II.
III.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. Nurzikriani
Umur
: 24 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Belum Menikah
Pendidikan
: S1
Alamat
:
Tanggal pemeriksaan
: 6 Juni 2014
RIWAYAT PSIKIATRI
(diperoleh dari alloanamnesis, autoanamnesis dan status pasien)
RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
Sulit tidur
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Dialami sejak 3 4 bulan yang lalu, kadang hanya tidur 3 5 jam per hari.
Pasien pernah minum obat di apotek. Pada saat bekerja pasien merasa oleng
apabila terkena sinar matahari, tegang di daerah leher, kadang berkeringat
dingin, mudah lelah, dan konsentrasi menurun. Menurut pasien, ini dirasakan
secara tiba tiba, sebelumnya tidak mempunyai masalah atau hal yang perlu
dicemaskan. Akhir akhir ini pasien cepat emosi, susah tidur dan mengganggu
pekerjaan dan mengakibatkan pasien beberapa kali tidak masuk kantor.
-
Hendaya/disfungsi :
* Hendaya dalam bidang sosial (-)
* Hendaya pekerjaan (+)
* Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (-)
berkurang.
AUTOANAMNESIS
DM = Dokter Muda
DM : Assalamu alaikum
P
: Walaikum salam dok.
P = Pasien
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
V.
VI.
E. Proses Berpikir
1. Arus pikiran :
a. Produktivitas : cukup
b. Kontuinitas : relevan dan koheren
c. Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi pikran :
a. Preokupasi : tidak ada
b. Gangguan isi pikir : tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik
G. Daya Nilai
1. Norma sosial : baik
2. Uji daya nilai : baik
3. Penialian realitas : baik
H. Tilikan (Insight)
Derajat VI (menyadari dirinya sakit dan perlu mendapatkan pengobatan).
I. Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan Fisik :
A. Status Internus
Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 85x/menit, suhu tubuh 36,5C,
pernapasan 20x/menit. Konjungtiva anemis (-), sklera ikterus (-), kulit
sianosis (-). Bunyi pernapasan vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-). Cor
dalam batas normal. Abdomen dalam bats normal. Ekstremitas atas dan
bawah dalam batas normal.
B. Status Neurologis
Kesadaran GCS 15 (E4M6V5). Fungsi kortikal luhur dalam batas normal.
Tanda rangsang menings: kaku kuduk (-), kernigs sign (-). Nervus
kranialis dalam batas normal, pupil bulat isokor. Fungsi motorik dan
sensorik dalam batas normal. Tidak ditemuukan tanda bermakna dari
VII.
pemeriksaan neurologis.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang laki-laki umur 29 tahun datang ke poliklinik jiwa dengan
keluhan susah tidur yang dialami sejak 3 4 bulan dan memberat 5 hari
terakhir. Pasien merasa pusing, tegang pada daerah leher, keringat dingin, dan
jika pasien beraktivitas pasien cepat lelah dan konsentrasi menurun. Ketika
terbangun pasien tidak dapat tidur kembali. Pada status mental didapatkan
kesadaran baik, perilaku dan aktivitas psikomotor yang tenang. Berbicara
spontan, lancar, dan intonasi sedang, afek cemas, mood cemas, dan empati
dapat dirabarasakan, pengetahuan dan kecerdasan sesuai taraf pendidikan.
Daya konsentrasi menurun, orientasi dan daya ingat baik. Produktivitas baik,
kontinuitas relevan, pengendalian impuls baik, tilikan VI.
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I :
Berdasarkan Autoanamnesis dan pemeriksaan status mental ditemukan
adanya keluhan sulit tidur disertai pusing, leher tegang, sulit konsentrasi,
cepat lelah, cepat emosi sehingga menimbulkan penderitaan bagi pasien dan
orang lain sehingga pasien dikatakan mengalami gangguan jiwa.
Pada pemeriksaan status mental tidak ditemukan hendaya berat dalam
menilai realita sehingga pasien dikatakan mengalami gangguan jiwa non
psikotik. Pada pemeriksaan status interna dan neurologi tidak ditemukan
kelianan, maka pasien dikatakan mengalami gangguan jiwa non psikotik non
organik.
Pada pasien ini ditemukan adanya tanda kecemasan berupa pusing, tegang
pada daerah leher, keringat dingin, tanda tanda depresi berupa sulit
konsentrasi, cepat lelah, yang dirasakan 3 4 bulan ini. Maka berdasarkan
PPDGJ-III didiagnosis gangguan campuran anxietas dan depresi (F41.2).
Aksis II
Ciri kepribadian tidak khas.
Aksis III
Tidak ada diagnosis.
Aksis IV
Tidak jelas.
Aksis V
GAF Scale 70-61 (berupa gejala ringan, dan menetap. Disabilitas ringan
IX.
Diduga
terdapat
keseimbangan
neurotransmitter,
maka
pasien
memerlukan famakoterapi.
Psikologik
Ditemukan adanya perasaan cemas sehingga pasien memerlukan
psikoterapi.
Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya ringan dalam bidang sosial dan pendidikan
sehingga pasien butuh sosioterapi.
X.
XI.
PROGNOSIS
Bonam
Faktor pendukung :
- Tidak ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
- Belum menikah
- Dukungan keluarga baik
Faktor penghambat :
- Faktor stressor tidak diketahui
- Onset kronik
DISKUSI/PEMBAHASAN
Menurut PDGJ-III termasuk gangguan campuran anxietas dan depresi
(F41.2) karena berdasarkan hasil wawancara, pasien memenuhi kriteria gejala
gejala anxietas