Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Bom didefinisikan sebagai alat peledak yang digunakan untuk menghancurkan target.

Biasanya digunakan dalam perang maupun aksi aksi terorisme. Pada perang dunia ke II kota
Hirosima dan Nagasaki dihancurkan dengan menggunakan bom atom oleh Amerika Serikat. Ini
mengakibatkan pada masa itu pemerintahan jepang seolah tidak berdaya dan harus menyerah.
Ledakan bom atom yg dijatuhkan dikota Hirosima dan Nagasaki mempunyai kekuatan
menghancurkan yang mengagumkan. Tah++
ukah anda, ada lagi bom yang lebih dahsyat ledakannya dari pada bom atom. Bom itu
adalah Bom Hidrogen.
Bom hidrogen merupakan bom yang mempunyai tenaga dari reaksi fusi inti inti atom
hidrogen berat yang disebut deutron. Bom ini mampu meledak ratusan kali lebih dahsyat dari
bom atom karena didahului oleh reaksi fisi (Pembelahan) yang merangsang terjadinya reaksi fusi
(penggabungan atom atom hidrogen). Penggabungan atom-atom Hidrogen ini melepaskan
energi yang besar sekali melebihi ledakan dinamit sebanyak 50,000,000 unit atau setara dengan
500 bom atom. Daya ledaknya diukur dalam megaton (juta ton) TNT. Ledakan bom ini akan
menghasilkan bola api dengan garis tengah beberapa kilometer disertai timbulnya awan
cendawan yang tinggi sekali.
Supaya bisa terjadi reaksi fusi maka inti atom ini harus berada pada suhu yang sangat
tinggi dengan berorde jutaan derjat celcius. Reaksi fusi terjadi pada matahari yang merupakan
sumber energi di bumi. Maka pada bom hidrogen ini dipasang bom atom untuk mengawali
ledakan sehingga menimbulkan suhu yang sangat tinggi, sebab hanya ledakan fisi U-235 atau fisi
Pu-239 yang dapat mencapai suhu setinggi ini. Jika suhu itu sudah sangat tinggi rekasi fusi akan
bisa terjadi. Maka dapat disimpulkan pada bom Hidrogen terdapat 2 bom nuklir, yaitu bom atom
terjadi melalui reaksi fisi dilanjutkan ledakan besar akibat dari reaksi fusi. Hasil dari reaksi ini
berupa gas He dan dalam reaksi di lepaskan neutron cepat. Cuma ada 6 negara yang bisa
melakukan Reaksi Fusi ini yaitu : Amerika, Uni Soviet (sekarang Rusia), Inggris, Perancis, cina

dan India. Amerika Serikat adalah negara yang pernah menggunakan senjata nuklir untuk
menyerang negara lain, yaitu pada peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Uji
coba senjata nuklir pertama kali di trinity pada tahun 1945, Pemerintahan Amerika Serikat
melalui presidennya Harry S Truman pada tanggal 31 januari 1950 mengeluarkan pernyataan
tentang dukungan pemerintah Amerika Serikat dalam pengembangan bom hidrogen. Di pulau
Karang Elugelab kepulauan Pacific Marshall, Amerika Serikat meledakkan 'Ivy Mike' pada tahun
1952, ini adalah bom hidrogen yang pertama di dunia dan meledakkan bom hidrogen Castale
Bravo pada tahun 1954. Uni Soviet (sekarang Rusia) juga pernah meledakkan bom hidrogen
("Joe-4") pada 1953 dan bom Hidrogen Megaton pada 1955 ("RDS-37"). Inggris menguji bom
hidrogen pada tahun 1957, Ia bekerjasama dengan Amerika Serikat melakukan uji senjata nuklir
("Hurricane") pada tahun 1952. Prancis melakukan tes meledakkan bom hidrogen pada tahun
1968. China menguji bom hidrogen yang pertamanya pada tahun 1967. India melalui
pemerintahannya menyatakan negaranya telah menguji bom hidrogen namun banyak negara
yang meragukan pernyataan ini. Kemudian tahun 2005, Amerika Serikat mendeklarasikan India
sebagai negara nuklir yang bertanggung jawab.
Jika Bom Hidrogen kita bandingkan dengan Bom Atom, dimana bom atom pernah
diledakkan di kota Hirosima dan Nagasaki. Bom atom diledakkan bisa menghancurkan kota
Hirosima dan Nagasaki, Bisa kita bayangkan jika meledakkan bom Hidrogen disuatu tempat
pasti efek ledakkannya akan jauh lebih besar dari bom atom. Dan luas daerah yang terkena imbas
akibat ledakan bom hidrogen akan jauh lebih luas dibandingkan akibat ledakan bom atom.
Sekarang ini, selain dari bom atom dan bom Hidrogen, ada bom yang baru dikenal bernama bom
kobalt. Bom ini di buat dengan menyelubungi bom hidrogen dengan wadah yang terbuat dari
kobalt biasa yang tebal

1.2

Rumusan Masalah
1. Siapa penemu bom hidrogen ?
2. Apa itu bom hidrogen, sejarah dan prinsip kerja bom hidrogen ?
3. Apa saja Bom-Bom Pemusnah Perdaban Manusia ?

1.3

Tujuan
1. Untuk mengetahui penemu bom hidrogen.
2. Untuk mengetahui apa itu bom hidrogen, sejarah dan prinsip kerja bom hidrogen.
3. Untuk mengetahui apa saja Bom-Bom Pemusnah Perdaban Manusia.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1

Penemu Bom HIdrogen


Bom Hidrogen adalah bom yang memiliki daya ledak dan daya hancur jauh lebih

dahsyat dari bom atom. Saking dahsyatnya, bom ini juga di juluki sebagai bom kiamat.
Yang menemukan dan membuat bom yang menakutkan ini. Ia adalah Yulii Khariton.

Di tahun 1961, Yulii Khariton yang sudah dikenal menjadi ahli fisika dalam
bidang energi atom dan nuklir bergabung dengan sebuah kelompok yang terdiri atas
berbagai ilmuwan fisika yaitu Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri
Smirnov, dan Yuri Trutnev. Kelompok ilmuwan ini memiliki proyek yaitu membuat bom
yang kekuatannya belum pernah ada sebelum ini. Akhirnya setelah 15 minggu bekerja
keras, mereka berhasil menciptakan bom yang dinamakan Tsar Bomba atau Kaisar Segala
Bom. Bom ini sangat kuat daya ledaknya bahkan bisa mencapai beribu kali lipat bom
atom Hiroshima Nagasaki. Pada tangal 30 Oktober 1961, Unisovyet mempublikasikan
penemuannya ini yaitu Tsar Bomba yang berkemampuan yang sangat dahsyat. Bom ini
adalah bom bertipe termonuklir atau disebut juga bom hydrogen. Unisovyet
mendemonstrasikannya di Laut Artik, tepatnya sekitar pulau Novaya Zemlya.

Bom

Kiamat atau Tsar

Bomba atau Kaisar

Segala

Bom atau Bom

Hidrogen adalah bom yang memiliki berat sebesar 27 ton dengan panjang 8 m dan
bergaris tengah 2 m. Untuk memindahkan bom ini harus menggunakan pesawat TU-95
yaitu sebuah pesawat pengangkut bom terbesar, terkuat dan tercanggih di jamannya.
Untuk meledakkan bom ini, harus mencapai ketinggian 34.500 kaki. Dan ledakan bom ini
setara dengan seluruh bom yang pernah meledak di Perang Dunia Kedua dan dikalikan
sepuluh atau 30 ribu kali lipat ledakan bom atom Hiroshima Nagasaki. Daya ledaknya
adalah sebesar 50 Mega Ton TNT.
Ketika bom ini diuji cobakan, negara-negara seperti Swedia dan Finlandia sampai
terasa bahkan sanggup memecahkan kaca rumah disana, padahal jarak negara tersebut
dengan Laut Artik tempat uji coba bom tersebut sangat jauh. Jika bom tersebut ditanam di
bawah tanah dan diledakkan maka daya ledaknya sama dengan gempa berkekuatan 7,1
skala richter.
Bom Hidrogen adalah bom yg diciptakan dengan proses reaksi FUSI NUKLIR,
kebalikan dari fisi nuklir, fusi nuklir adalah penggabungan unsur-unsur yg lebih kecil
menjadi unsur yg lebih besar, sedangkan Bom atom adalah istilah untuk bom yg
diciptakan dengan proses FISI NUKLIR, yaitu proses 'pemecahan' suatu unsur dari yg
lebih besar ke yg lebih kecil lewat pemancaran sinar alfa, beta, gamma dan pelepasan
energi yg relatif besar, dari hal ini bisa dilihat bahwa Bom hidrogen memiliki kekuatan
yang dahsyat yang jauh lebih mengerikan dan menakutkan dibanding ledakan bom atom.
Banyak pihak berpendapat bahwa Rusia memiliki lebih dari 6000 bom hidrogen sejak
pembuatan Tsar Bomba oleh Yulii Khriton yang jika diledakkan semua bisa
menghacurkan seluruh belahan dunia dan mengirim manusia kembali ke zaman batu.
Setelah keberhasilan uji coba bom hidrogen tersebut, Yulii Khariton dan timnya
akan membuat bom hidrogen dengan kekuatan ledakan dua kali lipat dari Tsar Bom
namun mempertimbangkan dampaknya bagi lingkungan dan atmosfer, maka rencana
tersebut tidak di laksanakan.

Yulii Khariton dan Tsar Bomba


Ditengarai, Rusia memiliki 6000 bom hydrogen sejenis yang membuatnya sebagai
negara terkuat di dunia bahkan oleh Amerika sekalipun. Jika seluruh bom hidrogen milik
Rusia tersebut diledakkan maka sanggup menghancurkan seluruh daratan Amerika
Serikat, Eropa, Asia, Afrika dan seluruh planet ini. Setelah tanggal uji coba itu, Rusia dan
Amerika Serikat belum melakukan uji coba bom lagi. Ini menjadikan indikasi bahwa
sampai saat ini Amerika Serikat belum bisa membuat bom yang seperti Tsar Bom. Jika
memang sudah bisa, pastilah Amerika Serikat melakukan unjuk kekuatan.
2.2

Apa itu bom hidrogen, sejarah dan prinsip kerja bom hidrogen

Bom hidrogen, sejauh ini, merupakan senjata paling merusak yang pernah
diciptakan manusia. Bom ini merupakan jenis yang paling kuat dari bom nuklir, dengan
kekuatan hingga 25.000 kali bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Tidak seperti bom atom konvensional (juga dikenal sebagai A-bombs), yang
melepaskan energi dengan reaksi fisi dari inti atom berat seperti uranium dan plutonium,
bom hidrogen melepaskan energi dengan menggabungkan bersama-sama inti ringan
seperti deuterium atau tritium (fusi) yang mampu mengubah lebih banyak materi menjadi
energi. Ketika Presiden Truman menyetujui penjatuhan bom-A di Hiroshima dan
Nagasaki, dia mengatakan bahwa senjata tersebut memiliki kekuatan yang sama dengan
cara kerja matahari. Tentu saja hal ini tidak benar. Bom-A masih menggunakan reaksi
fisi. Bom yang mirip dengan cara kerja matahari adalah bom hidrogen yang
menggunakan reaksi fusi. Bom-bom nuklir yang menjadi tulang punggung persenjataan

nuklir Amerika Serikat dan Rusia merupakan bom hidrogen. Bom hidrogen bekerja
melalui dua-tahap dimana bom fisi primer diledakkan menggunakan metode ledakan
konvensional, yang kemudian memicu reaksi bahan bakar fusi sekunder.
Reaksi bahan bakar bom hidrogen (reaksi fusi) hanya bisa terjadi pada suhu yang
amat tinggi. Untuk mencapai suhu tinggi yang diperlukan, sebuah bom fisi diledakkan
terlebih dahulu yang kemudian memicu reaksi fusi berantai. Sebagai hasil dari
menggunakan reaksi fusi (bukan fisi), kekuatan bom menjadi jauh lebih tinggi. Dalam
bom fisi, sekitar 0,1% dari massa bahan bakar akan diubah menjadi energi, sedangkan di
bom fusi, persentase ini menjadi 0,3%.
Prinsip bom hidrogen pertama kali diuji pada tanggal 9 Mei 1951 oleh militer
Amerika Serikat. Pada tes pertama ini didapat kesimpulan bahwa sebuah bom fisi dapat
digunakan sebagai batu loncatan untuk sesuatu yang lebih merusak (bom fusi).
Sedangkan bom hidrogen yang sebenarnya pertama diuji coba pada tanggal 1 November
1952, diledakkan di Atol Enewetak di Pasifik, sebagai bagian dari Operasi Ivy. Bom
hidrogen pertama ini dinamakan sebagai Ivy Mike. Bom itu meledak dengan kekuatan
setara 10,4 megaton TNT (lebih dari 450 kali lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan
di Nagasaki selama Perang Dunia II). Menggunakan deuterium cair sebagai bahan bakar,
bom ini memerlukan 18 ton peralatan pendingin untuk menjaga deuterium tetap dalam
bentuk cair. Sebuah tes berikutnya yang diberi nama Castle Bravo, menggunakan
deuterium lithium padat sehingga mampu memangkas berat peralatan pendingin,
menjadikan bom hidrogen lebih praktis digunakan. Castle Bravo merupakan senjata
nuklir paling kuat yang pernah diuji oleh Amerika Serikat, dengan kuat ledakan setara 15
megaton TNT.
2.3

Bom-Bom Pemusnah Perdaban Manusia


Setelah era Perang Dunia II yang ditandai dengan dijatuhkannya bom atom di

Hiroshima dan Nagasaki, dua blok besar saat itu (Amerika Serikat dan Uni Soviet) terus
melakukan eksperimen senjata-senjata nuklir pemusnah massal. Ketegangan-ketegangan
di era perang dingin hingga era tahun 80-an dan berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet

(USSR) saat itu membuat dua blok besar tersebut terus mencoba menciptakan suatu
senjata mematikan yang tidak hanya berpotensi sebagai senjata penghancur massal tapi
juga pemusnah peradaban manusia.
Inilah tiga bom nuklir terbesar setelah era Perang Dunia II yang pernah diledakkan
manusia

1. Bom Ivy Mike


Ivy Mike adalah kode yang diberikan pada test bom fusi nuklir pertama Amerika
Serikat. Diledakkan pada taggal 1 November 1952 di sebuah pulau karang di Lautan
Pasifik sebagai bagian dari uji Operasi Ivy. Bom ini merupakan uji penuh pertama
desain Teller-Ulam, bom fusi satu stage, dan dianggap sebagai ujicoba bom hidrogen
pertama yang berhasil diledakkan.

Bom "Mike" seberat 62 ton yang didesain oleh Richard Garwin, seorang mahasiswa
Enrico Fermi, ini secara fisik sesungguhnya lebih mirip seperti bangunan sebuah pabrik
daripada sebuah senjata. Di bagian pusatnya terdapat botol labu thermo silinder raksasa
ataucryostat, yang menyimpan bahan fusi deuteriumtritium. Bom fisi yang umum
(bagian primer) pada bagian akhirnya digunakan untuk menciptakan kondisi yang
memicu reaksi fusi. Primary stage -nya adalah sebuah bom fisi TX-5 pada sebuah ruang
terpisah di atas rangkaian bom sesungguhnya. Stage fisi sekundernya menggunakan
deuteriumtritiumcair. Di bawahnya adalah sebuah sebuah batang plutonium silindris
(untuk pengapian/sparkplug), yang digunakan untuk memicu raksi fusi. Melingkupi
rangkaian ini adalah sebuah tamper uranium alam seberat 4,5 ton.; interiornya
membentuk sebuah terowongan radiasi untuk menuntun X-rays dari bagian primer ke
sekunder. Gunanya X-rays di sini adalah untuk meng-compress bagian sekundernya
secara hydrodynamically, meningkatkan density dan temperatur deuterium ke level yang
mengkondisikan reaksi termonuklir, dan meng-compress sparkplug untuk memicu
kondisi supercriticality. Bagian paling luarnya merupakan casing terbuat dari besi baja
setebal 25-30 cm. Seluruh rangkaian yang dijuluki "Sausage" ini berdiamter 2,03 meter
dan tinggi 6,2 meter dan beratnya mencapai 54 ton. Sedangkan seluruh "bangunan" bom
monster ini mempunyai berat 82 ton dalam bentuk bangunan alumunium yang disebut
"shot cab" yang berlokasi di pulau Elugelab, Pasifik, bagian dari pulau karang Enewetak.

Uji ledakan dilakukan pada tanggal 1 November 1952 pukul 07:15 AM dan menghasilkan
ledakan dari sebuah bom yang diperkirakan berkekuatan 10,4 - 12 megaton.
Bagaimanapun juga 77% pemicu final berasal dari proses fisi cepat dari tamper uranium.,
yang berarti bom ini menghasilkan sampah radioaktif yang sangat hebat pula.
Bola Apinya selebar 5,2 km, dan awan cendawannya mencapai ketinggian 17 km
dalam waktu kurang dari 90 detik. Semenit kemudian mencapai 33 km sebelum stabil di
jarak 37 km dengan diameter di puncaknya melebar hingga diameter 161 km. Ledakan ini
menciptakan kawah berdiamter 1,9km dan dalam 50 meter serta mengakibatkan
terjadinya gelombang setinggi 20 kaki di lautan, juga meninggalkan wilayah sekitar pulau
karang yang terkontaminasi berat selama beberapa waktu.

2. Bom Castle Bravo


Castle Bravo adalah code name yang diberikan kepada bom hidrogen termonuklir
pertama buatan Amerika Serikat berkekuatan 15 megaton ini. Bom ini diledakkan pada
tanggal 1 Maret 1954 di Bikin Atollm Marshal Islands sebagai bagian dari pengujian
Operation Castle. Sampah radioaktifnya menjadi uji efek negatif radiasi rahasia yang
mencemari populasi di sekitar lokasi pengujian termasuk kru dari kapal Jepang Daigo
Fukury Maru dan menuai kritik keras dunia internasional akibat resiko atmosferik

termonuklirnya. Kekuatan ledak bom ini ekuivalen dengan 1200 kali kekuatan ledakan
bom atm yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 dalam Perang Dunia II.

Bom

ini

menggunakan deuteride untuk

tahap

fusi-nya

dan

tidak

menggunakan cryogenic liquid seperti sebelumnya dalam project Ivy Mike yang
menghasilkan bom dengan fisik sebesar bangunan kantor kecil dan sangat tidak praktis
digunakan dalam perang. Dengan menggunakan bahan baru ini Castle Bravo merupakan
bom fusi pertama buatan Amerika Serikat yang praktis dan deliverable.

Bom ini menggunakan alumunium untuk casing-nya, tidak seperti besi baja yang
digunakan Ivy-Mike. Di dalam casing silindernya tertanam silinder yang lebih kecil yang
berisikan bahan fusi lithium deuteride (sekunder) dengan sebuah bom atom fisi pada
sebuah bagian akhirnya. Bekerja di dalam bagian sekundernya adalah sebuah sebuah
batang plutonium silindris (untuk pengapian/sparkplug), yang digunakan untuk memicu
reaksi fusi. Melingkupi rangkaian ini adalah sebuah tamper uranium alam.; ruang
antaratamper dan casing membentuk sebuah terowongan radiasi untuk menuntun Xrays dari bagian primer ke sekunder. Gunanya X-rays di sini adalah untuk mengcompress bagian sekundernya, meningkatkan density dan temperatur deuterium ke level
yang mengkondisikan reaksi termonuklir, dan meng-compress sparkplug untuk memicu
kondisisupercriticality.

Bom ini mempunyai berat 10,7 ton dengan panjang 4,6 meter dan lebar 1,4 meter
dan ditempatkan di kedudukannya di sebuah pulau buatan di atas karang di lepas pantai
Namu Island, Bikini Atoll.

Saat diledakkan, dalam sedetik tercipta bola api dengan diameter seluas 7 km.
Bola api ini terlihat di Kwajalein atoll, 450 km dari ground zero. Ledakannya
meninggalkan kawah selebar 2km dan dalam 75 meter. Awan cendawan-nya mencapai
ketinggian 14 km dan diamter hingga 11km dalm waktu semenit. Dalam waktu kurang
dari 10 menit meluas hingga ketinggian 40km dan diameter 100km (meluas 6km
permenitnya). Akibatnya wilayah awan seluas 7000 mil di lautan Pasifik terkontaminasi
termasuk pulau-pulau kecil seperti Rongerik, Rongelap dan Utirik.

3. Tsar Bomba (Bom Terbesar Dalam Sejarah Umat Manusia)


Pada tanggal 10 Juli 1961 Sekjen Soviet Nikita Khrushchev memulai suatu
proyek bom nuklir terbesar yang pernah dibuat manusia. Khrushchev menyetujui proyek
ini di saat situasi tegang di era perang dingin, bersamaan dengan mulai dibangunnya
tembok Berlin 13 Agustus 1961.

Tsar Bomba adalah sebuah bom hidrogen

tiga stage berkekuatan 50 megaton yang daya ledaknya setara dengan 10 kali seluruh
bom yang diledakkan pada Perang Dunia II termasuk bom-bom atom yang dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki.

Bom hidrogen tiga stage ini, seperti halnya bom-bom hidrogen lainnya, menggunakan
bom fisi primer untuk memicu sebuah termonuklir sekunder, dan kemudian
menggunakan energi dari ledakan yang dihasilkan untuk memicu termonuklir tambahan
yang

jauh

lebih

besar.

sejumlah stage ketiga-nya

Fakta
dan

menunjukkan
bukan

bahwa

hanya

satu

Tsar
yang

Bomba

memiliki

sangat

besar.

Awalnya bom monster tiga stage ini didesain berkekuatan 100 megaton, tapi resiko
sampah radioaktif-nya terlalu besar. Untuk membatasi sampah radiasi, stage ketiga, dan
mungkin juga stage kedua, memiliki sebuah tamper dari timah dan bukannya tamper fusi
uranium-238 (yang dengan hebat bisa memperbesar reaksi melalui proses fisi atom-atom
uranium

dengan

neutron-neutron

cepat

dari

reaksi

fusi).

Hal

ini

menghilangkan proses fisi cepat dengan neutron-neutron stage fusi-nya, sehingga

diperkirakan 97% dari total energi yang dihasilkan berasal dari proses fusi sendirian
(berarti pula menjadi bom nuklir paling "bersih" yang pernah dibuat, yang menghasilkan
sampah radioaktif paling kecil). Hal ini sangat dihargai karena kebanyakan sampah
radioaktif dari suatu test bom nuklir akan mengganggu populasi makhluk hidup.

Komponen-komponen bom ini didesain oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Julii
Borisovich Khariton dan beranggotakan Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri
Babayev, Yuri Smirnov, dan Yuri Trutnev.

Tsar Bomba diterbangkan ke lokasi pengujiannya oleh sebuah Tu-95V yang telah
dimodifikasi dan terbang dari Kola peninsula dengan pilot Mayor Andrei Durnovtsev.
Pesawat ini ditemani sebuah Tu-16 Observer yang bertugas memonitor kondisi udara dan
mendokumentasikan pengujian bom ini. Keduanya dicat dengan cat khusus untuk
menimalisir panas.

Bom yang dibawa memiliki berat 27 ton ukurannya denkian besar dengan panjang
8 meter dan diameter 2 meter hingga Tu-95V harus memiliki pintu khusus dan merelakan
tanki bahan bakarnya dipindahkan. Tsar bomba di pasangkan pada sebuah parasut seberat
800 kg untuk menghambat laju jatuhnya agar kedua pesawat masih bisa terbang
menjauhinya 45 km dari ground zero.

Tsar Bomba diledakkan pada tanggal 30 Oktober 1961 pukul 11:32 di atas Mityushikha
Bay yang merupakan lokasi pengujian bom (Sukhoy Nos Zone C), sebelah utara Arctic
Circle di Novaya Zemlya Island, Laut Arctic. Bom ini dijatuhkan dari ketinggian 10,5 km
dan didesain untuk meledak pada ketinggian 4 km di atas permukaan tanah dengan
menggunakan sensor barometrik.

Ledakannya sangat spekatakuler. Meski diledakkan di udara, bola apinya hingga


mencapai permukaan bumi dan mendekati ketinggian pesawat peluncurnya. Tekanan
dahsyat di bawah titik ledaknya mencapai 300PSI, 6 kali tekanan puncak bom atom
Hiroshima. Kilauan cahanya sangat terang hingga terlihat pada jarak 1000 km, meskipun
langit mendung. Pengamat bahkan masih bisa merasakan efek thermal pulse dari jarak
270 km.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
1. Bom hidrogen merupakan bom yang mempunyai tenaga dari reaksi fusi inti inti
atom hidrogen berat yang disebut deutron. Bom ini mampu meledak ratusan kali
lebih dahsyat dari bom atom karena didahului oleh reaksi fisi (Pembelahan) yang
merangsang terjadinya reaksi fusi (penggabungan atom atom hidrogen).
2. Bom hidrogen, sejauh ini, merupakan senjata paling merusak yang pernah
diciptakan manusia.
3. Bom-bom pemusnah peradaban manusia : Bom Ivy Mike, Bom Castle Bravo,
Tsar Bomba (Bom Terbesar Dalam Sejarah Umat Manusia)

DAFTAR PUSTKA

http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.com/2013/10/biografi-yulii-khariton-penemubom.html
http://aneh-tapi-nyata.blogspot.com/2009/04/bom-nuklir-terbesar-di-dunia.html
http://www.fisikanet.lipi.go.id/
http://www.diwarta.com/2012/03/10/pengertian-bom-hidrogen.html
http://www.amazine.co/17617/apa-itu-bom-hidrogen-sejarah-prinsip-kerja-bom-hidrogen/

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah Nuclear Physics yang

berjudul Bom Hidrogen Dengan Ledakan Yang Sangat Dahsyat. Pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pengampu Ibuk
Dra. Jufrida M.Si yang telah mengajarkan Nuclear Physics .Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada p ihak yang telah banyak membantu selama penulis
untuk menyelasikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalahi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi semua. Atas
perhatian dari semua pihak, penulis mengucapakan terima kasih.

Jambi,

Mei 2015

Penulis

BOM HIDROGEN DENGAN LEDAKAN YANG SANGAT DAHSYAT

MAKALAH NUCLEAR PHYSICS

OLEH :
NOVIA SARI AFRIJHON (RSA1C311022)
INTAN MORINA (

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015

Anda mungkin juga menyukai