Disusun Oleh :
Rizal Nugroho
P17420213061
IIB
LAPORAN PENDAHULUAN
ISOLASI SOSIAL
A. Masalah Utama
Isolasi Sosial
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain
menyatakan sikap yang negatif dan mengancam ( Twondsend, 1998 ).
Atau suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali
tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa ditolak,
tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Budi Anna Kelliat, 2006 ).
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,
menghindari hubungan dengan orang lain ( Pawlin, 1993 dikutip Budi Kelliat, 2001).
Menurut Townsend, M.C (1998:152) isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami
oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi
dirinya.
Isolasi sosial menarik diri merupakan usaha menghindar dari interaksi dan berhubungan
dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai
kesempatan dalam berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu dalam kegagalan. (Carpenito,
L J, 1998).
Kerusakan interaksi sosial merupakan suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi
akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku maladaptif dan
mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (DEPKES RI 2000).
2. Penyebab
Terjadinya faktor ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi di antaranya perkembangan dan
sosial budaya. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri,
tidak percaya dengan orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan
dengan orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, keadaan menimbulkan perilaku
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
4.
disertai dengan harapan yang suram, mungkin klien akan mengakhiri hidupnya )
5. Rentang Respon
Hubungan dengan orang lain dan lingkungan menimbulkan respon sosial pada individu
Respon Adaptif
Respon Maladaptif
kemampuan membatasinyaketerba
Mekanisme Kopingtasan kemampuan matasinya
Perilaku curiga : regresi, proyeksi, represiPerilaku curiga : regresi, proye
Perilaku dependen : regresiPerilaku dependen : regresi
Perilaku manipulatif : regresi, represiPerilaku manipulatif : regresi, represi
Isolasi/ menarik diri : regresi, represi, isolasi
8. Perilaku
1) Menarik diri :
kurang spontan, apatis, ekspresiiwajah kurang berseri, defisit perawatan diri,wajah
komunikasi kurang, isolasi diri, aktivitasmenurun, kurang berenergi, rendah diri, postur tubuh
sikap fetus.
2) Curiga :
tidak percaya orang lain, bermusuhan,isolasi sosial, paranoiaisolasi
3) Manipulasi :
kurang asertif, isolasi sosial, hargadiri rendah, tergantung pd orang lain, ekspresiperasaan
tidak langsung pada tujuan.
9. Sumber Koping
Sumber koping individu harus dikaji dengan pemahaman tentang pengaruh gangguan otak
pada prilaku. Kekuatan dapat meliputi model, seperti intelegensi dan kretifitas yang tinggi.
Orang tua harus secara aktif mendidik anak anak dan dewasa muda tentang keterampilan
koping kerena mereka biasanya tidak hanya belajar dari pangalaman.p
10. Pohon Masalah
Resti mencederai diri,orang lain dan lingkungan
Halusinasi
Intoleransi aktivitas
Isolasi Sosial
Harga Diri Rendah Kronis
d.
e.
f.
g.
h.
i.
lain.
Klien mengatakn dirinya tidak ingin ditemani
c.
orang lain.
d. Tidak mau berkomunikasi
e. Dta tentang klien biasanya didapat dari keluarga
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
kebersihan diri
Tidak ada atau kurang komunikasi verbal
Mengisolasi diri
Asupan makanan dan minuman terganggu
Retensi urine dan feses
Aktivitas menurun
Kurang berenergi atau bertenaga
Rendah diri
sekitarnya, karena Ny.K merasa tertekan dan menganggap dirinya telah dinodai oleh para
begal tersebut.
A. Identitas Klien
Nama
: Ny.K
Umur
: 20 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Tgl masuk
: 10 Februari 2015
Identitas penanggungjawab :
Nama
: Tn. B
Umur
: 43 Tahun
Jenis kelamin
: Laki - laki
( - ) Tidak berhasil
3. Trauma :
Usia Pelaku
(-) Aniaya Fisik
(-) Aniaya Seksual
(-) Penolakan
Korban
Saksi
:-
Riwayat pengobatan : -
Tanda Vital
2.
Ukur
: BB = 70 kg TB = 180 cm
3.
Keluhan fisik : -
E. Psikososial
1.
Genogram
Pasien bernama Ny.K mempunyai seorang ayah yang bernama Tn.B. Dari semua
keluarganya dan saudara-saudaranya tidak ada yang pernah mengalami gangguan jiwa
isolasi sosial seperti Ny.K.
Konsepsi diri :
a)
b)
Identitas
c)
Peran
d)
Ideal diri
Harga diri
2.
Hubungan sosial
a)
b)
c)
3.
Spiritual
a)
b)
Kegiatan ibadah
dirinya dan sering murung dan diam, Ny.K tidak pernah melaksanakan
kewajibannya sebagai seorang muslim.
F. Status Mental
1.
Penampilan
( v ) Tidak rapi
( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan Ny.K tidak rapi karena Ny.K tidak mau untuk merias dirinya supaya
penampilannya rapi.
2.
Pembicaraan
( ) Cepat
( ) Apatis
( ) Keras
( ) Lambat
( ) Gagap
( v ) Membisu( ) Inkoherensi
Aktivitas motorik
( ) Lesu
( ) Tik
( v ) Gelisah ( ) Tremor
( ) Tegang
( ) Grimasem
( ) Agitasi
( ) Kompulsif
Jelaskan :
Pasien terlihat gelisah dan tidak tenang terlihat dari raut mukannya,yang terlihat
bingung dan frustasi.
4.
Alam Perasaan
( ) Sedih
( ) Khawatir (
) Gembira
berlebihan
Jelaskan :
Pasien terlihat putus asa dan tidak ada semangat untuk hidup.
5.
Afek
( ) Datar
( v ) Tumpul ( ) Labil
( ) Tidak sesuai
Jelaskan :
Klien hanya berespon ketika ditanya perawat degan pertanyaan beberapa kali
6.
( v ) Tidak kooperatif
( ) Mudah tersinggung
( ) Curiga
Jelaskan :
Saat diwawancarai atau diajak komunikasi oleh perawat pasien tidak kooperatif
karena pasien kebanyakan membisu ketika ditanya oleh perawat. Kontak mata pasien
kurang.
7.
Persepsi
Halusinasi/ilusi
( - ) Pendengar
( - ) Penglihat
( - ) Perabaan ( - ) Pengecap( - )
Penghidu
Jelaskan
Pasien tidak terlihat berhalusinasi.
8.
Isi pikir
( ) Obsesi
( ) Depersonalisasi
( ) Hipokondria
( ) Phobia
( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama
( ) Ninilistik ( ) Somatik
( ) Sisip pikir
( ) Kontrol pikir
Jelaskan :
Klien tidak ada gangguan tidak menunjukkan dan tidak ada waham
9.
Proses pikir
( ) Sirkumtansial
( ) Blocking
( ) Kehilangan asosiasi
Tingkat kesadaran
( v ) Bingung ( ) Sedasi
( ) Stupor
Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan :
Klien masih ingat kejadian-kejadian yang terjadi terutama pengalaman buruktersebut
12.
13.
Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan
( ) Gangguan bermakna
Jelaskan :
Pasien mampu memberi keputusan pada saat di beri pilihan sederhana
14.
( ) Transportasi
( ) Tempat tinggal
( v ) Pakaian
( ) Uang
Jelaskan :
Klien mau makan tapi hanya sedikit dari porsi yang diberikan rumah sakit serta masih
bisa berpakaian
-
Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda? ( ) Ya
( v ) Tidak
( v ) Menurun
Jelaskan :
Pola makan pasien terganggu sehingga nafsu makan dan berat badan pasien turun.
-
Tidur
Apakah ada masalah tidur?
Apakah merasa segar setelah bangun tidur?
Apakah ada kebiasaan tidur siang?
Lama tidur siang :
Penggunaan obat
( v ) Bantuan minimal
( ) Bantuan total
Jelaskan : Pasien hanya perlu disiapkan obatnya dan perawat harus menunggui klien
minum obat dan memastikan obat sudah benar-benar diminum oleh klien
3.
Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan : ya
Sistem pendukung : ya
Jelaskan : Pasien tidak mampu menggunakan obat secara mandiri, harus dengan
motivasi. klien sudah dirawat selama 2 minggu.
4.
5.
H. Mekanisme Koping
Adaptif
Maladaptif
( ) Minum alkohol
( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif
( v) Menghindar
( ) Olah raga
( ) Mencederai diri
( ) Lainnya :
( ) Lainnya :
Jelaskan
Pasienmengatakanapabilapasienmengalamipasienlebihsuka
di
: 1 x 100 mg
: 2 x 2 mg
: 2 x 5 mg
K. Analisa data
Tgl /
Jam
11
Februari
2015
10.00
Data Fokus
Diagnosis
DS :
1. Pasien merasakan di jauhi oleh orang
Isolasi Sosial :
Menarik Diri
sekitarnya
2. Pasien mengatakan malas berinteraksi
dengan orang lain, pasien lebih suka
menyendiri
DO :
1. Pasien sering menyendiri
2. Pasien tidak mau bercakap-cakap dengan
orang laindari pada bergabung bersama
rekan-rekannya
DS :
Gangguan Konsep
Diri : Harga Diri
Rendah
DS :
Klien mengatakan lebih suka diam daripada
Kerusakankomunikas
i verbal
mengobrol
DO :
1. Klienjarangberkomunikasidengantemann
ya
2. Klienlebihbanyakdiam
1. Pohon masalah
Kerusakan komunikasi verbal
: IsolasiSosial
a. Tujuan Umum
Intervensi :
1. Bina hubungan saling percaya dengan :
- Beri salam setiap berinteraksi
Rasional :
Dengan mengetahi tanda-tanda dan gejala, kita dapat menentukanlangkah
intervensi selanjutnya
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
Setelah 2 X interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan
berhubungan sosial, misalnya :
a)
b)
c)
a)
b)
c)
Banyak teman
Tidak kesepian
Saling menolong
Dan kerugian menarik diri misalnya :
Sendiri
Kesepian
Tidak bisa diskusi
Intervensi
1.Tanyakan pada klien tentang :
- Manfaat hubungan sosiial
- Kerugian menarik diri
2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Rasional :
Reinforcement dapat meningkatkan harga diri klien
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
Setelah 2 X interaksi klien dapat melaksanakan hubungan soosial secara
bertahap dengan :
Perawat
Perawat lain
Kelompok
Intervensi :
1.Observasi perilaku klien tentang berhubungan sosial
2.Beri motivasi dan bantuu klien untuk berkenalan / berkomunikasi dengan
perawat lain, klien lain, kelompok
3.Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
4.Diskusikan jadwal harian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi
5.Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat
6.Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulanya melalui
aktifitas yang dilaksanakan
Rasional :
Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang berhubungan dengan orang
lain
5.
Rasional :
Agar klien lebih percaya diri untuk berhungan dengan orang lain
6. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubyngansosial
Setelah 2X pertemuan, keluarga dapat menjelaskan :
a)
b)
c)
d)
a)
b)
c)
d)
e)
Intervensi :
a) Diskusikan dengan klien tentang manfaaat dan kerugian tidak minum obat,
b)
c)
d)
e)
nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan efek samping penggunaan obat.
Pantau klien saat penggunaan obat
Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
Diskusikan berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter atau perawat jika terjadi halhal yang tidak diinginkan
Rasional :
Minum obat dapat menyembuhkan penyakit klien
Kontrak
Topik : Bagaimana perasaan emba saat ini?
Bagaimana kalau kita bercakap cakap tentang keluraga dan teman teman
bapak ?
Waktu : Bisa kita bicara pak? 30 menit saja!
Tempat:emba mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau diteras atau dikursi
depan?
2. Fase kerja
(jika pasien baru)
siapa saja yang tinggal serumah? siapa yang paling dekat dengan emba? siapa yang
jarang bercakap cakap dengan emba? apa yang membuat ibu jarang bercakap cakap
dengannya?
(jika pasien sudah lama dirawat)
apa yang emba rasakan selamaemba di rawat disini? O.. merasa sendirian? siapa
sajayang emba kenal di ruangan ini?
apa saja yang emba lakukan dengan teman yang kenal?
apa yang menghambat emba dalam berteman atau bercakap cakap denagn pasien
yang lain?
menurut emba apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman? Wah benar, ada
teman bercakap cakap. Apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) nah
kalu kerugiannya tidak mempunyai teman apa ya mbak ? Ya, apa lagi?( sampai pasien
dapat menyebutkan beberapa) jidi banyak ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu
inginkah belajar bergaul dengan orang lain ?
Bagusbagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain ?
begini lho pak, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita,
nama panggilan yang kita suka,asal kita dan hobi kita. Contohnya : nama sayaa YY,
senang dipanggil Y. Asal saya dari kota X,hobi memasak.
ayo dicoba! misalnya saya belum kenal dengan emba. coba berkenalan dengan saya!
ya, bagus!coba sekali lagi. Bagus sekali!
setelah ibu berkenalan dengan orang tersebut bapak bisa melanjutkan percakapan
tentang hal hal yang menyenangkan yang bisadibicarakan, misalnya tentang
cuaca,tentang hobi,tentang keluarga,pekerjaan dan sebagainya.
3. Fase Terminasi
a.
Tempat
jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, emba dapat menyudahi perkenalan ini.
Lalu buat janji bertemu lagi dengan perawat clara, misalnya jam 1 siang nanti
baiklah perawat lcara, karena Ny.K sudah selesai berkenalan, saya dan Ny.K akan
kembali ke ruang . Selamat pagi(bersama-sama pasien sudah meninggalkan perawat
untuk melakukan terminasi dengan perawat clara ditempat ini).
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
bagimana perasaan bapak setelah berkenalan dengan perawat clara?.
b. Tindak lanjut pasien
bapak tampak bagus sekali saat berkenalan tadi
pertahankan terus apa yang sudah bapak lakukan tadi. Jangan lupa menanyakan
topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menayakan keluarga, hobi,
dan sebaginya. Bagaimana, mau coba dengan perawat lain.
c. Kontak yang akan datang
Topik : Bagaimana kalau besok kita lanjutkan perkenalannya dengan pasien
oki?.
Waktu : Besok habis olahraga 10.00-11.00 wib. Mba mau?
Tempat : Enaknya kita nanti bicara dimana? Disini atau ditempat lain?
baiklah mba, emba sekarang bisa berkenalan dengan mas oki seperti yang mba
lakukan sebelumnya
(pasien mendemonstasikan cara berkenalan: memberi salam, menyebut nama, nama
panggilan, asal dan hobi dan menanyakan hal yang sama)
ada lagi yang ingin bapak tanyakan kepada Rita
kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, mba bisa sudahi perkenalan ini. Lalu
bisa janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam 4 sore nanti
(emba membuat janji untuk bertemu kembali dengan Rita)
baiklah mba Rita, karena bapak sudah selesai berkenalan, saya dan Ny.K akan
kembali keruang Ny.K selamat pagi
(bersama-sama pasien saudara meninggalkan Rita untuk melakukan terminasi dengan
Ny.K di tempat lain)
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
bagaimana perasaan mba setelah berkenalan dengan mba Rita
dibandingkan kemarin pagi, mba tampak lebih baik saat berkenalan dengan mba
Rita
b. Tindak lanjut pasien
pertahankan apa yang sudah mba lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu lagi
jam 4 sore nanti
selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan
orang lain kita tambah lagi di jadwal harian. Jadi satu hari bpk berbincangbincang dengan orang lain sebanyak tiga kali. Jam 10 pagi jam 1 siang dan jam 8
malam. Emba bisa bertemu dengan perawat Clara, dan tambah dengan pasien
yang baru dikenal. Selanjutnya mba bisa berkenalan dengan orang lain secara
bertahap. Bagaimana mba setuju kan ?
c.
dengan pasien Rita, agar mba mempunyai banyak teman, mba setuju kan ?
Waktu
Tempat
Waktu : Berapa lama bapak punya waktu? Bagaimana kalau setengah jam?
Tempat: ibu mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau Kita diskusi disini saja ya
2. Fase kerja
Apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat Ny.K? Apa yang sudah dilakukan?
Masalah yang dialami oleh Ny.Kdisebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala
penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain. Tandatandanya, antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, dan
kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk. Biasanya masalah ini
muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan ketika berhubungan dengan
orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orang-orang yang
dicintainya.Jika masalah isolasi sosial ini tidak diatasi, seseorang dapat mengalami
halusinasi, yakni mendengar suara ataupun meihat bayangan yang sebetulnya tidak ada.
Untuk menghadapi yang demikian Ibu dan anggota keluarga lainnya harus sabar
menghadapi Ny.K. Untuk merawat Ny.K, keluarga perlu melakukan beberapa hal.
Pertama, keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Ny.K, caranya
adalah dengan bersikap peduli terhadap Ny.K dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga
perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Ny.K dan untuk dapat melakukan
kegiatan bersama-bersama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan
mencela kondisi Ny.K. selanjutnya jangan biarkan Ny.K sendiri. Buatlah rencana atau
jadwal bercakap-cakap dengan Ny.K, misalnya ibadah bersama, makan bersama,
rekreasi bersama, atau melakukan kegiatan rumah tangga bersama.
Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan untk melakukan semua cara itu? Begini
contoh komnikasinya pak, pak lihat sekarang emba bisa bercakap-cakap dengan
orang lain. Perbincangannya lumayan lama. bapak senang sekali melihat
perkembangan emba. Coba bapak berbincang-bincang dengan yang lain. Bagaimana
pak, bapak mau coba kan
Nah, coba sekarang bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan!
Bagus, bapak telah memperagakan dengan baik sekali!
Sampai disini ada yang ingin ditanyakan pak?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan tadi?
b. Tindak lanjut pasien
Coba bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda
orang yang mengalami isolasi sosial. Selanjutnya dapatkah bapak sebutkan kembali
cara-cara merawat anak ibu yang mengalami masalah isolasi sosial?
Bagus sekali, bapak dapat menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut!
Nanti kalau ketemu Ny.K coba bapak lakukan. Dan tolong ceritakan pada semua
keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama.