Bab ini membahas mengenai latar belakang, tujuan percobaan, dan prinsip
percobaan.
1.1. Latar Belakang
Indera manusia merupakan bagian tubuh yang dapat digunakan sebagai alat
untuk menilai sifat karakteristik suatu produk. Pengujian terhadap suatu bahan
dengan menggunakan indera manusia. Untuk menentukan penilaian terhadap
bahan pangan sifat pertama kali yang menentukan diterima dan ditolaknya bahan
oleh pemakai adalah dengan penilaian yang menggunakan sifat-sifat inderawi
yang dimiliki.
Pengertian penginderaan adalah proses fisiologik dan reaksi psikologik
(mental). Indera manusia merupakan alat tubuh untuk mengadakan reaksi mental
(sensation, penginderaan) jika mendapat rangsangan (stimulus) dari luar Reaksi
mental ini pada satu pihak menimbulkan kesadaran atau kesan akan benda yang
menimbulkan rangsangan sedangkan di lain pihak kesadaran atau kesan itu
menimbulkan sikap terhadap benda yang merangsang itu. Sikap itu dapat
terwujud menjauhi atau tidak menyukai, jika rangsangan itu menimbulkan kesan
yang tidak menyenangkan, sebaliknya dapat berupa sikap menginginkan atau
menyukai, jika rangsangan itu menimbulkan kesan yang menyenangkan
(Soekarto, 1985).
Setiap jenis makanan mempunyai beberapa karakteristik yang dapat diuji
secara indrawi menggunakan indera pencicip, pencium, pendengaran, perabaan
dan penglihatan. Sifat-sifat inderawi tersebut sangat spesifik untuk setiap jenis
produk.
Pengujian
inderawi
banyak
dipergunakan
untuk
bermacam-macam
keperluan. Beberapa perusahaan spesifik misalnya wine, teh, kopi, bir, tembakau,
masih menggantungkan mutunya pada penilaian dengan indera manusia
(Kartika, dkk.,1988).
Pengujian
inderawi
perusahaan-perusahaan
secara
untuk
garis
tujuan-tujuan
besar
banyak
pengembangan
dipergunakan
produk
baru,
oleh
pemakai
adalah
sifat-sifat
indera
yang
dimilikinya
(Kartika, dkk.,1988).
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan uji sifat-sifat inderawi makanan adalah untuk mengetahui
kemampuan seseorang untuk menggunakan inderanya dalam menilai suatu
produk, untuk mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu
produk, dan untuk menilai benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sikap atau
kesan yang diperoleh.
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai pengujian inderawi, kegunaan pengujian
inderawi, perbedaan pengujian inderawi dan pengujian organoleptik, penglihatan,
perasa, pembauan, perabaan dan pendengaran, unsur-unsur mutu, keripik pisang
(Curah), marshmallow (Curah), yupi (Curah), kacang atom putih (Garuda), saos
sambal (ABC), yoghurt mangga (Cimory), dan teh celup (Sariwangi).
2.1. Pengujian Inderawi
Pengujian inderawi merupakan bidang ilmu yang mempelajari cara-cara
pengujian terhadap sifat karakteristik bahan pangan dengan menggunakan indera
manusia termasuk indera penglihat, pembau, perasa, peraba, dan pendengar
(Kartika, dkk.,1988).
Peralatan telah berkembang pesat saat ini dengan kepekaan cukup tinggi
terhadap gas cromatography, spektrofotometri, kalori meter dan lain-lain, tetapi
pengujian dengan indera manusia tetap merupakan bagian yang penting. Hal ini
disebabkan karena untuk beberapa sifat karakteristik seperti rasa, suara hanya
tepat bila dianalisa dengan biological detector yang tidak lain adalah indera
manusia. Peralatan hanya mengadakan analisa pada suatu komponen saja sedang
indera manusia dapat mengadakan penilaian terhadap seluruh kesan yang timbul
terpadu sejak suatu bahan disajikan sampai kesan setelah bahan tersebut ditelan.
Enak tidaknya suatu jenis bahan pangan dikonsumsi hanya tepat bila dinilai
dengan indera manusia (Kartika, dkk.,1988).
inderawi
perusahaan-perusahaan
secara
untuk
garis
tujuan-tujuan
besar
banyak
pengembangan
digunakan
produk
baru,
pengaruh
jenis
makanan
pada
rasa
dan
aroma
daging
(Kartika, dkk.,1988).
Pengujian-pengujian di atas menuntut metode pengujian yang berbeda serta
macamnya penguji yang berbeda pula. Tujuan-tujuan di atas bila direncanakan
dan diorganisasi secara baik sejak persiapan sampai pelaksanaan pengujian
(Kartika, dkk.,1988).
2.3. Perbedaan Pengujian Inderawi dan Pengujian Organoleptik
Garis besar analisa sensorik atau inderawi dapat dilakukan dengan
pengujian inderawi ataupun dengan pengujian organoleptik, di mana masingmasing
dilakukan
oleh
penguji
inderawi
dan
(Kartika, dkk.,1988).
Karakteristik pengujian inderawi antara lain yaitu :
1.
penguji
organoleptik
2.
3.
Pada umunya penguji telah melalui seleksi dan latihan sebelum pengujian,
4.
alat penganalisa,
5.
2.
3.
Pengujian
dilakukan
di
tempat
terbuka
sehingga
diskusi
Kepekaan rasa, maka rasa manis dapat mudah dirasakan pada ujung lidah,
rasa asin pada ujung dan pinggir lidah. Di samping fungsinya sebagai penilai rasa,
puting pencicip juga dapat membantu mekanisme mempertahankan kondisi gizi
badan. Kepekaan indera dipengaruhi banyak faktor, misalnya pencicipan paling
peka pada pagi hari (pukul 9-10). Status metabolisme badan mempengaruhi juga
kepekaan dan keinginan terhadap suatu makanan, misalnya setelah menjalani
operasi adrenal, keinginan makan yang asin-asin akan menjadi lebih tinggi
(Soekarto, 1985).
2.6. Pembauan
Pembauan juga disebut pencicipan jarak jauh karena manusia dapat
mengenal enaknya makanan yang belum terlihat hanya dengan mencium baunya
dari jarak jauh. Indera pembau berfungsi untuk menilai bau-bauan dari suatu
produk atau komoditi baik berupa makanan atau non pangan (Soekarto, 1985).
Indera pembau terdapat dalam sepasang rongga hidung. Pada waktu orang
bernafas udara yang dihirup akan mengalir secara turbulent karena melewati
celah-celah rongga hidung. Gas berbau yang terhirup pada waktu menarik napas
akan tercampur dengan udara pernapasan. Sebagian kecil gas langsung mengenai
ujung sel-sel olfaktori dan terjadilah rangsangan bau (Soekarto, 1985).
2.7. Perabaan dan Pendengaran
Berbeda dengan penginderaan lain, penginderaan sentuhan atau perabaan
tidak terdapat pada alat tubuh khusus atau pada daerah yang terbatas. Penerimaan
sentuhan atau perabaan terjadi hampir di seluruh permukaan kulit. Kepekaannya
tidak merata di seluruh daerah. Ada daerah-daerah terbatas yang mempunyai
kepekaan lebih dari daerah-daerah lain. Beberapa daerah seperti rongga mulut,
bibir, tangan mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap sentuhan atau perabaan.
Ujung jari mempunyai kepekaan yang istimewa dan sangat berguna untuk menilai
produk atau komoditi (Soekarto, 1985).
Indera pendengar juga dapat digunakan sebagai penilai produk atau
komoditi makanan, dengan mendengar suara hasil pengunyahan di dalam mulut,
manusia bisa membedakan kerenyahan makanan. Kerupuk misalnya, produk ini
menimbulkan suara yang khas pada saat proses penggigitan dalam mulut, hal ini
menimbulkan kesan renyah untuk produk tersebut (Soekarto, 1985).
2.8. Unsur-unsur Mutu
Mutu adalah kumpulan sifat-sifat yang membedakan satu bahan atau produk
dengan yang lainnya dan sejauh mana konsumen menerima (Sutisna, 2009).
Segala sesuatu yang ada pada komoditas yang langsung mempengaruhi nilai
pemuas atau nilai manfaat komoditas disebut unsur mutu. Hal-hal yang
membentuk mutu komoditas meliputi unsur-unsur mutu yang terlihat dan yang
tersembunyi serta dapat diukur dan yang tak dapat diukur. Kriteria mutu adalah
sebagian dari unsur-unsur mutu yang dipilih untuk menyatakan standar mutu
produk (Soekarto, 1985).
Sifat mutu yaitu sifat yang dapat diamati, dianalisa atau diukur dari produk.
Sifat-sifat itu dapat berupa sifat fisik objektif ataupun sifat organoleptik subjektif
berupa rasa, bau, dan tekstur. Termasuk dalam sifat fisik objektif ialah susunan
kimia, kadar air, berat, ukuran derajat putih, dan indeks refraksi. Sifat-sifat ini
semua dapat diukur baik dengan alat fisik maupun secara uji organoleptik
(Soekarto, 1985).
2.9. Keripik Pisang
Keripik pisang adalah irisan pisang yang telah digoreng sampai garing
(Tarwiyah, 2001).
2.10. Marshmallow
Marshmallow merupakan sejenis makanan ringan. Produk ini bertekstur
seperti busa, lembut, meleleh di dalam mulut dengan bentuk, aroma, dan
warna-warni
yang
menarik,
sehingga
sangat
menarik
bagi
anak-anak
(Arintawati, 2006).
Marshmallow di negeri Barat tempatnya berasal disukai baik oleh anak-anak
maupun orang dewasa. Marshmallow dapat dikonsumsi langsung maupun diolah
terlebih dahulu, dimakan dengan atau tanpa dicampur dengan makanan lain. Cara
pemanggangan merupakan cara mengolah marshmallow yang cukup populer
(Arintawati, 2006).
Marshmallow sangat mudah meleleh sehingga hanya dengan menggunakan
lilin, proses pemanggangannya dapat dengan mudah dilakukan. Tingkat
pemanggangan yang dilakukan tergantung selera (Arintawati, 2006).
2.11. Kacang Atom Putih
Kacang atom putih merupakan kacang yang dilapisi oleh tepung dan diberi
perasa agar terasa guruh dan bentuknya bulat-bulat kecil lebih mirip seperti pilus
tetapi kacang atom ini lebih besar.
2.12. Yupi
Yupi adalah makanan sejenis permen yang tekturnya elastis dan kenyal
seperti jenis soft candy tetapi pada yupi ini diberikan taburan gula agar menjadi
manis dan teksturnya agak kasar, selain itu diberi pewarna agar tambah menarik.
2.13. Saos Sambal
Sambal atau saus cabe adalah saus yang diperoleh dari pengolahan cabe
yang matang dan berkualitas baik dengan tambahan bahan-bahan lain yang
digunakan sebagai bahan pembantu. Bahan-bahan tambahan yang digunakan
sangat bervariasi, tetapi yang umum ditambahkan adalah garam, gula, bawang
putih, dan bahan pengental (maizena atau juga tapioka). Pati digunakan sebagai
bahan pengikat dan memberikan penampakan yang mengkilap. Rasa dan mutu
saus cabe sangat tergantung mutu dan varietas cabe yang digunakan sebagai bahan
baku utamanya. Suhu pemanasan dalam pembuatannya sangat berpengaruh
terhadap warna yang dihasilkan (Anonim, 2009).
2.14. Yoghurt
Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri.
Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi
produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)
menghasilkan asam laktat, yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan
tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yoghurt. Yoghurt sering dijual apa
adanya, bagaimanapun juga rasa buah, vanilla atau coklat juga populer
(Anonim, 2009).
mulut, sampel dilihat dari perabaan (keras, rapuh, renyah, lembut, kenyal, halus,
dan kasar), lalu tulis pada lembar pengamatan.
Metode percobaan karakteristik makanan padat/setengah padat berdasarkan
pencicipan, sampel dilihat dari manis, asam, asin, pahit, biasa, lalu tulis pada
lembar pengamatan.
3.3.2 Metode Percobaan Karakteristik Makanan Cair
Metode percobaan karakteristik makanan cair berdasarkan penglihatan,
sampel dilihat dari warna, jernih, keruh, kental, encer, lalu tulis pada lembar
pengamatan.
Metode
percobaan
karakteristik
makanan
cair
berdasarkan
dan
Pembahasan
Karakteristik
Makanan
Bentuk
Ukuran
Warna
Kesegaran
warna
Elips tipis
Besar
Kuning agak
coklat
Cukup Segar
Bulat
Kecil
Cukup Segar
Bulat
bolong
tengah
Sedang
Hijau,
Kuning,Putih
Cukup Segar
Besar
Putih
Segar
Marshmallow
Bulat
blueberry (Curah)
(Sumber : Meja 17, 2009)
Bentuk
Ukuran
Warna
Kesegaran
warna
Lonjong
Sedang
Kuning
Cukup Segar
Bulat
Kecil
putih
Cukup Segar
Yupi (Curah)
Bulat
Kecil
Hijau,
Kuning,Putih
Segar
Marshmallow
blueberry (Curah)
Bulat
Sedang
Putih
Segar
Keripik Pisang
(Curah)
Kacang Atom
Putih (Garuda)
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
dari yupi (Curah) berbentuk bulat bolong tengah, berukuran sedang, berwarna
hijau kuning putih, dan kesegaran warnanya cukup segar sedangkan berdasarkan
pengamatan hasil bersama dapat diketahui bahwa karakteristik kenampakan dari
yupi berbentuk bulat, berukuran kecil, berwarna hijau kuning putih, dan kesegaran
warnanya segar.
Terdapat perbedaan dari hasil pengamatan individu dan hasil pengamatan
bersama yaitu bentuk keripik pisang (Curah) hasil individu elips tipis sedangkan
hasil bersama lonjong, ukuran keripik pisang hasil individu besar sedangkan hasil
bersama sedang, warna keripik pisang (Curah) hasil individu kuning agak
kecoklatan sedangkan hasil bersama kuning, kesegaran warna pada yupi hasil
individu cukup segar sedangkan hasil bersama segar, warna kacang atom pituh
hasil individu putih agak krem sedangkan hasil bersama putih.
4.1.2 Hasil Percobaan dan Pembahasan Karakteristik Makanan Padat/Setengah
Padat berdasarkan Pembauan/Penciuman
Tabel 3. Hasil Percobaan Mempelajari Sifat-sifat Inderawi Makanan
Padat/Setengah Padat berdasarkan Pembauan terhadap Keripik pisang (Curah),
kacang atom putih (Garuda), yupi (Curah), Marshmallow Rasa blueberry (Curah)
Karakteristik Bau
Tingkat Kenampakan
Contoh
Tak
Agak
Sangat Sangat
Agak
Biasa
Berbau Tajam Tajam
Suka
Suka
Keripik Pisang
(Curah)
Kacang Atom Putih
(Garuda)
Yupi (Curah)
Marshmallow
blueberry (Curah)
(Sumber : Meja 17, 2009)
(Curah)
Kacang Atom Putih
(Garuda)
Yupi (Curah)
Marshmallow
blueberry (Curah)
(Sumber : Kelompok II, 2009)
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
bersama dapat diketahui bahwa karakteristik bau dan tingkat kenampakan dari
marshmallow rasa blueberry berbau agak tajam dan kenampakannya sangat suka.
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
penting pengujian bau karena dapat dengan cepat dapat memberikan hasil
penilaian produksinya disukai atau tidak (Soekarto, 1985).
4.1.3 Hasil Percobaan dan Pembahasan Karakteristik Makanan Padat/Setengah
Padat berdasarkan Perabaan
Tabel 5. Hasil Percobaan Mempelajari Sifat-sifat Inderawi Makanan Padat/Setengah
Padat berdasarkan Perabaan menggunakan Jari Tangan terhadap Keripik Pisang (Curah),
Kacang atom putih (Garuda), yupi (Curah), dan Marshmallow blueberry (Curah)
Karakteristik Perabaan
Contoh
Lembut
Keras
Elastis
Kenyal
Keripik Pisang (Curah)
Yupi (Curah)
Marshmallow blueberry
(Curah)
(Sumber : Meja17, 2009)
(Garuda)
Yupi (Curah)
Marshmallow blueberry
(Curah)
(Sumber : Kelompok II, 2009)
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik perabaan dari kacang atom putih (Garuda) adalah keras sedangkan
berdasarkan pengamatan hasil bersama dapat diketahui bahwa karakteristik
perabaan dari kacang atom putih adalah keras.
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
(Curah)
Kacang Atom
Putih (Garuda)
Yupi (Curah)
Marshmallow
blueberry
(Curah)
(Sumber : Meja 17, 2009)
Tabel 8. Hasil Percobaan Bersama Mempelajari Sifat-sifat Inderawi Makanan
Padat/Setengah Padat berdasarkan Perabaan menggunakan Indera Mulut terhadap
Keripik Pisang (Curah), Kacang atom putih (Garuda), yupi (Curah), dan
Marshmallow blueberry (Curah)
Karakteristik Perabaan
Contoh
Keras Rapuh Renyah Lembut Kenyal Halus Kasar
Keripik Pisang
(Curah)
Kacang Atom
Putih (Garuda)
Yupi (Curah)
Marshmallow
blueberry
(Curah)
(Sumber : Kelompok II, 2009)
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
(Garuda)
Yupi (Curah)
Marshmallow blueberry
(Curah)
(Sumber : Meja 17, 2009)
Tabel 10. Hasil Percobaan Bersama Mempelajari Sifat-sifat Inderawi Makanan
Padat/Setengah Padat berdasarkan Pencicipan terhadap Keripik Pisang (Curah),
Kacang atom putih (Garuda), yupi (Curah), dan Marshmallow blueberry (Curah)
Karakteristik Cicip
Contoh
Manis
Asam
Asin
Pahit
Biasa
Keripik Pisang (Curah)
(Garruda)
Yupi (Curah)
Marshmallow blueberry
(Curah)
(Sumber : Kelompok II, 2009)
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
bersama dapat diketahui bahwa karakteristik cicip dari kacang atom putih adalah
asin.
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
oleh
garam
dapur
dan
asam
oleh
asam
tartiat
atau
asam
lainnya
(Kartika, dkk.,1988).
Rasa manis pada gula akan bertambah apabila konsentrasi gula semakin
tinggi sampai konsentrasi tertentu rasa enak yang ditimbulkannya akan menurun,
begitupula dengan rasa yang lain. Umumnya bahan pangan tidak hanya terdiri dari
salah satu rasa, tetapi merupakan gabungan berbagai macam, rasa secara terpadu
sehingga menimbulkan cita rasa yang utuh (Kartika, dkk.,1988).
Rasa manis mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada pinggir lidah,
rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada belakang lidah. Indera perasa ini
dipengaruhi oleh suhu, medium rasa yang dipakai, sensivitas seseorang, interaksi
bermacam rasa dan kondisi fisik seseorang (Kartika, dkk.,1988).
4.1. Hasil Percobaan dan Pembahasan Karakteristik Makanan Cair
4.2.1 Hasil Percobaan dan Pembahasan Karakteristik Makanan Cair berdasarkan
Penglihatan
Tabel 11. Hasil Percobaan Mempelajari Sifat-sifat Inderawi Makanan Cair
berdasarkan Penglihatan terhadap, Gula Asam (ABC), Teh Celup (Sariwangi),
Yoghurt Mangga (Cimory), dan Saos Sambal (ABC).
Karakteristik Kenampakan
Contoh
Warna Jernih Keruh Kental Encer
Gula Asam (ABC)
Coklat
Coklat
Teh Celup (Sariwangi)
agak
merah
Yoghurt mangga (Cimory)
Krem
Yoghurt mangga
(Cimory)
Saos Sambal (ABC)
Yoghurt mangga
(Cimory)
Saos Sambal (ABC)
pengamatan hasil bersama dapat diketahui bahwa karakteristik bau dan tingkat
kesukaan dari saos sambal berbau sangat tajam dan sangat suka.
Berdasarkan karakteristik makanan cair dengan menggunakan indera
penciuman dapat diketahui bahwa karakteristik bau dan tingkat kesukaan dari gula
asam (ABC) berbau sangat tajam dan biasa sedangkan berdasarkan pengamatan
hasil bersama dapat diketahui bahwa karakteristik bau dan tingkat kesukaan dari
gula asam berbau sangat tajam dan biasa.
Berdasarkan karakteristik makanan cair dengan menggunakan indera
penciuman dapat diketahui bahwa karakteristik bau dan tingkat kesukaan dari
yoghurt mangga (Cimory) berbau sangat tajam dan biasa sedangkan berdasarkan
pengamatan hasil bersama dapat diketahui bahwa karakteristik bau dan tingkat
kesukaan dari yoghurt mangga berbau sangat tajam dan biasa.
Berdasarkan karakteristik makanan cair dengan menggunakan indera
penciuman dapat diketahui bahwa karakteristik bau dan tingkat kesukaan dari teh
celup (Sariwangi) berbau agak tajam dan sangat suka sedangkan berdasarkan
pengamatan hasil bersama dapat diketahui bahwa karakteristik bau dan tingkat
kesukaan dari teh celup berbau agak tajam dan sangat suka.
Terdapat perbedaan dari hasil pengamatan individu dan hasil pengamatan
bersama yaitu tingkat kesukaan gula asam (ABC) hasil individu agak suka
sedangkan hasil bersama biasa.
tawar
Yoghurt mangga (Cimory)
Gula asam memiliki rasa manis dan asam karena dalam komposisinya
berdasarkan terdapat gula, asam jawa, gula kelapa sehingga menyebabkan rasanya
menjadi manis dan asam.
Teh celup memiliki rasa pahit karena dalam komposisinya tidak terdapat
gula hanya teh dan aroma melati, tidak ditambahkan dengan gula sehingga
menyebabkan rasanya menjadi pahit.
V KESIMPULAN
Bab ini membahas mengenai kesimpulan.
5.1. Kesimpulan
5.1.1 Kesimpulan Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
tingkat kenampakan dari keripik pisang (Curah) berbau agak tajam dan
kenampakannya biasa.
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
Keripik pisang (Curah) memiliki rasa asin, karena dalam komposisi bahan
ada penambahan garam, sehingga menyebabkan rasanya menjadi asin.
Berdasarkan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
karakteristik
makanan
padat/setengah
padat
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Keripik Pisang. id.wikipedia.org. diakses 12 April 2008.
Anonim. 2007. Yoghurt. id.wikipedia.org. diakses 12 Mei 2009.
Anonim. 2007. Teh. id.wikipedia.org. diakses 12 Mei 2009.
Arintawati, Ir Muti. 2006. Marshmallow
www.republika.co.id. diakses 12 Mei 2009.
yang
Perlu
Diwaspadai.
DISKUSI
1. Pendapat saya tentang aplikasi lapangan dari materi praktikum ini adalah
bahwa penerapan materi ini sangat diperlukan dalam menentukan mutu suatu
produk atau komoditi. Dengan dilakukannya uji organoleptik, maka dapat
diketahui secara pasti tingkat kesukaan dari penguji yang mewakili manusia pada
umumnya. Aplikasinya pada produsen susu misalnya, memerlukan uji
organoleptik dari banyak orang untuk menentukan tingkat kesukaan yang nantinya
akan dipertimbangkan untuk menentukan jumlah produksi dan atau untuk
memperbaiki kualitas produknya.
2. Cara menerangkan karakteristik jambu biji adalah dengan menerangkan
bahwa jambu biji adalah jenis buah berbentuk bulat seperti apel, keras, besarnya
juga hampir sama dengan apel, di dalamnya banyak sekali biji kecil-kecil, rasanya
manis dan kesat seperti salak, warnanya hijau segar. Sedangkan karakteristik
dodol adalah semacam kue, berbentuk persegi, berwarna cokat tua seperti gula
merah, lembut, kenyal, dan rasanya sangat manis. Karakteristik kerupuk adalah
renyah, rapuh, keras, bentuknya bulat, berwarna putih kekuningan, dan rasanya
asin.
3. Sifat organoleptik untuk setiap jenis makanan tidak harus sama, bahkan harus
berbeda, setiap jenis makanan pasti memiliki karakteristik yang khas yang tidak
dimiliki jenis makanan lainnya. Misalnya, karakteristik dodol dan kerupuk, dodol
berbentuk persegi, berwarna coklat segar, berbau agak tajam, lembut, kenyal,
halus, dan rasanya sangat manis. Dodol memiliki karakteristik bentuk bulat,
berwarna putih, berbau agak tajam, keras, renyah, dan rasanya asin.
4. Perbedaan dan persamaan setiap jenis makanan penting diketahui agar kita
dapat membedakan makanan yang kita makan, dari pengetahuan itu juga kita
dapat menilai mutu atau kualitas jenis makanan.
5. Sifat karakteristik yang benar-benar menentukan tingkat kesukaan adalah
karakteristik cicip, karena dibandingkan dengan yang lain, karakteristik cicip
adalah sifat yang sangat sensitif, orang bisa menyukai suatu jenis makanan jika
rasanya enak walaupun kenampakannya tidak baik, karakteristik lain hanyalah
sifat pendukung yang berfungsi untuk menambah selera atau menarik selera
orang.
Oleh
Nama
NRP
Kelompok
Meja
Asisten
Tanggal Praktikum
: Meiza Maajid P.
: 083020033
: I (satu)
: 15 (lima belas)
: Isni Dewi Anggraini
: 28 Maret 2011
2011