Disusun oleh :
SUMARLIN
NIM. DBD 108 046
YONGKI GUNAWAN
NIM. DBD 108 052
Alamat Jurusan
1. Sumarlin
2. Yongki Gunawan
Alamat Rumah
1. Sumarlin
Jl. Bukit Indah III No.14, Palangka Raya (KAL-TENG)
2. Yongki Gunawan
Jl. Tekukur No.044 B, Palangka Raya (KAL-TENG)
Palangka Raya,
Juli 2012
Mahasiswa,
SUMARLIN
NIM. DBD 108 046
Menyetujui,
Mengetahui,
Alamat Jurusan
1. Sumarlin
2. Yongki Gunawan
Alamat Rumah
1. Sumarlin
Jl. Bukit Indah III No.14, Palangka Raya (KAL-TENG)
2. Yongki Gunawan
Jl. Tekukur No.044 B, Palangka Raya (KAL-TENG)
Palangka Raya,
Juli 2012
Mahasiswa,
YONGKI GUNAWAN
NIM. DBD 108 052
Menyetujui,
Mengetahui,
I.
PENDAHULUAN
Kerja praktik merupakan kegiatan Mahasiswa sebagai syarat untuk
memenuhi kurikulum perkuliahan di program studi pada suatu perguruan
tinggi, dimana dituntut untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
selama dibangku kuliah dengan keadaan lapangan yang sebenarnya.
Penerapan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah tersebut sering
mengalami kendala dikarenakan terbatasnya ilmu yang diperoleh di Perguruan
Tinggi yang bersangkutan, baik terbatas sarana dan prasarana sebagai
penunjang kuliah yang disediakan oleh pihak Perguruan Tinggi maupun
kemampuan dari Mahasiswa itu sendiri. Keterbatasan inilah yang diantisipasi
dengan diharuskannya seorang Mahasiswa pada akhir studinya melaksanakan
Kerja Praktik (KP).
Adapun pelaksanaan Kerja Praktik (KP) tersebut dilakukan pada
perusahaan yang bergerak pada bidang usaha sesuai atau relevan dengan
bidang ilmu yang dipelajari, dalam hal ini bidang Pertambangan (sesuai bidang
ilmu dan jurusan yang dipraktikkan).
Perusahaan yang ditunjuk untuk kegiatan praktik tersebut adalah
perusahaan yang dihaapkan mampu membina dan mengarahkan serta bersedia
memberikan pengalaman ilmu teori dan praktik secara langsung di lapangan
kepada Mahasiswa yang melaksanakan praktik. Hal ini penting diperhatikan,
karena melalui praktik lapangan diharapkan sumber daya manusia meningkat
hingga mendapatkan pengalaman kerja yang dapat berguna nantinya pada masa
II.
LATAR BELAKANG
Perusahaan tambang batubara PT. Tadjahan Antang terletak di
Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah,
dimana sistem penambangannya menggunakan
(Surface Mining).
Untuk memenuhi target produksi, perusahaan mengharapkan agar
kegiatan pemuatan dan pengangkutan bisa berlangsung dengan cepat, efisien,
murah dan aktivitas produksinya bisa lebih ditingkatkan. Untuk tujuan tersebut,
pemilihan alat mekanis yang sesuai perlu diperhatikan, begitupun metode atau
sistem yang digunakan setiap saat perlu dievaluasi sehingga kekurangankekurangan dari penggunaan metode atau sistem yang ada bisa disempurnakan.
Beberapa upaya telah dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan
produksi adalah dengan cara membandingkan hasil produksi antara Double
Side Loading dan Single Side Loading dimana untuk menerapkan sistem
tersebut perusahaan menggunakan Excavator Komatsu PC 200 LC sebagai alat
gali muat dan Dump Truck FM 260 sebagai alat angkut. Oleh karena itu, dalam
pengamatan ini akan dihitung keserasian dari kedua alat berat ini dengan
menggunakan analisis macth factor.
untuk Kerja Praktik ini adalah perusahaan yang bersedia membina dan
mengarahkan serta bersedia memberikan pengalaman ilmu praktik secara
langsung di lapangan kepada mahasiswa yang melaksanakan Kerja Praktik. Hal
ini penting diperhatikan, karena melalui Kerja Praktik diharapkan sumber daya
manusia meningkat hingga mendapatkan pengalaman kerja yang dapat berguna
nantinya pada masa mendatang serta dapat mempunyai pandangan umum
mengenai aktivitas kegiatan penambangan di sebuah perusahaan. Sesuai
dengan alasan inilah yang menjadi dasar praktikan memilih tempat kegitan
Kerja Praktik.
Sesuai dengan alasan inilah yang menjadi dasar mahasiswa memilih
tempat Kerja Praktik (KP) pada PT. TADJAHAN ANTANG. Adapun topik
yang kami ajukan adalah : Keserasian Alat Gali Muat Excavator PC 200
dengan Alat Angkut Dumptruck HINO FM 260 pada Pengupasan
Overburden di Pit 1 PT. Tadjahan Antang, Desa Tumbang Tambirah,
Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan
Tengah.
III.
IV.
BATASAN MASALAH
Dalam kegiatan Kerja Praktik ini yang dibahas adalah sesuai dengan
judul Kerja Praktik yaitu Keserasian Alat Gali Muat Excavator PC 200
dengan Alat Angkut Dumptruck HINO FM 260 pada Pengupasan Overburden
di Pit 1 PT. Tadjahan Antang, Desa Tumbang Tambirah, Kecamatan Kurun,
Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu menghitung
keserasian antara alat gali muat dan alat angkut berdasarkan analisis match
factor.
V.
VI.
DASAR TEORI
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Produksi
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi alat
mekanis dalam pengambilan batubara , yaitu :
1. Waktu edar adalah waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk
melakukan suatu siklus kegiatan waktu edar alat gali muat berdasarkan
pengamatan di lapangan yang terdiri dari mengisi bucket + waktu
Pada kenyataannya
operator, operator
yang
sangat
terdidik
dan
Macam Material
Kerapatan
3
(Kg/m )
Faktor
Pengembangan
Bauksit
2700-4325
0,75
Bituminous
2300
0,85
Bijih Tembaga
1900
0,74
Anthracite
2200
0,74
2800
0,85
3370
0,85
3100
0,90
3250
0,89
3600
0,88
Granit Pecah-pecah
4000
0,67 0,58
3600-5300
0,45
2500-4200
0,60-0,57
Lumpur
2160-2970
0,83
2970-3510
0,83
Pasir Kering
2200-3250
0,89
Pasir Basah
3300-3600
0,88
Shale
3500
0,75
Slate
3500
0,77
Hematite Pecah-pecah
6500-8700
0,45
2800-3000
0,82-0,80
B. Waktu Kerja
Dalam kegiatan penambangan terhadap alat-alat mekanis yang
dioperasikan pada lokasi pengamatan sebagai alat produksi, maka fungsi
dari alat tersebut harus terhadap kondisi kerja yang memungkinkan untuk
memperoleh hasil kerja yang maksimal.
Peristiwa terhadap ketidakserasian kerja alat muat dan alat angkut
terjadi karena ketidakselarasan antara jumlah alat angkut yang beroperasi
terhadap
kapasitas/kemampuan
produksi
alat
gali
muat
dan
2. Alat angkut, di mana waktu edar merupakan waktu yang diperlukan alat
angkut untuk mengambil posisi muat (spoting loading time) + waktu
muat (loading time) + mengangkut muatan (hauling time) + ambil
posisi dumping (spoting dumping time) + dumping time + waktu
kembali kosong (return time) dan siap diisi kembali.
Waktu yang tersedia (avaliable time) adalah waktu kerja yang
digunakan oleh peralatan mekanis dalam melakukan kegiatan produksi,
jumlah waktu yang tersedia pada kegiatan penambangan batubara satu shif
kerja dimulai dari pukul 08. 00 sampai pukul 17. 00 (dikurangi dengan satu
jam istirahat).
Berdasarkan dengan waktu produksi yang telah tersedia selama 8
jam ternyata tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh rangkaian kerja alat
gali muat dan alat angkut penggalian batubara hal ini terjadi karena adanya
hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari.
( KM x FB) x 3600 x EK
CT
Dimana : KPTagm
2.
Km
FB
: Faktor bucket
EK
: Effisiensi
3600
CT
kerja
( KM x FB ) x 3600 x EK
CT
dimana : PT
KM
FB
faktor bak
3600
EK
effisiensi kerja
CT
Dimana :
MF
CTa
Nm
Na
sebagai berikut :
a. MF < 1, berarti faktor kerja alat gali muat kurang dari 100% dan faktor
keja alat angkut sama dengan 100% dimana terjadi Waiting Time pada
alat gali muat.
b. MF = 1, berarti faktor kerja alat gali muat sama dengan 100% sehingga
tidak ada Waiting Time pada alat gali muat dan alat angkut.
c. MF > 1, berarti faktor kerja alat gali muat sama dengan 100% dan
faktor kerja alat angkut kurang dari 100%, sehingga ada Waiting Time
pada alat angkut.
Untuk perhitungan waktu tunggu untuk alat muat (WTm) dimana
MF < 1 dapat menggunakan persamaan :
VII.
WAKTU PELAKSANAAN
Setelah disesuaikan dengan jadwal akademik, maka jadwal kegiatan
kerja praktik yang kami usulkan adalah dua bulan. Terhitung dari bulan
September sampai dengan bulan Oktober 2012.
Susunan langkah kerja yang diusulkan :
September
Kegiatan
I
II
III
Oktober
IV
II
III
IV
Study Literatur
Pengambilan data
Pembahasan dan evaluasi
Pembuatan laporan
VIII.
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi pihak
perusahaan dengan harapan dapat memudahkan pelaksanaan Kerja Praktik
(KP) nantinya. Kami menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini banyak
terdapat kekurangan atau kekeliruan, untuk itu dimohon adanya saran
konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan Kerja Praktik
(KP) ini.
Mulai
Studi Literatur
Pengambilan Data
Pembahasan dan
Evaluasi
Pembuatan Laporan
Selesai