Diabetes Gestasional
Pembimbing:
dr. Andrie Ronggani, Sp.OG
Oleh:
Kevin Kristian
(2012.061.144)
Mediatryx W. Long
(2012.061.149)
Christanto Suryo
(2012.061.150)
Maria Katrin
(2013.061.147)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor Risiko
Menurut American Diabetes Association (ADA) Guidelines, seorang wanita
dianggap memiliki risiko tinggi menderita diabetes gestasional memiliki satu atau lebih
dari kriteria berikut yaitu, menderita obesitas, riwayat kehamilan sebelumnya dengan
diabetes gestasional, memiliki intoleransi glukosa atau glukosuria, memiliki anggota
keluarga dengan diabetes mellitus tipe 2. Wanita yang memiliki risiko rendah untuk
menderita diabetes gestasional bila berusia < 25 tahun, memiliki berat badan normal
sebelum hamil, tidak memiliki anggota keluarga pada tingkat pertama yang menderita
diabetes, tidak pernah memiliki riwayat toleransi glukosa yang abnormal, tidak memiliki
riwayat persalinan yang bermasalah sebelumnya, dan bukan merupakan grup etnik
dengan risiko tinggi menderita diabetes gestasional (Afrika-Amerika, Hispanik, IndiaAmerika, Asia-Amerika, Pasifik).a
Etiologi
Diabetes gestasional disebabkan karena adanya perubahan metabolisme
karbohidrat selama kehamilan, dimana keadaan resistensi insulin tidak diimbangi dengan
sekresi insulin yang adekuat. Insulin disekresi oleh sel pankreas, ibu dengan diabetes
gestasional memiliki defek pada fungsi sel pankreas ini. Ibu yang menderita diabetes
gestasional kebanyakan telah mengalami resistensi insulin kronis karena disfungsi sel
pankreas sejak sebelum masa kehamilan. Disfungsi sel pankreas dapat disebabkan oleh
berbagai macam faktor, salah satunya adalah destruksi sel pankreas oleh reaksi
autoimun yang ditemukan pada diabetes tipe 1.b
Selain reaksi autoimun, defek fungsi sel pankreas juga dapat disebabkan oleh
mutasi autosomal yang menyebabkan maturity onset diabetes of the young (MODY).
MODY terdiri atas beberapa subtipe, mutasi dapat terjadi pada gen yang mengkode
glukokinase (MODY 2), hepatocyte nuclear factor 1 (MODY 3) dan insulin promoter
factor 1 (MODY 4). Selain karena adanya defek fungsi sel pankreas, diabetes
gestasional juga dapat disebabkan karena adanya gangguan pada insulin signaling
pathway, penurunan ekspresi PPAR dan penurunan transport glukosa yang dimediasi
insulin pada otot skelet dan adiposity.b
Pada wanita hamil, terdapat perubahan metabolisme, salah satu nya metabolisme
glukosa. Pada awal kehamilan, terjadi hyperplasia dari sel pancreas yang merupakan
dampak dari meningkatnya hormone estrogen dan progesterone pada ibu. Kondisi
tersebut menyebabkan tingginya kadar insulin pada awal kehamilan. Pada trimester
kedua dan ketiga, adanya faktor dari feto-plasenta membuat penurunan sensitivitas
insulin dari ibu. Karena Janin sangat membutuhkan transport glukosa karena tidak bisa
membentuk glukosa, sehingga janin membutuhkan suplai dari ibu. Oleh sebab itu, dalam
tubuh ibu terjadi peningkatan glukoneogenesis. Patofisiologi dari Diabetes Gestasional
dibagi menjadi dua : 1) Peranan unit feto-plasenta dan 2) Peranan jaringan adiposed
ini akan terpengaruh oleh kadar glukosa, dimana tinggi bila hipoglikemia, dan
sebaliknya. Pada trimester kedua kehamilan, kadar hPL ini meningkat 10x lipat, yang
menandakan kondisi hipoglikemia. hPL ini menstimulasi lipolisis, yang menyebabkan
tingginya kadar asam lemak dalam sirkulasi, ditujukan untuk membentuk glukosa yang
dibutuhkan oleh janin. Asam lemak ini berfungsi antagonis dengan fungsi insulin,
sehingga terjadi hambatan penyimpanan glukosa dalam sel.d
kehamilan lanjut terjadi penurunan sensitivitas insulin. Sebagai tambahan, TNF-alpha ini
juga menurunkan kadar adiponektin di adiposit.d
Diagnosis
Sampai saat ini, masih banyak perdebatan dalam mendiagnosis diabetes
gestasional. Ada banyak pihak yang menyusun pendekatan dalam diagnosis hal ini. Tabel
2.1 memaparkan pendekatan diagnosis secara single-step yang dipublikasi oleh The
International Association of Diabetes and Pregnancy Study Groups (IADPSG).
Pendekatan yang dipublikasi ini tidak disetujui oleh The American College of
Obstreticians and Gynecologits yang menggunakan pendekatan two-step dalam
melakukan skrining dan diagnosis diabetes gestasional. Namun, kedua pendekatan
diagnosis tersebut dilakukan pada wanita hamil di atas 24 minggu.c
Tabel 2.1 Diagnosis Diabetes Gestasionalc
Ambang batas
92 mg/dL
180 mg/dL
153 mg/dL
Bayi yang lahir dari ibu diabetes gestasional disebut makrosomia. Hal ini terjadi
karena adanya gangguan pertumbuhan intrauterine. Dari gambar di atas, terlihat bahwa pada
ibu dengan diabetes gestasional, pertumbuhan janin terganggu dengan pertumbuhan abdomen
tidak seimbang dengan pertumbuhan kepala dinilai dari besar lingkar kedua hal tersebut. Hal
ini dapat berdampak pada metode persalinan yang digunakan. Karakteristik bayi makrosomia
adalah penumpukan lemak pada bahu dan batang tubuh, sehingga merupakan predisposisi
terjadinya distosia bahu.c
Hipoglikemia
Neonatus pada ibu yang diabetes ini akan mengalami penurunan mendadak glukosa. Glukosa
darah < 45 mg/dL merupakan hal yang dapat ditemui pada neonatus dari ibu yang
mempunyai kondisi glukosa yang tidak stabil. c
Puasa
(mg/dL)
glucose 95
100-g
oral
tolerance test
75-g oral glucose tolerance 126
test
jam 2
jam 3
(mg/dL)
180
(mg/dL)
155
(mg/dL)
140
140
jam