Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE DI POLIKLINIK KANDUNGAN


RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Keperawatan Maternitas


Program Profesi Ners

Disusun Oleh :
Deny Indrawan, S.Kep
14.31.0271

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
PROGRAM PROFESI NERS
2015

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan
Antenatal Care di Poliklinik Kandungan
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin

Disusun Oleh :
Samratul Janah, S.Kep
14.31.0325

Banjarmasin, Agustus 2015


Mengetahui,
Preseptor,

Mentor,

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (ANC)
A. Definisi
ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Guttmacher, 2007).
B. Tujuan
1. Pengawasan : Kesehatan. Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta &
komplikasi kehamilan, menetapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan
dan rendah)
2. Menyiapkan persalinan a well born baby dan well health mother
3. Mempersiapkan pemeliharaan bayi & laktasi
4. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu secara optimal.
C. Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya

dikenal dengan standar

minimal 7T yang terdiri dari:


1. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri,
karenahubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi.
Berat badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak
sebelum hamil (Nadesul, 2006).Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan
pertama. Ibu dengan tinggi <145 cm perlu di perhatikan kemungkinan panggul
sempit sehingga menyulitkan pada saat persalinan (Depkes RI, 1998).
2. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan
tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi.
Tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada
ekstremitas. Apabila tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmHg dalam dua kali
pengukuran dengan jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmHg, maka ibu hamil
mengalami preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan
menjadi eklamsi (Mufdlillah, 2009).
3. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara

rutin

untuk mendeteksi secaradini terhadap berat badan janin. Indikator


pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat digunakan

untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa, janin ganda atau


hidramnion (Nadesul, 2006)
4. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai jadwal)
Pemberian imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit
tetanus (Prawirohardjo, 2006).
5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Pemberian tablet tambah darah di mulai setelah rasa mual hilang satu tablet
setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg
(zat besi 60 mg)dan asam folat 500 g. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama
kopi, teh karena dapat mengganggu penyerapan (Prawirohardjo, 2006).
6. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin,
proteinurine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah
prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria,
tubercolusis, cacingan dan thalasemia. (Meilani, et al., 2009).
7. Temu wicara (konseling)
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri
selamhamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tanda-tanda bahaya
kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan
dalam perawatan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan
(Meilani, et al., 2009).

Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care


1. Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2. Pemeriksaan Ulang
a) Setiap bulan sampai umur kehamilan 6sampai 7 minggu
b) Setiap dua minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
c) Setiap satu minggu sejak umur hamil 8 bulan sampai terjadi persalinan
3. Untuk Ibu Hamil Jadwal Antenatal care :
a) Trimester I dan II :
1) Setiap Bulan sekali
2) Diambil data tentang laboratorium
3) Pemeriksaan ultrasonografi
4) Nasehat diet tentang menu seimbang

5) Observasi

adanya

penyakit

yang

dapat

mempengaruhi

kehamilan ,komplikasi kehamilan


6) Rencana untuk pengobatan penyakit, menghindari terjadinya komplikasi
kehamilan,dan Imunisasi tetanus Toksoid I.
b) Trimester III :
1) Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran
2) Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
3) Diet menu seimbang
4) Pemeriksaan ultrasonografi
5) pemeriksaan tetanus toksoid II
6) observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamlan,
komplikasi kehamilan
7) rencana pengobatan.
D. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala ( keluhan) normal pada wanita hamil adalah:
1. Morning Sicknees
2. Emesis gravidalum
3. Kaki kram
4. Varises tampak
5. Sesak bagian bawah
6. Pinggang pegal
7. Edema
8. Hemoroid
E. Data Fokus Pengkajian
1. Pengkajian ANC
a) Anamnesa
- Anamnesa identitas istri dan suami
- Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit
kepala, nyeri
-

ulu hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,

perkawinan
Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik

atau kehamilan mola sebelumnya


b) Pemeriksaan Fisik Diagnostik
1) Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai
keadaan panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul,
dapat diduga bila terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya
pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul (kifosis,
skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis(tidak simetris).
2) Tinggi badan

Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko


untuk ibu hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari
145 cm dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
3) Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5
kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat
badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan
III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan,
pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB
yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak,
kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak besar.
4) Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk
status gizi yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan
anak dengan BBLR.
5) Tanda-tanda vital
- Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan
resiko dalam kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD
sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg
-

atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.


Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan
demam, hal ini kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20
kali/menit. Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas,
ibu

akan

mudah

lelah

atau

kemungkinan

dicurigai

mempunyai penyakit jantung.


6) Kepala dan Leher
- Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
- Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak
-

pucat, berwarna kuning/jaundice pada sclera


Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan
gigi

Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran


kelenjar tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran
vena jugularis

7) Payudara
- Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil,
sedang, dan besar
- Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
- Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
- Retraksi akibat adanya lesi
- Masa atau pembesaran pembuluh limfe
8) Abdomen
- Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
- Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia
kehamilan > 12 minggu, atau pita ukuran bila usia
-

kehamilan > 22 minggu


Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi,
dan penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu

Pemeriksaan Leopold :
Leopold I

Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil


Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam

fundus
Konsistensi uterus

Leopold II
-

Menentukan batas samping rahim kanan-kiri


Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold III
-

Menentukan bagian terbawah janin


Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih
goyang

Leopold IV
-

Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu hamil


Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa
jauh sudah masuk PAP

9) Tangan dan kaki


- Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada
-

kuku jari
Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya

varises
Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi
gerakan hipo atau hiper

10) Pemeriksaan panggul


Panggul : genital luar
- Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra,
introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau luka,
-

varises, cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah, bau)


Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui
adanya pembengkakan masa atau cairan kista

Panggul : menggunakan spekulum


-

Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah,

luka/lesi, apakah serviks sudah membuka atau belum


Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah
dan luka.

Panggul : pemeriksaan bimanual


-

Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui


pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri

tekan atau nyeri goyang)


Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua
jari di dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan
posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.

c) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :


Dari Janin :
- Djj pada bulan ke 4-5
- Bising tali pusat
- Gerakan dan tendangan janin
Dari ibu
-

Bising rahim
Bising aorta
Peristaltik usus

d) Pemeriksaan Dalam
- Vaginal Toucher (VT)
- Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
-

Pembukaan serviks : berapa cm/ jari

Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya

Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan perubahan napsu makan, mual dan muntah
1) Tujuan :
Nutrisi terpenuhi secara adekuat
2) Kriteria Hasil :
- Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
- Mengikuti diet yg dianjurkan
- Mengkonsumsi Zat besi/ vitamin
- Menunjukkan BB ( min 1,5 kg pd TM I )
Intervensi :
(1) Tentukan asupan nutrisi per 24 jam
R/ Memenuhi nutrisi ibu
(2) Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet
R/ Dasar memberi penyuluhan tentang diet yang diperlukan ibu
(3) Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen
R/ Memudahkan ibu untuk mempraktekkan di rumah dan sebagai
petunjuk
(4) Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya
R/ Memastikan kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi tanpa menentang
budaya yang dianut oleh ibu
(5) Timbang BB & kaji BB pregravida
R/ Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau BB dibawah
normal meningkatkan risiko IUGR
(6) Berikan BB selama TM I yang optimal

R/ Mengantisipasi peningkatan atau penurunan BB yang terlalu


tinggi atau rendah
(7) Tinjau tentang mual & muntah
R/ Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh ibu
(8) Ukur pembesaran uterus
R/ Mengidentifikasi perkembangan janin sesuai umur kehamilan
(9) Kolaborasi : program diet ibu hamil
R/ Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi
b) Resti defisit volume cairan berhubungan dengan perubahan napsu makan,
mual dan muntah
1) Tujuan :
Cairan terpenuhi secara adekuat
2) Kriteria Hasil :
(1) Mengidentifikasi

&

melakukan

kegiatan

untuk

menurunkan frekwensi & keparahan mual/muntah


(2) Mengkonsumsi cairan sesuai kebutuhan
(3) Mengidentifikasi tanda & gejala dehidrasi

Intervensi :
(1) Auskultasi DJJ
R/ Mengidentifikasi keadaan janin
(2) Tentukan beratnya mual/muntah
R/ Mengidentifikasi derajat dehidrasi
(3) Tinjau riwayat (gastritis, kolesistiasis)
R/ Menentukan tindakan intervensi untuk diet
(4) Anjurkan mempertahankan asupan cairan
R/ Memenuhi kebutuhan cairan
(5) Kaji suhu, turgor kulit, membran mukosa, TD, intake & output,
Timbang BB

R/ Peningkatan suhu, penurunan turgor kulit, membran mukosa yang


kering, penurunan BB salah satu tanda dan gejala dehidrasi
c) Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diagfragma sekunder kehamilan
1) Tujuan :
Pola napas efektif
2) Kriteria Hasil :
(1) Melaporkan penurunan keluhan sesak
(2) Mendemonstrasikan fungsi pernapasan baik
Intervensi :
(1) Kaji status pernapasan
R/ Mengidentifikasi adanya keluhan sesak karena pergeseran
diafragma
(2) Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC)
R/ Memperberat adanya keluhan pernapasan
(3) Kaji kadar HB tekankan pentingnya vit.
R/ HB yang rendah menyebabkan suplai Oksigen dalam darah
rendah, aliran darah ke otak terlambat dan mempengaruhi sistem
saraf pernapasan sehingga dapat menyebabkan ibu merasa sesak
(4) Informasikan hubungan program latihan & kesullitan pernafasan
R/ Progran Latihan seperti senam hamil membantu ibu untuk mampu
mengatur pernapasan sehingga keluhan tentang kesulitan pernapasan
dapat berkurang
(5) Anjurkan istirahat & latihan berimbang
R/ Mencegah kelelahan
d) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal
1) Tujuan
Rasa nyaman terpenuhi

2) Kriteria Hasil :
(1) Mengidentifikasi tindakan yang melegakan dan menghilangkan
ketidaknyamanan
(2) Melaporkan penatalaksanaan ketidaknyamanan
Intervensi :
(1) Catat derajat rasa tidak nyaman minor
R/ Mengetahui penyebab rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh
klien
(2) Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama pemeriksaan lanjutan
R/ Mengetahui perkembangan perubahan rasa ketidaknyamanan
(3) Anjurkan pemakaian korset uterus
R/ Menambah kenyaman ibu
(4) Tekankan menghindari stimulasi puting
R/ Stimulasi puting dapat menimbulkan kontraksi pada rahim yang
dapat menyebabkan ibu merasa tidaknyaman
(5) Kaji adanya haemoroid
R/ Dapat menjadi penyebab ketidaknyamanan terutama pada saat
duduk atau BAB
(6) Intruksikan penggunaan kompres dingin & intake tinggi serat pada
haemoroid
R/ Mengurangi ketidaknyaman dan menghindari konstipasi yang
akan menambah keparahan hemoroid
(7) Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dalam keluarga
R/ Mengidentifikasi adanya aktifitas yang terlalu berat sehingga
menyebabkan kelelahan pada ibu
(8) Kolaborasi : suplemen kalsium
R/ Menambah pemenuhan kebutuhan kalsium dalam tubuh selam
hamil
e) Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur
tubuh dan ketidaknyamanan
1)

Tujuan

Seksualitas terpenuhi tanpa mengganggu kehamilan


2)

Kriteria Hasil :
(1) Mendiskusikan perubahan dalam hasrat seksual
(2) Identifikasi langkah mengatasi situasi
(3) Melaporkan adaptasi perubahan dan modifikasi situasi selama
kehamilan

Intervensi :
(1) Kaji pola aktivitas seksual pasangan
R/ Mengidentifikasi aktivitas seksual selama kehamilan
(2) Kaji dampak kehamilan terhadap Seksualitas
R/ Mengetahui perubahan seksualitas selama kehamilan
(3) Anjurkan pilihan posisi koitus selama kehamilan
R/ Menganjurkan pemilihan posisi yang nyaman dalam seksualitas
selam hamil yang tidak mengganggu kehamilan
(4)

Informasikan tindakan yang dapat Meningkatkan kontraksi


(stimulasi puting susu, orgasme pd wanita, sperma)
R/ Pada TM I kontraksi uterus yang berlebihan dapat menyebabkan
abortus

f) Risti konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan


uterus
1)

Tujuan :
Konstipasi tidak terjadi

2)

Kriteria Hasil :
(1) Mempertahankan pola fungsi usus normal
(2) Mengidentifikasi perilaku beresiko
(3) Melaporkan tindakan untuk meningkatka eliminasi

Intervensi :
(1) Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum hamil & perhatikan perubahan
selama hamil
R/ Mengidentifikasi adakah perubahan eliminasi BAB sebelum dan
selama hamil

(2) Kaji adanya haemoroid


R/ Konstipasi dapat menyebabkan adanya haemoroid
(3) Informasikan diet : buah, sayur, serat & intake cairan adekuat
R/ Diet tinggi serat dapat memperlancar BAB dan menjadikan feses
lebih lunak
(4) Anjurkan latihan ringan
R/ Latihan dapat membantu pergerakan peristaltik usus lebih cepat
dan membantu merangsang terjadai BAB
(5) Kolaborasi : berikan pelunak feces bila diet tak efektif
R/ Mencegah terjadi konstipasi berlanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan


Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Asuhan kebidanan I, 2010,ika pantikawati,S.Si.T and saryono, S.Kp.,M.Kes)
Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk
perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. (1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC:
Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Mochtar, Rustam. (1998). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi.
EGC: Jakarta.
Carpenito, L.J. 2001. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Rusari. (2008). Asuhan Keperawatan. http://askep.blog.rusari.com/

Anda mungkin juga menyukai