Anda di halaman 1dari 1

Tidur REM

Tidur REM (Rapid Eye Movement) atau tidur paradoksal terjadi di saat kita bermimpi dan ini
ditandai dengan tingginya aktivitas mental dan fisik. Ciri-cirinya antara lain detak jantung,
tekanan darah, dan pernapasan turun-naik, aliran darah ke otak bertambah dan otot-otot
sangat rileks. Selama tidur REM yang pada kedua siklus pertama berlangsung 5-15 menit
lamanya, timbul banyak impian, sehingga disebut juga tidur mimpi. Berangsur-angsur fase
mimpi ini menjadi lebih panjang, hingga pada siklus terakhir (pada pagi hari) dapat
berlangsung rata-rata antara 20-30 menit lamanya.
Tidur Non-REM
Tidur non-REM, juga disebut Slow Wave Sleep(SWS) memiliki empat tingkatan. Selama
tingkatan terdalam berlangsung (3 dan 4), orang tersebut cukup sulit dibangunkan. Beranjak
lebih malam, status tidur non-REM semakin ringan. SWS ini berlangsung lebih kurang satu
jam lamanya dan meliputi berturut-turut 4 fase, dimana fase 3 dan 4

tidur serasa

menyegarkan/menguatkan. Selama periode ini, tubuh memperbaiki dirinya dengan


menggunakan hormon yang dinamakan somastostatin. Berdasarkan hal ini SWS menjadi
lebih panjang pada keadaan-keadaan yang membutuhkan pertumbuhan atau konservasi,
misalnya pada kehamilan, pertumbuhan dan thyrotoxicosis.
Ilmuwan mendefinisikan bahwa tidur yang terbaik adalah tidur yang mengalami perpaduan
tepat antara mengalami REM dan non-REM. Tidur yang cukup tanpa interupsi/terbangun
dari lingkungan atau faktor internal, seperti cara bernapas, lebih berperan dalam
memelihara arsitektur tidur secara alamiah, sehingga akan berhasil dalam pemulihan
stamina.

Anda mungkin juga menyukai