Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Dalam Ilmu Syariah
Oleh:
ELLY NUR ROHMAH
NIM: 0 6 2 3 1 1 0 1 0
JURUSAN MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
Nim
: 062311010
Jurusan
: Muamalah
Judul Skripsi
:RESPON
MASYARAKAT
MUSLIM
MENGENAI
LEMBAGA
KEUANGAN
SYARIAH (Studi Kasus Respon Kyai dan
Masyarakat Pada Lembaga Keuangan Syariah
di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal)
Dengan ini kami mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera
dimunaqosahkan.
Demikian harap menjadikan maklum.
Wassalamu alaikum Wr.Wb
Semarang, 13 Desember 2010
Pembimbing I,
Pembimbing II,
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS SYARIAH
Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Km.2 Ngaliyan Kampus III Telp/Fax : 024-7614454 Semarang 50185
PENGESAHAN
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
Sekretaris Sidang,
Penguji I,
Penguji II,
Pembimbing I,
Pembimbing II,
iii
MOTTO
("
"
iv
PERSEMBAHAN
v Bapak
dan Ibuku (Abdul Hamid dan Siti Nur Hayati) dan Mbah Kakung,
v Adik-adikku,
v Special
DEKLARASI
informasi
yang
terdapat
dalam
vi
ABSTRAK
Lembaga keuangan Islam di Indonesia berawal pada tahun 1992 yang
ditandai dengan berdirinya Bank Muamalah Indonesia (BMI). Ini berarti bangsa
Indonesia telah mempunyai sistem keuangan baru yang bebas dari unsur riba
(bunga bank) yakni menggunakan sistem bagi hasil. Lambat laun perkembangan
Lembaga Keuangan Islam mengalami kemajuan yang cukup pesat hal ini tidak
terlepas dari dukungan pemerintah dengan dikeluarkannya payung hukum yang
mengatur tentang lembaga keuangan syariah yaitu UU No. 10 tahun 1998.
Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal sendiri Lembaga Keuangan
Syariah sudah berkembang cukup signifikan. Hal ini ditandai dengan banyaknya
pendirian lembaga-lembaga kuangan yang berlandaskan pada sistem syariah.
Seperti Baitut Tamwil Binama yang terletak di Jl. Raya No 211 Kaliwungu
Kendal, Koperasi Arofah bertempat di Jl. KH. Asyari No. 21 Kaliwungu.
Kemudian KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) Kospin Tawakal yang berada
di Jl. Raya Barat Desa Karang Tengah dan yang terakhir KJKS BTM (Baitut
Tamwil Muhammadiyah) Kaliwungu di Jl. Raya Sarirejo Kaliwungu Kendal.
Mengingat hal itu, maka akan menjadi sangat menarik untuk melakukan
sebuah penulisan tentang respon masyarakat di Kecamatan Kaliwungu tentang
keberadaan dan sistem operasional pada Lembaga Keuangan Syariah yang ada.
Tidak hanya mencari keterangan bagaimana pandangan masyarakat terhadap
sistem operasional Lembaga Keuangan Syariah tetapi lebih jauh lagi
mengungkapkan tentang sejauh mana masyarakat merespon adanya Lembaga
Keuangan Syariah dengan sistem bagi hasil yang dapat ditunjukkan dengan
memberikan reaksi berupa dukungan terhadap Lembaga Keuangan Syariah serta
dampak yang ditimbulkan dari respon tersebut.
Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode
lapangan (field research) dan dalam pengumpulan data penulis menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan dalam melakukan
analisis data penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Respon masyarakat tentang Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kendal secara umum dapat dikategorikan baik, akan tetapi
masih banyak yang ragu-ragu mengenai sistem bagi hasilnya disebabkan
kurangnya pemahaman masyarakat tentang Lembaga Keuangan Syariah, entah itu
mengenai nama-nama produk, jenis dll.
Hal ini menyebabkan tidak berkembangnya Lembaga Keuangan Syariah
di Kecamatan Kaliwungu. Hanya 1 dari 4 lembaga yang penulis teliti yang dapat
berkembang dengan baik. Namun sangat disayangkan bahwa 1 di antara 4
Lembaga Keuangan Syariah tersebut masih menggunakan sitem konvensional
yang mengedepankan pada sistem bunga.
Kata Kunci: Lembaga Keuangan Syariah, Respon Masyarakat, Lembaga
Keuangan Konvensional, Riba, Bagi Hasil.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim,
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang menciptakan
segala sesuatu dengan keteraturan agar dapat dijadikan pelajaran bagi seluruh
makhluk-Nya untuk mengatur dan memanage berbagai kegiatan yang akan
mereka lakukan. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda
Rasulullah SAW, segenap keluarga, sahabat dan seluruh umatnya.
Bagi penulis, penyusunan skripsi merupakan suatu tugas yang tidak
ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses
penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri.
Suatu kebanggaan tersendiri jika suatu tugas dapat terselesaikan dengan sebaikbaiknya. Walaupun banyak halangan dan rintangan tetapi penulis yakin
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan.
Dengan niat dan semangat yang sangat besar dalam waktu yang cukup
lama dan setelah melewati beragam tantangan atau kendala akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penelitian hingga menghasilkan karya tulis ini. Namun demikian
penulis sangat menyadari bahwa hal tersebut tidak akan terwujud dengan baik
manakala tidak ada bantuan yang telah penulis terima dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu penulis menyampaikan rasa terimakasih secara tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag Selaku PJs Rektor IAIN Walisongo, Drs.
H. Machasin, M.Si selaku PR II, Prof. Dr. H. Erfan Soebahar, M.Ag selaku PR
III tak lupa kami sampaikan kepada Prof Dr. H. Abdul Djamil, M.A yang
viii
sekarang di Balitbang Kemenag Jakarta. Terima kasih banyak atas kebijakankebijakannya yang kadang tidak seirama dengan mahasiswa.
2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN
Walisongo Semarang. Selamat kepada bapak Imam menjadi Dekan Baru,
semoga bisa menciptakan kampus yang Dinamis dan Kondusif.
3. Bapak Drs. H. Muhyidin, M.Ag (Demisioner Dekan FS), Terima kasih atas
arahan serta wejangannya selama ini.
4. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Drs. H. Nur Khoirin, M.Ag selaku
Demisioner PD III. Kesalahan dan kekhilafan yang penulis perbuat sewaktu
menjabat sebagai anak didik njenengan, sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa
Jurusan Muamalah-Ekonomi Islam (HMJ MU-EI), rasanya menjadi bahan
pelajaran yang berharga, penulis jadi ngerti bagaimana lika-liku birokrasi
kampus. Bapak Drs. H. Musahadi, M.Ag (Demisioner PD I) yang selalu
memberikan masukan kepada penulis. Juga kepada Bapak Drs. H. Makhsun
Faiz, M.Ag (Demisioner PD II) yang selalu murah senyum dan kelihatan
klimis, hingga menggugah kepercayaan penulis bahwa ternyata di Fakultas
masih ada orang yang ramah.
5. Bapak H. Abdul Ghofur, M.A.g selaku pembimbing I, serta Bapak
Muchammad Fauzi, SE, MM selaku pembimbing II, yang telah membimbing
proses penulisan skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan dan motivasinya serta
saran-sarannya hingga skripsi ini selesai. Dari revisi-revisinya, penulis juga
bisa mengerti banyak hal tentang dunia perbankan, ekonomi syariah dan
ix
bahasan lain. Terima kasih sekali lagi pak, jasa Njenengan sulit untuk penulis
lupakan.
6. Bapak H. Abdul Ghofur, M.A.g selaku Demisioner Kepala Jurusan Muamalah
dan Bapak Moh. Arifin, M.Hum selaku Demisioner Sekretaris Jurusan. Terima
kasih atas arahan, bimbingan dan dukungannya sewaktu penulis menjadi
bagian Aktifis HMJ.
7. Segenap Dosen Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang Bapak Rustam
D.K.A.Harahap M.Ag, Bapak Johan Arifin MM, Bapak Harun, Bapak Arif
Budiman M.Ag, Bapak Arif Junaidi M.Ag, Ibu Nur Huda, Ibu Mujibatun, Ibu
Anthin, Pak Izuddin (Wali Studi) dll. Terima kasih yang tak terhingga atas
bekal ilmu pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah
sekaligus penulisan skripsi ini. Tak lupa kepada karyawan-karyawan FS Bu
Shoimah, Pak Mustaqim, Bu Khotim, Pak Romadhon dll.
8. Seluruh Staf dan Karyawan Perpustakaan IAIN Walisongo dan Perpustakaan
Fakultas Syariah, terimakasih banyak atas pinjaman bukunya Pak.
9. Kedua Orang Tua kami yang tercinta, yang telah mencurahkan kasih sayang,
memberikan dukungan serta doanya dan semuanya yang tak ternilai, adik dan
keponakan-keponakanku, dan sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan
mendoakan tiap langkah penulis.
10. Keluarga Besar Bapak Suwardi, Ibu Supaah, Dek Ulfa, Dek Ning. Kalian
adalah keluarga kedua bagiku. Suasana yang hangat, akrab, selalu penulis
dapatkan di keluarga ini. Semoga kita dipertemukan kembali di lain waktu.
11. Bapak Budi Dharmawan beserta Keluarga Besar PT. Cengkeh Zanzibar.
Matur nuwun atas segala bantuannya selama ini. Penulis yakin semua
kebaikan bapak akan dibalas oleh yang Maha Kuasa.
12. Pengurus PMII Rayon Syariah periode 2008-2009. Yayan yang jadi Presiden
Dema, Fian yang sekarang sudah bisa menembus Suara Merdeka, Nikmah
yang nggak jelas arah jodohnya, Ubed yang jadi PU Justisia, Ani
Komting, Hima Atul, Ani Bendum, Uswatun, Huda Robot, Tamam
Ucil, kalian adalah inspirasi bagiku.
13. Mantan Pengurus PMII Komisariat Walisongo 2009. Sahabat Naryoko yang
sedang promosi Busnya, Ropik yang masih demen ma intan, Arifin si
tukang Batik yang katanya membuat sial, Supri Nggacuk yang selalu buat
penulis tertawa, Adib Cinta Wity, Uplik sang Baja Hitam, dll. Tangan
Terkepal dan Maju ke Muka.
14. Pengurus DEMA 2010, si Zaki Jeknong yang suka gonta ganti pasangan,
Arifuddin, Tabiin, Coco (tiga bersaudara harus rukun ya), Pipid si Putri
Salju, Anam sang rektor, Supri Memet Gendut, dll. Tetaplah berjuang.
15. Senior-senior PMII. Mas Adib, Mas Iman, Mas Tedi, Mas Gepeng Pujianto,
Mas Ricard, Mas Saifuddin, Mas Gupong, Mbak Evi, Mas Arif, Mas Suji,
Mbak Ana, Mbak Ovi, Mbak Viroh, Mas Jojo, Mas Heri, Mas Qosim (Al
Khos), Mas Koyin, Mas Yoni dll. Terima kasih telah memberikan penulis arti
tentang kehidupan kampus.
16. Adik-adikku pengurus Rayon Syariah 2010, Arif Kera si Makelar Mobil,
Endang dan Asiroh Duo Fasya, walaupun pada menthel tapi kalian adalah
xi
xii
23. Warga Teater ASA angkatan 2006, Olip Molen, Muke Budhe, Rozikin
Ambon, Elya Ndayak, Fandi Panjul, Esa Gwedi, Dian Gembeng dll. Tak lupa
pada para suheng Mas Gersang, Mas Kamid, mas Catur, Mas Wika, Mas
Fahmi, Mas Eko, Mas Agus dll. Teruslah Berkarya.
24. Teman-teman TEMILNAS Bali dan Medan. Romadhona, Lia, Emi, Fida.
Kalian telah mengajarkan tentang arti persahabatan dan kebersamaan.
Thank s a lot.
25. Tim KKN Surodadi, Sukron, Mas Ikhya, Faris, Budi, Linda, Eni, Ulil, Hanif.
Tak ketinggalan Keluarga Besar Pak Lurah Rokhim, Isna, Bagus, Yuni, Bu
Kaji, Pak Kaji Hari. Terima kasih atas tumpangan hidup selama penulis
KKN di Surodadi Kec. Sayung Kab. Demak.
26. Dan Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
Semoga amal baik dan keikhlasan yang telah mereka perbuat menjadi
amal saleh dan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah S.W.T, Amin. Penulis
telah berusaha semaksimal mungkin demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Penulis sadar atas kekurangan dan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif demi kesempurnaan
skripsi ini.
Semarang, 10 Desember 2010
Penulis,
xiii
DAFTAR ISI
ii
iii
HALAMAN MOTTO................................................................................
iv
vi
vii
viii
xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............
B. Rumusan Masalah.................
15
15
D. Telaah Pustaka.......................
16
E. Metode Penelitian..............
17
22
24
24
24
28
31
37
xiv
41
43
46
1. Respon...................................................................................
46
48
50
52
52
55
56
59
66
1. Letak Geografis.....................................................................
67
2. Kependudukan.................................................................. ....
67
70
71
73
73
76
xv
83
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................
86
B. Saran-Saran ..............................................................................
87
C. Penutup ....................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
M. Nadratuzzaman Hosen, dkk, Materi Dakwah Ekonomi Syariah, Jakarta: PKES (Pusat
Komunikasi Ekonomi Syariah), 2008, hlm. 1
2
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syari ah Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema
Insani Press, 2001, hlm. 62
3
Departemen Agama Republik Indonesia, al-Qur an dan Terjemahannya, Jakarta:
Departemen Agama RI, 1997, hlm. 97
4
5
Ibid, hlm. 65
Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafii Antonio, Apa dan Bagaimana Bank
Islam, Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1992, hlm. 5-6
8
Zaenul Arifin, Memahami Bank Syari ah: Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek,
Jakarta: AlvaBet, 1999, hlm. 133
7
masyarakat
untuk
disalurkan
kembali
ke
masyarakat
yang
membutuhkan pendanaan.
Terlepas dari itu juga peranan penting pembiayaan di Bank Syariah
memiliki peran yang unik dalam tugasnya sebagai pengelola dana nasabah.
Masyarakat penyimpan dana (penabung/deposan) akan diperlakukan sebagai
investor di bank Syariah, berikutnya bank Syariah sebagai pengelola dana
akan berupaya untuk dapat memberikan keuntungan yang menarik dan
aman bagi para investornya.
9
Merupakan perusahaan yang berasal dari sebuah perusahaan yang tak bersangkutan.
Lihat John M. Echols dan Hasan Shadiliy, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, Cet. XXV, 2003, hlm. 545
2.
3.
4.
5.
Syariah dalam menjalankan bisnis dan usahanya juga tidak terlepas dari
saringan Syariah. Oleh karena itu, Lembaga Keuangan Syariah tidak akan
mungkin membiayai usaha-usahanya yang di dalamnya terkandung hal-hal
yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah, atau proyek yang
menimbulkan kemudharatan bagi masyarakata luas yang berkaitan dengan
perbuatan asusila, perjudian, peredaran narkoba, senjata illegal, serta
proyek-proyek yang bisa merugikan syiar Islam.
11
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm. 58
Muhammad Ridwan, Konstruksi Bank Syariah Indonesia, Yogyakarta: Pustaka SM,
2007, hlm. 57
12
b.
c.
d.
a)
13
14
ciri-ciri
Lembaga
Keuangan
Syariah
yang
Ibid, hlm. 59
Muhammad Ridwan, Op.Cit, hlm. 60
17
18
10
1.
Pemahaman
masyarakat
yang
belum
tepat
terhadap
kegiatan
3.
4.
11
Seorang perintis teori perbankan Islam. Nama lengkap beliau adalah Prof. Dr.
Muhammad Nejatullah Shiddiqi MA.
20
http://thewinnerlife.blogspot.com/2008/01
12
tingkat
adalah
tingkat
kemiskinan,
pembangunan
kurangnya
negara
ketersediaan
yang
layanan
Abdullah Saed, Menyoal Bank Syariah (Kritik Atas Interpretasi Bunga Bank Kaum Neo
Revivalis) terj. Arif maftuhin, Jakarta: Paramadina, 2004, hlm. 153-156
13
Kaliwungu
Kabupaten
Kendal
yang
sebagian
besar
2.
3.
4.
Membantu
menyelamatkan
perekonomian
22
bangsa
melalui
14
5.
B.
Rumusan Masalah
Dari gambaran dan uraian di atas dapat peneliti kemukakan
beberapa pokok permasalahan sehubungan dengan judul yang diajukan
tersebut di atas antara lain:
1.
2.
C.
15
2.
D.
Telaah Pustaka23
Terdapat beberapa buku yang membahas tentang Lembaga
Keuangan Syariah dan Perbankan Syariah pada khususnya. Buku-buku ini
menempatkan persoalan Perbankan Syariah sebagai persoalan yang sangat
penting, karena dalam kacamata masyarakat adanya perbankan Syariah
membuat perdebatan tersendiri dengan munculnya bank-bank Islam di
Indonesia yang sebelumnya juga sudah ada bank-bank konvensional.
Salah satu buku tersebut adalah buku yang berjudul Fiqih
Muamalah dan implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah, yang
ditulis oleh M. Yazid Afandi, M.Ag, yang diterbitkan di Yogyakarta oleh
Logung Pustaka tahun 2009. Dalam buku ini, diungkapkan mengenai Fiqih
Muamalah dengan praktek lembaga-lembaga ekonomi Syariah (bisnis
Syariah) yang dewasa ini terus berkembang dan akselerasi wacana konsep
ekonomi Syariah yang mendapatkan tempat di tengah-tengah masyarakat.
Buku terbitan Jakarta tahun 2008 juga mengungkapkan peraturan
perundang-undangan dan fatwa Dewan Pengawas Syariah Nasional Majelis
23
Untuk melakukan telaah pustaka (dalam penelitian kualitatif) dibutuhkan sumbersumber pustaka yang membahas topik atau masalah spesifik. Sesuai dengan rumusan dan tujuan
penelitian. Perlu lebih dari satu literatur pustaka agar penelitian semakin kuat. Telaah pustaka
dilakukan untuk mengumpulkan teori, memberi komentar, kritik atas kelebihan dan kekuarangan
pustaka, membandingkan dengan teori atau pustaka lain yang terkait dengan penelitian yang
sedang dijalankan.
16
E.
24
17
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian
lapangan (field research) yakni penelitian yang langsung berhubungan
dengan obyek yang diteliti.28 Dalam hal ini diarahkan untuk
memperoleh data yang diperlukan dari obyek penelitian yang
sebenarnya29 adalah fakta sosial tentang respon masyarakat muslim
mengenai Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kendal.
2.
3.
Sumber Data
Sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini terbagi
menjadi 2 macam :
a.
28
18
Data Sekunder
Adapun data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.31
Dalam penelitian ini, data sekunder tersebut berupa dokumen.
Adapun
metode
pengumpulan
datanya
disebut
metode
4.
30
19
Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan
berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu
kegiatan yang sedang berjalan. Pada waktu melakukan observasi,
peneliti dapat ikut juga berpartisipasi atau hanya mengamati saja
orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tertentu yang
diobservasi. Dimana peneliti memasuki kantor-kantor Lembaga
Keuangan Syariah yang ada di Kecamatan Kaliwungu dengan melihat
langsung proses kegiatannya.
b.
20
faktor-faktor
masyarakat
muslim
dalam
merespon
Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk mengumpulkan data berupa sumber data tertulis yang
mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang
fenomena yang masih actual dan sesuai dengan masalah
penelitian.34 Sumber data tertulis dapat dibedakan menjadi:
dokumen resmi, buku, majalah, arsip, ataupun dokumen pribadi.35
5.
33
Narbuko Kholid, Metode Penelitian , Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, hlm. 83
Muhammad., Metodoligi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008, hlm. 103
35
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya,
2000, hlm . 113
34
21
F.
36
22
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Lembaga Keuangan Syariah
1. Sejarah Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
a. Awal Mula Lembaga Keuangan Syariah
Dunia telah mengalami polarisasi dari dua kekuatan Sistem
ekonomi, ditandai dengan adanya dua negara adidaya sebagai
representasi dari dua sistem ekonomi tersebut, Amerika dan Sekutu
Eropa Baratnya merupakan bagian kekuatan dari Sistem Ekonomi
Kapitalis, sedangkan Sistem Ekonomi Sosialis diwakili oleh Uni
Soviet dan Eropa Timur serta negara China dan Indo China seperti
Vietnam dan Kamboja.39
Dalam perjalanannya dua sistem ekonomi tersebut jatuh
bangun, Sistem Kapitalis (yang berorientasi pada pasar) sempat hilang
pamornya setelah terjadi Hyper Inflation40 di Eropa tahun 1923 dan
masa depresi 1929-1933 di Amerika Serikat41 dan negara Eropa
lainnya. Sistem Kapitalis dianggap gagal dalam menciptakan
39
Dua Sistem ekonomi ini lahir dari dua muara ideologi yang berbeda sehingga
persaingan dua Sistem ekonomi tersebut, hakikatnya merupakan pertentangan dua ideologi politik
dan pembangunan ekonomi. Posisi negara muslim setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2 menjadi
objek tarik menarik dua kekuatan ideologi tersebut, hal ini disebabkan tidak adanya visi
rekonstruksi pembangunan ekonomi yang dimiliki para pemimpin negara muslim dari sumber
islami orisinil pasca kemerdekaan sebagai akibat dari pengaruh penjajahan dan kolonialisme Barat.
Lihat M. Sulthon Abu Ali, Problematik Ekonomi Dunia Modern dan Solusi Islam, Jeddah: Malik
Abdul Aziz Universitas Jeddah, 1981, hlm. 38.
40
Artinya adalah inflasi yang sangat tinggi. Jika inflasi tinggi maka pengangguran akan
tinggi juga. Di Eropa sendiri inflasi terjadi karena revolusi harga yang terjadi sepanjang beberapa
abad. Kenaikan harga pada saat itu begitu sangat cepat.
41
Depresi merupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi dimana kegiatan
produksi terhenti akibat adanya inflasi yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi tingkat
pengangguran yang tinggi pula.
24
dimana
negara
memiliki
otoritas
penuh
dalam
42
25
44
26
Islam,
kebebasan
memiliki
unsur
produksi
dalam
Seperti Dubai Islamic Bank didirikan pada tahun 1975, Faisal Islamic Bank of Egypt
(1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979).
48
Keraguan banyak pihak tentang eksistensi Sistem ekonomi Islam sebagai model
alternatif sebuah Sistem tak terelakkan, pandangan beberapa pakar mengatakan Sistem ekonomi
Islam hanyalah akomodasi dari Sistem Kapitalis dan Sosialis nyaring disuarakan, tetapi hal
tersebut terbantahkan baik melalui pendekatan historis dan faktual karena dalam kenyataanya,
terlepas dari beberapa kesamaan dengan sistem ekonomi lainnya terdapat karakteristis khusus bagi
Sistem ekonomi Islam sebagai landasan bagi terbentuknya suatu Sistem yang berorientasi terhadap
kesejahteraan masyarakat.
49
Achmad Rizal Purnama, Ibid.
27
b. Keseimbangan Ekonomi
Manusia memiliki kecenderungan untuk berkompetisi dalam
segala hal. Persaingan bebas menjadi ciri Islam dalam menggerakan
perekonomian,51 pasar adalah cerminan dari berlakunya hukum
penawaran dan permintaan yang direpresentasikan oleh harga, tetapi
kebebasan ini haruslah ada aturan main sehingga kebebasan tersebut
tidak cacat, pasar tidak terdistorsi oleh tangan-tangan yang sengaja
mempermainkannya, larangan adanya bentuk monopoli, kecurangan,
dan praktek riba adalah jaminan terhadap terciptanya suatu
mekanisme pasar yang sehat dan persamaan peluang untuk berusaha
tanpa adanya keistimewaan-keistimewaan pada pihak-pihak tertentu.
Keseimbangan ekonomi menjadi tujuan diimplementasikannya
sistem
ekonomi
Islam,
landasan
upaya
menyeimbangkan
50
Ibid.
Ahmad Sumiyanto, Keunggulan Sistem Ekonomi Islam dalam Menjawab Keraguan
Berekonomi Syariah, Yogyakarta: Safiria Insani Press, 2008, hlm. 77.
51
28
hingga
yang akan
29
30
31
perbankan
syariah
terus
menunjukan
kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional menjadi kantor cabang yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
57
Pelaksanaan keinginan untuk menerapkan prinsip syariah dibidang lembaga keuangan
di tanah air dimulai dengan berdirinya lembaga keuangan Baitut-Tamwil Jasa Keahlian Teknosa
pada tanggal 30 desember 1980 dengan akta perubahan tertanggal 21 Desember 1982, kemudian di
Jakarta didirikan Baitut-Tamwil kedua dengan nama koperasi simpan-pinjam Ridha Gusti yang
didirikan tanggal 25 September 1988.
58
PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) didirikan pada bulan Mei 1992, yang gagasan
pendiriannya muncul dalam lokakarya bank tanpa bunga yang diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia. Lihat Edy Wibowo, Untung Hendy, Mengapa Memilih Bank Syariah?, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2005, hlm. 35.
32
ini pertumbuhan
Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Current Issue Lembaga Keuangan Syariah,
Jakarta: Kencana 2009, hlm. 2.
60
Nurul Huda, Ibid. hlm. 3
33
34
pengembangan
nilai-nilai
Islam
adalah
dalam
Dedi Sumardi, Sumber-Sumber Hukum Positif, Cet.III, Bandung: Alumni, 1986, hlm. 9.
Lembaga Keuangan Syariah yang memegang peran yang sama adalah BPR Syariah,
untuk memenuhi kebutuhan keuangan usaha mikro, kecil dan menengah, tetapi BPRS dirancang
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kota Propinsi dan Kabupaten. Tetapi dalam
prakteknya BMT dan BPRS bersaing untuk mendapatkan nasabah tidak dibatasi oleh lingkup
wilayah operasi masing-masing lembaga. Lihat Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan
Syari ah: Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisia, 2003, hlm. 97.
65
35
36
66
37
Sistem
ekonomi
Islam
diharapkan
mampu
mencegah
terjadinya ketidakadilan dalam penerimaan dan pembagian sumbersumber materi agar dapat memberikan kepuasan pada semua manusia
dan memungkinkan mereka menjalankan kewajiban kepada Allah dan
masyarakat.
Apabila diperhatikan teks hukum yang ada dalam ketentuan
syariat Islam, akan ditemukan beberapa lembaga dan instrument
keuangan yang secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam:
1. Kegiatan nonbank
2. Kegiatan perbankan
Yang termasuk dalam kategori nonbank di antaranya:
1. Lembaga Zakat
2. Lembaga Ijarah
3. Kafalah67
4. Salam
5. Rahn68
6. Akad
7. Warits
8. Qiradh69
kualitasnya) sesuai dengan tuntunan objektif masyarakat. Perlu juga diketahui bahwa kemunculan
suatu lembaga dan intrumen keuangan (yang baru) pada hakikatnya merupakan tuntunan objektif
yang berlandaskan pada prinsip efisiensi, sebab dalam kehidupan perekonomian, manusia akan
selalu berupaya untuk lebih efisien. Lihat Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta:
Sinar Grafika Cet. III, 2004, hlm. 33
67
Al-kafalah berarti jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak lain untuk
memenuhi kewajibannya kepada pihak yang ditanggung. Dari pengertian ini, al-kafalah berarti
mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin kepada orang lain yang menjamin.
68
Ar-rahn adalah menahan salah satu harta milik peminjam barang yang ditahan adalah
barang-barang yang memiliki nilai ekonomis sesuai dengan standar yang ditetapkan.
38
69
Qirardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih kembali. Dengan
kata lain al-qardh adalah pemberian pinjaman tanpa mengharapkan imbalan tertentu
70
Wadiah adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain baik individu maupun
badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki. Lihat Heri
Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisa, 2003, hlm. 65.
71
Al-Mudharabah yaitu akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama
(shohibul maal) menyediakan seluruh modal sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
72
Al-Musyarakah atau bisa disebut dengan istilah syirkah adalah kerjasama antara kedua
belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Perbedaan yang esensial dari Mudharabah dan Musyarakah terletak pada besarnya kontribusi atas
manajemen dan keuangan atau salah satu di antara itu. Dalam Mudharabah modal hanya berasal
dari satu pihak sedangkan Musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih. Dan antara
Mudharabah dan Musyarakah dalam literatur fiqh berbentuk perjanjian kepercayaan (uqud al
amanah) yang menuntut tingkat kejujuran yang tinggi dan menjunjung keadilan. Oleh karenanya
masing-masing pihak harus menjaga kejujuran untuk menjaga bersama.
73
Al-Baiu Bisthaman Ajil adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah dan lazimnya dilakukan secara cicilan.
39
74
75
40
)...
Artinya:
76
Ibid.
Departemen Agama Republik Indonesia, AL-Qur an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag
RI, 1997, hlm. 63
78
Teuku Hasbi ash-Shiddieqy dalam An-Nur memberikan tafsiran terhadap ayat tersebut:
Tuhan mengharamkan riba adalah karena tak ada padanya pertukaran dan tambahan pembayaran,
bukan karena timbangan, hanya semata-mata karena penundaan waktu. Lihat Teuku Hasbi ashShiddieqy, Tafsir al-Qur anul Madjied An-Nur , Jakarta: Bulan Bintang, 1965, hlm. 68.
77
41
Tidak
termasuk
riba,
jika
seseorang
yang
79
42
81
43
82
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2004,
83
http://putracenter.net/2009/02/26/sekilas-dengan-lembaga-keuangan-syariah/
hlm. 67
44
84
Ibid.
45
Respon
Respon adalah reaksi dari sesuatu yang terjadi. 85 Dalam dunia
85
Bisa juga berarti jawaban atau reaksi balik. Lihat M. Ridwan dkk, Kamus Ilmiah
Populer, Jakarta: Pustaka Indonesia, 2004, hlm. 566.
86
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2005, hlm. 69-70
87
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 1990, hlm. 74
46
Keuangan
Syariah
yang
Sistem
operasionalnya
menggunakan sistem bagi hasil (profit and loss sharing) bisa dikatakan
sebagai suatu stimulus yang bisa menyebabkan adanya berbagai macam
persepsi tentang sistem operasional Lembaga Keuangan Syariah yang
kemudian akan menimbulkan respon dari masyarakat.
Mengingat hal itu, maka akan menjadi sangat menarik untuk
melakukan sebuah penelitian tentang respon masyarakat di Kecamatan
Kaliwungu tentang keberadaan dan Sistem operasional pada Lembaga
Keuangan Syariah yang ada. Tidak hanya mencari keterangan bagaimana
88
Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara
lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaan
sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana, investasi, pembiyaan dll yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip syariah dan tidak menyalahi Dewan Syariah Nasional. Lembaga Keuangan Syariah
juga merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat
pemakai jasa-jasa keuangan.
47
Persepsi
Persepsi adalah proses pemberian makna terhadap sensasi.89
89
Amelia Rahmi, Persepsi Guru Tentang Iklim Sekolah: Motivasi Kerja dan Kreatifitas
Guru SD Islam Nasima Semarang, dalam Jurnal Penelitian Walisongo, Vol XII, 2000, hlm. 4
90
Hamid Widodo, Persepsi Mahasiswa IAIN Walisongo Terhadap Piagam Jakarta, hlm.
3
48
mengenalnya,
tetapi
juga
ia
sebagai
keseluruhan
dengan
Ibid.
Ibid.hlm. 4
93
Kartini Kartono, Psikologi Umum, Bandung: Penerbit Alumni, 1984, hlm. 57
92
49
C.
RESPON
----------
SIKAP
PERSEPSI
1. Hukum Bunga
Bank
Konvensional
-----------------------2. Pengetahuan
Tentang LKS
3. Pengetahuan
Tentang Sistem
Operasional LKS
94
Ringkasan Eksekutif Kerjasama Bank Indonesia Dengan UNDIP, Potensi dan Perilaku
Masyarakat Terhadap Bank Syari ah di Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Semarang: Puslit Kajian
Pembangunan Lemlit UNDIP, 2000, hlm. 4
50
D.
Dari sinilah penulis mencoba memaparkan segala kondisi yang berhubungan dengan
Lembaga Keuangan Syariah yang penulis teliti di kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal dengan
tidak mengesampingkan data-data yang valid.
51
96
Sampai saat ini BT Binama masih bertahan dengan asset lebih dari 25 milyar rupiah.
Lihat di http://binamasemarang.com.
97
Namun sejak tanggal 17 Mei 2010 BT Binama Kaliwungu resmi menempati kantor
baru yaitu di Komplek Ruko Baru A8 Jl. KH. Asyari Kaliwungu.
52
yaitu
simpanan
anggota
(nasabah)
yang
TARBIYAH
Yaitu Tabungan Arisan Berhadiah. Tabungan ini didasarkan atas
akad wadiah yadlamanah yakni akad antara dua pihak yang
menitipkan dana memberikan ijin kepada pihak yang dititipi
dapat memanfaatkan dana yang dititipkan. Adapun ketentuannya
sebagai berikut:
a. Penyimpan perorangan/lembaga.
b. Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening
simpanan.
53
4.
98
99
54
Koperasi Arofah
Dalam rangka ikut meningkatkan kegiatan ekonomi
masyarakat dan jamaah haji yang tergabung dalam KBIH arofah
Kaliwungu maka dibentuklah sebuah lembaga keuangan yang di
namakan Koperasi Arofah Kaliwungu.
Koperasi ini mulai beroperasi sejak tanggal 5 Mei 2007,
bertempat di Jl. KH. Asyari No. 21 Kaliwungu Kendal. Adapun
tujuan dari pendirian ini adalah meningkatkan kesejahteraan
anggotanya, menjalin silaturrahim diantara anggotanya, dan ikut
berpartisipasi dalam meningkatkan perekonomian terutama di
wilayah Jawa Tengah.
Sedangkan bentuk layanan kepada anggota di terapkan
melalui:
a. Pinjaman modal yang dibagi menjadi 2 yaitu pinjaman bulanan
dan pinjaman musiman. Pinjaman bulanan adalah pinjaman yang
diangsur tiap bulan dengan nilai angsuran dan batas waktu yang
telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan pinjaman musiman
adalah pinjaman yang pokoknya dibayar sekaligus pada saat jatuh
tempo.
100
55
b. Talangan Haji.
c. Simpanan Anggota
Disamping simpanan pokok dan simpanan wajib yang menjadi
syarat mutlak menjadi anggota maka masih ada simpanan yang
bersifat sukarela dan tidak mengikat yaitu: Simpanan Sukarela
Anggota, Simpanan Berjangka Anggota, dan Simpanan Ziarah
Anggota.101
3.
101
56
Adapun
Mudharobah,
jenisnya
Simpanan
adalah
Tabungan
Mudharobah
Plus,
Harian
Simpanan
mendapatkan
bagi
hasil.
Adapun
hak
Pembiayaan Harian
Yaitu pembiayaan dengan cara angsuran per hari selama 100
hari. Akadnya adalah akad murobahah / bai bitsaman ajil.
2.
Pembiayaan Mingguan
Yaitu pembiayaan dengan cara angsuran per Minggu selama 20
Minggu. Akadnya adalah akad murobahah / bai bitsaman ajil.
3.
Pembiayaan Musiman
Yaitu pembiayaan dengan cara angsuran per bulan tapi hanya
membayar bagi hasil/margin sedangkan pokok pembiayaan
104
Ibid.
57
Pembiayaan Bulanan
Yaitu pembiayaan dengan cara angsuran per bulan dengan
membayar
bagi
hasil/margin
titipan
angsuran
pokok
Tamwil
Muhammadiyah
(BTM)
Kaliwungu
105
58
sehingga mampu
pemberdayaan golongan
59
Tabungan Mudharabah
Tabungan yang penyetoran dan pengambilannya dapa dilakukan
sewaktu-waktu. Adapun ketentuannya sebagai berikut:
a. Setoran tabungan pertama minimal Rp. 10.000,-dan setoran
selanjutnya minimal Rp. 5.000,b. Kepada
penabung
diberi
hasil
yang
menarik
yang
Tabungan Qurban
Tabungan Qurban yaitu simpanan anggota (nasabah) yang
dipersiapkan agar nantinya dapat digunakan untuk pembelian
hewan qurban. Adapun ketentuannya sebagai berikut:
a. Paket tabungan khusus yang ditujukan untuk keperluan
Qurban.
b. Setoran awal minimal Rp. 100.000,-
107
60
Tabungan Si Fitri
Tabungan Si Fitri yaitu tabungan dari nasabah (anggota) yang
dipersiapkan (diambil) untuk kebutuhan di Hari Raya Idul Fitri
secara cermat dan terencana. Adapun ketentuannya sebagai
berikut:
a. Penabung melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir
yang telah disediakan.
b. Setoran pertama minimal Rp. 10.000,c. Setoran selanjutnya Rp. 5.000,- per minggu atau Rp. 20.000,per bulan
d. Diterimakan dalam bentuk barang atau uang.108
4.
Tabungan Haji
Tabungan haji adalah tabungan anggota (masyarakat) yang
dipersiapkan untuk menunaikan ibadah haji, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Penabung melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir
yang telah disediakan.
b. Setoran awal minimal Rp. 250.000,-
108
Ibid.
61
produk-produk
pembiayaan
KJKS
BTM
62
63
barang-barang
109
Ibid.
64
BAB III
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
Letak Geografis
Kecamatan Kaliwungu merupakan salah satu kecamatan yang terletak
Data diperoleh dari literatur Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka 2008, Disusun oleh
Koordinator Statistik Kecamatan Kaliwungu BPS Kabupaten Kendal.
111
Ibid.
65
mm, pertahun dan rata-rata jumlah curah hujan 163 mm/tbulan. Adapun Jenis
tanah di wilayah ini adalah tanah jenis Latosol.112
Luas Wilayah Kecamatan Kaliwungu 47.73 Km. 113 Dirinci menurut
penggunanya pada tahun 2008 dapat dilihat pada diagram berikut ini :
2.
Kependudukan
Banyaknya Penduduk pada tahun 2006 berjumlah 52.489 jiwa terdiri
dari laki-laki 25.668 jiwa dan perempuan 26.821 jiwa. Pada tahun 2007
berjumlah 53.439 jiwa terdiri dari laki-laki berjumlah 26.066 jiwa dan
perempuan 27.373 jiwa. Sedangkan untuk tahun 2008 berjumlah 53.646 jiwa
terdiri dari laki -laki 26.217 jiwa dan perempuan 27.429 jiwa.
112
66
114
Ibid.
67
Jumlah
( orang )
Prosentase
(%)
Pengusaha
5078
11,29
Buruh
6275
13,95
Pengusaha
0,-
Buruh
0,-
920
2,04
11806
26,24
Pengusaha
0,-
Buruh
60
0,13
26
0,06
2909
6,47
Pengusaha
4263
9,48
Buruh
3258
7,24
Pengusaha
865
1,92
Buruh
765
1,70
Pengusaha
117
0,26
Buruh
607
1,35
Pengusaha
1462
3,25
Buruh
6579
14,62
44991
100,-
No
1
Lapangan Usaha
Pertanian
Industri Pengolahan
Pengusaha
Buruh
Bangunan
Pengusaha
Buruh
Jasa-jasa
JUMLAH
68
No
01
02
03
04
05
06
07
08
09
3.
Desa
Kumpulrejo
Karang Tengah
Sarirejo
Krajan kulon
Kutoharjo
Nolokerto
Sumberejo
Mororejo
Wonorejo
Jumlah
Dusun/Dukuh
2
2
3
3
7
6
4
3
3
33
RW
4
3
8
11
9
6
9
8
9
67
RT
14
13
35
35
50
28
35
37
26
273
Nama Kaliwungu diambil dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya
(Pakuwojo) yang berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu terjadi
pertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan Pakuwojo berdarah
merah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya mengalir di sungai sehingga berubah
menjadi ungu lihat di www.udiknet.com.
116
Dapat penulis kemukakan di sini bahwa siang malam selalu ramai dengan hiruk
pikuknya para pedagang dan para pembeli. Ada pasar pagi, pasar sore dan ada pasar malam.
Menambah suasana yang ramai bak kota metropolis.
117
Terletak di Jln. Raya Semarang Kendal Km. 9. Tepatnya di dusun Mangir Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kendal. Perusahaan ini bergerak dalam bidang otomotif. Di dirikan oleh
Cheng Basuki pada tahun 1998.
118
PT. Polysindo Eka Perkasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pemintalan
benang-benang. Terletak di Jln. Raya Km. 19 Kaliwungu Kendal.
69
pola
kehidupan
penduduk
Kecamatan
Kaliwungu
70
71
Selatan121). Seperti, makam Kiai Guru atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong,
Kiai Mustofa, dan Wali Syafak.
Banyak pengunjung yang selalu memadati tradisi syawalan yang
dimeriahkan ratusan pedagang yang mremo serta puluhan penjaja hIburan :
dream molen, kuda putar dan sebagainya. Tapi sebenarnya bagi
masyarakat Kaliwungu sendiri Syawalan sering digunakan sebagai acara
silaturrohim antar sesama keluarga, kerabat, ataupun teman. Dengan
tradisi ini masyarakat Kaliwungu sering menggunakannya untuk acara
sowan ke seluruh Kyai di daerah Kaliwungu untuk minta di do'akan.
Hal
ini
tentunya
merupakan
akumulasi
dari
Mulai tahun 2007 terjadi pemekaran wilayah. Berdasarkan wawancara dengan Camat
Kaliwungu Bapak Sumartoyo, S.Sos pada tanggal 18 Oktober 2010 di Kantor Kecamatan
Kaliwungu.
72
Di
Kecamatan
Kaliwungu
Kabupaten
Kendal terjadi
73
tercekik dan tetap dibebani untuk dapat melunasi pinjaman beserta bunga di
tiap bulannya.122
Selain itu banyak para pedagang kecil, seperti penjual
pakaian, penjual nasi kucingan, pedagang kaki lima, penjual kue,
petani tambak dan lain sebagainya juga mengalami permasalahan
yang sama untuk tetap bertahan hidup. Mereka berusaha mencari
penghasilan pada waktu pagi hari dan habis dimakan sore harinya atau
sebaliknya. Kondisi seperti ini menyebabkan mereka kesulitan untuk
datang di Lembaga Keuangan. Artinya, kinerja Lembaga Keuangan
tidak mampu menjangkau usaha dengan skala kecil. 123
Disamping itu adanya rentenir atau lintah darat yang
meminjamkan modal dengan prosedur yang mudah tetapi bunganya
cukup tinggi sehingga membuat masyarakat berbondong-bondong
mengikuti ajakan para rentenir itu walaupun dengan konsekuensi akan
membayar bunga yang cukup tinggi.
Hal
ini
disebabkan
pola
pikir
masyarakat
yang
atau
menggunakan
jasa
Lembaga
Keuangan
122
74
masyarakat
untuk
menggunakan
jasa
Lembaga
125
2010.
75
bagi
lembaga
keuangan
konvensional.
Penelitian
tersebut
Keuangan
Syariah,
mempunyai
dampak
positif
terhadap
126
76
128
Wawancara dengan Bapak Abdul Aziz, umur 60 thn, pengurus takmir masjid AlMuttaqin Kauman Kaliwungu dan beberapa pengguna jasa Lembaga Keuangan Syariah pada
tanggal 29 Agustus 2010.
129
Wawancara dengan Bapak KH. Syamsul Maarif, SH selaku ketua Koperasi Arofah
pada tanggal 29 Agustus 2010.
130
Wawancara dengan Bapak Sholihin, umur 52 tahun di kutip pada taggal 30 Nopember
2010.
77
BAB IV
ANALISIS RESPON MASYARAKAT MUSLIM TENTANG
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
masyarakat
terhadap
bunga
bank
konvensional
di
78
79
80
Lembaga
Keuangan
Konvensional,
membuat
pengawasan,
81
tentang
keberadaannya
di
antara
Lembaga
Keuangan
Konvensional. 132
Kepercayaan adalah asas utama bagi lembaga keuangan untuk
berkembang. Pertumbuhan secara kuantitas tanpa diiringi dengan kualitas
membawa potensi kehancuran. Lembaga Keuangan Syariah dituntut untuk
menerapkan manajemen keuangan operasional dan penerapan nilai-nilai
syariah dengan baik. Resiko keuangan yang terkandung dalam bisnis
lembaga keuangan pada umumnya juga tidak dapat dinegasikan.
Melihat berbagai respon masyarakat terhadap Lembaga Keuangan
Syariah yang ada di Kecamatan Kaliwungu, penulis menganalisis bahwa ini
akan berdampak pada perkembangan maupun keberlangsungan hidup
Lembaga Keuangan Syariah itu sendiri.
Apalagi jika melihat prosedur atau proses akad dalam Lembaga
Keuangan Syariah terlalu sulit dipahami oleh masyarakat yang mau menjadi
bagian dari lembaga-lembaga tersebut (nasabah) justru masyarakat cenderung
menganggap lebih mudah dan cepat dalam sistem operasional yang diterapkan
131
Selain itu, menurut Muhammad bahwa perkembangan sektor perbankan yang terlalu
cepat dengan tidak disertai infrastruktur yang mendukungnya seperti kebijakan yang sempurna,
arah kegiatan usaha, dan ketersediaan sumber daya manusia yang profesional dapat menimbulkan
masalah perbankan. Lihat Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
2002, hlm. 4
132
Selain pelaksanaan prudential banking, Lembaga Keuangan Syariah dituntut untuk
terus menerus memantau lembaga-lembaga syariah secara keseluruhan dalam tubuh organisasi
maupun produknya.
82
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan hasil analisis
penulisan, kiranya dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1. Respon masyarakat tentang Lembaga Keuangan Syariah di Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kendal secara umum dapat dikategorikan baik,
akan tetapi masih banyak yang ragu-ragu mengenai sistem bagi hasilnya
disebabkan
kurangnya
pemahaman
masyarakat
tentang
Lembaga
84
B.
Saran-saran
Untuk menciptakan lembaga keuangan syariah yang ideal, kiranya
masih perlu kerja keras dari seluruh umat Islam terutama para praktisi dan
pemikir ilmuan muslim. Penilaian masyarakat tentang Lembaga Keuangan
Syariah menjadi modal dasar untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihannya sehingga pada saatnya nanti Lembaga Keuangan Syariah
dapat meningkatkan manajemen profesioanl dengan tetap berpijak pada
prinsip-prinsip syariah.
Sesuai dengan harapan penulis agar pikiran-pikiran dalam skripsi ini
dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, kiranya penulis menyampaikan
beberapa saran sebagai berikut:
1.
85
3.
4.
C.
Penutup
Alhamdulillah, berkat rahmat dan hidayah Allah skripsi ini berhasil
diselesaikan. Dengan keterbatasan yang ada, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak
kekurangan. Namun kekurangan tersebut bukan berarti penulis lepas
tanggung jawab secara ilmiah. Semoga penulisan ini memberikan manfaat
86
bagi kita semua. Akhirnya semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan
pertolongan pada hamba-Nya, amin. Sekian dan terima kasih.
87
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Husain At-Tariqi, Abdullah, Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar dun Tujuan
(ter) Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004.
Abdul Mun'im Afar, M, Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: Paramadina Press,
1979.
Agus Riswandi, Budi, Aspek Hukum Internet Banking, Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2005.
Ali, Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.
Arifin, Zaenul, Memahami Bank Syari'ah: Lingkup, Peluang, Tantangan dan
Prospek, Jakarta: AlvaBet, 1999.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 1998.
Bungin, Burhan M, Metodologi Penulisan Kualitatif: Aktualisasi Metodologis
Ke Arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2001.
Burhan Bungin, M, Metodologi Penulisan Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilrnu Sosial Lainnya, Jakarta:
Kencana, Cet. 1, 2004.
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta:
Departemen Agama RI, 1997.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Echols, John M. dan Hasan Shadiliy, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, Cet. XXV, 2003.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, jilid 2, Yogyakarta: Andi Offset, 2001.
Hasbi Ash-Shiddieqy, Teuku, Tafsir al-Qur'anul Madjied An-Nur, Jakarta:
Bulan Bintang, 1965.
Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution, Current Issue Lembaga Keuangan
Syariah, Jakarta: Kencana 2009.
http://putracenter.net/2009/02/26/sekilas-dengan-lembaga-keuangan-syariah/.
88
http://thewinnerlife.blogspot.com/2008/01
Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju,
1990.
---------------------, Psikologi Umum, Bandung: Penerbit Alumni, 1984.
Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka 2008, Disusun oleh Koordinator Statistik
Kecarnatan Kaliwungu BPS Kabupaten Kendal.
Kholid, Narbuko, Metode Penulisan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.
Laksamana, Yusak, Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan Di
Bank Syariah, Jakarta: PT Elex media komputindo gramedia, 2009.
Lexy J. Meleong, Metodologi Penulisan Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000.
Lubis, Suhrawardi K., Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika Cet. III,
2004.
Majalah Himmah, Membangun Institusi dan Komunitas Ekonomi Islam, Edisi
X/Rajab 1425 H.
Monografi Kecamatan Kaliwungu Tahun 2010.
Muhammad, Metodologi Penulisan Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2008.
---------------, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.
Nadratuzzaman Hosen, M, dkk, Materi Dakwah Ekonomi Syariah, Jakarta:
PKES (Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah), 2008.
Perwataatmadja, Karnaen A, dan Muhammad Syafi'i Antonio, Apa dan
Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1992.
Rahmi, Amelia, Persepsi Guru Tentung Iklim Sekolah: Motivasi Kerja dan
Kreatifitas Guru SD Islam Nasima Semarang, dalam Jurnal Penulisan
Walisongo, Vol XII, 2000.
Rasyid Ridha, Muhammad, Tafsir al-Manar, Mesir: Dar al-Manar, 1376 H,
Jilid III.
89
90
91
BIODATA MAHASISWA
: Abdul Hamid
Ibu
Alamat
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
92
Nama
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Jenjang pendidikan
1. SDN.01 Tambakmulya
3. MA AN-NAWAWI Purworejo
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
93
Jenjang Pendidikan :
1. SDN I Tambakmulyo
Lulus tahun 2000
2. SMP Al-Husain Magelang
Lulus tahun 2003
3. MAK An-Nawawi Purworejo
Lulus tahun 2006
4. Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Hukum Ekonomi Islam
(MU) angkatan 2006
Pendidikan Non Formal:
1. Ponpes Al-Husain Magelang
2. Ponpes An-Nawawi Purworejo
3. Ponpes Tahfidlul Quran (PPTQ) Purwoyoso Semarang
Pengalaman Organisasi:
1. Ketua Fosia (Forum Silaturrahmi An-nisa) Fakultas Syariah IAIN WS 2008
2. Koordinator Keputrian BEMF Fakultas Syariah 2008
3. Sekretaris KAPPAS (Keluarga Alumni Ponpes an-Nawawi di Semarang)
2008
4. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Muamalah dan Ekonomi Islam (HMJ
MU-EI) 2009
5. Warga Teater ASA Fakultas Syariah
6. Ketua Putri IKTRIMEN (Ikatan Santri Kebumen) Ponpes An-Nawawi
7. Ketua Putri MAK an-Nawawi
8. Departemen Pengkaderan PMII Rayon Syariah Komisariat Walisongo 20072008
9. Departemen LKAW PMII Komisariat Walisongo Semarang 2008-2009
10. Litbang Forshei (Forum Study Hukum Ekonomi Islam) IAIN Walisongo
11. Mendagri DEMA IAIN Walisongo Semarang 2010
12. Peserta TEMILNAS FOSSEI (Temu Ilmiah Nasional) di Bali 2009
13. Peserta TEMILNAS FOSSEI (Temu Ilmiah Nasional) di Medan 2010
14. Litbang JQH (Jamiyatul Qurro wal Huffadz) Fakultas Syariah
15. Ikatan Mahasiswa Kebumen di Semarang (IMAKE)
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
94
DAFTAR PERTANYAAN
1. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i, bagaimana hukum bunga yang diterapkan
pada bank konvensional ?
2. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i pernah mengetahui informasi tentang
Lembaga Keuangan Syariah?
3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i mengetahui sistem operasional Lembaga
Keuangan Syariah?
4. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i apakah sistem operasional Lembaga
Keuangan Syariah menggunakan prinsip bagi hasil sesuai dengan syariah
Islam?
5. Apakah
Bapak/Ibu/Saudara/i
setuju
dengan
keberadaan
Lembaga
95
Alamat
Rukun Sari
Alamat
Sabrang Lor
3. Ibu Rohmah
Alamat
Sarean
4. Ibu Satifah
Alamat
Sarean
Alamat
Tepi Mulyo
Alamat
Jagalan
7. Ibu Wahidah
Alamat
Citraan
8. Bapak M. Misbah
Alamat
Sawah Jati
9. Ibu Rohmah
Alamat
Gadukan
Alamat
Jati Sari