Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BATUAN SEDIMEN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Ariyono Suyono
03021381419135
Defri Pratama
03021381419162
03111402041
Muhammad Abduh
03021381320044
03021381419149
Muhammad Ikram
03021381419151
M. Reza Pahlevi
03021181320052
M. Aldytiya Kirvillian
03021381419161
Rahmat Hidayat
03021381419129
03111402057
03121402085
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan suatu agregat (kumpulan)
mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan hasil
pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan, tetapi disebut
dengan Aluvial deposit. Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material
lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan longsoran gravitasi,
gerakan tanah atau tanah longsor. Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan
larutan kalsium karbonat, silika, garam dan material lain. Menurut Tucker (1991), 70 %
batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume
seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi
ketebalannya relatif tipis.
Banyak hal dari Batuan sedimen yang bisa di bahas untuk menambah pengetahuan mengenai
batuan sedimen yang ada di permukaan bumi ini.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.
2.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Batuan
Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang sudah
dalam kedaan membeku/keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi yang
menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan yang selanjutnya menghasilkan
tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur yang beraneka
ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral, namun umumnya merupakan
gabungan dari dua mineral atau lebih. Mineral adalah suatu substansi anorganik yang
mempunyai komposisi kimia dan struktur atom tertentu. Jumlah mineral banyak sekali
macamnya ditambah dengan jenis-jenis kombinasinya.
Secara umum jenis-jenis batuan dibagi menjadi 3, yaitu batuan beku, batuan sedimen,
dan batuan metamorfik. Berikut akan dibahas tentang batuan sedimen
B.
Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan atau kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-
mineral yang sudah dalam kedaan membeku/keras yang terjadi karena pengendapan materi
hasil erosi.
Sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya
sekitar 5% dari volum kerak bumi. Batuan sedimen diartikan sebagai batuan yang terbentuk
dari hasil litifikasi bahan rombakan batuan asal, hasil reaksi kimia, maupun hasil kegiatan
organisme. Ciri ciri :
Adanya bidang perlapisan yang menandakan adanya proses sedimentasi,
Adanya jejak bekas zat hidup,
Adanya fragmen yang menandakan bahwa partikel penyusunnya pernah lepas,
Hablur atau mudah lepas,
Berupa butiran bukan kristal,
Terdiri dari kumpulan mineral mineral pembentuk batuan sedimen.
a. Asal Dan Pembentukan
Batuan sedimen ini terbentuk dengan proses pertama tentunya adalah pecahnya atau
terabrasinya batuan sumber yang kemudian hasil pecahannya tertransportasi dan mengendap
di suatu area tertentu. Proses-proses tersebut telah lazim disebut sebagai proses-proses
sedimentasi.
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air,
angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Sedangkan batuan sedimen adalah suatu batuan
yang terbentuk dari hasil proses sedimentasi, baik secara mekanik maupun secara kimia dan
organik.
1. Secara mekanik
Terbentuk dari akumulasi mineral-mineral dan fragmen-fragmen batuan. Faktor-faktor yang
penting antara lain :
Sumber material batuan sedimen :
Sifat dan komposisi batuan sedimen sangat dipengaruhi oleh material-material asalnya.
Komposisi mineral-mineral batuan sedimen dapat menentukan waktu dan jarak transportasi,
tergantung dari prosentasi mineral-mineral stabil dan nonstabil.
Lingkungan pengandapan :
Secara umum lingkungan pengendapan dibedakan dalam tiga bagian yaitu: Lingkungan
Pengendapan Darat, Transisi dan Laut. Ketiga lingkungan pengendapan ini, dimana batuan
yang dibedakannya masing-masing mempunyai sifat dan ciri-ciri tertentu.
Pengangkutan (transportasi) :
Media transportasi dapat berupa air, angin maupun es, namun yang memiliki peranan yang
paling besar dalam sedimentasi adalah media air. Selama transportasi berlangsung, terjadi
perubahan terutama sifat fisik material-material sedimen seperti ukuran bentuk dan
roundness. Dengan adanya pemilahan dan pengikisan terhadap butir-butir sedimen akan
memberi berbagai macam bentuk dan sifat terhadap batuam sedimen.
a. Transportasi Material Sedimen
Suspension
Material sedimen melayang-layang dalam air. Ada yang terapung di
permukaan air dan ada yang melayang-layang di tengah-tengah air. Biasanya
terjadi pada material sedimen yang sangat halus. Partikel bergerak dengan cara
terus mengambang dalam fluida. Hal ini disebabkan oleh aliran turbulen yang
mendorong partikel ke arah atas. Mekanisme ini disebut sebagai mekanisme
suspension.
Bed Load
Rolling
Partikel bergerak dengan cara menggelinding sepanjang dasar dari
fluida. Partikel ini terus-menerus mengalami kontak dengan permukaan
dasar. Mekanisme seperti ini disebut sebagai mekanisme menggelinding
(rolling).
Saltation
Partikel bergerak dengan cara melompat-lompat, secara periodik partikel
meninggalkan dasar dan kemudian kembali jatuh ke dasar. Mekanisme ini
disebu saltation. Yang menyebabkan partikel terangkat ke atas adalah efek
Bernaulli.
GAMBAR
PERGERAKKAN PARTIKEL DALAM FLUIDA
b. Diagram Hjulstrom
Diagram ini di tunjukkan oleh Hjulstrom pada tahun 1939. Garis yang lebih
rendah menunjukkan hubungan antara kecepatan aliran dan partikel yang siap akan
bergerak. Ini menunjukkan bahwa kerakal ( Pebbles ) akan berhenti di sekitar 2030 cm/s, butirpasir sedang pada 2-3 cm/s, dan partikel lempung ketika kecepatan
aliran adalah secara efektif nol. Garis kurva bagian atas menunjukkan kecepatan
aliran yang diperlukan untuk mengerakkan partikel dari kondisi diam.
GAMBAR
DIAGRAM HJULSTROM
Pada setengah bagian kanan grafik, garis ini sejajar dengan garis yang pertama
tapi untuk ukuran butir tertentu diperlukan kecepatan yang lebih besar untuk
memulai pergerakan daripada untuk menjaga partikel tetap bergerak. Pada sisi kiri
diagram terdapat garis divergen yang tajam, dimana partikel lanau yang lebih kecil
dan lempung memerlukan kecepatan yang lebih besar untuk menggerakkannya
daripada pasir. Hal ini disebabkan oleh mineral lempung bersifat kohesif dan sekali
terendapkan akan cenderung merekat bersama, membuatnya lebih sulit untuk naik
ke dalam aliran daripada butir-butir pasir ( Dari Earth, edisi kedua oleh Frank
Press dan Raymond Siever, 1974, 1978, dan 1986 oleh W.H. Freeman and
Company ).
Bila butiran (sediment) terangkut jauh, maka akan menghasilkan butiran yang
membundar. Apabila jarak terangkutnya dekat maka butiran yang dihasilkan akan
tajam sedangkan jarak terangkutnya jauh maka bentuk butiran akan berbentuk bulat.
Pengendapan :
Pengendapan terjadi bilamana arus/gaya mulai menurun hingga berada di bawah titik daya
angkutnya. Ini biasa terjadi pada cekungan-cekungan, laut, muara sungai, dll.
Lithifikasi dan Sementasi :
Bila kompaksi meningkat terus menerus akan terjadi pengerasan terhadap material-material
sedimen. Sehingga meningkat ke proses pembatuan (lithifikasi), yang disertai dengan
sementasi dimana material-material semen terikat oleh unsur-unsur/mineral yang mengisi
pori-pori antara butir sedimen.
Diagenesis :
Diagenesis adalah perubahan yang terjadi setelah pengendapan berlangsung, baik tekstur
maupun komposisi mineral sedimen yang disebabkan oleh kimia dan fisika. Terdiri dari :
Calcite
Quartz
Iron oxide
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat
digolongkan atas 3 bagian :
Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.Contohnya : gosong
pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.
Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenagaangin.
contohnya : tanah loss, sand dunes.
drimlin
Materi partikel ada yang kasar dan ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, ada
yang terdorong (trection), terbawa secara melompat lompat (saltion, terbawa dalam
duspensi, ada pula yang (solution).
Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi
menjadi tiga, yaitu :
a.
Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,dolomit, napal, dan
sebagainya.
b.
Beberapa betuan endapan kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahan fosil. Dengan demikian
suatu batuan yang ada fosil binatang jelas bukanmerupakan batuan beku, melainkan batuan
endapan.
2) Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan
secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal dari sumber air panas dan secara
tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval (kalsit). Contoh :
Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi
Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari guabawah tanah di daerah
kapur.CO2+ H2O H2CO3; H2CO3+ CaCO3 Ca (HCO3)2
Ca (HCO3)2 CaCO3+ H2O + CO2Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit /NaCl yang di
endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karenapenguapan.
HCL + NaOH NaCL + H2O
3) Sedimen Organik
Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentukatau diendapkan oleh
organisme.
Ciri-ciri batuan sedimen :
Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau (rawa rawa,
berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu baramuda/batu bara).
c. Struktur Batuan Sedimen
1. Sedimen Klastik
Stratified
DERAJAT PEMBUNDARAN
Ukuran Butir ( Grain Size )
Dilihat dengan menggunakan Skala Udden - Wentworth
Wentworth Size Scale
Wentworth(1922)
>256 mm
Boulders
64 - 256 mm
Cobbles
4 - 64 mm
Pebbles
2 - 4 mm
Granules
1 - 2 mm
0.5 - 1 mm
Coarse sand
Rock Name
Sandstone
(e.g., quartz arenite, arkose,
lithic sandstone)
0.25 - 0.5 mm
Medium sand
0.125 - 0.25 mm
Fine sand
0.0625 - 0.125 mm
0.0039 - 0.0625 mm
Silt
Siltstone
<0.0039 mm
Clay
Fabric ( Kemas )
Kemas adalah hubungan antar butir dalam massa dasar. Kemas ada dua
jenis , yaitu :
Kemas
tertutup,
jika
butiran
tidak
saling
bersentuhan
e.
1. Stratifikasi
Stratifikasi sedimen adalah hasil dari sebuah penyusunan lapisan partikelyang berupa
endapan atau batuan endapan. Pelapisan merupakan suatu hal yangsangat penting pada
batuanseimen, batuan vulkanik dan metamorf.
2. Sortasi
Akibat yang menyolok dari pengangkutan partikel partikel oleh aliran airatau aliran angin
adalah penyortiran terjadi akibat spesivic gravity (perbandingananatara berat dari sebuah
volume material terhadap berat dari volume satu kubikair).Partikel batuan dan butir-butiran
mineral yang mempunyai sifat mudahpecah mungkin dapat diabaikan. Sedangkan yang tahan
benturan akan terusterbawa oleh aliran. Pada umumnya yang dapat bertahan adlah kuarsa, hal
inidikarenakan kuarsa mempunyai sifat yang keras dan sedikit pecahannya.
3. Lapisan Sejajar (paralel Starata)
Lapisan lapisan dari endapan dapat dibagi dalam 2 kelas didasarkan atassifat sifat geometrik,
yaitu :
Lapisanyang tidak sejajar/cross strata. Lapisan sejajar adalah lapisan yang sejajar antara
satu denganlainnya. Lapisan ini disebabkan oleh deposit air. Perubahan deposisi
tersebutdisebabkan adanya pasang surutnya air yang mengalir.
d.
Batuan Sedimen adalah batuan beku atau metamorf yang mengalami proses litifikasi
yaitu proses kompaksi dan sementasi.
Jenis-jenis Batuan Sedimen antara lain yaitu:
1.
Breksi
Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen
fragmenyang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen fragmenini
bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanyamerupakan fragmen
yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi,selain itu fragmen
juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.
Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit,
batu gamping, dan lain-lain.
2.
Konglomerat
Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan
terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen
yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat.
Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang
mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat
3.
Sandstone
Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa
oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran
butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun
terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta
sedikit klorit dan bijih besi. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu
Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.
4.
Quartz Sandstone
Quartz sandstone adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari kuarsa.Butiran kuarsa
dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan ukuran butiran yang bulat karena
terangkut hingga jarak yang jauh. Sebagian besar jenis batu pasir ini ditemukan pada pantai
dan gumuk pasir.
5.
Arkose
Arkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau lebih kandungan feldspar. Sedimen yang
menjadi asal mula dari Arkose ini biasanya hanya mengalami sedikit perubahan secara kimia.
Sebagian arkose juga memiliki sedikit butiran-butiran yang bersifat coarse karena jarak
pengangkutan yang relatif pendek.
6.
Graywacke
Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah
matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan
menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan.
7.
Shale
Shale adalah batuan sedimen yang memiliki tekstur yang halus dengan ukuran butir 1/16
hingga 1/256 milimeter. Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral
lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit, dan bijih besi. Shale dibedakan menjadi dua tipe
batuan, yaitu batu lanau dan batu lempung atau serpih. Batu lanau memiliki butiran yang
berukuran anara batu pasir dan batu serpih, sedangkan batu lempung memiliki chiri khas
mudah membelah dan bila dipanasi menjadi plastis.
8.
Limestone
Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral
utama dari kalsit (CaCO3). Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar,
kristalin atau oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses organisme
atau karena proses anorganik. Batu gamping dapat dibedakan menjadi batu gamping terumbu,
calcilutite, dan calcarenite.
9.
Calcarenite
Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau
lebih material carbonate detritus, yaitu material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit.
10.
Gamping Terumbu
Batu Gamping terumbu terbentuk karena aktivitas dari coral atau terumbu pada perairan yang
hangat dan dangkal.
11.
Saltstone
Saltstone terdiri dari mineral halite (NaCl) yang terbentuk karena adanya penguapan yang
biasanya terjadi pada air laut. Tekstur dari batuan ini berbentuk kristalin.
12.
Gipsum
Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O). Sama seperti dengan Saltstone, batuan
ini terbentuk karena kandungan uap air yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga
berupa kristalin.
13.
Coal
Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kompaksi material yang
berasal dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun. Teksturnya amorf, berlapis,
dan tebal. Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna biasanya coklat kehitaman dan
pecahannya bersifat prismatik.
Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah beriklim tropis yang airnya mengandung
sedikit oksigen. Bagian dari tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar rawa semakin lama
semakin bertambah dan terakumulasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat di ambil beberapak kesimpulan antara lain :
1.
Batuan sedimen adalah batuan atau kumpulan- kumpulan atau agregat dari mineral-
mineral yang sudah dalam kedaan membeku/keras yang terjadi karena pengendapan materi
hasil erosi.
2.
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat
digolongkan atas 3 bagian yaitu Sedimen Aquatis, Sedimen Aeolis atau Aeris, Sedimen
Glassial
3.
dibagi menjadi tiga, yaitu : Sedimen laut (marine), Sedimen darat (teristris/kontinen), dan
Sedimen transisi.
4.
Beberapa Manfaat Batuan Sedimen antara lain : untuk bahan dasar bangunan (gypsum),
untuk bahan bakar (batu bara), untuk Pengeras jalan (batu gamping), untuk Pondasi rumah
(batu gamping), Dll.
B.
Saran
Diharapkan dengan terbentuknya paper Tentang Batuan sedimen ini dapat disempurnakan
menjadi lebih lengkap dan di bahas lebih rinci tentang batuan sedimen.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012, 01 Maret). Sedimentasi dan Batuan Sedimen. Diperoleh 05 Oktober 2014,
dari https://id.scribd.com/doc/83294279/Sedimentasi-Dan-Batuan-Sedimen. (online)
Diakses pada tanggal 9 Juni 2015.
Anonim. (2010, 06 September). Batuan Sedimen dan Fosil. Diperoleh 05 Oktober 2014, dari
http://s19nature.blogspot.com/2010/09/batuan-sedimen-dan-fosil.html. (online) Diakses
pada tanggal 11 Juni 2015
Mualmaul. (2011, 31 Maret). Batuan Sedimen. Diperoleh 05 Oktober 2014, dari
http://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sedimen/. (online)
Diakses pada tanggal 10 Juni 2015
Rizqi. (2013, 31 Mei). Batuan Sedimen. Diperoleh 05 Oktober 2014, dari
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/05/batuan-sedimen.html. (online) Diakses pada tanggal
10 Juni 2015