Mata Ajar
: Urologi
Pokok Bahasan
Hari/Tanggal
Waktu
: 30 menit
Penyuluh
Tempat
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan maka keluarga
mampu mengaplikasikan dan merawat anggota keluarga yang sakit dalam hal
perawatan pasien untuk mencegah terjadinya ISKdan komplikasi lebih lanjut
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30
menit keluarga mampu:
1. Menjelaskan pengertian ISK
2. Menjelaskan penyebab ISK
3. Menyebutkan tanda dan gejala ISK
4. Menjelaskan cara pencegahan kambuhnya ISK
5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan pada pasien ISK
Kegiatan
Mengucapkan salam
Waktu
5 menit
20 menit
penyuluhan
tentang
Penutup
pertemuan
dan
5 menit
mengucapkan
salam
Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
F. Seeting Tempat
E
C
D
Keterangan gambar :
A : Penyaji 1
B : Penyaji 2
C : pasien dan keluarga
D : Moderator
E : Fasilitator
G. Media
Leaflet
Lembar balik
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesepakatan dengan pasien dan keluarga (waktu dan tempat)
Kesiapan materi penyaji
Media pembelajaran sudah dibuat
2. Evaluasi Proses
Peserta/ keluarga bersedia diberi pendidikan kesehatan sesuai dengan
kontrak waktu yang ditentukan
keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
Semua pertanyaan yang ditanyakan, semuanya dijawab 50% benar
Adanya
kesepakatan
antara
keluarga
dengan
perawat
dalam
Referansi
Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Widya
Medika, Jakarta
Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
Setyono, Joko; 2001, Keperawatan Medikal Medah, Salemba Medika, Jakarta
J.
Daftar Pertanyaan
1. Apa pengertian ISK
2. Apa penyebab ISK
3. Apa saja tanda dan gejala ISK
4. Bagaimana cara pencegahan kambuhnya ISK
5. Bagaimana tentang penatalaksanaan pada pasien ISK
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI)
adalah suatu keadaan adanya
laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, factor tekanan urine
saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke dalam traktus urinarius
(pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang
terinfeksi.
2) Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
Secara hematogen yaitu: sering terjadi pada pasien yang system imunnya
rendah
sehingga
mempermudah
penyebaran
infeksi
secara
pengosongan kandung
kemih yang kurang efektif
Mobilitas menurun
Nutrisi yang sering kurang baik
Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
Adanya hambatan pada aliran urin
Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.
b. Cystitis.
Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat dapat menyebabkan
rasa tertekan pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah,
rasa sakit pada saat urinasi, dan bau yang mnyengat dari urin.
c. Uretritis.
Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan rasa terbakar pada saat
urinasi. Pada pria, uretritis dapat menyebabkan gangguan pada penis.
3. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih berdasarkan rentang usia, meliputi
a. Gejala pada bayi dan anak kecil yang sering terjadi, meliputi:
1) Kecendrungan terjadi demam tinggi yang tidak diketahui sebabnya,
khususnya jika dikaitkan dengan tanda tanda bayi yang lapar dan
sakit, misalnya: letih dan lesu.
2) Rasa sakit dan bau urin yang tidak enak. ( orang tua umumnya
tidak dapat mengidentifikasikan infeksi saluran kemih hanya
dengan mencium urin bayinya. Oleh karena itu pemeriksaan medis
diperlukan).
3) Urin yang keruh. (jika urinnya jernih, hal ini hanya mirip dengan
penyakit, walaupun tidak dapat dibuktikan kebenarannya bahwa
bayi tersebut bebas dari Infeksi saluran kemih).
4) rasa sakit pada bagian abdomen dan punggung.
5) muntah dan sakit pada daerah abdomen (pada bayi)
6) jaundice (kulit yang kuning dan mata yang putih) pada bayi,
khususnya bayi yang berusia setlah delapan hari.
b. Gejala infeksi saluran kemih pada anak anak, meliputi:
1) Diarrhea
2) Menangis tanpa henti yang tidak dapat dihentikan dengan usaha
tertentu (misalnya: pemberian makan, dan menggendong)
3) Kehilangan nafsu makan
4) Demam
D. Pencegahan
1. Jaga kebersihan
2. Sering ganti celana dalam
3. Banyak minum air putih
4. Tidak sering menahan kencing
5. Setia pada satu pasangan dalam melakukan hubungan
E. Penatalaksanan
Keterangan :
Moderator
: Ridwan saputra
Penyaji
Fasilitator 2
Fasilitator