Anda di halaman 1dari 17

PERCOBAAN I

PENGENALAN MIKROSKOP

A. Tujuan
1. Mengenal bagian-bagian mikroskop dan fungsinya.
2. Mempelajari pembentukan bayangan pada mikroskop.

B. Dasar Teori
1. Pengertian mikroskop
Mikroskop berasal dari bahasa yunani yakni micron berarti kecil dan
scopos berarti tujuan merupakan alat untuk melihat objek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata telanjang. Pengertian lain dari mikroskop adalah
sebuah sistem lensa yang menghasilkan bayangan maya yang diperbesar
dari suatu objek yang kecil (Prasetio, 1992).
2. Sejarah mikroskop
Pada abad XIII Roger Bacon (1214-1297) telah mengetahui prinsip
pengetahuan optik, ia bekerja dengan memakai lensa sederhana sebagai kaca
mata. Pada pengetahuan 1600 Hans dan Zaccharias (putra jerman dari
pekerja kaca mata) menemukan mikroskop ganda. Alat ini sangat berbeda
dengan mikroskop sederhana yang memakai lensa tunggal. Galileo (15641642) mengembangkan teleskop dengan prinsip dasar lensa disusun secara
seri.

Pada

tahun 1965 Robert Hooke mula-mula menulis tentang sel

tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan yang diamati di bawah mikroskop


ganda.
Pada abad XIX ahli optika menawarkan mikroskop untuk dijual di segala
penjuru kota di eropa. Antony Van Leuwenhoek mula-mula menggunakan
mikroskop sederhana pada bidang mikrobiologi yaitu memakai lensa
sederhana berukuran diameter 270 mm. Selanjutnya dalam pemakaian
mikroskop untuk memperoleh ketajaman dan pembesaran dari objek yang
diamati diperlukan pengetahuan tentang metode lensa kombinasi. Pada
tahun 1880 telah dibuat mikroskop kompound, tahun 1903 diperkenalkan
1

mikroskop medan gelap (dark-field microscope), ultraviolet illumination


(1925), electron microscope (1940) dan phase contrast microscope (1944).
(Gabriel, 1996)
3. Jenis-jenis mikroskop
Mikroskop terdiri dari lensa-lensa yang diatur sedemikian rupa sehingga
gambar dari spesimen yang diperbesar dapat dilihat oleh pengamat.
Perbedaan mikroskop terdapat pada panjang gelombang elektromagnetik
yang digunakan untuk memproduksi gambar, keadaan lensa dan pengaturan
lensa, metode yang digunakan untuk melihat gambar, serta fungsi
mikroskop itu sendiri. Mikroskop

yang umum digunakan dalam

mikrobiologi yaitu:
a. Mikroskop cahaya yaitu mikroskop yang menggunakan cahaya tampak
(visible light) sebagai sumber cahaya untuk pengamatan specimen.
b. Mikroskop medan terang merupakan mikroskop cahaya yang umum
digunakan untuk mengamati mikroorganisme.
c. Mikroskop medan gelap (darkfield microscope) digunakan untuk
mengamati mikroorganisme yang tidak dapat diamati dengan mikroskop
medan terang.
d. Mikroskop pendar (fluoresen) menggunakan sinar ultraviolet sebagai
sumber cahaya.
e. Mikroskop fase kontras digunakan untuk mengamati strukrur internal
mikroorganisme dengan sinar-X dan berguna menambah kontras saat
mengamati spesimen yang transparan.
f. Mikroskop elektron digunakan untuk mengamati objek yang berukuran
lebih kecil dari 0,2 mm, menggunakan berkas elektron yang mempunyai
panjang gelombang pendek sebagai sumber pencahayaan.
(Pratiwi, 2008)
4. Bagian mikroskop dan fungsinya
Mengetahui akan bagian mikroskop dan fungsinya dari masing-masing
bagian adalah penting untuk dapat memilih mikroskop yang sesuai dengan
tujuan penggunaanya. Adapun bagian mikroskop yang memegang peranan

dalam penggunaannya adalah bagian mikroskop yang mengatur pembesaran


dan bagian mikroskop yang mengatur cahaya (Gabriel, 1996).
a. Bagian mikroskop yang mengatur pembesaran
Pembesaran dari suatu mikroskop merupakan hasil dari dua lensa
yaitu lensa objektif yang terletak di dekat objek, dan lensa okuler yang
terletak di bagian atas di dekat mata orang yang melihatnya.
(Fardiaz, 1992)
1) Lensa objektif
Lensa objektif memegang peranan sangat penting dalam sistem
lensa mikroskop. Kebanyakan mikroskop mempunyai tiga sampai
empat buah lensa objektif yang terpasang pada bagian bawah bodytube mikroskop yang sewaktu-waku dapat diganti sesuai dengan
kebutuhan (Gabriel, 1996).
Untuk memperoleh berbagai tingkat pembesaran, setiap mikroskop
pada umumnya dilengkapi dengan tiga buah lensa objektif yang
dipasang pada nosepiece yang dapat diputar, yaitu lensa objektif
berkekuatan rendah (low power, 16 mm) yang ditandai dengan angka
10 pada bagian luarnya dan mempunyai jarak kerja 5-8,3 mm. Lensa
objektif berkekuatan tinggi (high dry, 4 mm) yang ditandai dengan
angka 40, 43, 44, atau 45, dan mempunyai jarak kerja 0,46-0,72
mm. Lensa objektif minyak immersi (immersion oil, 1,8 mm) yang
ditandai dengan angka 95, 97, atau 100 dan mempunyai jarak
kerja 0,13-0,14 mm (Fardiaz, 1992).
Pada objektif kuno sering dicantumkan 16 mm (=10), 4 mm
(=43), 1,8 mm (=100 oil immersion). Kadang kala dicantumkan
panjang fokus lensa dalam inci misalnya 2/3, 1/6, dan 1/12 inci
ekivalen dengan 100 (oil immersion). Ada angka lain yang tercantum
pada objektif adalah Numerical aparture (NA). Lensa objektif yang
dipakai tanpa menggunakan minyak immersi mempunyai NA
maksimum 1 (satu). Lensa minyak immersi mempunyai NA
maksimum 1,5 (Gabriel, 1996).

2) Lensa okuler
Okuler mikroskop atau eyepiece microscope terletak diatas tabung
mikroskop yang dipakai pengamat untuk melihat bayangan yang
dibentuk oleh lensa objektif. Lensa pada okuler mempunyai fungsi
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh objektif. Lensa pada
okuler mempunyai fungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh objektif. Di atas atap okuler tertera 5, 10, 15. Okuler dengan
pembesaran ke atas sangat baik bila dikombinasikan dengan objektif
yang berkualitas tinggi, apabila dengan objektif yang berkualitas
rendah, pembesaran yang dihasilkan oleh okuler akan jelek. Total
pembesaran bayangan dari pengamatan benda adalah hasil perkalian
antara pembesaran objektif dengan pembesaran okuler. Misalnya
objektif mempunyai pembesaran 40, okuler mempunyai pembesaran
5 maka total pembesaran yang dihasilkan adalah 200 kali.
(Gabriel, 1996)
3) Tabung badan mikroskop (body tube of microscope)
Tabung badan mikroskop disebut pula draw tube atau tabung
gambar yang memisahkan objektif dengan okuler. Tiap mikroskop
akan berfungsi apabila mempunyai panjang tabung badan tertentu.
Apabila panjang tabung badan mikroskop dibuat lebih panjang dari
ketentuan maka bayangan akan tampak buram. Tabung badan
mikroskop dibagi dalam dua macam yaitu tabung mekanis
(mechanical tube) mempunyai panjang 160 mm. Dan tabung optik
(optical tube) mempunyai panjang kurang dari 160 mm.
(Gabriel, 1996)
b. Bagian mikroskop yang mengatur cahaya
Penyinaran benda yang akan diamati memegang peranan yang sangat
penting. Penyinaran yang ideal bervariasi, tergantung faktor pembesaran
dan kepadatan objek yang diamati. Para pemakai mikroskop selalu
memulai dengan penyinaran maksimum kemudian dikurang perlahanlahan agar bayangan yang dibentuk tampak kontras yang jelas. Bagian

mikroskop yang mengatur cahaya adalah cermin datar, cermin cekung,


kondensor dan diagfragma iris, coarse atau alat pengatur fokus secara
kasar dan fine adjustment atau alat pengatur fokus secara halus.
(Gabriel, 1996)
1) Cermin
Cermin dipakai untuk menangkap cahaya dan merefreksi cahaya
ketingkat berikutnya yaitu kondensor. Tiap mikroskop mempunyai
dua buah cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Dengan
menggunakan

objektif

menggunakan

cermin

dengan
cekung,

pembesaran

lemah

sebaiknya

tetapi

peneliti

biasanya

para

menggunakan cermin datar (Gabriel, 1996).


2) Kondensor
Kondensor merefleksikan cahaya dari cermin untuk selanjutnya
difokuskan oleh kondensor tepat pada benda yang diamati. Kondensor
dapat digerakkan, dan penyetelan yang tepat untuk penyinaran
cuplikan yang optimum sangat penting. Perlengkapan kondensor ialah
lensa kondensor, diafragma iris, dan tempat filter yang kedalamnya
dapat kita sorongkan filter kelabu, filter warna, atau filter polarisasi
yang tepat. Kondensor biasanya harus digunakan hampir pada batas
atas

gerakannya.

Kecerahan

gambar

menyorongkan filter berkerapatan

harus

disetel

dengan

netral dan jangan dengan

menurunkan kondensor atau penutup diafragma iris. Tingkat


diafragma iris menentukan tebal medan dan dan kejelasan
pengamatan. Tingkap ini harus dibuka sebesar mungkin. Hal tersebut
dapat diperiksa dengan melepas okuler (atau memasang lensa
Bertrand). Penutupan diafragma menambah tebal medan tetapi
mengurangi kejelasan pengamatan (Stahl, 1985).
3) Coarse dan fine adjustment
Alat untuk mengatur naik turunnya tabung tubuh mikroskop agar
bayangan terfokuskan, alat itu disebut coarse adjustment dan fine
adjustment. Coarse adjustment sebaiknya jangan diputar ke bawah

untuk mencari fokus, melainkan mula-mula dalam posisi di bawah


dekat dengan objek gelas, kemudian diputar ke atas untuk mencari
fokus. Fine adjustment prinsipnya sama dengan coarse, hanya saja
fine adjustment didesain untuk menaikkan atau menurunkan tabung
tubuh mikroskop secara perlahan-lahan (Gabriel, 1996).
5. Resolving Power (Daya resolusi)
Total pembesaran merupakan hasil dari pembesaran dua buah sistem
lensa, maka seharusnya total pembesaran dapat dinaikkan dengan cara
menambah lebih banyak lensa. Tetapi sebenarnya tidak sedemikian halnya,
karena suatu lensa dibatasi oleh sifatnya yang disebut resolving power.
Resolving power adalah kemampuan dari suatu lensa untuk melihat sebuah
benda sebagai objek yang terpisah secara jelas. Sifat resolving power lensa
dipengaruhi oleh panjang gelombang sinar dan numerical aperture (NA)
dari lensa. NA merupakan fungsi dari indeks refraksi dan sudut aperture
lensa objektif.
Resolving power berbanding terbalik dengan resolusi. Oleh karena itu,
resolusi dapat dipertinggi dengan cara menurunkan resolving power yaitu
menggunakan sinar dengan panjang gelombang yang lebih pendek, dan
menaikkan NA dengan cara mempertinggi indeks refraksi antara objek dan
lensa objektif atau menaikan sudut apertur lensa objektif. Oleh karena itu,
objek terkecil yang dapat dilihat melalui suatu mikroskop sederhana
tergantung dari panjang gelombang terpendek dari sinar tampak (visible)
dan lensa objektif yang mempunyai NA maksimum. Jadi, penggunaan sinar
biru yang mempunyai panjang gelombang pendek lebih baik daripada sinar
merah yang mempunyai panjang gelombang lebih tinggi. Akan tetapi karena
spektrum sinar tampak relatif sempit (antara 400 dan 700 nm), maka usaha
untuk menaikkan resolusi dengan cara menurunkan panjang gelombang
sangat terbatas. Salah satu cara lainnya untuk menaikkan NA lensa adalah
dengan menggunakan suatu kondensor (Fardiaz, 1992).

6. Koreksi terhadap aberasi lensa mikroskop


Lensa mikroskop biasanya terjadi aberasi kromatik dan sferik. Aberasi
merupakan penyimpangan dari teori ideal sebuah lensa yang menyebabkan
berkurangnya kualitas gambar. Aberasi kromatik dan sferik pada lensa
objektif biasanya dikoreksi dengan cara menggabungkan lensa-lensa
elementer sedemikian rupa sehingga aberasi dari satu lensa dapat
dikompensasikan oleh lensa yang lain. Masing-masing lensa dibuat dengan
kaca tertentu yang mempunyai indeks bias tertentu pula.
a. Objektif akhromat, mengoreksi aberasi kromatik untuk dua warna dan
mengoreksi aberasi sferik untuk satu warna.
b. Objektif apokhromat, mengoreksi aberasi kromatik untuk tiga warna dan
koreksi aberasi sferik untuk dua warna.
c. Objektif fluorite, kualitas antara akhromat dan apokhromat, harga lebih
murah dari apokhromat karena susunannya sederhana. Pembuatannya
menggunakan bahan fluorite yang mempunyai indeks bias sangat rendah.
d. Objektif planakhromat, seperti pada objektif akhromat dengan fungsi
tambahan mengoreksi bayangan menjadi datar (menghilangkan curvature
atau kelengkungan).
e. Objektif planapokhromat, seperti apokhromat dengan fungsi tambahan,
yaitu dapat mengkoreksi bayangan menjadi datar. Objektif semacam ini
yang paling mahal dan paling sesuai untuk pengamatan kritis dan untk
fotografi bewarna. Pada objektif apokhromat yang lama, koreksi untuk
aberasi sferik dibagian tepi biasanya sedikit berlebihan atau over
corrected. Untuk mengkompensasikan over correction ini, objektif
dikombinasikan dengan okuler yang disebut compensating eye piece.
(Gabriel, 1996)

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Cover glass
b. Gelas kimia 50 ml
c. Mikroskop cahaya binokuler
d. Mikroskop cahaya monokuler
e. Mikroskop camera
f. Object glass
g. Pipet tetes
h. Preparat
2. Bahan
a. Aquadest
b. Koran

D. Prosedur Kerja
1. Mikroskop cahaya binokuler
a. Dipotong kecil koran yang bertuliskan huruf e.
b. Diletakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di
hadapan pemakai.
c. Disambungkan ke aliran listrik.
d. Dinyalakan mikroskop.
e. Diletakkan huruf e pada object glass dan diberi aquadest, jangan
sampat terdapat udara di dalam preparat tersebut lalu tutup dengan cover
glass. Kemudian diletakkan di meja preparat tepat pada lubang preparat
dan jepit dengan penjepit objek/benda.
f. Diatur fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar
pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam
diputar pemutar halus.

g. Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar


gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 104, 1010 dan 1040,
dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
h. Diamati bayangan terbentuk pada mikroskop.
i. Digambar bayangan yang terbentuk sesuai dengan perbesarannya dan
diberi keterangan.
2. Mikroskop cahaya monokuler
a. Dipotong kecil koran yang bertuliskan huruf e.
b. Diletakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di
hadapan pemakai.
c. Diputar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada
pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada
revolver.
d. Diatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk,
hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang
pandang).
e. Diletakkan huruf e pada object glass dan diberi aquadest, jangan
sampai terdapat udara di dalam preparat tersebut lalu tutup dengan cover
glass. Kemudian diletakkan di meja preparat tepat pada lubang preparat
dan jepit dengan penjepit objek/benda.
f. Diatur fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar
pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam
diputar pemutar halus.
g. Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar
gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 105, 1010 dan 1012,5,
dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
h. Diamati bayangan terbentuk pada mikroskop.
i. Digambar bayangan yang terbentuk sesuai dengan perbesarannya dan
diberi keterangan.

E. Hasil Pengamatan
1. Tabel pengamatan
a. Bagian-bagian mikroskop
No
1.

Gambar

Keterangan

Mikroskop cahaya monokuler

a. Lensa okuler
b. Tabung mikroskop
c. Pemutar kasar

d. Revolver
e. Lensa objektif

d
c

f. Lengan mikroskop

e
g

g. Meja preparat

h
f

h. Penjepit objek

i
j

i. Cermin
j. Kaki mikroskop

2.

Mikroskop cahaya binokuler

a. Lensa okuler
b. Lengan mikroskop

c. Revolver
d. Lensa objektif
b

e. Penjepit objek

c
d

f. Meja preparat
g. Kondensor

e
h

f
g
i
j

h. Pemutar halus
k

i. Diafragma
j. Sumber cahaya
k. Pemutar kasar

10

k. Pengamatan Mikroskop
No.
1.

Gambar

Keterangan
Huruf e perbesaran 10 x 4
Bayangan yang terbentuk:
a. Maya
b. Terbalik
c. Diperbesar

2.

Huruf e perbesaran 10 x 10
Bayangan yang terbentuk:
a. Maya
b. Terbalik
c. Diperbesar

11

F. Pembahasan
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
mikroskopik atau renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopik, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil sehingga tidak mudah
terlihat oleh mata.
Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibagi menjadi dua yaitu
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri ada yang
menggunakan sinar matahari sebagai sumber cahaya ada pula yang
menggunakan cahaya lampu dan menggunakan listrik yang menjadi sumber
tenaganya.
Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa
okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada
kedua ujung tabung mikroskop. Berdasarkan jumlah lensa okulernya
mikroskop dibagi menjadi dua yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop
binokuler. Sedangkan bagian-bagian mikroskop terbagi menjadi dua yaitu
bagian optik dan bagian non optik, bagian optik terdiri dari lensa objektif, lensa
okuler dan lensa kondensor. Bagian non optik terdiri dari tabung mikroskop,
pemutar kasar, pemutar halus, revolver, reflektor, diafragma, meja objek,
penjepit objek, object glass dan cover glass, lengan mikroskop dan kaki
mikroskop.
Lensa objektif merupakan lensa yang berhadapan dengan objek atau
specimen yang dilihat. Berfungsi sebagai pembentuk bayangan pertama yang
mempunyai nilai apertura (daya pisah terhadap dua benda yang berdekatan
sebagai objek yang terpisah). Lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik,
diperbesar. Dimana lensa ini diatur oleh revolver untuk menentukan perbesaran
lensa objektif. Perbesaran objektif adalah 4x, 10x, 40x, dan 100x (perbesaran
oil immersi).
Lensa okuler merupakan lensa yang terletak diatas tabung dan terhubung
dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya,
tegak, dan diperbesar dari lensa objektif. Pembesaran okuler antara 4-25 kali.

12

Lensa konsendor adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya


pencahayaan pada objek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang
tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Kondensor merupakan lensa
tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam
mikroskop. Pada mikroskop cahaya monokuler tidak terdapat kondensor
dikarenakan sumber cahaya berasal dari cahaya matahari.
Bagian non optik terdiri dari tabung mikroskop, pemutar kasar, pemutar
halus, revolver, reflektor, diafragma, mata objek, penjepit objek, object glass,
lengan mikroskop dan kaki mikroskop. Tabung mikroskop berfungsi untuk
mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
Tabung ini dapat dinaikkan dan diturunkan. Pemutar kasar berfungsi untuk
mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun
atau naik dengan cepat, sedangkan pemutar halus untuk memfokuskan
bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik
dengan lambat.
Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya. Reflektor atau cermin berfungsi untuk memantulkan dan
mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan
cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin
cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalkan sinar matahari yang
menembus ruangan, gunakan cermin datar. Hal tersebut dikarenakan reflektor
memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat
di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika
cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka
menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
Diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar
lubang pada meja objek yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang akan masuk mikroskop. Meja objek berfungsi sebagai tempat
meletakkan objek yang akan di amati, sedangkan penjepit objek berfungsi
untuk menjepit kaca objek agar tidak mudah bergeser ketika diamati. Kaca
objek merupakan kaca untuk meletakan objek yang akan di amati. Lengan

13

mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop dan tempat menempel


meja benda. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop.
Selain bagian optik dan bagian non optik, dalam penggunaan mikroskop
diperlukan pula sumber cahaya. Sumber cahaya merupakan bagian mikroskop
yang menjadi sumber cahaya pada objek atau specimen. Dalam melakukan
pengamatan diusahakan agar sumber cahaya misalnya lampu yang oleh cermin
direfleksi pada kondensor untuk selanjutnya difokuskan oleh kondensor tepat
pada benda yang diamati. Kemudian lensa objektif akan membentuk bayangan
benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa
objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler dan bayangan inilah
yang tampak oleh mata, sumber cahaya difokuskan oleh kondensor yang
berfungsi menampung dan mengarahkan cahaya agar terbentuk kerucut cahaya
ke arah kaca objek dengan bantuan diafragma menyinari benda yang diamati,
lalu bayangan benda ditangkap oleh lensa objektif meneruskan dan
memperbesar bayangan teriluminasi dengan sifat nyata, terbalik dan
diperbesar. Bayangan benda kemudian diteruskan ke lensa okuler dan terlihat
oleh mata membentuk bayangan semu, terbalik dan diperbesar.
Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang menggunakan hanya
dengan 1 lensa okuler saja. Mikroskop ini berfungsi untuk melihat sel yang
tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Kelebihan mikroskop monokuler
daripada binokuler adalah dari tata penggunaannya yang lebih enak bila
menggunakan lensa monokuler. Kekurangannya adalah objek yang akan
diamati harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus
cahaya.
Mikroskop binokuler atau elektrik digunakan untuk pengamatan yang tidak
terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun
dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler memiliki dua
buah lensa yaitu lensa objektif dan juga lensa okuler, dengan kombinasi lensa
objektif dan juga lensa okuler akan memperoleh bayangan tiga dimensi
dengan pengamatan kedua belah mata. Penyinaran diberikan dari atas ataupun

14

dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Kekuatan pembesaran dari
mikroskop binokuler ini tidak terlalu besar, yaitu pada umumnya untuk lensa
objektif 1 dan 2 dan untuk lensa okuler 10 dan 15. Pada mikroskop
binokuler membutuhkan lensa objektif yang besar karena diatasnya akan
dipasangi sistem lensa lain yang terpisah dalam posisi paralel dan jalur sinar
terpisah untuk mata kanan dan kiri. Kelebihan Mikroskop binokuler yaitu
memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang.
Kekurangan mikroskop binokuler yaitu dari tipe objek mikroskop binokuler
adalah bahwa aperture numerical dari sistem dibatasi dengan adanya jalur
beam atau cahaya ganda. Dengan kekurangan itu seseorang harus
menggunakan mikroskop majemuk yang memiliki objektif dengan diameter
yang lebih besar .
Objek yang diamati pada percobaan ini adalah tulisan huruf e pada koran.
Pada percobaan ini digunakan dua jenis mikroskop yaitu mikroskop monokuler
dan mikroskop binokuler. Pada mikroskop monokuler digunakan perbesaran
510, 1010, dan 12,510, sedangkan pada mikroskop binokuler digunakan
perbesaran 104, 1010, dan 1040. Perbesaran mikroskop adalah hasil kali
perbesaran lensa objektif dan lensa pembesaran lensa okuler.
Perbedaan kedua mikroskop ini selain pada jumlah lensa okuler juga pada
sumber cahaya yang digunakan. Pada mikroskop monokuler sumber cahaya
barasal dari sinar matahari sehingga lebih sulit dalam pengamatan, sedangkan
pada mikroskop binokuler sumber cahaya berasal dari cahaya lampu yang
menggunakan tenaga listrik sehingga memudahkan dalam melakukan
pengamatan karena dapat diatur cahaya yang dibutuhkan dalam melakukan
pengamatan.
Sebelum diamati objek diletakkan pada object glass kemudian diberi tetesan
aquades, hal tersebut berguna untuk memudahkan pengamatan. Kemudian
objek diletakkan pada meja objek dan dijepit dengan penjepit objek agar objek
tidak mudah bergeser ketika diamati.
Bayangan objek yang terlihat adalah semu, terbalik dan diperbesar, hal
tersebut sesuai dengan sifat dari lensa objektif. Pada perbesaran 10 x 4 tinta

15

pada huruf e masih terlihat jelas, pada perbesaran 10 x 10 warna hitam dari
huruf e tidak terlihat jelas atau kabur dan memisah satu sama lain dan serat
pada kertas koran pun terlihat jelas. Sedangkan pada perbesaran 10 x 40 bentuk
dari huruf e sudah tidak terlihat, tinta juga lebih samar terlihat.

16

G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati objek yang berukuran sangat kecil.
2. Bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop adalah maya, terbalik,
diperbesar.

17

Anda mungkin juga menyukai