P0 e kt
(3.2)
22
1
ln 2
k
1
ln 2 1 jam
k
dN
KN
dt
dimana K adalah konstanta negatif.Penyelesaian umum dari PD diatas adalah :
N N 0 e kt
dimana N 0 menunjukkan pada jumlah atom-atom radioaktif pada saat awal
karena K negatif dapat dilihat bahwa N ( t ) meluruh secara eksponensial terhadap
waktu. Waktu yang diperlukan tepat separuh dari jumlah atom-atom radioaktif yang
dibagian awal ada dalam sampel untuk meluruh disebut Waktu Paruh Bahan.
Ambil N
t1
1
N 0 sehingga
2
1
ln 2
K
1
N 0 N 0 e K1 / 2
2
radioaktif.
Aplikasi dari peluruhan radioaktif adalah penentuan umur organisme. Selama
14
masa hidup organisme ditemukan bahwa rasio dari radio aktif C (Carbon 14)
terhadap carbon yang ada dalam organisme, mendekati nilai konstan dan sama dengan
rasio pada medium yang mengelilingi. Namur demikian, ketika organisme mati, jumlah
carbon 14 yang ada didalamnya berkurang karena peluruhan radioaktif. Karena
diketahui waktu paruh dari carbon 14 adalah mendekati 5600 tahun, dengan mengukur
23
Tugas mandiri 3
14
dT
k T Tm
dt
(4.1)
dimana k adalah konstan. Tanda minus didepan konstanta k adalah hal yang biasa
diberikan. Untuk meyakinkan bahwa k selalu bernilai positif. Diasumsikan bahwa Tm
adalah konstan. Jika demikian maka penyelesaian umumnya:
(4.2)
T Tm C e kt
dari persamaan (4.2) jika t maka suhu benda mendekati media sekelilingnya
T Tm . Hal ini pasti konstan dengan pengalaman kita sehari-hari. Lihat gambar 2
yang menjelaskan bahwa menurut hukum pendingin Newton benda mendekati suhu
ruangan secara eksponensial.
T0
Benda mendingin
Tm
T0
Benda memanas
Gambar 2
24
Tugas mandiri 4
Sebuah batang besi panas yang suhunya 350 0 F
diletakkan dalam ruangan yang suhunya 700F setelah 2
menit suhu besi menjadi 2100F. Berapa suhu batang besi
setelah 4 menit Waktu yang diperlukan untuk
mendingin menjadi 100 0 F dan waktu yang dibutuhkan
untuk mendingin menjadi 1000F.
t
0
Waktu yang diperlukan untuk mendingin menjadi 100 F
6,4 menit
c2
At
,
V t
(5.1)
V t
Formula matematika : dua variabel dalam masalah diatas adalah V t dan A( t ) . Untuk
menentukan perubahan yang terjadi berdasarkan waktu maka kita anggap bahwa
perubahan terjadi pada interval waktu yang kecil, t menit. Selama waktu
t ,
r1 t liter larutan mengalir dalam tangki, dimana r2 t mengalir keluar.
Sehingga perubahan volume larutan dalam tangki pada interval waktu t adalah :
V r1t r2 t
r1 r2 t
(5.2)
Sedangkan konsentrasi bahan kimia yang masuk c1 gram/liter maka jumlah
bahan kimia yang masuk pada interval waktu t adalah c1 r1 t , demikian juga jumlah
bahan kimia yang keluar dari tangki adalah c2 r2 t . Maka akan terjadi perubahan total
jumlah bahan kimia dalam tangki selama interval waktu t A , yaitu :
A c1r1t c2 r2 t
c1r1 c2 r2 t
(5.3)
V
r1 r2
t
A
c1r1 c2 r2
t
(5.4)
(5.5)
dV
r1 r2
dt
dA
c1r1 Ar2
dt
(5.6)
(5.7)
V t r1 r2 t V0
r2
dA
A c1r1
dt r1 r2 V0
(5.8)
(5.9)
Tugas mandiri 5
A 8 Diperoleh Penyelesaian
dt t 4
1
t 42 16
A
t 4
18
26
Suatu penerapan penting dari persamaan diferensial linear orde satu (dan dua) dibentuk
dari analisa rangkaian listrik sederhana. Kebanyakan dasar dari rangkaian listrik terdiri
dari sambungan akhir kabel ke rangkaian baterai atau generator. Hal ini menyebabkan
aliran muatan qt melewati kabel, dengan demikian memproduksi arus i t
didefinisikan menjadi nilai perubahan muatan (satuan Coulomb) terhadap waktu (satuan
Ampere). Jadi :
it
dq
dt
..... (6.1)
Di dalam prakteknya sebuah rangkaian akan terdiri dari beberapa komponen yang
berlawanan terhadap perintah aliran listrik. Nilai Arus yang melewati sebuah komponen
telah selesai dikerjakan. Oleh karena itu terdapat energi yang hilang yang digambarkan
dari akibat perubahan tegangan yang melewati tiap komponen. Untuk sebuah rangkaian
kita akan mempertimbangkan perjalanan arus yang melewati rangkaian yang ditemukan
oleh kirchof dalam hukum keduanya yang ditetapkan sebagai berikut :
(6.2)
(6.3)
27
3.
Induktor
Komponen ketiga yang paling penting bagi kita adalah induktor. Perlu dipikirkan
sebagai komponen yang melawan semua perubahan aliran arus yang melewati
rangkaian. Perubahan tegangan sebagai nilai arus yang melewati induktor menunjukkan
kesebandingan pada penilaian dimana saat itu arus berubah. Kita menulisnya :
VL = L di/dt,
(6.4)
Dimana konstanta L dinamakan induktansi dari sebuah induktor, satuan ukurannya
adalah Henry (H).
4.
EMF
Komponen terakhir di rangkaikan kita adalah sumber dari tegangan yang
memproduksi kekuatan elektrifikasi (EMF). Kita dapat berfikir sebagai sebuah perintah
yang memberikan jalan kekuatan bila melewati rangkaian. Seperti aliran baterai adalah
tegangan yang menguntungkan, dimana kita mendetonasikan E(t) volt [adalah sebuah
perubahan tegangan dari E(t) volt].
Sebuah rangkaian yang mengandung semua komponen diatas digambarkan dalam
rangkaian seperti dibawah ini :
Induktansi, L
I(t)
Kapasitansi, C
E
Resistansi, R
Saklar
Ketentuan Kirchoff pada hukum kedua-nya yaitu jumlah perubahan tegangan pada
setiap saat adalah = 0 bila mengitari rangkaian tertutup. Jika kita mengaplikasikannya
menjadi rangkaian RLC, maka kita peroleh :
VR + Vc +VL - E(t) = 0
Substitusikan ke dalam persamaan dari (6.2) (6.4) dan disusun menghasilkan
persamaan dasar differensial.
L di/dt +iR + 1/C . q = E
(6.5)
Kasus 2 :
28
Rangkaian RC. Sekarang perhatikan sebuah kasus ketika tidak ada pemberian inductor
dalam rangkaian. Anggap L=0 dalam (6.5) menghasilkan :
i + q/RC = E/R
(6.7)
Dalam persamaan ini ada dua yang tidak kita ketahui, q(t) dan i(t). Substitusi dari (6.1)
untuk i(t)= dq/dt, kita memperoleh lanjutan persamaan diferensial untuk q(t) :
dq/dt + q/RC = E/R
(6.8)
Dalam kasus ini kita menyelesaikan persamaan diferensial linear (6.8) untuk
memperoleh muatan q(t) dalam lempengan kapasitor. Arus dalam rangkaian kemudian
dapat kita peroleh dari :
i = dq/dt
Kasus 3 :
Rangkaian RLC. Dalam kasus umum kita harus memperhatikan semua tiga
komponen yang diberikan dalam rangkaian. Substitusi dari (6.1) ke (6.5) menghasilkan
lanjutan persamaan diferensial untuk menentukan muatan dalam kapasitor:
d2 q/dt2 + R/L (dq/dt) + q/LC = E(t)/L
(6.9)
Ini merupakan persamaan diferensial linear orde dua dengan koefisien konstan. Teknik
pada modul 1 tidak memungkinkan, secara umum digunakan untuk menyelesaikan
persamaan diferensial. Kita akan kembali untuk menyelesaikan persamaan diferensial
tipe ini di modul 3.
Persamaan diferensial (6.6) dan (6.8) adalah persamaan diferensial linear orde
satu. Jadi pemakaian EMF, E(t) secara sekilas telah spesifik. Persamaan ini dapat
diselesaikan menggunakan teknik dalam modul 1. Dua bentuk penting untuk E(t)
dalah
E(t) = E0 dan E(t) = E0 sin t
Dimana E0 dan adalah konstanta. Bentuk pertama sesuai dengan sumber dari EMF
seperti baterei. Arus yang dihasilkan disebut arus searah (DC). Bentuk kedua EMF
berosilasi antara E0. Arus yang dihasilkan dalam rangkaian disebut arus bolak-balik
(AC).
Contoh 1.
Tentukan arus dalam rangkaian RL jika pemakaian EMF konstan dan arus awal adalah
0.
Penyelesaian :
Jika kita memisalkan E0 menunjuk nilai konstan dari EMF, kemudian kita harus
menyelesaikan masalah nilai awal
di R.i E0
,
dt L
L
i(0) = 0
e
E
0
R
L
i
e
dt
L
R
t
L
(6.10)
R
t
L
29
t
E0
c1 e L
R
(6.11)
t
E0 1 e L
it
R
Kita melihat bahwa peranan eksponensial lenyap secara cepat dengan waktu dan
rangkaian segera berakhir pada keadaan tetap.
it
E0
R
i(t)
E0R
t
Gambar 3
Contoh 1
Perhatikan rangkaian RC dengan R = 0 , 5 , C = 0,1 F, dan E0 =20 V. Capasitor diberi
muatan awal 0.Tentukan arus pada rangkaian setelah 0,25 detik.
Penyelesaian :
Dalam kasus ini pertama kita harus menyelesaikan (6.8) untuk qt dan kemudian
menentukan arus dalam rangkaian dengan mendiferensialkan hasilnya. Substitusi untuk
R, C, dan E menjadi (6.8) menghasilkan
dq
20q 40
dt
Yang mana memiliki penyelesaian umum
q 2 c e 20t
c 2 .
20t
q 2 1 e
Dengan demikian :
.
Mendiferensialkan ekspresi ini untuk q menghasilkan arus dalam rangkaian:
i
dq
40 e 20t
dt
Akibatnya, i0,25 40 e
0,27 A
30
Tugas mandiri 6
Tentukan arus dalam rangkaian RL jika pemakaian
EMF adalah E t E0 cos t , dimana E 0 dan
adalah konstanta. Tunjukkan mana arus steady
state & transien
Kunci jawaban : Pers. Dif. :
E cos t
di
ai 0
dt
L
E0 a cos t sin t a e at
L a2 2
Tugas mandiri 7
Perhatikan rangkaian RC dengan R =
0 , 5 ,
C=0,1F, E0=20V. Capasitor diberi
muatan awal 0. Tentukan arus pada rangkaian
setelah 0,25 detik.
dq
Kunci Jawaban : PD nya
20q 40
dt
20t
Arus dalam rangkaian q 2 1 e
i0,25 0,27 A
persamaan
diferensial
dq
20q 40
dt
Arus
dalam
q 2 1 e
20t
rangkaian
i0,25 0,27 A
31
1. Carilah Trayektori orthogonal dari berkas kurva yang diberikan dan sket keluarga
kurva tersebut.
a.
x2 4y2 c
b.
y cx 2
c.
y 2 cx
d. x c 2 y c 2 2c 2
2. Tentukan persamaan berkas garis lengkung yang memotong berkas kurva dengan
sudut yang diberikan.
1
a.
y x c ,
2
4
b.
c.
d.
y cx 6 ,
4
r a dengan sudut 45 0.
r 1 cos , dengan sudut tetap .
3. Diberikan model populasi yang mana laju kelahiran per orang, dan laju kematian
per orang adalah , konstan. Model Persamaan diferensial yang
menggambarkan hal ini dP P .
dt
Carilah penyelesaian persamaan diferensial dan hitung dan prediksi jumlah populasi
untuk t . Jika 0 tentukan waktu kelipatan dua.
4. Pada pukul 4 sore batu bara yang panas ditari keluar dari pemanggangan dan
kemudian diletakkan di ruangan yang dingin yang memiliki suhu 75 0 F. Jika setelah
10 menit suhu batu bara 415 0 F, dan setelah 20 menit temperatur berubah menjadi
347 0 F, hitunglah :
a. Suhu pada pemanggangan.
b. Jam berapa ketika batu bara mendingin mencapai 100 0 F.
5. Sebuah tangki memiliki volume 40 liter dengan yang mana pada kondisi awal berisi
20 liter air. Suatu larutan mengandung 10 gram/lt garam mengalir kedalam tangki
dengan laja 4 lt/menit, dan campuran larutan mengalir keluar dengan laja 2 lt/menit.
Berapa garam dalam tangki sesaat sebelum larutan tumpah?
6. Diberikan suatu rangkaian RC dengan E(t) = 0 . Misalkan q(0) = 5 C, Dapatkan sisa
arus dalam kapasitor untuk t > 0. Apa yang terjadi untuk t ? Apakah ini
mungkin?
7. Suatu rangkaian RL yang mempunyai sumber tegangan E(t) 10 sin 4t volt. Jika R =
2 , L = 2/3 H, dan tidak ada arus pada kondisi awalnya, Hitung arus yang
melewati rangkaian untuk t 0.
32
1. Suatu koloni bakteri bertambah dengan laju yang berbanding lurus dengan jumlah
bakteri yang ada. Jika jumlah bakteri dalam empat jam menjadi tiga kali jumlah
semula.
a. Buat model yang mempresentasikan jumlah bakteri N(t) dalam waktu t.
b. Tentukan solusinya.
c. Berapa waktu yang diperlukan agar jumlahnya menjadi 27 kali jumlah semula.
2. Sebuah tangki berisi 600 liter larutan yang mengandung 1500 gram bahan kimia.
Sebuah larutan mengandung 5 gram/liter bahan kimia mengalir masuk kedalam
tangki dengan kecepatan 6 liter/menit, dan larutan yang telah diaduk rata
dikeluarkan dengan kecepatan 3 liter/menit. Hitung jumlah bahan kimia dalam
tangki setelah 1 jam. Berapa konsentrasi bahan kimia didalam tangki pada waktu
itu ?
3. Suatu subtansi yang tidak mudah terbakar pada kondisi awal temperaturnya adalah
50 0 F berada dalam open yang panas yang mana suhunya adalah 450 0 F.
Temperatur subtansi tersebut menjadi 150 0 F setelah 20 menit. Hitung temperatur
subtansi setelah 40 menit. Jika subtansi terbakar ketika suhu mencapai 350 0 F ,
hitung waktu yang dibutuhkan sampai subtansi tsb terbakar.
33
c. x 2 2 y 2 C .
1) a. y = C x4 ,
3)
4)
5.
7.
2) a. y = -
1
3
x+C
c. r e 2 = C
0, jika( ) 0
1
, jika ( ) 0
dN
kN
dt
1
ln 3
4
c. Jumlah bakteri mencapai 27 kali jumlah semula : 27 N0 N0 ekt t = 12 jam
,
adalah N0, dan N(4) = 3 N0 maka 3N0 N0 e4 k k
2.
V r1 r2 t 3t dan
dV
3
dt
V 3t 200
A 30 3c2 t dan c 2
A
V
dA
3
A 30
dt 3(t 200)
Maka
3.105
sehingga A60 = 7 746 gram
t 00
Diperoleh konsentrasi setelah 1 jam , c 3,52 gram/liter
Jadi A 15t 200
3. Model PD :
dT
k T Tm .
dt