Anda di halaman 1dari 2

PLEURITIS TUBERKULOSA

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis riwayat penyakit. Gambaran klinis yang
dapat ditemukan antara lain:

Sakit bila pasien menarik nafas (sakit pleuritis), yang kemudian menjadi rasa
nyeri pegal di bagian bawah dada. Nyeri dada merupakan gejala yang umu.
Rasa sakit bersifat tajam menusuk, tetapi dapat juga menjadi tumpul atau
seperti terbakar. Rasa sakit bertambah saat pasien menarik nafas dalam,
batuk, atau bergerak.
Demam yang mungkin ringan, tidak berlangsung lama
Batuk kecil mengganggu. Umumnya pasien mengalami batuk kering, tetapi
dapat juga batuk berdahak atau berdarah jika disertai lesi di paru.
Sesak nafas, yang terkait pleuritis TB tergantung banyaknya cairan yang
terakumulasi pada rongga pleura. Umumnya gejala sesak nafas akan
dirasakan pasien seperti rasa berat pada dada dan pasien akan mengambil
posisi tidur miring ke arah lesi.

Selain itu, kelainan yang didapat pada pemeriksaan fisik pada pleuritis TB
tergantung banyaknya akumulasi cairan di rongga pleura. Adanya cairan di rongga
pleura akan memberikan gambaran pada hemitoraks yang sakit dengan pergerakan
nafas yang tertinggal, cembung, ruang antar iga yang melebar dan mendatar,
getaran nafas pada perabaan melemah, trakea yang terdorong, suara ketuk yang
meredup dan suara nafas yang melemah sampai menghilang pada pemeriksaan
auskultasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Toraks Dada


o Posisi PA: sudut kostofrenikus tumpul (>500cc), foto diambil pada
posisi duduk atau berdiri
o Lateral sudut kostofrenikus tumpul jika cairan >200cc
o PA / lateral terdapat perselubungan homogen, radio-opak, permukaan
atas cekung
USG Toraks
Pungsi Pleura
o Straw-colored
o Merupakan eksudat dengan konsentrasi protein 4-6g/dL
o Konsentrasi glukosa pleura dapat normal atau rendah dibandingkan
glukosa serum
o pH 7,3 terkadang <7,7,2
o White blood cells 500-6000/mcL
o BTA (+) pada 10-25% kasus
o Kultur M.tuberculosis positif pada 25-75% kasus

ADA > 40 U/mL

PENATALAKSANAAN
Panduan obat: 2RHZE/4RH

Evakuasi cairan, dikeluarkan seoptimal mungkin sesuai keadaan penderita

dan berikan kortikosteroid.


Dosis steroid: Prednison 30-40mg/hari, diturunkan 5-10mg setiap 5-7 hari,

pemberian selama 3-4 minggu.


HAti-hati pemberian kortikosteroid pada TB dengan lesi luas dan DM. Ulangan
evakuasi cairan bila diperlukan.

PROGNOSIS
Biasanya memuaskan. Akan tetapi, bila diabaikan pleura dapat menjadi sangat
tebal dan fibrotik. Keadaan ini dapat menyebabkan pengeriputan dinding dada dan
kemudian sesak nafas.

Anda mungkin juga menyukai