SKRIPSI
Diajukan oleh :
ASTRIE EKA SETYARINI
110610192
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2010
SKRIPSI
Diajukan oleh :
ASTRIE EKA SETYARINI
110610192
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2010
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa apa yang tertulis dalam skripsi ini adalah
benar adanya dan merupakan hasil karya saya sendiri. Segala kutipan karya pihak
lain telah saya tulis dengan menyebutkan sumbernya. Apabila dikemudian hari
ditemukan adanya plagiasi maka saya rela gelar kesarjanaan saya dicabut.
HALAMAN PERSETUJUAN
NIP. 194703131987032001
HALAMAN PENGESAHAN
Ketua
Sekretaris
Anggota
HALAMAN MOTTO
Selalu ada
ada yang indah dibalik rencana Allah ketika akan
memberikan sesuatu kepada
kepada hambahamba-Nya ......
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bapak, Mama
serta ketiga adikku tersayang
atas semua dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
Perawat ............................................................................................ 49
2.6
2.7
Hipotesis .......................................................................................... 65
3.6
3.6.1 Validitas........................................................................................... 79
3.6.2 Reliabilitas ....................................................................................... 80
3.7
4.3
Hasil Penelitian................................................................................ 96
5.2
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Blue Print Skala Konflik Peran Ganda Sebelum Uji Coba .............. 78
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 3.1.
Gambar 4.1.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Skor Subjek Variabel X ................................................................. 122
Lampiran 2 : Skor Subjek Variabel Y ................................................................. 128
Lampiran 3 : Blue Print Skala Konsep Diri ........................................................ 134
Lampiran 4 : Blue Print Skala Konflik Peran Ganda .......................................... 135
Lampiran 5 : Kuisioner Sebelum Uji Coba ......................................................... 136
Lampiran 6 : Kuisioner Sesudah Uji Coba .......................................................... 144
Lampiran 7 : Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Skala Konsep Diri ............ 151
Lampiran 8 : Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Skala Konflik Peran
Ganda............................................................................................. 159
Lampiran 9 : Hasil Uji Normalitas Skewness ...................................................... 167
Lampiran 10 : Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ................................ 168
Lampiran 11 : Hasil Uji Analisis Korelasi Product Moment .............................. 169
ABSTRAK
Astrie Eka Setyarini, 110610192, Hubungan Antara Konsep Diri dengan Konflik
Peran Ganda pada Perawat Wanita Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo, Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya, 2010.
xviii + 117 halaman, 11 lampiran
Perawat wanita yang telah menikah dan mempunyai anak, memiliki peran
ganda sebagai pekerja rumah sakit dan ibu rumah tangga. Peran ganda itu
memberikan masalah tersendiri bagi perawat wanita yang tidak bisa mengatasi
konflik yang timbul akibat perannya itu. Berhasil tidaknya seorang perawat wanita
mengatasi masalah peran gandanya, tergantung dari konsep diri yang dimilikinya.
Menurut William D. Brooks (dalam Rakhmat, 2008:99-100) mengatakan
bahwa konsep diri merupakan persepsi fisik, sosial dan psikologis tentang dirinya
yang berasal dari pengalaman dan interaksinya dengan orang lain. Konsep diri
positif akan membebaskan perawat wanita dari konflik peran ganda yang
disandangnya, sedangkan konsep diri negatif akan menyulitkan posisi perawat
wanita dalam mengatasi konflik peran ganda.
Tarik menarik antara konsep diri dengan konflik peran ganda akan
menentukan berhasil tidaknya seorang perawat apakah juga mampu menempatkan
dirinya sebagai ibu rumah tangga. Konflik peran ganda bisa mengakibatkan
ketegangan, kecemasan serta perasaan gelisah yang timbul akibat pelaksanaan dua
peran atau lebih; pemenuhan peran-peran tersebut saling terkait dan saling
mempengaruhi, hal itu akan terlihat ketika pemenuhan peran yang satu
mempersulit pemenuhan peran yang lain. Cara untuk melihat ada atau tidak
adanya konflik peran ganda dapat menggunakan time-based conflict, strain-based
conflict, dan behaviour-based conflict sebagai alat ukurnya, sesuai dengan
pendapat dari Greenhaus dan Beutell (dalam Jones & Bright, 2001:202).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri
dengan konflik peran ganda pada perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya.
Hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan adalah sebagai berikut: adanya hubungan
antara konsep diri dengan konflik peran ganda pada perawat wanita Rumah Sakit
Delta Surya. Penelitian bertipe korelasional yang menggunakan pendekatan
kuantitatif dan bertipe explanatory research, karena penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis yang
sebelumnya telah dirumuskan.
Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas (X), yaitu konsep
diri dan variabel terikat (Y), yaitu konflik peran ganda. Penelitian ini memiliki
populasi perawat wanita yang sudah menikah dan memiliki anak serta berusia
antara 21-40 tahun.
Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu tiaptiap individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan
menjadi anggota sampel. Populasi penelitian adalah perawat wanita sejumlah 87
orang dan sampel yang diperoleh sejumlah 72 orang. Alat pengumpulan data
berupa kuesioner konsep diri sebanyak 39 butir dan kuesioner konflik peran ganda
sebanyak 38 butir. Uji reliabilitas kedua skala menggunakan Alpha Cronbach.
Skala konsep diri memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,939 dan skala konflik
peran ganda memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,886. Teknik analisis data
dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment oleh Karl Pearson
dengan bantuan SPSS versi 14.0 for Windows.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh korelasi kedua variabel adalah 0,648 dengan p sebesar 0,000. Besar signifikansi 0,000 menunjukkan bahwa Ha
diterima (<0,005). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsep diri
dengan konflik peran ganda pada perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya
Sidoarjo. Arah hubungan kedua variabel tersebut negatif yang berarti semakin
tinggi konsep diri yang dimiliki oleh perawat wanita, maka semakin rendah
konflik peran ganda yang dialami perawat wanita; sebaliknya semakin rendah
konsep diri yang dimiliki oleh perawat wanita, maka semakin tinggi konflik peran
ganda yang dialami perawat wanita.
Saran
untuk
penelitian
selanjutnya
yaitu
peneliti
sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan metode kualitatif agar lebih banyak faktor yang
diungkap, karena penelitian metode ini sangat mendalam serta dibantu oleh
ketrampilan observasi dan wawancara untuk dapat menggali data dari subyek
penelitian.
Kata Kunci: konsep diri, konflik peran ganda, perawat wanita
Daftar Pustaka, 56 (1981-2010)
ABSTRACT
Astrie Eka Setyarini, 110610192, The relationship between Self Concept with
Double Roles Conflict of the Female Nurses who work at Delta Surya Hospital
Sidoarjo, Bachelor Thesis, Faculty of Psychology of Airlangga University
Surabaya, 2010.
xviii + 117 pages, 11 appendixes.
The married female nurse and have had children, having double roles,
besides working as a nurse and she is also a house wife. This double roles will
result a problem to a female nurse who fail to solve a conflict which is arisen
because of her roles. She will succeed or not as a female nurse, it depends on her
belonging self concept.
According to William D. Brooks (in Rakhmat, 2008:99-100), he said that self
concept is physical, social and psychological perceptions about one which come
from the experience and interaction with other people. Positive self concept will
release the female nurse from double roles conflict that burdened her, otherwise
the negative self concept will complicate female nurse position in handling double
roles conflict.
Push and pull between self concept and double roles conflict will determine
to succeed or not the female nurse in placing herself as house wife. Double roles
conflict can result stress, nervous and upset feeling which emerged because of
executing two or more roles; the accomplishment of these roles chained and
influenced to each other. This problem will be apparent when the accomplishment
of one role will complicate the other role. The methods to check whether the
double role conflict is exist or not, can use time-based conflict, strain-based
conflict, and behavior-based conflict as measuring tools, in accordance with the
opinion of Greenhaus and Beutell (in Jones & Bright, 2001:202).
The purpose of this study is to know the relationship between self concept
with double roles conflict which happened to the female nurses of Delta Surya
Hospital Sidoarjo. The proposed alternative hypothesis (Ha) is described, as
follows: The existence of relationship between self concept with double roles
conflict of the nurses of Delta Surya Hospital. The study has a correlation type
that use a quantitative approach and an explanatory research type, because, the
purpose of this study is explaining the intra variables relationship by using
hypothetic examination that already been formulated before.
This study consist of two variables, there are Independence Variable (X),
which is termed as Self Concept, and Dependence Variable (Y), which is called as
Double Roles Conflict. The study has female married nurse population, and those
also have had children, with the age of the nurses varied about 21 40 years old.
The usage of Sampling Technique is Simple Random Samplings; that every
individual of the population is given the equal opportunity to be the sampling
member. Population for this study equal to 87 female nurses and the quantity of
the samples, which are used for this study: 72 people. The data collectors tools
are self concept questionnaire which consist of 39 questions and double roles
conflict questionnaire consist of 38 questions. The reliability tests of both scales
applied Alpha Cronbach. Self concept scale has reliability coefficient equal to
0.939 and double role conflict scale has reliability coefficient equal to 0.886.
Data analysis technique is executed by using product moment correlation analysis
data technique of Karl Pearson with the application of SPSS 14.0 version for
Windows software.
Based on the result of data analysis have been gathered the correlation of
both variables such as: -0.648 and p=0.000. The value of significance equal to
0.0000 showed that accepted Ha(<0.005). It showed that there are relationships
between self concept with double role conflict for female nurses of Delta Surya
Hospital Sidoarjo. The negative direction of relationship of both variables, it
means that the higher gained self concept the lower double role conflict suffered
by a female nurse; oppositely the lower self concept which is owned by a female
nurse, will result higher double roles conflict that is suffered by a female nurse.
Suggestion for the next study, the student should consider to use qualitative
method in order to gain more factors; because this type of method is very deep
and also need to be assisted by observation skill and interview to dig the data
from the studys subject.
Keywords: Self Concept, Double Roles Conflict, Female Nurse.
Refference, 56 (1981-2010)
BAB I
PENDAHULUAN
full
time.
Tujuannya
tetap
akan
kembali
untuk
keluarga.
(http://www.infoanak.com/dilema-ibu-muda-keluarga-atau-karier)
Menurut Anoraga (2006:121-122) yang dimaksud wanita berperan ganda
yaitu wanita yang memiliki peran sebagai wanita pekerja secara fisik dan psikis,
baik di sektor pemerintahan, swasta maupun wiraswasta dengan tujuan
mendatangkan suatu kemajuan dalam karirnya, sekaligus berperan juga sebagai
ibu dan atau istri yang bertanggung jawab mengurus rumah tangga. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa wanita yang bekerja di sektor publik disebut
wanita bekerja. Menurut Isparijanti (2004:88-89) bahwa wanita bekerja berbeda
dengan wanita karir. Wanita bekerja adalah wanita yang bekerja dalam sektor
informal yang tidak memiliki jenjang jabatan dalam pekerjaannya, dapat
dicontohkan jenis pekerjaan seperti: berdagang, menjahit, warung, berjualan
makanan. Wanita karir diartikan sebagai wanita yang bekerja dan dalam
pekerjaannya mendapat atau mengalami perkembangan dan kemajuan dalam
pekerjaan, jabatan, dan karir (Anoraga, 2006:121). Dapat dicontohkan pekerjaan
yang dimaksud yaitu pekerjaan yang menerapkan disiplin kerja dan waktu,
seperti: guru, karyawan perusahaan, PNS, perawat.
Pada beberapa pekerjaan wanita karir yang memiliki disiplin kerja dan
disiplin waktu, profesi perawat dianggap peneliti memiliki beban yang lebih berat
dibandingkan pekerjaan lain. Berbeda dengan profesi karyawan bank, guru
maupun PNS yang memiliki waktu kerja yang cenderung statis, perawat bertugas
di rumah sakit selama 24 jam guna menggantikan peran dokter dalam merawat
pasien, selama dokter tidak bertugas. Menurut Praptianingsih (2006:34) tanpa
perawat, tugas dokter akan semakin berat dalam menangani pasien, karena
perawat adalah penjalin kontak pertama dan terlama dengan pasien, mengingat
pelayanan keperawatan berlangsung terus-menerus selama 24 jam sehari.
Profesi perawat menuntut tanggung jawab yang besar pada pelakunya. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Lumenta (dalam Widyarini, 2005:230-231)
yang menyebutkan beberapa karakteristik pekerjaan perawat, yakni: 1). membantu
aktivitas sehari-hari yang tidak mampu dilakukan sendiri oleh pasien, membantu
menciptakan dan meningkatkan kebersihan pasien dan lingkungan; 2).
meningkatkan kemampuan diri pasien dalam aktivitas dan fungsi, seperti: gerakan
tubuh, makan, minum dan pergaulan; 3). memberikan dorongan atau menunjang
kehidupan pasien, seperti: pemberian infus, obat dan menciptakan lingkungan
yang aman dan menyenangkan; 4). memberikan tindakan preventif, seperti:
pencegahan infeksi, luka, komplikasi, kecelakaan, dan lain-lain; 5). melakukan
observasi, seperti: pemeriksaan fisik secara keseluruhan, pengamatan perilaku dan
respon pasien terhadap tindakan medis dan perawatan yang sudah diterima; 6).
memberikan pendidikan yaitu pemberian informasi penting kepada pasien dan
keluarganya untuk mempercepat proses penyembuhan.
Profesi perawat mempunyai keunikan dibandingkan dengan profesi kerja
wanita lainnya, yaitu perawat melakukan interaksi sosial dan emosional dengan
pasien yang berbeda-beda pada setiap selang waktu tertentu. Perawat juga
dihadapkan pada tanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan pasien,
sehingga ada gambaran tentang konsekuensi yang harus ditanggung apabila
melakukan kesalahan (Andarika, 2004:2).
Besarnya tanggung jawab yang diemban wanita yang berprofesi sebagai
perawat, tidak kemudian mengurangi besarnya tanggung jawab peran dalam
sektor domestik sebagai ibu rumah tangga. Menurut Anoraga (2006:21) wanita
karir yang juga memiliki peran di sektor domestik sebagai ibu rumah tangga,
memiliki beban yang lebih besar daripada wanita karir yang belum memiliki peran
sebagai ibu rumah tangga. Perawat wanita yang memiliki peran di sektor publik
dan sektor domestik memiliki tanggung jawab besar yang berpotensi
memunculkan situasi dilematis. Menurut Soetrisno (1997:61) wanita dewasa ini
merupakan sosok yang harus hidup dalam situasi dilematis, sebab di satu sisi
dituntut untuk berperan dalam semua sektor, termasuk sektor publik yakni bekerja
dan berkarir, namun di sisi lain juga tidak boleh melupakan kodrat wanita sebagai
ibu rumah tangga. Didukung pula pendapat Rini (2002:2) bahwa budaya di
Indonesia masih sangat terpengaruh kuat oleh sistem paternalistik yang memiliki
pemahaman bahwa pria tidak boleh mengerjakan pekerjaan wanita, termasuk
mengurus rumah tangga. Hal tersebut membuat tugas dan tanggung jawab wanita
yang bekerja di sektor publik semakin berat.
Pada hasil penelitian Putri dan Himam (2002:51) dinyatakan bahwa wanita
berperan ganda mengalami situasi dilematis karena ada keinginan dalam diri
wanita untuk menyeimbangkan perannya di sektor domestik dan di sektor publik,
mengingat di satu sisi dalam menjalankan perannya di sektor domestik ada
keinginan dalam dirinya untuk mengaktualisasikan diri di bidang pekerjaan. Di
sisi lain, pelaksanaan peran di sektor publik tidak melepaskan perannya sebagai
ibu rumah tangga. Akibatnya yang nampak kemudian adalah karir tidak
maksimal, menjadi ibu pun juga tidak bisa maksimal (tidak bisa sepenuhnya
mengeluarkan potensi dalam karir dan tidak bisa setiap saat mendampingi anakanaknya) karena mereka harus membagi dua waktu, perhatian dan segala sumber
daya yang dimiliki. Situasi dilematis juga ditemui pada penelitian kualitatif dari
Suryadi, dkk. (2004:17) bahwa dari empat wanita sebagai subjek penelitian
menunjukkan adanya konflik emosional dalam menjalankan peran ganda.
Situasi dilematis yang terjadi pada wanita sebagai pelaku peran ganda terjadi
karena tugas dan tanggung jawab antara peran sektor publik (pekerjaan) dan peran
sektor domestik (keluarga) merupakan dua hal yang terkait dan saling
mempengaruhi. Hal ini disebabkan karena peran ganda memiliki dua dimensi:
pertama, Work Interfering with Family (WIF) yaitu pemenuhan peran dalam
pekerjaan dapat menimbulkan kesulitan pemenuhan peran dalam keluarga. Kedua,
Family Interfering with Work (FIW) yaitu pemenuhan peran dalam keluarga dapat
menimbulkan kesulitan pemenuhan peran dalam pekerjaan (Frone, dkk., dalam
Irawaty dan Kusumaputri, 2008: 19). Dapat dicontohkan terjadinya Work
Interfering with Family (WIF) seperti kesibukan di kantor membuat ibu terlambat
pulang ke rumah, sedangkan contoh terjadinya Family Interfering with Work
(FIW) seperti saat anak sedang sakit, ibu terpaksa meminta ijin untuk tidak
bekerja di kantor.
Pada dua dimensi konflik peran ganda tersebut terdapat tiga bentuk konflik
yang terjadi pada pelakunya yaitu: a). konflik yang didasarkan waktu yaitu konflik
peran yang disebabkan oleh keterbatasan waktu yang dimiliki pelaku peran ganda,
waktu yang digunakan untuk pekerjaan seringkali berakibat terbatasnya waktu
untuk keluarga, demikian sebaliknya, b). konflik yang didasarkan ketegangan
yaitu konflik peran yang disebabkan oleh tekanan dalam satu peran yang akhirnya
mempengaruhi kinerja peran yang lain, c). konflik yang didasarkan perilaku yaitu
konflik peran yang disebabkan karena adanya kesulitan melakukan perubahan
perilaku dari peran yang satu ke peran lain (Greenhaus dan Beutell, dalam Jones
dan Bright, 2001: 202).
Konflik peran ganda yang tergambar melalui tipe-tipe konflik tersebut juga
ditemui pada perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara yang dilakukan di bulan Maret 2010 pada 3 perawat
Rumah Sakit Delta Surya, ditemukan 2 perawat mengalami konflik peran ganda
dengan adanya keluhan mengenai kurangnya waktu yang dimilikinya untuk
mengasuh anak sehingga membutuhkan bantuan orang lain, dalam hal ini keluarga
atau tetangga, atau menitipkan anak pada penitipan anak. Kondisi yang dialami
perawat kemudian lebih lanjut memunculkan kekhawatiran mengenai kesehatan,
kondisi fisik serta kondisi psikologis anak bila diasuh oleh orang lain. Dinyatakan
pula timbul perasaan bersalah dan kurang puas dalam diri perawat karena
kurangnya waktu untuk bercengkrama dengan keluarga akibat pekerjaan di rumah
sakit. Perasaan cemas juga dirasakan perawat ketika harus meninggalkan
pekerjaan rumah yang belum selesai dikerjakan karena harus berangkat bekerja.
Selanjutnya ditemukan pula adanya kesulitan perubahan perilaku dari perannya
sebagai ibu rumah tangga ke perannya sebagai perawat, hal ini ditunjukkan
dengan kesulitan mengambil keputusan saat bekerja karena di rumah terbiasa
menurut kepada suami.
Keinginan perawat wanita untuk menjalankan berbagai peran dengan
sempurna kemudian mengakibatkan munculnya konflik dalam dirinya. Menurut
Shaevitz (1995:15-19) konflik yang tidak dapat diatasi dengan baik dan
berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan berbagai
gangguan fisik maupun psikis pada wanita yang bersangkutan. Gejala fisik yang
dialami antara lain keletihan yang mengakibatkan kehilangan gairah hidup dan
menyebabkan berbagai macam gejala gangguan psikosomatik. Gejala lainnya
berupa rasa tegang, cemas, dan terancam, frustasi, sukar konsentrasi saat sedang
bekerja, insomnia, kehilangan nafsu makan, dan lain-lain (Shaevitz, 1995:18).
dewasa
pada
keluarga
serta
organisasi
atau
perusahaan
yang
mempekerjakannya (Sekaran, 1986:1). Menurut (Gunarsa & Gunarsa, 2008:1112) perawat memegang peran cukup penting untuk keberhasilan layanan
kesehatan secara keseluruhan, karena perawat merupakan komunikator dan
mediator antar pasien dan tenaga kesehatan lainnya. Peran dalam sektor publik
yang cukup penting tersebut, tidak dapat mengurangi peran perawat wanita di
sektor domestik sebagai ibu rumah tangga. Menurut anggapan masyarakat, peran
wanita di sektor domestik meliputi: tugas-tugas rumah tangga dan pengasuhan
anak, walaupun wanita tersebut juga bekerja di luar rumah (Suryadi,dkk.,
2004:12). Oleh sebab itu, perawat wanita yang memiliki peran ganda diasumsikan
memiliki keterlibatan yang cukup luas dan penting, baik di lingkungan kantor
(rumah sakit) maupun lingkungan keluarga, sehingga permasalahan tentang
konflik peran ganda dianggap cukup penting untuk diteliti.
Menurut Hoffman dan Nye (1984:40-60) bahwa konflik peran ganda muncul
bukan tanpa sebab, namun hal tersebut terjadi pada wanita dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu: a). faktor eksternal, yakni faktor finansial dan peningkatan standar
hidup keluarga; b). faktor internal, yakni kepribadian individu. Faktor eksternal
yakni faktor finansial menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konflik peran
ganda karena daya tarik finansial menjadi sangat penting sebagai bahan
pertimbangan wanita untuk bekerja di sektor publik. Besarnya tawaran finansial
pekerjaan di sektor publik menuntut tanggung jawab yang besar, namun di sisi
lain wanita memiliki tanggung jawab di sektor domestik. Hal tersebut berpotensi
menimbulkan konflik peran ganda.
kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negatif,
akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak
yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau
menyalahkan orang lain.
Penelitian ini akan membahas mengenai hubungan konsep diri
dengan
konflik peran ganda pada perawat wanita. Dari fakta-fakta tersebut, konsep diri
positif dan konsep diri negatif dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah
konsep diri positif agar perawat wanita tidak mudah mengalami konflik peran
ganda. Sedangkan perawat wanita yang memiliki konsep diri negatif akan
cenderung mudah mengalami konflik peran ganda. Dengan demikian perawat
wanita yang memiliki konsep diri negatif dapat berusaha merubah konsep dirinya
menjadi lebih positif, sehingga mereka tidak mudah terjebak dalam konflik peran
ganda.
Individu yang menilai, menaksir serta menggambarkan dirinya sendiri secara
positif menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki konsep diri positif
cenderung dicirikan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, merasa selalu dihargai
oleh orang di sekitar, dapat menilai hubungan dengan orang lain secara tepat dan
memiliki penyesuaian sosial yang baik (Rakhmat, 2008:106). Karakterisitik
konsep diri positif tersebut yang merupakan bagian dari kepribadian kemudian
turut menentukan kesadaran akan kompetensi menjadi positif, kebutuhan
berprestasi menjadi tinggi serta ada kejelasan terhadap peran yang dijalani.
Melalui hal tersebut, seorang perawat wanita akan mengoptimalkan kemampuan
yang dimiliki untuk menjalankan peran-perannya, serta menjalankan secara
efektif. Dengan demikian, perawat wanita dengan konsep diri positif yang
memiliki peran di sektor domestik, akan melaksanakan kedua peran dengan
efektif dan sebaik mungkin sehingga dalam dirinya tidak muncul perasaan
bersalah, cemas maupun ketegangan akibat pelaksanaan peran gandanya.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
mengetahui tentang hubungan antara konsep diri dengan konflik peran ganda pada
perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya.
3. Menurut Ellis dan Hartley (dalam Gaffar, 1999) perawat adalah seseorang
yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi
seseorang karena sakit, cedera dan proses penuaan. Subjek penelitian yang dipilih
oleh peneliti dalam penelitian ini adalah perawat wanita dengan usia 21-40 tahun
karena pada usia tersebut wanita sudah mempunyai pilihan struktur kehidupan
yang mantap, baik dalam kehidupan berkeluarga maupun kehidupan dalam dunia
kerja, selain itu subyek haruslah sudah menikah dengan mempertimbangkan
faktor sudah memiliki anak dengan alasan subyek mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai ibu rumah tangga di luar tugasnya sebagai perawat, hal ini dapat
menunjukkan bahwa wanita mengalami sendiri konflik tersebut.
Manfaat Teoritis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
mengembangkan teori dan memberikan informasi serta pengetahuan tentang
wanita yang bekerja, khususnya tentang wanita yang bekerja sebagai perawat dan
hal-hal yang terkait dengannya, sehingga akan memacu peneliti lain untuk
memperdalam dan memperbanyak penelitian-penelitian lanjutan tentang faktorfaktor lain yang masih sangat luas sehingga penerapan teori akan semakin
menyeluruh.
Manfaat Praktis:
Manfaat praktis penelitian ini yaitu melalui hasil penelitian ini diharapkan
perawat wanita dapat mengetahui dan memahami mengenai hubungan antara
konsep diri dengan konflik peran ganda yang dialami oleh perawat wanita,
sehingga perawat wanita bisa mengantisipasi konflik peran ganda yang muncul
dengan memiliki konsep diri positif.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
memperoleh contoh dari nenek mereka yang memikul banyak tanggung jawab
dimana para ibu bertanggung jawab atas rumah, hidangan, makan, perawatan
umum seluruh keluarga. Kebanyakan para wanita tidak belajar sejak dini apa yang
diharapkan dari mereka dengan cara bertindak sebagai anak perempuan seperti
berperilaku hormat, sopan dan memperhatikan tugas-tugas kewanitaan.
2.
faktor
eksternal
seperti
perbedaan
pendapat,
overload
pekerjaan,
berasal dari sumber-sumber yang hampir sama. Menurut Rini (2002:1-2) faktorfaktor yang biasanya menjadi sumber persoalan bagi wanita yang menjalankan
peran ganda, antara lain sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal yang dianggap mempengaruhi konflik peran ganda yaitu
persoalan yang timbul dalam diri pribadi wanita yang bersangkutan. Adanya
diantara para wanita yang bekerja di luar rumah bukan karena keinginan pribadi,
tetapi karena tuntutan ekonomi. Kondisi tersebut mudah menimbulkan stres dan
cenderung merasa lelah (terutama secara psikis) karena seharian memaksakan diri
bertahan di tempat kerja. Kemampuan manajemen diri dan waktu turut
mempengaruhi timbulnya konflik peran ganda, mengingat tugas dan tanggung
jawab wanita bukan hanya untuk keluarga tetapi juga untuk pekerjaan di kantor.
Wanita yang tidak memiliki manajemen diri dan waktu yang baik maka cenderung
mengalami konflik karena ketidakmampuan mengatur waktu, tenaga, pikiran
maupun komitmen sehingga membuat wanita tidak dapat bekerja secara maksimal
pada salah satu peran atau kedua peran yang dijalani.
2. Faktor Eksternal
Yang dimaksud faktor eksternal adalah permasalahan yang timbul dari luar
pribadi wanita yang bersangkutan yang kemudian mempengaruhi wanita tersebut
dalam menjalankan peran gandanya. Faktor eksternal yang dimaksud antara lain:
a. Dukungan Suami
Dukungan suami dapat diartikan sebagai sikap-sikap penuh pengertian yang
ditunjukkan dalam bentuk kerjasama yang positif, ikut membantu menyelesaikan
Masalah pekerjaan
Pekerjaan dapat menjadi sumber ketegangan stress yang besar bagi para
wanita bekerja. Hal yang dapat menjadi sumber ketegangan tersebut, antara lain:
peraturan kerja yang kaku, atasan yang kurang bijaksana, beban kerja yang berat,
rekan-rekan kerja yang sulit bekerjasama, waktu kerja yang panjang, atau
ketidaknyamanan psikologis yang dialami akibat dari problem sosial-politik di
tempat kerja. Situasi yang demikian akan membuat wanita menjadi lelah, padahal
kehadirannya masih sangat dinantikan oleh keluarga di rumah. Kelelahan psikis
dan fisik yang dialami kemudian dapat membuat wanita cenderung lebih sensitif
dan emosional, baik terhadap anak maupun suami.
3. Faktor Relasional
Waktu yang dimiliki wanita yang bekerja di luar rumah lebih terbatas
dibandingkan dengan wanita yang hanya menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.
Hal tersebut yang dapat memicu masalah kebersamaan dengan suami dan anakanak. Kebersamaan dengan suami dalam suasana rileks, santai dan hangat
merupakan kegiatan penting yang tidak bisa diabaikan untuk membina,
mempertahankan dan menjaga kedekatan relasi serta keterbukaan komunikasi satu
dengan yang lain. Adanya keterbatasan waktu untuk keluarga, tidak jarang
membuat wanita merasa bahwa dirinya tidak bisa berbicara secara terbuka dengan
suami, bertukar pikiran, mencurahkan pikiran dan perasaan, atau merasa suami
tidak lagi mengerti dirinya, dan pada akhirnya akan memunculkan peluang
munculnya ketegangan dalam diri wanita yang bersangkutan. (http:/www.epsikologi.com/dewasa/160502.htm)
Menurut Shaw dan Castanzo (dalam Soeharto, 2004) dalam menjalankan
perannya, individu selalu dituntut untuk berperilaku sosial sesuai dengan harapan
dan norma dalam masyarakat yang digunakan untuk pedoman mengatur perilaku
individu dalam bermacam-macam situasi sosial, termasuk situasi sosial yang
dihadapi wanita dalam perannya di sektor domestik sebagai ibu rumah tangga
memiliki karakteristik tugas dan tanggung jawab yang telah diatur oleh norma
yang ada di sekitar wanita.
Pendapat lain dinyatakan Hoffman dan Nye (1984:40-60) bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi konflik peran ganda wanita sebagai berikut:
1. Faktor Eksternal, yakni terdiri dari:
a. Finansial
Finansial (uang) yang diperoleh wanita dari hasil bekerja di sektor publik
sebagai karyawati merupakan uang pribadi, sehingga wanita merasa mempunyai
keleluasaan dan kebebasan untuk menggunakannya. Selain itu, uang tersebut juga
memberikan kontribusi untuk ikut membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga
selain kepala rumah tangga (suami), membuat peran wanita menjadi penting.
Tuntutan peran di sektor publik yang muncul dari perusahaan maupun dalam diri
wanita itu sendiri membuat wanita harus dapat mencurahkan tenaga, pikiran,
maupun komitmen sebagai karyawati, namun di sisi lain tetap tidak mengabaikan
peran di sektor tradisional sebagai ibu rumah tangga. Keadaan demikian yang
memungkinkan konflik peran ganda pada wanita.
b. Peningkatan standar hidup keluarga
Peningkatan kebutuhan dan fasilitas keluarga membutuhkan biaya ekstra.
Untuk menyediakan biaya ekstra tersebut keluarga membutuhkan adanya
penghasilan tambahan di luar penghasilan tetap kepala keluarga (suami), yakni
pemasukan dari ibu yang bekerja. Terlebih wanita pada umumnya memiliki naluri
keibuan yakni ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, sehingga tidak
jarang ditemui wanita yang bekerja karena ingin memberikan fasilitas yang
terbaik bagi keluarga, khususnya anak.
Wanita bekerja di luar rumah secara tidak langsung akan mengalami
pembagian waktu, tenaga, pikiran, serta perhatian antara keluarga dengan
pekerjaan di kantor. Adanya pembagian waktu, tenaga, pikiran, serta perhatian
yang sedemikian akan berpotensi berkurangnya waktu serta perhatian yang
diberikan wanita kepada keluarga khususnya anak sehingga berakibat munculnya
konflik peran (Greenhaus dan Beutell, dalam Jones & Bright, 2001:202). Apabila
keadaan ini terjadi maka bertentangan dengan tujuan awal wanita bekerja yaitu
salah satunya ingin memberikan fasilitas yang terbaik bagi keluarga khususnya.
2. Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud yaitu kepribadian. Kepribadian diartikan
sebagai organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan
tingkah laku, pemikiran serta penyesuaian diri yang khas dan unik terhadap
lingkungan (Allport, dalam Koswara, 1991:11). Dalam kepribadian terdapat sifat
unik dan khas yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja, serta
mempengaruhi sikap wanita dalam menghadapi peran gandanya (Hoffman dan
Nye, 1984:40-60); sebab dalam kepribadian meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kesadaran akan kepemilikan kompetensi, dan menentukan sikap terhadap peran
yang khas dan unik pada tiap individu. Oleh sebab itu, walau diketahui berada
pada situasi, tingkat pendidikan, sumber pemasukan, kesempatan kerja dan
memiliki anak yang usianya hampir sama, hal yang mempengaruhi munculnya
atau tidak munculnya konflik peran ganda pada wanita salah satunya yakni
kepribadian.
Kepribadian wanita dewasa terbentuk melalui konsep diri, hal tersebut sesuai
pernyataan Rogers (dalam Davidoff, 1991:156) menyatakan bahwa konsep diri
(self concept) juga merupakan salah satu unsur dari kepribadian. Pada umumnya
orang dewasa normal mengerti serta menyadari apa yang dikerjakan dan mengapa
sesuatu hal tersebut dikerjakan, hal tersebut merupakan gambaran kepribadian
orang dewasa yang ideal. Salah satu faktor seseorang dapat dikatakan memiliki
kematangan atau kedewasaan penuh yaitu melalui self objectification (objektivitas
diri) berupa insight. Adapun yang dimaksud insight disini yaitu kecakapan
seseorang untuk mengenal dan mengerti dirinya sendiri (Sujanto, dkk.,2001).
Kecakapan mengenal dan mengerti dirinya sendiri diperoleh melalui konsep diri.
Melalui konsep diri individu akan memiliki evaluasi, penilaian atau penaksiran
individu mengenai dirinya sendiri (Chaplin, 2004:450).
Melalui hal tersebut, individu akan memperoleh pengetahuan tentang dirinya
sendiri yang meliputi kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki sehingga lebih
lanjut memperoleh gambaran mengenai kebutuhan untuk berprestasi, kesadaran
akan kepemilikan kompetensi, dan menentukan sikap terhadap pesan yang
merupakan bagian dari kepribadian serta turut mempengaruhi keputusan wanita
untuk bekerja, serta mempengaruhi sikap wanita dalam menghadapi peran
gandanya.
Berpijak pada uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya
konflik peran ganda pada wanita dipengaruhi oleh faktor eksternal yang terdiri
dari finansial, peningkatan standar hidup, serta faktor internal yaitu kepribadian.
Pendapat lain juga menyatakan bahwa hal-hal yang mempengaruhi munculnya
konflik peran ganda pada wanita, antara lain: faktor internal, faktor eksternal, dan
faktor relasional. Melalui dua pendapat di atas telah diuraikan bahwa dalam faktor
internal yakni kepribadian yang mempengaruhi munculnya konflik peran ganda
tersebut di dalamnya dipengaruhi oleh konsep diri yang merupakan variabel bebas
dalam penelitian ini.
Konsep diri dipilih sebagai variabel bebas dalam penelitian ini karena konsep
diri turut mempengaruhi terjadinya konflik peran ganda. Selain hal tersebut,
menurut Rini (2002:1-2) bahwa masalah-masalah rumit yang dialami individu
seing bahkan hampir semua berasal dari problem konsep diri. Lebih lanjut Fitts
(dalam Agustiani, 2006:138) menyatakan bahwa konsep diri merupakan aspek
penting dalam diri seseorang, karena konsep diri merupakan kerangka acuan
(frame of reference) dalam berinteraksi dengan lingkungan, termasuk lingkungan
tempat tinggal menjalankan peran gandanya, yakni lingkungan keluarga dan
lingkungan tempat kerja.
1. Usia
Konsep diri terbentuk secara bertahap. Ketika masih bayi, seorang bayi
membentuk pandangan yang masih kabur tentang dirinya sebagai seorang
individu. Pada usia 6-7 tahun, batas-batas dari diri individu mulai menjadi lebih
jelas sebagai hasil eksplorasi dan pengalaman dengan tubuhnya sendiri. Masa
anak pertengahan dan akhir, anak makin mengidentifikasi diri dengan anak-anak
seusianya dan mengadopsi bentuk-bentuk tingkah laku dari kelompok teman
sebaya dari jenis kelamin yang sama. Selama masa akhir anak konsep diri yang
terbentuk sudah agak stabil. Ketika masa remaja mulai terarah pada pengaturan
tingkah laku mereka sendiri. Nilai-nilai dan sikap-sikap yang merupakan bagian
dari konsep diri pada akhir masa remaja cenderung menetap dan relatif merupakan
pengatur tingkah laku yang bersifat permanen. Pada usia 25-30 tahun biasanya
ego orang dewasa sudah terbentuk dengan lengkap dan konsep diri menjadi
semakin sulit berubah (Agustiani, 2006: 143-144).
2. Intelegensi
Berpengaruh pada penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan, orang
lain, dan dirinya sendiri. Adanya usaha untuk menyesuaikan diri dengan harapan
sosialnya, jika ingin diterima oleh lingkungannya. Kesadaran akan hal tersebut
akan berpengaruh pada konsep dirinya. Makin tinggi taraf intelegensi yang
dimiliki seseorang maka makin baik dan mampu ia untuk bereaksi terhadap
rangsangan lingkungan dengan cara-cara yang dapat diterimanya.
3. Pendidikan
Pengaruh pendidikan pada konsep diri dipengaruhi oleh pendidikan yang
ditempuh oleh keluarga dan teman-temannya. Apabila lingkungannya rata-rata
berpendidikan tinggi maka akan meningkatkan prestise. Prestise ini akan
mengubah konsep diri yang dimiliki individu.
4. Status sosial ekonomi
Individu yang mempunyai status sosial ekonomi lebih tinggi cenderung
mengembangkan konsep diri positif karena lebih mudah diterima oleh
lingkungannya, demikian pula sebaliknya.
Menurut Fitts (1971, dalam Agustiani 2006:139), konsep diri seseorang dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal, yang memunculkan perasaan
positif dan perasaan berharga.
2. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain.
3. Aktualisasi diri, atau implementasi dan realisasi dari potensi pribadi yang
sebenarnya.
Menurut Brooks dan Emmert dalam Rakhmat (2008:105-106), ada lima ciri
orang yang memiliki konsep diri negatif, yaitu:
1. Peka terhadap kritik
Individu ini sangat tidak tahan terhadap kritikan yang diterimanya, dan mudah
marah atau naik pitam. Bagi individu ini, koreksi seringkali dipersepsikan
sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya.
2. Responsif sekali terhadap pujian
Pada individu ini, segala atribut yang menunjang harga dirinya menjadi pusat
perhatiannya. Walaupun individu ini mungkin berpura-pura menghindari
pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima
pujian. Bersamaan dengan kesenangan terhadap pujian, merekapun bersikap
hiperkritik terhadap orang lain.
3. Sikap Hiperkritis
Individu ini bersikap hiperkritis terhadap orang lain. Individu selalu mengeluh,
mencela atau meremehkan apapun dan siapapun. Individu ini tidak pandai dan
tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan
orang lain.
4. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain
Individu ini merasa tidak diperhatikan. Oleh karena itu, ia bereaksi pada orang
lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan
keakraban dalam persahabatan. Ia tidak pernah mempersalahkan dirinya,
tetapi akan menganggap dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak
beres.
11. Ia peka terhadap kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang
diterimanya, dan terutama sekali pada gagasan bahwa ia tidak bisa bersenangsenang dengan mengorbankan orang lain.
maka akan kesulitan dalam melaksanakan tugas dengan maksimal karena individu
kurang mengenal sampai sejauhmana kemampuan yang dimiliki untuk
melaksanakan tugas. Dapat dicontohkan: Saya berani menyampaikan gagasan
demi kemajuan bersama.
d. Nilai diri keluarga (family self)
Nilai diri keluarga merupakan cara individu merasakan untuk dihargai dan
berarti bagian dari anggota keluarga serta masyarakat. Dicontohkan:Saya selalu
dilibatkan dalam setiap kegiatan keluarga.
e. Nilai diri moral dan etika (moral ethical self)
Nilai diri moral dan etika adalah cara pandang individu dalam konteks moral
dan etika, hubungan individu dengan Tuhan, perasaan menjadi orang baik atau
buruk, serta mengenai kepuasan atau ketidakpuasan terhadap agama yang dianut.
Dicontohkan: Saya sudah menjalani hidup berdasarkan ajaran agama yang saya
anut.
Ahli lain Berzonsky (1981) menyatakan bahwa dalam konsep diri terdapat
empat aspek, meliputi:
a. Aspek fisik, meliputi penilaian individu terhadap segala sesuatu yang
dimilikinya, seperti tubuh, pakaian, benda yang dimilikinya, dan lain sebagainya.
Contoh, individu yang menilai dirinya memiliki penampilan yang menarik akan
merasa percaya diri.
b. Aspek psikis, meliputi pikiran, perasaan dan sikap yang dimiliki oleh individu
terhadap dirinya sendiri. Contoh, Saya yakin dapat melakukan pekerjaan dengan
semaksimal mungkin.
c. Aspek sosial, meliputi bagaimana perasaan terhadap peranan sosial yang sedang
dimainkan individu tersebut. Contoh, Saya merasa pendapat saya cukup dihargai
oleh orang-orang yang ada di sekitar.
d. Aspek moral, di dalamnya meliputi nilai dan prinsip yang memberi arti serta
arah bagi kehidupan seseorang. Dapat dicontohkan: Saya memiliki kewajiban
untuk mengungkapkan kebenaran.
kemungkinan
cara
individu
menyusun
dirinya.
William
James
berkontribusi dalam struktur konsep diri dengan arus kesadarannya. Diri global
tersusun dari dua aspek yang saling mempengaruhi, yaitu:
a. Diri sebagai pengenal, atau I, yaitu proses yang mengalami aktif.
b. Diri sebagai Dikenal, atau Me, yaitu kadar dari pengalaman tadi.
Kadar dari pengalaman Diri sebagai Dikenal pada lain pihak merupakan
konsep ideografis, yaitu spesifik orangnya. Dengan kata lain, konsep diri
merupakan individu sebagai dikenal pada individu tersebut suatu konfigurasi
yang unik. Aspek dari Diri global ini, konsep diri, atau Me, merupakan hal-hal
yang dipersepsikan oleh individu itu, konsep-konsep dan evaluasi mengenai
dirinya sendiri, termasuk gambaran dari orang lain terhadap dia rasakan dan
gambaran tentang pribadi yang dia inginkan, dipelihara dari suatu diet
pengalaman lingkungan yang dievaluasikan secara pribadi.
Diri Global
Diri sebagai
pengenal atau I
Diri sebagai
pengenal atau Me
Tingkat
Idiografik
Masing-masing
Orang mempunyai
sebuah
Citra-diri atau
gambaran (Struktur)
Evaluasi Diri
perasaan harga
diri atau
Penerimaan
Diri (Proses)
Diri yang
Dikognisikan atau Diri
sebagai dikenal pada
Individu
= keterangan/ penjelasan
2.3. Perawat
2.3.1. Definisi Perawat
Perawat atau nurse berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti
merawat atau memelihara, menurut Ellis dan Hartley (dalam Gaffar, 1999)
perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,
membantu dan melindungi seseorang karena sakit, cedera dan proses penuaan.
Sedangkan menurut Undang-undang nomor 23 tahun 1992 perawat adalah mereka
yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindak keperawatan
berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan
keperawatan.
karena
tujuan
pemberian
asuhan
keperawatan
adalah
mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi
terhadap
kesalahan
dan
kelalaian
yang
menimbulkan
tuntutan
adultus yang memiliki arti tumbuh menjadi dewasa atau tumbuh menjadi
ukuran yang sempurna. Arti yang lain adalah individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya dalam masyarakat bersama
dengan orang dewasa yang lainnya (Hurlock, 2004: 246).
Masa dewasa awal dimulai sejak masa transisi dari masa adolensi, dan pada
masa saat itu tugas-tugas perkembangan individu berubah menjadi tugas-tugas
perkembangan masa dewasa. Dalam masa dewasa awal ini seseorang mulai
belajar untuk mandiri, lepas dari orang tuanya.
Batasan usia dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun sampai kira-kira 40
tahun,
saat
perubahan-perubahan
fisik
dan
psikologis
yang
menyertai
Menurut Havighurst (dalam Hurlock, 2004) pada masa dewasa awal terdapat
tugas-tugas perkembangan. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal
antara lain:
1. Mulai bekerja
2. Memilih pasangan
3. Belajar hidup dengan tunangan
4. Mulai membina keluarga
5. Mengasuh anak
6. Mengelola rumah tangga
7. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
8. Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
2.5. Hubungan antara Konsep Diri dengan Konflik Peran Ganda pada
Perawat Wanita
Profesi perawat dalam sebuah rumah sakit memiliki peranan penting. Selain
bertugas membantu pekerjaan dokter, perawat juga dihadapkan pada tanggung
jawab atas kesehatan dan kesejahteraan pasien hingga ada gambaran tentang
konsekuensi yang harus ditanggung apabila melakukan kesalahan (Andarika,
2004:2). Adanya tugas dan tanggung jawab perawat terhadap rumah sakit dan
pasien yang sedemikian besar membutuhkan adanya reaksi dan interaksi yang
tepat oleh seorang perawat. Untuk dapat bereaksi dan berinteraksi dengan tepat
pada suatu situasi maka dibutuhkan pengenalan diri yang diperoleh melalui
konsep diri. Sebab melalui konsep diri individu akan memperoleh kerangka acuan
(frame of reference) dalam berinteraksi dengan lingkungan, serta menjadi dasar
dalam menentukan tingkah laku, pemikiran, dan penyesuaian diri dalam segala
situasi (dalam Agustiani, 2006:138).
Konsep diri diartikan sebagai penghayatan individu terhadap karakteristik
me dan mencakup kesadaran pengenalan diri serta kemampuannya sendiri yang
akan mempengaruhi persepsinya terhadap dunia sekitar maupun perilakunya
(Rogers, dalam Davidoff, 1991:156). Begitu pula konsep diri pada perawat
mencakup kesadaran pengenalan diri dan kemampuannya sendiri yang
mempengaruhi persepsi perawat terhadap dunia sekitar serta perilakunya. Dalam
hal ini konsep diri mempengaruhi persepsi terhadap lingkungan sekitar serta
perilakunya di rumah sakit dalam perannya di sektor publik sebagai perawat dan
di rumah dalam perannya di sektor domestik ssebagai ibu rumah tangga.
Saat seorang perawat memiliki penghayatan terhadap kesadaran pengenalan
diri negatif maka memiliki kecenderungan mempersepsi lingkungan sekitar
negatif, yang kemudian lebih lanjut memunculkan perilaku negatif terhadap
pelaksanaan perannya sebagai perawat. Berbeda dengan seorang perawat yang
memiliki penghayatan terhadap kesadaran pengenalan diri dan kemampuan diri
positif maka mempengaruhi persepsi perawat menjadi positif terhadap lingkungan
sekitar, dan lebih lanjut berdampak positif pula pada perilaku perawat dalam
melaksanakan peran gandanya yang memiliki tugas dan tanggung jawab berat
(Rogers, dalam Davidoff, 1991:157).
Adanya perbedaan antara individu yang memiliki penghayatan negatif
dengan positif terhadap kesadaran pengenalan diri dan kemampuan diri, maka
memunculkan karakteristik perilaku yang berbeda pula. Menurut Hamacek dalam
Perbedaan persepsi dan tingkah laku pada situasi yang sama antara perawat
yang memiliki konsep diri positif dengan perawat yang memiliki konsep diri
negatif tercermin dalam sifat kepribadian yang khas dan unik. Perawat yang
memiliki konsep diri positif, cenderung memiliki penilaian terhadap dirinya yang
realistis dan stabil, dan kemudian mempengaruhi pola kepribadian yang dapat
terintegrasi dengan baik. Sedangkan perawat yang memiliki konsep diri yang
negatif, cenderung memiliki penilaian terhadap dirinya yang tidak realistis dan
tidak stabil, yang kemudian mempengaruhi pola kepribadian yang terintegrasi
dengan buruk. Oleh sebab itu, dapat diartikan bahwa konsep diri selalu bekerja
dalam membentuk perilaku seseorang dan cara kerja ini terintegrasi dalam
kepribadian (Alwisol, 2007:322).
Kepribadian yang didalamnya terdapat unsur konsep diri merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi konflik peran ganda pada perawat. Kepribadian
mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja, serta mempengaruhi dalam
menghadapi peran gandanya sebab dalam kepribadian meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kesadaran akan kepemilikan kompetensi, dan menentukan sikap
terhadap peran (Hoffman dan Nye, 1984:40). Hal ini dapat diartikan bahwa
konsep diri memiliki cara kerja yang terintegrasi dalam kepribadian melalui
evaluasi, gambaran dan penaksiran mengenai dirinya sendiri,dan menjadi dasar
dalam menentukan tingkah laku, pemikiran serta penyesuaian diri terhadap
lingkungan sekitar melalui kebutuhan untuk berprestasi, kesadaran akan
kepemilikan kompetensi, dan menentukan sikap terhadap peran. Oleh sebab itu,
Perasaan
bersalah
dan
ketegangan
yang
berkepanjangan
tepat,
cenderung
menyebabkan
kesulitan
menentukan
maupun
membedakan sikap terhadap peran satu dengan peran yang lain, hal tersebut
merupakan bentuk dari konflik perilaku.
Nilai diri sosial merupakan cara individu merasakan dirinya mampu dan
berharga dalam melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Sedangkan nilai diri
keluarga merupakan cara individu merasakan untuk dihargai dan berarti sebagai
bagian dari anggota keluarga serta masyarakat (Fitts, dalam Agustiani, 2006:142).
Melalui aspek diri sosial dan nilai diri keluarga seorang perawat memiliki
pandangan mengenai apa yang dilakukan serta bagaimana keluarga dan
lingkungan sekitar menghargainya. Seorang perawat yang tidak merasa dihargai
oleh lingkungan sekitar, dalam hal ini oleh keluarga maka berpotensi mengalami
kekecewaan dan perasaan cemas. Kekecewaan dan perasaan cemas yang terjadi di
lingkungan keluarga dan lingkungan kantor menyebabkan kebutuhan akan
berprestasi yang rendah. Kebutuhan prestasi rendah pada diri perawat wanita
tersebut menyebabkan pelaksanaan peran menjadi tidak maksimal dan muncul
keluahan dari orang-orang sekitar. Keluhan dari orang sekitar menimbulkan
kecemasan, rasa bersalah dan ketegangan dalam diri perawat wanita yang
bersangkutan. Hal yang dialami oleh perawat wanita tersebut pada salah satu
peran, akan mempengaruhi kinerja pada peran di sektor lain (Greenhaus dan
Beutell, dalam Burke, 1996: 213).
Nilai diri moral dan etika adalah cara pandang invidu dalam konteks moral
dan etika, hubungan individu dengan Tuhan, perasaan menjadi orang baik atau
buruk, serta mengenai kepuasan atau ketidakpuasan terhadap agama yang dianut
(Fitts, dalam Agustiani, 2006: 141). Cara pandangan terhadap moral dan etika erat
kaitannya dengan penilaian baik dan buruk dari masyarakat, termasuk penilaian
masyarakat terhadap peran ganda wanita. Diketahui bahwa norma yang berlaku di
masyarakat menyebutkan bila wanita berperan di sektor publik, tidak dapat
melepaskan perannya di sektor domestik sebagai ibu rumah tangga (Putri dan
Himam, 2002:51). Adanya tuntutan moral dan etika dari masyarakat untuk
melakukan kedua peran dengan sebaik-baiknya, namun terbentur adanya
kompetisi penggunaan waktu, energi, perhatian dan komitmen yang kemudian
memunculkan situasi dilematis pada perawat wanita tersebut. Situasi dilematis
tersebut lebih lanjut memunculkan konflik peran ganda, mengingat konflik peran
terjadi pada individu yang harus memenuhi dua tuntutan harapan peran yang
berbeda dan harus dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan (Myers, dalam
Irawaty dan Kusumaputri, 2008: 18). Kedua peran yang harus dijalankan dengan
KONSEP DIRI
PERAWAT
WANITA
KONFLIK
PERAN GANDA
Peran:
- Ibu Rumah Tangga
- Perawat Profesional
Gambar 2.2. Kerangka Konseptual Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Konflik Peran Ganda Pada Perawat Wanita
2.7. Hipotesis
Hipotesa adalah pernyataan yang masih lemah dan perlu dibuktikan
kebenarannya (Hadi, 2000:257). Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan
pustaka yang telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini diajukan
hipotesis:
(Ho) : Tidak ada hubungan antara konsep diri dengan konflik peran ganda pada
perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya.
(Ha) : Ada hubungan antara konsep diri dengan konflik peran ganda pada perawat
wanita Rumah Sakit Delta Surya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Gambar 3.1
Skema Hubungan antara Variabel X dan Variabel Y
Dicontohkan: Saya sudah menjalani hidup berdasarkan ajaran agama yang saya
anut.
Dalam penelitian ini, konsep diri diukur berdasarkan jumlah skor yang
diperoleh individu atas respon yang diberikannya terhadap pernyataan-pernyataan
dalam kuesioner. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek dalam Skala Konsep
Diri maka semakin positif pula konsep dirinya. Sebaliknya semakin rendah skor
yang diperoleh subjek melalui Skala Konsep Diri maka semakin negatif pula
konsep dirinya.
2. Konflik Peran Ganda
Konflik peran ganda adalah ketegangan, kecemasan serta perasaan gelisah
yang timbul akibat pelaksanaan dua peran atau lebih, yang pemenuhan peranperan tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi, ditunjukkan dengan
pemenuhan peran yang satu mempersulit pemenuhan peran yang lain. Indikatorindikator yang digunakan untuk pengukuran konflik peran ganda menurut
Greenhaus dan Beutell (dalam Jones & Bright, 2001:202) terdiri dari:
a. Konflik waktu (Time-based conflict)
b. Konflik ketegangan (Strain based conflict)
c. Konflik didasarkan perilaku (Behaviour based conflict)
Penjelasan mengenai indikator tersebut diatas, dapat diuraikan secara rinci
sebagai berikut:
a. Konflik waktu (Time-based conflict), yaitu ketegangan, kecemasan serta
perasaan gelisah yang timbul akibat keterbatasan waktu yang dimiliki pelaku
peran ganda, waktu yang digunakan untuk pekerjaan sering kali berakibat
pernyataan dalam kuesioner. Semakin tinggi skor yang diperoleh subyek dalam
skala konflik peran ganda maka semakin tinggi pula konflik peran gandanya,
sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh suyjek melalui skala konflik peran
ganda maka semakin rendah pula konflik peran gandanya.
dirinya sendiri (Hadi, 1991:157). Pada penelitian ini digunakan kuisioner dengan
skala likert. Ada dua kuisioner dengan skala likert yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu kuisioner konsep diri dan kuisioner konflik peran ganda.
Kuisioner dijadikan sebagai alat pengumpul data, didasarkan pada asumsi bahwa
(Hadi, 1991: 157):
1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
2. Keterangan yang diberikan subjek pada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya.
3. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya
adalah sama dengan apa yang dimaksud peneliti.
4. Administrasi sederhana dan dapat diberikan kepada sejumlah responden secara
serentak.
Adapun blue print yang berisi rancangan garis besar aitem dalam skala
konsep diri dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 3.2.
Blue Print Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba
Indikator
Favorabel
Unfavorabel
N
Nilai diri fisik
1, 2, 24, 33, 34 15, 16, 17, 40, 44 10
Nilai diri sosial
3, 25, 35, 36, 9, 10, 31, 32, 41
10
50
Nilai diri pribadi
4, 5, 18, 19, 37 13, 14, 26, 42, 43 10
Nilai diri keluarga 20, 21, 38, 48, 8, 12, 27, 30, 45
10
49
Nilai diri moral 22, 23, 39, 46, 6, 7, 11, 28, 29
10
dan etika
47
Jumlah
25
25
50
%
20%
20%
20%
20%
20%
100%
Sedangkan blue print yang berisi rancangan garis besar item dalam skala
konflik peran ganda dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No.
1.
2.
3.
Tabel 3.3.
Blue Print Skala Konflik Peran Ganda Sebelum Uji Coba
Indikator
Favorabel
Unfavorabel
N
Konflik
waktu 1, 2, 9, 23, 24, 12, 13, 14, 29, 30, 18
31, 34, 45, 47
(time
based 39, 40, 43, 44
conflict)
3, 4, 16, 17, 25, 7, 8, 19, 20, 32, 16
Konflik
33, 35, 48
ketegangan (strain 26, 41, 46
based conflict)
Konflik perilaku 18, 27, 28, 36, 5, 6, 10, 11, 15, 16
21, 22, 50
(behavior based 37, 38, 42, 49
conflict
Jumlah
25
25
50
%
36%
32%
32%
100%
yang tidak lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat dipertimbangkan
untuk menurunkan sedikit batasan kriteria 0,3 menjadi 0, 25 (Azwar, 2004:65).
3.6.2. Reliabilitas
Reliabilitas dapat didefinisikan sebagai sejauhmana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya atau diandalkan (Azwar, 2004:4). Reliabilitas yang tinggi pada
alat ukur akan menunjukkan tingkat kosintensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat
ukur. Untuk pengujian reliabilitas dilakukan
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini harus diambil secara random.
2.
3.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
juara nasional kedua kategori rumah sakit tipe madya. Selain itu Rumah Sakit
Delta Surya juga pernah menerima penghargaan tingkat dunia berupa platinum
award dari Spanyol. Dibawah ini terdapat bagan yang menggambarkan struktur
organisasi Rumah Sakit Delta Surya.
Pelindung
Yayasan Delta
Surya
BOD
Board of Director
Koperasi Delta
Surya
Direktur Utama
As. Dirut
Direktur
Umum
Direktur
Yan Med
Direktur
Jang Med
Direktur
Keuangan
Direktur Lit
Bang Dik
112,5' - 112,9' BT
7,3' -
7,5' LS
Batas-Batas
Jarak Tempuh
2.
Frekuensi
18
17
22
15
72
%
25
23,61
30,56
20,83
100
Frekuensi
16
17
32
7
72
%
22,22
23,61
44,44
9,72
100
Frekuensi
28
32
12
72
%
38,89
44,44
16,67
100
adalah
langkah-langkah
yang
dilakukan
peneliti
sebelum
konsultasi
dengan
Sekretaris
Direktur,
Kepala
Bagian
Keperawatan serta Kepala Bagian Personalia Rumah Sakit Delta Surya terkait
dengan penelitian peneliti untuk mendapatkan tambahan data maupun
informasi terkait dengan topik yang diangkat.
9. Setelah mendapat masukan dari beberapa ahli (rater), alat ukur diperbaiki
dan kemudian kuisioner disusun untuk diujicobakan.
10. Melakukan ujicoba alat ukur kepada kelompok subyek yang sama dengan
karakteristik sampel penelitian, namun bukan sampel penelitian. Jumlah
subyek yang digunakan untuk ujicoba alat ukur sebanyak 30 orang. Uji coba
dilakukan untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas pada instrumen
penelitian. Uji coba dilakukan di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Sidoarjo,
pada perawat ruang rawat inap mawar kuning dan mawar ungu. Ujicoba
dilakukan pada tanggal 14 Mei 2010 sampai tanggal 17 Mei 2010. Kuisioner
yang diberikan diserahkan pada pihak rumah sakit dan dikembalikan kepada
peneliti pada tanggal 17 Mei 2010, karena perawat wanita yang sudah
berkeluarga belum tentu sedang bertugas saat dibagikan kuisioner, hal ini
disebabkan perawat wanita ketika bekerja terbagi dalam 3 shift yaitu shift
pagi, siang, dan malam, selain itu juga ada perawat wanita yang sedang cuti.
Tabel 4.5. Blue Print Skala Konsep Diri Sesudah Uji Coba
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Nilai diri fisik
Nilai diri sosial
Nilai diri pribadi
Favorabel
1, 26
2,18, 27, 39
3, 13
Unfavorabel
12, 30
7, 24, 25, 31
10, 11, 19, 32,
33
Nilai diri keluarga 14, 15, 28, 37, 38 6, 9, 20, 23, 34
Nilai diri moral 16, 17, 29, 35, 36 4, 5, 8, 21, 22
dan etika
Jumlah
18
21
N
4
8
7
%
10,26%
20,51%
17,95%
10
10
25,64%
25,64%
39
100%
Tabel 4.6. Blue Print Skala Konflik Peran Ganda Sesudah Uji Coba
No.
1.
2.
3.
Indikator
Konflik
waktu
(time
based
conflict)
Konflik
ketegangan (strain
based conflict)
Konflik perilaku
(behavior based
conflict
Jumlah
Favorabel
Unfavorabel
N
1, 2, 17, 18, 29, 8, 9, 10, 22, 23, 15
30, 32
26, 33, 35
%
39,47%
31,58%
11
28,95%
19
38
100%
19
Tingkat Reliabilitas
Kurang reliabel
Agak reliabel
Cukup reliabel
Reliabel
Sangat reliabel
kuisioner diserahkan dan disebarkan oleh pihak rumah sakit sendiri. Peneliti
menyerahkan kuisioner kepada pihak rumah sakit pada hari Jumat (21 Mei 2010)
pukul 13.00. Pada hari Rabu (26 Mei 2010) pukul 13.00 peneliti datang ke rumah
sakit untuk mengambil kuisioner. Kuisioner yang berhasil terkumpul sebanyak 32
kuisioner. Pada hari Kamis (27 Mei 2010) pukul 13.30 peneliti datang kembali ke
Rumah Sakit Delta Surya untuk mengambil kuisioner. Kuisioner yang berhasil
terkumpul sebanyak 21 kuisioner. Pada hari Kamis (28 Mei 2010) pukul 13.30
peneliti datang kembali ke Rumah Sakit Delta Surya untuk mengambil kuisioner
yang belum terkumpul. Pada hari itu juga kuisioner terkumpul telah mencapai
target yang ditentukan yaitu 19 kuisioner.
Selama penelitian berlangsung, peneliti merasa dimudahkan oleh pihak
rumah sakit dalam mengambil data untuk penelitian yaitu kuisioner dapat
terkumpul sesuai target dalam waktu yang lumayan cepat, walau peneliti tidak
diperbolehkan untuk menyebarkan sendiri ke bangsal-bangsal rumah sakit karena
terkait dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit.
secara lengkap. Berikut ini adalah tabel frekuensi dari konsep diri dan konflik
peran ganda dari SPSS 14.0 for Windows.
Valid
ganda
72
72
126.71
73.08
1.152
.918
126.00
74.00
9.777
7.793
95.590
60.725
Skewness
.460
-.141
.283
.283
-.627
.128
.559
.559
36
40
Minimum
113
51
Maximum
149
91
10
114.00
64.00
25
118.00
67.00
50
126.00
74.00
75
132.75
78.00
90
142.70
83.70
Missing
Mean
Std. Error of Mean
Median
Std. Deviation
Variance
Kurtosis
Std. Error of Kurtosis
Range
Percentiles
Berdasarkan data hasil penelitian terdapat 72 data yang valid. Dari hasil data
penelitian yang diperoleh, untuk variabel X (konsep diri) terdapat nilai maksimum
sebesar 149 dan minimum sebesar 113 dengan mean (rata-rata) sebesar 126,71.
Dan untuk variabel Y (konflik peran ganda) terdapat nilai maksimum sebesar 91
dan minimum sebesar 51 dengan mean (rata-rata) sebesar 73,08. Data percentile
values menampilkan data-data secara berkelompok menjadi sebuah prosentase.
Untuk konsep diri didapatkan bahwa rata-rata skor 10% di bawah nilai 114, ratarata skor 25% dibawah nilai 118, rata-rata skor 50% dibawah nilai 126, rata-rata
skor 75% dibawah nilai 132,75, dan rata-rata skor 90% di bawah nilai 142,70.
Untuk konflik peran ganda didapatkan bahwa rata-rata skor 10% di bawah nilai
64, rata-rata skor 25% dibawah nilai 67, rata-rata skor 50% dibawah nilai 74, ratarata skor 75% dibawah nilai 78, dan rata-rata skor 90% di bawah nilai 83,70.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa skor-skor dalam suatu
distribusi tidak semuanya sama sehingga didapatkan keragaman atau variasi skor.
Semakin besar variabilitas berarti skor dalam distribusi semakin beragam,
sedangkan bila variabilitas kecil berarti skor-skor dalam distribusi cenderung
seragam atau disebut homogen. Ukuran variabilitas skor dari suatu distribusi atau
variabel disebut varian. Selain dinyatakan dengan varian, ukuran variabilitas skor
sering pula dinyatakan dalam standar deviasi (Azwar, 2004). Standar deviasi pada
variabel konsep diri adalah 9,777 dan varians yang merupakan kelipatan standar
deviasi adalah 95,590 sedangkan standar deviasi pada variabel konflik peran
ganda adalah 7,793 sehingga variansnya sebesar 60,725. Sesuai dengan penjelasan
diatas, semakin besar standar deviasi atau varians menunjukkan data yang
semakin bervariasi.
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Dari data deskripsi pada tabel 4.1 ditunjukkan adanya 72 subjek penelitian.
Dari data tersebut akan diperoleh norma untuk skala konsep diri terhadap skala
konflik peran ganda pada perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya, seperti di
bawah ini:
Tabel 4.10. Kategori Skala Konsep Diri
Klasifikasi
Kategori
136,487 X
Tinggi
Sedang
X < 116,933
Rendah
Kategori
80,873 X
Tinggi
Sedang
X < 65,287
Rendah
Kategori
12 perawat
Tinggi
46 perawat
Sedang
14 perawat
Rendah
Kategori
10 perawat
Tinggi
48 perawat
Sedang
14 perawat
Rendah
Valid
ganda
72
72
126.71
73.08
1.152
.918
126.00
74.00
9.777
7.793
95.590
60.725
Skewness
.460
-.141
.283
.283
-.627
.128
.559
.559
36
40
Minimum
113
51
Maximum
149
91
10
114.00
64.00
25
118.00
67.00
50
126.00
74.00
75
132.75
78.00
90
142.70
83.70
Missing
Mean
Std. Error of Mean
Median
Std. Deviation
Variance
Kurtosis
Std. Error of Kurtosis
Range
Percentiles
Tabel frekuensi ini dapat digunakan untuk melihat distribusi data normal atau
tidak, yaitu dari hasil pengukuran skewness. Uji skewness bertujuan untuk
pengecekan atas distribusi data yang menunjukkan apakah data tersebut tergolong
sebagai distribusi normal atau tidak normal. Ukuran skewness didapatkan dari
nilai skewness dibagi dengan standard error skewness.
Dalam uji skewness dikatakan bahwa sebuah data dikatakan sebagai distribusi
normal apabila berada diantara nilai -2 sampai dengan 2. Dapat dilihat dari tabel
frekuensi di atas, bahwa distribusi data konsep diri adalah 1,63 dan untuk
distribusi data konflik peran ganda sebesar -0,49. Sehingga dapat dikatakan bahwa
distribusi data kedua variabel yang digunakan oleh peneliti adalah distribusi
normal. Dari hasil distribusi data normal ini, peneliti bisa menggunakan
pendekatan statistik parametrik yakni teknik korelasi product moment dari
Pearson.
b. Hasil uji normalitas berdasarkan teknik Kolmogorov-Smirnov
Tests of Normality
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
konsep diri
.091
72
.200(*)
.946
72
.004
.076
72
.200(*)
.985
72
.529
Kolmogorov-Smirnov bila nilai p > 0,05 berarti data normal dan sebaliknya bila p
< 0,05 berarti data tidak normal (Santoso, 2005).
Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov diatas menunjukkan bahwa
signifikansi pada data variabel konsep diri sebesar 0,091 dan data variabel konflik
peran ganda sebesar 0,076, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua data tersebut
berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah data dengan distribusi
normal.
Sesuai dengan tujuan awal dalam penelitian ini, yaitu ingin menguji
hubungan antara variabel konsep diri dan konflik peran ganda, maka metode yang
digunakan adalah uji korelasi product moment dari Pearson yang dibantu dengan
program SPSS versi 14.0 for windows. Uji korelasi yang akan dilakukan adalah
mengkorelasikan variabel X (Konsep Diri) dengan variabel Y (Konflik Peran
Ganda). Berikut ini adalah hasil yang diperoleh berdasarkan penghitungan
product moment oleh Pearson.
Tabel 4.16. Hasil Uji Korelasi Product Moment
Correlations
konsep diri
Pearson Correlation
konsep diri
1
Sig. (2-tailed)
N
konflik_peran_ganda
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
konflik_peran_
ganda
-.648(**)
.000
72
72
-.648(**)
.000
72
72
Berdasarkan tabel uji korelasi diatas diperoleh bahwa jumlah (N) subjek yang
dapat digunakan dalam analisis penelitian ini adalah 72 subjek penelitian,
sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan data penelitian dapat digunakan
sebagai analisis yang nantinya digunakan untuk memperoleh informasi terkait
dengan topik penelitian.
Dari tabel hasil uji korelasi yang dilakukan dengan menggunakan teknik
korelasi product moment oleh Pearson tersebut diperoleh koefisien korelasi
sebesar -0,648 dengan signifikasi 0,000. Besar signifikansi 0,000 ini secara
langsung menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti ada
hubungan antara kedua variabel dalam penelitian ini. Jadi secara lebih jelas dapat
disebutkan bahwa Ada hubungan antara konsep diri terhadap konflik peran
ganda pada perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya.
Nilai korelasi antara konsep diri terhadap konflik peran ganda sebesar -0,648.
Tanda negatif (-) yang berada didepan angka koefisien korelasi yaitu 0,648,
menyatakan bahwa arah hubungan kedua variabel tersebut negatif atau hubungan
yang berpola kebalikan arah. Semakin tinggi nilai variabel X, maka justru
semakin rendah nilai variabel Y, atau sebaliknya, semakin rendah nilai variabel X,
maka justru semakin tinggi nilai variabel Y (Triton, 2006:90). Jadi, semakin tinggi
konsep diri yang dimiliki oleh perawat wanita, maka semakin rendah konflik
peran ganda yang dialami perawat wanita; dan sebaliknya, semakin rendah konsep
diri yang dimiliki oleh perawat wanita, maka semakin tinggi konflik peran ganda
yang dialami perawat wanita.
Perhitungan yang dilakukan dengan teknik korelasi product moment oleh
Pearson menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar -0.648. Koefisien korelasi
hasil perhitungan dapat dikatakan signifikan setelah dibandingkan dengan r tabel.
Bila taraf kesalahan ditetapkan 5% (taraf kepercayaan 95%) dan N (jumlah
subyek) sebesar 72 orang, maka r tabel = 0,227. Nilai koefisien korelasi lebih
besar daripada r tabel sehingga pada uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima. Hal ini berarti ada hubungan antara konsep diri terhadap konflik peran
ganda pada perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya. Hasil perhitungan di atas
juga menunjukkan arah hubungan kedua variabel yang negatif, yang berarti bahwa
semakin tinggi konsep diri yang dimiliki oleh perawat, maka semakin rendah
konflik peran ganda yang dialami perawat; dan sebaliknya, semakin rendah
konsep diri yang dimiliki oleh perawat, maka semakin tinggi konflik peran ganda
yang dialami perawat.
Adapun kekuatan hubungan antara dua variabel dapat diketahui dengan
melihat besarnya nilai koefisien hubungan. Range dari kekuatan hubungan
berkisar antara -1,00 hingga 1,00 dan nilai tersebut mengindikasikan kekuatan
hubungan kedua variabel. Korelasi dengan nilai 0 menunjukkan tidak adanya
hubungan sama sekali, nilai 1 menunjukkan hubungan yang sempurna antar dua
variabel, dan nilai -1 mengindikasikan hubungan yang negatif antar dua variabel.
Intrepretasi nilai koefisien pada penelitian ini menggunakan standar Cohen (1988)
sebagai berikut:
Tabel 4.17. Standar Nilai Korelasi Cohen
Kecil
r = 0,10 0,29
Sedang
r = 0,30 0, 49
Besar
r = 0,50 1,0
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi product moment Pearson sebesar
-0,648 pada penelitian ini memiliki arah (direction) yang besar (r = 0,50 1).
Berdasarkan tabel korelasi diatas diperoleh bahwa jumlah subjek pada
penelitian ini sejumlah 72 subjek yang diintepretasikan bahwa jumlah subjek pada
penelitian ini tergolong kecil (N = <100) (Cohen, 1988).
4.5. Pembahasan
Dengan terpenuhinya semua uji asumsi yang diperlukan dalam pembahasan
data ini, maka peneliti telah mendapatkan hasil pengujian hipotesis yang nantinya
akan digunakan sebagai dasar analisis dalam penelitian kali ini. Seperti yang
disebutkan di atas, hasil uji korelasi product moment oleh Pearson
memperlihatkan bahwa besar signifikansi yang diperoleh adalah 0.000. Hal ini
menjelaskan adanya hubungan antara konsep diri terhadap konflik peran ganda
pada perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya. Hasil analisis data menunjukkan
bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan konflik peran ganda pada perawat
wanita Rumah Sakit Delta Surya (rxy -0,648; p< 0,05), berarti semakin positif
konsep diri maka kecenderungan konflik peran ganda pada perawat wanita Rumah
Sakit Delta Surya semakin rendah, sebaliknya semakin negatif konsep diri maka
kecenderungan konflik peran ganda pada perawat wanita Rumah Sakit Delta
Surya semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini diterima.
Diterimanya hipotesis dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa konsep diri
dianggap sebagai salah satu faktor yang turut menentukan adanya konflik peran
ganda pada perawat wanita dalam penelitian ini. Menurut Rogers (dalam
Davidoff, 1991:156) konsep diri merupakan penghayatan individu terhadap
karakteristik me dan mencakup kesadaran pengenalan diri serta kemampuannya
sendiri yang mempengaruhi persepsi individu terhadap dunia sekitar, yang
kemudian mempengaruhi perilaku individu itu sendiri. Seperti halnya subjek
dalam penelitian ini yang sudah memiliki kesadaran terhadap pengenalan serta
diri sendiri. Oleh sebab itu, melalui konsep diri subjek dalam penelitian ini bukan
hanya mampu menentukan tingkah laku, pemikiran maupun penyesuaian diri
terhadap peran ganda, namun lebih lanjut mampu memperkirakan dan menyadari
kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki guna mendukung pelaksanaan tugas
yang diemban. Melalui kesadaran akan kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki,
diharapkan subjek penelitian ini dapat menonjolkan kelebihan dan mengatasi
keterbatasan dalam menjalani hidup, salah satunya dalam menjalankan peran
gandanya sehingga dalam menjalankan peran akan lebih efektif dan terhindar dari
konflik peran ganda.
Apabila melihat hasil uraian di atas berarti subjek yang mempunyai konsep
diri positif akan cenderung diikuti dengan konflik peran ganda yang cenderung
rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kategorisasi konsep diri menunjukkan
bahwa subjek penelitian yang memiliki konsep diri tinggi sebanyak 12 orang
(16,67%) artinya perawat wanita tersebut telah memegang teguh konsep diri
realistiknya, sangat menghargai dirinya sendiri, mampu mengandalkan dirinya
sendiri, serta menggunakan kemampuan-kemampuan dirinya secara optimal.
Subjek penelitian yang memiliki konsep diri sedang sebanyak 46 orang (63,89%)
artinya perawat wanita tersebut sudah mulai memegang teguh konsep diri
realistiknya, namun masih dapat berubah mengingat konsep diri merupakan hal
yang bersifat dinamis (Rini, 2002:1), dan subjek penelitian yang memiliki konsep
diri rendah sebanyak 14 orang (19,44%) artinya perawat wanita tersebut belum
memegang eguh konsep diri realistiknya, kurang dapat menghargai dirinya
sendiri, serta belum menggunakan kemampuan dirinya secara optimal.
Delta Surya. Perawat wanita dalam penelitian ini pada umumnya telah memiliki
konsep diri yang positif sehingga secara tidak langsung disertai dengan rendahnya
konflik peran ganda, karena melalui konsep diri perawat wanita dapat melakukan
pengenalan serta mengevaluasi diri sendiri dengan mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki, sehingga perawat dapat menyesuaikan diri guna
mengatasi permasalahan yang muncul akibat tugas dan tanggung jawab yang berat
sebagai perawat sekaligus sebagai ibu rumah tangga.
Berdasarkan ulasan pembahasan dan didukung dengan hasil observasi serta
wawancara yang dilakukan peneliti di tahap awal, peneliti menyimpulkan bahwa
konflik peran ganda pada perawat wanita Rumah Sakit Delta Surya termasuk
dalam kategori tinggi, namun setelah dilakukan penelitian dengan mengukur
tingkat konfllik peran ganda pada perawat wanita diperoleh bahwa tingkat konflik
peran ganda pada subjek penelitian ini termasuk dalam kategori sedang. Adanya
perbedaan antara asumsi awal peneliti dengan hasil penelitian disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain kurangnya jumlah subjek pada penelitian awal
sehingga asumsi awal peneliti dianggap kurang mewakili permasalahan pada
subjek penelitian.
Hal lain yang perlu dicermati yakni pelaksanaan penelitian, peneliti tidak
secara langsung memberikan alat ukur penelitian pada subjek sehingga peneliti
tidak dapat mengawasi secara langsung penyebaran maupun pengisian alat ukur.
Selain itu, waktu penyebaran skala terlalu lama cenderung mempengaruhi
objektivitas subjek saat menjawab pertanyaan pada alat ukur. Banyaknya waktu
yang dimiliki subjek untuk menjawab pertanyaan alat ukur membuat subjek
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara konsep diri dengan konflik peran ganda pada perawat wanita
Rumah Sakit Delta Surya. Arah hubungan antara kedua variabel tersebut adalah
negatif atau hubungan yang berpola kebalikan arah yang berarti tingginya konsep
diri akan cenderung diikuti dengan konflik peran ganda rendah pada perawat
wanita; sebaliknya semakin rendah konsep diri akan cenderung diikuti dengan
konflik peran ganda tinggi pada perawat wanita. Hal tersebut tampak pada hasil
korelasi yang diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,648 dengan taraf
signifikansi 0,000 (p< 0,05).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang perlu peneliti
ajukan:
1. Bagi perawat wanita
Penelitian ini memperlihatkan bahwa konsep diri memiliki hubungan negatif
dengan konflik peran ganda pada perawat wanita. Pada penelitian ini konsep diri
perawat cenderung sedang diikuti dengan konflik peran ganda cenderung sedang.
Apabila konsep diri serta konflik peran ganda tidak diperhatikan secara khusus
dan cenderung diabaikan maka tidak menutup kemungkinan terbentuknya konsep
diri positif akan beralih menjadi konsep diri negatif mengingat bahwa konsep diri
memiliki sifat dinamis. Konsep diri tidak luput dari perubahan yakni bersifat
dinamis. Konsep diri yang bersifat dinamis dipengaruhi oleh lingkungan yang
selalu berubah. Oleh sebab itu perawat diharapkan dapat tetap mempertahankan
konsep diri positif guna memperkecil konflik peran ganda yang komplek.
Untuk mempertahankan konsep diri positif tersebut individu perlu memiliki
penyesuaian diri baik, memegang dengan teguh konsep diri positif yang
mencakup seluruh karakteristik yang penting dalam menentukan perilakunya.
Perawat wanita dengan konsep diri demikian akan mengandalkan dirinya pada
pengalaman yang dipelajari selama itu untuk mencapai tujuan, yakni tujuan
menjalankan peran-perannya sebaik mungkin. Kemudian dapat diasumsikan
bahwa perawat wanita dengan konsep diri positif, mengandalkan dirinya sendiri
untuk mencapai tujuan dengan menggunakan kemampuan-kemampuan dirinya
secara optimal sehingga pelaksanaan peran gandanya menjadi optimal sekaligus
cenderung terhindar dari konflik peran ganda.
2. Bagi rumah sakit
Bagi rumah sakit diharapkan untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada
perawat untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan kerja yang ditunjang
dengan pembekalan untuk meningkatkan konsep diri perawat ke arah yang lebih
positif dan keinginan meningkatkan mutu secara pribadi melalui ilmu
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, J. (1988). Statistical Power and Analysis for the Behavioral Sciences (2nd
ed.). Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Davidoff, L.L, (1991). Psikologi Suatu Pengantar.(Alih Bahasa: M. Juaniati.)
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gaffar, L.J., (1999). Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Gunarsa, S. D. & Gunarsa, Y. S. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Gunarsa, S. D. & Gunarsa, Y. S. (2008). Psikologi Perawatan. Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia.
Hadi, S. (1991). Analisis Butir untuk Instrumen: Angket, tes dan skala dengan
basica. Yogyakarta: Andi Offset.
Hadi, S. (2000). Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Hamid, H. (2005). Hubungan antara Androginitas dengan Konflik Peran Ganda
pada Wanita. Jurnal Intelektual, 3(2), 129-136.
Hardy, M. & Heyes, S. (1988). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.
Hofman, L. W., & Nye, F.I. (1984). Working Mothers. San Francisco: JosseyBass Publisher.
Hurlock, E.B., (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. (Alih Bahasa: Istiwidayanti & Soedjarwo.) Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Indraswari, 2004, 24 Mei. Perempuan dan Kerja. Kedaulatan Rakyat.
Irawaty & Kusumaputri, E. S. (2008). Pengaruh Manajemen Diri terhadap
Intensitas Konflik Peran Ganda (Studi pada Wanita yang Bekerja di Lembaga
Pendidikan). Phronesis Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi,
10(1), 14-33.
Isparijanti, I. (2004). Peran Perempuan Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Sosial Keluarga Melalui Kegiatan Ekonomi Produktif. Media
Informasi Penelitian,177(28), 88-93.
Jones, F. & Bright J., (2001). Stress, Myth, Theory & Research. England: Prentice
Hall.
Kartono, K., (2004). Psikologi Wanita Jilid I: Gadis Remaja dan Wanita Dewasa.
Bandung: Alumni.
Keluarga atau Karier?. Kompas(on-line).http://www.infoanak.com/dilema-ibumuda-keluarga-atau-karier/. Diakses April 2010.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
1
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
2
2
3
2
2
4
4
4
4
3
4
4
5
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
6
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
7
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
8
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
9
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
10
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
11
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
13
4
3
3
3
3
4
4
4
4
1
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
14
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
15
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
4
4
4
2
2
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
4
2
16
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
17
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
4
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
4
2
18
4
3
3
3
3
4
4
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
1
3
4
4
19
4
3
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
20
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
21
4
2
3
3
2
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
22
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
4
23
4
3
3
3
3
4
4
4
4
2
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
24
4
2
2
3
3
2
2
2
2
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
25
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
26
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
27
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
28
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
29
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
1
4
4
3
1
1
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
30
4
3
2
3
3
3
4
4
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
1
3
26
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
27
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
28
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
29
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
2
2
3
2
2
4
4
4
4
3
4
4
30
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
1
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
2
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
2
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
5
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
2
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
6
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
7
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
8
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
9
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
10
3
2
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
11
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
2
2
2
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
12
3
3
3
4
4
3
2
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
3
4
13
3
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
14
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
15
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
2
2
3
2
4
3
3
3
2
2
16
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
2
2
3
4
4
3
3
3
3
3
17
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
4
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
18
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
19
3
3
4
4
4
4
2
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
20
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
21
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
2
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
2
2
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
22
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
2
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
2
3
4
23
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
24
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
1
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
25
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
2
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
26
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
27
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
2
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
28
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
29
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
30
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
26
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
2
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
27
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
28
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
29
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
30
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
2
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
68
69
70
71
72
1
3
3
4
3
3
2
3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
2
3
5
4
4
4
3
3
6
3
4
4
3
3
7
3
4
4
3
3
8
3
4
1
4
3
9
3
4
4
3
3
10
3
4
4
3
3
11
3
3
4
3
2
12
4
2
4
3
3
13
3
4
4
3
3
14
3
3
4
4
4
15
2
3
3
3
3
16
3
3
3
3
3
17
2
3
2
2
2
18
3
3
3
3
3
19
3
4
4
3
3
20
3
4
3
3
3
21
3
4
4
3
3
22
3
4
4
3
3
23
3
4
4
3
3
24
3
3
4
3
3
25
3
4
4
3
3
26
4
3
3
3
3
27
4
3
3
3
3
28
3
3
4
3
3
29
3
3
3
3
3
30
3
3
3
3
3
26
3
3
4
3
3
27
3
4
4
3
3
28
4
3
4
3
3
29
4
4
4
2
3
30
4
4
4
3
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
31
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
32
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
2
2
3
3
4
2
2
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
33
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
34
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
2
4
35
4
3
3
3
3
4
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
36
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
37
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
38
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
39
4
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
31
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
32
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
33
3
3
1
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
1
4
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
3
3
3
3
34
3
3
3
1
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
35
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
36
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
37
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
38
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
2
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
39
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
4
3
2
2
4
4
4
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
68
69
70
71
72
31
3
4
3
3
3
32
3
4
4
3
3
33
3
3
3
3
3
34
4
3
3
3
3
35
4
4
4
3
3
36
3
3
4
3
3
37
3
3
4
3
3
38
4
3
4
3
3
39
3
3
4
3
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
1
2
3
3
3
2
2
4
2
2
3
3
3
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
3
2
1
1
2
1
3
2
2
2
4
4
1
2
2
4
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
2
1
3
1
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
4
4
1
2
2
4
3
3
3
2
3
2
1
1
2
1
2
2
4
3
3
3
2
2
1
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
5
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
6
3
2
2
3
2
2
1
1
2
2
2
1
2
2
1
1
3
2
2
1
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
7
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
2
1
2
2
1
2
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
8
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
1
1
3
3
1
2
2
3
2
2
2
1
1
1
2
1
1
9
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
2
10
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
11
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
13
3
2
4
3
4
3
4
4
2
2
3
3
1
4
1
4
2
4
4
1
4
4
1
4
4
2
3
3
3
3
1
3
14
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
3
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
15
1
2
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
16
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
17
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
4
1
18
1
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
2
2
1
19
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
4
1
2
1
4
4
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
3
2
20
2
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
4
3
4
4
3
3
3
4
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
4
3
21
3
3
4
3
3
2
1
1
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
22
1
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
3
3
3
3
1
2
23
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
24
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
25
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
2
26
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
3
2
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
2
2
1
2
27
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
2
1
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
4
2
28
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
4
4
3
3
3
4
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
4
2
29
2
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
4
2
2
3
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
4
2
30
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
3
2
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
2
1
2
1
26
2
3
3
3
2
2
4
2
2
3
3
3
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
27
2
3
1
2
3
2
1
1
2
1
3
2
2
2
4
4
1
2
2
4
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
2
1
28
1
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
4
4
1
2
2
4
3
3
3
2
3
2
1
1
2
1
2
2
29
3
3
3
2
2
1
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
30
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
1
2
3
3
2
3
2
4
2
3
3
3
2
2
4
2
2
2
3
3
2
2
3
3
4
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
3
2
4
2
3
2
3
2
1
2
2
3
2
2
3
3
3
4
3
2
2
2
1
3
2
2
2
1
2
3
2
3
2
2
2
2
2
1
3
1
2
2
1
2
2
2
2
3
4
3
2
3
2
4
2
2
2
2
2
2
3
3
3
1
1
4
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
4
3
3
4
2
2
2
3
3
2
2
1
1
1
3
2
2
3
3
3
2
2
4
4
5
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
6
2
3
2
2
2
2
1
2
1
2
1
1
1
3
1
2
2
2
1
2
1
1
4
3
4
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
7
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
3
2
3
3
1
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
8
1
2
1
2
2
2
1
2
2
3
3
2
1
2
1
2
2
3
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
9
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
10
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
11
1
2
1
2
2
2
1
2
1
1
3
1
2
3
1
2
2
2
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
1
1
3
2
2
2
2
12
3
2
2
2
2
2
4
2
4
2
3
2
3
3
1
2
2
3
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
13
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
4
1
2
1
2
2
2
2
2
4
4
3
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
14
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
15
1
2
1
1
1
2
1
2
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
16
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
2
3
1
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
17
1
2
1
2
2
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
18
2
2
2
3
3
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
3
3
2
4
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
19
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
3
2
2
2
1
3
3
3
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
3
2
2
2
2
20
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
2
3
3
3
2
3
2
2
4
4
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
21
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
22
3
2
1
3
3
2
2
2
3
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
23
4
2
1
2
2
2
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
24
1
2
1
1
1
2
3
1
1
2
3
1
2
3
1
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
25
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
1
2
26
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
3
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
27
2
2
2
3
3
2
2
2
1
2
2
1
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
1
2
2
2
2
2
2
28
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
1
2
2
2
3
3
2
1
2
2
3
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
29
2
3
2
3
3
2
4
2
3
3
3
2
4
3
2
2
2
2
2
3
3
4
4
4
4
3
3
2
4
3
3
2
2
2
2
30
2
2
1
1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
3
1
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
26
2
3
3
2
3
2
4
2
3
3
3
2
2
4
2
2
2
3
3
2
2
3
3
4
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
27
2
2
2
1
2
2
3
2
4
2
3
2
3
2
1
2
2
3
2
2
3
3
3
4
3
2
2
2
1
3
2
2
2
1
2
28
2
3
2
2
2
2
2
1
3
1
2
2
1
2
2
2
2
3
4
3
2
3
2
4
2
2
2
2
2
2
3
3
3
1
1
29
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
4
3
3
4
2
2
2
3
3
2
2
1
1
1
3
2
2
3
3
3
2
2
4
4
30
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
68
69
70
71
72
1
2
3
2
2
3
2
2
2
1
1
2
3
2
1
2
1
2
4
4
2
3
3
2
5
2
1
1
1
3
6
2
2
2
2
1
7
2
2
1
2
2
8
2
1
1
2
2
9
2
2
1
1
2
10
2
2
1
1
2
11
2
2
1
1
1
12
2
2
2
1
1
13
2
3
1
3
2
14
2
2
1
2
2
15
2
1
1
1
2
16
2
2
2
2
2
17
2
1
1
2
2
18
2
2
1
2
2
19
2
2
1
2
2
20
2
3
3
2
2
21
3
4
3
4
3
22
2
3
2
2
2
23
2
2
2
2
2
24
2
2
1
1
1
25
2
1
1
1
1
26
1
4
2
2
3
27
2
2
2
2
3
28
2
2
3
2
3
29
2
2
3
2
2
30
2
2
2
2
2
26
2
3
2
2
3
27
2
2
1
1
2
28
2
1
2
1
2
29
4
2
3
3
2
30
2
1
1
1
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
31
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
1
4
4
2
1
1
4
1
1
2
1
1
2
3
3
3
3
4
2
32
1
2
2
2
2
2
2
2
2
4
3
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
33
2
2
2
3
1
2
1
1
2
3
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
3
1
1
3
1
1
1
2
1
2
34
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
3
1
35
1
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
36
1
2
2
2
1
2
2
2
2
3
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
37
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
38
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
2
2
1
2
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
31
3
2
4
2
2
2
2
3
2
3
2
1
1
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
32
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
3
2
1
2
2
2
2
1
1
33
4
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
2
3
2
2
1
1
34
1
2
2
1
1
2
2
2
1
2
2
1
2
3
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
35
1
2
1
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
3
1
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
36
2
2
1
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
37
2
2
2
2
2
2
3
2
1
2
2
1
3
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
38
2
3
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
68
69
70
71
72
31
3
2
2
2
2
32
1
2
2
2
2
33
1
4
2
2
2
34
1
2
2
2
2
35
1
2
2
2
2
36
1
2
1
2
2
37
2
2
2
2
2
38
2
2
2
2
2
LAMPIRAN 3
Blue Print Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Nilai diri fisik
Nilai diri sosial
Favorabel
1, 2, 24, 33, 34
3, 25, 35, 36,
50
Nilai diri pribadi
4, 5, 18, 19, 37
Nilai diri keluarga 20, 21, 38, 48,
49
Nilai diri moral 22, 23, 39, 46,
dan etika
47
Jumlah
25
Unfavorabel
15, 16, 17, 40, 44
9, 10, 31, 32, 41
N
10
10
%
20%
20%
10
10
20%
20%
6, 7, 11, 28, 29
10
20%
25
50
100%
Indikator
Nilai diri fisik
Nilai diri sosial
Nilai diri pribadi
Favorabel
1, 26
2,18, 27, 39
3, 13
Unfavorabel
12, 30
7, 24, 25, 31
10, 11, 19, 32,
33
Nilai diri keluarga 14, 15, 28, 37, 38 6, 9, 20, 23, 34
Nilai diri moral 16, 17, 29, 35, 36 4, 5, 8, 21, 22
dan etika
Jumlah
18
21
N
4
8
7
%
10,26%
20,51%
17,95%
10
10
25,64%
25,64%
39
100%
LAMPIRAN 4
Blue Print Skala Konflik Peran Ganda Sebelum Uji Coba
No.
1.
2.
3.
Indikator
Konflik
waktu
(time
based
conflict)
Konflik
ketegangan (strain
based conflict)
Konflik perilaku
(behavior based
conflict
Jumlah
Favorabel
Unfavorabel
N
1, 2, 9, 23, 24, 12, 13, 14, 29, 30, 18
39, 40, 43, 44
31, 34, 45, 47
%
36%
32%
32%
25
100%
25
50
2.
3.
Indikator
Konflik
waktu
(time
based
conflict)
Konflik
ketegangan (strain
based conflict)
Konflik perilaku
(behavior based
conflict
Jumlah
Favorabel
Unfavorabel
N
1, 2, 17, 18, 29, 8, 9, 10, 22, 23, 15
30, 32
26, 33, 35
%
39,47%
31,58%
11
28,95%
19
38
100%
19
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga semester
8, saat ini saya sedang menyusun skripsi dengan bimbingan dosen Prof. Dr.
Mareyke M.W. Tairas, MBA., MA. ProCoun. Berkenaan dengan penyelesaian
skripsi tersebut, saya mohon kesediaan anda mengisi kuesioner ini dengan jujur
dan sesuai dengan keadaan Anda sebenarnya tanpa ada pengaruh dari pihak
manapun.
Sebelum
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang
terlampir,
saya
mengharapkan Anda mengisi data diri pada lembar jawaban dengan lengkap dan
MEMBACA PETUNJUK terlebih dahulu. Sebelum diserahkan, pastikan tidak
ada pernyataan yang terlewati untuk dijawab. Jawablah pada lembar jawaban yang
tersedia.
Tidak ada maksud tertentu dalam kuesioner ini, selain untuk penyelesaian
skripsi saya. Hasil isian kuesioner ini akan saya jamin kerahasiaannya. Saya
mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi anda dalam pengisian kuesioner
ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
Hormat saya,
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang sesuai dengan diri anda.
SS
: Sangat Setuju
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
Usia
Status
Jumlah Anak :
Pendidikan Terakhir:
(* coret yang tidak perlu)
KUISIONER KONSEP DIRI
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Pernyataan
Saya tampak lebih rapi dengan seragam
perawat yang saya kenakan.
Saya mempunyai wajah yang menarik
untuk dilihat pasien.
Saya mudah menyesuaikan diri dalam
segala situasi.
Saya berani menyampaikan gagasan
demi kemajuan bersama.
Saya
memiliki
keyakinan
dapat
mengerjakan tugas perawat sebaik
mungkin.
Saya tidak mempunyai kewajiban
mematuhi aturan yang berlaku di
masyarakat.
Saya termasuk orang yang suka
melanggar peraturan kerja rumah sakit.
Saya merasa tidak memiliki sesuatu
yang dibanggakan bagi keluarga
Saya hanya dapat berbaur dalam
lingkungan tertentu.
Saya mengalami kesulitan untuk
memulai pembicaraan dengan orang
lain.
Saya akan membela teman baik saya
walaupun hal tersebut keliru.
Saya merasa kurang dihargai oleh
keluarga saya.
Saya merasa ragu saat akan mengambil
suatu keputusan.
Saya takut menyampaikan ide-ide walau
itu untuk kemajuan bersama.
Alternatif Jawaban
SS
S
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Pernyataan
Tugas jaga perawat secara bergilir
(shift) mengganggu situasi dan waktu
kebersamaan keluarga.
Meluangkan waktu untuk membantu
anak belajar adalah hal yang jarang saya
lakukan karena terlalu sibuk bekerja
sebagai perawat.
Saya tidak memiliki tenaga yang
maksimal untuk bekerja di rumah sakit
karena sudah terlalu lelah mengerjakan
pekerjaan rumah.
Saya sulit bersantai saat bersama anakanak bila masih ada pekerjaan dari
tempat kerja yang belum selesai.
Saya membedakan sikap tegas ketika
berada di rumah sakit dengan sikap
tegas ketika berada di rumah.
Sangat kontras antara suasana kerja di
rumah sakit yang serba teratur dengan
kerja di rumah secara serabutan.
Bila sedang bercengkrama bersama
anak-anak, saya mencoba melupakan
beban kerja saya di rumah sakit.
Kemarahan saya di rumah bukan karena
permasalahan yang sedang saya hadapi
di tempat kerja, tetapi karena anak-anak
tidak mematuhi aturan di rumah.
Ketika anak-anak masih bayi, waktu
untuk menyususi sangat kurang karena
saya harus bekerja sebagai perawat.
Keakraban kerja dengan perawat pria
tidak mengurangi rasa cinta saya kepada
suami.
Pekerjaan perawat yang sistematis serta
menyenangkan tidak membuat saya
jenuh melakukan pekerjaan rumah
tangga yang serabutan.
Saya tetap membuat masakan untuk
keluarga, meskipun waktu yang sangat
sempit karena tersita oleh tugas saya
sebagai perawat.
Kurangnya waktu bersama keluarga
yang disebabkan pekerjaan saya di
Alternatif Jawaban
SS
S
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35
36.
37.
38.
39.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang
terlampir,
saya
mengharapkan Anda mengisi data diri pada lembar jawaban dengan lengkap dan
MEMBACA PETUNJUK terlebih dahulu. Sebelum diserahkan, pastikan tidak
ada pernyataan yang terlewati untuk dijawab. Jawablah pada lembar jawaban yang
tersedia.
Tidak ada maksud tertentu dalam kuesioner ini, selain untuk penyelesaian
skripsi saya. Hasil isian kuesioner ini akan saya jamin kerahasiaannya. Saya
mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi anda dalam pengisian kuesioner
ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
Hormat saya,
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang sesuai dengan diri
anda.
SS
: Sangat Setuju
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
Usia
Status
Jumlah Anak :
Pendidikan Terakhir:
(* coret yang tidak perlu)
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Pernyataan
Saya tampak lebih rapi dengan seragam
perawat yang saya kenakan.
Saya mudah menyesuaikan diri dalam
segala situasi.
Saya
memiliki
keyakinan
dapat
mengerjakan tugas perawat sebaik
mungkin.
Saya tidak mempunyai kewajiban
mematuhi aturan yang berlaku di
masyarakat.
Saya termasuk orang yang suka
melanggar peraturan kerja rumah sakit.
Saya merasa tidak memiliki sesuatu
yang dibanggakan bagi keluarga
Saya hanya dapat berbaur dalam
lingkungan tertentu.
Saya akan membela teman baik saya
walaupun hal tersebut keliru.
Saya merasa kurang dihargai oleh
keluarga saya.
Saya merasa ragu saat akan mengambil
suatu keputusan.
Saya takut menyampaikan ide-ide walau
itu untuk kemajuan bersama.
Kesehatan saya mudah menurun saat
melakukan pekerjaan perawat yang
berat.
Merawat
pasien
saya
lakukan
Alternatif Jawaban
SS
S
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
Saya
menyapa
tetangga,
ketika SS
berangkat dan pulang kerja.
Saya merasa kurang percaya diri dengan SS
wajah saya.
Saya hanya menyapa teman yang saya SS
anggap baik.
TS
STS
TS
STS
TS
STS
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Pernyataan
Tugas jaga perawat secara bergilir
(shift) mengganggu situasi dan waktu
kebersamaan keluarga.
Meluangkan waktu untuk membantu
anak belajar adalah hal yang jarang saya
lakukan karena terlalu sibuk bekerja
sebagai perawat.
Saya sulit bersantai saat bersama anakanak bila masih ada pekerjaan dari
tempat kerja yang belum selesai.
Sangat kontras antara suasana kerja di
rumah sakit yang serba teratur dengan
kerja di rumah secara serabutan.
Bila sedang bercengkrama bersama
anak-anak, saya mencoba melupakan
beban kerja saya di rumah sakit.
Kemarahan saya di rumah bukan karena
permasalahan yang sedang saya hadapi
di tempat kerja, tetapi karena anak-anak
tidak mematuhi aturan di rumah.
Pekerjaan perawat yang sistematis serta
menyenangkan tidak membuat saya
jenuh melakukan pekerjaan rumah
tangga yang serabutan.
Saya tetap membuat masakan untuk
keluarga, meskipun waktu yang sangat
sempit karena tersita oleh tugas saya
sebagai perawat.
Kurangnya waktu bersama keluarga
yang disebabkan pekerjaan saya di
rumah sakit, tidak menyebabkan
keluarga menjauhi saya.
Meski harus menyelesaikan pekerjaan
rumah terlebih dahulu, saya tidak
terlambat sampai di rumah sakit untuk
bekerja.
Perawat memerlukan pendidikan formal,
ibu rumah tangga hanya menggunakan
intuisi, tetapi kedua tugas itu bisa saya
lakukan dengan baik.
Pekerjaan rumah menjadi terbengkalai
karena saya terlalu lelah setelah bekerja
di rumah sakit.
Alternatif Jawaban
SS
S
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
LAMPIRAN 7
Valid
Excluded(
a)
Total
30
%
100.0
.0
30
100.0
N of Items
.920
50
Item Statistics
VAR00001
Mean
3.00
Std. Deviation
.643
VAR00002
3.27
.450
30
VAR00003
3.07
.254
30
VAR00004
3.20
.407
30
VAR00005
3.27
.450
30
VAR00006
3.30
.535
30
VAR00007
3.40
.498
30
VAR00008
3.17
.592
30
VAR00009
3.30
.535
30
VAR00010
3.23
.430
30
VAR00011
3.33
.547
30
VAR00012
3.40
.498
30
VAR00013
2.87
.507
30
VAR00014
3.03
.320
30
VAR00015
3.27
.640
30
VAR00016
2.70
.596
30
VAR00017
3.13
.571
30
VAR00018
3.30
.535
30
VAR00019
2.90
.305
30
VAR00020
3.37
.490
30
VAR00021
3.07
.450
30
VAR00022
3.47
.507
30
VAR00023
3.20
.407
30
30
VAR00024
3.40
.498
30
VAR00025
3.37
.490
30
VAR00026
3.03
.490
30
VAR00027
3.50
.572
30
VAR00028
2.90
.662
30
VAR00029
3.30
.596
30
VAR00030
3.27
.521
30
VAR00031
2.83
.648
30
VAR00032
3.03
.490
30
VAR00033
3.20
.551
30
VAR00034
3.57
.504
30
VAR00035
3.30
.466
30
VAR00036
3.43
.626
30
VAR00037
3.03
.320
30
VAR00038
3.30
.466
30
VAR00039
3.30
.466
30
VAR00040
2.97
.718
30
VAR00041
3.40
.563
30
VAR00042
3.30
.535
30
VAR00043
2.73
.450
30
VAR00044
2.77
.568
30
VAR00045
3.27
.450
30
VAR00046
3.43
.504
30
VAR00047
3.40
.498
30
VAR00048
3.50
.509
30
VAR00049
3.37
.490
30
VAR00050
2.97
.669
30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
157.10
129.266
.481
.918
VAR00002
156.83
135.799
.068
.921
VAR00003
157.03
134.654
.339
.920
VAR00004
156.90
136.438
.012
.922
VAR00005
156.83
133.730
.267
.920
VAR00006
156.80
130.166
.513
.918
VAR00007
156.70
130.010
.568
.917
VAR00008
156.93
131.789
.337
.920
VAR00009
156.80
128.234
.676
.916
VAR00010
156.87
135.016
.151
.921
VAR00011
156.77
128.668
.625
.917
VAR00012
156.70
128.010
.750
.916
VAR00013
157.23
132.944
.300
.920
VAR00014
157.07
131.789
.657
.918
VAR00015
156.83
135.523
.052
.923
VAR00016
157.40
131.490
.356
.919
VAR00017
156.97
136.102
.021
.923
VAR00018
156.80
133.683
.222
.920
VAR00019
157.20
137.545
-.129
.922
VAR00020
156.73
129.168
.656
.917
VAR00021
157.03
131.551
.481
.918
VAR00022
156.63
128.240
.715
.916
VAR00023
156.90
133.748
.298
.920
VAR00024
156.70
135.941
.045
.922
VAR00025
156.73
130.133
.567
.917
VAR00026
157.07
132.340
.367
.919
VAR00027
156.60
126.110
.799
.915
VAR00028
157.20
127.476
.589
.917
VAR00029
156.80
130.028
.466
.918
VAR00030
156.83
129.592
.578
.917
VAR00031
157.27
125.720
.728
.915
VAR00032
157.07
132.754
.329
.919
VAR00033
156.90
134.852
.122
.921
VAR00034
156.53
129.775
.582
.917
VAR00035
156.80
133.959
.235
.920
VAR00036
156.67
131.126
.362
.919
VAR00037
157.07
135.789
.110
.921
VAR00038
156.80
133.683
.261
.920
VAR00039
156.80
133.476
.280
.920
VAR00040
157.13
131.568
.281
.921
VAR00041
156.70
126.286
.799
.915
VAR00042
156.80
130.786
.461
.918
VAR00043
157.37
133.137
.325
.919
VAR00044
157.33
135.402
.075
.922
VAR00045
156.83
130.420
.593
.917
VAR00046
156.67
128.437
.702
.916
VAR00047
156.70
130.769
.500
.918
VAR00048
156.60
127.834
.750
.916
VAR00049
156.73
128.478
.720
.916
VAR00050
157.13
126.257
.666
.916
Scale Statistics
Mean
160.10
Variance
136.714
Std. Deviation
11.692
N of Items
50
PUTARAN II
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded(
a)
Total
30
100.0
.0
30
100.0
N of Items
.938
40
Item Statistics
VAR00001
Mean
3.00
Std. Deviation
.643
VAR00003
3.07
.254
30
VAR00005
3.27
.450
30
VAR00006
3.30
.535
30
VAR00007
3.40
.498
30
VAR00008
3.17
.592
30
VAR00009
3.30
.535
30
VAR00011
3.33
.547
30
VAR00012
3.40
.498
30
VAR00013
2.87
.507
30
VAR00014
3.03
.320
30
VAR00016
2.70
.596
30
VAR00018
3.30
.535
30
VAR00020
3.37
.490
30
VAR00021
3.07
.450
30
VAR00022
3.47
.507
30
VAR00023
3.20
.407
30
VAR00025
3.37
.490
30
VAR00026
3.03
.490
30
VAR00027
3.50
.572
30
VAR00028
2.90
.662
30
VAR00029
3.30
.596
30
VAR00030
3.27
.521
30
VAR00031
2.83
.648
30
VAR00032
3.03
.490
30
VAR00034
3.57
.504
30
VAR00035
3.30
.466
30
VAR00036
3.43
.626
30
30
VAR00038
3.30
.466
30
VAR00039
3.30
.466
30
VAR00040
2.97
.718
30
VAR00041
3.40
.563
30
VAR00042
3.30
.535
30
VAR00043
2.73
.450
30
VAR00045
3.27
.450
30
VAR00046
3.43
.504
30
VAR00047
3.40
.498
30
VAR00048
3.50
.509
30
VAR00049
3.37
.490
30
VAR00050
2.97
.669
30
Item-Total Statistics
VAR00001
Scale Mean if
Item Deleted
125.70
Scale
Variance if
Item Deleted
121.045
Corrected
Item-Total
Correlation
.531
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.936
VAR00003
125.63
127.137
.310
.937
VAR00005
125.43
125.909
.284
.938
VAR00006
125.40
122.800
.497
.936
VAR00007
125.30
122.631
.552
.936
VAR00008
125.53
124.602
.304
.938
VAR00009
125.40
120.731
.677
.935
VAR00011
125.37
121.275
.615
.935
VAR00012
125.30
120.010
.798
.934
VAR00013
125.83
125.592
.275
.938
VAR00014
125.67
124.644
.592
.936
VAR00016
126.00
123.724
.369
.937
VAR00018
125.40
125.628
.255
.938
VAR00020
125.33
121.816
.640
.935
VAR00021
125.63
124.033
.473
.936
VAR00022
125.23
120.254
.761
.934
VAR00023
125.50
126.052
.302
.938
VAR00025
125.33
122.092
.613
.935
VAR00026
125.67
124.782
.361
.937
VAR00027
125.20
118.717
.796
.933
VAR00028
125.80
119.338
.636
.935
VAR00029
125.40
122.455
.467
.937
VAR00030
125.43
121.978
.585
.935
VAR00031
125.87
118.120
.741
.934
VAR00032
125.67
124.989
.342
.937
VAR00034
125.13
122.189
.586
.935
VAR00035
125.40
127.007
.167
.939
VAR00036
125.27
124.133
.319
.938
VAR00038
125.40
126.041
.260
.938
VAR00039
125.40
125.490
.313
.938
VAR00040
125.73
124.478
.248
.939
VAR00041
125.30
118.907
.794
.934
VAR00042
125.40
122.800
.497
.936
VAR00043
125.97
125.757
.299
.938
VAR00045
125.43
122.668
.613
.935
VAR00046
125.27
120.478
.745
.934
VAR00047
125.30
122.976
.520
.936
VAR00048
125.20
119.890
.793
.934
VAR00049
125.33
120.713
.745
.934
VAR00050
125.73
118.271
.705
.934
Scale Statistics
Mean
Variance
128.70
Std. Deviation
N of Items
11.357
40
128.976
PUTARAN III
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded(
a)
Total
%
30
100.0
.0
30
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.939
N of Items
39
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
VAR00001
3.00
.643
30
VAR00003
3.07
.254
30
VAR00005
3.27
.450
30
VAR00006
3.30
.535
30
VAR00007
3.40
.498
30
VAR00008
3.17
.592
30
VAR00009
3.30
.535
30
VAR00011
3.33
.547
30
VAR00012
3.40
.498
30
VAR00013
2.87
.507
30
VAR00014
3.03
.320
30
VAR00016
2.70
.596
30
VAR00018
3.30
.535
30
VAR00020
3.37
.490
30
VAR00021
3.07
.450
30
VAR00022
3.47
.507
30
VAR00023
3.20
.407
30
VAR00025
3.37
.490
30
VAR00026
3.03
.490
30
VAR00027
3.50
.572
30
VAR00028
2.90
.662
30
VAR00029
3.30
.596
30
VAR00030
3.27
.521
30
VAR00031
2.83
.648
30
VAR00032
3.03
.490
30
VAR00034
3.57
.504
30
VAR00036
3.43
.626
30
VAR00038
3.30
.466
30
VAR00039
3.30
.466
30
VAR00040
2.97
.718
30
VAR00041
3.40
.563
30
VAR00042
3.30
.535
30
VAR00043
2.73
.450
30
VAR00045
3.27
.450
30
VAR00046
3.43
.504
30
VAR00047
3.40
.498
30
VAR00048
3.50
.509
30
VAR00049
3.37
.490
30
VAR00050
2.97
.669
30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
122.40
118.800
.556
.937
VAR00003
122.33
125.264
.295
.939
VAR00005
122.13
123.844
.296
.939
VAR00006
122.10
120.714
.511
.937
VAR00007
122.00
120.621
.561
.937
VAR00008
122.23
122.737
.299
.939
VAR00009
122.10
118.783
.681
.936
VAR00011
122.07
119.375
.614
.936
VAR00012
122.00
118.138
.796
.935
VAR00013
122.53
123.844
.257
.939
VAR00014
122.37
122.792
.580
.937
VAR00016
122.70
121.597
.385
.938
VAR00018
122.10
123.541
.267
.939
VAR00020
122.03
119.895
.640
.936
VAR00021
122.33
122.299
.453
.938
VAR00022
121.93
118.340
.762
.935
VAR00023
122.20
124.166
.295
.939
VAR00025
122.03
120.171
.614
.936
VAR00026
122.37
122.930
.353
.938
VAR00027
121.90
116.783
.800
.934
VAR00028
122.50
117.293
.647
.936
VAR00029
122.10
120.576
.464
.938
VAR00030
122.13
120.120
.580
.937
VAR00031
122.57
116.185
.745
.935
VAR00032
122.37
123.137
.334
.939
VAR00034
121.83
120.144
.598
.936
VAR00036
121.97
122.516
.296
.939
VAR00038
122.10
124.093
.260
.939
VAR00039
122.10
123.541
.314
.939
VAR00040
122.43
122.530
.249
.940
VAR00041
122.00
116.966
.798
.935
VAR00042
122.10
120.852
.499
.937
VAR00043
122.67
123.885
.292
.939
VAR00045
122.13
120.809
.606
.937
VAR00046
121.97
118.585
.744
.935
VAR00047
122.00
121.103
.516
.937
VAR00048
121.90
117.955
.796
.935
VAR00049
122.03
118.792
.746
.935
VAR00050
122.43
116.392
.705
.935
Scale Statistics
Mean
125.40
Variance
127.007
Std. Deviation
11.270
N of Items
39
LAMPIRAN 8
Valid
Excluded(
a)
Total
%
30
100.0
.0
30
100.0
N of Items
.868
50
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
VAR00001
3.03
.615
30
VAR00002
2.53
.571
30
VAR00003
3.33
.547
30
VAR00004
2.83
.379
30
VAR00005
2.63
.490
30
VAR00006
1.37
.490
30
VAR00007
1.50
.509
30
VAR00008
1.80
.407
30
VAR00009
1.77
.430
30
VAR00010
1.40
.498
30
VAR00011
3.13
.346
30
VAR00012
1.73
.521
30
VAR00013
1.73
.521
30
VAR00014
1.67
.606
30
VAR00015
1.53
.629
30
VAR00016
2.83
.379
30
VAR00017
2.57
.504
30
VAR00018
2.00
.788
30
VAR00019
2.83
.379
30
VAR00020
1.33
.479
30
VAR00021
1.73
.450
30
VAR00022
1.23
.430
30
VAR00023
1.80
.551
30
VAR00024
3.17
.461
30
VAR00025
2.17
.592
30
VAR00026
3.57
.504
30
VAR00027
2.60
.563
30
VAR00028
1.63
.490
30
VAR00029
1.83
.379
30
VAR00030
1.57
.679
30
VAR00031
1.70
.535
30
VAR00032
1.53
.507
30
VAR00033
1.77
.626
30
VAR00034
1.97
.556
30
VAR00035
1.83
.461
30
VAR00036
2.97
.414
30
VAR00037
2.20
.551
30
VAR00038
2.57
.679
30
VAR00039
2.67
.547
30
VAR00040
2.03
.320
30
VAR00041
1.37
.490
30
VAR00042
2.60
.498
30
VAR00043
3.27
.450
30
VAR00044
1.93
.365
30
VAR00045
3.53
.571
30
VAR00046
2.10
.481
30
VAR00047
2.13
.629
30
VAR00048
1.83
.461
30
VAR00049
2.17
.592
30
VAR00050
1.90
.607
30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
105.90
84.852
.457
.863
VAR00002
106.40
85.559
.428
.864
VAR00003
105.60
89.766
.033
.871
VAR00004
106.10
88.507
.247
.867
VAR00005
106.30
89.872
.032
.870
VAR00006
107.57
87.909
.246
.867
VAR00007
107.43
85.357
.510
.863
VAR00008
107.13
88.464
.232
.867
VAR00009
107.17
89.730
.061
.870
VAR00010
107.53
90.257
-.010
.871
VAR00011
105.80
88.303
.306
.866
VAR00012
107.20
87.200
.302
.866
VAR00013
107.20
87.062
.316
.866
VAR00014
107.27
83.651
.576
.861
VAR00015
107.40
86.041
.341
.866
VAR00016
106.10
87.817
.345
.866
VAR00017
106.37
86.723
.366
.865
VAR00018
106.93
83.513
.436
.864
VAR00019
106.10
90.990
-.100
.871
VAR00020
107.60
87.834
.261
.867
VAR00021
107.20
85.752
.535
.863
VAR00022
107.70
90.355
-.016
.871
VAR00023
107.13
87.085
.294
.866
VAR00024
105.77
85.978
.493
.863
VAR00025
106.77
85.771
.391
.865
VAR00026
105.37
86.171
.426
.864
VAR00027
106.33
87.678
.229
.868
VAR00028
107.30
89.666
.054
.870
VAR00029
107.10
86.990
.463
.864
VAR00030
107.37
86.102
.305
.867
VAR00031
107.23
87.978
.214
.868
VAR00032
107.40
87.145
.317
.866
VAR00033
107.17
84.006
.524
.862
VAR00034
106.97
86.309
.367
.865
VAR00035
107.10
88.300
.219
.867
VAR00036
105.97
88.585
.212
.868
VAR00037
106.73
86.754
.327
.866
VAR00038
106.37
84.309
.452
.863
VAR00039
106.27
85.444
.462
.863
VAR00040
106.90
88.231
.345
.866
VAR00041
107.57
88.323
.200
.868
VAR00042
106.33
87.609
.274
.867
VAR00043
105.67
88.920
.152
.868
VAR00044
107.00
87.655
.383
.865
VAR00045
105.40
86.593
.328
.866
VAR00046
106.83
85.868
.484
.863
VAR00047
106.80
86.028
.342
.866
VAR00048
107.10
86.300
.455
.864
VAR00049
106.77
84.116
.547
.862
VAR00050
107.03
83.689
.572
.861
Scale Statistics
Mean
108.93
Variance
90.409
Std. Deviation
N of Items
9.508
50
PUTARAN II
Valid
Excluded(
a)
Total
%
30
100.0
.0
30
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.885
42
Item Statistics
VAR00001
Mean
3.03
Std. Deviation
.615
VAR00002
2.53
.571
30
VAR00004
2.83
.379
30
VAR00006
1.37
.490
30
VAR00007
1.50
.509
30
VAR00008
1.80
.407
30
VAR00011
3.13
.346
30
VAR00012
1.73
.521
30
VAR00013
1.73
.521
30
VAR00014
1.67
.606
30
VAR00015
1.53
.629
30
VAR00016
2.83
.379
30
VAR00017
2.57
.504
30
VAR00018
2.00
.788
30
VAR00020
1.33
.479
30
VAR00021
1.73
.450
30
VAR00023
1.80
.551
30
VAR00024
3.17
.461
30
VAR00025
2.17
.592
30
VAR00026
3.57
.504
30
VAR00027
2.60
.563
30
VAR00029
1.83
.379
30
VAR00030
1.57
.679
30
VAR00031
1.70
.535
30
VAR00032
1.53
.507
30
VAR00033
1.77
.626
30
VAR00034
1.97
.556
30
30
VAR00035
1.83
.461
30
VAR00036
2.97
.414
30
VAR00037
2.20
.551
30
VAR00038
2.57
.679
30
VAR00039
2.67
.547
30
VAR00040
2.03
.320
30
VAR00041
1.37
.490
30
VAR00042
2.60
.498
30
VAR00044
1.93
.365
30
VAR00045
3.53
.571
30
VAR00046
2.10
.481
30
VAR00047
2.13
.629
30
VAR00048
1.83
.461
30
VAR00049
2.17
.592
30
VAR00050
1.90
.607
30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
87.80
80.855
.469
.881
VAR00002
88.30
81.666
.429
.882
VAR00004
88.00
84.414
.267
.884
VAR00006
89.47
84.120
.229
.885
VAR00007
89.33
81.471
.511
.881
VAR00008
89.03
84.516
.232
.885
VAR00011
87.70
84.355
.306
.884
VAR00012
89.10
83.266
.303
.884
VAR00013
89.10
82.783
.355
.883
VAR00014
89.17
79.937
.564
.879
VAR00015
89.30
82.286
.328
.884
VAR00016
88.00
83.862
.348
.883
VAR00017
88.27
82.961
.349
.883
VAR00018
88.83
79.454
.452
.882
VAR00020
89.50
83.845
.267
.884
VAR00021
89.10
82.093
.506
.881
VAR00023
89.03
82.999
.311
.884
VAR00024
87.67
82.299
.467
.882
VAR00025
88.67
81.678
.410
.882
VAR00026
87.27
82.271
.426
.882
VAR00027
88.23
83.357
.267
.885
VAR00029
89.00
82.759
.510
.881
VAR00030
89.27
82.547
.277
.885
VAR00031
89.13
84.395
.177
.886
VAR00032
89.30
83.597
.276
.884
VAR00033
89.07
79.926
.545
.880
VAR00034
88.87
82.189
.389
.883
VAR00035
89.00
84.621
.187
.885
VAR00036
87.87
84.740
.198
.885
VAR00037
88.63
82.723
.339
.883
VAR00038
88.27
80.271
.468
.881
VAR00039
88.17
81.247
.495
.881
VAR00040
88.80
84.303
.343
.884
VAR00041
89.47
84.533
.183
.886
VAR00042
88.23
83.633
.278
.884
VAR00044
88.90
83.541
.411
.883
VAR00045
87.30
82.907
.306
.884
VAR00046
88.73
81.995
.482
.881
VAR00047
88.70
82.010
.352
.883
VAR00048
89.00
82.276
.470
.881
VAR00049
88.67
79.954
.577
.879
VAR00050
88.93
79.857
.570
.879
Scale Statistics
Mean
Variance
90.83
Std. Deviation
N of Items
9.296
42
86.420
PUTARAN III
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded(
a)
Total
30
%
100.0
.0
30
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.886
38
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
VAR00001
3.03
.615
30
VAR00002
2.53
.571
30
VAR00004
2.83
.379
30
VAR00006
1.37
.490
30
VAR00007
1.50
.509
30
VAR00008
1.80
.407
30
VAR00011
3.13
.346
30
VAR00012
1.73
.521
30
VAR00013
1.73
.521
30
VAR00014
1.67
.606
30
VAR00015
1.53
.629
30
VAR00016
2.83
.379
30
VAR00017
2.57
.504
30
VAR00018
2.00
.788
30
VAR00020
1.33
.479
30
VAR00021
1.73
.450
30
VAR00023
1.80
.551
30
VAR00024
3.17
.461
30
VAR00025
2.17
.592
30
VAR00026
3.57
.504
30
VAR00027
2.60
.563
30
VAR00029
1.83
.379
30
VAR00030
1.57
.679
30
VAR00032
1.53
.507
30
VAR00033
1.77
.626
30
VAR00034
1.97
.556
30
VAR00037
2.20
.551
30
VAR00038
2.57
.679
30
VAR00039
2.67
.547
30
VAR00040
2.03
.320
30
VAR00042
2.60
.498
30
VAR00044
1.93
.365
30
VAR00045
3.53
.571
30
VAR00046
2.10
.481
30
VAR00047
2.13
.629
30
VAR00048
1.83
.461
30
VAR00049
2.17
.592
30
VAR00050
1.90
.607
30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
79.93
73.513
.478
.882
VAR00002
80.43
74.599
.406
.883
VAR00004
80.13
76.878
.287
.885
VAR00006
81.60
76.731
.228
.886
VAR00007
81.47
73.913
.544
.881
VAR00008
81.17
77.247
.212
.886
VAR00011
79.83
77.109
.280
.885
VAR00012
81.23
75.702
.326
.885
VAR00013
81.23
75.151
.388
.883
VAR00014
81.30
72.631
.574
.880
VAR00015
81.43
74.806
.343
.885
VAR00016
80.13
76.464
.350
.884
VAR00017
80.40
75.697
.340
.884
VAR00018
80.97
72.102
.464
.882
VAR00020
81.63
76.516
.260
.886
VAR00021
81.23
75.013
.477
.882
VAR00023
81.17
75.454
.331
.885
VAR00024
79.80
74.993
.466
.882
VAR00025
80.80
74.441
.405
.883
VAR00026
79.40
75.145
.404
.883
VAR00027
80.37
75.895
.277
.886
VAR00029
81.13
75.361
.520
.882
VAR00030
81.40
75.834
.223
.887
VAR00032
81.43
76.530
.241
.886
VAR00033
81.20
72.786
.538
.881
VAR00034
81.00
74.828
.394
.883
VAR00037
80.77
75.357
.342
.884
VAR00038
80.40
72.869
.483
.882
VAR00039
80.30
73.734
.522
.881
VAR00040
80.93
76.961
.333
.885
VAR00042
80.37
76.309
.273
.885
VAR00044
81.03
76.102
.423
.883
VAR00045
79.43
75.771
.285
.885
VAR00046
80.87
74.878
.459
.882
VAR00047
80.83
74.764
.347
.884
VAR00048
81.13
74.809
.490
.882
VAR00049
80.80
72.786
.573
.880
VAR00050
81.07
72.616
.574
.880
Scale Statistics
Mean
82.97
Variance
78.930
Std. Deviation
8.884
N of Items
38
LAMPIRAN 9
Valid
ganda
72
72
126.71
73.08
1.152
.918
126.00
74.00
9.777
7.793
95.590
60.725
Skewness
.460
-.141
.283
.283
-.627
.128
.559
.559
36
40
Minimum
113
51
Maximum
149
91
10
114.00
64.00
25
118.00
67.00
50
126.00
74.00
75
132.75
78.00
90
142.70
83.70
Missing
Mean
Std. Error of Mean
Median
Std. Deviation
Variance
Kurtosis
Std. Error of Kurtosis
Range
Percentiles
LAMPIRAN 10
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a)
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
konsep diri
.091
72
.200(*)
.946
72
.004
.076
72
.200(*)
.985
72
.529
LAMPIRAN 11
Correlations
konsep diri
konsep diri
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
konflik_peran_ganda
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
konflik_peran_
ganda
-.648(**)
.000
72
72
-.648(**)
.000
72
72
Expected Normal
-2
100
120
140
Observed Value
0.6
0.4
0.2
0.0
-0.2
120
140
Observed Value
140
120
konsep diri
Expected Normal
2.5
0.0
-2.5
60
80
Observed Value
100
0.25
0.00
-0.25
-0.50
-0.75
60
80
Observed Value
100
80
60
100