Skripsi Pengaruh Penerapan Model " Siklus Belajar" Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajarangeografi Di Kelas Vii SMP Negeri 1 Montong Gading
Skripsi Pengaruh Penerapan Model " Siklus Belajar" Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajarangeografi Di Kelas Vii SMP Negeri 1 Montong Gading
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
harus dipenuhi agar setiap individu memiliki pengetahuan yang luas dalam
seseorang ke arah yang lebih baik. Pendidikan utama yang ditempuh oleh
pendidikan keluarga.
masalah putus sekolah saja atau hanya untuk mencegah pengangguran saja
berkualitas. Hal ini sesuai dengan tujuan GBHN 1993 bidang pendidikan,
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mandiri, maju,
bertangung jawab, dan produktif, serta sehat jasmani dan rohani. Kunci
1
Pendidikan merupakan alat untuk memperbaiki keadaan sekarang dan
kurikulum dapat tercapai dengan baik jika programnya didesain secara jelas
dan aplikatif.
pendidikan.
komponen yang terlibat secara langsung yaitu siswa, guru, materi pelajaran,
2
belajar mengajar berjalan dengan optimal. Meskipun komponen-komponen
tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu sama lain
mengajar. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sardiman (1997: 45) bahwa
interaksi antara dua unsur, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru
diuji coba terlebih dahulu. Secara umum minat siswa SMP Negeri 01
Montong Gading dikategorikan rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil beljr
pelajaran Geografi, pengetahuan siswa terhadap peta sangat minim. Selain itu,
kurangnya minat siswa terlihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung,
misalnya hanya sebagian kecil siswa yang serius dalam menerima materi yang
segala permasalahan maupun pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal ini
kemungkinan berkaitan dengan faktor internal siswa (faktor yang berasal dari
3
siswa itu sendiri, termasuk bakat dan minat siswa) dan faktor eksternal (faktor
Uji coba yang dilakukan akan dapat diperoleh desain yang tepat untuk
dan dunia kerja. Untuk itu para guru sebagai tenaga pendidik hendaknya
dan membosankan. Dalam hal ini, salah satu langkah yang ditempuh
khususnya pada mata pelajaran IPS Geografi adalah guru mendesain suatu
mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Salah satu metode yang akan
B. RUMUSAN MASALAH
belajar siswa dalam pembelajaran IPS Geografi pada kelas VII SMP Negeri
4
C. TUJUAN PENELITIAN
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara
pembelajaran IPS Geografi pada kelas VII SMP Negeri 01 Montong Gading
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi murid : penerapan model ini akan sangat bermanfaat bagi mereka
2. Bagi peneliti : sebagai calon guru diharapkan agar hasil penelitian ini
3. Bagi guru : memberikan informasi bagi guru IPS Geografi di SMP Negeri
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Negeri 01 Montong Gading tahun ajaran 2009-2010 pada materi pokok Peta.
5
Hi (Hipotesis kerja) : penerapan model “Siklus Belajar” berpengaruh
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari segi psikologi seseorang, bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau
keterampilan, dan nilai sikap perubahan itu bersifat relatif dan berbekas
(Winkel, 1998). Dari ketiga pengertian di atas, maka dapat ditarik suatu
konsep bahwa belajar merupakan suatu kegiatan secara terus menerus yang
berlangsung seumur hidup sejak manusia itu lahir hingga ke liang lahat
belajar pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 dalam SCIS (Science
7
terdiri dari tiga fase, yaitu fase eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan
maka kita harus menerima bahwa mengajar bukan sebagai proses di mana
yang telah ada itu, mungkin dari langkah-langkah intermediet dan berakhir
Menurut Herron (dalam Dahar, 1991: 56), salah satu strategi mengajar
Siklus belajar terdiri atas tiga fase, yaitu fase eksplorasi, fase pengenalan
konsep, dan fase aplikasi konsep. Selama ini para siswa belajar melalui aksi
dan reaksi mereka sendiri dalam suatu situasi baru. Dalam fase ini, mereka
Eksplorasi juga membawa para siswa pada identifikasi suatu pola keteraturan
8
Urutan tahap-tahap dalam daur belajar terdiri atas tiga tahap yang
1) Tahap eksplorasi, merupakan tahap awal dari daur belajar. Dalam tahap
diperlukan media seperti buku, alat pandang dengar dan materi bertulis
9
dalam konteks (aplikasi konsep), jenis ini dinamai deskriptive karena siswa
(term) dan konsep yang dipelajari pada suatu konteks ke dalam konteks baru
(term introduction). Istilah tersebut mungkin dikenali oleh siswa, dapat juga
belajar ini lebih lanjut dapat menciptakan (melalui abduksi) dan menguji
diperkuat, mungkin juga ada yang dibuang karena tidak sesuai dengan fakta
10
yang diperoleh dalam percobaan dan ada beberapa istilah (term) yang
pikir yang relevan dan didiskusikan, sehingga dapat diterapkan dalam situasi
yang lain di kemudian hari (concept application). Jenis siklus belajar ini
C. HASIL BELAJAR
Gange (dalam Dimayati dan Mudjiono, 1999; 67) menyatakan belajar
kapabilitas dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan (ii) proses kognitif
“Pengertian hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam
merupakan apa yang diperolehnya dari belajar, dan pengalaman tersebut pada
akhirnya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam hal ini, hasil belajar
proses interaksi kelas yang dilakukan oleh guru. Dari proses ini dapat lahir
11
tindakan (psikomotor) dan kecepatan belajar yang ada hubungannya dengan
faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang yang berasal dari dalam
1). Motivasi.
Belajar dengan baik tidak akan berlangsung jika kondisi jasmani kurang
memiliki kapasitas belajar yang tinggi maka hasil belajar yang diperoleh
akan tinggi.
4). Minat.
Hasil belajar yang tinggi tidak akan tercapai dengan minat yang rendah.
Oleh karena itu minat akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat
12
1. Lingkungan keluarga.
yang cukup, suasana rumah yang tenang dan perhatian yang besar dari
2. Lingkungan pendidikan/sekolah
Tata tertib dan disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten
merupakan satu hal yang paling mutlak yang ada di sekolah untuk
3. Waktu
keberhasilan dalam belajar. Waktu yang cukup untuk belajar bagi siswa
13
lebih lama. Masalah utama dalam belajar biasanya bisa atau tidaknya
baiknya dengan kegiatan yang cukup padat dan disisi lain mereka dapat
penyegaran pikiran.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
yang dilakukan dengan memberikan perlakuan untuk melihat suatu hasil dan
B. VARIABEL PENELITIAN
C. DESAIN PENELITIAN
Geografi SMP dengan menggunakan model “Siklus Belajar” dan tes hasil
Belajar”.
15
4). Melihat pengaruh pemberian atau penerapan model “Siklus Belajar”
terhadap motivasi dan hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Montong Gading.
desaign. Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel 1
sebagai objek yang dikenakan perlakuan, yaitu kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Pada kelas kontrol tidak diterapkan metode siklus belajar akan
tetapi pada kelas eksperimen akan diterapkan metode siklus belajar pada
setiap melakukan evaluasi di akhir jam pelajaran, para siswa diberikan post
kelas (kelas control dan kelas eksperimen). Nilai dari post test tersebut-lah
yang akan dianggap sebagai hasil belajar dan dijadikan sebagai tolok ukur
apakah penerapan metode siklus belajar tersebut berhasil atau tidak terhadap
16
Waktu Penelitian
Januari 2010.
Tempat Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1
sample-nya. Dalam hal ini, di ambil dua kelas, yaitu C dan D, di mana C
sebagai kelas kontrol, dan D sebagai kelas eksperimen. Dipilihnya dua kelas
belajar yang rata-rata sama. Hal ini diketahui dari nilai Ujian Akhir Nasional
yang didapat oleh para siswa dari kedua kelas pada saat mereka berada pada
menerapkan model siklus belajar pada kelas eksperimen (D) adalah untuk
F. PROSEDUR PENELITIAN
17
Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut :
kelompok kontrol.
2). Mengambil nilai mid semester siswa pada mata pelajaran IPS Geografi
4). Memberikan tes akhir pada kedua kelompok tersebut untuk mengetahui
diperoleh dari angket dan hasil tes prestasi belajar mata pelajaran IPS
Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Montong Gading. Hasil test
perlakuan.
18
Sementara untuk mencari reabilitas data digunakan rumus K-R. 20
Dimana:
r11 = reabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
st2 = varian total
p = proporsi subyek yang mendapat skor 1
q = proporsi banyak subyek yang mendapat skor 0
(Arikunto: 155)
x1 − x 2
t= jk 1 + jk 2 1 1
+
n1 + n 2 − 2 n1 n 2
Keterangan:
19
tt
r2 =
db + t 2
di mana:
t = hasil yang diperoleh dari t hitung
db = derajat kebebasan
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gading
nama Sekolah SMPN 2 Terara, dengan luas areal 16.000 m2. Di atas
umum lainnya.
21
Untuk lebih jelasnya oprasional kerja SMPN 1 Montong
Gambar 1
Struktur Organisasi SMPN 1 Montong Gading
Wakasek KTU
GURU
SISWA
Keterangan:
Garis Komando
22
b. Keadaan Sarana dan Prasarana
dibawah ini:
Tabel 2
Data Jumlah Ruangan Berdasarkan Laporan Bulanan SMPN 1
Montong Gading.
No. Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan
1. Bangunan
23
13) Gudang 1 lokal Baik
2. Peralatan
1) Komputer 18 Baik
2) Printer 3 Baik
3) Loudspeker 2 Baik
4) Mikrophon 1 Baik
3. Meubleir
Murid 5 Baik
Pegawai
telah dibuat oleh sekolah tersebut maka kompetensi guru, pegawai dan
24
Adapun guru-guru yang mengajar SMPN 1 Montong Gading
Tabel 3
Tabel 4
Guru Tidak Tetap yang ada di SMPN 1 Montong Gading
1 2 4 5 13
Bq.Laela Rahmayanti,
1 S.Pd. GTT P Bhs. Indo
7563756657300093
Bq.Sri Murniasih,
2 S.Pd. GTT P PPKn
1563757659300173
Syakirin, S.Pd.
3 GTT L Sejarah
7563752654200203
Marzuki, S.Pd.
4 GTT L Ekonomi
1433757660200042
Ahmad Yusni, S.Pd.
5 GTT L TIK
-
Jupri
6 GTT L Bhs. Ingg.
2563749651200413
Syahrul Kurbandi
7 GTT L TIK
8353758660200023
Endah Damai Hati, SE.
8 GTT P Ekonomi
1433758660300073
iis Naeni, SE.
9 GTT P Ekonomi
4442758660300062
Eli Warjuni, S.Pd.I
10 GTT P PAI
4944758660300092
Siti Maria Ulpa, S.Pd.
11 GTT P Mama
-
Dwi Ermayanti, S.Pd.
12 GTT P Fisika
-
Edi Kurniawan GTT L
13 Bhs. Ingg.
-
25
Hendra Budi Saputra,
GTT L
14 S.Pd. Biologi
-
Tabel 5
Siswa-Siswi SMPN 1 Montong Gading Berdasarkan Laporan
Bulanan Tahun 2009/2010.
Banyak
Siswa/Siswi Banyak Mutasi
Jml Akhir
Kelas Rombel Seluruhnya
Seluruhnya
Keluar Masuk
L P Jml
L P L P
I 6 113 131 244 - - - - 244
II 6 96 135 231 - - - - 232
III 6 105 108 213 - - - - 210
Jumlah 18 314 374 688 - - - - 686
B. HASIL PENELITIAN
terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas
ekperimen dan kelas control. Untuk melihat pengaruh dari siklus belajar
terhadap prestasi siswa diberikan pre test dan post test kepada masing-masing
26
kelompok. Hanya saja pada kelas kontrol tidak diterapkan siklus belajar
perlu diketahui mengenai validitas dan reabilitas data yang digunakan. Untuk
Tabel 6
Validitas Data
pada tingkat signifikansi dan memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r
tabel sehingga data yang digunakan dapat dikatakan sebagai data yang valid.
Sementara itu, untuk menguji hasil perhitungan terhadap reabilitas data adalah
sebagai berikut:
Tabel 7
Reablitas Data
27
Berdasarkan tabel di atas, reabilitas data yang digunakan berada pada
nilai yang masuk dalam kategori realibel. Hal ini terbukti dengan besarnya
nilai r11 yang melebihi nilai kritis yang ditetapkan oleh r table.
Tabel 8
Perbedaan Hasil Belajar Dilihat Dari Nilai Signifikansi Dan Nilai T Pada
Kelas Eksperimen Dan Kontrol Di SMP Montong Gading
signifikansi yang dimiliki kelas eksperimen lebih kecil dari 0,05. Adapun
besar dari 0,05 maka Ho diterima, yaitu tidak ada perbedaan sebelum
dilakukan tes dan setelahnya. Sementara, jika nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 maka Ho ditolak berarti ada perbedaan setelah sebelum dilakukan tes dan
setelahnya. Dengan demikian karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
berarti Ho ditolak, yaitu ada perbedaan antara sebelum dilakukan tes dengan
setelahnya. Data yang ada menunjukkan nilai t sebesar 9.177, nilai ini lebih
besar dibandingkan dengan nilai t tabel, yaitu sebesar 1.688. Hal ini juga
28
menunjukkan ternyata t hitung juga menolak Ho yang berarti adanya
tes dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi, yaitu sebesar 84%.
tt
r2 =
db + t 2
r2 = (9.177)2__
36 + 9.1772
= 84.217329
120.21733
= 0.70054233
signifikansi adalah lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. Hal ini berarti
bahwa Ho ditolak, yaitu ada perbedaan antara sebelum dilakukan tes dengan
bahwa t tabel adalah 1.688, sementara nilai t hitung yang terdapat pada tabel
di atas adalah 5.518. Hal ini juga menunjukkan adanya perbedaan antara
tt
r2 =
db + t 2
r2 = (5.518)2
29
36 + (5.518)2
= 30.448324
66.448324
= 0.45822561
C. PEMBAHASAN
siswa, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model
pembelajaran baru yang lebih sesuai dengan keadaan sekarang dan lebih
berorientasi pada kepada guru, namun lebih berorientasi kepada siswa. Siswa
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh
Salah satu cara yang dapat dilakukan guna meningkatkan hasil belajar
inovatif dan bervariatif. Hasil uji coba terhadap penerapan model siklus
30
yang signifikan hasil belajar siswa sebelum diberikan metode tersebut dan
hipotesis yang sejak awal diajukan bahwa penerapan model “Siklus Belajar”
Negeri 01 Montong Gading Tahun Ajaran 2009-2010 pada materi pokok Peta.
Pada kelas yang tidak menggunakan metode siklus ini, yaitu kelas
kontrol ternyata juga terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 46%, namun
dengan kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol ini dapat
disebabkan oleh kemampuan yang dimiliki oleh siswa atau pengetahuan yang
telah sebelumnya dimiliki oleh siswa dalam hal pelajaran mengenai peta.
control dalam pencapaian hasil belajar bahkan lebih. Hal ini menegaskan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar yang diperoleh para
31
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dan kelas control di SMP Negeri 01 Montong Gading tahun ajaran 2009-
2010 pada materi pokok Peta dapat disimpulkan bahwa metode siklus
belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hasil pre tes dan
lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar yang diraih oleh kelas kontrol
B. SARAN-SARAN
Model siklus belajar ini pada tahun yang berbeda dan bahan kajian yang
berbeda.
Siklus Belajar.
32
salah satu metode yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran, sehingga
33