PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen strategi telah menjadi isu penting bagi sektor publik dalam
beberapa tahun terakhir. Manajemen Strategi pada organisasi sektor publik bukanlah
merupakan adaptasi sederhana dari teori strategi sektor bisnis. Manajemen strategi
pada kedua organisasi mungkin signifikan secara pararel, namun kedua organisasi
juga memiliki perbedaan yang penting pula. Beberapa tahun terakhir, manajemen
sektor publik mulai meningkat perhatiannya kepada isu-isu tentang pentingnya hasil
dan memasukkan terminologi konsumen (constumer), hal ini mendorong para
manager organisasi sektor publik memikirkan kembali fungsi,
peran dan
dan
sasaran
organisasi,
factor-faktor
yang
menjadi
kekuatan
dan
kelemahannya, sert peluang-peluang dan tantangan yang senan tiasa dihadapi oleh
setiap organisasi. Analisis mengenai factor-faktor ini sangat berguna dalam
merumuskan alternatir-alterbatif yang akan memudahkan para pengambil keputusan
tertinggi dalam setiap organisasi memilih alternative terbaik. Pilihan atas alternative
terbaik ini biasanya dilakukan setelah mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi
yang akan timbul apabila suatu alternatif dipilih dan dilaksanakan.
Hampir seluruh organisasi mempunyai impian (dream) dan gambaran tentang
masa depan dirinya untuk tahun berikutnya atau lima tahun, bahkan sepuluh tahun
bahkan ada lagi dua puluh lima tahun yang akan dating atau mungkin sepanjang
masa. Impian (dream) tersebut tidak dapat terealisasi apabila tidak melalui visi dan
misinya. Visi (vision) merupakan gambaran atau kondisi masa depan yang lebih baik
atau ideal. Bagi pemimpin organisasi, visi merupakan sebuah harapan dan tantangan
untuk mengantisipasi dan mengkaji lingkungan strategis yang terus berubah dan
penuh dengan ketidakpastian (uncertainty) dalam keunggulan bersaing (competitive
advantage). Visi tersebut dapat dicapai harus dengan melalui misi-misinya dan visi
pada hakikatnya adalah impian yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu.
Visi dan misi telah menjadi trend menarik bagi organisasi baik perusahaan
swasta maupun peerintah. Hal ini dapat dilihat dari perencanaan strategis dalam
perencanaan strategis (renstra) yang disusun per tahun atau pada periode tertentu oleh
organisasi. Penetapan visi, misi dan tujuan merupakan petunjuk arah ke mana
organisasi tersebut bergerak. Penetapan arah tertentu merupakan bagian yang sangat
penting dari proses atau langkah sebuah organisasi. Misi organisasi merupakan salah
satu legitimasi eksistensi visi atau keberadaan organisasi yang di dalamnya
terkandung sejumlah informasi tentang tipe produk atau jasa yang dihasilkan
BAB II
PEMBAHASAN
bahwa
filosofi
umum
dalam rumusan visi misi, suatu formulasi tinggi tentang orientasi organsasi atau
kemana organisasi ini akan dibawa oleh pengelolanya. Selanjutnya rumusan
visi misi ini didefinisikan lebih lanjut ke dalam bentuk rencana strategi,
misalnya renstra pemerintah daerah.
Istilah popular untuk gagasan ini adalah strategi generik yang
dikembangkan Michael porter, banyak perencana percaya bahwa setiap strategi
jangka panjang harus diturunkan dari upaya perusahaan memperoleh
keunggulan bersaing berdasarkan salah satu dari tiga strategi generic berikut :
1. Mencapai keunggulan biaya menyeluruh dalam industri
2. Menciptakan dan memasarkan produk unik bagi berbagai kelompok
pelanggan melalui diferensiasi.
3. Melayani kebutuhan khusus satu atau beberapa kelompok konsumen atau
pembeli industrial dengan fokus pada segi biaya atau diferensiasi mereka.
Penganut strategi generik percaya bahwa masing-masing pilihan ini
dapat menghasilkan laba diatas rata-rata bagi suatu perusahaan dalam suatu
industri.
Analog
dengan
strategi
generik
atau
strategi
umum
yang
sebagai contoh, persaingan bagi pemerintah daerah adalah menjadi daerah yang
mampu memfasilitasi dan menghasilkan regulasi yang memudahkan bagi
masyarakat dan para pihak yang berkepntingan dengan pemerintah daerah baik
dalam dunia politik, bisnis, investasi, pelayanan umum dan seterusnya. investor
akan tertarik menanam modalnya didaerah yang mempunyai pengelola
organisasi pemerintahan yang baik. demikian juga dengan pemerintah pusat,
penilaian terus dilakukan terhadap pengelola pemerintah daerah dengan
berbagai parameter dan indikator. penilaian tersebut akan sangat berpengaruh
kepada perkembangan dan pengembangan daerah ke depan karena tindak lanjut
dari penilaian tersebut tidak hanya diwujudkan dalam bentuk pemberian
berbagai penghargaan akan tetapi juga dalam bentuk kompensasi dan fasilitas
sesuai dengan kewenangan pemerintah pusat. demikian juga dengan masyarakat
yang ada didalam dan diluar kerja pemda itu, mereka senantiasa mengamati dan
menilai prestasi dari organisasi publik itu.
Selain pemerintah daerah, jenis organisasi publik lain juga
sesungguhnya berada dalam suatu konstelasi persaingan yang nyata baik antar
sesama organisasi publik yang sejenis maupun persaingan secara tidak langsung
dengan berbagai institusi lainnya sebagai contoh LSM, museum, rumah sakit
dan sebagainya. LSM bersaing dalam mendapatkan pendanaan dari funding
baik
dari
dalam
maupun
luar
negeri.
pendonor
mempertimbangkan
bias berupa kepekaan masyarakat terhadap pengorbanan dan biaya yang harus
dikeluarkan untuk berurusan dnegan oragnisasi public dan terakhir aktivitas
promosi bias berupa dialog dengan pengguna jasa.
b. Kondisi pendorong bagi pertumbuhan terkonsentrasi
Strategi pertumbuhan terkonsentrasi juga dapat berhasil pada beberapa situasi
dan kondisi yang berlaku didalam organisasi, misalnya :
1) Kondisi yang membuat perusahaan resisten terhadap kemajuan teknologi.
Oragnisasi yang telah mempunyai system yang stabil akan tetap bias tumbuh
dan terkonsentrasi sepanjang menjalankan system tersebut meskipun terjadi
kemajuan teknologi yang pesat.
2) Bila sasaran pasar organisasibelum jenuh oleh produk yang saat ini tersedia di
tengah masyarakat. Sepanjang masih ada kelompok konsumen yang
membutuhkan program yang dilaksanakan oleh organisasi.
3) Bila kondisi pasar dari produk cukup berbeda
Untuk mencegah masuknyapesaing-pesaing dengan produk yang sejenis.
organisasi memiliki keunikan dan cirri Khas dengan masing-masing segenap
pengelaman.
4) Bila pasokan kepada perusaaahaan tersedia dalam jumlah yang cukup dengan
harga yang stabil dan tepat waktu. Organisasi public juga membutuhkan masu
kintertentu untuk memasuki iramanya.
5) Bila adanya pasar ikut mendukung dengan tidak adanya kecendrungan
musiman atau siklus musiman/tertentu yang akan memaksa organisasi
6) Jika perusahaan mempunyaoi keunggulanan bersaing dalam hal efisensi
7) Adanya kecndrungan tampilnya para mempunyai agartnaoa meningkatkan
dan menyediankan barnag/jasa yang menjadi atrun.
c. Sisi kuat dan lemah pertumbuhan terkonsentrasi
Sebuah strategi pada umumnya juga mempunyai sisikuat dan lemah
sebagaimana juga strategi pertumbuhan terkonsentrasi. Resiko yang dihadapi
oragnisasi menerapkan startegi pertumbuhan terkonsentrasi pada kondisi
stabil lebih kecil daripada situsai lingkungan tidak stabil. Sisi lemah lainnya
strategi ini adalah ketika organisasi hanya mengenal satu segmen saja, maka
ketika segmen ini lemah maka perusahaan juga akan melemah.
d. Pertumbuhanterkonsentrasi sebagai pilihan yang tepat
mengaplikasikan strategi
pertumbuhan terkonsentrasi
3. Pengembangan produk (development produk)
Berbeda dengan strategi pengembangan pasar strategi ini menekankan
perhatian
pada
upaya
mengubah
produk
yang
telah
dipasarkan.
dengan
membeli
ataumengakuisisi
perusahaan-
organisasi
public
alasan
dilakukannya
divestasi
adalah
berkahirnya masa kerja suatu proyek atau kebuthan dana untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sudah disepakati. Sesungguhnya langkah divestasi ini sendiri
juga jarangdilakukan karena organisasi public tidak berorientasi laba.
11. Likuidasi
dalam
dengan pengembangan
strategi
umum. Pada
tahap
operasional
dirumuskan
pada
berbagai
aspek
dalam
daya
keuangan
untuk
mendukung
strategi
umum
dan
para
bawahan
atau
karyawan
pada
serta
tindakan
dari
manager
dan
para
karyawan
dalam
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat diambil beberapa kesimpulan,
diantaranya:
Strategi organisasi adalah penetapan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran jangka panjang
yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana
aktivitas dan pengalokasian sumberdaya yang diperlukan guna mencapai sasaran-sasaran
tersebut.
oleh
bidang
fungsional
pada
perusahaan/organisasi
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Salusu, J., 2003. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Non Profit. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia