AA
BB
11
PENDAHULUAN
-3-
-5-
-6-
pionir,
tokoh
yang
dinamis,
organisator,
koordinator
e. Penemu (inovator), peniru (imitator) dan yang
berhubungan dengan ini, penyalur memindahkan
teknologi.
2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal.
3. Membawa usaha ke arah kemajuan, perluasan,
perkembangan, melalui jalan kepemimpinan ekonomi,
demi :
a. Kenaikan prestise
b. Kebebasan
(independence),
kekuasaan
dan
kehormatan
c. Kontinuitas usaha
Yang terakhir ini merupakan perbuatan yang didorong
tidak hanya oleh motif ekonomi tetapi juga oleh pertimbanganpertimbangan psikologis, sosiologis, dan bahkan politis. Fungsi
apa yang dilakukan oleh seorang wiraswasta serta bagaimana
dia melakukan itu pada gilirannya memberikan kepadanya tipe
kepribadian tertentu. Dipandang dari sudut ini kiranya dewasa
ini dapat dibedakan lima tipe pokok wiraswasta.
1. Wiraswasta sebagai orang vak, captain of industry,
di suatu bidang tertentu, dimana ia membaktikan
prestasi teknik dan mengadakan penemuan ataupun
peniruan. Yang menjadi perhatian utamanya adalah
aspek teknik dari usaha yang dijalankannya,
sedangkan langganan diperolehnya tidak secara
disengaja tetapi melalui mutu barang dan/atau mutu
prestasinya.
2. Wiraswasta sebagai orang bisnis, yang terus menerus
secara tekun menganalisa kebutuhan dan selera
masyarakat, menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru
melalui reklame. Yang menjadi perhatian dan
keprihatinan utamanya adalah angka dan grafik
penjualan dan karenanya juga barang (produksi) yang
mempunyai masa depan yang cerah.
3. Wiraswasta sebagai orang uang, yang mengumpulkan
dan menyalurkan dana, mendirikan konsern-konsern,
-8-
-9-
Jadi, setiap orang harus kita berikan dinamo itu agar dia
dapat berjalan sendiri tanpa perlu didorong. Demikianlah
peranan pendidikan kewiraswastaan dalam memotivasi
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Dengan
kata lain, bahwa untuk menjadikan jumlah penduduk yang
besar menjadi modal pembangunan adalah melalui pendidikan
kewiraswastaan. (Suparman Sumahamijaya).
Moh. Said Reksohadiprodjo menulis, bilamana istilah
wiraswasta diterima wira atau prawira berarti apa yang bersifat
mulia atau luhur, dan swasta yang biasanya digunakan untuk
menyatakan pihak bukan pemerintah, sebenarnya berarti
kemampuan untuk berdiri (=sta) atas kekuatan sendiri (=swa),
jadi kemampuan untuk berdikari, otonom, berdaulat atau
merdeka lahir batin.
Jadi seorang wiraswasta adalah seorang usahawan yang di
samping mampu berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan
niaga khususnya secara tepat guna (tepat dan berguna, efektif
dan efisien), juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi
luhur. Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang
dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri
atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari
kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan
tanpa bantuan instansi pemerintah atau instansi sosial. Dan
dalam keadaan yang biasa (tidak darurat) manusia-manusia
wiraswasta bahkan akan mampu menjadikan dirinya maju,
kaya, berhasil lahir dan batin, karena mereka mempunyai
kelebihan sebagai berikut:
1. Tahu
apa
maunya,
dengan
merumuskannya,
merencanakan upayanya, dan menentukan program
batas waktu untuk mencapainya.
2. Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan
imajinasi konstruktif.
3. Siap mental untuk menyerap dan menciptakan
kesempatan serta siap mental dan kompetensi untuk
memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan
sesuatu yang positif.
- 10 -
- 11 -
Wirausaha
Melihat pada uraian di atas, dan juga dalam berbagai
tulisan/literatur tampak adanya pemakaian istilah saling
bergantian antara wiraswasta dan wirausaha. Ada pandangan
yang menyatakan bahwa wiraswasta sebagai pengganti dari
istilah entrepreneur. Dan juga ada pandangan untuk istilah
entrepreneur digunakan wirausaha. Sedangkan untuk istilah
entrepreneurship digunakan istilah kewirausahaan. Istilah
wiraswasta yang digunakan di atas bukanlah pengganti istilah
entrepreneur, apalagi mengganti istilah pengusaha. Memang
jika diperhatikan prilaku entrepreneur di negara barat berbeda
dengan prilaku wiraswasta di negara kita. Iri khas entrepreneur
barat sifatnya individualistis, kapitalis, dan persaingan tajam
dengan berusaha mematikan lawan, berbeda dengan wiraswasta
- 12 -
- 13 -
menghasilkan
keuntungan
sangat
memotivasi
wirausaha.
3. Kontrol finansial.
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa sebagai
kekayaan milik sendiri.
Kerugian kewirausahaan:
Di samping beberapa keuntungan seperti di atas,
dengan berwirausaha juga memiliki beberapa kerugian,
yaitu:
1. Pengorbanan Personal. Pada awalnya wirausaha harus
bekerja dengan memerlukan waktu yang lama dan
sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan
keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan
untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola
semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan,
personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya Margin keuntungan dan kemungkinan gagal
Karena wirausaha menggunakan keuangan yang kecil
dan keuangan milik sendiri, maka profit margin yang
diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal
juga ada.
1.7. Beberapa kelemahan Wirausaha Indonesia
Heidjrachman Ranu Pandojo menulis bahwa sifatsifat kelemahan orang Kita bersumber pada kehidupan
penuh raga, dan kehidupan tanpa pedoman, tan tanpa
orientasi yang tegas.
Lebih rinci kelemahan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
2. Sifat mentalitet yang suka menerabas
3. Sifat tak percaya kepada diri sendiri
4. Sifat tak berdisiplin murni
- 18 -
- 19 -
- 20 -
- 23 -
- 24 -
26. Winners never quit; losers quit too soon and too
readily
Orang-orang yang sukses selalu bertahan; orang-orang
yang gagal berhenti terlalu awal.
27. Winners believe they can change, progress and
improve; losers think otherwise
Orang-orang yang sukses percaya, dia dapat merubah
dan memperbaiki sesuatu; orang-orang yang gagal
berpikir sebaliknya.
28. Winners: "I can"; losers "I can't"
Orang-orang yang sukses berkata: "Saya bisa"; orangorang yang gagal berkata: "Saya tidak bisa".
29. Winners consider problems as a stepping stone; losers
as a stumbling block
Orang-orang yang sukses menanggapi setiap
tantangan sebagai loncatan kemajuan; orang-orang
yang gagal menanggapinya sebagai rintangan.
30. Winners are non-conformists; losers conformist
Orang-orang yang sukses berpendirian teguh, orangorang yang gagal mudah goyah.
31. "What business are we in?" and "What is in it for
me?"
Dalam bisnis apakah sebenarnya saya berkarya? Dan
apa manfaatnya bagi diriku?
32. It's your attitude not your aptitude which determines
your altitude in life
Bukan kecerdasan anda melainkan sikap andalah yang
akan mengangkat anda dalam kehidupan.
33. When you are right, you have no need to be angry,
when you are wrong, you have no right to be angry.
Apabila anda benar, anda tidak perlu marah, apabila
anda salah anda tidak boleh marah.
34. All thins are created twice, there's a mental of first
reaction, and a physical or second creation to all thins
- 25 -
- 27 -
BB
AA
BB
22
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu
melihat ke depan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari
pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya.
Seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (BN.
Marbun).
Ciri-ciri
Watak
- Kepercayaan (keteguhan)
Percaya diri
- Ketidaktergantungan, kepribadian
yang mantap
- Optimisme
- Kebutuhan atau haus akan prestasi
Berorientasi
tugas dan hasil - Berorientasi laba atau hasil
- Tekun dan tabah
- Tekad, kerja keras, motivasi
- Energik dan Penuh inisiatif.
- Mampu mengambil resiko
Pengambil
resiko
- Suka pada tantangan
Kepemimpinan - Mampu memimpin
- 28 -
- 31 -
4.
5.
6.
7.
- 34 -
- 36 -
BB
AA
BB
33
KEPRIBADIAN,
TEMPERAMENTAL DAN WATAK
- 37 -
- 38 -
- 39 -
diimbangi oleh watak, yaitu suatu pola tingkah laku yang khas
yang terdapat pada seseorang.
Berbagai bentuk temperamen di atas tidak boleh dikatakan
ini jelek, itu bagus. Temperamen ini akan diimbangi oleh
watak.
Seorang bertemperamen choleric cara bereaksinya sangat
cepat. Bila ia berwatak produktif dan pecinta keadilan, maka ia
akan mencintai dan berlaku adil. Tetapi bila wataknya sadistik
maka ia cepat menganiaya dan merusak.
3.4. Watak
Menurut ahli psikologi behavioristik, sifat-sifat watak
dapat disamakan dengan sifat tingkah laku (behavior).
Sedangkan
menurut
sosiopsikologis
manusia
selalu
berhubungan dengan sesamanya, berhubungan dengan alam,
dan berhubungan dengan dirinya sendiri. Cara manusia
berhubungan itu bermacam-macam, senang, marah, kasihan,
benci, sayang, cinta, bekerja sama, bersaing, dan sebagainya.
Dengan segala cara berhubungan itu, manusia berusaha
menyesuaikan diri, mencoba berorientasi dengan sesama,
dengan alam, bahkan dengan diri sendiri. Oleh sebab itu,
dikatakan bahwa inti dari watak ialah orientasi.
Seorang wirausahawan yang sukses, sebagai salah satu
kuncinya ia harus mempunyai kepribadian yang menarik.
Dengan melihat adanya kekurangan yang terdapat pada dirinya,
ia harus berusaha belajar dari sesama manusia atau
lingkungannya. Bakat seorang wirausaha akan bertambah dan
berkembang berkat pengetahuan, pengalaman yang diperoleh
dari hasil interaksi dengan lingkungan.
Faktor-faktor
yang
dapat
dipelajari
untuk
mengembangkan bakat yang kita miliki diantaranya:
a. Pikiran
b. Perasaan
c. Pertimbangan
d. Sikap
Dengan cara mengasah pikiran, diharapkan daya ingat
menjadi tajam dan kreatif, berwujud menjadi cepat berpikir,
- 42 -
- 43 -
BB
AA
BB
44
MEMBANGUN HUBUNGAN
DENGAN ORANG LAIN
- 48 -
- 53 -
- 54 -
BB
AA
BB
55
PELUANG USAHA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
- 56 -
- 57 -
- 60 -
- 65 -
- 66 -
- 67 -
Perbandingan personalia yang dibutuhkan dan orangorang yang berkualitas (qualified) yang tersedia bagi usaha
baru menentukan kebutuhan staf. Pertanyaan yang harus
dijawab adalah: Seberapa sulitkah menarik dan menyewa
orang-orang dengan keterampilan yang dibutuhkan pada
kondisi organisasi baru yang ada? Kondisi tersebut termasuk
kurangnya catatan-catatan dan keterbatasan finansial. Untuk
menjawab pertanyaan ini harus dievaluasi kebutuhan usaha
baru untuk menyewa dari luar. Evaluasi ini hendaknya
memperhitungkan bahwa kebutuhan personalia mungkin
berubah ketika usaha baru telah tumbuh dan mencapai tingkat
kedewasaannya. Adakah penting untuk memungkinkan adanya
fleksibilitas organisasional.
Wirausahawan juga menghadapi masalah dalam
menempatkan staf bisnis baru.
Kemampuan dari orang-orang yang telah ada pada
perusahaan tersebut cenderung terlalu diperhatikan dan
kesulitan menarik orang-orang baru dengan ketrampilan yang
dibutuhkan cenderung diabaikan. Orang-orang berkemampuan
yang telah menunjukkan kemampuan mereka tidak mudah
dibujuk untuk bergabung dengan organisasi baru dengan masa
depan yang tidak pasti. Wirausahawan mungkin tidak
menyadari bahwa karyawan-karyawan sering tidak mempunyai
komitmen yang sama kepada perusahaan sebagaimana halnya
para pemilik. Mereka mungkin tidak ingin terlibat dalam jamjam panjang dan kerja di akhir minggu yang merupakan bagian
normal dari kehidupan wirausahawan. Lebih banyak orang yang
dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan organisasi dari pada
yang ditunjukkan dalam perencanaan personalia.
5.6.
Analisis Persaingan
Praktis semua bisnis usaha dalam perekonomian akan
menghadapi persaingan. Perusahaan baru tidak akan bisa
bertahan jika ia tidak memberikan dan mempertahankan
keuntungan persaingan seperti produk yang bermutu tinggi,
pelayanan yang lebih baik, waktu penyerahan yang lebih
- 70 -
- 71 -
BB
AA
BB
66
- 72 -
BB
AA
BB
77
Profesi Penjual
Menjual ialah masalah perorangan yang sifatnya kreatif.
Pekerjaan menjual merupakan keahlian yang tidak mungkin
diganti dengan mesin. Pada zaman modern seperti sekarang ini
seorang penjual yang pandai masih sangat dibutuhkan. Lebihlebih di negara yang sedang berkembang pekerjaan penjual
mendapat kedudukan istimewa. Di negara yang telah maju,
peranan penjual sangat dominan sekali karena mereka
dibutuhkan untuk menjual kelebihan produksi dan menjaga
tetap berputarnya roda industri. Dengan demikian maka penjual
bukan hanya sekedar tugas sampingan saja, tetapi penjual
adalah suatu pekerjaan yang menghasilkan dan sebagai karir
dalam hidup yang paling menantang.
Memang kita kenal ada mesin yang bisa menjual secara
otomatis yang disebut dengan vending machine. Pembeli
memasukkan uang (coin ke dalam lubang mesin itu, kemudian
dengan menekan tombol pilihan barang yang kita inginkan akan
keluar sendiri. Namun pelayanan mesin itu terbatas pada
barang-barang tertentu saja, seperti minuman botol, makanan
kaleng, rokok. Dan sebagainya. Sangat beruntung sebuah
perusahaan yang mempunyai seorang penjual ahli, seorang
penjual profesional. Perusahaan akan merasa sangat terpukul
bila penjual profesionalnya meninggal dunia atau keluar dari
perusahaannya. Untuk mendapat gantinya diperlukan waktu
yang sangat lama karena tenaga penjual yang baru harus
dididik, dilatih, dan dibekali mulai dari bawah lagi.
Seorang penjual profesional harus dapat menjawab
pertanyaan: What can I do for my prospects and customers ?
- 78 -
- 80 -
Seni Menjual
Seni kita artikan sebagai suatu usaha mencapai hasil
yang diinginkan dengan jalan menggunakan kepandaian. Jadi
merupakan tindakan untuk menerapkan ilmu yang kita miliki
dalam praktik atau juga merupakan keahlian dalam
melaksanakan penjualan.
Keahlian dalam menjual mungkin karena seseorang itu
telah mempunyai bakat sejak kecil. Kemudian bakat itu
dikembangkan dengan intuisi, pengetahuan langsung serta
pengalaman pribadinya dalam melakukan praktik penjualan,
sehingga ia menjadi ahli. Orang yang ahli melakukan kegiatan
tertentu sehingga mendapat pengakuan dari masyarakat atau
lingkungannya disebut JENI. Ia dapat melakukan keahliannya
dengan baik, mempunyai keistimewaan dari yang lain dan dapat
mengembangkannya sehingga ia mempunyai pribadi yang
besar. Sering juga orang demikian disebut Self-Made man. Ia
menjadi orang yang penting, disegani dan luwes dalam
pergaulan dan dalam menjalankan tugasnya.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai bakat
istimewa dalam berjualan sehingga ia sukses, sehingga timbul
pendapat yang mengatakan: salesman are born, not made;
artinya seorang penjual yang berhasil karena memang ia telah
dikaruniai bakat istimewa sejak lahir dan ditakdirkan untuk
menjadi penjual yang sukses. Bukannya ia diberi teori-teori
menjual yang muluk-muluk di bangku sekolah. Pandangan
tersebut terlalu ekstrim untuk dipakai sebagai pegangan oleh
- 81 -
- 83 -
- 85 -
- 89 -
- 91 -
- 92 -
mengambilkan barangnya. Dalam menjawab pertanyaanpertanyaan dan memberi keterangan harus merupakan
keterangan yang bersifat khusus tidak usah memberikan
keterangan yang bersifat umum. Kalau langganan itu tidak
terlalu tergesa-gesa, maka kemungkinan penjual juga bisa
menjual barang-barang yang lain.
2. The know it all customers
Ini adalah tipe pembeli yang mengetahui segalanya,
dialah yang bercerita kepada penjual. Walaupun apa yang
diceritakannya itu tidak seluruhnya benar, tetapi penjual tidak
usah membantahnya. Penjual dapat memberi keteranganketerangan yang tepat secara bijaksana dengan menempuh cara
yang tidak langsung dan ini bisa mempengaruhi sikap
langganan tersebut.
3. The deliberate customers
Langganan ini menghendaki fakta-fakta yang kadangkadang advis tentang konstruksi dan cara-cara penggunaan
barang yang akan dibelinya. Langganan ini banyak mengambil
waktu untuk mempertimbangkan setiap pembeliannya.
4. The undecided customers
Customers ini tidak dapat memutuskan ukuran, warna
dari barang yang kana dibelinya. Tugas penjual disini ialah
mencoba menentukan apa sebenarnya yang dibutuhkan
langganan. Penjual harus berusaha mengarahkan atensi
langganan dan membantu si langganan mengambil keputusan.
Setelah penjual menunjukkan berbagi macam barang, harus
pula dengan cepat menyingkirkan barang-barang yang tidak
menarik perhatian langganan. Dengan demikian perhatian
langganan dipersempit agar lebih mudah mengambil keputusan.
5. The talkative customers
Langganan ini senang ngobrol, tetapi tidak mengarah
kepada pembelian. Jika pada saat itu tidak banyak langganan
yang lain maka penjual bisa melayani obrolan itu dan
mengarahkan sedikit ke arah pembelian. Jika pembelian sudah
terjadi, segera barang-barangnya dibungkus dan bersiap
menghadapi langganan yang lain.
6. The silent timid customers
- 94 -
- 96 -
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
- 101 -
- 103 -
- 104 -
BB
AA
BB
88
PROFIL USAHA
8.1.
Equasi
Perdagangan Besar
Perdagangan Eceran
- 108 -
K
Distribusi
Besar
Kecil
Pada bagian kiri ada proses konsentrasi, artinya barangbarang yang akan dipasarkan akan dikumpulkan terlebih dulu,
seperti para tengkulak/perantara atau KUD, Dolog yang
mengumpulkan beras atau padi dari petani. Kemudian mencari
informasi daerah yang memerlukannya, berapa dan kapan
diperlukannya, ini disebut proses equasi. Akhirnya terjadi
proses distribusi yaitu beras dikirim menurut jumlah dan
kualitas sesuai dengan informasi yang telah dikumpulkan.
Untuk meneliti apakah kegiatan distribusi itu merupakan
kegiatan perdagangan besar atau bukan, ada 3 macam sifat yang
bisa diperhatikan:
1. Motif pembelian
Motif pembelian memiliki tujuan bahwa barang bukan
untuk dikonsumsi, tetapi untuk dijual kembali dengan
memperoleh keuntungan.
2. Jumlah pembelian
Kita mengenal beberapa kategori konsumen :
Commercial consumers
Governmental consumers
Dimanakah batasan pembelian itu merupakan pembelian
perdagangan besar atau pembelian eceran ?
Pembelian perdagangan eceran ialah pembelian yang
dimaksudkan untuk diri sendiri atau keluarga sendiri/kawan
sendiri. Sedangkan pembelian perdagangan besar ialah
pembelian sejumlah besar barang yang bukan dimaksudkan
untuk diri sendiri atau keluarga sendiri/kawan sendiri.
3. Cara-cara usaha dari perusahaan tersebut
Mengenai cara berusaha ada beberapa kriteria, yaitu :
Perdagangan besar mempunyai usaha yang
diskriminatif, hanya melayani pedagang eceran,
tidak melayani semua konsumen
Transaksi perdagangan besar adalah besar, dalam
arti lebih besar dari kebutuhan sehari-hari.
- 109 -
- 112 -
- 114 -
- 115 -
PERDAGANGAN
PERDAGANGANECERAN
ECERAN
Eceran
Eceran
Kecil
Kecil
Eceran
Eceran
Besar
Besar
Specialty Store
Departemen Store
Supermarket
Discount House
Berpangkalan
Tetap
(hyper market)
-Kios
General Store -Depot
-Warung
Chain Store
Tidak
Perpangkalan
Tidak Tetap
-Kaki Lima
-Pasar Sore
-Pasar Mambo
Pakai Alat
Tanpa Alat
-Roda Dorong
-Pedati
-Alat Pikul
Tukang Catut
sepatu, tukang rujak, dsb. Dan ada pula yang tak pakai alat
seperti tukang catut.
c. Keuntungan dan kelemahan perdagangan eceran
Beberapa keuntungan dari perdagangan eceran kecil
adalah :
1. Modal yang diperlukan adalah kecil dan
rentabilitasnya besar
2. Pedagang-pedagang eceran kecil menganggap
bahwa pendapatnya dari usaha itu merupakan
pendapatan tambahan atau kadang-kadang hanya
iseng atau mengisi waktu lowong terutama pada
daerah musiman.
3. Tempat kedudukan pedagang-pedagang eceran
kecil biasanya paling strategis. Mereka selalu
mendekatkan the center of consumers (pusat-pusat
konsumen).
4. Hubungan antar pedagang eceran kecil dan
konsumen adalah kuat misalnya kita lihat pembelipembeli pada warung-warung kopi mengadakan
obrolan yang intim sekali dengan pemiliknya.
Faktor-faktor kelemahan
Kelemahan yang terdapat pada perdagangan
eceran kecil ini ialah :
- Keahlian kurang
- Administrasi dalam arti pembukuan tidak
diperhatikan, sehingga kadang-kadang habis
dimakan.
- Pedagang kecil tidak mampu mengadakan
sales promotion.
Faktor-faktor yang mendorong majunya toko eceran
Banyak sekali faktor yang mendorong toko-toko eceran
ke arah kemajuan, antara lain :
- Lokasi/tempat toko eceran
Tempat yang strategis dari toko eceran ini sangat besar
pengaruhnya kepada kemajuan kelancaran penjualan barang
- 117 -
kehidupan pedagang kaki lima, dibina, diatur, jangan dikejarkejar jangan dimatikan, karena mereka sudah turut
menyumbangkan andil dalam membangun lapangan kerja.
Pedagang kaki lima sangat membantu konsumen, mudah
mendapat barang, servis cepat, sambil lewat di kaki lima, dapat
memberi sekedar oleh-oleh buat anak-anaknya. Kebanyakan
barang barang yang dijual oleh pedagang kaki lima ini, adalah
barang-barang conveniences, yang dibeli dengan cara
emosional, begitu melihat barang langsung timbul keinginan
membeli. Harga yang mereka tawarkan, biasanya mula-mula
tinggi, tapi akhirnya dapat ditawar serendah mungkin. Dengan
cara demikian baik pembeli maupun penjual merasa mendapat
keuntungan.
Negatifnya, pedagang kaki lima tidak menghiraukan tata
tertib, keamanan, kebersihan, dan kebisingan, dimana ada
pedagang kaki lima, disana timbul kesemrawutan, bising dan
banyak sampah. Inilah ciri lain suatu kampung yang tumbuh
menjadi kota besar, dimana masyarakat kotanya belum sanggup
menerima pertumbuhan kota, sejalan dengan pertumbuhan
sikap dan tingkah laku warganya. Dalam hal ini masalah
pendidikan, disiplin, upaya perlakuan hukum harus ditegakkan
secara terus menerus, dengan rencana matang, dan terarah,
tidak sporadis, dengan menangkapi mereka sewaktu-waktu,
tindakan sporadis ini hanya akan merugikan sebagian warga
negara, dan merusak kehidupan mereka karena modal mereka
yang kecil, kena razia, disita. Dengan penegakan disiplin terus
menerus, pengarahan yang bersifat edukatif dari penguasa, akan
dapat membenahi permasalahan pedagang kaki lima. Yang jelas
kaum pedagang kaki lima, tidak pernah habis dan dimanamanapun mereka ada, sebab penduduk selalu bertambah, habis
angkatan sekarang, akan muncul lagi angkatan berikutnya.
Semua mereka melakukan kegiatan usaha guna memenuhi
tuntutan hidup. Sekarang muncul pertanyaan, apakah pedagang
kaki lima itu?
Pengertian Pedagang Kaki Lima
Menurut pengamatan dari Fakultas Hukum Unpar dalam
hasil penelitiannya yang berjudul Masalah Pedagang Kaki
- 119 -
BB
AA
BB
99
9.1.
Perencanaan Usaha
1. Pentingnya Perencanaan
- 121 -
- Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaanperusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan
misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok
- 123 -
- 126 -
1.
2.
3.
4.
5.
bisnisnya sendiri.
Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan. jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
9. 3. Kerangka Rencana Usaha
b. Lokasi
Lokasi perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih,
yaitu :
1. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan
2. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman
Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha,
biasanya mengelola perusahaan yang berada di tempat lain.
Tempat kediaman berarti tempat perusahaan beroperasi. Antara
tempat kedudukan dan tempat kediaman ada beberapa
perbedaan sebagai berikut :
1. Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu
baik untuk perusahaan.
2. Memilih tempat badan usaha lebih mudah dari pada
memilih tempat perusahaan.
3. Suatu badan usaha yang mempunyai beberapa
perusahaan harus memilih tempat yang berlainan
untuk tiap-tiap perusahaan itu, sebab faktor-faktor
yang mempengaruhi tiap-tiap perusahaan itu tidak
sama (ada pertimbangan yang berbeda).
4. Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak
tergantung pada rentabilitas yang diharapkan, seperti
keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi,
murahnya bahan baku, transport tenaga kerja, dan
sebagainya. Sedangkan tempat kedudukan badan
usah mementingkan segi hukumnya. Contohnya
tempat kedudukan badan usaha ada di Jakarta dan
tempat kediaman perusahaannya ada di daerah
Sukabumi, Bandung, dan Cianjur.
c.Lokasi pertokoan
Untuk memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa
konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke toko atau ke
lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang
dagangan dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki
barang bermutu dengan harga bersaing. Letak toko akan
terakumulasi pada daerah terminal bis, pusat perbelanjaan di
- 129 -
Penambahan karyawan
c.
- 140 -
j.
- 142 -
BB
AA
BB
10
10
PERMODALAN
- 147 -
walaupun
hal-hal
tersebut
diusahakan semantap dan seteliti mungkin karena situasi dan
kondisi yang selamanya tidak ajeg maka masalah permodalan
tentu akan timbul, tetapi timbulnya tidak akan berwujud
sebagai beban atau masalah berat, melainkan merupakan
masalah ringan yang segera dapat ditanggulangi (selisih
keadaan nyata dengan pendekatannya).
10.2. Capital Market (Pasar Modal)
Cara yang terbaik dalam hal menanggulangi kekurangan
atau kesulitan modal bagi pelaksanaan suatu usaha yang dapat
memenuhi harapan dan tujuan pemerintah dengan Rencana
Pembangunan Semesta-nya, yaitu dengan cara melakukan joint
enterprise dengan Penanam Modal Asing (PMA) mengingat
kemampuan PMDN masih jarang, terutama dengan adanya
jangkauan bisnis untuk ikut dalam meningkatkan jumlah
penerimaan devisa negara.
Untuk menutupi kebutuhan modal atau menutupi
kekurangan modal yang telah dimiliki, pengusaha dapat
mencari pada pasar modal yang ada di tanah air kita, dimana
pasar ini telah dibentuk pada tahun 1977. Untuk memperoleh
pinjaman tersebut akan ditinjau tentang kebaikan-kebaikan :
a. Solvabilitasnya
b. Likuiditasnya
c. Rentabilitasnya
Yang dimaksud dengan solvabilitas dalam hal ini ialah
berupa besarnya jaminan ekstra terhadap modal luar. Dalam
melihat jaminan ini akan dilihat bukan dari segi hukum,
melainkan dari aspek ekonomisnya. Sebagai contoh dapat
dikemukakan sebagai berikut :
Modal Sendiri
= 100
Modal luar
= 10
- 149 -
c.
- 155 -
a.
b.
c.
d.
Simpanan keluarga,
Simpanan perusahaan
Simpanan pemerintah
Simpanan institusional (hasil penanaman modal
kolektif)
Yang akan kita uraikan selanjutnya yaitu simpanan
perusahaan. Hukum-hukum yang berlaku bagi simpanan
perusahaan, hukum-hukum ini dalam mempengaruhi simpanan
perusahaan (baik kuantitatif maupun kualitatif) kenyataannya
berlainan dengan hukum-hukum yang mempengaruhi simpanan
perseorangan. Jelasnya sebagai berikut.
a. Simpanan perusahaan berasal dari keuntungan
netto (bersih) pendapatan perusahaan yang
merupakan sumber pendapatan yang dapat
berubah-ubah dengan kuat.
b. Simpanan
perusahaan
dilakukan
tanpa
pengorbanan karena yang berkorban adalah
persero-persero atau mereka yang turut bergabung
dalam usaha produksi pertanian.
c. Simpanan perusahaan dilakukan dengan hasrat
yang
timbul
dari
masalah
permodalan
perusahaan/usaha produksi dan dipengaruhi oleh
psikologi perusahaan/usaha produksi.
d. Selain itu simpanan perusahaan/usaha produksi
secara kuantitatif dan kualitatif hanya dapat
ditaksir secara kasar.
Dalam hal perusahaan ini kita mengenal simpanan negatif
dan simpanan yang hilang.
Simpanan negatif hanya terjadi dalam beberapa hal saja,
misalnya bila dilakukan kebijakan stabilisasi dividen, jelasnya
apabila pembayaran dividen diambil dari dagangan. Selain itu
simpanan negatif akan terjadi karena kerugian yang menimpa
perusahaan sebagai akibat pimpinan yang kurang baik, atau
karena pertimbangan-pertimbangan sosial bagi para karyawan,
para pelanggan atau para rekanan. Juga dapat dianggap sebagai
simpanan negatif sekiranya perusahaan itu merugi karena
mempertahankan maksud baiknya.
- 157 -
sebagai
cadangan
untuk
- Keberadaan Kedua
Penarikan modal yang tidak melalui pasar modal
menyebabkan banyaknya investasi yang lepas dari pemilikan
pasar modal yang bertindak sebagai koordinator semua
investasi.
Dengan demikian modal dapat dipakai secara kurang
berhasil guna, padahal sebenarnya akan banyak perusahaan
yang dapat menjalankan modal tersebut dengan lebih rendabel,
tetapi tidak mendapat kesempatan.
Di samping itu apabila hasrat ekspansi didorong o dasardasar emosional, maka bahayanya lebih banyak lagi, sedangkan
dorongan yang bersifat emosional itu kurang sekali
pengekangannya, karena lepas dari pemilikan. Juga merupakan
bahaya bagi masyarakat apabila modal itu dipergunakan secara
berlebihan atau keliru dalam usaha-usaha konsentrasi.
Investasi secara rahasia menyebabkan adanya investasiinvestasi yang sama oleh beberapa perusahaan. Mengenai hal
ini terdapat 3 hal yang harus dikemukakan, yaitu :
a.
Keberatan tidak dapat diajukan terhadap
pemahaman keuntungan yang dimaksudkan bagi
keperluan pelunasan utang
b.
Juga mengenai investasi dengan modal
eksternal/pasar modal tidak dapat mengetahui
secara pasti sampai dimana investasi telah
dilakukan, terutama bagi investasi yang dimodali
dengan pinjaman,
c.
Kemungkinan untuk menyimpan rahasia
investasi sebenarnya tidak begitu besar karena
hubungan-hubungan perusahaan melalui pelanggan
dan rekanan terlalu dekat. Investasi yang sama
sering terjadi karena masing-masing konkuren
percaya akan dirinya bahwa mereka dapat
bersaing. Dengan demikian keberatan terhadap
adanya bahaya investasi yang sama oleh beberapa
perusahaan harus ditinjau dari sudut lain.
Yang penting bukanlah bahaya adanya investasi yang
sama, melainkan bahaya apabila pasar modal tidak dapat
- 165 -
- 166 -
simpanan
- 168 -
BB
AA
BB
11
11
- 172 -
RENCANA PEMASARAN
(MARKETING PLAN)
11.1.
- 173 -
Pada
produksi,
pentingnya.
maka porsi
dan lebih khusus lagi fokusnya ialah "langganan". Ini bukan berarti
bagian-bagian lain di dalam perusahaan tidak penting, semua
bagian adalah penting, tetapi perhatian utamanya ialah bagian
pemasaran yang akan berhadapan langsung dengan publik, yang
sangat menentukan keberhasilan/kegagalan suatu usaha.
2. KonsepAIDA+S
- 178 -
- 185 -
6. Mengutamakan pelanggan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
dunia bisnis sangat memperhatikan pelanggannya. Lebih dari 35
tahun yang lalu Peter Drucker telah menyatakan bahwa tugas
utama perusahaan adalah untuk menciptakan pelanggan. Pada saat
ini perusahaan saling bersaing memperebutkan para pelanggan.
Dalam situasi buyers market (pembeli menjadi raja). perusahaan
harus berjuang untuk mencari dan memelihara langganannya.
Untuk memelihara langganan maka tentu saja langganan
harus memperoleh kepuasan melalui nilai lebih yang diterimanya
- 191 -
perusahaan.
Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberikan fondasi
yang kuat untuk mengembangkan customer oriented, dalam sebuah
organisasi perusahaan.
Komponen ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan
perusahaan ialah untuk meningkatkan volume penjualan, tapi
jangan hanya menekankan peningkatan volume, juga harus
membuat kegiatan marketing lebih efektif yang menunjang
terhadap penjualan yang menguntungkan. Tujuan lainnya ialah
meningkatkan image terhadap perusahaan, dan memperluas
market share.
Untuk mengimplementasikan marketing concept , maka
perusahaan harus memiliki informasi yang lengkap tentang
keinginan konsumen, agar produk yang dijual cocok dengan selera
konsumen dan dapat terjual dengan sendirinya. Sekarang ini
konsumen jauh beda dengan konsumen zaman dulu. Mereka
sekarang ini sangat sensitif terhadap berbagai hal, seperti model,
kualitas, harga, tempat belanja, layanan, dsb. Mereka ingin dilayani
cepat dan lebih baik, jika tidak mereka akan lari ke penjual lain.
Disamping itu banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi keputu
-san membeli para konsumen diantaranya:
Budaya, dan sub kultur., yang memiliki value tersendiri, sikap,
dan kepercayaan yang mempengaruhi resposns mereka terhadap
lingkungan. Budaya dari para konsumen ini harus dipelajari dan
dimengerti oleh para pengusaha.
Social class, perlu diperhatikan apakah konsumen kita
- 196 -
Market-Segmentation
Market budget
Timing
Marketing Mix
Market Segmentation
Di sini pengusaha harus menetapkan strategi arch sasaran dari
pemasarannya. Apakah sasaran pemasarannya ditujukan ke
seluruh lapisan masyarakat konsumen, atau hanya menetapkan
segmen pasar tertentu saja.
Kedua jenis strategi ini mempunyai kebaikan dan
kelemahan. pengusaha yang menguasai seluruh segmen pasar,
jika berhasil tentu akan memperoleh keuntungan besar.
Namun sekarang ini para produsen sudah mulai memilih
segmen tertentu, yang sifatnya lebih khusus. Misalnya pasta
- 203 -
1. Berdasarkan Geografis
4. Berdasarkan Perilaku
Segmentasi ini berdasarkan atas pengetahuan, sikap,
pemakaian atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk untuk
membentuk segmentasi perilaku ini maka perlu dipertimbangkan
faktor-faktor berikut:
Kejadian
Maksudnya kapan ter'adi permintaan terhadap sesuatu
misalnya permintaan te-Cadap rekreasi, transportasi akan
meningkat kejadiannya pada saat liburan.
Manfaat
Segmentasi dibuat berdasarkan suatu penelitian tentang
manfaat masyarakat membeli suatu produk misalnya manfaat
dari perjalanan bagi banyak orang berbpda-beda ada yang
memanfaat perjalanan untuk berlibur, untuk bertualang atau
untuk mencari kesenangan.
Status pemakai
Di sini segmentasi dibuat berdasarkan pemakai pertama kali,
pemakai tetap atau pemakai potensial dari suatu produk. Para
produsen akan berusaha memusatkan perhatian pada pemakai
potensial agar menjadi pemakai yang efektif.
Tingkat pemakaian
Dalam hal ini pasar dapat disegmentasi menjadi kelompok
pemakai ringan, sedang, dan pemakai berat.
Kesetiaan
Pasar dapat disegmentasi menurut kesetiaan kelompok
masyarakat tertentu terhadap merek tertentu. Sifat kesetiaan ini
harus diciptakan oleh para pengusaha.
Merencanakan Strategi Marketing
Setelah pengusaha mengerti dan memahami konsumennya
maka perlu diciptakan strategi marketing yang tepat menurut
langkah berikut
1) Teliti situasi marketing saat ini.
Situasi marketing saat ini sangat dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, tingkat persaingan, serta analisa kekuatan
dan kelemahan.Dalam pengalaman masa lalu, mungkin saja terjadi
- 206 -
peluang
Bisnis yang sukses adalah yang selalu memperhatikan
peluang yang ada, yang dapat diklasifikasi seperti: bagaimana
menjual produk lebih banyak pada pasar yang ada, bagaimana
mencari pasar baru, bagaimana membuat produk baru untuk pasar
yang ada, dan bagimana membuat produk baru untuk pasar baru.
Dengan pemikiran-pemikiran seperti ini akan membuat
sesorang pengusaha berpikir selalu bagaimana carapya memperluas
pasar. Ini berlaku buat usaha industri ataupun usaha perdagangan.
3) Desain strategi marketing
Market Budget
Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing
sangat mempengaruhi keberhasilan pemasaran. Pada umumnya bila
dana bertambah untuk kegiatan marketing maka jumlah penjualan
meningkat. Namun tidak selalu demikian, bahwa peningkatan dana
kegiatan marketing tidak otomatis akan meningkatkan jumlah
- 208 -
Price Lining
Penetapan harga ini banyak dilakukan oleh toko yang menjual
baju kaos, sepatu dan sandal. Contohnya kaos dari berbagai
merek dan ukuran ditumpuk dalam suatu kotak dan diberi
harga sama. Para pembeli tinggal memilih barang yang dia sukai
namun harganya sama.
3.Competitors Price
Untuk memperoleh reputasi sebagai toko murah adakalanya
toko memasang harga murah untuk barang-barang yang dikenal
oleh umum. Bahkan ada kalanya orang menjual rugi barangbarang yang dikenal umum ini sebagai cara menarik langganan.
4. Judgement Pricing
Dasar penetapan harga di sini berdasarkan perkiraan. Biasanya
dalam satu kodi atau satu lusin barang ada satu dua potong
yang bagus. Barang yang bagus ini diberi harga lebih tinggi dari
pada yang lainnya. Dan ditempatkan di pojok toko dekat barangbarang yang harga mahal. Barang yang harga mahal ini
kadang-kadang lebih cepat laku dibandingkan dengan harga
barang yang lebih murah.
4. Customary Prices
- 218 -
- 225 -
ad.5.
d. Jenis-jenis franchise
Pada dasarnya terdapat tiga jenis franchise. Perbedaan
mungkin ada sebagai akibat inovasi baru dalam bidang
franchise. Satu jenis franchise bisa ditemukan dalam industri
Mobil. Disini, perusahaan manufaktur menggunakan hak
franchise untuk mendistribusikan hasil produksi mereka
melalui dealer mobil atau sepeda motor. Dealer tersebut
berfungsi sebagai toko eceran dari perusahaan mobil. Dalam
beberapa hal dealer tersebut harus memenuhi kuota yang
ditetapkan perusahaan, tetapi sebagaimana halnya dengan usah
franchise, dealer mendapatkan manfaat dari dukungan
periklanan dan manajemen dari perusahaan mobil. Jenis
franchise yang paling umum adalah jenis yang menawarkan
nama, citra, metode menjalankan usaha, dan lain-lain, seperti
Mc Donald, Kentucky Fried Chicken, Dunkin Donuts.
Banyak perusahaan pemilik franchise yang menawarkan
jasa, seperti agen pribadi, konsultasi pajak pendapatan, dan real
estate. Jasa-jasa tersebut menawarkan nama-nama dan reputasi
yang telah mapan sera metode menjalankan usaha. Dalam
beberapa contoh, seperti real estate, penerima hak
sesungguhnya telah mengoperasikan usaha, dan kemudian
menjadi anggota perusahaan pemilik franchise
e. Resiko investasi dalam usaha franchising
Usaha franchising melibatkan banyak risiko yang harus
diketahui oleh para wirausahawan sebelum mereka
mempertimbangkan investasi demikian. Kita mendengar Mc
Donald, atau Kentucky Fried Chicken, namun setiap ada yang
berhasil tentu ada yang gagal. Usaha franchising membutuhkan
kerja keras dan tidak cocok untuk orang pasif. Usaha ini
membutuhkan kerja keras karena keputusan usaha seperti
penarikan tenaga kerja, penjadwalan, pembelian dan akuntansi
tetap menjadi tanggung jawab pemakai franchise.
Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan
atau meminimalisasi risiko investasi dalam franchising adalah
sebagai berikut :
- 229 -
- 234 -
- 235 -
non-store
retailing.
Supermarket,
convenience
store,
department store, superstore, dan katalog showrooms termasuk
store retailing; yang berarti konsumen datang berbelanja ke
toko penjual. Sedangkan yang termasuk non-store retailing
adalah direct responses marketing, misalnya mail order
catalogs, telemarketing, dan sebagainya. Baik store maupun
non-store retailing mempunyai kekuatan dan kelemahan
masing-masing. MLM yang termasuk dalam in home selling,
hanya menggabung, memilah dan memilih kekuatan kedua
kelompok tersebut dan menutupi kelemahan-kelemahannya.
Pada sistem pemasaran konvensional, barang dari pabrik
harus melalui jalur agen tunggal, agen wilayah, agen kota,
grosir, toko dan warung, baru sampai ke konsumen. Tiap-tiap
unit y terlibat mengeluarkan biaya dan mendapatkan
keuntungan yang besarnya berbeda-beda, yang pada akhirnya
menjadi beban bagi konsumen sebagai biaya distribusi. Biaya
distribusi yang tinggi terutama dikontribusikan pada tingkat
pengecer. Pada jalur MLM relatif lebih singkat. Barang
didistribusikan dari pabrik ke agen tunggal, lalu melalui
anggota (distributor) sampai ke konsumen. Dengan demikian
memangkas biaya-biaya yang terjadi pada saluran distribusi
konvensional.
Cara MLM ini ternyata juga berbeda dengan sistem
penjualan langsung lainnya. Berbeda karena MLM terkesan
lebih menekankan faktor konsumen dan distributor sebagai
sumber kehidupan perusahaan. Tanpa konsumen dan
distributor, perusahaan bukan apa-apa karena itu mereka adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis perusahaan,
demikian budaya yang dikembangkan dalam sistem MLM ini
untuk memelihara hubungan dengan distributor dan
konsumennya.
Tenaga penjual MLM yang disebut distributor adalah
wirausahawan mandiri yang sudah diberi pelatihan
manajemennya, kewiraniagaan, pengetahuan produk dan
disiplin diri; untuk ini adalah bukan karyawan MLM! Bila
seseorang tertarik untuk menjadi distributor, ia bisa langsung
mendaftar ke perusahaan MM dan kemudian dilatih. Karena
- 237 -
- 238 -
- 239 -
2)
Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI)
Pusat latihan ini memberikan berbagai pelatihan yang
praktis menyangkut pelaksanaan ekspor, dimulai dari masalah
LC, metode penyerahan barang, teknik berpartisipasi dalam
pameran internasional, sampai pada teknik pemasaran berbagai
jenis komoditi ke berbagai negara pula. Pusat pelatihan ini
yang pembangunannya dibantu oleh negara Jepang sudah jelas
sangat besar manfaatnya dalam ikut mensukseskan ekspor nonmigas kita.
3)
Dewan Penunjang Ekspor (DPE)
Selain memberikan bantuan keuangan berupa pinjaman
dana tanpa bunga yang dapat dibayar kembali dalam jangka
waktu yang cukup lama (grace period) untuk pameran luar
negeri, maka DPE juga memberikan bimbingan-bimbingan
secara teknis kepada calon eksportir, atau para eksportir yang
masih belum mapan baik dalam hal keuangan maupun dalam
pengetahuan lapangan tentang ekspor.
4)
Pusat Promosi Ekspor Indonesia
Yang berada di PRJ, sejak diresmikan pada awal tahun
1994 telah banyak memainkan perannya sebagai gerbang
ekspor menuju dunia (Indonesia Export Gate way to The
World) saat ini lebih dari seratus eksportir mengambil bagian
sebagai peserta pameran tetap di sana.
Pusat promosi ini menyiapkan fasilitas ruang pamer,
ruang kantor, business center untuk memudahkan kegiatan
promosi.
5)
Indonesia Netherland Association (INA)
Sebagai wahana yang sangat tepat untuk menjajaki
peluang ekspor ke negara Kincir Angin yang sering
memberikan informasi yang berguna bagi penerobosan pasaran
di Eropa.
6)
EKONID
Perkumpulan Ekonomi Indonesia Jerman yang saat ini
beranggotakan 414 perusahaan Indonesia Jerman, selain untuk
meningkatkan hubungan ekonomi bilateral kedua negara,
Ekonom juga memberikan konsultasi tentang ekspor ke Jerman.
- 242 -
7)
Japan External Trade Organization (JETRO)
JETRO menjembatani hubungan dagang antara
perusahaan di Indonesia dan Jepang, memberikan informasi
dalam seminar mengenai sistim pemasaran dan hal-hal yang
berkaitan dengan perdagangan Jepang.
8)
Korean trade Organization (KOTRA)
Membantu menjalin hubungan dagang Indonesia dan
Korea Selatan.
9)
World Trade Center Jakarta
Dengan buletin International Trade Leads yang
memusatkan produk yang dicari dan produk yang akan
dipasarkan,
merupakan
pusat
informasi
perdagangan
internasional karena selalu bekerja sama dengan World Trade
Center di seluruh dunia.
10)
Commercial Section Kedutaan Besar
Hampir semua kantor Kedutaan besar negara sahabat
yang ada di Jakarta melayani dan memberikan informasi
tentang keadaan pasar di negaranya. Sering-sering
permintaan/inquiry dari negara mereka dituangkan dalam
buletin TRADE & TRENDS yang memuat peluang-peluang
bisnis (business opportunities).
11)
Buletin INFORMASI PASAR
Selain lembaga-lembaga yang ada seperti tersebut di
atas, maka ada juga informasi yang dapat diperoleh dari buletin
yang diterbitkan oleh Departemen Perdagangan bekerja sama
dengan BPEN yaitu Informasi Pasar yang berisikan peluangpeluang pasar sekaligus pesaing-pesaing di negara lain, dengan
demikian memudahkan eksportir kita untuk menentukan
langkah yang tepat dalam bersaing. Buletin ini juga berisikan
informasi misi dagang dan berita pameran dagang di luar negeri
yang spesifik.
B. Yang Berkedudukan di Luar Negeri;
1) Indonesia Trade Promotion Center (ITPC)
Sebagai pusat promosi di luar negeri yang sering
dikunjungi oleh calon pembeli yang ingin berkunjung ke
Indonesia.
- 243 -
- 244 -
- 246 -
- 248 -
- 249 -
BB
AA
BB
12
12
ETIKA BISNIS
- 252 -
4.
5.
6.
7.
8.
9.
mengembangkan
dan
mempertahankan
tingkat
kompetensi yang tinggi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan (Accountability), yaitu
memiliki tanggung jawab menerima tanggungjawab
atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu
memberi contoh.
12.7. Masalah yang Dihadapi Etika Bisnis
Di depan sudah dikatakan bahwa bisnis tetap mengenal
etika, dari semua keterangan di atas kita juga perlu mengetahui
masalah-masalah yang dihadapi etika bisnis. Dari sini kita perlu
mengetahui hubungan-hubungan dalam etika bisnis.
a. Hubungan primer
Meliputi semua hubungan langsung yang
diperlukan suatu perusahaan untuk melaksanakan
fungsi dan misinya yang utama, yaitu memproduksi
barang dan jasa dalam masyarakat.
b. Hubungan sekunder
Meliputi berbagai hubungan dengan kelompokkelompok masyarakat yang merupakan akibat dari
pelaksana fungsi dan misi utama perusahaan.
Pada tingkat pertama Kita tahu bahwa etika menyangkut
sikap dan pola hidup yang bersumber dari nilai-nilai yang
dianut seseorang di dalam seluruh hidupnya. Nilai-nilai ini
melahirkan standar moral tertentu yang mempengaruhi sikapsikap dan tingkah-laku setiap orang. Masalah yang dihadapi
adalah bahwa standar modal para pelaku bisnis masih sangat
lemah. Banyak diantaranya (pelaku bisnis) yang terjun di dunia
bisnis hanya dengan motivasi dasar untuk mencari keuntungan
dan memperoleh tingkat hidup yang mencakup material dan
tidak memperhitungkan segi etika bisnis.
Pada tingkat perusahaan sering terjadi konflik
kepentingan. Mereka menghadapi suatu konflik yang sulit
antara nilai pribadi dengan tujuan yang ingin dicapai
perusahaan. Bahkan mereka menghadapi konflik antara
perusahaan dan masyarakat dan antara pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu urusan bisnis. Kenyataan ini diperburuk
- 260 -
lagi oleh tidak atau belum adanya organisasi profesi bisnis yang
berfungsi menegakkan kode etik bisnis.
Pada tingkat masyarakat, kenyataan menunjukkan bahwa
masyarakat sedang mengalami transisi, yaitu dari masyarakat
berkembang menuju masyarakat maju. Dalam situasi demikian
terjadilah transformasi dan perubahan besar-besaran dalam
segala bidang kehidupan. Yang ditakutkan adalah kekhawatiran
tercabutnya aturan-aturan budaya luhur kita, dan kita belum ada
nilai baru yang kita pegang.
Bersamaan dengan itu situasi ekonomi dan politik belum
stabil. Kita masih meraba-raba mencari format kebijakan
ekonomi dan politik yang sangat tepat. Serta ikut terlibatnya
birokrasi dalam dunia bisnis yang menimbulkan persoalanpersoalan pelik yang sulit diatasi, akibatnya keadilan sosial
menjadi semakin sulit terjangkau.
Secara spesifik oleh karena etika bisnis merupakan
penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari
dalam perusahaan itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan
dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatannya
sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan
bisnis. Seperti hal manusia pribadi juga memiliki etika
pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan
masyarakat umum juga mempunyai atau memiliki etika
pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis. Etika pergaulan bisnis
dapat meliputi beberapa Hal antara lain adalah :
a. Hubungan antara bisnis dengan pelanggan/konsumen
Hubungan antara bisnis dengan pelanggannya merupakan
hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis
haruslah menjaga etika pergaulannya secara baik dalam hal ini.
Adapun pergaulannya dengan pelanggan ini dapat disebutkan
disini, misalnya sebagai berikut:
1. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen
sulit untuk membedakan atau mengadakan
perbandingan harga terhadap produknya.
2. Bungkus ataupun kemasan membuat konsumen
tidak dapat mengetahui isi di dalamnya, sehingga
produsen perlu memberikan kejelasan tentang isi
- 261 -
- 262 -
- 263 -
BB
MENINGKATKAN
AA
BB PRODUKTIVITAS USAHA MELALUI
13
13
MOTIVASI
13.1. Produktivitas
Beberapa dekade terakhir ini, kita mendengar berita sensasi
tentang pukulan-pukulan oleh perusahaan Jepang terhadap pasaran
produk bulatan Amerika. Dikatakan bahwa Jepang menguasai
pasaran barang-barang di Amerika, seperti pasaran mobil dikuasai
Jepang di pasar/negara Amerika sebanyak 30%, sepeda motor 90%,
alat rekaman 50%, radio 50%, kamera 30%, dan televisi 25%.
Jepang memberikan pukulan terhadap pasaran Amerika dengan
kualitas barang yang semakin baik, harga yang murah, dan
pelayanan memuaskan. Mengapa ini bisa terjadi? Jawabannya ialah
Jepang sangat memperhatikan tingkat produktivitas dalam
organisasi bisnisnya.
Di dalam menentukan produktivitas tidak hanya dilihat
faktor kuantitas saja, tetapi juga faktor kwalitasnya., Jika seseorang
menghasilkan 20 unit produk bulan yang lalu, dan sekarang
dihasilkan 22 unit, maka dikatakan produktfvitasnya naik 10%. Jika
seseorang menghasilkan 20 unit produk bulan lalu dan sekarang
tetap 20 unit, tetapi dalam kualitas yang lebih baik, maka dikatakan
produktivitasnya juga meningkat.
Produktivitas ini dapat diukur menurut tiga tingkatan, yaitu:
- Individu
- Kelompok
- Organisasi
Ketiga kelompok di atas yang terdapat dalam organisasi
bisnis dapat diukur produktivitasnya. Ada tiga ukuran produktivitas
yang harus dipertimbangkan dalam mengelola organisasi, yaitu:
1.Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar
sesuai dengan apa yang telah digariskan.
2.Efektivitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah
dicapai dalam arti kuantitas dan kualitas.
- 264 -
= Hasil
Input yang
yang diperoleh
dikeluarkan
= Performans yang dicapai = Efektifitas
Sumber yang dikorbankan Efisiensi
- 265 -
13.2. Motivasi
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan
motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls.
Motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya. Motif
dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan
perilaku seseorang. Motif yang kuat ini seringkali berkurang
apabila telah mencapai kepuasan ataupun karena menemui
kegagalan.
Jadi kekuatan motif ini dapat berubah karena:
1. Terpuaskannya kebutuhan.
Bila kebutuhan telah terpuaskan maka motif akan berkurang,
dan beralih kepada kebutuhan lain dan seterusnya.
2. Karena adanya hambatan, maka orang mencoba mengalihkan
motifnya ke arah lain.
Adanya frustasi memberikan beberapa kemungkinan
terhadap kekuatan motif. Pertama bisa menimbulkan patch
semangat, dan tidak mau mencoba lagi. akibatnya produktivitas
atau prestasi kerja dari karyawan ini akan menurun. Namun ada
pula karyawan yang karena frustasi memberikan balikan yang
sangat positif lalu dia mencoba lagi sekuat tenaga. Hanya jika dia
menghadapi frustasi lagi maka akibatnya menjadi fatal. Mereka
dapat melakukan tindakan destruktif, demonstrasi, menyerang
pimpinan, merusak kantor, dan sebagainya.
1. Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan Maslow
Teori motivasi yang sangat populer ialah teori hirarki
kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow
berpendapat bahwa hirarki kebutuhan manusia dapat dipakai
untuk melukiskan dan meramalkan motivasinya. Teorinya
tentang motivasi didasarkan oleh dua asumsi. Pertama, kebutuhan
seseorang tergantung dari apa yang telah dipunyainya, dan kedua,
kebutuhan merupakan hirarki dilihat dari pentingnya. Menurut
Maslow ada lima kategori kebutuhan manusia, yaitu:
Physiological needs, safety (security), social (affiliation), esteem
(recognition), dan self actualization.
- 266 -
5.
Teori X
Pekerjaan pada hakekatnya tidak disenangi orang banyak
Kebanyakan orang rendah tanggung jawabnya dan lebih suka
dipimpin.
Kebanyakan orang kurang kreatif.
Orang lebih suka memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang
bersifat fisik saja, asal itu sudah dipenuhi, selesai
persoalannya.
Kebanyakan orang harus dikontrol secara ketat, dan sering
harus dipaksakan menerima tujuan organisasi (dipaksa
bekerja).
Teori Y
1. Pekerjaan itu sebetulnya sama dengan bermain, cukup menarik
dan mengasyikkan.
- 267 -
mencapai tujuan.
3. Setiap orang mempunyai kemampuan kreativitas.
4. Orang tidak hanya memiliki kebutuhan fisik saja tetapi juga
memiliki kebutuhan rasa aman, ingin bergaul, ingin dihargai dan
ingin menonjolkan dirinya.
5. Orang harus diberi motivasi agar dapat membangkitkan daya
inisiatif dan kreativitasnya.
Kedua teori ini jangan disimpulkan bahwa teori X jelek dan
teori Y baik. Teori X dan Y hanya memberikan kira-kira arah atau
kecenderungan orang. Orang yang menganut teori Y untuk hal
tertentu, namun ia juga harus memimpin dan mengawasi para
pekerja menurut teori X.
3. Teori Hygiene dari Frederick Herzberg
Teori motivasi hygiene ini adalah hasil studi Herzberg di
Pittsburg. Dia menginterview 200 insinyur dan akuntan dari 11
industri. Dalam menginterview ditanyakan hal-hal apa saja yang
menyenangkan dan yang tidak menyenangkan dalam pekerjaan.
Kesimpulan Hezberg ialah ada dua kategori yang berlainan
yang mempengaruhi perilaku. la menemukan bahwa bila orang
merasa tidak puas dengan pekerjaannya, maka mereka akan
memperhatikan lingkungan sekitar tempat
bekerjanya.
Sebaliknya bila orang merasa senang dengan pekerjaannya,
maka ia akan memperhatikan pekerjaannya.
Herzberg mengatakan kategori pertama disebut faktor
hygiene, yaitu faktor lingkungan yang mempengaruhi
ketidakpuasan dalam melakukan pekerjaan. Kategori kedua sebagai
motivator karena memotivasi orang untuk bekerja.
Termasuk faktor hygiene ialah kebijaksanaan perusahaan,
administrasi, supervise, kondisi kerja, hubungan interpersonal, uang,
status, dan keamanan. Hal ini tidak termasuk bagian pekerjaan,
tetapi berhubungan dengan gairah kerja. Istilah hygiene adalah
istilah kesehatan, karena mencegah sesuatu penyakit. Faktor
hygiene ini tidak ada hubungannya dengan peningkatan output
secara langsung, tetapi hanya mencegah timbulnya kerugian karena
- 268 -
- 269 -
M = E ( H.N)
M= Motivasi
H = Hasil
E = Ekspektasi N = Nilai
Untuk mengetes teori Vroom ini telah banyak dilakukan
penelitian. Ada dua hal penting yang ditemukan dalam penelitian
tersebut, yaitu:
1. Perbedaan antara imbalan intrinsik dan ekstrinsik
2. Spesifikasi dari suatu keadaan, di mana ekspektasi dan
nilai mempengaruhi kualitas pekerjaan seseorang
Pada penelitian-penelitian awal tidak dibedakan apakah
hadiah itu datang dari luar subyek atau dari dalam subyek. Tetapi
pada penelitian selanjutnya ditemukan bahwa usaha yang
berhasil itu sendiri sudah merupakan hadiah yang menyebakan
kepuasan. Disamping itu ditemukan pula dua kondisi yang harus
dipenuhi agar ekspektasi dan kepuasan itu dapat mempengaruhi
penampilan, yaitu:
1. Persepsi yang tepat tentang peranan seseorang dalam
organisasi.
2. Kemampuan yang memadai untuk terlaksananya tugas.
Penelitian lebih lanjut dari teori Vroom ini dilakukan oleh
Porter dan Lawyer.
5. Teori Motivasi Model Porter dan Lawyer
Model dan Lawyer ini digambarkan sebagai berikut:
Pada gambar di atas ditunjukkan bahwa upaya (kekuatan dari
motivasi dan energi yang dicurahkan) tergantung pada nilai
imbalan serta probabilitas untuk memperoleh imbalan itu. Persepsi
upaya dan probabilitas imbalan itu sebaliknya dipengaruhi juga
oleh hasil penampilan sesungguhnya (actual performance). Jelas
bahwa bila seseorang tahu dia mampu mengadakan suatu tugas
atau pemah mengerjakannya maka, dia memiliki perkiraan yang
lebih baik mengenai upaya yang dibutuhkan dan mengetahui lebih
baik probabilitas imbalannya. Penampilan sesungguhnya dalam
suatu pekerjaan ditentukan oleh upaya yang dicurahkan serta
dipengaruhi oleh kemampuan untuk melaksanakan dan
- 270 -
- 274 -
BB
AA
BB
14
14
- 275 -
PEREKONOMIAN GLOBAL
BB
AA
BB
15
15
- 280 -
DALAM MENGHADAPI
GLOBALISASI
Bangsa Indonesia sebenamya telah lama dikenal sebagai
bangsa yang berkewirausahaan tinggi, oleh karena itu dikenal
sebagai bangsa Bahari, sebagai bangsa niaga yang telah
melakukan perdagangan secara global sampai ke negeri
Champa, dan pulau Madagaskar. Predikat demikian makin
lama makin luntur yang disebabkan oleh "penjajah" yang
bercokol selarma 350 tahun yang membodohkan bangsa kita
serta menjadikan bangsa ini bersemangat lembek, sebagai
bangsa tempe (konotasi jelek) dan mempunyai jiwa inferior.
Feodalisme
telah
kelas
priyayi
dan
. menciptakan
menomorduakan kelas pedagang serta kelas swasta.
Keadaan demikian berlangsung lama, karena diperparah
oleh sikap sebagian besar orang yang menghargai priyayi
daripada pedagang dan usahawan; menghargai pegawai negeri
dari pada jabatan yang lain, oleh karena itu banyak lulusan
sekolah termasuk lulusan perguruan tinggi yang tujuan
hidupnya menjadi pegawai negeri.
Di samping itu, juga mengapa tidak banyak orang
menjadi wirausahawan karena sistem pendidikan kita lebih
mendidik orang menjadi pegawai di suatu corporate atau
perusahaan daripada pendidikan ke arah kreativitas dan
kemandirian sebagai cikal bakal kewirausahaan atau menjadi
usahawan.
Oleh karena itu, sudah saatnya pendidikan tinggi Indonesia
harus menjadikan pendidikan Kewirausahaan UKM menjadi an
Independent Academic discipline karena:
Kewirausahaan adalah alat untuk menciptakan pemerataan
berusaha dan pendapatan (wealth creation process).
b. Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan
nyata (distinct) yang ada teori, konsep dan metode yang
ilmiah.
c. Ada dua konsep dalam kewirausahaan yaitu posisi venture start
a.
- 281 -
- 283 -